• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAISISW A M Ts MAARIF TEGALSARI KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 5 2 0 0 6 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAISISW A M Ts MAARIF TEGALSARI KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2 0 0 5 2 0 0 6 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I D"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

07TD1010897.01

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI

BELAJAR PAISISW A M Ts MAARIF TEGALSARI

KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG

TAHUN PELAJARAN 2 0 0 5 /2 0 0 6

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I

Dalam Ilmu Tarbiyah

Disusun Oleh :

N U R A H M A P I

NIM : 114 04 018

JU R U SA N TARBIYAH

PROGRAM ST U D I PEN D ID IK A N AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEG ERI (STAIN)

SALATIGA

(2)

Drs. Abdul Syukur, M.Si DOSEN STAIN SALATIGA

NOTA PEMBIMBING

Lamp : 3 eksemplar

Hal : Naskah skripsi

Saudara Nur Ahmadi

Kepada

Yth. Ketua STAIN Salatiga

di Salatiga

Assalamu'alaikum, wr, wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya,

maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara:

Nama : NUR AHMADI

NIM : 114 04 018

Progdi : Tarbiyah / PAI

Judul : Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar PAI

Siswa MTs. M a'arif Tegalsari Kecamatan Kedu

Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2005/2006

Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera

dimunaqosyahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu'alaikum, wr, wb.

(3)

P E N G E S A H A N

Skripsi Saudara : NUR AHMADI dengan Nomor Induk M ahasisw a: 114 04 018

yang berjudul : ’’PENGARUH KOM PETENSI GURU TERHADAP PRESTASI

BELAJAR PAI MTs M A ’ARIF TEGALSARI KECAMATAN KEDU

KABUPATEN TEMANGGUNG PELAJARAN 2005/2006”. Telah

dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian, Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari Rabu, tanggal 13 Sya’ban 1427 H, yang

bertepatan dengan tanggal 6 September 2006 M, dan telah diterima sebagai bagian

dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar SARJANA dalam Ilmu Tarbiyah.

13 Sya’ban 1427 H Salatiga, ---6 September 200---6 M

Panitia Ujian

(4)

MOTTO

j

fkit I

j j j

i

o i & j

ijL*if

&

^j i

<

UJ

t £&

j j

Allah akan meninggikan orang yang beriman di antaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

( Al-Mujaadilah ayat 11 ).

(5)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1. Bapak (aim) dan ibunda tercinta, tersayang yang selalu membimbing, mendo

‘akan dan memberikan segalanya baik moral maupun spiritual bagi kelancaran

studyku, semoga Allah senantiasa meridhoinya.

2. Buat semua anggota keluarga yang selalu memotivasi demi terselesaikannya

skripsi ini.

3. Semua teman-temanku ekstensi angkatan 2004.

(6)

Hal am an

H. Sistematika S kripsi...

BAB II : LANDASAH TEORI

A. Kompetensi G u ru ...

1. Pengertian Dasar dan tujuan Kompetensi Guru

2. Persyaratan Menjadi G u ru ...

3. Macam-macam K om petensi...

4. Manfaat K om petensi...

B. Prestasi B elajar...

1. Pengertian B elajar...

2. Faktor-faktor Yarig Mempengaruhi Belajar....

3. Prinsip-prinsip B elajar...

4. Prestasi B elajar...

(7)

2. Dasar-dasar Pelaksanaan P A I... 3. Tujuan P A I... 4. Materi P A I... D. Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar PA

BAB ID : LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MTs M a’arif Tegalsari...

1. Sejarah Berdirinya MTs M a’arif T egalsari...

2. Letak Geografis...

3. Struktur O rganisasi...

4. keadaan Guru dan K ariyaw an...

5. Keadaan S isw a...

6. Sarana Prasarana...

B. Pelaksanaan PAI di MTs M a’arif Tegalsari...

1. Sistem Pengajaran...

2. Materi Pelajaran...

C. Pelaksanaan Evaluasi PAI...

D. Penyajian D a ta ...

BAB IV : ANALISIS DATA

A. Analisis Pendahuluan...

B. Analisis Uji H ipotesis...

C. Analisis L anjutan...

(8)

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Rabb yang Maha Rahman dan Rahim yang telah mengangkat manusia dengan berbagai

keistimewaan. Dan dengan hanya petunjuk serta tuntunan-Nya, penulis

mempunyai kemampuan dan kemauan sehingga penulisan skripsi ini bisa

terselesaikan.

Sholawat dan salam penulis haturkan kepada Uswatun Khasanah Nabi

Muhammad SAW, semoga beliau senantiasa dirahmati Allah SWT. Amin

Sebagai insan yang lemah, penulis menyadari bahwa tugas penulisan ini

bukanlah merupakan tugas yang ringan, tetapi merupakan tugas yang berat.

Akhimya dengan berbekal kekuatan serta kemauan dan bantuan dari berbagai

pihak, maka terselesaikanlah skripsi yang sederhanan ini dengan judul

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI

SISWA MTs MA'ARIF TEGALSARI KECAMATAN KEDU KABUPATEN

TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2005/2006. Dengan terbentuknya

skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih yang tiada taranya kepada :

1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.

2. Bapak Drs. Joko Sutopo. selaku Ketua Jurusan Tarbiyah Ekstensi.

3. Drs. Abdul Syukur, M.Si. selaku pembimbing yang senantiasa sabar

memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

4. Bapak Sutrisno, A.Md. selaku Kepala Sekolah MTs M a'arif Tegalsari yang

telah memberikan ij in penelitian.

5. Karyawan dan Karyawati MTs M a'arif Tegalsari yang telah memberikan

(9)

baik.

7. Karyawan Perpustakaan STAIN Salatiga yang telah menyediakan fasilitasnya.

8. Keluarga besar "(D&T.CO'M" yang menjadi tempat dalam pengetikan skripsi ini,

thank you very much.

Atas segala hal tersebut, penulis hanya bisa berdo'a, semoga Allah SWT

mencatatnya sebagai amal sholeh yang akan mendapat balasan yang berlipat

ganda. Amin.

Akhimya penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih banyak

kekurangan atau bahkan jauh dari kesempumaan. Oleh karena itu saran dan kritik

yang membangun untuk kesempumaan skripsi ini akan penulis terima dengan rasa

senang hati dan terbuka. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pribadi dan

bagi pembaca pada umumnya.

A m in — am in yarobbal ’ala min

Salatiga, Agustus 2006 Penulis

N ur A hm adi 114 04 018

(10)

A. Aiasan Pemilihan Judul

MTs Ma'arif Tegalsari adalah salah satu lembaga pendidikan setara SLTP yang terletak di desa Kendil Kecamatan Tegalsari Kabupaten

Temanggung. Posisinya dapat dikatakan cukup strategis dalam pengertian

mudah dijangkau dari berbagai arah, dan berada di lingkungan kecamatan,

serta terjangkau oleh sarana transportasi umum. Letak yang bisa dikatakan

cukup strategis tersebut berpengaruh terhadap suasana pembelajarannya.

Suasana yang kondusif, tidak terlalu bising oleh suara kendaraan, membuat

suasana belajar di MTs ini tenang.

Komponen pembelajaran di MTs ini, termasuk di dalamnya guru dan

murid menjadi titik tolak ukur eksistensi institusi ini. Ketika semua unsur

dapat saling mengisi, guru professional dan kompeten di bidangnya dan murid

menyadari tugasnya sebagai pelajar, niscaya visi maupun misi institusi akan

berjalan bahkan dengan baik.

Kehadiran seorang guru tetap memegang peranan penting dalam

proses belajar mengajar, seorang guru harus bertanggung jawab dalam

mengembangkan prestasi yang merupakan tuntutan untuk selalu

meningkatkan tugas dan tanggung jawab profesinya. Tugas dan tanggung

jawab guru dalam pengajaran tidak dapat digantikan dengan alat yang canggih

sekalipun kecuali oleh seorang guru itu sendiri. Adapun alat yang canggih

hanyalah salah satu media pendukung dalam proses belajar mengajar.

(11)

Untuk menunjang keberhasilan seorang siswa juga sangat dipengaruhi

oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor guru. Maka seorang guru

sebagai pendidik formal haruslah mempunyai berbagai macam kemampuan

dasar. Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam pengajaran

yaitu : kompetensi profesional guru, kompetensi kepribadian dan kompetensi

sosial.1

Berkaitan dengan penelitian ini, ada beberapa hal yang perlu menjadi

catatan, bahwa tingkat pendidikan pengajar (guru) di MTs bervariatif .

Hanya saja untuk menuju standar kompetensi untuk sekolah menengah, masih

belum tercapai, sebab guru di MTs ini belum semua memiliki ijazah SI.

Jadi jelasnya bahwa kompetensi guru dan kompetensi siswa sama-

sama mempunyai peranan penting dalam meningkatkan prestasi belajar

mengajar. Keberhasilan belajar adalah penguasaan ketrampilan atau

pengetahuan yang dikembangkan oleh mata pelajaran. Umumnya ditunjukkan

dengan nilai-nilai test atau angka yang diberikan oleh guru dengan berealisasi

pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

Guru harus menyadari bahwa yang dianggap baik dan benar saat ini

belum tentu baik dan benar di masa datang. Oleh karena itu seorang guru

dituntut untuk meningkatkan kemampuan profesinya. Berdasarkan hasil

lokakarya pembinaan kurikulum pendidikan keguruan IKIP Bandung, 1

(12)

kemampuan profesi seorang guru itu meliputi fisik, mental atau kepribadian, keilmiahan atau pengetahuan dan keterampilan.2

Begitu juga seorang guru harus memiliki sifat-sifat yang tertanam

sebagai kepribadian yang diantaranya:

1. Zuhud tidak mengutamakan materi dan mengajar karena mencari ridlo

Allah

2. Kebersihan guru

3. Ikhlas dalam pekerjaan

4. Suka pemaaf

5. Seorang merupakan bapak sebelum ia seorang guru

6. Harus mengetahui tabi'at murid

7. Harus menguasai mata pelajaran.3

Guru yang telah mempunyai kesadaran dan pentingnya berbagai

macam kompetensi yang harus dimiliki, maka sedikit banyak akan memberi

jaminan keberhasilan siswa.

Sehubungan dengan hal di atas penulis berkeinginan untuk meneliti

tentang: "PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI

BELAJAR PAI SISWA MTs MA’ARIF TEGALSARI KECAMATAN

KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2005/2006.

2Ibid., him. 40.

(13)

menjelaskan istilah yang ada pada judul ini. >

1. Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan dasar, yang dimaksud dengan kompetensi

di sini adalah kemampuan guru dalam menguasai bahan mengajar,

kemampuan mengevaluasikan, kemampuan memberi motivasi dan

kemampuan merencanakan.

2. Prcstasi

Prestasi adalah hasil yang dicapai dari apa yang telah dilakukan,

dikerjakan.

3. Belajar

Belajar merupakan proses perubahan. Perubahan-perubahan itu tidak

hanya perubahan lahir namun juga batin. Tidak hanya perubahan tingkah

laku yang nampak tetapi juga perubahan yang tidak dapat diamati.

Perubahan itu tidak hanya ke arah negatif tetapi arah yang positif, yaitu

perubahan menuju ke arah kemajuan atau perbaikan.

4. Pendidikan Agama Islam

"Usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitroh

keberagamaan dan sumber daya insani lainnya agar lebih mampu

memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam".4

(14)

Sedang indikator-indikator dari variabel di atas penulis batasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Kompetensi guru, indikator antara lain : ,

a. Kemampuan menguasai bahan materi pelajaran

b. Kemampuan menilai

c. Kemampuan membimbing

d. Kemampuan bergaul

Dalam hal ini kompetensi guru merupakan variabel bebas atau

varibel X (VX) untuk menjabarkan langkah selanjutnya. Oleh karena itu

untuk mengetahui identitas tinggi rendahnya variabel tersebut, yaitu

pengukuran dengan kategori sebagai berikut:

a. Tinggi

b. Sedang

c. Rendah

2. Prestasi belajar

Prestasi belajar menjadi variabel terikat dan indikatomya adalah

prestasi belajar PAI siswa yang berupa nilai raport.

C. Pokok Permasalahan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana kompetensi guru PAI di MTs Ma'arif Tegalsari Kecamatan

Kedu Kabupaten Temanggung tahun 2005/2006?

(15)

2. Bagaimana prestasi belajar PAI di MTs Ma'arif Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung tahun 2005/2006?

3. Sejauhmana pengaruh kompetensi guru PAI terhadap prestasi belajar PAI

di MTs Ma'arif Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung tahun

2005/2006?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kompetensi guru PAI di MTs Ma'arif Tegalsari

Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung tahun 2005/2006.

2. Untuk mengetahui prestasi belajar PAI di MTs Ma'arif Tegalsari

Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung tahun 2005/2006.

3. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru PAI terhadap prestasi

belajar PAI di MTs Ma'arif Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten

Temanggung tahun 2005/2006.

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara sampai terbukti

melalui data yang terkumpul. Jadi hipotesis merupakan pendapat yang masih

lemah dan perlu dibuktikan kebenarannya. Hipotesis berasal dari penggalan

dua kalimat hype artinya " di bawah" dan tesa yang artinya "kebenaran".5

(16)

Maka di sini merumuskan hipotesa sebagai berikut : "Ada pengaruh positif antara kompetensi guru PAI terhadap prestasi belajar PAI siswa MTs

Ma'arif Tegalsari, semakin baik kompetensi guru PAI yang dimilikinya, maka

akan semakin baik pula prestasi belajar siswa MTs Ma'arif Tegalsari

Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung tahun 2005/2006".

F. Metode Penelitian

Untuk mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai

dan untuk memperoleh suatu gambaran yang jelas dari proses penelitian ini,

maka penulis kemukakan terlebih dahulu subyek yang hendak digunakan.

1. Populasi, sampel dan teknik sampling

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.6 Adapun yang

menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa MTs ma'arif

Tegalsari Kecamatan kedua Kabupaten Temanggung tahun 2005/2006.

Guru yang dijadikan penelitian adalah guru PAI. Sedang jumlah siswa

kelas II sebanyak 50 siswa.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti.7 Menurut

suharsimi Arikunto mengatakan bahwa : "Untuk mengambil sampel

yang apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua dan * 1

(17)

apabila subyeknya lebih besar dapat diambil antara 10 % - 15 % atau 20 % - 25 %.8

c. Teknik sampling

Adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel.9 Dalam

hal ini Sutrisno Hadi, berpendapat bahwa tidak ada ketentuan yang

mutlak berapa pasien sampel yang harus diambil dari populasi.

Ketidakpastian ini menimbulkan keraguan dalam penyelidikan.10 *

Adapun teknik sampling yang penulis gunakan adalah teknik

proportional random sampling.

2. Metode pengumpulan data

a. Metode angket

Metode angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui." Metode ini

penulis gunakan untuk mengetahui kompetensi guru PAI dalam

prestasi belajar siswa.

b. Metode interview

Metode interview adalah dialog yang dilakukan pewawancara

untuk memperoleh informasi terwawancara.12 Sedangkan teknik ini

*Ibid., him. 107. 9Ibid., him. 106.

10Prof. Drs. Sutrisno Hadi, M.A., Metodologi Research I, Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1995, him. 73.

"Suharsim i Arikunto, op.cit, him. 124. 12 Ibid., him. 126.

(18)

penulis gunakan untuk mewawancari kepada sekolah, guru wali kelas,

staf TU dan tokoh pendirinya.

c. Metode dokumentasi

Metode dokumentasi adlah teknik pengumpulan yang dapat

dilihat secara langsung yang meliputi catatan, prasasti, notlen serta

agenda.13

d. Metode observasi

Sebagai metode ilmiah, metode obervasi bisa diartikan sebagai

pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena-fenomena

yang diselidiki.14

G. Analisis Data

Dari data yang masih bersifat kualitatif, maka penelitian menggunakan

analisis data statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Analisis pendahuluan

Analisis ini digunakan tabel-tabel distribusi frekuensi untuk setiap

variabel. Dengan menggunakan rumus :

P — x 100%

N

Keterangan

P = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah responden

13Prof. Drs. Sutrisno Hadi, M.A., Metodologi Research II, Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1995, him. 236.

(19)

2. Analisis uji hipotensi

Analisis ini untuk menguji hipotesis dengan menggunakan cara

mer.gadakan perhitungan lebih lanjut melalui tabel-tabel distribusi dari

analisis pendahuluan dengan menggunakan rum us product moment.15

r t n x r - (£ . r ) f c r )

"

-J\

n

LX

2 - (LX f

}{l

Xy‘ -

(iF j)

Keterangan:

fxy : Hasil perhitunngan data

X : Prosentasi atau nilai kompetensi guru

y : Nilai raport siswa

N : Jumlah sampel yang diteliti

z

3. Analisis lanjutan

: Jumlah/sigma

Analisis ini merupakan jawaban benar atau tidaknya hipotesis yang

digunakan.

H. Sistematika Penyusunan Skripsi

Secara garis besar laporan ini dapat diperinci dalam bab berikut in i:

BAB I : Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar

)

belakang masalah, penegasan istilah, pokok permasalahan,

tujuan penelitian, analisis data, hipotesis, metodologi

penelitian dan sistematika

(20)

BAB II

BAB III

BAB IV

BAB V

Bab ini menyajikan tentang landasan teori yang menyangkut tentang kompetensi guru yang meliputi prestasi belajar, juga

msngulas tentang Pendidikan Agama Islam, serta pengaruh

pengaruh kompetensi guru terhadap Prestasi Belajar PAI

Bab ini menyajikan data hasil penelitian menyangkut

gambaran umum MTs Tegalsari, pelaksanaan PAI di MTs

Tegalsari, meliputi sistem pengajaran dan materi pelajaran;

pelaksanaan evaluasi PAI yang meliputi sistem pengajaran

dan materi pelajaran; juga disertakan penyajian data yang

meliputi data tentang kompetensi guru dan data tentang

prestasi belajar PAI

Bab ini berisi tentang analisis data hasil penelitian yang

dibagi ke dalam beberapa analisis, yaitu: Analisis

pendahuluan, analisis uji hipotesis, dan analisis lanjut

Bab ini adalah bab penutup yang berisi kesimpulan, saran,

(21)

A. Kompetensi Guru

1. Pengertian Dasar dan Tujuan Kompetensi Guru

Pengertian kompetensi secara bahasa adalah kecakapan,

kemampuan atau wewenang.1 Atau kewenangan (kekuasaan) untuk

menentukan atau memutuskan sesuatu.* 2 Sedangkan pengertian kompetensi

secara istilah ialah sesuatu yang menggambarkan kualifikasi atau

kemampuan seseorang, baik kualitatif maupun kuantitatif.3 Dengan

demikian pengertian kompetensi dapat diartikan sebagai kemampuan,

kecakapan, pengalaman dan ketrampilan seseorang dengan tugas, jabatan

dan profesinya.

Setelah diketahui pengertian kompetensi, berikut ini dikemukakan

pendapat para ahli mengenai pengertian guru,

a. Menurut Sardiman AM

Guru adalah tenaga profesional di bidang pendidikan yang

memiliki tugas mengajar, mendidik dan membimbing anak agar

menjadi manusia yang berpribadi (Pancasila).4

i

'John M. Echols dan Hasan Shadly, Kamus Inggris Indonesia, Gramedia, Jakarta, 1987, him. 1322. 2WJS. Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 1991, him. 965. 3Muh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1990, him- *• “Sardinian, MA, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman Bagi Guru, Rajawali, Jakarta, 1998, him. 148.

(22)

b. Drs. Abuddin Nata

Guru adalah orang yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran di sekolah atau kelas. Lebih luas lagi ia mengatakan guru

berarti orang yang bekerja di bidang pendidikan dan pengajaran yang

ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak mencapai

kedewasaan masing-masing.5

Berdasarkan para pendapat di atas dapat diambil pengertian bahwa

guru adalah seseorang yang bertugas mendidik, mengarahkan mendidik,

bertanggung jawab dan berusaha mengarahkan kemampuan yang dimiliki

anak serta potensi yang dimilikinya, sehingga tercipta manusia yang

berkualitas dan berakhlak mulia. Jadi yang dimaksud dengan kompetensi

guru adalah kecakapan, kemampuan, pengalaman dan ketrampilan yang

dimiliki seseorang yang bertugas mendidik, membimbing dan

mengarahkan anak didik agar mempunyai kepribadian agung dan

berakhlak mulia.

Dasar yang menjadi pijakan bagi pendidik yang berkompetensi

adalah Undang-undang No.2 Tahun 1989 tentang sistem pedidikan

nasional, pasal 28 ayat 2, yaitu : "untuk dapat diangkat sebagai tenaga

pengajar, tenaga pendidik yang bersangkutan haruslah beriman kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berwawasan Pancasila dan UUD 1945 serta

memiliki kualifikasi sebagai tenaga pengajar.6

5 H. Abuddin N ata, MA, Filsafat Pendidikan Islam I, Logos Wacana Ilmu, Jakarta, 1997, him. 62. 6Departemen Agama RI, Undang-undang RI Nomor 2 Tahun 1989 Tentang Sistem

(23)

(j-0 I jA S JJ J J ^)JaJU <llj

j j Q a lu iJ V J V J

Hai jam a'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat

menembusnya melainkan dengan kekuatan. (QS. Ar Rahman:33).

Ayat di atas mengisyaratkan bahwa untuk menggapai sebuah cita-

cita diperlukan kekuatan (baca: kemampuan atau kompetensi). Tak pelak

lagi untuk mendapatkan suatu kemampuan atau kompetensi tertentu

dibutuhkan persiapan-perisapan dan usaha yang matang. Dalam hal

pendidikan, seorang guru yang mencita-citakan keberhasilan siswanya

untuk berprestasi perlu usaha keras yang diiringi dengan menajamkan

kemampuan yang dimiliki dengan senantiasa menuntut ilmu dan menggali

berbagai informasi yang dibutuhkan.

Jadi untuk menjadi tenaga pendidik atau guru , seseorang harus

benar-benar mempunyai kualitas keilmuan pendidikan dan keguruan yang

memadai guna menunjang tugas profesinya. Di samping itu seorang guru

haruslah mempunyai kepribadian yang benar-benar mantap, yang

fungsinya membina kepribadian dan intelektual anak didik. Sebagaimana

ditegaskan Allah SWT dalam firman-Nya surat A1 Azhab ayat 21 :

i ' j j 411 J ^ 2 1

Artinya : Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.1

1 Pof.D r. M ahm ud Y unus, Terjemah A l-Q u r’an, A1 M a’arif, B andung, 1989, him. 379.

• l i i i

(24)

Adapun yang menjadi tujuan kompetensi guru adalah sebagai berikut:

a. Guru harus memiliki kemampuan pribadi, maskudnya guru

diharapkan mempunyai pengetahuan, kecakapan, keterampilan dan

sikap yang lebih mantap serta memadai sehingga mamp mengelola

proses belajar mengajar secara efektif.

b. Guru harus menjadi inovator, yaitu sebagai tenaga kependidikan yang

memiliki komitmen terhadap upaya perubahan dan reformasi.

c. Guru mampu menjadi developer, yaitu guru harus memiliki visi

keguruan yang mantap dan luas perspektifnya.8

2. Persyaratan menjadi guru

Tugas guru (sebagai pendidik karena jabatan) adalah berat, maka

sebagai pendidik karena jabatan ini harus melakukan persiapan-persiapan

yang cukup, harus diperiksa apakah sungguh-sungguh berkaitan atau

tidak. Keadaan jasmani harus sehat pula, harus pandai menggunakan

bahasa yang sopan, harus mempunyai kepribadian yang baik dan kuat.

Sebagai pendidik harus disenangi dan disegani oleh anak didiknya. Jangan

sampai anak didik menjadi takut kepadanya atau terlalu berani, emosinya

harus stabil, sebab nanti akan menghadapi berbagai macam anak didik.

Menurut pendapat Winamo Surahmad, kriteria guru yang baik

adalah :

a. Bersifat ramah dan bersedia memahami setiap orang

(25)

b. Bersifat sabar dan suka membantu, memberi perasaan tenang c. Adil dan tidak memihak

d. Cerdas dan mempunyai minat yang berbagai ragam

e. Memiliki rasa humor dan kesegaran pergaulan

f. Memperlihatkan tingkah laku dan lahiriah yang menarik.9

Demikianlah temyata guru yang baik tidaklah mudah, karena

dituntut untuk mempunyai kepribadian yang baik dan mulia, disamping

pengetahuan dan ketrampilan yang luas. Guru sebagai jabatan profesional

memerlukan keahlian khusus, karena sebagai profesi, guru hams memiliki

syarat-syarat profesional. syarat profesional itu memiliki fisik, mental,

psikis, intelaktual dan moral.

Adapun persyaratan fisik, maksudnya seorang gum hams sehat

jasmaninya (sempuma fisiknya), tidak mempunyai penyakit yang menular

lainnya seperti lemah tangan kanannya, (tidak dapat berfungsi

sebagaimana mesetinya), kaki pincang, mata buta dan menderita penyakit

kusta.

Persyaratan mental, seorang guru hams memiliki sikap mental

yang baik dan positif terhadap profesinya pribadi, mencintai, mengabdi

serta memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap tugas kewajiban

serta jabatannya. Seorang gum hams menjadikan profesinya sebagai way

(26)

o f life sehingga mampu mendahulukan tugas daripada kepentingan pribadinya.

Persyaratan psikis, artinya guru harus sehat jiw a (rohaninya).

Artinya seorang guru tidak mengidap penyakit jiwa / gangguan jiwa /

penyakit syaraf lainnya, sehingga ia tidak dapat melaksanakan tugas

dengan baik.

Persyaratan intelektual, maksudnya seorang guru harus memiliki

pengetahuan yang luas, ketrampilan yang tinggi, pengalaman dan

wawasan yang memadai, baik yang diperoleh dari lembaga pendidikan di

mana ia sekoalh atau di mana ia mengajar.

Persyaratan moral, seorang guru harus susila tingkah lakunya,

harus jujur dan adil. Segala sesuatu yang dilakukan guru akan sangat

berkesan kepada siswanya. Oleh karena itu kepribadiannya harus

mencerminkan dan mengamalkan akhlak mulia, budi pekerti yang luhur,

perkataan dapat dipercaya, sehingga segala tingkah lakunya dapat

dijadikan sebagai teladan bagi siswanya.

Persyaratan tersebut harus dimiliki seorang guru dalam pergaulan

dengan siswa, sesama guru dan masyarakat di mana ia berada, guna

mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.

Di samping persyaratan di atas, guru dituntut untuk memenuhi

(27)

a. Persyaratan administratif, antara lain meliputi : soal kewarganegaraan (warga negara Indonesia), umur (sekurang-kurangnya 18 tahun),

berkelakuan baik dan mengajukan permohonan.

b. Persyaratan teknis, meliputi : berijazah pendidikan guru, menguasai

cara dan teknik mengajar, trampil mendesain program pelajaran serta

memiliki motivasi dan cita-cita untuk memajukan pendidikan.

c. Persyaratan psikis, meliputi; sehat rohani, dewasa dalam berfikir, dan

bertindak, mampu mengendalikan diri, sabar, ramah dan sopan,

mempunyai jiwa kepemimpinan, konsekuen, berani berkorban dan

memiliki jiwa pengabdian demi mendidik anak.

d. Persyaratan fisik, mencakup ; berbadan sehat, tidak memiliki cacat

tubuh yang mengganggu pekerjaannya, tidak memiliki gejala-gejala

penyakit menular, rapi, bersih, termasuk bagaimana berpakaian.10

Berdasarkan pendapat tersebut di atas tentang persyaratan menjadi

guru menunjukkan bahwa betapa guru memiliki sifat yang khusus

dibandingkan dengan tugas atau pekerjaan yang lain. Lebih-lebih bila

dikaitkan dengan profesi keguruannya. Pada hakekatnya persyaratan

tersebut dapat dikelompokkan kepada spektrum yang lebih luas

keilmuannya sebagai guru. Kedua harus memiliki intelektual yang tinggi.

Ketiga bermoral baik dan beriman. Keempat, mempunyai sifat edukasi

dan sosial yang luas. Baik fungsinya sebagai guru di sekolah mampu

sebagai pendidik di masyarakat.

(28)

Salah satu sisi yang harus diperhatikan guru dalam rangka peningkatan kualitas mengajar, di samping memenuhi persyaratan tersebut

di atas ialah menciptakan suasana lingkungan belajar yang menyenangkan.

Mengajar yang berwawasan lingkungan sangat penting dalam usaha

meningkatkan mutu belajar mengajar. Guru bukan hanya semata-mata

seorang yang menguasai berbagai ilmu pengetahuan atau mata pelajaran di

sekolah saja akan tetapi lebih dari itu. Ia adalah orang yang dapat

mengetahui bagaimana tepatnya memberikan pelajaran kepada anak didik

sesuai dengan tempo perkembangan dan pertumbuhan sesuai dengan jiwa

kepribadiannya.

3. Macam-macam kompetensi

Kompetensi itu bersifat kognitif, maupunperformance (perbuatan).

Yang pertama berupa pengertian dan pengetahuan. Yang kedua berupa

sikap dan nilai, sedang yang ketiga berupa perubahan-perubahan yang

mencerminkan pemahaman, ketrampilan dan sikap. Untuk membentuk

guru yang kompeten harus mampu mengembangkan ketiga kompetensi

pada dirinya, yaitu:

a. Kompetensi personal (Kepribadian)

Sebagai seorang pendidik yang segala tingkatnya sangat

berkesan pada diri siswanya untuk kemudian dicontoh dan diteledani,

maka guru dituntut memiliki kepribadian yang baik dan mulia. Tugas

seorang guru di samping mengajar ilmu pengetahuan kepada siswanya

(29)

karena itu seorang guru haruslah terpuji segala perkataannya dan perbuatannya, konsekuensi harus benar-benar ditegakkan. Jangan

sampai apa yang dikatakan tidak sesuai dengan apa yang diperbuatan,

karena guru merupakan teladan dan figur bagi siswanya.

Dalam hal ini Allah SWT berfirman dalam surat A1 Qolam

ayat 4:

Artinya : "Dan sesungguhnya engkau mempunyai akhlak yang besar (mulai) 11

Dalam kaitannya dengan kompetensi kepribadian ini guru juga

haruslah orang yang mempunyai keimanan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa. Hal ini telah ditetapkan dalam Undang-undang No. 2

Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 28 ayat 2, yaitu:

"Untuk diangkat sebagai tenaga pengajar, tenaga pendidik yang

bersangkutan harus beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Sesungguhnya yang bertakwa kepada Allah SWT, tentunya

orang yang memiliki pengetahuan. Hal ini sesuai dengan firman Alloh

SWT dalam Surat A1 Fathir ayat 28 :

Artinya : "Hanya yang takut kepada Allah, ialah ulama-ulama di 11 2 antara hamba-hambanya".

(30)

Adapun macam-macam kompetensi personal ini menurut Cece Wijaya adalah sebagai berikut:

1) Peka terhadap perubahan dan pembaharuan

2) Berpikir altematif

3) Kemantapan dan integritas

4) Adil, jujur dan objektif

5) Disiplin dalam melaksanakan tugas

6) Ulet dan tekun bekerja

7) Berusaha memperoleh hasil kerja yang sebaik-baiknya

8) Simpatik, menarik, luwes dan bijaksana

9) Bersifat terbuka

10) Kreatif dan berwibawa.13

b. Kompetensi Profesional

Yang dimaksud kompetensi profesional adalah kemampuan

dalam penguasaan akademik atau mata pelajaran yang diajurkan dan

terpadu dengan kemampuan mengajarkan sekaligus, sehingga guru itu

memiliki wibawa akademis.14

Pekerjaan dan tanggung jawab guru sebagai pendidik adalah

pekerjaan profesional, dalam arti seorang guru haras benar-benar

konsekuen, bertanggung jawab penuh terhadap tugas yang diemban,

menguasai bahan yang akan diajarkan, sehingga sebagai guru

13 Drs. C ece W ijaya dan Drs. A. T abrani Rusyan, o p .c il, him. 12-30.

(31)

memiliki wibawa akademis di depan kelas dengan anak didik dan masyarakat di mana ia berada. Sebagaimana dikatakan oleh Hadari

Nawawi, bahwa:

"Seorang guru harus memahami fungsinya, karena sangat besar pengaruhnya terhadap cara bertindak dan berbuat dalam menunaikan pekerjaannya sehari-hari di sekolah/kelas dan masyarakat. Pengetahuan dan pemahamannya tentang kompetensi guru akan mendasari pola kegiatan dalam menunaikan profesi sebagai guru".15

Sebagai seorang pendidikan agama Islam, melaksanakan

pendidikan agama Islam adalah merupakan perintah dari Allah SWT

dan merupakan ibadah kepada-Nya. Adapun mengenai cara

menyampaikan atau metodologinya Allah SWT berfirman dalam

Al-Qur’an Surat An Nahl ayat 125 :

4juuiaJl j a

Artinya : "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan kebijaksanaan yang baik, dan berbantahlah (berdebat) dengan mereka dengan (jalan) yang terbaik".16 17

Sedangkan menurut Crow dan Crow mengenai kriteria guru

yang profesional, bahwa guru harus dapat:

1) Direscct o f guide learning 2) Motive pupils to learn

3) Help pupils development desirable attitudes 4) Improve teaching teachnique, and

(32)

A rtinya:

1) Mengarahkan dan membimbing belajar s : 2) Memberikan motivasi murid untuk belajar

3) Membaantu murid untuk mengembangkan sikap-sikap yang

dikehendaki

4) Meningkatkan teknik-teknik mengajar dan

5) Mengenal dan mencapai kualitas personal yang disebut di atas

yang sangat konducif bagi kesuksesan pengajaran itu.

Jadi seorang gurur harus benar-benar memahami profesinya

sebagai guru, karena itu merupakan hal yang sangat menentukan

keberhasilan proses belajar mengajar.

c. Kompetensi Sosial

Sebagai guru agama Islam yang kehidupan sehari-hari tidak

lepas dari pergaulan dengan masyarakat di mana ia berada, maka

harus memiliki kemampuan yang berhubungan dengan bentuk

partisipasi sosial baik secara formal maupun secara informal.

Disamping memiliki akhlak yang mulia seorang guru harus

mampu memerintahkan kepada yang ma'aruf, dan mencegah yang

mungkar. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Ali Imran ayat

104:

i j J l X A “J S S T ,

(33)

Artinya : "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menveru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung".18

4. Manfaat Kompetensi

Manfaat kompetensi guru antara lain:

a. Kompetesi guru dalam hubungannya dengan kegiatan dan hasil

belajar siswa. Proses belajar dan hasil belajar siswa, bukan saja

ditentukan oleh sekolah, pola struktur dan isi kurikulumnya, akan

tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru dalam

mengajar dan membimbing mereka.19

b. Kepribadian guru yang baik akan menentukan dirinya menjadi

pendidik dan pembina yang baik bagi anak didiknya, sebaliknya akan

menjadi penghancur atau perusak bagi anak didiknya, terutama bagi

anak didik yang masih kecil dan mereka yang sedang mengalami

stress.

c. Kompetensi penting dalam hubungannya dengan masyarakat.

Hubungan baik guru dan masyarakat dalam meningkatkan mutu

pendidikan dan pengajaran di sekolah.

d. Seorang guru dapat mengisi bahan yang akan disampaikan karena

kalau seorang guru tidak dapat menguasai bahan yang akan

18 Prof. H. M ahm ud Junus, op.cit., him . 58.

(34)

disampaikan, maka tidak akan mungkin dapat dan mendidik dengan hasil yang baik.

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Belajar

Batasan belajar adalah bermacam-macam sesuai dengan

kebutuhannya. Menurut WJS. Poerwadarminto ; "Belajar yaitu berusaha

atau berlatih dan sebagainya supaya mendapatkan suatu kepandaian".20 * 22

Pengertian belajar menurut John S. Brubacher adalah : "Learning

is acquisition o f new behavior patterns through either simple or complex

conditioning and reinforcement"2' Pada intinya belajar adalah sebuah

penguasaan tentang hal-hal yang baru dalam suatu kondisi baik simpel

maupun komplek dan juga penguatan.

Menurut Sumadi Suryabrata, belajar merupakan suatu perubahan

yang dikarenakan adanya suatu kecakapan baru dan dilakukan dengan

usaha yang disengaja.

Dari pendapat-pendapat para ahli di atas, maka penulis dapat

mengambil kesimpulan bahwa pengertian belajar adalah suatu usaha

dengan sengaja, kontinou dan sadar serta aktif dilakukan oleh individu

yang berupa jasmani maupu rohani sehingga mendapat pengetahuan,

ketrampilan, kecakapan atau tingkah laku yang baru.

20WJS. Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1984, him. 108. 2‘John S. Brubacher, Modern Philosophies o f Education, McGraw Hill Publishing Company, New Delhi, 1970, him. 223.

(35)

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu

perubahan atau pembaharuan dalam tingkah !aku. Sampai dimana

perubahan itu dapat dicapai atau dengan kata lain berhasil baik atau

tidaknya dalam belajar temyata banyak faktor yang mempengaruhinya.

Para ahli berbeda pendapat mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhinya belajar, antara lain:

a. Menurut Drs. Nana Sujana, faktor-fakor yang mempengaruhi belajar

adalah "faktor motivasi belajar, minat, perhatian, sikap dan kebiasaan

belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.23

b. Menurut Ngalim Purwanto, adalah ;

1) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri, yang kita sebut

faktor individual.

2) Faktor yang di luar individu yang kita sebut faktor sosial.

Yang termasuk dalam faktor individu antara lain: fakor

kematangan/pertumbuhan, latihan, motivasi dan faktor pribadi.

Sedangkan faktor sosial yang mempengaruhinya antara lain faktor

keluarga/keadaan keluarga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat

yang dipergunakan dalam belajar.24

c. Menurut Sumadi Suryabrata, bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi dua faktor yaitu

faktor intern dan faktor ekstem dengan perincian sebagai berikut:

(36)

1) Faktor ekstem, terdiri dari: a) Faktor-faktor non sosial

b) Faktor-faktor sosia!

2) Faktor intern, terdiri dari:

a) Faktor psikologis

b) Faktor biologis.25

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi belajar adalah faktor yang datangnya dari

dalam diri individu itu sendiri yang disebut faktor intern dan faktor yang

datangnya dari luar individu yang disebut faktor ekstem. Kedua faktor itu

sangat mempengaruhi terhadap berhasil tidaknya belajar.

3. Prinsip-Prinsip Belajar

Prinsip belajar dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang

berbeda, dan oleh setiap siswa secara individu. Adapun prinsip-prinsip

belajar itu sebagai berikut:

a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,

meningkatkan minat, dan membimbing untuk mencapai tujuan

instruksional.

b. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur

penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap

pengertiannya.

(37)

e. Belajar harus tidak menimbulkan reinforcement dan inovasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.

d. Belajar itu prose kontinu, maka ia harus tahap demi tahap menurut

perkembangannya.

e. Belajar adalah proses intruksional yang harus dicapai

f. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga anak dapat belajar

dengan tenang

g. Belajar perlu lingkungan yang matang dimana anak dapat

mengembangkan kemampuannya dan belajar dengan efektif

h. Belajar perlu ada interaksi anak dengan lingkungan

i. Belajar adalah kontinuitas

j. Repitisi dalam proses belajar mengajar perlu ulangan berkali-kali agar

pengertian itu mendalam pada anak.26

Sedangkan menurut Prof. Dr. Nasution, bahwa prinsip-prinsip

belajar adalah sebagai berikut:

a. Agar seseorang benar-benar belajar ia harus mempunyai satu tujuan.

b. Tujuan itu harus timbul dari atau berhubungan dengan butuhan

hidupnya dan bukan karena paksaan orang lain.

c. Belajar itu harus terbukti dari perubahan kelakuannya.

d. Seorang belajar sebagai keseluruhan

e. Dalam belajar seseorang memerlukan bantuan dan bimbingan dari

orang lain

(38)

159-f. Untuk belajar diperlukan insight.

g. Belajar sering berhasil apabila usaha itu memberi sukses yang

menyenangkan

h. Belajar hanya mungkin kalau ada kemauan dan hasrat untuk belajar.27

Crow and Crow mengemukakan 10 macam cara-cara yang

diperlukan untuk persiapan belajar yang baik seperti berikut:28

a. Adanya tugas-tugas yang jelas

Siswa yang pada umumnya dapat mencapai sikap mental yang

baik bagi pelajar jika mereka mengerti apa tujuan mereka belajar dan

bahan-bahan atau buku-buku sumber apa yang perlu dipelajari. Makin

jelas tugas yang diberikan oleh guru, baik tujuan maupun batas-

batasnya, makin besar pula perhatian dan kemampuan siswa untuk

mengerjakan dan mempelajarinya.

b. Belajarlah membaca dengan baik

Kepandaian membaca sangat diperlukan untuk memperoleh

pengetahuan dan mengerti benar-benar apa yang dibacanya. Bahan-

bahan buku-buku hanya untuk dimengerti kata demi kata atau kalimat

demi kalimat, melainkan harus diusahakan untuk mengetahui apa isi

buku tersebut, bahkan lebih lanjut lagi jika membaca dapat mengerti

bahan apa dan bagaimana pandangan pengarang dengan tulisan itu.

27S. Nasution, MA., Didaktik Asas-asas Mengajar, Jemmars, Bandung, 1982, him.

(39)

Dalam hal-hal tertentu, pembaca sering pula haras mempergunakan kamus untuk mencari pengertian kata-kata sulit yang

mungkin dapat menimbulkan salah tafsir atau salah pengertian. Untuk

dapat membaca cepat dan efektif diperlukan latihan yang teras

menerat. Apalagi untuk membaca buku-buku berbahasa asing.

c. Gunakan metode keselurahan dan metode bagian dimana diperlukan

Kedua cara itu sama-sama diperlukan menurut tingkat

kelulasan dan kesulitan bahan yang dipelajari. Akan tetapi untuk

mempelajari bab demi bab digunakan metode keselurahan itu. Untuk

mempelajari sebuah bab tidak baik jika digunakan metode bagian

karena pengertian yang diperoleh menjadi terpecah-pecah, tidak

merapakan suatu kebulatan. Bara bab demi bab kita kuasai, kita

gabungkan lagi menjadi keselurahan isi buku tersebut.

d. Pelajari dan kuasailah bagian-bagian yang sukar dari bahan yang

dipelajarai

Pada tiap pelajaran biasanya terdapat bagian-bagian yang

sukar dan memerlukan perhatian dan pengerjaan yang lebih teliti.

Untuk itu, pembuatan ringkasan dalam belajar itu sangat diperlukan.

Dalam hal ini guru perlu pula memberikan petunjuk atau pengarahan

agar siswa mengetahui bagian-bagian mana yang penting dan perlu

mendapat perhatian khusus didalam belarar.

e. Buatlah out line dan catatan-catatan tentang meteri bacaan atau materi

(40)

catatan-catatan yang tersusun itu akan dapat membantu siswa pada waktu mereka akan mengulangi pelajaran itu ketika akan menghadapi ujian.

Mereka tidak perlu lagi membaca seluruh buku yang akan

memerlukan waktu lebih luas.

f. Buatlah rangkuman dan review

Bagaimana cara menyusun atau membuat rangkuman yang

baik dan jelas serta mudah dipahami sangat bergantung pada cara

belajar siswa masing-masing. Di samping itu cara guru mengajarpun

menentukan pula cara murid belajar.

Makin pandai siswa membuat rangkuman, makin mudah

baginya untuk mengadakan review atau mengulang kembali pelajaran

yang telah diterima.

Setelah mengemukakan cara-cara belajar yang baik seperti yang

sudah disebut di atas, berikut Crow and Crow menyampaikan

pendapatnya tentang saran-sarannya untuk membiasakan belajar agar

mencapai prestasi belajar yang lebih efesien itu adalah sebagai berikut:

a. Miliki dahulu tujuan belajar yang pasti

b. Usahakan adanya tempat belajar yang memadai

c. Jaga kondisi fisik jangan sampai mengganggu konsentrasi dan

keaktifan mental

d. Rencanakan dan ikutilah jadwal waktu untuk belajar

e. Buatlah catatan-catatan atau rangkuman yang tersusun rapi

(41)

g. Buatlah kepastian untuk melengkapi tugas-tugas belajar h. Telitilah pendapat beberapa pengarang

i. Belajarlah menggunakan kamus dengan sebaik-baiknya

j. Analisalah kebiasaan belajar yang diragukan, dan cobalah untuk

memperbaiki kelemahan-kelemahannya.29

Di samping prinsip-prinsip yang telah disebutkan di atas, tentu

saja masih banyak cara yang harus ditempuh dalam belajar, sehingga

belajar akan benar-benar berhasil, misalnya:

a. Membaca kemudian merangkum bahan pelajaran

b. Melaksanakan diskusi atau musyawarah sebagaimana diisyaratkan

oleh Allah SWT, dalam surat Ali Imran ayat 159 :

Artinya : "...dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu..."30

Dari ayat tersebut dapat diambil pelajaran agar mau

bermusyawarah dalam duniawi untuk mencapai suatu manfaat.

c. Mengatur waktu belajar

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al'Ashr 1-3 :

I

j Jj

I

j J

j

IjLaC-

j

Artinya : Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya

29 Ibid., him . 397-398.

(42)

mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.31

Ayat di atas mengisyaratkan agar dapat mengatur waktu

>

dengan sebaik-baiknya, agar tidak sia-sia dalam setiap kegiatan. Dan

juga di dalam belajar hendaklah penuh dengan kesabaran. Dengan

cara-cara yang demikian nantinya diharapkan akan dapat belajar

dengan mendapat prestasi atau hasil yang bail.

4. Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor,

baik yang berasal dari dalam diri siswa (internal) maupun dari luar diri

siswa (ekstemal). Yang dimaksud dengan prestasi menurut WJS

Poerwadarminto, sebagai berikut : "Prestasi berarti hasil yang telah

dicapai, dilakukan atau dikerjakan".32

Prestasi belajar adalah "Penguasaan pengetahuan atau ketrampilan

yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan

nilai test atau angka nilai yang diberikan oleh guru".33

Bertitik tolak dari uraian di atas, dapat diambil suatu kesimpulan

bahwa prestasi belajar adalah ketrampilan dan pengusaan mata pelajaran

di mana penguasaan mata pelajaran tersebut dinilai dengan angka sebagai

perwujudan yang telah dicapai oleh siswa dalam belajar.

Oleh karena itu, dalam memberikan nilai sebagai tolak ukur

keberhasilan siswa hendaknya menyangkut tiga aspek, yakni aspek

31 Ibid., him . 540.

32 W JS. P oerw adarm into, o p .c it, him . 778.

(43)

kognitif, afektif dan aspek psikomotor, sehingga hasilnya benar-benar merupakan perwujudan prestasi yang sebenamya. Sebab prestasi yang

sebenamya mengandung komplektisitas yang menyangkut berbagai

macam pola tingkah laku sebagai hasil dari belajamya.

C. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian PAI

Pendidikan Agama Islam adalah Usaha yang lebih khusus

ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagamaan dan sumber daya

insani lainnya, agar lebih memahami, menghayati dan mengamalkan

ajaran Islam.34 Sedangkan menurut Dra. Zuharini, dkk, pendidikan agama

Islam adalah usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam

membantu anak didik agar supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran

Islam.35

Dari beberapa defmisi yang telah dikemukakan di atas, maka

kiranya dapat diambil suatu pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam

adalah suatu bidang study yang berisi tentang ajaran agama Islam, yang

harus disampaikan oleh guru kepada siswa dengan melalui bimbingan dan

pembinaan, dengan tujuan agar siswa dapat menghayati, memahami dan

mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan individu, bermasyarakat,

berbangsa dan bemegara.

(44)

2. Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah telah diberi bekal berupa

akal dan pikiran, maka didalam setiap perbuatan dituntut untuk

mengetahui dasamya, lebih-lebih didalam rangka pendidikan, yang harus

melibatkan berbagai faktor dalam hal ini termasuk faktor penanaman nilai-

nilai agama Islam.

Oleh karena itu nilai-nilai dari pendidikan agama nantinya agar

dituntut tanggung jawabnya, baik sebagai hamba Allah maupun dalam

kehidupan berbangsa dan bemegara. Untuk itulah dalam pelaksanaan

Pendidikan Agama Islam di Indonesia mempunyai dasar-dasar yang cukup

kuat.

Dasar-dasar tersebut menurut Dra. Zuhairini, dkk., dapat ditinjau

dari seg i:

a. Yuridisch / hukum

Yaitu dasar-dasar pelaksanaan pendidikan agama yang berasal

dari peraturan perundang-undangan yang secara langsung ataupun

tidak langsung dapat dijadikan pegangan ataupun secara tidak

langsung dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan pendidikan

agama, di sekolah-sekolah ataupun lembaga-lembaga pendidikan

formal di Indonesia.36

Adapun dasar dari segi yuridisch formal tersebut ada tiga,

yaitu:

(45)

1) Dasar Ideal

Yaitu dasar dari falsafah negara Pancasila di mana sila

yang pertama sila Kctuhanan Yang Maha Esa. Ini mengandung

pengertian bahwa seluruh bangsa Indonesia harus percaya kepada

Tuhan Yang Maha Esa, atau tegasnya harus beragama. Untuk itu

maka Pendidikan Agama Islam sangat diperlukan dalam

mewujudkan tujuan dari bangsa Indoesia yang adil makmur

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945.

2) Dasar Struktural

Dasar struktural dari pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

yaitu Undang-Undang Dasar 1945 yang tercantum dalam bab XI

pasal 29 ayat 1 dan 2 yang berbunyi:

a) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa

b) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk

memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut

agamanya, dan kepercayaannya.37

3) Dasar Operasional

Dasar operasional adalah dasar yang secara langsung

mengatur pelakasanaan pendidikan agama di sekolah-sekolah di

Indonesia. Seperti yang disebut dalam Undang-undang RI. No. 2

Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 39 ayat 2

berbunyi:

(46)

"Isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib memuat pendidikan Pancasila, pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan".38

Dari dasar tersebut di atas, maka jelaslah bahwa pendidikan

agama secara langsung dimasukkan ke dalam kurikulum di

sekolah-sekolah, mulai dari sekolah dasar sampai ke perguruan

tinggi.

b. Religius

Yang dimaksud dengan dasar religius dalam pemahasan ini

adalah dasar-dasar yang bersumber dari ajaran Islam yang tertera

dalam ayat Al-Qur'an maupun A1 Hadist. Menurut ajaran Islam,

bahwa melaksanakan pendidikan agama Islam merupakan perintah

dari Allah dan merupakan ibadah kepada-Nya. Firman Allah SWT,

dalam surat Luqman ayat 13 :

A i U 'o U S

Artinya : Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar."

Dari ayat tersebut dapatlah dipahami tentang adanya suatu

perintah untuk melaksanakan pendidikan agama, dengan jalan

pengajaran-pengajaran kepada siswa sehingga mereka tidak

‘u ! j d i b a p s u ' J j Aj

(47)

mempersekutukan Allah dan tidak berbuat kezaliman. Allah SWT

berfirman dalam surat At Tahrim ayat 6 :

. J

t jS tj£j;

^

Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..."

Ayat tersebut di atas dapat kita simpulkan tentang adanya

tugas dari pendidik, yang mana tidak hanya semata-mata

menyampaikan kebudayaan, akan tetapi lebih dari itu yaitu untuk

menyelamatkan diri dari orang lain termasuk anak didik dari

kesengsaran penderitaan dalam hidupnya baik di dunia maupun di

akhirat.

c. Social psikologis.

Semua manusia di dalam hidupnya di dunia ini dari dahulu

sampai sekarang selalu membutuhkan adanya suatu pegangan hidup.

Mereka merasakan bahwa dalam jiwanya ada Dzat yang Kuasa,

tempat mereka berlindung dan tempat mereka memohon pertolongan-

Nya. Hal semacam ini terjadi pada masyarakat yang masih primitif

maupun pada masyarakat modem.39

Pegangan hidup tersebut adalah yang disebut dengan agama,

yang dijadikan sebagai jalan untuk mendekatkan diri dan mengabdi

kepada Allah. Karena dengan selalu ingat dan mengabdi kepada

Allah, mereka akan merasa tenang dan merasa tentram hatinya.

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam

(48)

Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah merupakan penjabaran dari bunyi Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan

nasional pada bab II pasal 4 yaitu "Pendidikan nasional bertujuan

mencerdaskan bangsa dan mengembanghkan manusia Indonesia

seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan

Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan

ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan

mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan".40

Hal ini berarti tujuan dan materi yang diajarkan disesuiakan

dengan ajaran Islam. Maka tujuan agama Islam berintikan 3 aspek yaitu:

iman, ilmu dan amal.

Oleh karena itu aspek ilmu yang dimaksud sebagai tujuan

pendidikan agama Islam adalah memberikan pengertian, pemahaman yang

sedalam-dalamya dan seluas-luasnya tentang ajaran Islam yang secara

garis besar meliputi aqidah, syariah dan akhlaqul karimah karena amal

seseorang dapat diukur seberapa jauh keberhasilan pendidikan agama yang

telah dicapai.

Akhimya evaluasi pendidikan yang menyeluruh, mencakup aspek

kognitif dan psikomotor menjadi sangat penting untuk dilaksanakan.

4. Materi Pendidikan Agama Islam

(49)

Materi PAI yang diajarkan di sekolah lanjutan tingkat pertama disesuaikan dengan tuntunan dari tujuan kurikuler dan tujuan instruksional

umum, sebagaimana yang telah ditetapkan di dalam GBKN.

Menurut Zuhairini bahwa materi pokok dalam pendidikan agama

Islam, meliputi:

a. Keimanan (Aqidah)

Aqidah adalah bersifat i'tiqod batin, mengajarkan ke Esaan Allah

b. Keislaman (Syariah)

Syariah adalah berhubungan dengan amal lahir dalam rangka mentaati

semua peraturan dan hukum Tuhan, guna mengatur hubungan antara

manusia dengan Tuhan, dan mengatur pergaulan hidup dan kehidupan

manusia.

c. Ikhsan (Akhlak)

Akhlak adalah suatu amalan yang bersifat pelengkap, penyempumaan

bagi kedua amal di atas dan yang mengajarkan tentang bergaul dalam

masyarakat.

Adapun materi pelajaran PAI yang ditulis dalam GBHN meliputi 7

unsur pokok, yaitu :

a. Keimanan

) b. Ibadah

c. Al-Qur'an

d. Akhak

(50)

f. Syariah g. Tarikh

Ruang lingkup pcmbahasan atau luas tidaknya pembahasan

tergantung kepada jenis lembaga yang bersangkutan, tingkatan kelas,

tujuan dan tingkat kemampuan anak didik sebagai konsumennya.

D. Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar PAI

Tinggi rendahnya pergerakan profesi guru salah satunya diantaranya

diukur dari tingkat pendidikan yang ditempuhnya dalam mempersiapkan

jembatan tersebut. Guru sebagai figur sentral dalam dunia pendidikan

khususnya dalam proses belajar mengajar, sangat besar pengaruhnya terhadap

keberhasilan anak didiknya, misalanya dalam penyajian materi pelajaran, bila

guru kurang menguasai materi, akibatnya guru tidak mampu memberi

bimbingan dengan baik dan menimbulkan kesalahan-kesalahan dasar

mengenai fakta. Disamping itu anak juga akan memperoleh prestasi belajar

yang kurang baik.

Oleh karena itu prestasi belajar mata pelajaran PAI akan meningkat

jika kompetensi guru meningkat, jika kompetensi guru menurun maka prestasi

belajar siswa juga akan menurun. Dengan demikian kompetensi guru sangat

(51)

A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Ma'arif Tegalsari

1. Sejarah Singkat dan Perkembangannya

Keberadaan suatu lembaga selalu disertai dengan peristiwa penting

yang melatarbelakangi keberadaannya. Mengingat kembali perjalanan

sejarah yang telah lalu akan memberikan hikmah dan pelajaran berarti bagi

perkembangan dan penentuan langkah selanjutnya.

Didorong oleh semangat yang besar itu untuk mendalami suatu

ajaran agama dan menanamkan bekal mental agama pada generasi muda

yang merupakan penerus perjuangan bangsa dan juga dikarenakan pada

saat itu banyak lulusan SD/MI sulit meneruskan ke sekolah lanjutan

atasnya (SLTP) sebagai akibat kurangnya kesadaran orang tua tentang

pendidikan. Hal itulah yang mendorong MTs Ma'arif Tegalsari Kecamatan

Kedu Kabupaten Temanggung ini didirikan.

MTs Ma'arif Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung

didirikan pada tanggal 1 Juni 1982 sebagai tokohnya bapak H. Hadi

Sofyan. Beliau dibantu oleh pengurus tetap yang berpengaruh di

Kecamatan Kedua di antaranya:

a. KH. Surapto : Ketua Pengurus Tetap Yayasan

b. K. Muhgni Badri : Wakil ketua

c. H. Muh. Machali : Sekretaris I

(52)

d. Sanusi : Sekretaris II

e. Sosro Yowono : Bendahar I

f. Had: Masykur : Bendahara II

g. Rachmad : Tokoh Masyarakat

h. Tokoh Kepala Desa sewilayah Kedu Utara

Dengan status swasta, pada tanggal 6 Juni 1997 diakui dengan SK

Nomor. WK/5.A.PP.005/154397. Untuk tahun 2006 sekarang statusnya

terakreditasi B+.

Maksud dan tujuan MTs Ma'arif (lembaga ini) adalah sesuai

dengan pasal 8 peraturan dasar lembaga pendidikan Ma'arif yaitu :

a. Membina muslim yang taqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur,

cerdas, berpengetahuan luas, cakap, trampil dan bertanggung jawab,

berguna bagi nusa, bangsa dan agama.

b. Agar pengaruh pendidikan Islam luas merata ke dalam kehidupan

seseorang, masyarakat dan negara.

c. Agar ajaran Islam menjadi mata pelajaran di sekolah negeri-negeri.

d. Mempersiapkan agar anak-anak dan pemuda-pemuda menjadi

angkatan pembangunan yang bertaqwa, cakap dan kuat.

e. Agar semua warga negara mempunyai kesempatan untuk belajar di

segalajurusan.

f. Memajukan dan mengembangkan segala cabang ilmu pengetahuan

yang diperlukan bagi kemajuan nusa dan bangsa.

(53)

erta menolak kebudayaan yang membdung san akhlak

Indonesia. badiar

if Tegalsari dapat dibilang cukup Ma'asil dalam

Keberadaan MTs Ma'arif Tegalsamnya ak begitu

rbukti mampu bersaing dengan an teh-sekolah

kungan Tegalsari, serta jumlah siswa fcdi linjrtahunnya

latif stabil, sebab perubahan yang terjkan reiak begitu

afi

rif Tegalsari beralamat Kendil r Ma'<ari Kedu

secara geografis Madrasah Tsanaxv. Jadiini cukup

mudah dijangkau dari berbagai arahirena berada di

iatan. Di samping itu didukung Kecann sarana

udah. yang n

Ma'arif Tegalsari adalah : > bangi

: Persawahan utara

: MI Tegalsari timur

: Dusun Kendil RT 3 selatai

(54)

Batas Desa Tegalsari adalah :

a. Sebelah utara : Berbatasan dengan desa Bandunggede

b. Sebelah timur : Berbatasan dengan desa Kundisari

c. Sebelah selatan : Berbatasan dengan desa Ngendong

d. Sebelah barat : Berbatasan dengan desa Traji

Secara sosio kultural, daerah ini penduduknya mayoritas beragama

Islam dan mereka dapat dikatakan masyarakat yang aktif dalam

menjalankan kegiatan keagamaan, dan kegiatan lainnya sehingga dalam

hal ini sangat mendukung akan keberadaan Madrasah Tsanawiyah ini.

Baik dalam kegiatan belajar maupun kegiatan yang ada kaitannya dengan

masyarakat sekitamya, seperti dalam peringatan hari besar Islam.

3. Struktur Organisasi

Untuk mempermudah jalannya proses pengajaran di MTs Ma'arif

Tegalsari ditetapkan beberapa orang yang dipercaya untuk mengendalikan

jalannya proses belajar mengajar yang tersusun dalam struktur organisasi

(55)

TABELI

STRUKTUR ORGANISASI MTs MA'ARIF TEGALSARI

TAHUN 2005/20061

(56)

Pembagian tugas dan tanggung jawab : a. Kepala Madrasah

Tugas pckok : Memimpin, mengatur pelaksanaan administrasi

madrasah dan seluruh kegiatan pendidikan serta

pengajaran.

Uraian tugas :

1) Mengatur penyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di

madrasah

2) Mengatur penyelenggaraan urusan tata usaha

3) Mengatur penyelenggaraan urusan kepegawaian

4) Mengatur penyelenggaraan urusan keuangan di madrasah

5) Mengatur penyelenggaraan urusan sarana dan perlengkapan di

madrasah

b. Wakamad Urusan Kesiswaan

Tugas pokok : Membantu tugas sehari-hari Ka. Madrasah

Uraian tugas :

1) Menyusun program pembinaan / kegiatan kesiswaan / OSIS

2) Membimbing dan mengarahkan dan mengendalikan kegiatan siswa

dalam rangka meningkatkan disiplin tata tertib

3) Membimbing mengarahkan mengendalikan persiapan pemilihan

pengurus-pengurus OSIS

4) Menyelenggarakan latihan dasar kepemimpinan madrasah (LDK)

(57)

c. Wakamad Urusan Kurikulum

Tugas pokok : membantu tugas sehari-hari kepala madrasah Uraian tugas:

1) Menyusun program pengajaran

2) Menyusun pembagian dan tugas guru

3) Menyusun jadwal pelajaran

4) Menyusun penjabaran kalender pendidikan

5) Menyusun dan mengelola evaluasi belajar

d. Wakamad Urusan Humas

Tugas pokok : membantu tugas sehari-hari kepala madrasah

Uraian tugas :

1) Mengusahakan kesejahteraan guru dan karyawan

2) Mengadakan kosultasi atau home visit dengan wali siswa

3) Mengadakan konsultasi dengan pengurus BP-3

4) Menyusun rencana fisik bersama dengan pengurus BP-3

5) Mengadakan konsultasi dengan tokoh masyarakat

e. Wakamad Urusan Sarana dan Prasarana

Tugas pokok : membantu tugas sehari-hari kepala madrasah

Uraian tugas :

)

1) Menyusun program pengadaan pemeliharan dan pengamanan

barang inventaris khususnya yang berkaitan dengan KBM

2) Mendayagunakan sarana dan prasarana KBM

(58)

4) Merencanakan teknik pemeliharaan sarana prasarana. f. T ugasB P /B K

Tugas pokok : Mengelola pelaksanaan program bimbingan dan

penyusunan serta bimbingan karier kepada siswa.

Uraian tugas:

1) Menyusun rencana dan program kerja BP / BK

2) Mengumpulkan data pribadi siswa

3) Mengamati siswa sehari-hari

4) Mengadakan konsultasi dengan wali kelas, guru dan orang tua

siswa

5) Menelusuri latar belakang siswa

g. Tugas Kepala Tata Usaha

Tugas pokok : Mengatur pelaksanaan tata tertib usaha dan rumah

tangga madrasah termasuk perpustakaan,

laboratorium serta tugas lain yang bersifat pelayanan

pendidikan.

Uraian tugas:

1) Menerima mencatat dan meneruskan surat masuk dan keluar

2) Melakukan pengetikan dan penggandaan

l

3) Mengoreksi surat-surat yang telah selesai diketik

4) Mengatur memelihara dan mengamankan arsip

5) Menghimpun peraturan perundang-undangan surat keputusan

(59)

h. Tugas Wali Kelas

1) Mengelola kelas menjadi tanggung jawabnya

2) Pengisian daftar nilai siswa

3) Membuat catatan khusus tentang siswa

4) Pencatatan mutasi siswa

5) Pengisian buku laporan pendidikan

i. Tugas Guru

Tugas pokok : Melaksanakan pendidikan dan pengajaran di madrasah

Uraian tugas:

1) Membuat program semester

2) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan jadwal

pelajaran

3) Menciptakan situasi belajar yang aktif

4) Mengevaluasi proses belajar mengajar secara terus menerus

5) Mengadakan remidial / perbaikan nilai, pengayaan dan tindak

lanjut.

4. Keadaan guru dan karyawan

Dewan guru Madrasah Tsanawiyah Ma'arif Tegalsari berjumlah 13

orang dan dibantu oleh 4 orang karyawan. Berikut ini nama, jabatan dan )

Gambar

DAFTAR GURU DAN KARYAWAN MTs MA’ARIF TEGALSARITABEL II
DATA SISWA MTS MA'ARIF TEGALSARITABEL III
TABEL VIDATA KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DATA PRESTASI BELAJAR PAI SISWATABEL VII
+4

Referensi

Dokumen terkait

Zink memiliki peran vital dalam sintesis protein serta berbagai mekanisme enzimatik lain didalam tubuh. Zink juga dapat meningkatkan status kesehatan lansia melalui mekanisme

Salah satu permasalahan pada asuransi yag sering kali tidak diperhatikan oleh pihak manajemen dalam pengajuan menjadi anggota polisasuransi adalah pelaksanaan

Pada analisis ini dapat ditetapkan parameter laju resesi aliran bawah per- mukaan (IRC) dan aliran air bawah tanah (GWRC) serta komponen aliran sungai yang meliputi

(6) Pendidikan Profesi Guru (PPG) sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 kependidikan dan S1/D4

Berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa pada variabel pelayanan administrasi pajak hiburan memiliki ttabel sebesar 7,314 lebih besar dari 1,66216 dengan

Pada tahapan ini adalah tahap permulaan untuk membangun dan mengembangkan aplikasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Bagian ini merupakan kegiatan tentang

Bagian Panitera Muda Pidana juga mempunyai tugas untuk memproses data perkara dan data yang telah diizinkan oleh ketua pengadilan negeri Palembang, termasuk data

Di dalam data flow diagram tidak boleh menghubungkan data store yang. satu dengan data store yang lainnya