• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1 1.2Rumusan Masalah ... 6 1.3Batasan Masalah ... 7 1.4Tujuan Penelitian ... 7 1.5Manfaat Penelitian ... 7 1.5.1 Manfaat Akademis ... 7 1.5.2 Manfaat Praktis ... 8 1.6Sistematika Penulisan ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.2 Landasan Teori ... 13

2.3 Model Analisis ... 17

2.4 Hipotesis ... 18

2.5 Operasionalisasi Konsep ... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 21

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22

3.2.1 Lokasi Penelitian ... 22

3.2.2 Waktu Penelitian ... 22

3.3 Sumber Data ... 22

3.4 Unit Analisis ... 23

3.5 Populasi dan Sampel ... 23

3.5.1 Populasi ... 23

3.5.2 Sampel ... 24

3.6 Teknik Pengambilan Sampel ... 27

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.8 Teknik Analisis Data ... 30

(2)

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 32

4.1.1 Gambaran Umum Kecamatan Gunung Talang ... 32

4.1.2 Pilkada Serentak Kabupaten Solok Tahun 2015 ... 36

4.1.3 Karakteristik Responden ... 39

4.2 Hasil Temuan dan Analisis Temuan ... 46

4.2.1 Hasil Temuan ... 46 4.2.2 Analisis Temuan ... 68 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 71 5.2 Saran ... 73 DAFTAR PUSTAKA ... 74

(3)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Nama Pasangan Calon Bupati dan WakilBupati Kabupaten Solok

Tahun 2015 ... 5

Tabel 2.1 Operasionalisasi Konsep ... 18

Tabel 3.1 Data Pemilih Tetap Pemilih Pemula Pilkada Serentak Tahun di Kecamatan Gunung Talang Tahun 2015 ... 24

Tabel 4.1 Nagari dan Jorong di Kecamatan Gunung Talang ... 34

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah per Nagari di Kecamatan Gunung Talang ... 35

Tabel 4.3 Perolehan Suara di Kecamatan Gunung Talang pada Pilkada Serentak Kabupaten Solok Tahun 2015 Pada Masing-Masing Nagari ... 38

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 39

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 40

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Agama ... 41

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Nagari ... 41

Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Suku ... 42

Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Suku Ayah ... 43

Tabel 4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Suku Ibu ... 44

Tabel 4.11 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 45

Tabel 4.12 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan... 45

Tabel 4.13 Alasan Responden Tidak Memberikan Hak Suara ... 53

Tabel 4.14 Alasan Responden Memilih Kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati Pada Pilkada Serentak di Kabupaten Solok Tahun 2015 ... 58

Tabel 4.15 Tabulasi Silang Tempat Tinggal Responden dengan Pilihan Responden ... 60

Tabel 4.16 Tabulasi SilangPendidikan Terakhir Responden dengan Pilihan Responden ... 61

(4)

Tabel 4.17 Tabulasi Silang Pekerjaan Responden dengan

Pilihan Responden ... 62 Tabel 4.18 Tabulasi Silang Suku Responden dengan Pilihan Responden

... 63 Tabel 4.19 Tabulasi Silang Tempat Tinggal Responden dengan

Alasan Responden Memilih Calon ... 64 Tabel 4.20 Tabulasi Silang Pendidikan Terakhir Responden dengan

Alasan Responden Memilih Calon ... 65 Tabel 4.21 Tabulasi Silang Pekerjaan Responden dengan

Alasan Responden Memilih Calon ... 66 Tabel 4.22 Tabulasi Silang Suku Responden dengan Alasan Responden

(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Analisis Penelitian ... 17 Gambar 3.1 Jumlah Sampel Penelitian dan Penjabaran

Sampel Penelitian ... 28 Gambar 4.1 Peta Kecamatan Gunung Talang ... 33 Gambar 4.2 Perolehan Suara di Kecamatan Gunung Talang pada Pilkada

Serentak Kabupaten Solok Tahun 2015 ... 37 Gambar 4.3 Responden Mengetahui tentang Ikatan Primordialisme ... 47 Gambar 4.4 RespondenMengikuti Perkumpulan Adat... 48 Gambar 4.5 RespondenMengetahui Suku Kandidat Calon Bupati dan Wakil

Bupati yang Dipilih... 49 Gambar 4.6 RespondenMemilih Kandidat Calon Bupati dan

Wakil Bupati Karena Persamaan Suku... 51 Gambar 4.7 Responden Memberikan Hak Suara ... 52 Gambar 4.8 Responden Mengetahui Adanya Pilkada Serentak di

Kabupaten Solok Tahun 2015... 54 Gambar 4.9Alasan Responden Memberikan Hak Suara Pada Pilkada

Serentak Di Kabupaten Solok Tahun 2015 ... 55 Gambar 4.10 Responden Mengetahui Kandidat Calon Bupati dan Wakil Bupati

pada Pilkada Serentak di Kabupaten Solok tahun 2015 ... 56 Gambar 4.11 Pilihan Responden pada Pilkada Serentak di Kecamatan Gunung

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Daftar Sampel Lampiran 2: Kuesioner Lampiran 3: Foto Penelitian

(7)

ABSTRAK

Sistem kekerabatan di Minangkabau adalah menurut garis keturunan ibu, yakni ditandai dengan adanya suku. Persamaan suku di Minangkabau dapat dikatakan bahwa masyarakat tersebut memiliki ikatan kekerabatan atau ikatan primordialisme. Persamaan suku sering dimanfaatkan oleh calon legislatif untuk maju pada saat pemilu sebagai strategi kampanye untuk dijadikan peluang kemenangan. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah Teori Sosiologis dari Mazhab Chicago. Metodologi penelitian pada penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Hasil temuan penelitian yang didapat adalah dimana angka yang paling tinggi pada tabulasi silang suku responden dengan pilihan responden yaitu 59 orang yang bersuku Caniago memilih Gusmal dan Yulfadri Nurdin, dan tertinggi kedua 50 orang yang bersuku Malayu memilih Gusmal dan Yulfadri Nurdin, dimana Gusmal bersuku Caniago dan Yulfadri Nurdin bersuku Malayu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan ikatan primordialisme terhadap perilaku memilih pemilih pemula pada pilkada serentak di Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat tahun 2015.

(8)

ABSTRACT

The kinship system in Minangkabau is according to the maternal lineage, which is marked by the existence of a tribe. The tribal equation in Minangkabau can be said that the society has a bond of kinship or bond of primordialism. Tribal equations are often used by legislative candidates to advance at the election as a campaign strategy to be a chance of victory. As a frame,the theory that author used in this research is Sociological Theory by Chicago Madhhab. The research methodology in this research is using descriptive quantitative research method. The findings of the research obtained were the highest number of cross-tabulation of respondent's tribe with the respondent's choice of 59 Caniago clan selected Gusmal and Yulfadri Nurdin, and the second highest of 50 Malay tribesmen chose Gusmal and Yulfadri Nurdin, where Gusmal was with Caniago and Yulfadri Nurdin has Malay tribe. Based on data, it can be concluded that there is a significant influence of primordialism bonds on the behavior of voters choosing a beginner at pilkada simultaneously in Gunung Talang District, Solok Regency, West Sumatera in 2015.

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara Indonesia kaya akan keanekaragaman budayanya, sehingga negara Indonesia memiliki banyak perbedaan budaya ditiap daerahnya. Salah satunya adalah Minangkabau yang berada di Provinsi Sumatera Barat. Minangkabau merupakan salah satu daerah yang budayanya masih kuat memegang dan menerapkan adat yang mereka yakini dari zaman dahulu. Adat yang terdapat di Minangkabau terdapat dua ajaran yaitu ajaran yang mempengaruhi pola kehidupan sosial dan politik masyarakat Minangkabau.

Pada era demokratisasi sekarang ini, kebudayaan merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi masyarakat dalam bertindak atau mengambil keputusan untuk menghadapi demokratisasi dalam suatu perpolitikan. Sebagian besar masyarakat Minangkabau masih menjunjung tinggi ikatan primordial dalam dirinya untuk menghadapi zaman demokratisasi pada saat sekarang ini. Contohnya partisipasi masyarakat dalam pemilu, baik pemilu presiden, pemilu legislatif, ataupun pemilu kepala daerah.

Salah satu bentuk kebudayaan yang ada di Minangkabau adalah bentuk sistem kekerabatan yang dari dulu hingga sekarang masih melekat. Salah satu yang membedakan sistem kekerabatan di Minangkabau adalah perbedaan suku. Minangkabau memiliki 4 suku induk yaitu Suku Koto, Suku Piliang, Suku Bodi, dan Suku Caniago. Empat suku induk tersebut terpecah lagi menjadi beberapa

(10)

2

suku, sehingga sistem kekerabatan yang ada di Minangkabau terbagi oleh banyak suku. Maka pada penelitian ini penulis ingin membahas tentang ikatan primordialisme dalam konteks kebudayaan khususnya ikatan kekerabatan atau kesukuan.

Ikatan primordialisme merupakan salah satu bagian dari identitas disuatu daerah, yang dimanfaatkan oleh elit-elit politik untuk mendapatkan suara pada saat pemilu, sehingga elit-elit politik dengan mudah mendekati masyarakat yang masih memegang teguh ikatan primordialisme. Satu kasus yang terjadi di Minangkabau, dimana penulis mendapatkan informasi tersebut dari salah seorang masyarakat di Minangkabau bahwa terdapat salah satu kandidat calon pada saat pilkada yang memanfaatkan adanya ikatan primordialisme, dengan cara seperti bunglon. Maksudnya adalah kandidat calon tersebut melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan cara menyesuaikan suku dirinya dengan suku masyarakat yang mereka datangi pada saat kampanye. Primordialisme adalah pandangan yang menunjukkan sikap berpegang teguh pada hal-hal yang dari awal melekat pada diri seseorang, seperti suku bangsa, ras, dan agama.1 Sikap primordialisme yang dimiliki oleh masyarakat yang menjadi fokus penelitian ini dimana penulis ingin mengetahui apakah sikap primordialisme memberi pengaruh yang sangat besar terhadap jalannya perpolitikan yang ada di daerah serta akan mempengaruhi perilaku politik masyarakat khususnya perilaku memilih dalam menentukan pilihan pada saat pemilu.

(11)

3

Perilaku memilih berkaitan dengan cara seseorang berinteraksi pada saat pemilu, yakni bagaimana pilihan politik seseorang pada saat memilih calon kandidat atau partai apa yang akan mereka pilih pada saat pemilu. Perilaku memilih dipengaruhi oleh faktor primordialisme dan faktor profesionalisme. Perilaku memilih atas faktor primordialisme adalah sikap yang cendrung memilih berdasarkan dari bentuk kekerabatan, kesukuan, atau dari kebiasaan mereka dari dulu yang dijadikan kepercayaan. Sedangkan profesionalisme berdasarkan pilihan rasional yang benar-benar dipertimbangkan dengan kecerdasan intelektual dalam berpartisipasi dalam politik.

Perilaku memilih masyarakat Minangkabau dari hasil beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa orang ditemukan berbagai macam faktor yang mempengaruhi perilaku memilih masyarakat Minangkabau yaitu identifikasi kepartaian, kedekatan atau mengenal calon kandidat, kontribusi yang telah diberikan oleh calon kandidat sebelum mereka dipilih, sosok atau figur calon kandidat, peran dari tokoh masyarakat, dipengaruhi oleh orang lain, visi misi yang ditawarkan oleh calon kandidat, faktor kedaerahan, tingkat pendidikan masyarakat, dan calon incumbent yang dilihat dari prestasi dan kinerja sebelumnya. Selain dari faktor-faktor tersebut, sebagaimana yang telah penulis jelaskan di atas kecerdasan intelektual juga merupakan salah satu faktor yang akan mempengaruhi partisipasi politik masyarakat khususnya perilaku memilih masyarakat Minangkabau.

Kecerdasan intelektual identik dengan perilaku memilih pemilih pemula, karena pemilih pemula yang merupakan pemilih yang baru pertama kali ikut

(12)

4

berpartisipasi dalam politik, salah satunya pada saat pemilu. Dimana pemilih pemula biasanya antusias dalam menanggapi isu fenomena politik, sehingga pemilih pemula menyambut pesta demokrasi yang baru pertama kali mereka hadapi dengan jiwa intelektual yang tinggi. Pada penelitian ini rentang usia pemilih pemula yang penulis ambil adalah yang berusia 17-21 tahun. Menurut Pasal 19 ayat 1 dan 2 UU No.10 tahun 2008, pemilih yang mempunyai hak memilih adalah warga negara Indonesia yang didaftar oleh penyelenggara pemilu dalam daftar pemilih dan pada hari pemungutan suara telah genap berumur 17 tahun atau lebih dan sudah atau pernah kawin,2 maka pada penelitian ini penulis dapat menyimpulkan bahwa pemilih pemula adalah mereka yang berumur 17-21 tahun. Pemilih pemula tidak boleh diremehkan keberadaannya, karena pemilih pemula mempunyai peran yang sangat tinggi untuk kemajuan negara dan bangsa, serta pemilih pemula juga sangat penting untuk kemajuan demokrasi agar sesuai dengan makna yang sebenarnya.

Kemajuan demokrasi tidak luput dari adanya kesuksesan pelaksanaan pemilu, salah satunya Pilkada. Tahun 2015 pilkada serentak dilaksanakan dibeberapa daerah di Indonesia, salah satunya di Kabupaten Solok. Kabupaten Solok merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi Sumatera Barat, yang memiliki 14 kecamatan.3 Pada pilkada serentak di Kabupaten Solok tahun

2 https://www.slideshare.net/anaksmasa/laporan-tahap-1-pengetahuan-mengenai-pemilu-di-kalangan-pemilih-pemula, diakses pada tanggal 29 Mei 2017, pukul 00.25 WITA.

3https://solokkab.go.id/index.php/profile/sejarah, diakses pada 2 Desember 2016, pukul 19.25

(13)

5

2015, terdapat tiga pasangan calon yang maju sebagai bupati dan wakil bupati,4 diantaranya:

Tabel 1.1 Daftar Nama Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Solok Tahun 2015

No Urut

Nama Pasangan Calon

Bupati Wakil Bupati

1 Gusmal Yulfadri Nurdin

2 Agus Syahdeman Wahidup

3 Desra Ediwan Anantanur Bachtul

Sumber: KPUD Kabupaten Solok

Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa pada pilkada serentak tahun 2015 di Kabupaten Solok dimenangkan oleh pasangan Gusmal sebagai bupati dan Yulfadri Nurdin sebagai wakil bupati dengan perolehan suara 69.131 suara dengan persentase 46,32%. Pasangan calon bupati dan wakil bupati Gusmal dan Yulfadri Nurdin telah mengalahkan pasangan calon Incumbent yakni Desra Ediwan Anantanur dan Bachtul yang menjabat pada periode sebelumnya, begitu juga dengan pasangan calon Agus Syahdeman dan Wahidup yang juga dikalahkan oleh pasangan nomor urut 1. Gusmal pernah menjabat sebagai Bupati Solok pada periode 2005-2010, yang memiliki keberhasilan dalam memimpin Kabupaten Solok. Namun Gusmal pernah terlibat kasus korupsi pengalihan tanah negara di Bukit Berkicut, Jorong Sukarami, Nagari Koto Gaek Guguak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok Selatan tahun 2007 dan divonis 2 tahun 6 bulan

(14)

6

kurangan penjara.5 Tetapi pada saat pilkada serentak tahun 2015 lalu, Gusmal terpilih dan dipercaya oleh masyarakat untuk memimpin kembali Kabupaten Solok pada periode 2015-2020. Fenomena ini menjelaskan kembali tentang bagaimana perilaku memilih masyarakat yang bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor pada pilkada serentak di Kabupaten Solok tahun 2015. Gusmal berasal dari Nagari Koto Gadang Guguk yang merupakan salah satu nagari yang ada di Kecamatan Gunung Talang dan Gusmal mempunyai gelar yaitu Datuek Rajo Lelo, dimana suku beliau adalah Caniago.

Pada pilkada serentak tahun 2015 Gusmal dan Yulfadri Nurdin memenangkan di 11 kecamatan dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Solok. Salah satunya Kecamatan Gunung Talang. Kecamatan Gunung talang terdiri dari 8 nagari, yakni Nagari Talang, Nagari Sungai Janiah, Nagari Koto Gadang Guguak, Nagari Koto Gaek Guguak, Nagari Jawi-Jawi, Nagari Cupak, Nagari Batang Barus, dan Nagari Aie Batumbuak.

Kecamatan Gunung Talang merupakan salah satu kecamatan yang masih kental adat dan budayanya dan merupakan asal daerah dari bupati yang memenangkan pilkada serentak Kabupaten Solok tahun 2015, maka dari itu penulis akan mengangkat Kecamatan Gunung Talang sebagai daerah yang akan diteliti pada penelitian ini, penulis akan melihat relasi kebudayaan dengan perilaku memilih pemilih pemula pada pilkada serentak di Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok tahun 2015.

5

(15)

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan masalah pada latar belakang rencana penelitian di atas, dan sebagai acuan pada penelitian ini, penulis merumuskan permasalahan penelitian yaitu, “Apakah Ikatan Primordialisme Berpengaruh terhadap Perilaku Memilih Pemilih Pemula pada Pilkada Serentak di Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat Tahun 2015?”.

1.3 Batasan Masalah

Penelitian ini hanya akan membahas tentang Pengaruh Ikatan Primordialisme terhadap Perilaku Memilih Pemilih Pemula pada Pilkada Serentak di Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat Tahun 2015, dimana penulis membahas pemilih pemula sebagai subjek penelitian ini.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah Ikatan Primordialisme Berpengaruh terhadap Perilaku Memilih Pemilih Pemula pada Pilkada Serentak di Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat Tahun 2015.

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan, serta dalam penerapan Ilmu Politik. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi

(16)

8

sumber referensi dan perbandingan untuk penelitian selanjutnya dan menjadi acuan untuk penelitian yang akan datang.

1.5.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memperdalam pengetahuan dan ilmu bagi penulis dan pembaca tentang pengaruh ikatan primordialisme terhadap perilaku memilih dikalangan pemilih pemula mengenai pilkada serentak tahun 2015. Sehingga dapat dimengerti lebih dalam lagi dan bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini dibagi dalam lima bab, masing-masing bab diuraikan sebagai berikut :

Bab I: PENDAHULUAN

Pada bab ini akan menjelaskan apa yang menjadi latar belakang pengambilan judul, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II: TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini berisi kajian pustaka, landasan teori, model analisis, hipotesa, dan operasionalisasi konsep. Penulis menggunakan empat penelitian serta tiga buah buku terkait tema yang penulis bahas dan teori-teori yang mendukung penelitian tentang Pengaruh Ikatan Primordialisme terhadap Perilaku Memilih Pemilih Pemula pada Pilkada Serentak di Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat Tahun 2015.

(17)

9

Bab III: METODE PENELITIAN

Pada Bab ini akan menjelaskan mengenai metodologi yang akan digunakan dalam penelitian. Dan dalam bab ini juga akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, sumber data, unit analisis, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, teknik penyajian data, dan keterbatasan penelitian (jika ada).

Bab IV: PEMBAHASAN

Pada bab ini membahas tentang Bagaimana Pengaruh Ikatan Primordialisme terhadap Perilaku Memilih Pemilih Pemula pada Pilkada Serentak di Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat Tahun 2015. Dan selanjutnya akan dijelaskan tentang gambaran umum Kecamatan Gunung Talang dengan hasil temuan yaitu data jumlah pemilih pemula, tentang bagaimana pilkada serentak di Kecamatan Gunung Talang tahun 2015 dalam ikatan primordialisme.

Bab V: PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan mengenai penelitian yang telah dilaksanakan dan juga berisi saran.

Gambar

Tabel 1.1 Daftar Nama Pasangan Calon Bupati  dan Wakil Bupati Kabupaten  Solok Tahun 2015

Referensi

Dokumen terkait

Upaya yang dapat dilakukan untuk mencoba memecahkan permasalahan ini adalah dengan menerapkan metode pengukuran jarak pada deteksi gambar bagian belakang mobil

Berdasarkan pada penelitian sebelumnya, untuk meningkatkan kinerja dari mesin rapid prototyping dengan mengurangi dimensi output filament dilakukan pengembangan dengan cara

secara kuantitatif untuk mengetahui pengaruh edukasi, dengan modul ”Pocket Activity” dalam modifikasi gaya hidup pada faktor risiko kardiovaskular penderita pria

Cara yang diterapkan untuk mengatasi akibat gangguan tersebut adalah dengan menambah digit- digit tambahan pada data yang dikirim sedemikian rupa agar nantinya

Pengelompokan unsur-unsur dalam sistem periodik modern menghasilkan golongan yang memuat unsur-unsur dengan sifat yang mirip, serta periode di mana terjadi pengulangan

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat rancangan keamanan jaringan yang dapat menganalisis kejadian serangan pada jaringan dengan menggunakan Model Proses

Bus adalah jalur-jalur fisik yang mengubungkan CPU dengan memori dan unit lain dari mikrokontroler. Jalur-jalur ini tergabung dalam satu grup, jalur inilah yang

Setelah melewati berbagai hambatan dan rintangan, akhirnya penulisan skripsi dengan judul Pembacaan Surah Yasin dan al-Mulk dalam Penyelenggaraan Jenazah di