• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. telah semakin ramai diperbincangkan. Masalah semakin terlihat menarik ketika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. telah semakin ramai diperbincangkan. Masalah semakin terlihat menarik ketika"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini, fenomena pemberitaan maupun aktivitas dari anggota LGBT telah semakin ramai diperbincangkan. Masalah semakin terlihat menarik ketika media dilibatkan sebagai salah satu unsur yang sangat berperan penting dalam proses pembentukan realitas sosial LGBT ini. Kemudian diangkatnya wacana atau sosok LBGT dalam media populer sehingga masyarakat semakin tidak asing lagi dan hal tersebut turut meramaikan pembahasan LGBT sekarang ini.

Maraknya kasus LGBT yang menimpa publik figur sekarang membuat peneliti semakin tertarik mengambil judul skripsi ini. Banyak sekali publik figur di luar negeri yang mengakui secara terang-terangan bahwa dirinya adalah seorang gay, diantaranya adalah Ellen DeGeneres dan Portia de Rossi, Lance N'Sync dan Michael, Queen Latifah dan Eboni Nichols, Elton John dan David Furnish, Chely Wright dan Lauren Blitzer, serta yang terakhir adalah Neil Patrick Harris dan David Burtka.1 Sedangkan di Indonesia sendiri publik figur yang dulu sempat dikabarkan bahwa dirinya adalah seorang gay adalah Indra Bekti, Chand

1

Desika Pemita. (1 Februari 2016). Liputan 6, Los Angles : 6 pasangan gay yang paling terkenal di Hollywood [online]. Di akses pada tanggal 16 Oktober 2016 dari http://showbiz.liputan6.com/read/2425887/6-pasangan-gay-paling-terkenal-di-hollywood

(2)

Kelvin, Bertrand Antolin, Indra Bruggman, dan Evan Sanders.2 Sedangkan artis

Indonesia yang sudah terang-terangan mengakui bahwa dirinya gay adalah Jupiter Fourtissimo.3

Salah satu buku yang paling mengemuka tentang gay terutama di Indonesia adalah buku karya Tom Boellstorff. Tom adalah Associate Professor Antropologi di University of California yang juga seorang penulis dan salah satu judul buku yang pernah Tom buat adalah buku mengenai seorang gay di Indonesia yaitu The Gay Archipelago (2005). The Gay Archipelago merupakan buku

pertama yang mengeksplorasi kehidupan lelaki gay di Indonesia, sebuah bangsa dengan penduduk terbanyak keempat di dunia, dan berpenduduk Muslim lebih banyak. Didasarkan pada serangkaian metode lapangan, buku ini meneliti tentang bagaimana identitas gay dan lesbi Indonesia dipengaruhi oleh isu-isu globalisasi. Tom Boellstorff menyelidiki sejarah homoseksual di Indonesia, dan kemudian menyelidiki tentang bagaimana identitas kaum gay dan lesbian dijalankan dalam kehidupan sehari-hari, dari pertanyaan tentang cinta, nafsu, dan pacaran sampai tempat-tempat di mana kaum gay dan lesbi Indonesia bertemu. Dia juga meneliti tentang peran media massa, negara, dan perkawinan dalam identitas gay dan lesbian.4

Pengaruh media dalam era global, banyak dibahas dalam buku ini, dan dengan konsep Tom, menjelaskan bagaimana gay dan lesbi Indonesia dalam

2

Ari Kurniawan. (1 Februari 2016). Tabloidbintang.com: 5 Selebriti Indonesia yang digosipkan Gay [online]. Diakses pada tanggal 16 Oktober 2016 dari http://www.tabloidbintang.com/articles/berita/gosip/32658-5-selebriti-indonesia-yang-pernah-digosipkan-gay

3

Kapanlagi.com. (25 Juli 2013). Merdeka.com: Jupiter Fortissimo, Kisah 5 tahun akui Gay [online]. Diakses tanggal 16 Oktober 2016 dari https://www.merdeka.com/artis/jupiter-fourtissimo-kisah-5-tahun-akui-gay.html

(3)

istilah sangat mirip dengan saudara-saudari di Barat, tetapi punya makna sendiri di masyarakat Indonesia.5 Seperti yang diketahui akhir-akhir ini kita sering sekali mendengan kata-kata gay di media televisi dengan pemberitaan yang melibatkan publik figur, yang ternyata mereka secara terbuka dan terang-terangan membuka jati diri mereka sebagai gay di televisi.

Program acara Ada-ada Aja globaltv merupakan salah salah satu media yang membahas seputar gay yang sedang marak pada edisi 7 September 2016. Dalam program tersebut didatangkan salah satu artis yang mengaku kepada awak media bahwa dirinya merupakan seorang gay pada desember 2008 silam, yaitu Jupitter Fortisimo. Seperti diketahui Jupiter tanpa malu mengkakuinya sehingga banyak media serta artikel-artikel yang memberitakan ke-gay-annya tersebut. Dan dalam edisi 7 September 2016 lalu program Ada-ada Aja menayangkan salah satu artikel pemberitaan gay Jupiter fortissimo serta mengulik bagaimana tanggapan dari Jupiter mengenai dirinya sendiri yang seperti itu.

Akibat dari masuknya budaya luar ke Indonesia kemudian munculah organisasi bernama Lambda Indonesia yang terinspirasi dari komunitas gay dan lesbian di Amerika Serikat yang anggotanya menuntut pembebasan dan emansipasi.6 LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender) merupakan salah satu

isu penting yang saat ini sedang marak diberitakan oleh beberapa media bahkan menjadi bahan diskusi oleh beberapa pakar di Indonesia. Contohnya dalam majalah Gatra edisi 4-10 Februari 2016 yang memberitakan isu “Arus LGBT

5

Ibid. ix 6

(4)

Masuk Kampus di Indonesia”, dalam majalah tersebut diberitakan tentang bentuk aktivitas-aktivitas kaum LGBT di kampus dan komunitas-komunitas tertentu yang berhubungan dengan kelompok LGBT seperti Support Group and Resourch Centre on Sexuality Studies (SGRC).7

Media massa merupakan agen sosial yang mudah menpengaruhi masyarakat, dan media massa dampak penyebaranya paling luas. Dampak media massa mungkin tidak secara langsung terjadi dan dirasakan oleh masyarakat, namun media cukup berperan sangat besar dalam mempengaruhi seseorang. Media massa juga dapat membentuk pencitraan tertentu dari suatu peristiwa atau suatu kelompok dan dipahami sebagai kebenaran umum dalam masyarakat. Pencitraan yang sudah begitu melekat dalam pikiran masyarakat, kemudian berkembang menjadi kebiasaan yang turun temurun. Salah satu kebiasaan yang berkembang dalam masyarakat Indonesia dan dunia adalah mengenai kaum

LGBT yang dianggap menyimpang dari norma.8

Media massa mengarahkan opini khalayak lewat proses framing dan sekaligus menanamkan stereotipe kepada mereka bahwa homoseksual kerap identik dengan kekerasan. Hal ini kemudian menimbulkan kekhawatiran dari masyarakat untuk berhubungan atau bersosialisasi dengan kaum LGBT. Ketika akses untuk bersosialisasi semakin terhambat, kaum LGBT akan memiliki harga

7

Sugiharta. “Arus LGBT masuk kampus di Indonesia.” Gatra, 4-10 Februari 2016, 14. 8George Gerbner.

Cultivation Analysis dalam West and Turner (Introducing Communication Theory). New York: McGraw Hill. 2007. 8-9

(5)

diri yang rendah dan perasaan bersalah yang terus menerus karena ditekan oleh masyarakat.9

Bagimana media menyajikan suatu isu menentukan bagaimana khalayak memahami dan mengerti suatu isu. Pencitraan negatif atau stereotiping oleh media massa dan pemahaman masyarakat seperti dua sisi mata uang yang tidak bisa dilepaskan. Sekali media massa menanamkan suatu stereotipe tertentu dan masyarakat mengamininya, maka hal ini yang akan diteruskan ke generasi selanjutnya.10

Homoseksual muncul akibat adanya interaksi terus menerus antar manusia (baik sebagai individu maupun kelompok) dengan masyarakatnya yang diungkapkan secara sosial melalui berbagai-berbagai tindakan sosial. Proses terbentuknya homoseksual sebagai suatu realitas sosial menjadi sangat menarik untuk dikaji, karena melibatkan aspek-aspek sosial yang berhubungan antara individu dengan masyarakat.11 Walaupun demikian, ketika bertemu dengan

sesama pria homoseks, pria gay akan cenderung melihat perilaku ataupun norma yang ditetapkan dalam dunia komunitas gay. Subkultur gay cenderung menekankan pada penampilan fisik dan tubuh yang indah, berotot, terjaga dan enak dilihat terutama pada pria gay yang usianya masih muda dan berstatus lajang.12

9

Patrisia Kirnandita. “Tanggung Jawab Media dalam Pemberitaan Kaum Lesbi, Gay, Biseks dan TransGender”. 2010. 10 10

Eriyanto. Analisis Framing. Yogyakarta: LKiS. 2002. 217 11

Femy Retnasari. Ada di Lingkaran Luar Kisah Seksualitas Orang Muda. Surabaya : KSGK (Kelompok Studi Gender dan Kesehatan) dan Fakultas Psikologi UBAYA. 2008. 52

12

(6)

Menurut survey CIA yang dilansir di topikmalaysia.com jumlah populasi LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender) di Indonesia adalah ke-5 terbesar di dunia setelah China, India, Eropa, dan Amerika. Hal ini adalah konsekwensi dari besarnya jumlah penduduk Indonesia. Karena (menurut para peneliti) munculnya LGBT adalah secara alami, kecuali di Eropa dan Amerika yang didukung dengan kebebasan media dalam menyiarkan hal-hal berbau LGBT dan itu memicu perkembangan perilaku menyimpang dengan sangat cepat. Di 2015 lalu, dunia digemparkan dengan dilegalkannya pernikahan sesama jenis di Amerika Serikat menyusul 20 negara lainnya yang sudah terlebih dahulu melegalkannya seperti Belanda dan Kanada.13

Berdasarkan estimasi Kemenkes pada 2012, terdapat 1.095.970 LSL (Lelaki berhubungan Seks dengan Lelaki) baik yang tampak maupun tidak. Lebih dari lima persennya (66.180) mengidap HIV. Sementara, badan PBB memprediksi jumlah LGBT jauh lebih banyak, yakni tiga juta jiwa pada 2011. Padahal, pada 2009 populasi gay hanya sekitar 800 ribu jiwa.14

Masyarakat yang memiliki pengetahuan terhadap kaum LGBT setidaknya akan bisa menerima mereka di lingkungan sekitar, namun masyarakat yang masih kurang dalam pengetahuan tentang LGBT yang sebenarnya, maka masyarakat akan mengucilkan dan menganggap LGBT itu tidak normal bahkan di anggap sebagai penyakit masyarakat. Masyarakat yang memiliki pengetahuan tentang

13

A.S Rahman. Jumlah Populasi Gay di Indonesia dan Dunia [online]. Diakses pada tanggal 19 Februari 2017 dari http://www.sixpackmagazine.net/2015/11/jumlah-populasi-gay-di-indonesia-dan.html

14

Achmad Syalaby. Berapa Sebenarnya Jumlah Gay di seluruh Indonesia [online]. Diakses pada tanggal 19 februari 2017 dari http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/01/23/o1e9ut394-berapa-sebenarnya-jumlah-gay-di-seluruh-indonesia

(7)

LGBT akan tidak mudah terpengaruh dengan informasi-informasi yang diberitakan oleh media, namun sebaliknya masyarakat yang masih belum tahu tentang kaum LGBT mereka akan menangkap informasi dari media begitu saja tanpa dipilah-pilah sesuai dengan kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari. Dan menghakibatkan kurang empati terhadap kaum LGBT sehingga kurang menghargai hak-hak LGBT. Semakin meningkatnya pembahasan media televisi terhadap kaum gay. Lantas apa tanggapan dari masyarakat di sebagian wilayah kecil Indonesia seperti di Bogor menanggapi kultur budaya seperti ini?. Terlebih lagi pada bulan agustus tahun 2016 lalu Bareskrim Polri sempat menghebohkan masyarakat kota Bogor dengan mengungkap jaringan prostitusi anak di bawah umur untuk kaum homoseksual atau gay di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.15 1.2 Perumusan Masalah

Sesuai dengan uraian diatas, yang menjadikan permasalahan dalam penelitian ini adalah sejauh mana Persepsi Masyarakat Cibatok RT 12 RW 02 terhadap Kaum Gay dalam Program Ada-ada Aja Global Tv Edisi 7 September 2016?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Persepsi Masyarakat Cibatok RT 12 RW 02 terhadap Kaum Gay dalam Program Ada-ada Aja Global Tv Edisi 7 September 2016.

15

Siswanto. (31 Agustus 2016). Kronologis Penangkapan Germo Prostitusi Gay Online di Puncak Bogor. Diakses pada tanggal 17 Februari 2017 dari http://www.suara.com/news/2016/08/31/215551/kronologis-penangkapan-germo-prostitusi-gay-online-di-puncak

(8)

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Manfaat penelitian ini secara akademis yaitu di harapkan memberikan dapat memberikan andil dalam upaya memperkaya sumber ilmu pengetahuan pada umumnya dan dapat menjadi kajian ilmu komunikasi khususnya dibidang persepsi serta pemberitaan dalam media televisi. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan wawasan dalam bidang pertelevisian dan menambah perbendaharaan kepustakaan bagi jurusan Broadcasting (penyiaran). Selain itu, penelitian ini juga dapat dijadikan masukan bagi mahasiswa yang mengadakan penelitian serupa di masa mendatang.

1.4.2 Manfaat Praktis

Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan pandangan pada masyarakat tentang kalangan gay dan tidak merendahkan kalangan tersebut

Referensi

Dokumen terkait

Urusan /Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegi atan Indikator Kinerja Program (outcome)/ Kegiatan (Output) Target Renstra SKPD pada Tahun 2018 Realisasi Capaian

Salah satu tujuan pendaftaran tanah sebagaimana yang ditetapkan dalam pasal 3 Peraturan Pemerintahan Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah adalah untuk

Metode ini sangat berguna jika kita tidak mengetahui nilai aktual minimum dan maksimum dari data.. Normalization method

Organisasi dapat dibedakan menjadi dua kategori besar yaitu organisasi manufaktur dan jasa, masing-masing memiliki tantangan unik pada fungsi operasinya. Terdapat

Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas menunjukkan bahwa pola tanam agroforestri mengakibatkan produksi tanaman sedikit lebih rendah dibandingkan dengan jika

Apabila tingkat disabilitas ditinjau dari penyakit degeneratif yang diderita maka terlihat gambaran bahwa persentase yang menderita penyakit degeneratif (jantung, Diabetes

Ilmu kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni cara pencegahan penyakit, memperpanjang usia hidup dan meningkatkan kesehatan fisik dan mental dan efisiensi

Sumber Hukum dalam kamus bahasa Inggris disebut “source of law”. Istilah sumber hukum pada dasarnya berbeda dengan istilah landasan hukum atau dasar hukum atau payung hukum.