• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TERPAAN IKLAN ABURIZAL BAKRIE (ARB) TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN SISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH TERPAAN IKLAN ABURIZAL BAKRIE (ARB) TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN SISWA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH TERPAAN IKLAN ABURIZAL BAKRIE (ARB) TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN SISWA

(Studi Korelasional Tentang Pengaruh Terpaan Iklan Televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia Terhadap Tingkat Kepercayaan

Siswa Kelas 3 Sekolah Menengah Atas Negeri 46 Jakarta)

Nur Addini Putri

Abstrak

Universitas Paramadina Program Studi Ilmu Komunikasi 2014 Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh terpaan iklan televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode yang digunakan yaitu survey dengan sifat korelasional. Populasi penelitian yaitu siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta sebanyak 317 siswa, dan menghasilkan sampel sebanyak 76 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan studi pustaka. Skala yang digunakan peneliti adalah skala Likert dengan skala data ordinal. Teknik analisis dalam penelitian menggunakan uji korelasi Spearman. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan melalui uji Alpha Cronbach’s. Hasil Penelitian menunjukan adanya pengaruh terpaan iklan televisi ARB versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta dengan diterimanya hipotesis H1. Besarnya pengaruh terpaan iklan televisi ARB versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,543 yang menunjukan keeratan pengaruh yang cukup berarti diantara kedua variabel tersebut.

Kata Kunci : Terpaan, iklan televisi ARB, kepercayaan, teori kultivasi.

THE EFFECT OF ABURIZAL BAKRIE’S (ARB) TELEVISION AD EXPOSURE AGAINST STUDENT’S TRUST LEVEL

(Correlational Study about Effects of ARB Television Ad Version Motivation for Indonesian Children Exposure Against Trust Level of 3rd grade students of 46 High School Jakarta)

Nur Addini Putri

Abstract

Paramadina University Communication Studies 2014 The purpose of this study is to determine the effect of ARB television ad version Motivation for Indonesian Children exposure of the level against trust level of 3rd grade students of 46 High School Jakarta. The methodology of this study uses a quantitative approach and the methode use a survey method with correlational analisys. The study population is grade 3 students of High School 46 Jakarta as much as 317 students, and resulted in a sample is 76 students. Data was collected through questionnair and literature study. Scale the researchers used a Likert scale with the ordinal as a data scale. Techniques of analysis the Spearman

(2)

2

correlation test. Validity and reliability tests conducted by Cronbach's Alpha. The results showed there is effect of ARB television ad version Motivation for Indonesian Children exposure of the level against trust level of 3rd grade students of 46 High School Jakarta it receives of hypothesis H1. The magnitude of the effect of ARB television ad version Motivation

for Indonesian Children exposure of the level against trust level of 3rd grade students of 46 High School Jakarta resulted in a correlation coefficient of 0.543 which is shows a significant effect of closeness between the two variables.

Keywords: exposure, ARB Television Ad, trust, cultivation theory.

Pendahuluan

Iklan televisi terasa sangat familiar dan lazim digunakan karena kedekatan yang terjalin antara masyarakat dan televisi yang begitu mudah. Banyak diantara para politikus yang mencari dukungan melalui penggunaan iklan dalam media televisi karena dianggap memiliki kelengkapan dalam proses komunikasinya. Iklan televisi disajikan secara audio visual yang memungkinkan penyampaian pesan-pesan disampaikan dengan lebih efektif dan massif. Sebagai produk media massa, televisi memiliki unsur-unsur untuk dapat menerapkan fungsi komunikasi massa seperti halnya keserempakan, keluasan jangkauan dan keberagaman penonton. Televisi merupakan sarana hiburan yang mudah dan murah maka pemanfaatan televisi untuk dapat digunakan dalam mendukung komunikasi massa sering dijadikan pilihan. Saverin dan Tankard mengibaratkan kedekatan televisi dengan penontonnya bahwa, “Televisi telah menjadi anggota keluarga yang penting, anggota yang bercerita paling banyak dan paling sering.” (Severin dan Tankard, 2005: 268).

Iklan politik Aburizal Bakrie (ARB) merupakan salah satu bentuk nyata dari pemanfaatan iklan sebagai media yang digunakan untuk dapat mendongkrak popularitas, menanamkan kepercayaan masyarakat dalam pembentukan karakter sebagaimana dilakukan dalam membangun pencitraan. Iklan politik Aburizal Bakrie tentu memiliki kepentingan politis yang bertujuan untuk dapat menanamkan kepercayaan pada penonton mengenai sosok Aburizal Bakrie yang sesuai dengan harapan rakyat sebagai pemimpin. Iklan politik Aburizal Bakrie dilakukan sebagai sarana kampanye dirinya sebagai calon Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019 yang didukung penuh oleh partai Golongan Karya (Golkar). Iklan televisi ARB untuk mendukung Aburizal Bakrie dapat diaplikasikan sebagai media propaganda yang memiliki nilai efektif tinggi dalam menjangkau masyarakat luas. Iklan televisi ARB yang diputar berulang-ulang dan dikemas dengan banyak versi, tentu akan mendukung penanaman pada benak penonton mengenai sosok Aburizal Bakrie yang divisualisasikan dalam iklan.

(3)

3

Penonton iklan ARB akan terkultivasi ingatannya pada sosok Aburizal Bakrie yang dermawan, sukses, pintar, berpengalaman, pro rakyat kecil dan hal-hal positif lainnya. Kepercayaan-kepercayaan penonton tersebut semakin meningkat dengan seringnya iklan ARB yang muncul di televisi. Ada bentuk pembiasaan, kedekatan hingga ikatan emosional dengan iklan ARB tersebut telah membangun kepercayaan penonton pada sosok Aburizal Bakrie. Penggambaran yang disajikan Aburizal Bakrie melalui iklan ARB dalam televisi dapat dianggap benar dan nyata. Begitu pun bagi siswa kelas 3 Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 46 Jakarta yang berpeluang besar terkultivasi oleh berbagai hal yang disampaikan dalam iklan ARB. Siswa kelas 3 SMA selaku pemilih pemula juga menjadi bagian dari segmentasi utama ARB untuk dapat ditingkatkan kepercayaannya.

Tumbuhnya kepercayaan penonton pada sosok dalam iklan tersebut sejalan dengan pandangan teori kultivasi yang memberikan pemahaman bahwa penonton akan semakin mempercayai berbagai hal yang dilihatnya dalam televisi sebagai suatu kebenaran yang mewakili kenyataan. Berbagai bentuk pencitraan positif Aburizal Bakrie yang ditampilkan dalam iklan seperi halnya sebagai sosok yang dekat dengan rakyat, sukses, agamis, dan berbagai pencitraan lainnya, akan semakin diapresiasi penonton karena besarnya terpaan iklan yang ditayangkan. Besarnya terpaan iklan akan menunjukan besarnya peluang iklan tersebut ditonton dan akan membangun tingkat kepercayaan penonton semakin berkembang seiring dengan adanya kedekatan dan pembiasaan pada nilai-nilai dalam iklan yang sering disksikannya.

Frekuensi yang terhitung sering untuk penayangan iklan ARB dan durasi yang jika dikalkulasikan telah cukup untuk dibuat sebagai program acara televisi, maka penelitian ini akan memberikan gambaran bagi siswa SMAN 46 Jakarta dalam mempelajari besarnya terpaan yang ada dalam iklan ARB. Banyaknya pengulangan iklan menunjukan bahwa kultivasi akan semakin tertanamkan dalam benak siswa sebagai bagian dari segmentasi penontonnya. Penanaman kepercayaan siswa pada sosok Aburizal Bakrie tersebut berasal dari adanya pemahaman akan besarnya nilai kultivasi yang dihadirkan iklan televisi. Teori kultivasi yang memberikan asupan tayangan televisi sebagai sarana kuat dalam membangun kepercayaan penonton dalam memaknai hal-hal yang ditayangkan dalam iklan televisi sebagai suatu kebenaran. Untuk itu penelitian ini akan memperlihatkan pengaruh terpaan iklan televisi ARB versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta.

(4)

4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai, antara lain:

1. Untuk mengetahui pengaruh frekuensi iklan televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta pada kemampuan (ability) Aburizal Bakrie.

2. Untuk mengetahui pengaruh frekuensi iklan televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta pada kebaikan hati (benevolence) Aburizal Bakrie.

3. Untuk mengetahui pengaruh frekuensi iklan televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta pada integritas (integrity) Aburizal Bakrie.

4. Untuk mengetahui pengaruh durasi iklan televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta pada kemampuan (ability) Aburizal Bakrie.

5. Untuk mengetahui pengaruh durasi iklan televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta pada kebaikan hati (benevolence) Aburizal Bakrie.

6. Untuk mengetahui pengaruh durasi iklan televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta pada integritas (integrity) Aburizal Bakrie.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk dapat merepresentasikan fenomena penelitian dengan berdasarkan pada pembuktian yang didukung dengan cara pengukuran yang konsisten. Sejalan dengan penejelasan tersebut, Sugiyono (2007: 19) memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai penelitian kuantitatif sebagai berikut:

“Kuantitatif digunakan dalam meneliti status kelompok manusia, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran atau kelas peristiwa pada waktu tertentu. Sehingga melalui metode ini akan diperoleh data dan informasi tentang gambaran suatu fenomena, fakta, sifat, serta hubungan fenomena tertentu secara komprehensif dan integral. Dengan demikian pengulangan dalam penelitian kuantitatif dilakukan dalam rangka mendapatkan konsistensi atau reabilitas data penelitian.”

Konsistensi pengukuran pada fenomena penelitian dilakukan melalui metode survey yang berusaha untuk dapat menyajikan data-data secara langsung dari fenomena melalui keterangan-keterangan faktual di lapangan. Peneliti melakukan bentuk survey dengan

(5)

5

menggunakan alat bantu utama berupa angket yang dijadikan sebagai sarana dalam melakukan bentuk peninjauan pada upaya pengukuran variabel yang dilakukan. Sejalan dengan pemahaman tersebut, Singarimbun dan Effendi (2008: 3) menjelaskan, “Survey sebagai penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.”

Survey dilakukan dengan menggunakan kueasioner penelitian yang berisi mengenai berbagai pernyataan tentang pengaruh dua variabel penelitian yang digunakan. Adanya upaya untuk melihat sejauhmana pengaruh yang terjadi di antara dua variabel penelitian, maka penelitian ini bersifat korelasional sebagaimana dijelaskan Rakhmat (2012: 27) bahwa, “Teknik ini digunakan apabila kita mencoba meneliti hubungan diantara variabel-variabel. Hubungan yang dicari itu disebut korelasi. Metode korelasi bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor berkaitan pada variasi faktor yang lain.”

Analisis korelasional dalam penelitian ini diterapkan untuk melihat arah hubungan diantara variabel terpaan (X) dan tingkat pengetahuan (Y), sehingga di dapat arah dugaan yang lebih menjelaskan kedua hubungan variabel tersebut. Sifat dari analisis korelasional juga menunjukan usaha peneliti untuk mencari variasi hubungan diantara variabel dengan mengacu pada usaha untuk membuktikan hipotesis mengenai arah hubungan kedua variabel yang digunakan. Pemahaman lebih lanjut mengenai sifat dari analisis korelasional dapat dijelaskan Sugiyono (2007: 212) yang menyatakan bahwa, “Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih adalah sama.”

Kutipan tersebut semakin memperjelas alasan peneliti untuk menggunakan teknik analisis korelasional sebagai metode dasar dalam penelitian ini. Hal ini di dapat dari adanya tujuan peneliti untuk mencari arah hubungan di antara dua variabel yang terdapat dalam fenomena penelitian mengenai pengaruh terpaan iklan televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta.

Hasil penelitian

Terpaan media (media exposure) erat kaitannya dengan waktu dari media yang digunakan untuk berkomunikasi. Terpaan media diartikan sebagai suatu kondisi dimana orang diterpa oleh isi media atau bagaimana isi media menerpa audiens. Terpaan media adalah perilaku seseorang atau audiens dalam menggunakan media massa. Terpaan tidak hanya menyangkut apakah seseorang secara fisik cukup dekat dengan kehadiran media massa akan

(6)

6

tetapi apakah seseorang tersebut benar-benar terbuka dengan pesan-pesan media tersebut. Terpaan merupakan kegiatan mendengar, melihat, dan membaca pesan-pesan media massa ataupun pengalaman dan perhatian terhadap pesan tersebut yang dapat terjadi pada individu maupun kelompok. Ardianto dan Erdinaya (2004: 164) yang menjelaskan mengenai bagian dari konsep terpaan media bahwa, “konsep dari terpaan media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis medianya, frekuensi penggunaannya maupun durasi penggunaannya (longevity).”

Terpaan media dapat dioperasionalkan sebagai frekuensi individu dalam menonton televisi, film, membaca majalah atau surat kabar, maupun mendengarkan radio. Selain itu, terpaan media mencari data audiens tentang penggunaan media, baik jenis media, frekuensi penggunaan, maupun durasi penggunaannya yang dikaitkan juga dengan upaya media massa tersebut dalam melakukan penekanan terpaan kepada audiensnya. Sejalan dengan kutipan di atas, konsep dari terpaan media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis medianya, frekuensi penggunaannya maupun durasi penggunaannya (longevity). Sebagaimana yang dinyatakan Ardianto dan Erdinaya (2004: 164) yang menjelaskan mengenai bagian dari konsep terpaan media, yaitu:

1. Frekuensi penggunaan media; mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali sehari seorang menggunakan media dalam satu minggu (untuk meneliti program harian), berapa kali seminggu seseorang menggunakan media dalam satu bulan (untuk program mingguan) serta berapa kali sebulan seseorang menggunakan media dalam satu tahun (untuk program bulanan), dalam penelitian ini program yang diteliti merupakan program mingguan.

2. Durasi penggunaan media menghitung berapa lama khalayak bergabung dengan suatu media (berapa jam sehari) atau berapa lama (menit) khalayak mengikuti suatu program.

Kedua bagian dari pembentuk terpaan media sebagaimana dijelaskan di atas, telah menunjukan adanya keterlibatan waktu penggunaan media dilakukan oleh pelaku media atau penonton yang dibentuk dalam satuan frekuensi dan durasi. Kedua bagian terpaan media tersebut juga sejalan dengan penerapan pada kepentingan terpaan iklan, dimana iklan dilakukan berulang-ulang dan berkesinambungan dengan durasi yang pendek tetapi sering. Terpaan yang diberikan dari keberadaan iklan ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia diasumsikan memiliki pengaruh pada tingkat kepercayaan siswa. Kepercayaan merupakan keyakinan suatu pihak mengenai maksud dan perilaku pihak yang lainnya. Kepercayaan juga berkaitan dengan adanya upaya untuk menilai kemampuan seseorang, kelompok, perusahaan

(7)

7

atau apapun itu yang dianggap memiliki komitmen dan dapat dipertanggungjawabkan. Kepercayaan menunjukan adanya kesediaan dari seorang individu untuk menggantungkan dirinya pada pihak yang lain untuk menemukan apa yang diinginkan dengan resiko tertentu dengan harapan pihak lain akan memberikan sumbangan yang positif. Mayer et al. (2007: 345) menjelaskan faktor yang membentuk kepercayaan pada pihak lain bahwa, “Just as perceptions about an individual’s ability, benevolence, and integrity will have an impact on how much trust the individual can garner, these perceptions also affect the extent to which an organization will be trusted. (Sebagai persepsi mengenai kemampuan, kebaikan hati dan integritas seseorang akan berdampak pada seberapa besar kepercayaan individu lainnya dapat terbangun, persepsi ini merupakan dampak lanjutan pada adanya kepercayaan bagi organisasi yang terpercaya).

Sebagai persepsi dalam membangun kepercayaan, kemampuan, kebaikan hati dan integritas seseorang akan berdampak pada seberapa besar kepercayaan individu lainnya dapat terbangun. Konsep akan kepercayaan tersebut menjadi penilai pada faktor-faktor kepercayaan yang mengindikasikan penilaian kepercayaan pihak lain pada individu lainnya sebagaimana diungkapkan Meyer et al (1995: 717, 2007: 345) lain antara “Kemampuan (ability), kebaikan hati (benevolence), dan integritas (integrity).”

1. Kemampuan (Ability)

Kemampuan adalah sekelompok keahlian, kompetensi, dan karakteristik yang memungkinkan orang lain baik individual maupun organisasional dapat memiliki pengaruh dalam menerapkan penilaian dari orang lain. Bagian dari kemampuan merupakan penilaia yang spesifik pada orang yang dipercayai karena mungkin orang lain akan menilainya sangat kompeten di beberapa teknis sehingga memberikan kepercayaan pada orang lain. Spesifikasi dari kemampuan dinilai sangat spesifik artinya bahwa meskipun orang lain dipercaya karena keahliannya, tetapi kemampuan merujuk pada adanya penilaian tertentu yang lebih ditunjukan pada kemampuan bagian-bagian tertentu. 2. Kebaikan hati (Benevolence)

Kebaikan hati/kebajikan merupakan seperangkat upaya dari orang yang ingin dipercayai untuk berbuat baik pada orang lain yang diupayakan dapat percaya kepada dirinya, sehingga menunjukan adanya keuntungan yang sama besarnya bagi kedua pihak. Kebaikan hati menunjukkan bahwa orang yang ingin dipercaya memiliki niat tertentu kepada pihak lain yang diupayakan percaya pada dirinya, dan juga memiliki keinginan baik dalam mewujudkan niatnya tersebut. Sebagai contoh, Aburizal Bakrie mengupayakan bahwa iklan ARB dapat menarik perhatian siswa SMA untuk lebih percaya kepada dirinya

(8)

8

sebagai calon Presiden yang akan meningkatkan mutu kualitas pendidikan anak Indonesia. Hal ini tentu menunjukan kebaikan hati Aburizal Bakrie, tetapi kebaikan tersebut juga diaplikasikan sebagai cara Aburizal Bakrie dalam merealisasikan niatnya sebagai calon Presiden.

3. Integritas (Integrity)

Penilaian integritas dalam menilai kepercayaan melibatkan persepsi orang lain dalam menilai pihak lain yang berupaya menumbuhkan kepercayaannya tersebut telah menanamkan prinsip-prisip yang dapat dipercaya dan diterima bagi kepentingannya. Penerimaan prinsi-prisip pihak yang menumbuhkan kepercayaan pada pihak lain dianggap penting karena seperangkat prinsip tersebut dapat mendefinisikan integritas pribadi orang yang menumbuhkan kepercayaan. McFall menjelaskan bahwa jika seperangkat prinsip tersebut tidak dapat diterima oleh pihak lain maka pihak yang menumbuhkan kepercayaan tersebut tidak akan dianggap memiliki integritas yang dalam pandangan McFall disebut integritas moral. Masalah penerimaan prinsip oleh pihak lain dapa menghalangi argumen bahwa pihak yang menumbuhkan kepercayaan mencari keuntungan dibalik integritasnya.

Pemahaman mengenai dua variabel penelitian sebagaimana dijelaskan di atas telah menunjukan adanya pembagian dimensi penelitian sebagai sarana peneliti untuk memaknai pengaruh diantara keduanya. Hasil penelitian ini memberikan gambaran mengenai korelasional antar dimensi dari variabel X dan Y sejalan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Berikut ini merupakan hasil korelasional antar dimensi penelitian:

Tabel 1

Hasil Korelasional Antar Dimensi Penelitian

No. Dimensi Koefisien Korelasi Derajat Keeratan Sig.

1. x1 terhadap y1 0,333 Rendah tetapi pasti 0,003 2. x1 terhadap y2 0,336 Rendah tetapi pasti 0,003 3. x1 terhadap y3 0,216 Rendah tetapi pasti 0,061 4. x2 terhadap y1 0,659 Cukup berarti 0,000 5. x2 terhadap y2 0,526 Cukup berarti 0,000 6. x2 terhadap y3 0,435 Cukup berarti 0,000 Sumber: Olahan Peneliti, 2013.

(9)

9

Dari hasil korelasional antar dimensi yang telah diuraikan di atas kemudian dicocokan dengan nilai korelasi pada kriteria Guilford, maka dapat disimpulkan mengenai besarnya pengaruh antar dimensi penelitian sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil korelasional antara dimensi x1 terhadap y1 tentang pengaruh frekuensi iklan televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta pada kemampuan (ability) Aburizal Bakrie, menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,333 yang mengindikasikan pengaruh yang rendah tetapi pasti. 2. Berdasarkan hasil korelasional antara dimensi x1 terhadap y2 tentang pengaruh frekuensi

iklan televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta pada kebaikan hati (benevolence) Aburizal Bakrie, menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,336 mengindikasikan pengaruh yang rendah tetapi pasti.

3. Berdasarkan hasil korelasional antara dimensi x1 terhadap y3 tentang pengaruh frekuensi iklan televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta pada integritas (integrity) Aburizal Bakrie, menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,216 mengindikasikan pengaruh yang rendah tetapi pasti. 4. Berdasarkan hasil korelasional antara dimensi x2 terhadap y3 tentang pengaruh durasi

iklan televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta pada kemampuan (ability) Aburizal Bakrie, menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,659 yang mengindikasikan pengaruh yang cukup berarti. 5. Berdasarkan hasil korelasional antara dimensi x2 terhadap y3 tentang pengaruh durasi

iklan televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta pada kebaikan hati (benevolence) Aburizal Bakrie, menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,526 yang mengindikasikan pengaruh yang cukup berarti.

6. Berdasarkan hasil korelasional antara dimensi x2 terhadap y3 tentang pengaruh durasi iklan televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta pada kemampuan (ability) Aburizal Bakrie, menghasilkan koefisien korelasi sebesar 0,435 mengindikasikan pengaruh yang cukup berarti.

Dengan di dapatkannya hasil korelasional antar dimensi penelitian, menjadi sarana peneliti untuk memahami pengaruh antara antar variabel X terhadap Y yang diteliti sehingga dapat menunjukan jawaban atas hipotesis penelitian. Berikut ini merupakan hasil korelasional antar variabel penelitian:

(10)

10 Tabel 2

Hasil Hubungan Antar Variabel Penelitian

Variabel Koefisien

Determinasi Keeratan Sig. Hipotesis Kesimpulan

X terhadap Y 0,290 Cukup berarti 0,000 Ho ditolak, H1 diterima Ada pengaruh Sumber: Olahan Peneliti, 2013.

Dengan di dapatkannya hasil korelasional antar dimensi penelitian, menjadi sarana peneliti untuk memahami pengaruh antara antar variabel X terhadap Y yang dianalisa melalui uji regresi linier untuk mendapatkan jawaban atas hipotesis penelitian dan arah hubungannya. Pengaruh terpaan iklan televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta menghasilkan tingkat signifikansi sebesar 0.000 yang menunjukan diterimanya hipotesis H1, sehingga menjelaskan adanya pengaruh terpaan iklan televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta. Pengaruh terpaan iklan televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta berkontribusi sebesar 0,290 atau sebesar 29% terhadap kepercayaan tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta pada sosok Aburizal Bakrie yang menunjukan pengaruh rendah tetapi pasti. Sebanyak 71% sisanya mengenai kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 dalam menilai kepercayaan pada Aburizal Bakrie tidak berasal dari terpaan iklannya.

Adanya pengaruh terpaan iklan televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta menunjukan bahwa pada dasarnya iklan yang banyak sering ditayangkan di televisi akan membangun kepercayaan penontonnya dan semakin memaknai bahwa hal-hal yang ditayangkan dalam televisi merupakan gambaran kebenaran. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bahwa heavy viewer (penonton berat) akan mengkultivasi persepsi pada realitas berdasarkan apa yang disajikan oleh televisi sebagaimana bahwa siswa terpengaruh tingkat kepercayaannya pada sosok Aburizal bakrie karena besarnya iklan ARB terpaan yang diberikan. Teori kultivasi menekankan bahwa media massa sebagai agen sosialisasi dan menyelidiki apakah penonton televisi itu lebih mempercayai apa yang disajikan televisi dari pada apa yang mereka lihat sesungguhnya sebagaimana diungkapkan Nurudin dalam menjelaskan pemahaman Gerbner yang memberikan contoh nyata tentang perubahan yang terjadi akibat tayangan televisi

(11)

11

bahwa, “…yang disajikan di televisi mempunyai sedikit pengaruh tetapi sangat penting di dalam mengubah perilaku, kepercayaan, pandangan penonton yang berhubungan dengan lingkungan sosialnya.” (Nurudin, 2007:160).

Media televisi menanamkan kepercayaan tertentu yang dapat berdampak pada adanya penanaman persepsi yang merujuk pada adanya tingkatan kepercayaan yang terbentuk kedepannya. Televisi kemudian memelihara dan menyebarkan perilaku para pelaku di dalamnya pada antar anggota masyarakat sehingga televisi mempengaruhi kepercayaan pihak lainnya lagi. Penonton televisi akan memiliki kecenderungan berfantasi melalui televisi, mereka akan menganggap berbagai bentuk kebenaran dalam televisi sebagai kebenaran yang juga terjadi dalam kehidupan mereka. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa penelitian kultivasi menekankan pada dampak. Asumsi mendasar dalam teori ini adalah terpaan media yang terus menerus akan memberikan gambaran dan pengaruh pada kepercayaan penontonnya. Artinya, selama siswa melakukan kontak dengan iklan ARB melalui televisi, maka siswa akan belajar tentang keberadaan Aburizal Bakrie, mengubah persepsi mereka pada Aburizal Bakrie, dan akan semakin meningkatkan kepercayaan pada Aburizal Bakrie.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan, kesimpulan yang di dapat dari penelitian ini secara keseluruhan menunjukan adanya pengaruh terpaan iklan televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta berkontribusi sebesar 0,290 atau sebesar 29% terhadap kepercayaan tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta pada sosok Aburizal Bakrie yang menunjukan pengaruh rendah tetapi pasti. Sebanyak 71% sisanya mengenai kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 dalam menilai kepercayaan pada Aburizal Bakrie tidak berasal dari terpaan iklannya.

Adanya pengaruh terpaan iklan televisi ARB versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta tidak sepenuhnya menghasilkan derajat keeratan yang tinggi di antara seluruh bagian dimensi penelitian. Pengaruh yang ada di antara dimensi penelitian ini menunjukan pengaruh yang rendah tetapi pasti hingga cukup berarti. Untuk memberikan penjelasan mengenai arah pengaruh yang terjadi di antara dimensi penelitian tersebut, maka dapat dilihat pada kesimpulan berikut ini:

(12)

12

1. Pengaruh frekuensi iklan televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta pada kemampuan (ability) Aburizal Bakrie menunjukan arah keeratan pengaruh yang rendah tetapi pasti.

2. Pengaruh frekuensi iklan televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta pada kebaikan hati (benevolence) Aburizal Bakrie menunjukan arah keeratan pengaruh yang rendah tetapi pasti.

3. Pengaruh frekuensi iklan televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta pada integritas (integrity) Aburizal Bakrie menunjukan arah keeratan pengaruh yang rendah tetapi pasti.

4. Pengaruh durasi iklan televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta pada kemampuan (ability) Aburizal Bakrie menunjukan arah keeratan pengaruh yang cukup berarti.

5. Pengaruh durasi iklan televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta pada kebaikan hati (benevolence) Aburizal Bakrie menunjukan arah keeratan pengaruh yang cukup berarti.

6. Pengaruh durasi iklan televisi ARB Versi Motivasi Untuk Anak Indonesia terhadap tingkat kepercayaan siswa kelas 3 SMAN 46 Jakarta pada integritas (integrity) Aburizal Bakrie menunjukan arah keeratan pengaruh yang cukup berarti.

Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat memberikan saran pada pihak-pihak terkait, antara lain:

1. Iklan ARB sering ditayangkan pada jaringan stasiun televisi milik perusahaan Group Bakrie, seperti tvOne dan ANTV. Untuk lebih meningkatkan terpaan iklan ARB, sebaiknya iklan ARB versi Motivasi Untuk Anak Indonesia juga diiklankan di stasiun televisi lainnya. Hal tersebut juga untuk meningkatkan kepercayaan siswa bahwa Aburizal Bakrie bukan hanya memanfaatkan jaringan stasiun televisi milik perusahaan Group Bakrie sebagai media politiknya saja.

2. Hasil penelitian menunjukan bahwa frekuensi iklan ARB yang sering dianggap tidak terlalu berpengaruh pada kepercayaan siswa dalam menilai integritas Aburizal Bakrie. Sehingga untuk kedepannya iklan ARB sebaiknya lebih dapat menonjolkan kualitas adegan-adegan yang menggambarkan integritas Aburizal Bakrie sebagai sosok yang dapat

(13)

13

memenuhi harapan siswa seperti misalnya ditunjukan sebagai sosok yang loyal pada kebutuhan anak muda, berjiwa muda, dan paham keinginan anak muda khususnya pelajar. 3. Siswa yang akan terlibat dalam pemilihan umum untuk pertama kalinya diharapkan dapat mencari berbagai informasi pendukung mengenai sosok Aburizal bakrie sebagai calon presiden seperti mencari informasi diberbagai media untuk lebih mengetahui jejak rekam dan pengalaman Aburizal Bakrie. Hal tersebut dibutuhkan agar siswa mendapat perbandingan informasi sehingga kepercayaan yang tumbuh karena keberadaan iklan ARB lebih dapat ditanggapi secara lebih kritis.

(14)

14 Daftar Pustaka

Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya. (2005). Komunikasi Massa: Suatu Pengantar (cetakan kedua). Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Mayer, Roger C., James H Davis., and F David Schoorman. (2007). An Integrative Model of Organizational Trust: Past, Present, and Future. The Academy of Management Review, Vol. 32, No. 2, 344–354.

______________. (1995). An Integrative Model of Organizational Trust. The Academy of Management Review, Vol. 20, No. 3 (July), 709-734.

Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Rakhmat, Jalaluddin. (2012). Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Contoh Analisis Statistik (cetakan kelimabelas). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Singaribun, Masri dan Sofian Effendi. (2008). Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka penelitian yang akan dilaksanakan berbeda dengan penelitian yang telah dilaksanakan sebelumnya. Penelitian di atas berfokus pada metode

KALIANDA, LAMPUNG SELATAN PROVINSI LAMPUNG.

Likuiditas berpengaruh negatif terhadap kinerja perusahaan asuransi jiwa di Indonesia karena semakin aset likuid menyebabkan perusahaan harus mencadangkan kas untuk

Hal ini berimbas pada pemilihan atlet seperti anggapan dan keyakinan pelatih ketika atlet dirasa cukup mampu bertanding dengan kriteria seperti waktu latihan, mampu

Allah mencintai bangsa Israel dalam kehendakNya bukan karena kebaikan-kebaikan yang dilakukan Israel, sehingga wujud cinta Allah adalah ekspresi dari anugerah dari Allah sendiri..

Zona endapan mineral logam teridentifikasi dari perubahan kontras anomali magnetik yang signifikan ditunjukkan oleh anomali magnetik lokal akibat adanya

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. © Ima Maysha 2014 Universitas

Oleh sebab itu, maka topik penelitian pada penelitian ini adalah bagaimana membuat sebuah model yang menghasilkan formula untuk Target Stock Level (TSL) pada data yang