• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendugaan Parameter pada Random Effect Spatial Error Panel Data Model dengan Penduga Maximum Likelihood

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pendugaan Parameter pada Random Effect Spatial Error Panel Data Model dengan Penduga Maximum Likelihood"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

8

Pendugaan Parameter pada

Random Effect Spatial Error Panel Data Model

dengan Penduga

Maximum Likelihood

Fera Kuraysia

1

, Helma

2

, Dodi Vionanda

3

1Student of Mathematics Departemen State University of Padang, Indonesia 2,3Lectures of Mathematics Departemen State University of Padang, Indonesia

1 ferakuraysia@yahoo.com 2 helmaunp@gmail.com 3 dodi_matunp@yahoo.co.id

Abstract –– Panel data is combination of cross section data and time series data. Model how to explaine this data is regression model of panel data. Panel data able to consist of region data are observed many time. If happen correlation between one region data with other region that mutual adjacent, than model how to explaine this data is dependen spatial model consist of lag spatial dan error spatial. Error saptial happend if be found correlation between error for one region with other region. The model with consist panel data with a dependent spatial influence is called panel data spatial model. To get a estimaton parameter from this model, we can use maximum likelihood method. The result of this research are estimation parameter from random effect spatial error panel data model in form mathematics equations, and to get estimation parameter of spatial error coeffisient to finded by numerical iteration, Newton Rapson Iteration.

Keywords –– Panel data, Spatial Dependent, Random Effect, Spatial Error, Maximum Likelihood

Abstrak –– Data panel merupakan gabungan dari data cross section dan data time series. Model yang dapat menjelaskan data ini disebut model regresi data panel. Data panel dapat berupa data wilayah (region) yang diamati pada beberapa waktu. Apabila terjadi korelasi antar data satu region dengan region lain yang saling berdekatan, maka model yang dapat menjelaskan data ini disebut dengan model spasial dependen. Spasial dependen terdiri dari spasial lag dan spasial error. Spasial error terjadi jika terdapat korelasi antara error pada satu region dengan region di sekitarnya. Model yang memuat data panel dengan pengaruh spasial dependen disebut dengan model spasial data panel. Untuk mendapatkan parameter dugaan dari model ini digunakan metode maximum likelihood. Hasil penelitian ini diperoleh dugaan parameter dari random effect spatial error panel data model dalam bentuk persamaan matematika, serta untuk memperoleh dugaan dari parameter koefisien spasial error dicari dengan menggunakan iterasi numerik Newton Rapson Iteration.

Kata Kunci –– Data panel, Spasial dependen, Random effect, Spasial error, Maximum likelihood

PENDAHULUAN

Data panel merupakan gabungan dari data cross section dan data time series. Data cross section adalah data banyak individu atau objek hasil pengamatan yang diamati hanya pada satu waktu. Sedangkan data time series merupakan data satu individu atau objek yang diamati pada beberapa waktu.[4]

Salah satu contoh data panel dapat diperoleh dari data wilayah (region), seperti data beberapa perusahaan, sekolah, rumah sakit dan daerah yang saling berdekatan. Apabila terjadi korelasi antar data satu region dengan region lain yang saling berdekatan, maka asumsi error pada observasi saling bebas pada asumsi regresi tidak dipenuhi oleh model. Sehingga model yang diperoleh belum baik untuk menerangkan data hasil pengamatan.[5]

Suatu model regresi yang dapat digunakan untuk menerangkan dengan baik data tersebut adalah model regresi spasial. Model regresi spasial merupakan mode regresi yang menjelaskan suatu data hasil pengamatan suatu lokasi atau region yang bergantung pada pengamatan pada lokasi atau region disekitarnya. Model ini dikenal dengan model spasial dependen.[5]

Model regresi data panel yang memuat pengaruh spasial dependen disebut dengan model spasial data panel. Model ini merupakan model yang lebih kompleks dari pada model regresi linear biasa. Sehingga untuk mendapatkan parameter dugaan pada model tidak dapat dilakukan dengan menggunakan metode kuadrat terkecil. Karena parameter dugaan yang di hasilkan oleh metode ini bersifat bias.[5] Sehingga diperlukan suatu metode lain untuk mendapatkan dugaan parameter dari model ini.

(2)

9

Untuk itu diperlukan pendugaan parameter pada model

spasial error data panel dengan komponen error satu arah dan dengan asumsi komponen error tersebut merupakan peubah acak menggunakan metode maximum likelihood.

Jenis data panel dapat dikelompokkan menjadi data panel lengkap dan data panel tidak lengkap. Data panel lengkap yaitu data panel yang semua individu teramati pada semua waktu yang sama. Sedangkan data panel tidak lengkap yaitu data individu yang teramati pada waktu yang tidak sama.

Model regresi data panel adalah sebagai berikut :

= +

Dimana :

: variabel dependen pada region ke-i dan waktu ke-t

: variabel independen pada region ke-i dan waktu ke-t

: parameter model

: komponen error model pada region ke-i dan waktu ke-t.

Model regresi linear biasanya digunakan untuk melihat hubungan antar peubah dependen dengan peubah independen. Dalam proses analisis regresi adakalanya nilai pengamatan atau error pada wilyah(region) yang saling berdekatan tidak saling bebas. Hal inilah yang dikenal dengan regresi spasial dependen. Model spasial dependen ini terdiri dari dua jenis, yaitu model spasial lag dan model spasial error. [5] Model spasial lag merupakan suatu model regresi linear dimana terdapat korelasi spasial pada peubah dependennya. Hal ini juga berarti bahwa nilai pengamatan suatu region dengan nilai pengamatan di region yang saling berdekatan tidak saling bebas. Misalnya, suatu region , berhubungan dengan region , maka nilai pengamatan pada region merupakan fungsi dari nilai pengamatan pada region , dengan ≠ . Misalkan , merupakan nilai pengamatan peubah dependen pada region ke – , merupakan nilai peubah bebas ke – pada region ke- , merupakan bobot yang menggambarkan hubungan antar region ke-dengan region ke- , dan merupakan error pada region ke- . Misalkan terdapat peubah bebas dan region pengamatan, maka model spasial lagnya adalah sebagai berikut: = ( + + ⋯+ ) + + +⋯+ + = ( + + ⋯+ ) + + +⋯+ + ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ = ( + + ⋯+ ) + + +⋯+ +

Atau dapat ditulis dalam notasi matrik sebagai berikut :

= + +

Dimana :

: vektor nilai pengamatan peubah dependen berukuran × 1

: parameter skalar spasial lag

: matriks spasial terboboti dengan baris terstandarisasi (∑ = 1, ∀ ) berukuran ×

: matrik peubah bebas berukuran

×

: vektor parameter regresi berukuran

× 1

:vektor error berukuran × 1

[5] Jika nilai error suatu region dengan region disekitarnya yang berdekatan tidak saling bebas, maka hal ini menunjukkan adanya spasial error. Model yang dapat menerangkan data ini disebut model spasial error.

Misalkan merupakan nilai pengamatan peubah dependen pada wilayah ke- , merupakan nilai peubah bebas ke – pada lokasi ke- , merupakan bobot yang menggambarkan hubungan antar region ke- dengan

region ke- , dan merupakan error pada region ke-dan merupakan error yang sebenarnya pada region

ke-. Misalkan terdapat peubah bebas dan region pengamatan, maka model spasial errornya adalah sebagai berikut: = + +⋯+ + = + +⋯+ + ⋮ ⋮ = + +⋯+ + Dengan = ( + + ⋯+ ) + = ( + + ⋯+ ) + ⋮ ⋮ = ( + + ⋯+ ) +

Atau dapat ditulis dalam bentuk matriks yaitu:

= +

= +

Dimana :

: vektor nilai pengamatan peubah dependen berukuran × 1

: parameter skalar spasial error

: matriks spasial terboboti dengan baris terstandarisasi (∑ = 1,∀ ) berukuran ×

(3)

10

: matriks peubah bebas berukuran

×

: vektor parameter regresi berukuran

× 1

:vektor error berukuran × 1

: vektor error sebenarnya, berukuran

× 1

[5] Matriks pembobot spasial adalah matriks berukuran × yang menyatakan hubungan antara observasi spasial dependen. adalah elemen dari matriks pada baris ke-i dan kolom ke-j dengan > 0

untuk j =1,2, ... ,N, dimana j merupakan region di sekitar observasi i. [10]

Selanjutnya akan dijelaskan jenis-jenis matriks pembobot spasial [10] yaitu:

a. Linear Contiguity Didefinisikan : w = 1, jika dan mempunyai 0, jika lainnya b. Rook Contiguity Didefinisikan : w = 1, jika dan mempunyai 0, jika lainnya c. Bishop Contiguity Didefinisikan : w = 1, jika dan mempunyai 0, jika lainnya d. Queen Contiguity Didefinisikan : w =

1, jika dan mempunyai

dan

0, jika lainnya

Tidak ada teori yang menjelaskan pemilihan matriks bobot spasial yang akan digunakan dalam model spasial dependen. Namun para peneliti biasanya menggunakan queen contiguity.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian teoritis pada bidang kajian statistika. Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini adalah :

1. Menelaah teori tentang random effect spatial panel data model.

2. Menemukan fungsi maximum likelihood dari random effect spatial panel data model.

3. Menduga parameter-parameter dengan menggunakan fungsi likelihood yang telah didapat pada langkah 2.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Misalkan = { }adalah matriks berukuran ×

dan = { } adalah matriks berukuran × . Maka Kronecker Product dari matriks dan B adalah sebuah matriks berukuran × , yang dinotasikan sebagai

⨂ , didefinisikan sebagai berikut:

× ⊗ × =

⋮ ⋱ ⋮

Dengan menggunakan definisi kronecker product tersebut, maka dapat ditulis bentuk matriks dari random effect spatial error panel data model adalah,

= + (Ɩ ⨂ ) +

= + (1) Dimana:

= vektor variabel dependen berukuran × 1

= matriks variabel independen berukuran

×

= vektor parameter yang berukuran × 1

= koefisien spasial error

= vektor error berukuran × 1 yang saling bebas dan berdistribusi normal

= vektor error berukuran × 1

=pengaruh individu yang tidak teramati berukuran × 1

= matriks bobot spasial berukuran ×

= Matriks identitas berukuran ×

Ɩ = vektor berukuran × 1 yang setiap entrinya berisi 1

Pendugaan parameter random effect spatial error panel data model dilakukan dengan menggunakan metode maximum likelihood. Metode ini digunakan untuk mendapatkan statistik yang memaksimumkan fungsi likelihood. Selanjutnya akan dibahas fungsi log likelihood dari Random Effect Spatial Error Panel Data Model.

Perhatikan persamaan (1):

= + (Ɩ ⨂ ) +

(4)

11

Dari persamaan ini akan diperoleh,

= + = − = ( ⊗ ) − ( ⊗ ) = ( ⊗ ) −( ⊗ ) = [ ⊗( − )] Sehingga, = [( ⊗( − )] Misalkan, − = Maka, = [( ⊗ ] = ( ⊗ )

Persamaan (1) dapat ditulis sebagai berikut,

= + (Ɩ ⨂ ) + ( ⊗ )

= + (2)

Dimana :

= (Ɩ ⨂ ) + ( ⊗ ) (3)

Vektor merupakan vektor komponen error model yang terdiri dari dua variabel random dan yang masing-masing berdistribusi normal.

Fungsi likelihood dari varabel dependen adalah,

( , , , ) = ( , , … , ; , , , ).

Dimana, ( , , … , ) adalah p.d.f dari variabel dependen . Karena, variabel acak tidak diketahui bentuk distribusinya, maka untuk memperoleh p.d.f dari variabel dapat digunakan transformasi variable. Transformasi ini dilakukan dengan menggunakan variabel acak yang telah diketahui distribusinya.

Sehinga diperoleh p.d.f bersama dari peubah acak

, , … , adalah :

( , , … , ) = [(2 ) | |] exp −1

2

(4)

Persamaan (4) ini disebut dengan fungsi likelihood dari variabel acak .

Dimana, adalah matriks varian kovarian dari komponen error v. Maka terlebih dahulu akan dicari matriks varian kovarian dari v.

Perhatikan persamaan (3) :

= (Ɩ ⨂ ) + ( ⊗ ) ( ) = [(Ɩ ⨂ ) + ( ⊗ ) ] = (Ɩ ⨂ ) ( ) + ( ⊗ ) ( )

Karena dan yang masing-masing adalah peubah acak berdistribusi normal, maka ( ) = dan

( ) = , sehingga, ( ) =

Diperoleh bahwa mean dari komponen error v adalah nol, dan

( ) = ( )− ( ) ( )

= ( )−0

= ( )

Diperoleh matriks varian kovarian dari komponen error v adalah

= ( )

= {[(Ɩ ⨂ ) + ( ⊗ ) ]

[(Ɩ ⨂ ) + ( ⊗ ) ] }

Dan dengan menggunakan sifat kronecker product, maka persamaan di atas dapat diubah menjadi:

= [ ⨂ ( +( ) )+( ⊗( ) )] (5) Dengan memisalkan : [ ⨂ ( + ( ) )+( ⊗( ) )] = (6) Maka diperoleh : = (7)

Selanjutnya akan di cari invers matriks varian kovarian . Misalkan bahwa : = [ ⨂ [( + ( ) )] +( ⊗( )] Perhatikan persamaan (6): = [ ⨂ ( +( ) )+( ⊗( ) )] Dengan memisalkan : ( + ( ) ) = , = , dan ( ) = , maka diperoleh, = ( ⨂ ) + ( ⨂ )dan = ( ⨂ ) + ( ⨂ ) Sehingga, = [( ⨂ ) + ( ⨂ )][( ⨂ ) + ( ⨂ )] = ( ⨂ )( ⨂ ) + ( ⨂ )( ⨂ ) + ( ⨂ )( ⨂ ) + ( ⨂ )( ⨂ ) = ( ⨂ ) + ( ⨂ ) +( ⨂ ) + ( ⨂ ) = ( ⨂ ) + ( ( − )⨂ ) +(( − ) ⨂ ) + ( ⨂ ) = ( ⨂ ) + + + ( ⨂ ) = + ( ⨂ ) = + (( − ) ⨂ ) = + ( − + )⨂ = ⨂ =

Karena = maka invers dari adalah,

= [ ⨂ [( +( ) )] +( ⊗( )] (8)

Dan diperoleh invers dari matriks varian kovarian adalah,

= 1

Kemudian akan dicari determinan dari matriks varian kovarian .

Perhatikan persamaan (6), apabila dijabarkan, maka membentuk sebuah persamaan :

= [1Ɩ Ɩ ⨂ ( +( ) )

+(( − Ɩ Ɩ )⊗( ) )]

Misalkan T=2 dan N=3 maka akan diperoleh :

= [1

2Ɩ Ɩ ⨂ (2 +( ) )

+(( −1

(5)

12

Dimana : Ɩ = Ɩ = [ ] Ɩ Ɩ = 2 = 2 0 0 0 2 0 0 0 2 Dan, ( ) = ( − ) ( − ) Misalkan, ( ) = ℎ Maka diperoleh, 1 2Ɩ Ɩ ⨂ (2 +( ) = 1 2Ɩ Ɩ ⨂2 + 1 2Ɩ Ɩ ⨂( ) 1 2Ɩ Ɩ ⨂ (2 +( ) = ⎣ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎡ +1 2 1 2 1 2 + 1 2 1 2 1 2 1 2 + 1 2 1 2 1 2 + 1 2 1 2 1 2 1 2ℎ + 1 2 1 2 1 2ℎ + 1 2 +1 2 1 2 1 2 + 1 2 1 2 1 2 1 2 + 1 2 1 2 1 2 + 1 2 1 2 1 2 1 2ℎ + 1 2 1 2 1 2ℎ + 1 2⎦ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎤ Dan, ( −1 2Ɩ Ɩ )⊗( ) = ⎣ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎡ 1 2 1 2 1 2 −1 2 −1 2 −1 2 1 2 1 2 1 2ℎ −1 2 −1 2 −1 2ℎ 1 2 1 2 1 2 −1 2 −1 2 −1 2 −1 2 −1 2 −1 2 1 2 1 2 1 2 −1 2 −1 2 −1 2ℎ 1 2 1 2 1 2ℎ −1 2 −1 2 −1 2 1 2 1 2 1 2 ⎦ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎤ Maka : = ⎣ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎡ + 0 0 + 0 0 0 0 ℎ 0 0 + 0 0 0 + 0 + ℎ + ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎤ Sehingga det = det 2 + 2 + ℎ 2 + det ℎ

Atau dapat ditulis sebagai berikut:

| | = | +( ) |. |( ) |

Kemudian invers dan determinan dari matriks varian kovarian tersebut disubsitusikan pada persamaan fungsi likelihood (4), sehingga diperoleh:

= [(2 ) | +( ) |. |( ) | ]

exp −

Maka fungsi log likelihood dari fungsi di atas adalah:

ln =− (2 )− | +( ) | +

( −1) | |− (9)

Pendugaan parameter untuk Random Effect Spatial Error Panel Data Model diperoleh dengan cara memaksimumkan fungsi likelihood. Hal ini akan ekivalen dengan memaksimumkan fungsi log likelihood pada pembahasan sebelumnya.

(6)

13

Dugaan Parameter adalah:

= ( ∗ ∗) () Dengan ∗= ∗ ∗ ⋮ ∗ , ∗= ∗ ∗ ⋮ ∗ , ∗= ∗ ∗ ⋮ ∗ , dan ∗= ∗ ∗ ⋮ ∗

Dugaan Parameter adalah:

=∑

Langkah pertama yang dilakukan untuk memperoleh dugaan parameter dan adalah dengan mensubsitusikan nilai dugaan dari parameter dan

ke dalam fungsi log likelihood pada persamaan (9). sehingga akan diperoleh bentuk fungsi log likelihood sebagai berikut: = − 2 − 1 2 | +( ) | + ( −1) | | Dengan =− 2 − +

Dugaan dari parameter yang akan memaksimumkan fungsi log likelihood diperoleh dengan cara = 0, dimana akan dianggap sebagai konstanta.

= − 2 −

1

2 | +( ) | + ( −1) | |

Karena nilai log likelihood yang diperoleh merupakan fungsi polinomial terhadap maka solusi menjadi tidak tunggal. Sehingga diperlukan suatu iterasi numerik untuk memperoleh dugaan dari parameter yang akan memaksimumkan fungsi log likelihood. [5]

Pada iterasi ini fungsi objektif lnL diaprosimaksikan dengan second order taylor series di sekitar nilai awal ( ). Untuk log likelihood disekitar nilai parameter awal, yaitu:

= | ( )+ ( ) − ( ) + ( ) − ( ) 2

Untuk memperoleh kondisi maksimum, fungsi tersebut diturunkan terhadap parameter dengan operasi sebagai berikut: = ( ) + ( ) − ( ) = 0 = ( ) + ( ) ( ) ( ) = 0 ( ) ( ) ( ) = ( ) ( ) ( ) = ( ) ( ) ( )= ( ) ( ) ( )

Bila pada persamaan di atas, ( ) menggantikan

( ) maka akan diperoleh ( ) dan begitu seterusnya.

Sehingga diperoleh persamaan umumnya sebagai berikut:

( )= ( )

( ) ( )

Persamaan inilah yang dikenal dengan iterasi newton rapson. Saat iterasi mencapai konvergen yaitu ketika ( )= ( ) atau ( )− ( ) < , maka hal ini telah memenuhi syarat first order condition.

Untuk menemukan dugaan parameter dari dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan cara menemukan parameter . Dengan menemukan dugaan dari parameter yang akan memaksimumkan fungsi log likelihood yang diperoleh dengan : = 0, dimana akan dianggap sebagai konstanta sehingga:

= − 2 −

1

2 | +( ) | + ( −1) | |

Bila persamaan log likelihood tersebut dijabarkan maka akan diperoleh bentuk polinomial dari sehingga solusi untuk juga menjadi tidak tunggal. Seperti halnya mencari penduga parameter , maka diperlukan suatu itersi numerik untuk mendapatkan penduga dari yang akan memaksimumkan fungsi log likelihood.

Metode numerik yang digunakan untuk menduga parameter ini sama seperti metode numerik Newton Rapson Iteration untuk menduga parameter hanya saja parameter diganti dengan parameter di setiap langkahnya.

SIMPULAN

Pendugaan parameter pada tugas akhir ini dilakukan dengan menggunakan metode maximum likelihood. Fungsi log likelihood dari random effect spatial error panel data model adalah,

ln =− 2 (2 )− 1 2 +( ) + ( −1) |( )|− ∑ Dengan menggunakan fungsi log likelihood di atas diperoleh dugaan parameternya sebagai berikut:

(7)

14

1. Dugaan Parameter adalah = ∗( ),

Dengan ∗= ∗ ∗ ⋮ ∗ , ∗= ∗ ∗ ⋮ ∗ , ∗= ∗ ∗ ⋮ ∗ , dan ∗= ∗ ∗ ⋮ ∗

2. Dugaan parameter adalah =∑

3. Dugaan parameter dan tidak dapat dilakukan dengan cara manual. Untuk menduga parameter ini diperlukan suatu iterasi numerik. Hal ini disebabkan karena = 0 dan = 0 merupakan suatu fungsi polinomial. Dimana fungsi likelihood yang memuat kedua parameter tersebut adalah = −

+( ) + ( 1) | |

REFERENSI

[1] Abadir, Karim M. and Jan R. Magnus. 2005. Matrix Algebra. New York: Cambridge University Press.

[2] Anton, Howart. 1987. Elementary Linear Algebra (Terjemahan).

Jakarta: Erlangga.

[3] Avidati. 2009. Penaksiran Prameter pada Random Effect Spatial Lag Panel Data Model. Departemen Matematika (skripsi), Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesi: Depok.

[4] Baltagi, Badi H.2005. Econometric Analysis of Panel Data 3rd ed. Chichester : John Willey & Sons Ltd.

[5] Kuraysia, Fera. 2013. Pendugaan Parameter pada Random Effect Spatial Error Panel Data Model dengan Penduga Maximum Likelihood. Departemen Matematika (TA), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Padang: Padang. [5] Fischer, M. Fisher and Arthur Getis. 2010. Handbook of Applied

Spatial Analysis, software tools, Methods and Application. New York: Springer.

[6] Harville, David A. 2008. Matrix Algebra From a Statistician’s

Persepective. New York: Springer

[7] Hoog,Robert V. & Allen. T. Craig. 1995.Introduction to

Mathematical Statistics. New Jersey: Prentice-Hall Internation [8] Johnson, Richard A. And Dean W. Wichern. 2007. Applied

Multivariate Statistical Analysis 6th ed. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

[9] Kosasih, Rifki. 2009. Penaksiran Parameter pada Model Regresi

Spatial panel data satu arah. Departemen Matematika (skripsi), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Depok.

[10] Lesage, James P. 1998.Spatial Econometrics. Departement of Economics, University of Toledo.

[11] Rencher, Alvin C. 2002. Method of Multivariate Analysis, 2nd

edition. New York: John wiley and Sons, Inc.

[12] Schoot, James R. 1997. Matrix Analysis for Statisties. New York: John Willey & Sons.

[13] Seber, George A.F. 2008. A Matrix Handbook for Statisticians. New Jersey: John Willey & Sons.

[14] Walpole. Ronald. E. and John E. Freund. 1987. Mathematical Statistics. New Jersey: A Division of simon & Schuster. .

Referensi

Dokumen terkait

Mahasiswa dapat memahami cara melakukan penetapan Mahasiswa dapat memahami cara melakukan penetapan kadar senyawa marker EPMS kadar senyawa marker EPMS dalam sediaan kapsul yang

Mahasiswa yang telah lulus ujian tesis, dan telah melakukan perbaikan dengan persetujuan komisi pembimbing, dapat menggandakan naskah tesis tersebut sejumlah tertentu (untuk

Dengan demikian kedudukan kepala daerah kuat sebagai pejabat pelaksana kebijakan politik, oleh karena itu apabila posisi kepala daerah hasil pilihan rakyat didukung

Tabel analisis miskonsepsi digunakan untuk mengisi perbandingan konsep Usaha dan Energi dari tiga BSE yang diteliti dengan konsep yang benar dari hasil studi pustaka dan

Komposisi yang berjudul Bang Jo merupakan komposisi yang bercerita tentang simbol lampu tiga warna yang memiliki makna dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya

Dengan berpartisipasi dalam kegiatan Rekoleksi 2009 yang bertemakan “ Hai Orang Muda Katolik, Bangkit dan Bergeraklah ” mahasiswa Katolik Politeknik Negeri

(2007) melaporkan penelitian terhadap lima jenis rumput pakan, yaitu rumput raja (Pennisetum hybrida), rumput gajah (Pennisetum purpureum), rumput benggala (Panicum

Secara organisasi, LPM Desa Salibabu hampir tidak pernah lagi terlibat langsung dalam kegiatan pelaksanaan suatu program pembangunan desa yang ditetapkan dalam