• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN PANTI ASUHAN AL-RIFDAH SEMARANG DALAM PEMENUHAN HAK ANAK SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGELOLAAN PANTI ASUHAN AL-RIFDAH SEMARANG DALAM PEMENUHAN HAK ANAK SKRIPSI"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGELOLAAN PANTI ASUHAN AL-RIFDAH SEMARANG

DALAM PEMENUHAN HAK ANAK

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

LINDA KHUSNUL QOTIMAH NIM. 3301411021

JURUSAN POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

(2)
(3)
(4)
(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto:

 Kenikmatan hidup ada pada kesabaran dalam berkorban (Ibnu Taimiyah)

 Mengais ilmu demi kebahagiaan adalah lebih mulia daripada mengais kebahagiaan tanpa ilmu hanyalah derita. Keberhasilanku adalah kebahagiaan keluarga.

Persembahan:

Alhamdulillah, karya sederhana ini saya persembahkan kepada :

Kedua orang tua saya tercinta “Bapak Sukarmin dan Ibu Silaturohmi. Terimakasih atas doa, kasih sayang, semangat, dan dukungan kepada saya.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengelolaan Panti Asuhan Al-Rifdah dalam Pemenuhan Hak Anak”. Skripsi ini disusun dalam rangka menyelesaikan studi strata satu untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Politik dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan serta kerjasama dari semua pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang, atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan stusdi strata satu di Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Subagyo, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, yang telah memberi izin dalam pelaksanaan penelitian skripsi ini.

3. Drs. Slamet Sumarto, M.Pd., Ketua Jurusan Politik dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, yang telah memberi izin dalam pelaksanaan penelitian skripsi ini.

4. Drs. Tijan, M.Si, Dosen pembimbing I, yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama proses penyusunan skripsi ini.

5. Drs. At. Sugeng Priyanto, M.Si, Dosen pembimbing II, yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan petunjuk serta dorongan semangat sehingga terselesaikannya skripsi ini.

6. Drs. Ngabiyanto, M.Si, Dosen penguji, yang telah banyak memberikan bimbingan, dukungan dan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak dan ibu dosen pengajar, karyawan TU, dan ibu penjaga perpustakaan prodi pendidikan pancasila dan kewarganegaraan yang telah memberikan bekal

(7)
(8)

viii SARI

Khusnul Qotimah, Linda. 2015. “Pengelolaan Panti Asuhan AL-Rifdah Semarang

daam Pemenuhan Hak Anak”. Skripsi, Jurusan Politik dan Kewarganegaraan.

Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Drs. Tijan, M.Si. Pembimbing II Drs. At. Sugeng Priyanto, M.Si. 147 hlm

Kata kunci: Pengelolaan, Panti Asuhan, Hak Anak

Panti asuhan sebagai lembaga sosial adalah tempat anak mendapatkan keluarga pengganti yang tidak anak dapatkan dari keluarga kandungnya, terlebih lagi bagi orang tua atau keluarga yang mempunyai masalah dari segi ekonomi maupun dengan tega membuang anaknya karena suatu alasan, misalnya anak mengalami kekurangan fisik dan mental (cacat). Hal tersebut membuat tercabutnya hak-hak anak. Terpenuhinya hak anak di panti asuhan ditentukan dari pengelolaan panti asuhan. Tujuan penelitian: 1) untuk mengetahui pengelolaan panti asuhan Al-Rifdah Semarang dalam pemenuhan hak anak, 2) untuk mengetahui upaya pemenuhan hak anak di panti asuhan Al-Rifdah Semarang, 3) untuk mengetahui daya dukung dan kendala dalam pemenuhan hak anak di panti asuhan Al-Rifdah Semarang.

Metode penelitian yang digunakan berupa metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di Panti Asuhan Al-Rifdah Semarang. Subjek penelitian adalah pimpinan panti asuhan, pengasuh panti asuhan, dan anak asuh panti asuhan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara induktif, yaitu dimulai dari lapangan atau fakta empiris dengan cara terjun ke lapangan. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan secara bersamaan dengan proses pengumpulan data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pengelolaan panti asuhan Al-Rifdah Semarang dalam pemenuhan hak anak melalui 4 tahap yaitu planning (perencanaan),

organizing (pengorganisasian), actuating (penggerakan), dan controlling

(pengawasan). Pada tahap (1) planning dilakukan perencanaan penerimaan anak asuh, perencanaan program pelayanan, dan perencanaan keuangan; (2) organizing

dilaksanakan dengan mengelompokkan anak-anak yang sudah diterima di panti asuhan untuk diasuh/dirawat dan dipenuhi segala kebutuhannya melalui bantuan pengasuh dan dilaksanakan berdasarkan program pelayanan panti asuhan. Organizing

dalam keuangan dilakukan oleh pengurus dan bendahara. Pengurus sebatas melakukan pencatatan di buku tamu dan dilanjutkan di kas kecil dan bendahara bertugas melakukan pencatatan di buku besar; (3) actuating dilaksanakan oleh pimpinan, pengurus, dan pengasuh panti asuhan, actuating dijalankan dengan melaksanakan empat pelayanan antara lain Pertama, pelayanan pendidikan dilakukan

(9)

ix

secara formal dan informal. Kedua, pelayanan kesehatan dengan memberikan anak vitamin, supplement, fisioterapi, dan mengecek kesehatan anak. Ketiga, pelayanan pendampingan dengan memberikan pendampingan dan pemantauan setiap aktivitas yang dilakukan anak asuh. Keempat, pelayanan kemandirian dengan membiasakan anak bersikap mandiri (bagi anak yang secara fisik dapat melakukan sendiri).; (4)

controlling dilakukan oleh pimpinan panti asuhan untuk mengontrol seluruh kegiatan di panti asuhan. Controlling digunakan untuk mengadakan evaluasi mengenai kegiatan di panti asuhan apakah kegiatan tersebut sesuai dengan rencana. Pemenuhan hak anak yang didapatkan anak di panti asuhan adalah hak kelangsungan hidup, hak terhadap perlindungan, hak tumbuh kembang, dan hak berpatisispasi. Daya dukung dalam pemenuhan hak anak antara lain terdapat dana dari pemerintah, donatur, dan adanya fasilitas pendukung berupa CCTV, sepeda motor, dan mobil. Kendala dalam pemenuhan hak anak antara lain pengasuh dansarana dan prasarana.

Saran yang dapat peneliti berikan terkait hasil penelitian adalah pengelola panti asuhan Al-Rifdah diharapkan (1) mengurus akta kelahiran anak dengan jelas sehingga hak anak atas identitas dan kewarganegaraan dapat terpenuhi; (2) panti asuhan mempunyai tenaga kerja (pengasuh) yang ada di tenaga medis seperti perawat rumah sakit, dan mempunyai dokter tetap; (3) menambah kelengkapan sarana dan prasarana di panti asuhan yang masih kurang lengkap.

(10)

x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

SARI ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR BAGAN ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Batasan Istilah ... 8

(11)

xi BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengelolaan ... 12 1. Planning ... 13 2. Organizing ... 13 3. Actuating ... 14 4. Controlling ... 14 B. Panti Asuhan ... 15

1. Pengertian Panti Asuhan ... 15

2. Tujuan Panti Asuhan ... 18

3. Fungsi Panti Asuhan ... 18

4. Prinsip-Prinsip Pelayanan Panti Asuhan ... 20

5. Sasaran Panti Asuhan ... 21

C. Hak Anak ... 22

D. Tanggung Jawab Negara dan Masyarakat terhadap Hak Anak ... 39

E. Kerangka Berfikir ... 42

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 45

B. Lokasi Penelitian ... 46

C. Fokus Penelitian ... 46

D. Sumber Data Penelitian ... 47

1. Data Primer ... 47

2. Data Sekunder ... 49

E. Metode Pengumpulan Data ... 49

1. Wawancara ... 50

2. Observasi ... 51

3. Dokumentasi ... 52

F. Keabsahan Data ... 52

(12)

xii

H. Prosedur Penelitian ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 58

1. Gambaran Lokasi Penelitian ... 58

a. Sejarah berdirinya Panti Asuhan ... 58

b. Letak Geografis ... 60

c. Visi dan Misi ... 62

d. Maksud dan Tujuan ... 62

e. Susunan Organisasi ... 63

f. Sarana dan Prasarana ... 64

g. Syarat-Syarat Penerimaan Anak Asuh ... 65

2. Gambaran Umum Subjek Penelitian ... 66

3. Pengelolaan Panti Asuhan Al-Rifdah Semarang dalam Pemenuhan Hak Anak ... 66

a. Perencanaan (planning) ... 66

b. Pengorganisasian (organizing) ... 69

c. Penggerakan (actuating) ... 72

d. Pengawasan (controlling) ... 81

4. Pemenuhan Hak Anak ... 83

a. Hak untuk Memenuhi Kelangsungan Hidup ... 83

b. Hak terhadap Perlindungan di Panti Asuhan ... 89

c. Hak untuk tumbuh kembang di Panti Asuhan ... 90

d. Hak untuk Berpartisipasi di Panti Asuhan ... 96

5. Pengelolaan Panti Asuhan dalam memenuhi Hak-Hak Anak di Panti Asuhan ... 99

a. Planning ... 99

b. Organizing ... 100

(13)

xiii

d. Controlling ... 108

6. Daya dukung dan Kendala dalam Pemenuhan Hak Anak di Panti Asuhan ... 109

a. Daya dukung ... 109

b. Kendala ... 111

B. Pembahasan ... 113

1. Pengelolaan Panti Asuhan Al-Rifdah Semarang dalam Pemenuhan Hak Anak ... 113

2. Upaya Pemenuhan Hak Anak di Panti Asuhan Al-Rifdah Semarang ... 122

3. Pengelolaan Panti Asuhan Al-Rifdah Semarang dalam memenuhi Hak-Hak Anak di Panti Asuhan ... 136

4. Daya Dukung dan Kendala dalam Pemenuhan Hak Anak di Panti Asuhan ... 141

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 144

B. Saran ... 145

DAFTAR PUSTAKA ... 146

(14)

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 :Tahap Analisis Data Miles dan Huberman ... 56 Bagan 2: Kerangka Berpikir... 44

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Lokasi Penelitian ... 61

Gambar 2 Bentuk Pengasuhan Pengasuh ... 84

Gambar 3 Pengasuh Menyuapi Anak Asuh ... 85

Gambar 4 Bentuk Persediaan Obat ... 88

Gambar 5 Pemberian Vitamin Kepada Anak Asuh ... 89

Gambar 6 Bentuk Pendidikan di Panti Asuhan ... 94

Gambar 7 Kegiatan di Panti Asuhan ... 99

Gambar 8 Pemeliharaan Fisik ... 106

Gambar 9 Pemeliharaan Kesehatan ... 106

Gambar 10 Pemeliharaan Mental ... 107

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Daftar Informan ... 48 Tabel 2 : Data Anak Asuh Panti Asuhan Al-Rifdah berdasarkan

latar belakang dan jenis kelamin ... 70 Tabel 3 : Data anak asuh Panti Asuhan Al-Rifdah berdasarkan usia ... 71 Tabel 4 : Data jumlah anak asuh bersekolah berdasarkan umur

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat permohonan survey awal... 149

Lampiran 2 Surat ijin penelitian ... 150

Lampiran 3 Surat keterangan selesai penelitian ... 151

Lampiran 4 Instrumen Penelitian ... 152

Lampiran 5 Pedoman wawancara dan hasil wawancara ... 168

Lampiran 6 Kisi-kisi lembar observasi dan hasil observasi ... 249

Lampiran 7 Ceklis Dokumentasi/Data Lapangan ... 260

Lampiran 8 Data Anak Asuh Panti Asuhan Al-Rifdah Semarang ... 261

Lampiran 9 Data Pengasuh Panti Asuhan Al-Rifdah Semarang ... 263

Lampiran 10 Struktur Organisasi Panti Asuhan Al-Rifdah Semarang ... 264

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Salah satu tujuan bangsa Indonesia adalah mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata secara materiil maupun spiritual. Disebutkan pula bahwa hakekat pembangunan adalah pembangunan manusia seutuhnya dan masyarakat seluruhnya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Keadaan tersebut dapat dicapai apabila seluruh masyarakat dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan, termasuk dalam pembangunan kesejahteraan dan perlindungan anak.

Anak adalah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai calon generasi penerus bangsa. Anak sebagai penerus perjuangan bangsa menentukan nasib bangsa dimasa yang akan datang. Kemajuan suatu bangsa sangat tergantung dengan bagaimana bangsa mendidik dan melindungi generasi mudanya terkhusus anak-anak. Perlindungan anak perlu mendapatkan perhatian khusus di dalam pembangunan kesejahteraan anak. Negara sebagai tempat berlindung warganya harus memberikan jaminan perlindungan terhadap anak.

Masalah perlindungan hukum dan hak-hak bagi anak-anak merupakan salah satu sisi pendekatan untuk melindungi anak-anak Indonesia. Agar perlindungan hak-hak anak dapat dilakukan secara teratur, tertib, dan bertanggung jawab maka

(19)

2

diperlukan peraturan yang selaras dengan perkembangan masyarakat Indonesia yang dijiwai sepenuhnya oleh Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (Soetodjo, 2008:67). Hal tersebut akan tercapai bila didukung partisipasi masyarakat dalam prosesnya, termasuk pembangunan bidang kesejahteraan anak. Menurut UU No.6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial menyebutkan usaha kesejahteraan sosial dilakukan bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat.

Anak sebagai generasi penerus bangsa membutuhkan sistem pengasuhan yang dapat mendukung kelangsungan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan, baik kebutuhan anak secara fisik, mental maupun sosial. Orang tua adalah yang pertama-tama bertanggungjawab atas terwujudnya kesejahteraan anak baik secara rohani, jasmani maupun sosial (Pasal 9 UU No. 4 Tahun 1979). Pengasuhan anak pertama dan terutama menjadi tanggung jawab orang tua. Tidak setiap anak mendapatkan keberuntungan dalam hidupnya. Anak yang beruntung merupakan anak yang masih mempunyai orang tua/keluarga yang utuh dan lengkap, kasih sayang yang sempurna dari kedua orang tua mereka, terutama dalam hal bimbingan, pengawasan, dan perlindungan. Kelangsungan hidup anak yang keluarganya lengkap, dengan sendirinya kebutuhan anak secara fisik, mental, maupun sosial akan terpenuhi. Akan tetapi, berbeda dengan anak yang tidak beruntung, anak yang tidak beruntung merupakan anak yang tidak mempunyai orang tua, tidak ada lagi ayah dan ibu kandungnya. Apabila orang tua sudah tidak

(20)

3

ada, tidak diketahui adanya, atau nyata-nyata tidak mampu melaksanakan hak dan kewajibannya sehingga kebutuhan anak tidak dapat terpenuhi dengan wajar baik secara rohani, jasmani maupun sosial sehingga menjadi anak yang terlantar (Departemen sosial RI, 1986:2).

Dalam Konvensi Hak Anak (pasal 20), anak berhak untuk mendapatkan keluarga atau keluarga pengganti agar kehidupan dan perkembangannya bisa dipenuhi dengan baik. Keluarga atau keluarga pengganti tersebut bertanggung jawab untuk memenuhi hak-hak dasar anak. Negara berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah agar hak-hak anak untuk memperoleh keluarga atau keluarga atau keluarga pengganti dapat terpenuhi dan agar keluarga atau keluarga pengganti dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan maksimal. Secara umum, ketentuan-ketentuan yang tercakup, dalam kelompok lingkungan keluarga atau pengasuhan pengganti meliputi antara lain: tanggung jawab keluarga dalam pengasuhan anak, penempatan bagi anak-anak yang terpisah dari keluarganya, yatim piatu, terlantar dan sebagainya. (dengan kafalah sebagaimana yang dikenal dalam hukum islam, adopsi atau panti-panti yang dikelola oleh Negara), serta melindungi anak-anak dari tindakan kekerasan oleh orang tua, keluarga atau keluarga pengganti.

Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga dan orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak (Pasal 20 Undang-Undang Republik Indonesia No.23 Tahun 2002). Dalam kenyataan

(21)

4

fungsi orang tua dan keluarga yang diharapkan dapat memberikan perlindungan dan memenuhi hak-hak anak belum sepenuhnya terpenuhi. Terlebih lagi orang tua yang mempunyai masalah dalam segi ekonomi maupun orang tua yang dengan tega membuang anaknya karena suatu alasan, misalnya kekurangan fisik (cacat), hal tersebut telah membuat tercabutnya hak-hak kebutuhan dasar anak. Jadi dari hal tersebut, yang harus mengusahakan perlindungan terhadap anak adalah setiap anggota masyarakat sesuai dengan kemampuan masing-masing, dengan berbagai macam usaha dalam situasi dan kondisi tertentu termasuk anak terlantar maupun anak cacat yang terlantar. Hak-hak anak perlu dihormati, dilindungi dan dijamin, tidak satu anak pun boleh dibiarkan berada dalam kondisi terlantar. Anggota masyarakat, negara dan lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya seperti panti asuhan juga ikut serta bertanggung jawab terhadap kelangsungan pemenuhan hak-hak anak sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang No 4 Tahun 1979 Kesejahteraan Anak, Undang-Undang Perlindungan Anak No 23 Tahun 2002, dan didalam Konvensi Hak Anak (Departemen Sosial RI, 2007:3).

Salah satu upaya memberikan perlindungan kepada anak terlantar adalah dengan berdasarkan pasal 34 ayat (1) Undang-Undang 1945 yang berbunyi “fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara” serta ayat (2) yang menyebutkan bahwa negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat manusia. Pemerintah bertanggung jawab mengatasinya dengan

(22)

5

program kesejahteraan anak yang bertujuan untuk mengambil alih pengasuhan dari orang tua yang tidak berfungsi (Departemen Sosial RI, 2007:4-5). Undang-undang No.4 Tahun 1979 pasal 3 menentukan bahwa anak yang tidak mempunyai orang tua berhak memperoleh asuhan oleh negara atau orang atau badan. Berdasarkan Undang-Undang tersebut, salah satu penanganan pemerintah yaitu dengan diadakannya penampungan anak-anak terlantar di dalam suatu tempat yang menampung yaitu panti asuhan sebagai suatu lembaga sosial. Panti asuhan merupakan suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial kepada anak terlantar serta melaksanakan penyantunan dan pengentasan anak terlantar (Departemen sosial RI, 1986:3). Pada umumnya, anak yang berada di dalam panti asuhan sudah lepas asuh dari orang tuanya, yang tidak memperoleh kasih sayang dari orang tua, dan mereka ditampung untuk mendapatkan pengasuhan yang layak.

Panti Asuhan “Cacat Ganda” Al-Rifdah Semarang, terletak di Jl. Tlogomulyo No.40 Rt.03 Rw.06 Tlogomulyo Pedurungan Semarang, merupakan sebuah lembaga pelayanan sosial yang berdiri pada tahun 2006 sebagai wujud usaha untuk membantu meningkatkan kesejahteraan bagi anak-anak cacat yang terlantar. Anak-anak yang ditampung dalam panti asuhan “cacat ganda” Al-Rifdah Semarang merupakan anak-anak cacat yang tidak lagi memiliki orang tua atau yang berasal dari keluarga tidak mampu. Anak-anak cacat terlantar mempunyai latar belakang yang beragam, yaitu dari hasil razia gelandangan dan

(23)

6

pengemis oleh Satpol PP Kota Semarang, razia kepolisian dan juga karena ditinggal kabur orang tuanya di rumah sakit. Panti asuhan ini berfungsi sebagai lembaga sosial dimana dalam kehidupan sehari-hari, anak diasuh/dirawat, diperhatikan, didampingi, diberikan kasih sayang, dan dicukupi kebutuhan sehari-hari. Agar anak tidak kehilangan kasih sayang dalam keluarga, panti asuhan cacat ganda Al-Rifdah berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anak cacat dan menggantikan peran orang tua bagi anak agar tetap merasakan kehangatan dan perhatian keluarga terutama kedua orang tua. Setiap lembaga panti asuhan yang melakukan pemeliharaan anak harus memperhatikan dan melaksanakan kewajiban, yang merupakan hak anak-anak peliharaannya. Hak anak yang dimaksud adalah hak dalam memperoleh kesejahteraan, perawatan/pengasuhan, bimbingan, pendampingan, pelayanan untuk mengembangkan kemampuan dan kehidupan sosialnya, dan perlindungan dari lingkungan hidup yang membahayakan pertumbuhan dan perkembangannya. Terpenuhinya kebutuhan hak anak dalam kehidupan anak ditentukan dari pengelolaan panti asuhan.

Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui pengelolaan panti terhadap pemenuhan hak anak di panti asuhan cacat ganda “Al-Rifdah” Semarang, dengan mengambil judul skripsi “PENGELOLAAN PANTI ASUHAN AL-RIFDAH SEMARANG DALAM PEMENUHAN HAK ANAK”

(24)

7 B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan tersebut, permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimana pengelolaan panti asuhan Al-Rifdah Semarang dalam pemenuhan hak anak?

2. Bagaimana upaya pemenuhan hak anak di panti asuhan Al-Rifdah Semarang? 3. Bagaimana daya dukung dan kendala dalam pemenuhan hak anak di panti

asuhan Al-Rifdah Semarang?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui pengelolaan panti asuhan Al-Rifdah Semarang dalam pemenuhan hak anak.

2. Untuk mengetahui upaya pemenuhan hak anak di panti asuhan Al-Rifdah Semarang.

3. Untuk mengetahui daya dukung dan kendala dalam pemenuhan hak anak di panti asuhan Al-Rifdah Semarang.

D. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis maupun praktis.

(25)

8

1. Secara Teoritis

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan sosial, khususnya mengenai pemenuhan hak anak di panti asuhan

2. Secara Praktis

a. Bagi Pihak Panti Asuhan

Dapat memberikan pertimbangan dan masukan pihak panti asuhan dalam mengambil kebijakan, serta bagi para pengasuh dalam mengasuh anak-anaknya.

b. Bagi Pemerintah

Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi pihak pemerintah untuk mengambil kebijakan guna meningkatkan perlindungan, kelayakan, pelayanan, dan kesejahteraan anak yang hidup di panti asuhan.

E. BATASAN ISTILAH

Penegasan istilah dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menghindari agar tidak terjadi penafsiran istilah dalam penelitian ini dan persoalan yang dibahas tidak menyimpang dari judul “Pengelolaan Panti Asuhan Al-Rifdah Semarang dalam Pemenuhan Hak Anak”. Selain itu juga untuk membatasi ruang lingkup objek penelitian ini.

1. Pengelolaan

Pengelolaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:534) diartikan sebagai proses, cara, perbuatan mengelola, proses melakukan kegiatan tertentudengan menggerakkan tenaga orang lain. Yang dimaksud pengelolaan

(26)

9

dalam penelitian ini adalah proses pengelolaan panti asuhan di panti asuhan Al-Rifdah Semarang.

2. Panti Asuhan

Panti asuhan merupakan suatu tempat penampungan jangka waktu tertentu untuk memberikan pelayanan sosial kepada anak-anak yang mengalami hambatan sosial, ekonomi/terlantar (Dinas sosial, 1979:3). Yang dimaksud Panti Asuhan dalam penelitian ini adalah panti asuhan Al-Rifdah Semarang yang menangani anak terlantar yang cacat.

3. Pemenuhan Hak Anak

Pemenuhan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:851) diartikan sebagai proses, cara, perbuatan memenuhi.

Direktorat kesejahteraan sosial (1999:4), hak anak adalah setiap anak berhak atas kemerdekaan yang dinyatakan didalamnya tanpa perbedaan dalam bentuk apapun seperti perbedaan ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, pandangan politik, dan pandangan lain, asal usul bangsa dan sosial, harta kekayaan, kelahiran, dan status lain.

Sedangkan menurut Pasal 1 UU No.23 Tahun 2002, hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah, dan negara.

Yang dimaksud pemenuhan hak anak dalam penelitian ini adalah pemenuhan hak yang diperoleh anak selama berada di panti asuhan Al-Rifdah Semarang.

(27)

10 F. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

Untuk memberikan gambaran secara keseluruhan skripsi ini, penulis mempergunakan sistematika sebagai berikut:

1. Bagian Awal Skripsi

Bagian ini terdiri dari halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan, pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar, sari, daftar isi, daftar bagan, daftar tabel dan daftar lampiran.

2. Bagian Pokok Skripsi

Bagian ini terdiri dari 5 BAB yaitu :

BAB I : Merupakan pendahuluan yang mencakup Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Batasan Istilah.

BAB II : Landasan teori yang menjelaskan tentang pengelolaan, panti asuhan, dan hak anak.

BAB III : Dalam bab ini metode penelitian yang digunakan mengenai pendekatan penelitian, lokasi penelitian, fokus penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, metode keabsahan data, metode analisis data dan prosedur penelitian.

BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan, merupakan pelaporan dari hasil penelitian dan pembahasannya yang mengaitkan dengan teori-teori atau konsep yang ada.

(28)

11

BAB V : Berisi penutup yang memuat simpulan dan saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut.

3. Bagian Akhir Skripsi

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong petani mengkonversikan lahan pertanian, dampak dari konversi lahan pertanian, pengendalian

Berdasarkan data data yang penulis peroleh dari hasil wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran fiqih dan beberapa siswa kelas VII Mts Negeri 2 Bandar

Sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang mewakili Pemegang Saham untuk melakukan fungsi pengawasan atas pelaksanaan kebijakan

Periode getaran seismik dan periode dominan tanah akan mempengaruhi nilai percepatan batuan pada lapisan batuan dasar (baserock) dan pada permukaan (ground surface).. Sedangkan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan dapat meningkatkan sikap kerja keras dan prestasi

Beberapa hambatan yang dialami kebanyakan konselor di kecamatan Gajahmungkur ialah permasalahan yang berkaitan dengan kemampuan melakukan penelitian tindakan

Aspek sosial dilihat dari tingkat partisipasi petani kopi dalam kegiatan kelompok tani, petani mampu memiliki tingkat partisipasi yang tinggi dalam setiap

Masalah lain yang ditemukan oleh Dinas Pendapatan Kota Blitar, pada sektor Pajak Hiburan dengan self assessment system dilapangan yaitu kurangnya pemahaman dan