__________________________________________________________________
BAB 5
ANALISIS DAN USULAN PERBAIKAN
5.1. Analisis Prosedur pada Sistem Informasi Persediaan
Berdasarkan Pengumpulan data pada bab 4 terdapat 6 prosedur Sistem
Informasi Persediaan. Enam Prosedur Sistem Informasi Persediaan adalah :
1. Pemesanan Bahan Baku
2. Penerimaan Bahan Baku
3. Pengeluaran Bahan Baku
4. Penggunaan Bahan Baku
5. Penerimaan Barang Jadi
6. Pengeluaran Barang Jadi
5.1.1. Analisis Prosedur Pemesanan Bahan Baku
Dalam Prosedur ini terdapat beberapa point penting yang menjadi titik
kelemahan yang sedang terjadi dalam perusahaan.
Berdasarkan hasil perhitungan ( Lihat hal 4-8) dengan metode
pendekatan terhadap data hasil penjualan dan Pembelian bahan
baku. Penentuan kekurangan bahan baku diduga lebih berdasarkan
perkiraan kepala gudang bahan baku saja ( Lihat hal 4-11). Hal ini
dapat menimbulkan kesalahan dalam hal pemesanan bahan baku.
Dapat terlihat bahwa terjadi pemesanan yang berlebihan pada
bulan april 2004 sebesar 1008 kg. (Lihat hal 4-8).
Dalam perhitungan yang dilakukan dalam halaman 4-8 dilakukan
dengan melakukan pendekatan stok awal dan akhir saja. Hal ini
dilakukan karena hilangnya buku pencatatan stock bahan baku
pada tahun 2004. Sehingga belum dapat dipastikan kesalahan
terjadi di bagian gudang.
Tidak ada surat tertulis permintaan kekurangan bahan baku dari
bagian gudang bahan baku ke bagian pembelian. Hal ini dapat
menyebabkan tidak jelasnya tanggung jawab bila terjadi kesalahan
pemesanan bahan baku (Lihat hal 4-11).
5.1.2. Analisis Prosedur Penerimaan Bahan Baku
Dalam prosedur ini, ditemukan satu hal penting yang menjadi titik
kelemahan pada saat ini yaitu :
Pada bagian Gudang bahan baku tidak mempunyai arsip surat jalan
dari supplier. Hal ini dapat menimbulkan permasalahan apabila
pembelian tidak tercatat atau hilang.
5.1.3. Analisis Prosedur Pengeluaran Bahan Baku
Dalam Prosedur ini terdapat beberapa hal penting yang menjadi titik
kelemahan yang sedang terjadi dalam perusahaan.
Pengeluaran bahan baku dilakukan tanpa terlebih dahulu meminta
laporan sisa bahan baku yang ada di lantai produksi.
Pengawasan terhadap Proses pencatatan keluar dan masuk bahan
baku saat ini belum dilaksanakan dengan baik. Hal ini terlihat dari
hilangnya pencatatan tahun 2004.
5.1.4. Analisis Prosedur Penggunaan Bahan Baku
Dalam Prosedur ini terdapat beberapa hal penting yang menjadi titik
kelemahan yang terjadi dalam perusahaan.
Tidak adanya pencatatan mengenai status dari waste dan scrap.
Tidak adanya pencatatan mengenai bahan baku yang tersisa di
lantai produksi menyulitkan pengawasan penggunaan bahan baku
atas produk yang dihasilkan.
Tidak ada laporan sisa bahan baku yang dapat digunakan untuk
produksi selanjutnya.
5.1.5. Analisis Prosedur Penerimaan Barang Jadi
Dalam Prosedur ini langkah-langkah yang dijalankan perusahaan sudah
cukup baik. Sehingga pada bagian ini penulis tidak menemukan adanya
titik kelemahan yang sedang terjadi.
5.1.6. Analisis Prosedur Pengeluaran Barang Jadi
Pada kondisi saat ini prosedur yang dilakukan untuk pengeluaran barang
jadi sudah cukup baik.
5.1.7. Perbandingan Kenyataan Sistem dengan Teori yang ada
Berdasarkan analisis di lapangan, Sistem Informasi Persediaan yang
disarankan untuk dijalankan adalah sebagai berikut :
Tabel 5.1
Perbandingan Teori dan Kenyataan pada Sistem yang ada
Kenyataan pada hasil penelitian Kondisi yang disarankan untuk
dilaksanakan Belum dilakukan Sudah dilakukan
Persediaan berdasarkan EOQ V
Pengawasan penggunaan bahan baku V
Pengawasan bahan baku Work in Process V
Pengawasan pengeluaran barang jadi dari
gudang ke pelanggan
V
Pencatatan bahan baku di gudang V
Pencatatan barang jadi di gudang V
Pencatatan waste dan scrap V
Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2005
5.1.8. Kondisi Sistem Informasi Persediaan pada Perusahaan
Dari hasil analisis di lapangan atas Sisterm Informasi Persediaan,
kelemahan-kelemahan yang ada dapat disimpulkan sebagai berikut :
Tabel 5.2
Kondisi Sistem Informasi Persediaan pada Perusahaan
Kondisi saat ini Sumber Informasi Kebutuhan informasi
Penentuan kekurangan bahan baku lebih berdasarkan perkiraan kepala gudang saja.
Gudang bahan baku Pencatatan bahan baku
Periode dan Jumlah pemesanan tidak berdasarkan perhitungan EOQ.
Gudang bahan baku Pencatatan bahan baku
Permintaan kekurangan bahan baku tidak ada bukti tertulis
Gudang bahan baku Surat Kekurangan
bahan baku Pengeluaran bahan baku dilakukan,
tanpa terlebih dahulu meminta laporan sisa bahan baku yang ada di lantai produksi.
Gudang bahan baku Bon Permintaan bahan
baku
Pengawasan terhadap Proses pencatatan keluar dan masuk bahan baku saat ini belum dilaksanakan dengan baik.
Gudang bahan baku Pencatatan bahan baku
Tidak adanya pencatatan mengenai bahan baku yang tersisa di lantai produksi menyulitkan pengawasan penggunaan bahan baku atas produk yang dihasilkan.
Bagian Produksi Laporan Produksi
Tidak ada laporan sisa bahan baku yang dapat digunakan untuk produksi selanjutnya.
Bagian Produksi Surat Laporan Produksi
per selesai order
Sumber : Hasil Analisis Penulis, 2005
5.2. Usulan Perbaikan
Berdasarkan hasil analisis diatas, maka diusulkan perbaikan atas Sistem
Informasi Persediaan yang dilakukan di perusahaan yang diteliti.
Usulan untuk ke 6 prosedur tersebut adalah sebagai berikut :
5.2.1. Usulan Prosedur Pemesanan Bahan Baku
Usulan perbaikan pada prosedur ini adalah sebagai berikut :
Pada bagian gudang bahan baku membuat Surat Kekurangan
Bahan Baku sebagai bukti permintaan bahan baku dari gudang
bahan baku.
Untuk melakukan pemesanan kembali bahan baku dengan
menggunakan metode minimum stock. Hal ini dapat mencegah
terjadinya kekurangan bahan baku pada saat produksi. Dan
mencegah terjadinya pemesanan yang berlebihan.
Berdasarkan usulan perbaikan tersebut maka Prosedur yang baru
Pemesanan bahan baku ditunjukan pada gambar 5.1 sebagai berikut:
Gudang bahan baku Direktur
Cukup ? dan pengiriman ke
supplier
: Menunjukkan arus dari proses
: Menunjukkan arus dari proses lisan Keterangan : : Menunjukkan pekerjaan
manual
: Menunjukkan dokumen
Sumber: Hasil rancangan Penulis, 2005
Gambar 5.1
1. Pada saat Operator gudang bahan baku menerima surat order
pembuatan produk, maka dilakukan pengecekan terhadap persediaan
yang terdapat di gudang bahan baku. Apabila masih tersedia maka
tidak dilakukan pembelian. Dalam hal ini, pengecekan difokuskan
pada saldo akhir mencapai titik saldo minimum stock.
Dimana dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut ini :
Tabel 5.3
Contoh Penggunaan Buku Pencatatan Bahan Baku
BUKU PENCATATAN BAHAN BAKU
Nama Item : Nylon 30 Mono Supplier
:
SALDO AWAL KELUAR MASUK SALDO
AKHIR
No
Tanggal CODE
Qty BOX Qty BOX Qty BOX Qty BOX
SALDO
MINIMUM KET
1
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2005
2. Bila ternyata bahan baku menunjukkan saldo minimum, maka
Bagian gudang bahan baku akan membuat surat kekurangan bahan
baku yang dikirimkan ke bagian pembelian untuk meminta
pembelian sesuai dengan item dan jumlah yang dibutuhkan.
3. Berdasarkan Surat kekurangan bahan baku tersebut, bagian
pembelian kemudian melakukan pengecekan harga ke supplier.
Setelah mendapat persetujuan dari direktur sesuai dengan kebutuhan
item dan harganya. Barulah bagian pembelian membuat surat
Purchasing Order (PO) sebanyak 1 rangkap.
4. PO tersebut selanjutnya dikirimkan melalui mesin fax ke supplier
sebagai komfirmasi pembelian. Sedangkan PO tersebut di arsipkan
oleh bagian pembelian Barang yang dipesan baru akan diterima
sekitar 2 minggu kemudian.
5.2.2. Usulan Prosedur Penerimaan Bahan Baku
Prosedur Penerimaan Bahan Baku Usulan bagian ini tidak terlalu
banyak. Hanya dengan menambahkan proses pengarsipan surat jalan dari
supplier oleh bagian gudang bahan baku.
Usulan Prosedur Penerimaan Bahan Baku menjadi sebagai berikut :
Bagian Pembelian Gudang bahan baku
Pengkonfirma stock bahan
baku
: Menunjukkan pekerjaan manual
: Menunjukkan dokumen
: Menunjukkan pengarsipan
: Menunjukkan arus dari proses
: Menunjukkan arus dari proses lisan
: Menunjukkan arus dari proses timbal balik
Sumber : Hasil rancangan penulis, 2005
Gambar 5.2
1. Bahan baku dari supplier tiba dilokasi pabrik. Pihak perusahaan akan
mendapat Surat Jalan dari Supplier.
2. Kemudian operator gudang bahan baku akan melaporkan secara lisan
ke bagian pembelian untuk mengkonfirmasi antara surat jalan dari
supplier dengan pembelian yang sudah dilakukan.
3. Bagian pembelian akan memeriksa catatan pembelian yang
dilakukan. Apabila sesuai dengan laporan dari gudang baku maka
bagian pembelian menyetujuinya. Jika tidak sesuai, maka bagian
pembelian akan mengkonfirmasi ulang dengan pihak supplier.
4. Setelah mendapat persetujuan maka bahan-bahan baku tersebut akan
dimasukkan ke gudang bahan baku dan surat jalan supplier di
tandatangani oleh petugas gudang. Petugas gudang bahan baku akan
memeriksa apakah barang yang dimasukkan sesuai dengan nama
item dan kuantitas yang tercantum di dalam surat jalan tersebut.
5. Setelah itu, bagian gudang akan membuat pencatatan ke Buku
Pencatatan Bahan Baku dan mengarsipkan Surat jalan dari Supplier
juga.
5.2.3. Usulan Prosedur Pengeluaran Bahan Baku
Perbaikan yang dilakukan adalah dengan mengubah isi dari Bon
Permintaan Bahan Baku, dimana dilakukan penambahan satu kolom
sebagai tempat pengecekan urutan permintaan. Adapun Prosedur
Pengeluaran Bahan Baku Usulan yang dibuat menjadi sebagai berikut:
1. Dari bagian produksi mengirimkan Bon Permintaan Bahan baku,
kemudian dari petugas gudang bahan baku akan mengecek apakah
permintaan yang diminta dapat dipenuhi atau tidak, bila tidak dapat
terpenuhi maka bahan baku yang diserahkan adalah seadanya bahan
baku di gudang. Selain itu, tindakan lain adalah menunggu bahan
baku tersebut dikirimkan dari supplier.
Bagian Pembelian
Mulai
Gudang bahan baku
Selesai
Keterangan : : Menunjukkan pekerjaan manual
: Menunjukkan dokumen
: Menunjukkan pengarsipan
: Menunjukkan arus dari proses
: Menunjukkan pengambilan keputusan
Sumber : Hasil rancangan Penulis
Gambar 5.3
2. Apabila dapat dipenuhi, maka bahan baku yang diminta diberikan
sesuai dengan nama item dan kuantitas yang tercantum dalam Bon
Permintaan Bahan Baku tersebut dan kepala gudang harus
memperhatikan urutan permintaan. Apabila itu adalah permintaan
pertama, maka jumlah bahan yang diserahkan adalah sebesar jumlah
yang diminta dikurangi dengan sisa bahan baku yang ada di lantai
produksi.
3. Setelah bahan baku itu dikeluarkan, maka petugas gudang bahan
baku tersebut membuat catatan pengeluaran bahan baku pada buku
stock yang ada. Selain itu petugas gudang bahan baku juga
mengarsipkan Bon Permintaan Bahan baku yang diterima dari
bagian produksi untuk melakukan crosscheck terhadap surat order
yang diterima.
5.2.4. Usulan Prosedur Penggunaan Bahan Baku
Perbaikan yang dilakukan pada prosedur ini adalah dengan membuat
Surat Laporan Produksi Per order, serta pada kepala produksi nya
ditambahkan 2 tugas yakni melakukan pencatatan terhadap buku laporan
peredaran bahan baku dan buku pencatatan Pengiriman Barang Jadi.
Prosedur Penggunaan Bahan Baku Usulan ini dapat dilihat pada gambar
5.4 sebagai berikut :
Pembuatan Bon pembuatan Bon Penyerahan Barang Jadi. dan
pengiriman
Bagian Marketing Bagian Gudangbahan baku
Pengecekan Surat Order3 Surat Order Surat Order
2 Surat Order
1 Surat Order 2
2
1 Surat Laporan Produksi
: Menunjukkan arus dari proses
: Menunjukkan proses dengan mesin : Menunjukkan
dokumen
: Menunjukkan pengarsipan : Menunjukkan pekerjaan
manual Keterangan :
Sumber: Hasil rancangan Penulis
Gambar 5.4
1. Surat order yang diterima dari bagian Marketing diolah oleh bagian
produksi, untuk mengetahui jumlah bahan baku yang harus diambil
ditambahkan dengan cadangan bahan baku untuk mengantisipasi
adanya kerusakan.
2. Setelah mengetahui jumlah bahan baku yang harus diambil, maka
kepala bagian produksi membuat Bon Permintaan Bahan Baku
(BPBB).
Dalam mengisi BPBB ini, kepala produksi harus melihat jadwal
untuk tiap ordernya pada buku pencatatan pengiriman barang jadi,
untuk mengetahui order mana yang harus diselesaikan.
Sedangkan untuk permintaan bahan bakunya, kepala produksi harus
memperhatikan apakah itu merupakan pengambilan pertama untuk
order(customer) dari surat order tersebut, karena dalam pengisiannya
perlu dicantumkan permintaan keberapa.
3. Sesudah bagian gudang bahan baku mendapat BPBB, maka bagian
gudang akan mengeluarkan bahan baku sesuai dengan permintaan.
4. Tugas operator berikutnya adalah memeriksa mesin-mesin yang akan
digunakan. Untuk kegiatan ini dilakukan oleh operator maintenance
dimana tugasnya setiap hari adalah secara rutin mengecek setiap
mesinnya setiap hari apakah mesin-mesin tersebut siap beroperasi,
dan bila terjadi kerusakan harus diperbaiki terlebih dahulu. Setelah
segala sesuatunya beres maka produksi baru dijalankan.
5. Selama produksi berjalan, terus dilakukan pengawasan terhadap
proses produksi, biasanya tidak terlalu banyak yang rusak. Setelah
sekitar 70 % dari jumlah spindel yang digulung telah selesai, maka
mesin dimatikan, kemudian coness-coness hasil gulungan dimasukan
ke dalam kotak yang ada disamping mesin, sedangkan sisa cones
yang belum selesai akan dilanjutkan pada proses berikutnya.
6. Kemudian operator Quality control akan melakukan pemeriksaan
terhadap cones-cones hasil produksi. Bila operator QC menyatakan
bahwa produk yang dihasilkan sudah sesuai dengan yang diinginkan
maka cones-cones itu di masukan ke dalam keranjang-keranjang
yang selanjutnya dimasukan ke dalam mesin vakum. Untuk
selanjutnya dilakukan proses pemvakuman. Setelah itu dilakukan
pengepakan oleh operator packing. Dimana cones-cones benang jadi
itu dimasukan ke dalam kotak dan dilakukan pengepakan. Kemudian
diberi label sesuai dengan berat dari gulungan benang yang
dihasilkan tiap kotaknya.
7. Selanjutnya operator bagian packing akan membuat Bon Penyerahan
Barang Jadi (BPBJ) atas hasil pengepakan. Dimana surat tersebut
diserahkan ke bagian gudang barang jadi bersamaan dengan
dikirimkannya barang jadi.
8. Dalam hal ini, kepala produksi juga menerima laporan dari hasil
pengepakan berdasarkan BPBJ. Kepala produksi tersebut harus
mengisi hasil tersebut ke dalam buku pencatatan pengiriman barang
dan buku peredaran bahan baku.
9. Berdasarkan data di buku pengiriman barang jadi, maka kepala
produksi harus memeriksa apakah order yang dibuat sudah tercapai
produksinya.
10.Apabila pengiriman barang itu merupakan pengiriman terakhir atau
order tersebut telah selesai dikerjakan. Maka kepala produksi harus
membuat surat laporan produksi yang ditujukan ke bagian gudang
bahan baku, serta satunya sebagai arsip. Untuk memberitahukan
bahwa order tersebut telah selesai.
5.3.5. Usulan Prosedur Penerimaaan Barang Jadi
Pada bagian ini, penulis tidak melakukan perubahan terhadap prosedur
yang berjalan dalam perusahaan. Menurut penulis prosedur yang
dijalankan sudah cukup baik. Adapun Prosedur Penerimaan Barang Jadi
Usulan adalah sebagai berikut :
Penerimaan barang jadi dan Penandatanganan
Bon Penyerahan Barang Jadi
Bagian Gudang barang jadi
Mulai
Pencatatan buku stock
Selesai
Bagian Produksi
Arsip Pembuatan
Bon Penyerahan Barang Jadi
2 Bon Penyerahan
Barang Jadi 1
2 Bon Penyerahan
Barang Jadi 1
2 Bon Penyerahan
Barang Jadi 1 Bon Penyerahan
Barang Jadi 1
Arsip
Buku Stock Barang Jadi
Keterangan : : Menunjukkan pekerjaan manual
: Menunjukkan dokumen
: Menunjukkan pengarsipan
: Menunjukkan arus dari proses
Sumber : Hasil rancangan Penulis, 2005
Gambar 5.5
Usulan Prosedur Penerimaan Barang Jadi
1. Pada saat operator pengepakan menyerahkan hasil produksi pada
setiap harinya, maka diserahkan juga Bon Penyerahan Barang Jadi
(BPBJ). Yang berisi nama item dan kuantitas yang diserahkan.
2. Bagian Gudang barang jadi menerima dan menghitung barang jadi
yang diterima dengan mencocokkan dengan BPBJ. Setelah itu
petugas Gudang barang jadi membuat pencatatan di buku stock dan
mengarsipkan BPBJ.
5.2.6. Usulan Prosedur Pengeluaran Barang jadi
Pada bagian ini, penulis tidak melakukan perubahan terhadap prosedur
yang berjalan dalam perusahaan. Menurut penulis prosedur yang
dijalankan sudah cukup baik.Adapun Prosedur Pengeluaran Barang Jadi
Usulan adalah sebagai berikut :
1. Dari bagian marketing melakukan pengecekan ke persediaan barang
jadi.
2. Kemudian petugas gudang barang jadi memberitahukan status
barang jadi yang tersedia di gudang barang jadi.
3. Setelah itu, bagian marketing membuat Surat Perintah Pengiriman
Barang yang ditujukan ke bagian gudang barang jadi.
4. Petugas gudang barang jadi membuat surat jalan sesuai dengan
keterangan yang diterima dari Surat Perintah Mengeluarkan Barang
Jadi tersebut.
5. Surat jalan ini dibuat rangkap 4 yang dikirimkan ke pelanggan
bersamaan dengan barang jadi untuk ditanda tangani oleh pelanggan.
Pembagian surat jalan ini adalah 1 rangkap diserahkan kepada
pelanggan, 2 rangkap untuk bagian adminstrasi piutang dan 1
rangkap untuk bagian marketing, yang dilakukan oleh Bagian
gudang barang jadi.
6. Setelah itu petugas gudang barang jadi akan melakukan pencatatan
barang jadi yang dikeluarkan dari gudang pada buku stock barang
jadi.
Bagian Marketing Gudang barang jadi
1 Surat Perintah
Mengeluarkan Barang
1 Surat Jalan
4
Buku Stock Barang Jadi Buku Stock Barang
Jadi
: Menunjukkan pekerjaan manual
: Menunjukkan dokumen
: Menunjukkan pengarsipan
: Menunjukkan arus dari proses
: Menunjukkan arus dari proses lisan
: Menunjukkan arus dari proses timbal balik
Sumber : Hasil rancangan Penulis, 2005 Gambar 5.6
Usulan Prosedur Pengeluaran barang jadi
5.2.7. Usulan Prosedur Pengawasan Persedian
Berdasarkan data yang ada, terlihat bahwa tidak ada pengawasan secara
teritegrasi pada setiap bagian yang terlibat dalam proses penggunaan
persediaan baik bahan baku maupun barang jadi. Oleh sebab itu Penulis
mengusulkan sebuah prosedur tambahan dalam Sistem Informasi Persediaan
Perusahaan.
Fungsi dari prosedur ini adalah memudahkan bagian direksi untuk memantau
secara terintegrasi penggunaan persediaan pada bagian gudang bahan baku,
bagian produksi, dan gudang barang jadi.
Langkah-langkah dari prosedur ini digambarkan pada gambar 5.7 sebagai
berikut :
Bagian Marketing Gudang bahan baku Bagian Produksi Gudang barang jadi Direksi
Pembuatan an data dari tiap bagian
jawaban Permintaanlaporan pertanggung
: Menunjukkan arus dari proses
: Menunjukkan arus dari proses lisan
: Menunjukkan arus dari proses timbal balik : Menunjukkan pekerjaan
manual
__________________________________________________________________ Penulisan Tugas Akhir Univ. Kristen Maranatha. Bandung
Gambar 5.7
Usulan Prosedur Pengawasan Persediaan
1. Bagian Direksi Meminta laporan bulanan dari tiap bagian.
2. Bagian Direksi melakukan pengawasan berdasarkan data-data tersebut.
Data dari tiap bagian tersebut dianalisis untuk pengawasan
penerimaan, pembelian, dan pengeluaran bahan baku yang
dibandingkan dengan produk akhir yang dihasilkan, maupun waste dan
srap yang timbul.
3. Apabila timbul ketidakcocokkan pengeluaran dan pemasukkan bahan
baku terhadap produk akhir dan waste & scrap yang ada, maka direksi
meminta pertanggungjawaban ke masing-masing bagian.
Gambar 5.8 Merupakan gambaran dari keseluruhan usulan prosedur-prosedur
yang teradapat dalam Sistem Informasi Persediaan yang diusulkan oleh penulis.
5.3. Usulan Diagram Aliran Data pada Sistem Informasi Persediaan
Tahapan penggambaran DAD usulan adalah sebagai berikut :
5.3.1. Usulan Context Diagram (Top Level) Sistem informasi Persediaan
Context Diagram menggambarkan hubungan dari output/input antara sistem
dengan dunia luar (kesatuan luar). Dimana pada Context diagram usulan ini
terdapat penambahan dua buah input baru, yaitu Surat Laporan Produksi dan
Surat Kekurangan Bahan Baku. Dan terdapat pemisahan antara bagian
marketing dan Pembelian.
0 Bahan Baku & Surat
Laporan Produksi,
Surat Jalan , Surat Laporan Bahan Baku, Surat Laporan Bulanan
Sumber : Hasil rancangan Penulis, 2005
Gambar 5.9
Usulan Context Diagram pada Sistem Informasi Persediaan
5.3.2. Usulan Bagan Berjenjang pada Sistem informasi Persediaan
Bagan Berjenjang ini menunjukkan dari posisi tiap proses dalam tiap
level nya pada Diagram Aliran Data. Bagan berjenjang ini dapat dilihat
pada gambar 5.10
5.3.3. Usulan DAD Level 0 (Overview Diagram ) Sistem Informasi
Persediaan
DAD level 0 merupakan gambaran dari proses yang terjadi pada Sistem
Informasi Persediaan yang merupakan perincian dari Context diagram
diatas. DAD level 0 ini dapat dilihat pada gambar 5.11
3
Buku Stock bahan baku
Sumber : Hasil rancangan Penulis, 2005
Gambar 5.11
Usulan DAD Level 0 Sistem Informasi Persediaan
5.3.4. Usulan DAD Level 1 Pada Setiap proses pada DAD Level 0
DAD level 1 merupakan gambaran dari proses yang terjadi pada DAD Level 0
secara lebih terinci lagi.
5.3.4.1. Usulan DAD Level 1 untuk proses 1 Pemesanan Bahan Baku
Surat Order
g
Bag. Pembelian
Surat Kekurangan
Bahan Baku 1.4
Pengecekan
No, Nama item, Saldo awal,masukan,keluaran,
saldo akhir dan Saldo Minimumu
Sumber : Hasil rancangan Penulis, 2005
Gambar 5.12
Usulan DAD level 1 proses 1 Pemesanan Bahan Baku
5.3.4.2. Usulan DAD Level 1 untuk proses 2 Penerimaan Bahan
Baku
telepon Buku Stock bahan
baku Surat Jalan dari
Supplier
Sumber : Hasil rancangan Penulis, 2005 Gambar 5.13
Usulan DAD level 1 proses 2 Penerimaan Bahan Baku
5.3.4.3. Usulan DAD Level 1 untuk proses 3 Pengeluaran Bahan
Baku
Buku Stock bahan baku
Sumber : Hasil rancangan Penulis, 2005
Gambar 5.14
Usulan DAD level 1 proses 3 Pengeluaran Bahan Baku
5.3.4.4. Usulan DAD Level 1 untuk proses 4 Penggunaan bahan
baku
Buku Pencatatan Peredaran Bahan Baku
D10 Buku Pencatatan Pengiriman
Barang Jadi
D11
Nama item, Quantity, box, tgl
bBag.Gudang bahan baku
Surat Laporan Produksi
Tgl, Customer, Nama barang,, Jumlah (Kg) d
Sumber : Hasil rancangan Penulis, 2005
Gambar 5.15
Usulan DAD level 1 proses 4 Penggunaan Bahan Baku
5.3.4.5. Usulan DAD Level 1 untuk proses 5 Penerimaan Barang Jadi
d
Buku Pencatatan Pengiriman Barang Jadi
Gambar 5.16
Usulan DAD level 1 proses 5 Penerimaan Barang Jadi
5.3.4.6. Usulan DAD Level 1 untuk proses 6 Pengeluaran Barang
Jadi
a
Bag. Marketing/ Pembelian
Pengkonfirmasian barang jadi dan Pembuatan Surat perintah Mengeluarkan
barang
Buku stock barang jadi D9
Nama barang, Saldo akhir
(Box,Quantity) Nama barang,, Saldo akhir
Pencatatan status barang jadi
Buku stock barang jadi
Gambar 5.17
Usulan DAD level 1 proses 6 Pengeluaran Barang Jadi
5.3.4.7. Usulan DAD Level 1 untuk proses 7 Pengawasan Persediaan
7.1
Pengumpulan data bulanan
a Bag. Marketing
d
Bag. Produksi
bBag.Gudang bahan baku c
Bag. Gudang barang jadi
Surat Laporan Order
Surat Laporan Bulanan
Surat Laporan
Bulanan Surat LaporanBulanan
7.2
Penghitungan kesesuaian
7.3
Permintaan Pertanggungja
waban
Sumber : Hasil rancangan Penulis, 2005
Gambar 5.18
Usulan DAD level 1 proses 7 Pengawasan Persediaan
5.4. Usulan Dokumen
Dokumen yang penulis usulkan adalah sebagai berikut :
1. Surat Laporan Produksi
Bentuk dari laporan produksi ini dilampirkan pada bagian lampiran. Berikut
ini merupakan kamus data dari surat laporan produksi.
Kegunaan dari perancangan surat laporan produksi ini adalah :
- Untuk mengendalikan status bahan baku di lantai produksi.
- Untuk mengetahui besar waste dan scrap yang terjadi.
- Untuk memberikan keterangan mengenai selesainya setiap order.
Sehingga bahan baku yang diambil jelas penggunaannya.
- Dapat mengendalikan pengaturan jadwal produksi tiap ordernya.
Tabel 5.4 Surat Laporan Produksi
Sumber Kepala bagian produksi
Informasi Nama dan jumlah barang jadi serta sisa bahan baku di
lantai produksi Rangkap 2 rangkap
Distribusi Gudang bahan baku dan kepala produksi
Frekuensi
Setiap kali barang jadi selesai untuk tiap order dan dikirimkan ke gudang bahan jadi. Dan sebagai arsip. Data
Item
Kode, No.order, Tanggal, No.urut, nama item, barang jadi, nama bahan baku, waste dan scrap, bahan baku awal, bahan baku akhir.
Bentuk Formulir Jenis Input Lampiran L3-1
Sumber : Hasil rancangan Penulis, 2005
2. Bon Permintaan Bahan Baku
Rancangan Surat permintaan bahan baku merupakan perbaikan dari Bon
Permintaan Bahan Baku yang sudah ada.
Perbaikan yang dilakukan adalah dengan menambahkan kolom nama
customer dan Permintaan ke- .
Kegunaan dari Bon Permintaan Bahan Baku usulan ini adalah :
- Dapat memberikan informasi mengenai status kegunaan bahan baku
yang diambil untuk customer yang mana. Sehingga bagian gudang
bahan baku dapat melakukan crosscheck terhadap bagian produksi.
- Bila itu adalah pengambilan pertama, maka jumlah yang diserahkan
merupakan pengurangan dari status bahan baku yang ada di lantai
produksi. Dimana status bahan baku yang ada dilantai produksi
merupakan sisa dari produksi sebelumnya.
Adapun spesifikasi data dari Bon Permintaan Bahan Baku adalah sebagai
berikut :
Tabel 5.5
Bon Permintaan Bahan Baku
Sumber Kepala Produksi
Informasi Perkiraan jumlah barang dan jenis barang yang
diperlukan untuk produksi Rangkap 3 rangkap
Distribusi Kepala shift, Gudang bahan baku, Kepala produksi Frekuensi Setiap kali barang habis
Data Item
No, tanggal, Nama Customer,nama barang, kode,permintaan ke- , jumlah Qty dan box yang diminta, jumlah Qty dan box yang diserahkan, keterangan
Bentuk Formulir Jenis Input Lampiran L3-2
Sumber : Hasil rancangan Penulis, 2005
3. Surat Kekurangan Bahan Baku
Bentuk dari Surat Kekurangan Bahan Baku ini dilampirkan pada bagian
lampiran. Kegunaan dari Surat Kekurangan Bahan Baku adalah sebagai bukti
tertulis dari bagian gudang bahan baku yang menunjukkan adanya permintaan
pemesanan bahan baku.
Berikut ini merupakan spesifikasi data dari Surat Kekurangan Bahan Baku.
Tabel 5.6
Surat Kekurangan Bahan Baku
Sumber Kepala Gudang Bahan Baku
Informasi Perkiraan jumlah bahan baku dan nama item yang
memerlukan pemesanan kembali. Rangkap 2 rangkap
Distribusi Gudang bahan baku, Bagian
Frekuensi Setiap kali bahan baku mencapai titik minimum stok Data
Item
No, tanggal,nama bahan baku, Quantity yang dibutuhkan keterangan
Bentuk Formulir Jenis Input Lampiran L3-3
4. Surat Laporan Order
Bentuk dari Surat Laporan Order dilampirkan pada bagian lampiran.
Kegunaan dari Surat Laporan Order adalah sebagai data untuk melihat order
yang diterima dalam satu bulan yang nantinya sebagai pembanding dengan
produksi yang dilakukan.
Tabel 5.7 Surat Laporan Order
Sumber Bagian Marketing
Informasi Data mengenai Order-order yang masuk dalam satu
bulan Rangkap 1 rangkap Distribusi Direksi Frekuensi Setiap Bulan Data
Item No Order,tanggal,nama customer, nama item, Quantity. Bentuk Formulir
Jenis Output Lampiran L3-4
5. Surat Laporan Bulanan dari Gudang bahan baku
Bentuk dari Surat Laporan Order dilampirkan pada bagian lampiran.
Kegunaan dari Surat Laporan Bulanan adalah sebagai data pengeluaran bahan
baku di gudang bahan baku untuk setiap order yang dilakukan dalam satu
bulan. Data ini untuk melihat kesesuaian penggunaan bahan baku dengan
barang jadi yang dihasilkan.
Tabel 5.8 Surat Laporan Bulanan
Sumber Bagian Gudang bahan baku
Informasi Data mengenai bahan baku yang dikeluarkan untuk
setiap order dalam satu bulan Rangkap 1 rangkap
Distribusi Direksi Frekuensi Setiap Bulan Data
Item No Order,tanggal,nama customer, nama item, Quantity. Bentuk Formulir
Jenis Output Lampiran L3-5
5. Surat Laporan Bulanan dari Bagian Produksi
Bentuk dari Surat Laporan Order dilampirkan pada bagian lampiran.
Kegunaan dari Surat Laporan Bulanan adalah sebagai data penggunaan bahan
baku di lantai produksi untuk setiap order yang dilakukan dalam satu bulan
dan data waste dan scrap yang terjadi untuk setiap ordernya. Data ini untuk
melihat kesesuaian penggunaan bahan baku dengan barang jadi yang
dihasilkan.
Tabel 5.9 Surat Laporan Bulanan
Sumber Bagian Produksi
Informasi Data mengenai bahan baku yang digunakan, waste dan scrap untuk setiap order dalam satu bulan
Rangkap 1 rangkap Distribusi Direksi Frekuensi Setiap Bulan Data
Item
No Order,tanggal,nama customer, nama item, Quantity, waste and scrap
Bentuk Formulir Jenis Output Lampiran L3-6
5. Surat Laporan Bulanan dari Gudang Barang Jadi
Bentuk dari Surat Laporan Order dilampirkan pada bagian lampiran.
Kegunaan dari Surat Laporan Bulanan adalah sebagai data penerimaan
barang jadi di Gudang barang jadi untuk setiap order yang dilakukan dalam
satu bulan. Data ini untuk melihat kesesuaian penggunaan bahan baku dengan
barang jadi yang dihasilkan.
Tabel 5.10 Surat Laporan Bulanan
Sumber Bagian Gudang barang jadi
Informasi Data mengenai barang jadi yang diterima untuk setiap
order dalam satu bulan Rangkap 1 rangkap
Distribusi Direksi Frekuensi Setiap Bulan Data
Item No Order,tanggal,nama customer, nama item, Quantity Bentuk Formulir
Jenis Output Lampiran L3-7
5.5. Usulan Buku Pencatatan
Setelah menganalisis kenyataan yang sedang ada, penulis mengusulkan agar
dilakukan perbaikan format pencatatan .
Dimana bentuk output dari buku pencatatan dari tiap bagiannya akan
dilampirkan di bagian lampiran.
Adapun buku pencatatan usulan yang penulis usulkan adalah sebagai berikut :
1. Buku Pencatatan Bahan Baku Usulan
Ini merupakan pengganti buku pencatatan bahan baku yang ada di gudang
bahan baku. Dimana kelebihan dari sistem pencatatan ini adalah :
- Memudahkan pengecekan status bahan baku.
- Adanya indicator saat dimana harus dilakukan pemesanan kembali.
2. Buku Pencatatan Peredaran Bahan Baku
Dalam ini, penulis mengusulkan suatu format untuk kepala produksi sebagai
salah satu alat untuk mencatat peredaran bahan baku dilantai produksi.
Kegunaan dari pencatatan ini adalah :
- Membantu kepala produksi dalam menyusun jadwal penyelesaian tiap
order dan customernya.
- Memudahkan pengawasan status bahan baku yang ada dilantai produksi.
3. Buku Pencatatan Pengiriman barang jadi.
Penulis juga mengusulkan suatu format untuk kepala produksi sebagai salah
satu alat untuk mencatat hasil pengiriman barang jadi di lantai produksi pada
setiap hari.
Kegunaan dari pencatatan ini adalah :
- Membantu kepala produksi dalam mengatur penjadwalan produksi.
- Membantu kepala produksi dalam mengawasi seberapa jauh
penyelesaian tiap order dan status dari barang jadi yang sudah dibuat.
4. Buku Pencatatan Barang Jadi
Kegunaan dari pencatatan ini adalah :
- Memudahkan pengecekan status barang jadi.
- Mempercepat proses pencatatan dan keakuratan perhitungan.
5.6. Perbandingan Sistem Saat ini dan Usulan Sistem Informasi Persediaan
Berdasarkan hasil analisis dan Usulan Perbaikan yang diberikan, maka dihasilkan
sebuah Sistem Informasi Persediaan yang baru. Tabel perbandingan antara sistem
lama dengan sistem baru yang diusulkan dapat di lihat pada tabel 5.6, sebagai
berikut :
Tabel 5.11
Perbandingan Sistem yang dijalankan sekarang dan Usulan Sistem Informasi Persediaan
Sistem Informasi Persediaan
Kebutuhan Informasi Sistem yang dijalankan sekarang
Usulan Sistem Informasi Persediaan
Prosedur Pemesanan
Bahan Baku
Stock bahan baku Perkiraan Kepala gudang
bahan baku
Perhitungan berdasarkan
minimum stock
Laporan kekurangan bahan
baku
Secara lisan Secara tertulis, yakni
Laporan kekurangan
bahan baku
Prosedur Penerimaan
Bahan Baku
Kebenaran isi surat jalan
dan fisik bahan baku
Hanya dilakukan bagian
pembelian
Dilakukan oleh bagian
gudang bahan baku dan
bagian pembelian
Prosedur Pengeluaran
Bahan Baku
Laporan sisa bahan baku di
lantai produksi
Tidak ada Surat Laporan Produksi
Prosedur Penggunaan
Bahan Baku
Data Status waste dan
scrap
Tidak dilakukan Surat Laporan Produksi
Data bahan baku di lantai
produksi
Tidak dilakukan Buku Pencatatan
Peredaran bahan baku
dan Buku pencatatan
Pengiriman barang jadi
Prosedur Penerimaan
barang jadi
Data Stock barang jadi Manual Perbaikan format
Prosedur Pengeluaran
Barang Jadi
Data barang jadi yang
diterima, tersedia dan
dikirimkan
Manual Perbaikan format
Prosedur Pengawasan
Persediaan
Data kesesuaian bahan
baku dan barang jadi dalam
satu bulan
Tidak dilakukan Usulan Prosedur
Sumber : Hasil rancangan Penulis, 2005