• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan penyelenggaran program pendidikan 4 tahun pada Sekolah Menengah Kejuruan - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Panduan penyelenggaran program pendidikan 4 tahun pada Sekolah Menengah Kejuruan - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

Pada Sekolah Menengah Kejuruan

Program Pendidikan

Panduan Penyelenggaraan

(2)

Panduan Penyelenggaraan Program

Pendidikan 4 (Empat) Tahun Pada Sekolah

Menengah Kejuruan

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

(3)

Panduan Penyelenggaraan

Program Pendidikan 4

(Empat) Tahun Pada Sekolah

Menengah Kejuruan

Copyright ©2017 . Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Pengarah

Dr. Thamrin Kasman

Penanggung Jawab

Arie Wibowo Khurniawan, S.Si, M.Ak.

Ketua

Chrismi Widjajanti, SE, MBA.

Tim Penyusun

Prof. Soenarto, M.Sc, Ph.D.

Prof. Djemari Mardapi, Ph.D.

Dr. Putu Sudira, M.Pd.

Dr. Nuchron, M.Pd.

Masduki Zakaria, M.T.

Penyunting Akhir

Tri Haryani, S.Pd

Yuli Setiawan, S.Ab

Mohamad Herdyka, ST, M.Kom

Desain Tata Letak

Karin Faizah Tauristy, S.Ds

Rayi Citha Dwisendy, S.Ds

Surono, M.Pd.

Desain Laman Sampul

Ari

ISBN

978-602-5517-23-5

Penerbit

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI

(4)

i

Kata Pengantar

Direktur Pembinaan

SMK

Assalamu’alaikum Warahmatullahi

Wabarakatuh

Salam Sejahtera,

Menindaklanjuti Instruksi Presiden No 9

Tahun 2016 tentang Revitalisasi

Sekolah Menengah Kejuruan,

Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan telah menjadikan Inpres

tersebut sebagai momentum untuk

meletakkan fundamental pendidikan

kejuruan di Indonesia. Inpres tersebut

juga telah memberikan penegasan akan

pentingnya

Sekolah Menengah

Kejuruan dalam mempersiapkan

sumber daya manusia yang terampil

dan berkarakter agar dapat mengisi

ruang-ruang

pembangunan dan

mendorong percepatan kemajuan

Indonesia. Melalui Revitalisasi SMK

diharapkan dapat menciptakan generasi

penduduk usia produktif yang memiliki

kompetensi keterampilan atau keahlian

siap pakai yang dibutuhkan dunia usaha

dan dunia industri. Dengan mencetak

generasi yang unggul dan produktif

nantinya diharapkan dapat memastikan

tujuan pembangunan nasional yang

berkelanjutan dapat tercapai.

Selain berpacu dalam meningkatkan

kualitas peserta didik, Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan juga terus

berupaya meningkatkan kualitas tenaga

pendidik, karena ini juga menjadi

pondasi untuk kualitas pendidikan

Assalamu’alaikum Warahmatullahi

Wabarakatuh

Salam Sejahtera,

Melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor

9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK), dunia pendidikan

khususnya SMK sangat terbantu karena akan

terciptanya sinergi antar instansi dan lembaga

terkait sesuai dengan tugas dan fungsi

masing-masing dalam usaha mengangkat kualitas

SMK. Kehadiran Buku serial Revitalisasi SMK

ini diharapkan dapat memudahkan penyebaran

informasi bagaimana tentang Revitalisasi SMK

yang baik dan benar kepada seluruh stakeholder

sehingga bisa menghasilkan lulusan yang

terampil, kreatif, inovatif, tangguh, dan sigap

menghadapi tuntutan dunia global yang

semakin pesat.

Buku Serial Revitalisasi SMK ini juga diharapkan

dapat memberikan pelajaran yang berharga

bagi para penyelenggara pendidikan Kejuruan,

khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan untuk

mengembangkan pendidikan kejuruan yang

semakin relevan dengan kebutuhan masyarakat

yang senantiasa berubah dan berkembang

sesuai tuntuan dunia usaha dan industri.

KATA PENGANTAR

(5)

ii

kejuruan yang baik. Melalui Revitalisasi

ini kita harus bisa menuntaskan apa

yang diamanatkan oleh pemerintah

yaitu membalik piramida kualifikasi

tenaga kerja yang saat ini mayoritas

berpendidikan SD dan SMP menjadi

tenaga kerja yang terdidik dan terampil

dan berdaya saing tinggi melalui

Sekolah Menengah Kejuruan.

Revitalisasi SMK ini dapat dijadikan

salah satu solusi untuk mencetak

peserta didik yang modern,

bermartabat, inovatif, dan kreatif. Saya

sangat mengapresiasi buku ini yang

sudah menjelaskan tentang bagaimana

Revitalisasi SMK yang sudah dilakukan

dengan langkah nyata dan ditandai

dengan progres yang baik dari upaya

merevitalisasi SMK tersebut.

Semoga buku ini dapat bermanfaat dan

menjadi referensi dalam

upaya

peningkatan kualitas bagi Sekolah

Menengah Kejuruan khususnya dan

masyarakat Indonesia pada umumnya.

Terima kasih.

Wassalamu`alaikum Warahmatullahi

Wabarakatuh

Jakarta, 2017

Direktur Pembinaan Sekolah

Menengah

Kejuruan

Drs. M. Mustaghfirin Amin, MBA

Tidak dapat dipungkuri bahwa pendidikan kejuruan

memiliki peran strategis dalam menghasilkan manusia

Indonesia yang terampil dan berkeahlian dalam

bidang-bidang yang sesuai dengan kebutuhan.

Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada

semua pihak yang terus memberikan kontribusi dan

dedikasinya untuk meningkatkan kualitas Sekolah

Menengah Kejuruan. Buku ini diharapkan dapat menjadi

media informasi terkait upaya peningkatan kualitas

lulusan dan mutu Sumber Daya Manusia(SDM) di SMK

yang harus dilakukan secara sistematis dan terukur.

Wassalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta,

2017

Plt. Direktur Pembinaan

Sekolah Menengah Kejuruan

(6)

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DIREKTUR PEMBINAAN SMK ...i

DAFTAR ISI ...iii

BAB I PENDAHULUAN

A.

Rasional ...2

B.

Dasar Hukum ...10

C.

Tujuan Pengembangan Mutu Tata Kelola

Kelembagaan dan Pembelajaran SMK Kompetensi

Keahlian 4 Tahun ...11

D.

Manfaat ...12

BAB II PENGEMBANGAN MUTU TATA KELOLA

KELEMBAGAAN DAN PEMBELAJARAN SMK

KOMPETENSI KEAHLIAN 4 TAHUN

A.

Konsep Baru Pendidikan Kejuruan ...16

B.

Penjaminan Derajat Kompetensi Lulusan SMK

Kompetensi Keahlian 4 tahun dengan Kualifikasi

Minimal Jenjang 3 KKNI ...19

C.

Pengembangan Keprofesionalan Guru SMK

Kompetensi Keahlian 4 tahun ...31

D.

Penjaminan Ketersediaan KTSP Berkualitas pada

SMK Kompetensi Keahlian 4 tahun ...38

E.

Penjaminan Ketersediaan, Kecukupan, Kesesuaian

Kebutuhan Sarana dan Prasarana pada SMK

Kompetensi Keahlian 4 tahun ...51

F.

Penjaminan Kecukupan Pemenuhan Pembiayaan

pada SMK Kompetensi Keahlian 4 Tahun ...60

G. Peningkatan Mutu Pembelajaran Teori Dan

Pembelajaran Praktik pada SMK Kompetensi Keahlian

4 tahun ...68

(7)

iv

H.

Peningkatan Mutu Pembelajaran Praktik Kerja

Lapangan pada SMK Kompetensi Keahlian 4 tahun ...75

I.

Peningkatan Mutu Penilaian Pembelajaran pada SMK

Kompetesi Keahlian 4 tahun...78

J.

Profil, Kinerja dan Pengakuan Lulusan oleh Dunia

Kerja ...79

K.

Pengembangan Keterampilan Berpikir Tingkat

Tinggi/High Order Thinking Skill (HOTS) ...86

BAB III PROSEDUR PEMBUKAAN PROGRAM

PENDIDIKAN DAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

A.

Prosedur Pembukaan Kompetensi Keahlian 4

Tahun ...98

B.

Penerimaan Peserta Didik Baru ...101

BAB IV PENGELOLAAN, PEMBELAJARAN DAN

SERTIFIKASI KOMPETENSI

A.

Kualifikasi dan Standar Kompetensi Lulusan ...104

B.

Pengelolaan ...107

C.

Beban Belajar ...108

D.

Pembelajaran pada Mata Pelajaran Produktif ...109

E.

Praktik Kerja Lapangan ...112

F.

Sertifikasi Kompetensi Peserta Didik ...114

G. Bimbingan Karier dan Pemasaran Lulusan ...115

BAB V PENUTUP ...118

(8)

1

BAB I - PENDAHULUAN

BAB I

(9)

2

(10)
(11)

4

(12)
(13)

6

(14)
(15)

8

(16)
(17)

10

(18)
(19)

12

(20)
(21)

14

(22)

15

BAB II - PENGEMBANGAN MUTU TATA KELOLA KELEMBAGAAN DAN PEMBELAJARAN SMK KOMPETENSI KEAHLIAN 4 TAHUN

BAB II

(23)

16

(24)
(25)

18

(26)
(27)

20

(28)
(29)

22

(30)
(31)

24

(32)
(33)

26

(34)
(35)

28

(36)
(37)

30

(38)
(39)

32

(40)
(41)

34

(42)
(43)

36

(44)
(45)

38

(46)
(47)

40

(48)
(49)

42

(50)
(51)

44

(52)
(53)

46

(54)
(55)

48

(56)
(57)

50

(58)
(59)

52

(60)
(61)

54

(62)
(63)

56

(64)
(65)

58

(66)
(67)

60

(68)
(69)

62

(70)
(71)

64

(72)
(73)

66

(74)
(75)

68

(76)
(77)

70

(78)
(79)

72

(80)
(81)

74

(82)
(83)

76

(84)
(85)

78

(86)
(87)

80

PANDUAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN 4 (EMPAT) TAHUN PADA SMK

(88)

81

BAB II - PENGEMBANGAN MUTU TATA KELOLA KELEMBAGAAN DAN PEMBELAJARAN SMK KOMPETENSI KEAHLIAN 4 TAHUN
(89)

82

(90)
(91)

84

(92)
(93)

86

(94)
(95)

88

(96)
(97)

90

(98)
(99)

92

(100)
(101)

94

(102)
(103)

96

(104)

97

BAB III - PROSEDUR PEMBUKAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

BAB III

PROSEDUR PEMBUKAAN

PROGRAM PENDIDIKAN DAN

(105)

98

(106)
(107)

100

(108)
(109)

102

(110)

103

BAB IV -PENGELOLAAN, PEMBELAJARAN DAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

BAB IV

(111)

104

(112)
(113)

106

(114)
(115)

108

(116)
(117)

110

(118)
(119)

112

(120)
(121)

114

(122)
(123)

116

(124)

117

BAB V -PENUTUP
(125)

118

(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Direktorat Pembinaan SMK

ditpsmk

ditpsmk

Direktorat PSMK

Referensi

Dokumen terkait

Gereja merupakan sebuah organisasi non profit, yang mana gereja berada ditengah-tengah masyarakat sekaligus menjadi bagian dari masyarakat yang mengalami pertumbuhan dan perubahan

perpaduan kedua unsur tipe tuberkuloid dan tipe lepromatosa. 1,2.7,8 Pada kasus pemeriksaan histopatologis ditemukan epidermis tampak mengalami atrofi. Sedangkan pada

Pertama, mereka yang melakukan kegiatan olahraga hanya untuk rekreasi. Yang kedua, mereka yang melakukan kegiatan olahraga untuk tujuan pendidikan. Yang ketiga, mereka yang

BPRS Bandar Lampung adalah akad-akad yang dilakukan belum sesuai dengan hukum Islam, karena dilakukannya akad ijarah bersamaan dengan akad wakalah menyebabkan

Sudah jatuh tertimpa tangga// Mungkin itulah kata yang tepat jika dikaitkan dengan penderitaan berkepanjangan yang dialami oleh ibu Maryati// Awalnya hanyalah terjatuh dari

Rasio GA/ ABA yang sangat rendah pada D1 memegang peran utama dalam pengendalian dormansi benih masak fisiologi yang baru mengalami sedikit desikasi ini (D1, KA 44.4%) karena

Evaluasi dari efektifitas interaksi, didekati dengan menganalisa proporsi pengguna yang memilih func-based model , dibandingkan tech-based model , ketika mereka mencari

pengaman utama terhadap gangguan hubung singkat fasa ke tanah untuk sistem. yang ditanahkan melalui