• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - MANAJEMEN SUMBER BELAJAR DALAM RANGKA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SDUT BUMI KARTINI KUWASEN JEPARA - UNISNU Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - MANAJEMEN SUMBER BELAJAR DALAM RANGKA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI SDUT BUMI KARTINI KUWASEN JEPARA - UNISNU Repository"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang

Manajemen Sumber Belajar adalah sumber belajar yang secara sempit terfokus pada bahan-bahan cetak sedangkan dalam arti luas mencakup berbagai macam sumber daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung.(Abdul Muis, 2012:21)

Seiring dengan perkembangan zaman, bahwa pendidikan seseorang akan dapat mengubah karekter dan kedudukan seseorang dalam kehidupannya. Manajemen sumber belajar adalah salah satu cara pengelolaan atau pengaturan pada pemanfaatan sumber belajar, bagaimana supaya peserta didik itu sadar mau membaca tanpa harus diperintah oleh orang lain, sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Dengan kata lain, pengertian sumber belajar adalah segala aktifitas perencanaan, pengorganesasian, pelaksanaan, pengontrolan yang mengandung pesan, baik sengaja dikembangkan atau yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan pengalaman dan atau praktik yang memungkinkan terjadinya belajar.(Permendiknas No 41:2007)

Namun di dalam pendidikan Islam, Al-Qur‟an merupakan sumber belajar utama. Menurut sejarah pada masa awal pertumbuhan Islam, Nabi Muhammad Saw. menjadikan Al-Qur‟an sebagai sumber belajar, disamping

beliau sendiri melalui ucapan, perbuatan dan ketetapan beliau juga menjadi

(2)

sumber pendidikan agama Islam, sesuai dengan Firman Allah Swt. QS. An

“Dan kami tidak menurunkan kepadamu al kitab (Al-Qur‟an) ini melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka perselisihan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kamu yang beriman”.(Depag, 2012: 218)

Berbagai usaha yang dilakukan oleh guru atau pengelola pendidik untuk lebih meningkatkan serta mendukung proses belajar mengajar agar lebih efektif dan efisien, jika ada dorongan atau semangat, tidak lain adalah motifasi. Motifasi guru atau pendidik sangat dibutuhkan sekaligus sebagai penguat dalam belajar peserta didik, sehingga peserta didik merasa nyaman,tidak terganggu, antusias dalam menerima pelajaran dan menyenangkan, dengan kata lain kreatif, mandiri dan inovatif.

Menurut Jerald Greenberg motivasi adalah proses membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan perilaku arah suatu tujuan. Dan menurut Arthur Gates, motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu.(Djaali, 2013:101)

(3)

dengan norma-norma yang ada. Dengan motifasi pendidik atau dosen, tentunya peserta didik dapat membangun rasa senang terhadap materi yang disampaikan, karena respon tugas, tanggap dengan tanggung jawabnya dan bersosial.

Kemandirian belajar peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya motifasi guru, minat membaca peserta didik, rasa kenyamanan, perlengkapan administrasi, ruangan yang ber-AC, ditunjang dengan buku perpustakaan yang cukup, suasana tenang, lingkungan yang mendukung, semua itu mencakup tiga aspek diantaranya aspek sikap, pengetahuan dan ketrampilan.

Untuk memotivasi peserta didik agar minat membaca ada, tidaklah mudah bagi seorang guru ataupun dosen. Ada kecenderungan untuk maju ada juga kecenderungan untuk mundur, nah yang punya pengaruh besar adalah faktor lingkungan.

Pengelolaan sumber belajar di SDUT Bumi Kartini Kuwasen Jepara telah berlangsung sesuai dengan standar, namun kemandirian belajar peserta didik masih memprihatinkan, hal ini nampak observasi peneliti di lapangan bahwa peserta didik dalam belajar masih tergantung oleh faktor-faktor lain, misalnya motivasi guru, perintah oranglain dan sebagainya.

(4)

Menurut Roestiyah Nk. Dkk.:Media pendidikan adalah alat, metode, tehnik yang digunakan dalam rangka meningkatkan efektifitas komunikasi dan interaksi edukatif alam proses pendidikan dan pengajaran antara guru dan siswa di sekolah.(Zakiah Ddarajah, 2014:6)

Sedangkan untuk menciptakan minat membaca peserta didik adalah motivasi dari guru ataupun dosen.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perencanaan pemanfaatan sumber belajar dalam rangka meningkatkan kemandirian belajar peserta didik di SDUT Bumi Kartini Kuwasen Jepara?

2. Bagaimana pelaksanaan pemanfaatan sumber belajar dalam rangka meningkatkan kemandirian belajar peserta didik di SDUT Bumi Kartini Kuwasen Jepara ?

3. Bagaimana evaluasi pemanfaatan sumber belajar dalam rangka meningkatkan kemandirian belajar peserta didik di SDUT Bumi Kartini Kuwasen Jepara?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

(5)

1. Untuk mendiskripsikan dan menganalisis tentang perencanaan pemanfaatan sumber belajar di SDUT Bumi Kartini Kuwasen Jepara 2. Untuk mendiskripsikan dan menganalisis tentang pelaksanaan

pemanfaatan sumber belajar di SDUT Bumi Kartini Kuwasen Jepara 3. Untuk mendiskripsikan dan menganalisis tentang evaluasi pemanfaatan

sumber belajar di SDUT Bumi Kartini Kuwasen Jepara Adapun manfaatnya adalah :

1. Teoritis

a) Menjelaskan untuk pengembangan keilmuwan di bidang pembelajaran dengan menggunakan berbagai macam media /sumber belajar pembelajaran lebih kongkrit dan jelas .

b) Untuk menambah khasanah dalam kajian ilmiah dalam pengembangan sumber belajar, bahkan memperkaya ilmupengetahuan dan pengalaman dari penelitian yang sesuai dengan bidang ilmu dalam suatu penelitian.

2. Praktis

(6)

Dengan adanya manajemen sumber belajar supaya dapat diaplikasikan antara motivasi dan minat dapat berjalan bersama yang dapat mengiringi dan menemani peserta didik dalam belajar, sehingga fungsi sumber belajar dan pelaksanaan dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemandirian belajar peserta didik dengan motifasi pendidik dan minat membaca peserta didik itu dapat terwujud

D. Kajian Pustaka

Dengan beberapa teori yang diaplikasikan dengan buku-buku yang telah ada dan dimanfaatkan sebagai kajian pustaka diantaranya adalah:

(7)

kebutuhan grafis siswa dalam KBM. Secara umum terlihat dengan adanya kegiatan, antara lain ceruk ilmu, perpustakaan umum, pengembangan perpustakaan audio visual, display kelas, aplikasidatabase PSB dan English in library.

Kajian tesis lainnya, yang ditulis oleh Moh. Subkhi yang berjudul

”Strategi Pembelajaran Menggunakan Media VCD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam” Alumni IAIN Walisongo, telah mengexplorasi bahwa, penggunaan media VCD dalam pembelajaran SKI, telah mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik, sebab pelajaran menjadi menarik dan minat perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan semakin meningkat. Demikian juga buku yang telah ditulis oleh Abdul Muis, S.Sos.,M. Pd yang berjudul “ Pengembangan Pusat Sumber Belajar” telah mengutip definisi yang dibuat UNESCO yang menyatakan bahwa PSB terbuka sebagai menyajikan sumber belajar secara terbuka, yang memanfaatkan tehnologi informasi dan komunikasi, yang dibuat untuk konsultasi, dimanfaatkan dan dimodifikasi oleh komunitas pengguna untuk tujuan nonkomersial. Dan ternyata mampu untuk pembelajar mandiri dan sebagai tempat untuk membangun lingkungan belajar.

Tesis yang lainnya yakni, dari Agus Maimun yang temanya tentang”

(8)

Pesantren dapat dikembangkan melalui sumber belajar, antara lain yaitu perpustakaan.

Buku yang lain tentang sumber belajar yang ditulis oleh Prof. Dr.B.P Sitepu dengan judul bukunya ”Pengembangan Sumber Belajar”

menjelaskan bahwa perkembangan TIK yang sangat cepat maju serta hasil penelitian di bidang psikologi, pedagogi dan andragogi, telah mengubah sikap masyarakat terhadap lembaga pendidikan

Sedangkan dalam bentuk laporan penelitian yang ditulis oleh Supriyanto, Sutini Ibrahim yang bertemakan:”Pengembangan Model Pengelolaan Sumber Belajar Tehnologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Di SMK Negeri 4 Pontianak”. Laporan penelitian ini memberikan hasil validasi oleh kepala sekolah yang baik dan relevan serta menunjukkan bahwa pengelolaan sumber belajar TIK untuk proses pembelajaran dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran, menunmbuhkan semangat belajar, membuat pelajaran lebih menarik, menyenangkan, tidak membosankan dimana alur informasi menjadi mudah dicerna oleh siswa.

Hasil karya laporan penelitian yang lain, ditulis oleh Dewi Agustina Mahasiswi Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang yang berjudul “

Kompetisi Guru Dalam Pemanfaatan Sumber Belajar Geografi SMA Negeri” menunjukkan bahwa sumber belajar dapat mengupayakan dan meningkatkan kompetensi guru sehingga dalam pemanfaatan sumber belajar dapat mencapai 88%(yang mengembangkan keprofesionalan.

(9)

Manajemen Sumber Belajar dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sains” memberikan hasil bahwa perencanaan sumber belajar, pelaksanaan pemberdayaan sumber belajar, dan pengembangan hasil belajar dapat meningkatkan mutu pembelajaran sains di sekolah Sassanasuksa Thailand. Dengan kajian beberapa pustaka yang ada sebagai bahan perbandingan dalam penulisan tesis ini.

E. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan.

Di dalam penulisan tesis ini supaya dapat memahamkan pada masyarakat dan agar tidak terjadi kesalahfahaman, penulis menggunakan pendekatan fenomenologi, pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa di dalam situasi-situasi tertentu. Penelitian dengan pendekatan kwalitatif adalah penelitian deskriptif melakukan analisis hanya sampai pada taraf deskripsi, yaitu menganalisa dan menyajikan fakta secara sistematik, sehingga dapat lebih mudah untuk difahami dan disimpulkan. Kesimpulan yang diberikan selalu jelas dasar faktualnya, sehingga semuanya selalu dapat dikembalikan langsung pada

data yang diperoleh.(Saifuddin Azwar.2014:6)

2.Jenis Penelitian.

(10)

secara induktif, (4) bersifat deskriptif.( Lexy J. Moleong, 2011:08). Supaya sasaran penelitian yang diterapkan tercapai maka dalam metode ini perlu adanya langkah-langkah yang sistematis, berencana yang sesuai dengan konsep ilmiah. Sistematis artinya penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan kerangka tertentu, dari yang paling sederhana sampai yang kompleks, sehingga tujuan tercapai secara efektif dan efisien.

Berencana artinya penelitian sudah dipikirkan sebelum pelaksanaan. Konsep ilmiah artinya mulai dari awal sampai akhir kegiatan penelitian selalu mengikuti cara-cara yang sudah ditentukan untuk memperoleh ilmu pengetahuan.(Suharsimi Arikunto, 1996:46).

F. Definisi Operasional

Sumber belajar adalah secara sempit sumber belajar terfokus pada bahan-bahan cetak, sedangkan secara luas mencakup berbagai macam sumber daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung.(Abdul Muis, 2012:20) Sumber belajar yang dimaksud disini adalah sesuatu yang dapat membantu dalam proses belajar mengajar yang berupa pesan, orang, alat, media, lingkungan dan buku-buku cetak, sehingga dapat mencapai suatu tujuan dalam pembelajaran.

(11)

Maksud kemandirian belajar adalah dimana peserta didik tidak lagi menggantungkan perintah orang lain, bahkan tidak mengharapkan bantuan orang lain, namun dapat melaksanakan dan memecahkan masalah sendiri dengan sepenuh hati

G. Teknik pengumpulan data.

Penelitian ini penulis fokuskan pada SDUT Bumi Kartini Kuwasen Jepara yang berusaha mengungkapkan pelaksanaan Manajemen Sumber Belajar dalam rangka meningkatkan kemandirian peserta didik dengan metode observasi/pengamatan, wawancara/interview, dan Dokumentasi.

Adapun pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini meliputi: 1. Observasi

Observasi (Sutrisno Hadi 1986) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis, dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Tehnik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati itu terlalu besar.(Sugiyono, 2014:203). Yang perlu diobservasi dalam penelitian tentunya berkaitan dengan kegiatan pembelajaran di kelas, sikap atau tingkah laku peserta didik, karakter peserta didik, fenomena-fenomena yang terjadi dalam pembelajaran, proses kerja guru sebagai perencana, pelaksana dan pengendalian sumber belajar.

(12)

Di gunakan sebagai tehnik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menentukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil. Tehnik pengumpulan data ini mendasarkan pada diri sendiri atau self report setidak tidaknya pada pengetahuan pribadi. Peneliti harus menyiapkan instrumen penelitian, berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannyapun disiapkan, alat bantu, pedoman untuk wawancara.

Pembahasan tentang wawancara akan mempersoalkan beberapa segi yang mencakup (1) pengertian dan macam-macam wawancara (2) bentuk-bentuk pertanyaan(3) menata urutan pertanyaan (4) perencanaan wawancara (5) pelaksanaan dan kegiatan sesudah wawancara (6) wawancara kelompok fokus. (Lexy J. Moleong, 2011:186)

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan-catatan, transkip, notulen rapat, buku, surat kabar, agenda dan sebagainya.(Suharsimi Arikunto, 1996:234). Metode ini yang dimaksud untuk memperoleh data tentang perkembangan Manajemen Sumber Belajar di SDUT Bumi Kartini Kuwasen Jepara, tentang kondisi kulktural historis dan sosial religius, sejarah berdirinya dan perkembangan sekolah.

H. Data

(13)

2. Dataskunder adalah data yang tidak secara langsung diterima oleh pengumpul data.

Data yang diperlukan dalam laporan penelitian ini diklasifikasikan menjadi data yang sifatnya utama, yakni data tersebut terkait dengan perencanaan pemanfaatan sumber belajar, pelaksanaan pemanfaatan sumber belajar, evaluasi pemanfaatan sumber belajar, dan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik di SDUT Bumi Kartini Kuwasen Jepara.

I. Sumber Data

Adapun sumber data dibagi menjadi 2(dua) yaitu: 1. Sumber Data Primer

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.(Sugiono, 2014:208)

Sumber primer juga disebut sebagai sumber sekunder pribadi berupa surat-surat, kitab harian, catatan biografi, bahan serupa yang dapat mengungkapkan pengalaman orang serta pengaruh sosial budaya, dokumen perkembangannya, perkumpulan, organesasi.(S. Nasution, 2014;144)

Sumber data pribadi yang digunakan oleh penelitian ini adalah dari SDUT Bumi Kartini kuwasen Jepara. Sebagai pelaksana Manajemen Sumber Belajar dalam rangka meningkatkan kemandirian belajar peserta didik di SDUT Bumi Kartini Kuwasen Jepara yang meliputi:

(14)

b). Semua guru dan stafnya yang memberikan keterangan secara menyeluruh mengenai aktifitas sekolah.

c). Semua peserta didik yang terlibat dalam pembelajaran dan pelaksanaan manajemen sumber belajar.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber skunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain, atau lewat dokumen.(S. Nasution, 2014;309)

Sumber data skunder bisa disebut juga dengan sumber sekunder umum berupa data yang tersimpan dalam arsip yang biasanya terbuka bagi semua peneliti dengan persyaratan yang sama, misalnya data sensus, majalah, buletin, lampiran-lampiran dari badan-badan resmi seperti kementerian, hasil-hasil studi, studi survey, tesis dan studi historis.(S. Nasution, 2014:145).Sumber data sekunder diperoleh dari Kepala Sekolah, Yayasan Sekolah yang bersangkutan, catatan – catatan guru, TU SDUT, dan penjaga koperasi dan perpustakaan sekolah.

J. Tehnik Analisis Data

(15)

Maka dalam tehnik ini data yang akan diperoleh secara sistematis dengan hasil wawancara, observasi dan lainnya akan diolah atau dianalisis sesuai karakteristik penelitian yaitu yang bersifat induktif atau metode yang berdasarkan fakta yang dikaji lebih khusus yang selanjutnya dijadikan konklusi yang bersifat umum.(Lexy J. Moleong, 2011:10)

Data yang peneliti ambil merupakan 3 konsep yang ada dengan langkah-langkah sebagai berikut menurut analisis Model Miles dan Huberman):(Sugiono, 2014:337)

1. Reduksi data (menfokuskan masalah)

Pada data reduksi yang akan dibahas adalah tentang latar belakang peserta didik, letak geografis, ekonomis, gaya belajar, methode pembelajaran, perilaku peserta didik, pemanfaatan sumber belajar baik perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya dalam rangka meningkatkan kemandirian belajar peserta didik. Maka dari jumlah data yang banyak akan direduksi dan dipilih mana yang harus dijadikan perhatian utama pada permasalahan itu terfokus dari salah satu faktor yang menyebabkan jawaban itu tidak membingungkan oleh pembaca. Sehingga menemukan sesuatu yang signifikan dengan kajian teori pengembangan.

2. Display data (penyajian data)

(16)

lingkungan, orang, media, alat, dan pesan adalah guru yang memanfaatkan sumber belajar berupa lingkungan. Sebab pembelajarannya yang paling sering digunakan oleh guru-guru untuk diluar/outing dan di kelas sekitar 89% dan sedang yang belum memenuhi standar sekitar 11 % .

3. Kesimpulan dan verifikasi

Berdasarkan observasi guru dalam perencanaan pemanfaatan sumber belajar, pelaksanaan pemanfaatan sumber belajar, dan evaluasi pemanfaatan sumber belajar terhadap kemandirian belajar peserta didik menurut teori dan hasil observasi serta wawancara adalah sebagai berikut:

Bahwa tugas guru dalam perencanaan pemanfaatan sumber belajar, pelaksanaan pemanfaatan dan evaluasi pemanfaatan sumber belajar sudah memenuhi standar karena hampir 89 % guru memanfaatkan semua dan berjalan sesuai dengan instruksi kepala sekolah walaupun ada 11 % yang belum memenuhi standar, dibuktikan dengan kemandirian belajar peserta didik namun masih perlu peningkatan.(Data terlampir)

K. Sistematika Penelitian

Untuk memberikan suatu gambaran secara ringkas yang sifatnya menyeluruh, sebagaimana perlu disampaikan sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

(17)

Yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, pendekatan dan jenis penelitian, definisi operasional, tehnik pengumpulan data, data dan sumber data, tehnik analisis data, dan sistematika penelitian.

Bab II: Manajemen sumber belajar yang terdiri dari sub bab, yaitu yang pertama tentang masalah pengertian manajemen, prinsip-prinsip manajemen, fungsi manajemen, manajemen sumber belajar dan fungsi manajemen sumber belajar.

Sub bab kedua :pengertian sumber belajar, fungsi sumber belajar, macam-macam sumber belajar, kriteria sumber belajar, prinsip-prinsip sumber balajar.

Sub bab ketiga: yaitu pengertian kemandirian balajar, karakteristik peserta didik, faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar, upaya peningkatan kemandirian belajar, manajemen sumber belajar yang meliputi perencanaan pemanfaatan sumber belajar di SDUT Bumi Kartini Jepara, pelaksanaan pemanfaatan sumber belajar di SDUT Bumi Kartini Jepara, dan evaluasi pemanfaatan sumber belajar di SDUT Bumi Kartini Jepara

Bab III:Hasil penelitian lapangan yang terdiri dari tiga pembahasan yaitu Keadaan lokus penelitian , manajemensumber belajar (perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi), kemandirian belajar, kemandirian belajar, dan fungsi sumber belajar

(18)

sumber belajar dalam rangka meningkatkan kemandirian belajar peserta didik, analisis pelaksanaan pemanfaatan sumber belajar dalam rangka meningkatkan kemandirian belajar peserta didik, dan analisisevaluasi pemanfaatan sumber belajar dalam rangka meningkatkan kemandirian belajar peserta didik, ,

Bab V : Penutup

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini terlihat hasil survey, dari 57 negara di dunia Indonesia hanya menduduki urutan ke-37 (The World Economic Forum Swedia Report, 2000). Predikat Indonesia pun hanya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui energi listrik yang dihasilkan oleh generator termoelektrik dengan menggunakan berbagai jenis limbah organik (tatal kayu akasia, tatal

Akan dilakukan pengujian pada proses pengiriman pesan apakah aplikasi KriptoSMS dapat mengenkripsi pesan dan mengirimkan pesan yang telah dienkripsi ke nomor yang

PFPS Hip Strengthening Posisi Hip adduction, Penekanan pada Penguatan Hip Abductor, Quadriceps Strengthening Aktifasi VL > VMO Lateral patella tracking Strength VMO

4< ◆ ◆ Kagcbkbtj ugtuh Kagcbkbtj ugtuh kagcjlagtjejhbsj lbg kagcjlagtjejhbsj lbg karukushbg kbsbibo karukushbg kbsbibo tagtbgc fdyah 0 ljkagsj tagtbgc fdyah 0 ljkagsj ◆

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan representasi matematis dan konsep diri siswa SMP Negeri 1 Kalibagor. Penelitian ini merupakan penelitian

Kemampuan representasi matematis adalah salah satu kemampuan yang sangat penting bagi siswa dan merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran

Pengamatan morfologi bakteri dilakukan dengan mengamati koloni bakteri yang meliputi bentuk koloni, ukuran, margin, elevasi, pertumbuhan pada media miring dan tegak seperti