• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

14

BAB 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1 Rencana Strategis PTL

Berdasarkan analisis potensi, tantangan, peluang, hambatan dan permasalahan seperti telah dijelaskan pada Bab 1, maka Pusat Teknologi Lingkungan (PTL) dalam rangka pencapaian tujuan

dan sasaran nya untuk periode 2015-2019 mengacu pada visi BPPT yaitu: “Pusat Unggulan

Teknologi yang mengutamakan inovasi dan layanan teknologi untuk meningkatkan daya

saing dan kemandirian bangsa”. Dimana, terdapat 6 (enam) misi dalam upaya - upaya untuk

mewujudkan visi BPPT tersebut, sebagai berikut:

1. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan 
layanan

teknologi di bidang kebijakan teknologi. 


2. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan

layanan teknologi di bidang teknologi pengembangan sumber daya alam.

3. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan 
layanan

teknologi di bidang teknologi agroindustri dan bioteknologi. 


4. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan 
layanan

teknologi di bidang teknologi informasi, energi, dan material. 


5. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan 
layanan

teknologi di bidang teknologi industri rancang bangun dan rekayasa. 


6. Melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik melalui reformasi birokrasi dalam 
rangka

mewujudkan inovasi dan layanan teknologi.


Dari keenam misi BPPT tersebut, Kedeputian Bidang TPSA diamanatkan untuk melaksanakan misi BPPT ke- 2 (dua). PTL merupakan salah satu dari unit kerja di bawah kedeputian bidang TPSA akan mendukung misi ke- 2 tersebut yang menjadi misi kedeputian TPSA,

yaitu: "Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan

layanan teknologi di bidang teknologi pengembangan sumber daya alam".

Untuk mewujudkan misi tersebut, maka kedeputian bidang TPSA untuk periode TA

2015-2019 akan mendukung tujuan BPPT sebagai berikut: "meningkatkan pemanfaatan teknologi

dalam mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa di bidang teknologi

(2)

15

2.1.1 Tujuan Kegiatan (TK) PTL

Dalam rangka mendukung Tujuan Program TPSA tersebut, maka Tujuan kegiatan Pusat Teknologi Lingkungan (PTL) adalah sebagai berikut:

2.1.2 Sasaran Kegiatan (SK) PTL

Sasaran Kegiatan PTL yang terkait dengan Sasaran Strategis (SS) BPPT yaitu: Terwujud nya inovasi teknologi untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa dan Sasaran Program (SP) Kedeputian TPSA yaitu: Termanfaatkannya inovasi teknologi pengembangan sumberdaya alam untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa.

Output Kegiatan TA 2017

1: Inovasi Teknologi Pengelolaan Sampah, dan Limbah Padat Perkotaan

2: Inovasi Teknologi Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat

3: Inovasi Teknologi Pemantauan Lingkungan Perkotaan

2.2 Arah Kebijakan dan Strategis Kegiatan PTL

Arah kebijakan PTL Tahun 2015 – 2019 sebagai bagian dari arah kebijakan dan strategi BPPT dan TPSA adalah peningkatan dukungan iptek bagi daya saing sektor produksi, maka pembangunan diarahkan pada Penyelenggaraan Litbang (Riset); Layanan Perekekayasaan dan Teknologi dan Penguatan Kerjasama Swasta- Pemerintah – Perguruan Tingi.

Strategi pelaksanaan dari arah kebijakan PTL merupakan pengejawantaham dari program pemerintah (Nawacita) yang dilakukan melalui upaya-upaya inisiatif strategis yang diimplementasikan dalam program di Pusat Teknologi Lingkungan yaitu Program Pengkajian dan

Penerapan Teknologi Lingkunan (PPTL), seperti ditunjukkan pada Gambar 6.

Kegiatan ini terkait dengan salah satu Prioritas Nasional yaitu "Perumahan dan Pemukiman" dengan Program Prioritas "Penyediaan Air Minum dan Sanitasi", dan Kegiatan Prioritas "Penyediaan infrastruktur air minum dan sanitasi terintegrasi", serta Proyek prioritas nasional "Pengelolaan sampah terpadu", seperti ditunjukkan pada Gambar 7.

SK - PTL :

"Terlaksana nya inovasi untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa di bidang teknologi lingkungan"

TK - PTL :

"meningkatkan inovasi dalam mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa di bidang teknologi lingkungan"

(3)

16

Gambar 6. Keterkaitan Kegiatan PTL dengan Nawacita

Gambar 7. Keterkaitan Kegiatan PTL dengan Program Prioritas Nasional

PPT Pengelolaan Sampah dan Limbah Padat: Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui pengembangan sistem pengelolaan sampah yang terpadu skala komunal. PPT Air Bersih dan Limbah:

Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerahg daerah desa dalam kerangka negara kesatuan

Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia

PPT Monitoring Lingkungan:

Meningkatkan kualitas lingkungan yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia sehingga dapat

meningkatkan produk7vitas rakyat dan daya saing di pasar internasional

Kegiatan Prioritas Nasional

Peningkatan Akses Air Bersih dan Sanitasi

Kegiatan Prioritas Nasional

Peningkatan Ketersediaan Air Baku

Proyek Prioritas Nasional

Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat terkait air minum dan sanitasi terutama di daerah dengan akses rendah Penyediaan infrastruktur air minum dan sanitasi yang terintegrasi

terutama di daerah dengan akses rendah Peningkatan manajemen layanan air minum dan sanitasi terutama

di daerah dengan akses rendah

Proyek Prioritas Nasional

Jaga Air : Peningkatan ketahanan sumber daya air domestik di 15 DAS prioritas

Simpan Air : Peningkatan ketersediaan dan kuantitas air di kota-kota besar dan metropolitan

Kriteria Pengelompokan Lokasi Proyek K/L Daerah dengan akses

air minum dan sanitasi dibawah

rata-rata nasional*

Daerah tertinggal, daerah perbatasan, daerah kepulauan, kawasan kumuh,

daerah rawan bencana, daerah transmigrasi

Lokasi Strategis

Kriteria Pengelompokan Lokasi Proyek K/L

15 DAS Prioritas

Daerah tertinggal, daerah perbatasan, daerah kepulauan, kawasan kumuh,

daerah rawan bencana, daerah transmigrasi

Kota Metropolitan dan Kota Besar PROGRAM PRIORITAS NASIONAL AIR BERSIH DAN SANITASI

Proyek K/L Proyek K/L

*Diluar Daerah tertinggal, daerah perbatasan, daerah kepulauan, kawasan kumuh, daerah rawan bencana, daerah transmigrasi

REPUBLIK INDONESIA PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Penyediaan Perumahan Layak Air Bersih dan Sanitasi 6 ARAH KEBIJAKAN PRIORITAS NASIONAL PROGRAM PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS

Penciptaan Iklim Kondusif Penyediaan Rumah MBR Penyediaan dan Peningkatan Kualitas Perumahan MBR Fasilitasi Pembiayaan Perumahan MBR

Peningkatan Kualitas dan Penyediaan Infrastruktur Dasar Permukiman

Peningkatan Akses Air Bersih dan Sanitasi

Peningkatan Ketersediaan Air Baku ARAH KEBIJAKAN

(4)

17 Inovasi Teknologi Air Bersih dan Limbah

• UU Indonesia, saat ini masih termasuk rencdah dari sisi akses pemenuhan air bersih.

• Secara Nasional, masyarakat yang mendapatkan air bersih melalui perpipaan PDAM masih sekitar 25%

sedangkan yang mendapatkan air melalui non perpipaan masih 40%. Sisanya merupakan masyarakat yang tidak mendapatkan akses air secara layak, yang umumnya tinggal di daerah-daerah terpencil. Akses air bersih juga mengalami kendalam dio masyarakat yang terdampak banjir. Oleh sebab itu BPPT perlu melakukan inobvasi teknologi untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut.

• Salah satu kriteria daerah terpencil atau pinggiran, adalah daerah yang sulit mendapatkan listrik maupun sulit terjangkau transportasi. Terkadang sumber air yang memenuhi syarat kesehatan juga sulit diperoleh, salah satunya daerah yang ada di Sumatera maupun Kalimantan. Dengan inovasi teknologi penjernihan air sistem elektrokoagulasi dimana listrik yang diperlukan diperoleh dari tenaga matahari (penjernih air sistem solar elektrokoagulasi), maka akan sangat tepat diterapkan untuk daerah daerah seperti ini.

• Demikian pula untuk daerah yang terdampak banjir, akses air bersih juga terkendala. Salah

satunya untuk mengatasi kendala ini adalah inovasi teknologi pengolahan air bergerak yang bisa dioperasikan berpindah pindah di daerah banjir. Yakni Sistem Pengolahan Air Mobil.

• BPPT dalam hal ini Pusat Teknologi Lingkungan, sudah meneliti teknologi ini, dan sampai

sekarang sudah mencapai TRL 7 dengan Target TKDN 90%. Dan perlu dikembangkan untuk sampai dimanfaatkan oleh masyarakat, dan pengembangan ini diusulkan di tahun 2018.

Program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019

Ø Buku II RPJMN 2015-2019 pada halaman 1-2

Meningkatkan upaya keberlanjutan pembangunan sosial, melalui strategi: (i) peningkatan

keterjangkauan layanan dan akses pendidikan, kesehatan, perumahan, pelayanan air bersih dan sanitasi masyarakat;

Ø  Buku II RPJMN 2015-2019 halaman 8-49

Pembangunan kawasan strategis dimana salah satunya Pusat-Pusat Pertumbuhan Penggerak Ekonomi Daerah Pinggiran.

Sasaran pengembangan pusat-pusat pertumbuhan penggerakekonomi daerah pinggiran lainnya adalah: (i) Meningkatnya produktivitas komoditas unggulan di dalam kawasan; (ii) Meningkatnya konektivitas dengan wilayah-wilayah sentra produksi bahan baku; (iii) Tersedianya sarana dan prasarana jalan, energi, telekomunikasi, dan air bersih penunjang kegiatan pengelolaan komoditas unggulan di dalam kawasan;,,

Ø  Rencana Kerja Pemerintah (RKP 2017)

Program Prioritas Konektivitas, Infrastruktur dan Maritim (Standarisasi Kapal Niaga (Kapal Kontainer 100 TEUs, Kapal Feeder/Kapal Rakyat)

Program Penguatan Pertahanan (Review Desain Kapal Cepat Rudal)

(5)

18 Inovasi Teknologi Pengelolaan Sampah Dan Limbah Padat

• UU No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan PP No. 81 tahun 2012 tentang

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga mewajibkan pengelolaan sampah yang berkelanjutkan.

• Lebih lanjut, Jakstranas Pengelolaan Sampah mengamanatkan BPPT untuk menyusun dan

mengkaji ulang teknologi ramah lingkungan yang tepat guna (best practicable technology) dan yang terbaik (best availablle technology) dalam pengurangan dan penanganan sampah kota.

• Di antara berbagai jenis sampah yang dikandung di dalam sampah perkotaan, sampah organik

paling dominan jumlahnya (50-75%) dan berpotensi untuk dikonversi menjadi energi, pupuk organik, pakan ternak dan sebagainya.

• Pilot plant yang akan dilakukan untuk menangani sampah organik dalam kegiatan ini adalah

dual system anaerobik-aerobik digester yang sekaligus dapat memproduksi energi dan pupuk organik

• Teknologi ini masih relatif baru dengan potensi inovasi yang terbuka dan memiliki prospek

yang tepat untuk menangani sampah organik di Indonesia.

Program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 Ø Buku II RPJMN 2015-2019 pada halaman 10-21 (Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup)

Peningkatan kualitas lingkungan hidup, dengan menerapkan IKLH sebagai ukuran kualitas lingkungan hidup nasional, upaya pengendalian pencemaran yang berupa pencegahan timbulnya limbah atau sampah.

Ø  Buku II RPJMN 2015-2019 halaman 10-59 (Mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan)

Meningkatkan pengelolaan sampah yang terpadu melalui pengembangan upaya 3R, pengembangan pengomposan, pengembangan sistem pengolahan sampah yang terpadu skala komunal.

Ø  Rencana Kerja Pemerintah (RKP 2018)

Prioritas Nasional : Perumahan dan Pemukiman

Program Prioritas : Penyediaan Air Minum dan Sanitasi

Kegiatan Prioritas : Penyediaan infrastruktur air minum dan sanitasi terintegrasi

Proyek prioritas nasional : Pengelolaan sampah terpadu

(6)

19 Inovasi Teknologi Monitoring Kualitas Lingkungan

Permasalahan Nasional dan Dasar Hukum Kebijakan Pemerintah :

• Pertumbuhan penduduk yang pesat di sekitar wilayah sungai memberikan dampak negatif

terhadap kerusakan lingkungan perairan.

• Indonesia terdiri dari 7.972 Daerah Aliran Sungai (SDA 2010~2011, Ditjen SDA, PU)

• SKB 3 Menteri (Kehutanan, PU, dan Dalam Negeri) pada Tahun 1984 ditetapkan 22 DAS

Prioritas untuk direhabilitasi

• Isu permasalahan konservasi SDA (Ditjen SDA, PU) : meningkatnya sebaran DAS kritis dari

22 DAS (1984) menjadi 39 DAS (1992) dan 62 DAS (2005), serta menurunnya daya dukung DAS yang mengakibatkan penurunan ketersediaan air bersih.

• SK Kementerian Kehutanan No. 328 Tahun 2009 menetapkan 108 DAS Prioritas yang harus

direhabilitasi dalam RPJM 2010-2014.

Penyediaan Alternatif Teknologi Pemantauan Kuailtas Air :

• Kegiatan pemantuan oleh instansi terkait (KLHK, BPLHD) dilaksanakan secara manual

membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang mahal. Tidak bisa memberikan informasi dengan cepat yang untuk mengambil keputusan terkait tanggap pencemaran air.

• BPPT sejak tahun 2007 telah mengembangkan produk ONLIMO yang merupakan teknologi

online monitoring kualitas air dengan TKDN tinggi yang dapat dijadikan sebagai alternatif teknologi pemantauan yang dapat memberikan informasi dengan cepat dan dapat digunakan sebagai alat bantu pengambilan keputusan dan peringatan dini pencemaran.

Program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019

Buku RPJMN 2015-2019 pada Halaman 10 – 21

Ø  BPPT mendukung Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup (Bab 10) :

ü  Pemantauan kualitas lingkungan (air, udara, dan lahan) perlu ditingkatkan

sebagai dasar untuk mendapatkan data dan informasi lingkungan hidup;

ü  Upaya pengendalian pencemaran (air, udara, dan lahan) yang berupa

pencegahan timbulnya limbah/sampah dan pemulihan akibat pencemaran, serta pengendalian kerusakan lingkungan masih perlu terus diperkuat;

ü  Perlunya penguatan kapasitas Pengelolaan Lingkungan Hidup: kelembagaan dan SDM lingkungan hidup daerah serta penguatan penegakan hukum

lingkungan dan penyelesaian peraturan operasional turunan dari UU No.32/2009

Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH);

ü  Pemulihan Kualitas Daerah Aliran Sungai (DAS) Prioritas Nasional.

Ø  Rencana Kerja Pemerintah (RKP 2017) :

ü  Program prioritas fasilitasi peningkatan kualitas hunian dan penataan kawasan permukiman kumuh perkotaan/monitoring kualitas air dan udara di pemukiman. PPT MONITORING KUALITAS LINGKUNGAN

(7)

20

Keterkaitan indikator kinerja PTL dengan Tujuan dan Sasaran Strategis BPPT Tahun 2015 -

2019, seperti ditunjukkan pada Tabel 3. Sedangkan, Tabel 4 menunjukkan Peta Jalan (Roadmap)

Kegiatan PTL 2016-2020 dan Tabel 5 menunjukkan kontribusi kegiatan PTL pada Level

Output (L2), Outcome (L1), dan Impact (L0)

Tabel 3. Indikator kinerja kegiatan PTL dengan Tujuan dan Sasaran Kegiatan

Tabel 4. Peta Jalan (Roadmap) dan Output Kegiatan PTL 2016-2020

Unit : Pusat Teknologi Lingkungan

Kegiatan : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan (3500)

Sasaran Kegiatan IKK Satuan 2015 2016 2017TARGET 2018 2019 SK Output 1 : Inovasi

Teknologi Pengelolaan Sampah, dan Limbah Padat Perkotaan

Jumlah Prototipe Teknologi Pengelolaan Sampah dan Limbah Padat Perkotaan

Prototype - - 1 -

-Jumlah Pilot Plant Teknologi Pengelolaan

Sampah dan Limbah Padat Perkotaan PlantPilot - - - 1

-Jumlah Pilot Project Teknologi Pengelolaan Sampah dan Limbah Padat Perkotaan

Pilot Project - - - - 1 L1, OUTCOME Output 2 : Inovasi

Teknologi Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat

Jumlah Pilot Plant Teknologi Pengolahan Air

Bersih untuk Masyarakat PlantPilot - - LO1

IMPACT

-

-Jumlah Pilot Project Teknologi Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat

Pilot Project - - - 1 1 Output 3 : Inovasi Teknologi Pemantauan Lingkungan Perkotaan

Jumlah Pilot Plant Teknologi Pemantauan Kualitas Lingkungan Air

Pilot Plant

- - 1 -

-Jumlah Pilot Project Teknologi Pemantauan

Kualitas Lingkungan Air & Udara ProjectPilot - - - 1 L1,1

OUTCOME

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tujuan Output :

Meningkatkan pemanfaatan teknologi dalam mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa di bidang teknologi lingkungan

Sasaran Akhir Output :

Terlaksana nya inovasi untuk mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian bangsa di bidang teknologi lingkungan Target Output :

• DAF/AOP dan Elektrokoagulasi • Tek. Arsinum untuk

Masyarakat

• Tek. Monitoring Online Kualitas Daerah Air Sungai

Target Output : • Prototipe Peralatan

Pengangkut Sampah • Kajian Lingkungan dan

BED

• Plant Plant Air Bersih dari Air Gambut (Microbubles) • Teknologi Arsinum untuk

Masyarakat • Prototipe Sistem

Monitoring Udara

Target Output : • Pilot Project PLTSa 50

t/hari

• Pilot Plant Penjernih Air Solar Elektrokoagulasi • Pilot Plant Pengolah Air

Bergerak untuk Daerah Terdampak Bencana • Pilot Plant sistem

Monitoring Ling. online

danreal time

Target Output : • Data Operasi PLTSa • Pilot Plant Pengolah

Air Hujan • Pilot Project Pusat

Data Monitoring Air & Udara terintegrasi

Target Output : • Rekomendasi Teknis

dan Ekonomi PLTSa • Pilot Project Model

Bisnis Pengolah Air Bersih Skala Komunal • Pilot Project Sistem

Monitoring Air & Udara terintegrasi

Target Pengguna :

Pemprov DKI Jakarta, Pemkot Bekasi, KLHK, Masyarakat, KemenPUPera, Kemenkomar Anggaran (Milyar Rp)

(8)

21

Tabel 5. Kontribusi Kegiatan PTL pada Level Output (L2), Outcome (L1), dan Impact (L0)

Ekspektasi Pemangku Kepentingan dan Pelanggan

Keberhasilan dalam pelaksanaan tugas pokok BPPT harus ditinjau dari perspektif sejumlah pihak,

yaitu: pelaku penelitian, pengembangan dan perekayasaan (sisi kemitraan dan partnership) yang menilai perkembangan kemampuan tersebut dari efektivitas melakukan pembaruan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pelaku bisnis (sisi pelanggan/customer) yang menilai perkembangan kemampuan ketersediaan sumber daya untuk melakukan inovasi, pendalaman proses pertambahan nilai, dan pembaruan proses produksi. Pemerintah (stakeholder/pemangku kepentingan) yang menilai perkembangan kemampuan teknologi terhadap kontribusinya pada perkembangan

ekonomi. Tabel 6 menunjukkan ekspektasi dari setiap pemangku kepentingan dan pelanggan.

Tabel 6. Ekspektasi Pemangku Kepentingan dan Pelanggan

Pemangku Kepentingan Lembaga Ekspektasi/Perspektif

1. Lembaga Pemerintah

Pihak-pihak yang berkepentingan atau memiliki harapan terhadap

perkembangan kinerja dan

program PTL

Presiden dan

Kabinet Kontribusinya perkembangan ekonomi terhadap untuk

meningkatkan daya saing dan

kemandirian bangsa.

2. Aliansi/Pelanggan

(Customer)

a. Pelanggan/Customer Pihak

yang menggunakan produk dan pelayan PTL

Industri Ketersediaan sumber daya teknologi

untuk melakukan inovasi, pendalaman proses pertambahan nilai, dan pembaruan proses produksi untuk meningkatkan keuntungan.

Pemerintah Ketersediaan sumber daya teknologi/

rekomendasi kebijakan untuk

meningkatkan pelayanan publik.

b. Aliansi

Lembaga yang bekerjasama

dengan PTL sebagai partner yang mempunyai tujuan, sasaran dan minat bersama

Lembaga, Litbangyasa, Perguruan Tinggi

Efektivitas melakukan pembaruan ilmu pengetahuan dan teknologi.

OUTPUT KEGIATAN SATUAN 2016 2017 2018 2019 2020

INOVASI TEKNOLOGI

PENGELOLAAN SAMPAH DAN LIMBAH PADAT PERKOTAAN

Prototipe - 1 (L2) -

-Pilot Plant - - 1 (L2)

-Pilot Project - - - 1 (L1) 1 (L0)

INOVASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN

AIR BERSIH UNTUK MASYARAKAT Pilot Plant

- 1 (L0) - -

-Pilot Project - - 1 (L2) 1 (L2)

-INOVASI TEKNOLOGI SISTEM PEMANTAUAN LINGKUNGAN PERKOTAAN

Pilot Plant - 1 (L2) - -

(9)

-22

Pemangku Kepentingan Lembaga Ekspektasi/Perspektif

3. Masyarakat DPR,

Masyarakat Umum

Keluaran dan produk PTL dapat

dimanfaatkan secara luas,

meningkatkan kualitas hidup,

lingkungan dan ekonomi secara keseluruhan.

2.2 Rencana Kinerja Tahunan PTL TA 2017

Tabel 7 menunjukkan rencana kinerja tahunan PTL 2017. Di mana, pada rencana awal

terdapat 2 (dua) output kegiatan, kemudian output ke-1 di bagi menjadi 2 (dua) yaitu inovasi teknologi sampah dan inovasi teknologi air bersih untuk masyarakat. Per Oktober 2017, PTL memperoleh pendanaan dari APBN-P 2017 dengan 2 (dua) output yaitu (1) penyusunan dokumen teknis PLT Sampah; dan (2) pilot plant air bersih untuk masyarakat di Sumatera Barat.

Tabel 7. Rencana Pelaksanaan Kegiatan TA 2017 per Triwulan berbasis output

2.3 Perjanjian Kinerja PTL TA 2017

Dokumen Penetapan Kinerja (PK) merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja atau perjanjian kinerja untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumberdaya yang

(10)

23

dimiliki oleh instansi. Adapun fungsi dokumen Penetapan Kinerja selain digunakan sebagai alat

komunikasi yang bersifat top-down juga dijadikan sebagai alat untuk menggabungkan pengukuran

kinerja dengan strategi organisasi.

Perjanjian kinerja (PK) PTL TA 2017 telah ditandatangani oleh Direktur PTL dan Deputi

Kepala TPSA pada bulan Januari 2017, seperti ditunjukan dalam Tabel 8.

Tabel 8. Perjanjian Kinerja PTL TA 2017 (di tanda tangani per Januari 2017)

No. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET

1

Terwujudnya Inovasi Teknologi Pengelolaan Sampah, dan Limbah

Padat Perkotaan

Jumlah Prototipe Teknologi Pengelolaan Sampah dan Limbah

Padat Perkotaan 1

2

Terwujudnya Inovasi Teknologi Pengolahan Air Bersih untuk

Masyarakat

Jumlah Pilot Plant Teknologi Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat di Lingkungan Air Gambut (Technologi Micro Buble)

1

3

Terwujudnya Inovasi Teknologi Pemantauan Lingkungan

Perkotaan

Jumlah Pilot Plant Teknologi

Pemantauan Kualitas Lingkungan Air 1

Namun, PK PTL TA 2017 mengalami revisi pada bulan September 2017, seperti ditunjukkan

dalam Tabel 9. Dimana, Butir No. 1 s.d 3 merupakan sasaran kegiatan/output dari APBN 2017,

sedangkan butir No. 4 dan 5 adalah sasaran kegiatan APBN-P 2017. Jumlah total anggaran adalah sebesar Rp. 7.851.178.000,-, (termasuk Rp. 3.000.000.000,- dari APBN-P). Dokumen PK yang telah di tanda tangani dapat dilihat pada Lampiran 1.

Tabel 9. Revisi Perjanjian Kinerja PTL TA 2017 (ditanda tangani per September 2017)

No. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET

1

Terwujudnya Inovasi Teknologi Pengelolaan Sampah, dan Limbah

Padat Perkotaan

Jumlah Prototipe Teknologi Pengelolaan Sampah dan Limbah

Padat Perkotaan 1

2

Terwujudnya Inovasi Teknologi Pengolahan Air Bersih untuk

Masyarakat

Jumlah Pilot Plant Teknologi Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat di Lingkungan Air Gambut (Technologi Micro Buble)

1

3

Terwujudnya Inovasi Teknologi Pemantauan Lingkungan

Perkotaan

Jumlah Pilot Plant Teknologi

Pemantauan Kualitas Lingkungan Air 1

4 Tersusunnya Dokumen Teknis

Pembangunan Pilot Project PLT Sampah

Jumlah Dokumen Teknis Pembangunan Pilot Project PLT

Sampah

(11)

24

No. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET

5 Terbangunnya Pilot Plant

Teknologi Pengolahan Air Siap Minum Sistem Reverse Osmosis

Jumlah Pilot Plant Teknologi Pengolahan Air Siap Minum Sistem

Reverse Osmosis

4

2.4 Rencana Aksi Perjanjian Kinerja PTL TA 2017

Rencana aksi perjanjian kinerja PTL TA 2017, ditunjukkan dalam Tabel 10

Tabel 10. Rencana aksi perjanjian kinerja PTL TA 2017.

Unit Kerja: Pusat Teknologi Lingkungan (PTL)

Tahunan

TW1 TW2 TW3 TW4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Terwujudnya inovasi teknologi Pengelolaan Sampah dan Limbah Padat Perkotaan

Jumlah Prototipe Teknologi Pengelolaan Sampah dan Limbah Padat Perkotaan

1 Prototipe Teknologi Pengelolaan Sampah dan Limbah Padat Perkotaan

100 15 50 25 10

Terwujudnya inovasi teknologi Pengolahan Air Bersih untuk Masyarakat

Jumlah Pilot Plant Teknologi Pengolahan Air Bersih untuk masyarakat di lingkungan air gambut (Technology Microbubles)

1

Pilot Plant Teknologi Pengolahan Air Bersih untuk masyarakat di lingkungan air gambut (Technology Microbubles) 100 10 50 30 10 Terwujudnya inovasi teknologi Pemantauan Lingkungan Perkotaan

Jumlah Pilot Plant Pemantauan

Kualitas Lingkungan Air 1 Pilot Plant Pemantauan Kualitas Lingkungan Air 100 20 55 15 10 RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA PERIODIK

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2017 (TRIWULAN I - IV)

Presentase Kinerja

Semester 1 (%) Semester II (%) Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target Uraian Target

Gambar

Gambar 7. Keterkaitan Kegiatan PTL dengan Program Prioritas Nasional
Tabel 3. Indikator kinerja kegiatan PTL dengan Tujuan dan Sasaran Kegiatan
Tabel 5. Kontribusi Kegiatan PTL pada Level Output (L2), Outcome (L1), dan Impact  (L0)
Tabel 7. Rencana Pelaksanaan Kegiatan TA 2017 per Triwulan berbasis output
+3

Referensi

Dokumen terkait

Void setup berisi perintah yang akan dieksekusi hanya satu kali sejak Arduino dihidupkan, dan pada umumnya void setup ini digunakan untuk menentukan

Simatupang dengan judul Analisa Yuridis Peralihan Tempat Pemeriksaan Imigrasi Bandar Udara Internasional Halim Perdana Kusuma ke dalam Wilayah Kerja Kantor Imigrasi Kelas I

Berdasarkan hasil pengujian secara simultan pada taraf nyata (α) = 5% melalui uji F dapat diperoleh bahwa variabel likuiditas, risiko kredit dan dana pihak

Bagian penagihan ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada pelanggan setelah memperoleh informasi lengkap berkenaan pengiriman barang dari

 – To avoid finding patterns in noise  – To compare clustering algorithms  – To compare two sets of clusters  – To compare two clusters.. Determining the clustering tendency of

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hidayanti (2014) di wilayah kerja Puskesmas Padongka Kabupaten Barru menunjukkan bahwa terdapat

Untuk memperoleh peningkatan daya ledak otot tungkai dapat digunakan pelatihan plyometric depth jump 10 repetisi 3 set bagi para pelatih bolabasket untuk