• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2021 DAFTAR ISI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2021 DAFTAR ISI"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2021 Daftar Isi

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... i

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Maksud dan Tujuan ... 5

C. Tugas Pokok dan Fungsi ... 6

D. Ruang Lingkup ... 7

BAB II PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI ... 8

A. Hasil-Hasil Pembangunan ... 8

B. Arah Pembangunan di Bidang Litbang Industri ... 13

BAB III RENCANA KINERJA ... 17

A. Sasaran ... 17

B. Indikator Kinerja ... 22

(4)

1 Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2021 Bab I Pendahuluan

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 150/MInd/Per/12/2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian, telah diputuskan enam ketetapan, satu diantaranya adalah Dokumen Rencana Kinerja (Renkin). Dokumen Rencana Kinerja adalah suatu dokumen perencanaan kinerja tertentu berdasarkan sumber daya yang dimiliki oleh instansi.

Rencana Strategis Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung tahun 2020 s.d 2024 telah tersusun, yang merupakan cascading dari Renstra BPPI. Dalam Renstra telah ditetapkan tujuan pembangunan Industri yang ingin dicapai oleh BPPI, yang kemudian dari tujuan tersebut ditetapkan Sasaran Sasaran Strategis yang dibagi kedalam beberapa perspektif: pemangku kepentingan, pelanggan, proses internal, dan pembelajaran organisasi.

Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung mengemban 7 Sasaran Stategis dari 4 perspektif, yaitu:

1. Perspektif Pemangku Kepentingan

a. Meningkatnya kinerja litbangyasa dalam rangka mendukung daya saing dan kemandirian industri pengolahan nonmigas.

Indikator kinerja:

i. Persentase hasil riset/inovasi lima tahun terakhir yang dimanfaatkan perusahaan industri/badan usaha.

Pada tahun 2021 ditargetkan 17 persen dan meningkat menjadi 30 persen di tahun 2024.

(5)

2 Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2021 Bab I Pendahuluan

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

ii. Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan paket teknologi/problem solving/supervisi/konsultasi. Ditargetkan 2 paket di tahun 2021 dan terus meningkat menjadi 5 paket di tahun 2024.

2. Perspektif Pelanggan

a. Meningkatnya penerapan teknologi 4.0 untuk penguatan implementasi Making Indonesia 4.0

Indikator kinerja:

i. Persentase litbangyasa yang memanfaatkan teknologi 4.0 dibandingkan total litbangyasa pada tahun berjalan. Mulai ditarget pada tahun 2022 yaitu 33 persen, tahun 2023 sebesar 33 persen, dan terakhir tahun 2024 sebesar 33 persen.

3. Perspektif Proses Internal

a. Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang litbangyasa dan standardisasi industri untuk mendukung industri yang berdaya saing dan berkelanjutan

Indikator kinerja:

i. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan jasa industri.

Sejak tahun 2020 sampai dengan 2024 ditarget masing-masing 3,5 skala indeks

ii. Proporsi riset berbasis kerjasama/kolaborasi. Di tahun 2021 ditargetkan 33 persen, target yang sama ditetapkan sampai dengan 2024 masing-masing 33 persen.

iii. Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan di prosiding/jurnal nasional/ internasional yang terakreditasi/terindeks global dan pengajuan Paten, dengan rincian sebagai berikut:

(6)

3 Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2021 Bab I Pendahuluan

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

masing-masing 1 KTI

2) Prosiding Internasional, tahun 2020 sampai dengan 2024 ditargetkan masing-masing 1 KTI

3) Jurnal Nasional, tahun 2020 sampai dengan 2024 ditargetkan masing-masing 2 KTI

4) Prosiding Nasional, tahun 2020 sampai dengan 2024 ditargetkan masing-masing 4 KTI

5) Pengajuan Paten, tahun 2020 sampai dengan 2024 ditargetkan masing-masing 1 usulan Paten

4. Perspektif Pembelajaran Organisasi

a. Meningkatkan kompetensi SDM dan budaya kerja Indikator kinerja:

i. Rata-rata Indeks Profesionalitas ASN

Tahun 2021 ditarget di angka indeks 80 dan tahun 2024 di angka 85 ii. Nilai disiplin pegawai

Pada tahun 2021 ditargetkan sebesar 90 dan tahun 2024 sebesar 90 b. Membangun sistem manajemen

Indikator kinerja:

i. Proporsi keberhasilan surveillance/sertifikasi sistem manajemen dari sistem manajemen yang dimiliki. Sejak tahun 2020 sampai dengan 2024 ditargetkan masing- masing 100 persen

c. Memperkuat akuntabilitas kinerja organisasi Indikator kinerja:

i. Nilai minimal tingkat maturitas pengendalian internal (SPIP) Sejak tahun 2020 sampai dengan 2024 ditargetkan masing- masing nilai 3,8

ii. Nilai minimal akuntabilitas kinerja

(7)

4 Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2021 Bab I Pendahuluan

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

iii. Nilai minimal laporan keuangan

Pada tahun 2021 ditargetkan sebesar 90 dan tahun 2024 sebesar 90 d. Memperkuat sarana prasarana litbangyasa dan layanan publik

Indikator kinerja:

i. Rata-rata Indeks sarana prasarana litbangyasa

Pada tahun 2021 ditargetkan sebesar 85 dan tahun 2024 sebesar 97 ii. Rata-rata Indeks sarana prasarana layanan publik

Sejak tahun 2020 sampai dengan 2024 ditargetkan masing- masing sebesar 96. Dari 4 (empat) Perspektif dan 7 (tujuh) Sasaran Strategis yang ditetapkan, Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung kemudian menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk digunakan sebagai indikator kinerja tahunan yang dibakukan dalam Perjanjian Kinerja. IKU Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung tahun 2020 s.d 2024 antara lain:

1. Meningkatnya kinerja litbangyasa dalam rangka mendukung daya saing dan kemandirian industri pengolahan nonmigas.

Indikator kinerja:

a. Persentase hasil riset/inovasi lima tahun terakhir yang dimanfaatkan perusahaan industri/badan usaha.

b. Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan paket teknologi/problem solving/supervisi/konsultasi. Ditargetkan 2 perusahaan di tahun 2021 dan terus meningkat menjadi 5 paket di tahun 2024.

2. Meningkatnya penerapan teknologi 4.0 untuk penguatan implementasi Making Indonesia 4.0

Indikator kinerja:

a. Persentase litbangyasa yang memanfaatkan teknologi 4.0 dibandingkan total litbangyasa pada tahun berjalan. Mulai ditarget pada tahun 2022 yaitu 33 persen, tahun 2023 sebesar 33 persen, dan terakhir tahun 2024 sebesar 33 persen.

(8)

5 Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2021 Bab I Pendahuluan

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

Untuk tahun 2021, Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung menetapkan IKU dan Indikator Kinerja lain dalam Perjanjian Kinerjanya dengan BPPI, antara lain:

No. Tujuan/Sasaran Strategis (SS) Indikator Kinerja Target Satuan

1 Meningkatnya kontribusi inovasi dalam rangka mendukung pertumbuhan PDB industri pengolahan non migas

1. Efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan hasil riset/inovasi

5,5 Persen

2 Meningkatnya kinerja litbangyasa dalam rangka mendukung daya saing dan kemandirian industri pengolahan nonmigas

2. Persentase hasil riset/inovasi lima tahun terakhir yang dimanfaatkan perusahaan industri/badan usaha

17,0 Persen

3. Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan paket teknologi/problem solving/supervisi/konsultasi 2 Perusahaan industri / Badan Usaha 3 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang litbangyasa dan standardisasi industri untuk mendukung industri yang berdaya saing dan berkelanjutan

4. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan jasa industry

3,5 Indeks

5. Karya Tulis Ilmiah yang diterbitkan di prosiding/jurnal nasional/internasional yang terakreditasi/terindeks global dan pengajuan Paten

a. Jurnal Internasional 1 KTI b. Prosiding Internasional 1 KTI c. Jurnal Nasional 2 KTI d. Prosiding Nasional 4 KTI e. Pengajuan Paten 1 Paten Target kinerja tujuan sebesar 5,5% adalah outcome antara dari tujuan kinerja Kementerian Perindustrian. Indikator kinerja Sasaran mendukung pencapaian indikator kinerja Tujuan.

B.

Maksud dan Tujuan

Rencana Kinerja (Renkin) disusun untuk memenuhi amanat dari

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang-Undang-Undang Nomor

25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Rencana kinerja

yang merupakan acuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan

(9)

6 Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2021 Bab I Pendahuluan

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

rencana pembangunan dalam jangka pendek/ tahunan yang dilaksanakan oleh unsur

penyelenggaran negara baik pusat maupun daerah. Rencana kinerja merupakan

penjabaran dari Rencana Strategis Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung

tahun 2020-2024. Selain itu, juga merupakan kesepakatan tentang kinerja yang akan

diwujudkan pada tahun 2021.

C.

Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 49/M-IND/PER/6/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset dan Standardisasi Industri, tugas pokok Baristand Industri Lampung adalah melaksanakan riset dan standardisasi serta sertifikasi dibidang industri. Dalam melaksanakan tugas pokok di atas, Baristand Industri Lampung menyelenggarakan fungsi:

1. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan, teknologi industri dibidang bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin, dan produk, serta penanggulangan pencemaran industri.

2. Penyusunan program dan pengembangan kompetensi dibidang jasa riset / litbang 3. Perumusan dan penerapan standar, pengujian dan sertifikasi dalam bidang bahan

baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin, dan produk.

4. Pemasaran, kerjasama promosi, pelayanan informasi, penyebarluasan dan pendayagunaan hasil riset/ penelitian dan pengembangan.

Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan tata persuratan, perlengkapan, kearsipan, rumah tangga, koordinasi penyusunan bahan rencana dan program, penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan Baristand Industri Lampung.

(10)

7 Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2021 Bab I Pendahuluan

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

Gambar 1. Struktur Organisasi Baristand Industri Lampung

D.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup penyusunan rencana kinerja Baristand Industri Lampung tahun 2021 adalah sebagai berikut :

1. Arah kebijakan Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung sebagaimana yang ditetapkan pada Renstra Baristand Industri Lampung.

2. Rencana kinerja disusun untuk tahun 2021

3. Rencana kinerja ini meliputi kegiatan riset dan standardisasi yang didukung oleh DIPA tahun 2021.

(11)

8 Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2021 Bab I Pendahuluan

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

BAB II

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI

A.

Hasil-Hasil Pembangunan

Pada Tahun Anggaran 2020, Kementerian Keuangan Republik Indonesia telah

menetapkan pagu anggaran untuk Baristand Industri Bandar Lampung sebesar Rp. 15.862.900.000, - turun sebesar Rp. 3.730.769.000,- atau sebesar 19,04% dari anggaran TA 2019, dimana total anggaran TA. 2019 adalah sebesar Rp. 19.593.669.000,-.

Anggaran Kegiatan tersebut dimanfaatkan untuk mencapai 3 (tiga) jenis output yang terdiri atas komponen-komponen kegiatan untuk mendukung pencapaian volume target masing-masing output. Masing-masing output, anggaran dan volume target dapat dijabarkan sebagai berikut:

Kode Uraian Vol Satuan Jumlah

3986 Riset dan Standardisasi Bidang Industri 15.862.900.000

3986.002 Hasil Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Industri

5 Laporan 137.320.000

3986.003 Jasa Teknis Industri 4 Layanan 3.492.219.000

3986.004 Kelembagaan Baristand Industri 3 Layanan 342.440.000

3986.005 Teknologi Industri yang Dikembangkan dan Diterapkan untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional

1 Paket

Teknologi

29.344.000

3986.010 Layanan Manajemen Satker 5 Layanan 818.108.000

3986.951 Layanan Sarana Prasarana Internal 1 Layanan 1.596.000.000

3986.994 Layanan Perkantoran 1 Layanan 9.447.569.000

Secara keseluruhan realisasi anggaran Baristand Industri Bandar Lampung TA 2019 tercapai sebesar 90,38%. Realisasi tertinggi dicapai oleh output Layanan Perkantoran sebesar 96,67% dan realisasi terendah pada output Hasil Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Industri sebesar 64,66%. Pada pelaksanaan kegiatan dan anggaran TA 2019 penjabaran realisasi pada masing-masing output kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut:

(12)

9 Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2021 Bab I Pendahuluan

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

REALISASI ANGGARAN BARISTAND INDUSTRI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2019

KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU REALISASI % SISA

12 Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri 19.593.669 17.708.048 90,38 1.885.621 3986 Riset Dan Standardisasi Bidang Industri 15.905.264 14.739.020 92,67 1.166.244 3.986.001 Hasil Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri 85.930 60.993 70,98 24.937 1 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri 85.930 60.993 70,98 24.937

51 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri 85.930 60.993 70,98 24.937

3.986.002 Hasil Pengembangan Dan Pemanfaatan Teknologi Industri 140.490 90.835 64,66 49.655 1 Pengembangan Dan Pemanfaatan Teknologi Industri 140.490 90.835 64,66 49.655

51 Pelaksanaan Kerjasama Riset Dan Perekayasaan Industri 32.750 24.907 76,05 7.843 55 Pelaksanaan Promosi/publikasi/sosialisasi/diseminasi Penelitian, Pengembangan Dan

Perekayasaan Industri

68.380 59.098 86,43 9.282

56 Penyusunan Jurnal Dan Majalah Penelitian Dan Pengembangan Industri 39.360 6.830 17,35 32.530

3.986.004 Kelembagaan Baristand Industri 500.089 400.352 80,06 99.737 1 Pengembangan Kelembagaan Baristand Industri 500.089 400.352 80,06 99.737

51 Pelaksanaan Akreditasi/surveillance/reakreditasi Lembaga Ls-pro 100.780 62.233 61,75 38.547 52 Pelaksanaan Pelatihan Kompetensi Sdm Jasa Teknis Industri 382.309 321.692 84,14 60.617 53 Pelaksanaan Pelatihan Kompetensi Sdm Pranata Litbang 17.000 16.427 96,63 574

3.986.005 Teknologi Industri Yang Dikembangkan Dan Diterapkan Untuk Meningkatkan Daya Saing Industri Nasional

3.376.548 3.037.253 89,95 339.295 1 Litbangyasa Teknologi Industri 3.376.548 3.037.253 89,95 339.295

51 Litbangyasa Teknologi Industri Prioritas 3.376.548 3.037.253 89,95 339.295

3.986.010 Layanan Manajemen Satker 593.840 475.507 80,07 118.333

51 Penyusunan Program Dan Evalap 84.630 78.696 92,99 5.934

52 Pengembangan Sdm 99.175 58.418 58,9 40.757

53 Pengelolaan Keuangan Dan Perbendaharaan 56.280 50.280 89,34 6.000 54 Pengelolaan Data, Informasi, Dan Promosi 343.915 281.694 81,91 62.221

55 Pengelolaan Tata Laksana Dan Umum 9.840 6.418 65,22 3.422

3.986.951 Layanan Sarana Dan Prasarana Internal 1.343.848 1.138.170 84,69 205.678 1 Layanan Internal (overhead) 1.343.848 1.138.170 84,69 205.678

52 Pengadaan Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 143.176 79.335 55,41 63.841 53 Pengadaan Peralatan Fasilitas Perkantoran 653.672 573.923 87,8 79.749 54 Pembangunan/renovasi Gedung Dan Bangunan 547.000 484.912 88,65 62.088

3.986.994 Layanan Perkantoran 9.864.519 9.535.911 96,67 328.608 1 Layanan Perkantoran 9.864.519 9.535.911 96,67 328.608

1 Gaji Dan Tunjangan 6.444.519 6.297.873 97,72 146.646

2 Operasional Dan Pemeliharaan Kantor 3.420.000 3.238.038 94,68 181.962

4932 Pengembangan Kompetensi Sdm Riset Dan Standardisasi Industri 3.688.405 2.969.028 80,5 719.377 4.932.001 Layanan Jasa Teknis Dan Pelatihan Sdm Industri 3.688.405 2.969.028 80,5 719.377

52 Layanan Sertifikasi 246.330 199.272 80,9 47.058

54 Layanan Pelatihan 116.705 36.143 30,97 80.562

55 Layanan Inspeksi Teknis 332.500 261.613 78,68 70.887

56 Layanan Kalibrasi 218.109 174.822 80,15 43.288

57 Layanan Pengujian 2.774.761 2.297.178 82,79 477.583

(13)

10 Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab II Pembangunan Industri

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

Tugas pokok Baristand Industri Lampung adalah melaksanakan riset, standardisasi dan sertifikasi di bidang industri. Dalam pelaksanaan tugas pokoknya, Baristand Industri Lampung memiliki peran yang sangat penting dalam mengembangkan kajian – kajian di bidang agroindustri baik kajian produk, proses maupun teknologi proses. Berdasarkan Tupoksi tersebut, maka secara umum hasil dari pelaksanaan kegiatan di Baristand Industri Lampung adalah sebagai berikut : Kegiatan Riset / Litbangyasa

Hasil Pelaksanaan Litbangyasa

yang diselenggarakan Baristand Industri Lampung

dalam 4 (empat)

tahun terakhir adalah sebagai berikut:

TAHUN HASIL KEGIATAN LITBANGYASA

2017 Peningkatan Mutu Tepung Onggok Sebagai Sumber Serat dalam Produk Pangan Snack dan Cookies.

2017 Pemanfaatan Kulit Buah Pisang, Coklat, dan Durian sebagai Bahan Baku Tepung Pektin.

2018 Peningkatan Mutu Tepung Pektin dari Kulit Pisang, Coklat, dan Durian Sebagai Bahan Baku Pendukung Tambahan Pada Industri Pangan dan Farmasi.

2018 Pengembangan Sediaan Ekstrak Asam Klorogenat dari Kopi Robusta (Coffea Canephora): Senyawa Bioaktif Berpotensi Antioksidan dan Anti Kanker (multiyears).

2018 Modul Sensor Nirkabel yang Dapat Dikonfigurasi Berbasis Modbus TCP Protocol Dimana Pengembangan Ditetapkan oleh Pengguna pada Pabrik Tapioka.

2019 Pembuatan Poli Asam Laktat (PLA) Berbahan Baku Tapioka Sebagai Kantung Plastik Ramah Lingkungan

2019 Kontrol dan Pemantauan Nirkabel Menggunakan PLC Dalam Lingkungan Industri Berbasis Big Data Berdasarkan Konsep Industri 4.0 Aplikasi Pada Miniatur Konveyor

2019 Pengembangan Sediaan Fungsional Antioksidan dari Asam Klorogenat Berbasis Kopi Lampung

2019 Pengembangan Proses Fermentasi Kopi Robusta di Provinsi Lampung

Litbangyasa Baristand Industri Bandar Lampung akan memiliki nilai lebih jika mampu diterapkan/ diimplementasikan di masyarakat maupun kalangan industri. Hal ini berarti bahwa litbang yang dilakukan memiliki kualitas yang baik dan mampu memberikan sumbangsih kepada masyarakat dan dunia industri melalui kegiatan litbang yang merupakan salah satu tupoksi dari Baristand

(14)

11 Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab II Pembangunan Industri

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

Industri Lampung.

Kerjasama litbang merupakan kerjasama dalam pelaksanaan kegiatan litbang antara Baristand Industri Lampung dengan industri, instansi/lembaga lain baik dalam negeri maupun luar. Industri yang pernah melakukan kerjasama dengan Baristand Industri Lampung antara lain IKM Sakti Jaya Mandiri, selain itu penerapan hasil Litbang juga pernah dilakukan dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Way Kanan pada Ikatan Wanita Tani (IKT) Puji Lestari.

Layanan Jasa Teknis

Sebagai Unit Pelaksana Teknis, BLU Baristand Industri Lampung memberikan layanan jasa teknis kepada industri. Hasil dari layanan yang diberikan ini akan menghasilkan penerimaan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Perkembangan jumlah penerimaan PNBP BLU Baristand Industri Lampung selama 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut :

REALISASI PENERIMAAN PNBP BARISTAND INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

Tahun Pagu Realisasi Persentase

2016 8.398.000.000 5.337.957.431 63.56%

2017 6.398.800.000 6,407,243,082 100.13%

2018 6.700.000.000 6,322,985,353 93.95%

2019 7.399.986.000 6.831.412.532 92,32 %

Penerimaan PNBP-BLU Baristand Industri Lampung diperoleh dari beberapa kegiatan layanan jasa sebagai berikut :

a) Laboratorium Pengujian kualitas lingkungan, Bahan dan Aneka Komoditi

Sebagai Unit Pelaksana Teknis yang memiliki fungsi untuk memberikan pelayanan jasa teknis bidang teknologi bahan baku, bahan pembantu, proses, dan produk, maka Baristand Industri Lampung memiliki laboratorium pengujian yang diakreditasi oleh KAN. Adanya akreditasi ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan mutu atas hasil uji kepada masyarakat, terutama masyarakat industri. Disamping itu laboratorium pengujian juga mendukung akreditasi lembaga sertifikasi produk Baristand Industri Lampung. Hal ini dilakukan dengan cara memperluas kemampuannya dengan melaksanakan permohonan akreditasi penambahan ruang lingkup untuk beberapa produk.

(15)

12 Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab II Pembangunan Industri

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

b) Lembaga Inspeksi Teknis - BALQIS

Baristand Industri Lampung memiliki laboratorium pengujian untuk udara emisi dan ambien yang diakreditasi oleh KAN. Adanya akreditasi ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan mutu atas hasil uji kepada masyarakat, terutama masyarakat industri. Kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi harapan pelanggan dilakukan dengan cara memperluas kemampuannya dengan melaksanakan permohonan akreditasi penambahan ruang lingkup untuk beberapa parameter inspeksi.

c) Laboratorium Kalibrasi

Peralatan yang memadai untuk mendukung pengujian harus dikalibrasi agar terjamin kepastian pengukurannya. Laboratorium kalibrasi Baristand Industri Lampung melaksanakan kalibrasi peralatan untuk laboratorium pengujian dan alat – alat yang ada di industri, baik untuk keperluan laboratorium maupun proses produksi, dan sudah diakreditasi oleh KAN.

d) Lembaga Sertifikasi Produk - LSPro

Dalam rangka penerapan SNI wajib, Baristand Industri Lampung berperan aktif melalui lembaga sertifikasi produknya Apabila ada penambahan produk baru terhadap penerapan regulasi teknis SNI atau produk yang dipersyaratkan konsumen untuk bertanda SNI, maka LSPro Lampung berusaha untuk menambah ruang lingkup produk/ komoditinya agar diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Untuk dapat diakreditasi, Baristand Industri Lampung harus menyiapkan laboratorium pengujian, sumber daya manusia, peralatan yang memadai, serta mengembangkan sistem manajemen mutu ISO Guide 65/ Pedoman KAN 401.

e) Pelatihan Manajemen dan Teknis Industri

Pelatihan dan pengembangan SDM Industri merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia industri, dan institusi terkait lainnya. Tentunya kegiatan pelatihan ini disesuaikan dengan pemenuhan kebutuhan industri.

(16)

13 Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab II Pembangunan Industri

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

f) Konsultansi

Konsultansi merupakan fasilitas yang disediakan oleh Baristand Industri Lampung untuk industri yang memerlukan bantuan informasi terkait hal-hal berikut:

- Sistem Manajemen ISO series

- Penanggulan Pencemaran Teknologi Industri

Sedangkan perkembangan hasil-hasil pembangunan, khususnya dalam rangka pembinaan ke dalam tubuh organisasi, yang menyangkut perangkat keras dan lunak, dapat ditinjau dari tiga aspek, yaitu aspek personalia, aspek pembiayaan dan aspek prasarana dan sarana.

Sampai akhir tahun berjalan, Baristand Industri Lampung dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya didukung oleh 45 orang pegawai dan ditambah dengan tenaga kontrak analis dengan kualifikasi pendidikan bervariasi sesuai dengan kebutuhan balai.

Dalam rangka usaha untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan personil agar menjadi pegawai yang profesional di bidang tugasnya dan menjadi spesialis, maka setiap tahun para pegawai, baik teknis maupun administratif, diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat), baik diklat penjenjangan maupun diklat ketrampilan administratif dan teknik. Meskipun apabila ditinjau dari segi kuantitas dan jenis diklat yang diikuti masih kurang memadai. Selain itu juga, para pegawai diberi kesempatan untuk mengikuti seminar atau workshop yang dilaksanakan di tingkat pusat maupun daerah.

B. Arah Pembangunandi Bidang Litbang Industri

Rencana Strategis Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung tahun 2020-2024 telah ditetapkan, memuat kebijakan dan strategi untuk mewujudkan tujuan kinerja 5 tahun ke depan. Kebijakan 1 : Peningkatan kemampuan litbang yang memanfaatkan sumber daya alam lokal

a. Sinergi dengan lembaga Riset di provinsi Lampung

b. Link to Industry; pendekatan ke industri kecil dan menengah untuk menggali permasalahan industri, dan mengenalkan hasil litbangyasa.

(17)

14 Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab II Pembangunan Industri

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

Untuk tahun 2021, produk unggulan provinsi Lampung yaitu Kopi masih menjadi target litbang dengan mengembangkan sediaan powder penyalut Asam Klorogenat dari biji kopi. Sealin itu juga akan dikembangkan Produk Minuman Ready to Drink dan Minuman Konsentrat dari buah dan sayuran lokal sebagai suplemen vitamin dan mineral untuk mengatasi stunting.

Kebijakan 2 : Peningkatan kemampuan litbang yang memecahkan permasalahan industri

a. Peningkatan sarana dan prasarana libangyasa dan layanan jasa. Peningkatan keahlian peneliti/perekayasa perihal teknologi proses sangat dikaitkan dengan pemahaman tentang proses produksi setidaknya pada skala IKM. Untuk itu permesinan yang merupakan replika peralatan proses produksi pada IKM perlu dimiliki dan dikuasai untuk kemudian ditingkatkan teknologinya.

b. Pemetaan kompetensi SDM.

Meletakkan kompetensi dasar masing-masing peneliti untuk selanjutnya membuat data base kompetensi dan merencanakan jenis kepakaran yang akan dimiliki masing-masing peneliti/perekayasa

Implementasi atas kebijakan ini, Baristand Industri Bandar Lampung merencanakan untuk melakukan pengembangan Pupuk Organik Cair (POC) pada tanaman Kopi. Diharapkan dengan penggunaan POC bisa menghasilkan biji kopi berkualitas sehingga menaikkan daya saing IKM kopi bubuk lokal.

Peningkatan sarana/prasarana litbang akan diwujudkan dengan pengadaan peralatan litbang yang mendukung kegiatan Prioritas Riset Nasional di amanatkan kepada Baristand Industri Bandar Lampung dalam program nasional pencegahan Stunting.

Peningkatan kompetensi SDM Riset akan dilakukan dengan melatih para peneliti/perekayasa dengan bekerjasama dengan lembaga riset terkait melalui skema Inhouse Training atau mengirim peserta mengikuti diklat.

(18)

15 Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab II Pembangunan Industri

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

Kebijakan 3 : Peningkatan kapasitas kelembagaan dalam rangka penerapan standardisasi. a. Link to media. Mengenalkan kepada masyarakat luas akan keberadaan Balai Riset

dan Standardisasi Industri Lampung, dan karya yang telah dihasilkan dengan mengoptimalkan media sosial.

b. Peningkatan sarana dan prasarana libangyasa dan layanan jasa. Salah satu keunggulan Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung yaitu memiliki Lembaga Inspeksi Teknis yang tidak dimiliki instansi/lembaga lain di provinsi Lampung. Keunggulan ini harus diperkuat dengan modernisasi peralatan dan penambahan ruang lingkup baru seiring dengan semakin ketatnya regulasi. Selain itu, dalam rangka penguatan Lembaga Sertifikasi Produk oleh kementerian Perindustrian, akan berdampak pada penguatan lembaga Penguji yang menjadi pendukung utama penerapan standard (SNI).

c. Pemetaan kompetensi SDM.

Kemampuan teknis analis, inspektur, auditor, evaluator, dan petugas pengambil contoh, harus dipetakan untuk kemudian ditingkatkan mengimbangi perkembangan ruang lingkup kemampuan Lembaga Penilai Kesesuaian.

Peningkatan kapasitas kelembagaan diwujudkan dengan penambahan ruang lingkup akreditasi Laboratorium Kalibrasi untuk besaran massa/anak timbangan, penambahan ruang lingkup Lembaga Sertifikasi Produk dengan menambah skema sertifikasi pada produk Garam. Untuk mencapainya maka akan dilengkapi dengan sarana/peralatan, dan tenaga teknis yang memiliki kompetensi yang akan dikirim untuk mengikuti diklat teknis dengan bekerjasama dengan instansi terkait.

Kebijakan 4 : Peningkatan kompetensi SDM Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung. a. Link to Industry

Pendekatan ke industri dibutuhkan untuk memutakhirkan informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh Peneliti dan Perekayasa. Dengan memahami permasalahan pada industri akan memberikan stimulus pada para

(19)

16 Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 Bab II Pembangunan Industri

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

peneliti/perekayasa untuk memahami dan memecahkan permasalahan tersebut. b. Pemetaan kompetensi SDM

Selain melalui diklat, pola pemagangan SDM Baristand ke industri bisa menjadi kiat yang efektif untuk mengenal teknologi dan permasalahan yang dialami industri. Ini akan menambah wawasan dan pemahaman SDM dan mencari alternatif permasalahan pada industri sejenis.

Selain itu kemampuan operasional administrasi dan tata kelola bagi para petugas administrasi harus selalu di mutakhirkan seiring perkembangan teknologi informasi. Semua ini akan terlaksana dan efektif apabila kompetensi SDM masing-masing dipetakan dalam sebuah data base.

Program Pengembangan kompetensi SDM di Balai Riset dan Standardisasi Industri Bandar Lampung diawali dengan pemetaan kompetensi SDM teknis. Pemetaan kompetensi dilakukan berbasis kemampuan Lembaga Penilai Kesesuaian (LPK) yang dimiliki Baristand Industri Bandar Lampung. Sementara untuk pemetaan kompetensi SDM non teknis menggunakan pendekatan pemenuhan unsur-unsur pada penilaian Indeks Profesionalitas ASN.

(20)

Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2021 Bab III Rencana Kinerja

BAB III

RENCANA KINERJA

A.

Sasaran

Sasaran Kinerja Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung yang ingin dicapai yaitu: 1. Meningkatnya kontribusi inovasi dalam rangka mendukung pertumbuhan PDB

industri pengolahan nonmigas. Peran penelitian dan pengembangan yang menghasilkan teknologi untuk mendukung pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas salah satunya adalah melalui peningkatan efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan hasil riset/inovasi. Efisiensi yang dimaksud adalah kontribusi hasil litbangyasa yang diterapkan tahun berjalan terhadap efisiensi perusahaan industri pada proses tertentu, bukan keseluruhan proses produksi.

Mengukur indikator kinerja ini dengan membandingkan Quality atau Cost atau Delivery

sebelum dan setelah penerapan hasil litbangyasa (pada proses tertentu, bukan

keseluruhan proses produksi) di perusahaan industri pada tahun berjalan. Setelah

diketahui efisiensi setiap perusahaan industri lalu dihitung rata-ratanya.

Indikator ini berkaitan dengan indikator "Hasil riset/inovasi yang dimanfaatkan

perusahaan industri/ badan usaha bagi Baristand.

2. Meningkatnya kinerja litbangyasa dalam rangka mendukung daya saing dan kemandirian industri pengolahan non migas. Persentase hasil riset/inovasi yang dimanfaatkan perusahaan industri/badan usaha pada lima tahun terakhir. Persentase hasil riset/inovasi yang dimanfaatkan perusahaan industri/badan usaha ini bukan merupakan uji coba hasil litbangyasa, akan tetapi perusahaan telah menggunakan/membeli produk/alat/proses, atau telah terdapat perusahaan industri yang memproduksi prototipe litbangyasa.

Mengukurnya dengan menghitung (akumulasi) dan memverifikasi jumlah

prototipe/alat/mesin/teknologi proses hasil litbangyasa/inovasi Balai Besar/Baristand

yang telah dimanfaatkan perusahaan industri/badan usaha (termasuk IKM) selama lima

(21)

18 Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2021 Bab III Rencana Kinerja

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

tahun terakhir, dibagi dengan jumlah total akumulasi litbangyasa yang telah dihasilkan

selama lima tahun terakhir (Litbangyasa multiyears dihitung satu riset). Adapun

litbangyasa yang diterapkan dapat merupakan hasil litbang tahun-tahun yang lalu

(maksimal 5 tahun).

3. Meningkatnya penerapan teknologi 4.0 untuk penguatan implementasi Making Indonesia 4.0. Implikasinya adalah litbangyasa yang telah memanfaatkan satu atau beberapa teknologi industri 4.0 seperti Artificial Intelligence, 3D printing, big data, Virtual Reality, Augmented Reality, dan sebagainya.

Mengukurnya dengan cara menghitung jumlah litbangyasa pada tahun berjalan yang telah

memanfaatkan teknologi 4.0 dibagi jumlah total litbangyasa pada satker yang telah siap

memanfaatkan teknologi 4.0 pada tahun berjalan (termasuk in house riset). Indikator ini

bersifat sukarela bagi balai yang telah siap menerapkan riset berbasis teknologi 4.0.

4.

Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang litbangyasa dan

standardisasi industri untuk mendukung industri yang berdaya saing dan

berkelanjutan

. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi

tentang tingkat kepuasan

masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya.

Tata cara perhitungan responden, penyusunan kuesioner dan indeks

mengacu kepada Kepmenpan Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pedoman Umum

Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah dan

Kepmenpan Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan

Publik. IKM berada pada skala 1 s/d 4, dimana nilai indeks 1,00-1,75 berarti tidak baik,

nilai indeks 1,76-2,50 kurang baik, nilai indeks 2,51-3,25 baik, dan nilai indeks 3,26-4,00

berarti sangat baik.

(22)

19 Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2021 Bab III Rencana Kinerja

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

yaitu Academic, Business, Community dan Government (ABCG). Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung sebagai Lembaga litbang di lingkungan BPPI yang juga perwakilan dari pemerintah/government, harus senantiasa berkolaborasi dengan perguruan tinggi dan perusahaan/industri sehingga riset-riset yang dihasilkan dapat diterapkan di industri dan dapat meningkatkan daya saing industri.

Perhitungannya dengan cara membandingkan jumlah riset kolaborasi yang melibatkan

seluruh unsur

Academic, Business, Community

, dan

Government

dengan jumlah riset

(cluster riset) pada tahun berjalan.

5. Meningkatkan kompetensi SDM dan budaya kerja. Indeks Profesionalitas ASN adalah suatu instrumen yang digunakan untuk mengukur secara kuantitatif tingkat profesionalitas pegawai ASN yang hasilnya dapat digunakan sebagai dasar penilaian dan evaluasi dalam upaya pengembangan profesionalisme ASN.

Perhitungan indeks merujuk pada Peraturan

BKN Nomor 8 Tahun 2019 Tanggal 15 Mei 2019 tentang Pedoman Tata Cara dan

Pelaksanaan Pengukuran Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara. Kategori tingkat

Profesionalitas ASN dibuat dalam rentang nilai sebagai berikut: a. 91

–100 (Sangat

Tinggi); b. 81 — 90 (Tinggi); c. 71 – 80 (Sedang); d. 61 — 70 (Rendah); dan e. 60 ke

bawah (Sangat Rendah).

Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. Disiplin pegawai secara umum merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Perhitungan disiplin pegawai

merujuk pada Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 49/M-IND/PER/6/2014 tentang

Penilaian Kinerja Unit Kerja di Lingkungan Kementerian Perindustrian. Nilai disiplin

pegawai merujuk pada penilaian absensi untuk Unit Eselon I dengan komponen jam kerja,

jam masuk, jam pulang, alpa, dinas luar/tugas luar, sakit, izin, cuti, tugas belajar/diklat.

(23)

20 Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2021 Bab III Rencana Kinerja

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

6. Membangun sistem manajemen. Sistem manajemen Lembaga Penilai Kesesuaian (LPK) yang berhasil dipelihara/dipertahankan melalui mekanisme assessment oleh pihak eksternal (independen) pada tahun berjalan, dibandingkan dengan pelaksanaan assessment sistem manajemen pada tahun berjalan.

7. Memperkuat akuntabilitas kinerja organisasi. Penilaian SPIP dilaksanakan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Inspektorat Jenderal melalui Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Kerangka maturitas SPIP terpola dalam enam tingkatan yaitu: belum ada, rintisan, berkembang, terdefinisi, terkelola dan terukur, optimum. Tingkatan dimaksud setara masing-masing dengan level 0, 1, 2, 3, 4 dan 5. Setiap tingkat maturitas mempunyai karakteristik dasar yang menunjukkan peran atau kapabilitas penyelenggaraan SPIP dalam mendukung pencapaian tujuan instansi pemerintah. Nilai Maturitas SPIP Kemenperin terdiri dari beberapa unsur meliputi Lingkungan pengendalian; Penilaian risiko; Kegiatan pengendalian; Informasi dan komunikasi; dan Pemantauan pengendalian intern.

Secara keseluruhan terdapat lima fokus penilaian yang tersebar ke dalam 25 sub unsur

SPIP. Dengan asumsi bahwa fokus penilaian mempunyai tingkat keterkaitan dan tingkat

kepentingan yang berbeda, maka focus penilaian memiliki bobot yang berbeda-beda.

Penetapan skor maturitas SPIP menggunakan skor hasil validasi dengan membuat rerata

tertimbang dari skor validasi. Skor ini yang kemudian digunakan untuk menentukan

tingkat maturitas SPIP.

Tingkatan Maturitas:

Kementerian PAN dan RB melaksanakan evaluasi terhadap sistem akuntabilitas kinerja pada setiap instansi pemerintah. Dalam evaluasi akuntabilitas kinerja yang dilaksanakan oleh Kementerian PAN dan RB, penilaian dilakukan terhadap 5 (lima) komponen, yaitu Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja, Evaluasi Kinerja dan

(24)

21 Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2021 Bab III Rencana Kinerja

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

Capaian Kinerja. Penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kementerian Perindustrian dilakukan setelah tahun anggaran berakhir, sehingga nilai capaiannya indikator ini dapat terlihat pada pertengahan tahun anggaran setelahnya.

Perhitungan nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

Kementerian Perindustrian menggunakan Lembar Kerja Evaluasi sesuai Permenpan 12

tahun 2015 dimana seluruh dokumen akuntabilitas kinerja dikumpulkan untuk dilakukan

penilaian oleh tim evaluator.

Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian merupakan konsolidasi (penggabungan) dari setiap satuan kerja yang berada di lingkungan Kementerian di seluruh Indonesia. Sementara sampai saat ini masih ditemukan beberapa Laporan Keuangan yang masih belum menyajikan Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Operasional (LO), Laporan atas Perubahan Ekuitas (LPE) dan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) sesuai dengan peraturan yang berlaku. Maka untuk itu perlu dilakukan penilaian atas Laporan Keuangan pada satuan kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian. Penilaian ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada satuan kerja dan diharapkan agar setiap satuan kerja dapat menyusun Laporan Keuangan secara lengkap dan sesuai peraturan yang berlaku serta tepat waktu.

(25)

22 Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2021 Bab III Rencana Kinerja

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

Metode penilaian dilakukan berdasarkan

desk review

dengan data Satuan Kerja yang

terkonsolidasi di Biro Keuangan. Metodologi penilaian menggunakan

desk evaluation

atas data-data Keuangan dan BMN dengan menggunakan kertas kerja penilaian yang

berisi penilaian atas empat unsur yang terdiri dari kesesuaian SAP, kecukupan informasi,

ketaatan dalam peraturan dan efektifitas Pengendalian Intern. Kertas kerja penilaian akan

diisi oleh tim penilai dari Tim Biro Keuangan.

8. Memperkuat sarana prasarana litbangyasa dan layanan publik. Indeks sarana prasarana litbang dikembangkan untuk mengetahui kekuatan sarana dan prasarana litbang Satker Unit Pelayanan Teknis (UPT) di lingkungan BPPI untuk melaksanakan tugas dan fungsinya di bidang penelitian dan pengembangan. Indeks sarana prasarana litbang diperoleh melalui asesmen komponen sebagai berikut: gedung (bobot 35%), alat litbang/uji utama (bobot 35%), pranata litbang (bobot 20%) dan sarana kerja peneliti/perekayasa (bobot 10%). Setiap komponen memiliki parameter penilaian tersendiri.

Indeks sarana prasarana layanan jasa industri dikembangkan untuk mengetahui kekuatan sarana dan prasarana layanan jasa industri Satker UPT di lingkungan BPPI untuk melaksanakan tugas dan fungsinya di bidang layanan jasa teknis.

Indeks sarana prasarana layanan jasa industri diperoleh melalui asesmen standar pelayanan dan budaya pelayanan prima pada penilaian Zona Integritas.

B.

Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan nilai atau karakteristik tertentu yang digunakan untuk mengukur output atau outcome. Alat ukur diperlukan untuk menentukan derajat keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Dari satu Tujuan yang memiliki 7 (tujuh) Sasaran Kinerja yang telah ditetapkan, Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung menetapkan Indikator Kinerja untuk tahun 2021 sebagai berikut:

Indikator Kinerja Tujuan: Efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan hasil riset/inovasi, dengan target kinerja sebesar 5,5%

(26)

23 Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2021 Bab III Rencana Kinerja

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

Mengacu kepada Renstra 2020 - 2024 Indikator Kinerja Utama (IKU) Baristand Industri Lampung tertuang dalam sasaran kinerja sebagai berikut:

1. Sasaran Kinerja 1:

a. Persentase hasil riset/inovasi lima tahun terakhir yang dimanfaatkan perusahaan industri/badan usaha, target kinerja sebesar 17%

b. Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan paket teknologi/supervisi, target kinerja sebesar 2 (dua) Perusahaan

2. Sasaran Kinerja 2: Persentase litbangyasa yang memanfaatkan teknologi 4.0 dibandingkan total litbangyasa pada tahun berjalan, target kinerja sebesar 0%. Pengembangan Industri 4.0 dikhususkan untuk Balai Besar sementara Baristand boleh mengembangkan Industri 4.0 apabila sudah memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Untuk itu Balai Riset dan Standardisasi Industri Bandar Lampung belum menargetkan Sasaran Kinerja ini di tahun 2021.

Sedangkan Sasaran Kinerja Non IKU adalah: 3. Sasaran Kinerja 3:

a. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan jasa industri, target kinerja sebesar 3,5 skala indeks.

b. Proporsi riset berbasis kerjasama/kolaborasi, target kinerja sebesar 33% c. Karya Tulis Ilmiah dengan rincian:

i. Jurnal Internasional, target kinerja sebesar 1 KTI ii. Prosiding Internasional, target kinerja sebesar 1 KTI iii. Jurnal Nasional, target kinerja sebesar 2 KTI

iv. Prosiding Nasional, target kinerja sebesar 4 KTI

(27)

24 Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2021 Bab III Rencana Kinerja

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

4. Sasaran Kinerja 4:

a. Rata-rata Indeks Profesionalitas ASN, target kinerja sebesar 80 (indeks) b. Nilai disiplin pegawai, target kinerja sebesar 90.

5. Sasaran Kinerja 5: Proporsi keberhasilan surveillance/sertifikasi sistem manajemen dari sistem manajemen yang dimiliki, target kinerja sebesar 100%

6. Sasaran Kinerja 6:

a. Nilai minimal tingkat maturitas pengendalian internal (SPIP), target kinerja sebesar 3,8.

b. Nilai minimal akuntabilitas kinerja, target kinerja sebesar 80,1 c. Nilai minimal laporan keuangan, target kinerja sebesar 90. 7. Sasaran Kinerja 7:

a. Rata-rata Indeks sarana prasarana litbangyasa, target kinerja sebesar 85. b. Rata-rata Indeks sarana prasarana layanan publik, target kinerja sebesar 96.

(28)

Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2021 Bab III Rencana Kinerja

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

25

Sasaran Strategis Dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis Baristand Industri Lampung 2021

PROGRAM/

KEGIATAN SASARAN KINERJA INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

Tj Meningkatnya kontribusi inovasi dalam rangka mendukung pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas

Efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan hasil riset/inovasi

Persen 5,5

SK1 Meningkatnya kinerja litbangyasa dalam rangka mendukung daya saing dan kemandirian industri pengolahan nonmigas.

Persentase hasil riset/inovasi lima tahun terakhir yang

dimanfaatkan perusahaan industri/badan usaha Persen 17,0 Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan

paket teknologi/supervisi/konsultansi

Perusahaan /badan usaha

(akumulasi) 2 SK2 Meningkatnya penerapan teknologi 4.0 untuk

penguatan implementasi Making Indonesia 4.0 Persentase litbangyasa yang memanfaatkan teknologi 4.0 dibandingkan total litbangyasa pada tahun berjalan

Persen

0

SK3 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang litbangyasa dan standardisasi industri untuk mendukung industri yang berdaya saing dan berkelanjutan

Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan jasa

industri Indeks 3,5

Proporsi riset berbasis Kerjasama /kolaborasi Persen 33 Karya Tulis Ilmiah:

Jurnal Internasional KTI 1

(29)

Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2021 Bab III Rencana Kinerja

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG PROGRAM/

KEGIATAN SASARAN KINERJA INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

Jurnal Nasional KTI 2

Prosiding Nasional KTI 4

SK4 Meningkatkan kompetensi SDM dan budaya kerja Rata-rata Indeks Profesionalitas ASN Indeks 80

Nilai disiplin pegawai Nilai 90

SK5 Membangun sistem manajemen Proporsi keberhasilan surveillance /sertifikasi sistem manajemen dari sistem manajemen yang dimiliki

Persen 100 SK6 Memperkuat akuntabilitas kinerja organisasi Nilai minimal tingkat maturitas pengendalian internal

(SPIP) Nilai 3,8

Nilai minimal akuntabilitas

Kinerja Nilai 80,1

Nilai minimal laporan keuangan Nilai 90

SK7 Memperkuat sarana prasarana litbangyasa dan

layanan public Rata-rata Indeks sarana prasarana litbangyasa Indeks 85

(30)

Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2021 Bab III Rencana Kinerja

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

Target Rencana Aksi per Triwulan Baristand Industri Lampung 2021

PROGRAM/

KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SATUAN

TARGET KINERJA

TARGET RENCANA AKSI

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Tj Efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan hasil riset/inovasi

Persen 5,5 25 % 50 % 75 % 100 %

SK1 Persentase hasil riset/inovasi lima tahun terakhir yang dimanfaatkan perusahaan industri/badan usaha

Persen 17,0

25 % 50 % 75 % 100 %

Perusahaan industri/badan usaha yang

memanfaatkan paket teknologi/supervisi/konsultansi Perusahaan /badan usaha (akumulasi ) 2 25 % 50 % 75 % 100 %

SK2 Persentase litbangyasa yang memanfaatkan teknologi 4.0 dibandingkan total litbangyasa pada

tahun berjalan Persen

0 - - -

-SK3 Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan jasa industri

Indeks 3,5 25 % 50 % 75 % 100 %

Proporsi riset berbasis Kerjasama /kolaborasi Persen 33 25 % 50% 75 % 100 % Karya Tulis Ilmiah:

Jurnal Internasional KTI 1

Prosiding Internasional KTI 1

(31)

Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2021 Bab III Rencana Kinerja

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG PROGRAM/

KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SATUAN

TARGET KINERJA

TARGET RENCANA AKSI

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Prosiding Nasional KTI 4

SK4 Rata-rata Indeks Profesionalitas ASN Indeks 80 25 % 50% 75 % 100 %

Nilai disiplin pegawai Nilai 90 25 % 50% 75 % 100 %

SK5 Proporsi keberhasilan surveillance /sertifikasi sistem

manajemen dari sistem manajemen yang dimiliki Persen 100 25 % 50% 75 % 100 % SK6 Nilai minimal tingkat maturitas pengendalian internal

(SPIP) Nilai 3,8

25 % 50% 75 % 100 %

Nilai minimal akuntabilitas Kinerja Nilai 80,1 25 % 50% 75 % 100 %

Nilai minimal laporan keuangan Nilai 90 25 % 50% 75 % 100 %

SK7 Rata-rata Indeks sarana prasarana litbangyasa Indeks 85 25 % 60% 85 % 100 %

Rata-rata Indeks sarana prasarana layanan publik

(32)

Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2021 Bab III Rencana Kinerja

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

29 PAGU ANGGARAN TAHUN 2021

Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung

KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU

EC Program Nilai Tambah dan Daya Saing Industri 26.025.307

6077 Pengembangan Dan Penyelenggaraan Jasa Industri 3.717.901

6077.BAD Pelayanan Publik Kepada Industri 3.717.901

12 Jasa Pelayanan Teknis Pengujian Baristand Industri 2.948.066

51 Jasa Pelayanan Teknis Pengujian 2.413.694

52 Pengembangan Kelembagaan Baristand Industri Akreditasi/ Surveillance/ Reakreditasi Lembaga Pengujian Dan Iso 9001

534.372

24 Jasa Pelayanan Teknis Kalibrasi Baristand Industri 406.380

51 Terselenggaranya Jasa Pelayanan Teknis Kalibrasi 302.000

52 Pengembangan Kelembagaan Baristand Industri Akreditasi/ Surveillance/ Reakreditasi Lembaga Kalibrasi

104.380

36 Jasa Pelayanan Teknis Sertifikasi Baristand Industri 294.090

51 Jasa Pelayanan Teknis Sertifikasi 134.580

52 Pengembangan Kelembagaan Baristand Industri Akreditasi/ Surveillance/ Reakreditasi Lembaga Sertifikasi Produk

159.510

58 Jasa Pelayanan Pelatihan Teknis Baristand Industri 69.365

51 Jasa Pelayanan Pelatihan Teknis 69.365

KB Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 909.224

6080 Penelitian Dan Pengembangan Teknologi Industri 909.224

6080.AEC Kerja Sama 16.120

3 Kerja Sama Litbangyasa Dan Layanan Teknis Baristand Industri 16.120

51 Kerja Sama Litbangyasa Dan Layanan Teknis 16.120

6080.AEF Sosialisasi Dan Diseminasi 48.500

2 Promosi/publikasi/temu Pelanggan/sosialisasi /diseminasi Litbangyasa Dan

Layanan Teknis Baristand Industri

48.500

51 Promosi/publikasi/temu Pelanggan/sosialisasi /diseminasi Litbangyasa Dan Layanan Teknis

48.500

6080.BDI Fasilitasi Dan Pembinaan Industri 76.040

1 Hasil Litbangyasa Yang Diterapkan Di Industri Baristand Industri 50.000

51 Hasil Litbangyasa Yang Diterapkan Di Industri 50.000

2 Paket Teknologi/supervisi/konsultasi Yang Dimanfaatkan Oleh Industri Baristand

Industri

(33)

30

Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2021 Bab III Rencana Kinerja

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

51 Paket Teknologi/supervisi/konsultasi Yang Dimanfaatkan Oleh Industri 26.040

6080.SDA Penelitian Dan Pengembangan Produk 768.564

3 Hasil Litbangyasa Prn Baristand Industri 768.564

51 Hasil Produk Litbangyasa Prn Baristand Industri 768.564

WA Program Dukungan Manajemen 113.315.373

6042 Pengelolaan Manajemen Kesekretariatan Bidang Penelitian Dan Pengembangan

Industri

12.590.597

6042.EAA Layanan Perkantoran 10.042.288

13 Layanan Perkantoran Bppi Baristand Industri 10.042.288

1 Gaji Dan Tunjangan 6.466.808

2 Operasional Dan Pemeliharaan Kantor 3.575.480

6042.EAB Layanan Perencanaan Dan Penganggaran Internal 736.870

17 Layanan Tata Usaha Dan Dukungan Manajemen Baristand Industri 736.870

51 Penyusunan Rencana Program Dan Penyusunan Rencana Anggaran 39.605

52 Pelaksanaan Pemantauan Dan Evaluasi 37.955

53 Pengelolaan Data Dan Informasi 359.993

54 Pelayanan Tata Usaha Dan Rumah Tangga 153.190

55 Layanan Pengelolaan Majalah/jurnal Ilmiah Dan Publikasi Kti 146.127

6042.EAD Layanan Sarana Internal 1.479.179

13 Layanan Sarana Internal Bppi Baristand Industri 1.479.179

52 Pengadaan Perangkat Pengolah Data Dan Komunikasi 177.200

53 Pengadaan Peralatan Fasilitas Perkantoran 1.301.979

6042.EAE Layanan Prasarana Internal 190.000

13 Layanan Prasarana Internal Bppi Baristand Industri 190.000

51 Pembangunan/ Renovasi Gedung Dan Bangunan 190.000

6042.EAM Layanan Pendidikan Dan Pelatihan Internal 142.260

13 Layanan Pendidikan Dan Pelatihan Internal Bppi Baristand Industri 142.260

52 Pengembangan Kompetensi/ Pelatihan 142.260

(34)

Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung Tahun 2020 BAB IV Penutup

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG

31

BAB IV

PENUTUP

Rencana kinerja Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung tahun 2020

adalah penjabaran dari Rencana Strategis Balai Riset dan Standardisasi Industri

Lampung tahun 2020-2024 di periode tahun pertama. Indikator Kinerja setiap Sasaran

Kinerja di tahun 2021 akan menjadi target kinerja, untuk itu akan dijabarkan pada

Rencana Kinerja dan diwujudkan pada program dan kegiatan di tahun 2021.

Keberhasilan pencapaian kinerja adalah hasil dari kolaborasi semua pihak

dalam suatu organisasi. Dalam upaya memenuhi rencana kinerja 2021, Baristand

Industri Lampung akan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada dengan

memperhatikan asas-asas pengelolaan pemerintahan yang bersih, benar dan

berintegritas.

(35)
(36)

Lampiran 1: Rencana Kinerja Baristand Industri Lampung TA. 2021

No. INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

1. Efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan hasil riset/inovasi

Persen 5,5

2. Persentase hasil riset/inovasi lima tahun terakhir yang

dimanfaatkan perusahaan industri/badan usaha Persen 17,0 3. Perusahaan industri/badan usaha yang memanfaatkan

paket teknologi/supervisi/konsultansi

Perusahaan /badan usaha

(akumulasi) 2 4. Persentase litbangyasa yang memanfaatkan teknologi 4.0

dibandingkan total litbangyasa pada tahun berjalan Persen 0

5. Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap layanan jasa industri

Indeks 3,5 6. Proporsi riset berbasis Kerjasama /kolaborasi Persen 33 7. Karya Tulis Ilmiah:

Jurnal Internasional KTI 1

Prosiding Internasional KTI 1

Jurnal Nasional KTI 2

Prosiding Nasional KTI 4

8. Rata-rata Indeks Profesionalitas ASN Indeks 80

9. Nilai disiplin pegawai Nilai 90

10. Proporsi keberhasilan surveillance /sertifikasi sistem manajemen dari sistem manajemen yang dimiliki

Persen 100

11. Nilai minimal tingkat maturitas pengendalian internal

(SPIP) Nilai 3,8

12 Nilai minimal akuntabilitas Kinerja Nilai 80,1

13 Nilai minimal laporan keuangan Nilai 90

14. Rata-rata Indeks sarana prasarana litbangyasa Indeks 85 15 Rata-rata Indeks sarana prasarana layanan publik Indeks 96

(37)

Lampiran 2.

PERJANJIAN KINERJA BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI

BANDAR LAMPUNG TAHUN 2021

NO TUJUAN/SASARAN

STRATEGIS (SS) INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN

1 Meningkatnya kontribusi

inovasi dalam rangka

mendukung pertumbuhan PDB industri pengolahan non migas

1. Efisiensi perusahaan industri yang memanfaatkan hasil riset/inovasi

5,5 Persen

2 Meningkatnya kinerja

litbangyasa dalam rangka mendukung daya saing dan

kemandirian industri

pengolahan nonmigas

2. Persentase hasil riset/inovasi lima tahun terakhir yang dimanfaatkan perusahaan industri/badan usaha

17,0 Persen

3. Perusahaan industri/badan usaha

yang memanfaatkan paket

teknologi/problem solving/supervisi/konsultasi 2 Perusahaan industri / Badan Usaha 3 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang litbangyasa dan

standardisasi industri untuk mendukung industri yang

berdaya saing dan

berkelanjutan

4. Indeks Kepuasan Masyarakat

terhadap layanan jasa industry

3,5 Indeks

5. Karya Tulis Ilmiah yang

diterbitkan di prosiding/jurnal

nasional/internasional yang

terakreditasi/terindeks global dan pengajuan Paten

a. Jurnal Internasional 1 KTI

b. Prosiding Internasional 1 KTI

c. Jurnal Nasional 2 KTI

d. Prosiding Nasional 4 KTI

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi  Baristand Industri Lampung

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan penerapan hasil litbang kepada dunia usaha dan pemberdayaan kebijakan internal BPPI diwujudkan oleh masing-masing unit di lingkungan Baristand Industri

Seiring dengan itu, penulis sangat berterima kasih kepada kedua orang tua dan saudara-saudaraku yang jauh di mata namun dekat di hati yang telah memberikan dukungannya baik

Berangkat dari kajian ini,mendorong penulis melakukan penelitian dengan memilih judul“HUBUNGAN BUDAYA PATRIARKI TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH DALAM

Beliau pernah menjadi petugas pengibar bendera (Paskibraka) tingkat Kabupaten Tangerang dan menjadi Mojang Priangan mewakilli daerah Jawa Barat. Setelah terjun ke dunia

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis : 1) Hubungan karakteristik petani dengan produksi padi sawah di Kelurahan Dembe Jaya. 2) Pengaruh kegiatan penunjang agribisnis

1 Memeriksa apakah kita sudah membangun boundaries yang benar dalam hidup kita sesuai dengan firman Tuhan 2 Membangun boundaries/batas yang jelas dan benar dengan memahami

Pendidikan orang tua sebagai bagian dari kondisi sosial keluarga yang dikaji berdasarkan persepsi atau penilaian yang dilakukan oleh pekerja anak, ternyata

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa: (1) Implementasi pembelajaran BCCT di KB SCA Karanganyar dilakukan melalui tiga aspek, yaitu: (a) perencanaan, yaitu: