• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1 Definisi Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan adalah proses menemukan permasalahan dan menghasilkan alternatif pemecahan yang relevan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2.1 Definisi Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan adalah proses menemukan permasalahan dan menghasilkan alternatif pemecahan yang relevan."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Topik 3 : Analisis

2.1 Definisi Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan adalah proses menemukan permasalahan dan menghasilkan alternatif pemecahan yang relevan.

Tujuan tahap analisis adalah untuk mengetahui kebutuhan customer berkaitan dengan sistem perangkat lunak yang diinginkan. Pada tahap ini yang terlibat adalah tim spesifikasi/analisis dan customer (meliputi end-user, manajer dan staf lain yang terlibat).

2.2 Metric (Ukuran) Analisis Kebutuhan

Metric analisis kebutuhan diperlukan untuk :

ƒ Mengukur apakah suatu kebutuhan didefinisikan dengan baik. Hal ini dapat dilihat antara lain dari persentase spesifikasi kebutuhan yang ambigu dan derajat kelengkapan kebutuhan yang didefinisikan

ƒ Mengukur apakah inspeksi terhadap pendefinsian kebutuhan dilakukan secara efektif 2.3 Lingkup Tahap Analisis

ƒ ƒ MeMennggiiddeennttiiffiikkaassii ccuusstotommeerr ((teterrmmaassukuk ppeenngggguunnaa)) ƒ ƒ MeMennddeeffiinniissiikkaann ddaann mmeennssppeessiiffiikkaassiikkaann kkeebbuuttuuhhaann ƒ ƒ MeMemmbbaanngguunn mmooddeell aannaalliissiiss ƒ ƒ MeMennddeeffiissiikkaann ssppeessiiffiikkaassi i rriinnccii uunnttuukk ddiijjaaddiikkaann ppaanndduuaann ddaallaamm mmeelalakukukkaann ppeerraannccaannggaann ƒ ƒ MeMennddookkuummeennttaassikikaann hhaassiill aannaalliissiiss kkee ddaallaamm ddookkuummeenn SSKKPPLL ((SSppeessiiffiikkaassi i KKeebbuuttuuhhaann P Peerrananggkkaatt LLuunnaakk)) ddeennggaann ffoorrmamatt ssttaannddaarr ((mmiissalal :: IIEEEEEE,, NNAASSAA,, IITTBB,, ddllll)).. ƒ ƒ MeMellaakkuukkaann ppeennggkkaajjiiaann uullaanngg sseeccaarraa ffoorrmmaall

2.4 Pendefinisian dan Spesifikasi Kebutuhan

Definisi Kebutuhan adalah deskripsi fungsionalitas sistem yang berorientasi pada customer dan batasan-batasan yang menyertai pengoperasian sistem tersebut [SOM00].

Penulisan Definisi Kebutuhan:

ƒ Menggunakan bahasa natural (english) Æ meskipun secara universal dimengerti, namun tetap dimungkinkan muncul hal-hal berikut yang harus dihindari, antara lain :

o ketidakjelasan disebabkan dokumen yang dibuat sulit dibaca karena terlalu rinci o pencampuradukan antara kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsional o beberapa kebutuhan diekspresikan dengan satu pernyataan

ƒ Menggunakan format standar (misal : IEEE)

Spesifikasi Kebutuhan adalah deskripsi rinci dan terukur dari fungsi-fungsi dan batasan-batasan sistem yang telah didefinisikan [SOM00].

Penulisan Spesifikasi Kebutuhan :

ƒ Structured language specifications

o Bentuk terbatas dari bahasa natural (english) yang digunakan untuk mengekspresikan kebutuhan

o Menghilangkan beberapa problem yang diakibatkan oleh ambiguitas dan fleksibilitas

(2)

o Sering didukung dengan penggunaan pendekatan berbasis form( Form-based specifications)

o Form-based specifications, berisi :

• Definisi fungsi dan entitas

• Deskripsi input dan dari mana datangnya

• Deskripsi output dan siapa yang membutuhkannya • Mengindikasikan entitas lain yang dibutuhkam

• Kondisi sebelum dan sesudah proses dilakukan (jika diperlukan) • Efek samping dari proses jika ada

ƒ Notasi Grafis

ƒ

Spesifikasi matematis Jenis kebutuhan antara lain :

ƒ Kebutuhan Data

ƒ Kebutuhan Fungsional

ƒ Kebutuhan Non Fungsional

ƒ Kebutuhan Antarmuka 2.5 Pemodelan Analisis Prinsip Pemodelan Analisis

ƒ Memodelkan domain data

ƒ Memodelkan Fungsi

ƒ Memodelkan perilaku sistem

ƒ Mempartisi model

ƒ Mulai dengan fokus pada esensi dari permasalahan Memodelkan Domain Data

Memodelkan domain data terdiri dari :

ƒ Mendefinisikan objek data

ƒ Mendeskripsikan atribut data

ƒ Mendefinisikan keterhubungan data Memodelkan Fungsi

Memodelkan fungsi terdiri dari :

ƒ Mengidentifikasi fungsi-fungsi yang mentransformasikan objek data

ƒ Mengidentifikasi bagaimana aliran data yang terdapat pada sistem

ƒ Mengidentifikasi entitas yang memproduksi data dan memanfaatkan informasi yang dihasilkan sistem

Memodelkan Perilaku Sistem, meliputi :

ƒ Mengidentifikasi semua state yang dihasilkan sistem

ƒ Menspesifikasikan event yang menyebabkan perubahan dari satu state ke state yang lain Mempartisi model, meliputi :

ƒ Melakukan perincian objek data

ƒ Menyusun hirarki fungsional

(3)

Pemodelan analisis berfungsi untuk memberikan gambaran lojik perangkat lunak, data yang diperlukan dan model perilaku dari sistem perangkat lunak yang dikembangkan. Gambar 2. 9 memperlihatkan lingkup pemodelan analisis.

Model Fungsional

Model Perilaku

Model data

Gambar 2.9 pemodelan analisis [PRE01] Pemodelan analisis dimulai dengan :

ƒ

Mendefinisikan pernyataan ruang lingkup sistem Ædapat diperoleh dari dokumen kontrak, dokumen spesifikasi sitem atau dokumen lainnya dan himpunan use-case. Pernyataan ini harus menguraikan fungsi-fungsi dasar yang harus dimiliki sistem, data yang akan menjadi masukan dan keluaran, perilaku sistem, domain informasi dan batasan-batasan secara singkat dan jelas.

ƒ Mendefinisikan objek-objek dan operasi Æ objek-objek dapat merepresentasikan entitas luar yang memberikan input ke sistem atau yang menerima informasi dari sistem, aliran data atau item data yang ditransformasikan oleh sistem dan penyimpanan data (data store). Sedangkan operasi merepresentasikan proses-proses yang terdapat pada aplikasi.

ƒ Melakukan pemodelan data Æ pemodelan ini diperlukan untuk meminimalkan kebergantungan objek data terhadap proses, memfokuskan pada pengekspolrasian domain data, membuat suatu model yang memudahkan customer memahaminya dan mengindikasikan keterhubungan antara suatu objek data dengan objek data lainnya. Model ini direpresentasikan dengan Entity Relationship Diagram.

ƒ Melakukan pemodelan fungsi Æ pemodelan ini diperlukan untuk memperlihatkan proses-proses yang dimiliki aplikasi dan bagaimana proses-proses tersebut mentransformasikan data menjadi informasi. Model ini untuk metode terstruktur direpresentasikan dengan Data Flow Diagram

ƒ Melakukan pemodelan perilaku Æ pemodelan ini diperlukan untuk memperlihatkan perubahan state yang ditunjukkan sistem atau aplikasi ketika terjadi event yang dibangkitkan dari luar. Model ini direpresentasikan dengan State Transition Diagram ƒ

ƒ Mendefinisikan Spesifikasi Proses Æ masing-masing proses pada Data Flow Diagram yang sudah tidak didekomposisi lagi dideskripsikan spesifikasinya.

ƒ

ƒ Mendeskripsikan Kamus Data Æ kamus data diperlukan untuk mendeskripsikan isi atau nilai dari data, baik data yang mengalir ke proses dan dari proses maupun data yang terdapat pada data store.

(4)

Pemodelan Data

Notasi ERD Î Notasi ERD ditunjukkan gambar 2.10

O

On

ne

e

c

co

om

mm

mo

on

n

f

fo

or

rm

m:

:

1

1

o

ob

bj

je

ec

ct

t

(0, m)

r

re

el

la

at

ti

io

on

ns

sh

hi

ip

p

(1, 1)

1

1

(1

(

1,

,

1

1)

)

(

(0

0,

,

m

m)

)

r

re

el

la

at

ti

io

on

ns

sh

hi

ip

p

ob

o

bj

je

ec

ct

t

2

2

a

a

t

t

t

t

r

r

i

i

b

b

u

u

t

t

e

e

2

2

o

ob

bj

je

ec

ct

t

o

ob

bj

je

ec

ct

t

A

An

no

ot

th

he

er

r

c

co

om

mm

mo

on

n

f

fo

or

rm

m:

:

Gambar 2.10 Notasi Entity Relationship Diagram [PRE01] Catatan :

Untuk kasus di mana data yang terlibat dalam sistem tidak memerlukan penyimpanan (basis data) atau jika objek-objek data tersebut tidak memiliki keterhubungan satu sama lain, maka ERD tidak perlu digambarkan.

Pemodelan Fungsional

DFD digunakan untuk menggambarkan aliran data yang mengalir dalam sistem atau perangkat lunak. DFD juga menggambarkan fungsi-fungsi yang dimiliki sistem atau perangkat lunak tersebut.Notasi DFDdapat dilihat pada gambar 2.11

Eksternal eksternal P Prroosseess//bbuubbllee A Alliirraannddaattaa d daattaassttoorree

(5)

Entitas eksternal/Terminator merepresentasikan suatu entitas yang memberikan informasi ke sistem atau menerima informasi dari sistem. Entitas ekternal dapat berupa manusia, perangkat lunak lain, perangkat keras, dan lain-lain.

Proses(buble) merepresentasikan suatu fungsi dari perangkat lunak. Suatu proses akan mentransformasikan suatu informasi menjadi informasi lain.

Data store merepresentasikan suatu media yang berfungsi menyimpan data yang diperlukan oleh satu proses atau lebih

Pembuatan DFD

Æ

terdiri dari diagram konteks dan DFD level selanjutnya.

Pembuatan diagram konteks dilakukan dengan tahapan berikut :

ƒ Menentukan entitas eksternal

ƒ Menentukan informasi yang mengakir dari entitas luar ke sistem dan sebaliknya

ƒ Menggambarkan diagram konteks

Diagram konteks merupakan diagram level pertama yang memperlihatkan sistem sebagai suatu proses yang berinteraksi dengan lingkungannya. Ada pihak luar yang memasukkan informasi ke dalam sistem dan ada yang menerima informasi dari sistem. Pihak luar bisa berupa sistem lain, perangkat keras, orang atau organisasi. Gambar 2.12 memperlihatkan contoh diagram konteks.

Level 0 DFD Example u usseerr prproocceessssiinngg r reeqquueesstteedd r reeqquueesstt v viiddeeoo s siiggnnaall d diiggiittaall v viiddeeoo momonniittoorr p prroocceessssoorr N NTTSSCC v viiddeeoo v viiddeeoo ssiiggnnaall s soouurrccee

Untuk membuat DFD lakukan langkah-langkah berikut :

ƒ Definisikan secara naratif fungsi-fungsi yang dimiliki perangkat lunak

ƒ Gambarkan proses-proses yang mewakili fungsi yang telah

ƒ Gambarkan aliran data yang masuk dan keluar dari masing-masing proses

ƒ Periksa kelogisan dari masing-masing proses dan kekontinuan aliran data

(6)

T h e D a ta F lo w H ie ra rc h y

P

P

a

a

b

b

x

x

y

y

p p11 p p22 p p33 p p44 55

a

a

b

b

c

c

d

d

e

e

f

f

g

g

l leevveell 00 l leevveell 11

Gambar 2.13 Data Flow Diagram [PRE01] Catatan untuk pemodelan data :

• Semua notasi harus diberi label dengan nama yang memiliki arti

ƒ DFD sebaiknya terdiri dari beberapa level untuk memperinci proses atau fungsi yang dimiliki perangkat lunak

ƒ Setiap proses harus diberi label dengan kata kerja atau kata benda yang menunjukkan fungsi.

ƒ DFD dimulai dengan menggambarkan diagram konteks (DFD level0)

ƒ Pada diagram konteks entitas eksternal harus digambarkan

ƒ Setiap anak panah (merepresentasikan aliran data) harus diberi label dengan kata benda

ƒ Tiap buble (proses) harus diperinci sampai tiap-tiap proses hanya mengerjakan suatu fungsi tertentu

ƒ Kebanyakan sistem memerlukan 3 sampai 7 level DFD

ƒ Nama buble/proses harus terdiri dari kata benda atau kata kerja

ƒ Nama yang dipakai untuk buble , data store, data flow harus konsisten (identitas perlu)

ƒ Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya

ƒ Banyaknya buble yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7 buble

ƒ Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan aliran data ke storage yang sama)

ƒ Nama proses yang umum hanya untuk buble yang masih akan didekomposisi

ƒ Nama proses spesifik (Add , Update, Delete, Calculate, Compare, Merge,….) pada case tool harus disertai dengan Proses spesifikasi (PSPEC) yang jelas

ƒ Pada proses yang sudah tidak didekomposisi, nama proses dan nama data harus sudah spesifik

(7)

ƒ Aliran data yang tidak ada data storenya harus diteliti, apakah memang tidak mencerminkan presisten entity (perlu disimpan dalam file atau tabel) yaitu kelak hanya akan menjadi variabel dalam program

Pemodelan Perilaku

Pemodelan perilaku banyak diterapkan untuk sistem waktu nyata (real time system). Pemodelan perilaku dilakukan dengan tahapan berikut :

ƒ Daftarkan seluruh state yang dimiliki sistem. Definisi state adalah himpunan keaadaan yang dapat diamati di mana keadaan tersebut mencirikan perilaku sistem pada waktu tertentu

ƒ Indikasikan bagaimana terjadinya transisi antar state atau indikasikan event yang terjadi dan bagaimana aksi dari sistem terhadap adanya event tersebut. Definisi event adalah kejadian yang menyebabkan sistem menunjukkan beberapa bentuk perilaku yang dapat diprediksi. Contoh sebuah sistem yang memiliki mode manual dan otomatis, jika operator menekan tombol otomatis maka mode akan beralih dari manual menjadi otomatis. Tertekannya tombol otomatis tersebut merupakan contoh event. Sedangkan aksi didefinisikan proses yang terjadi sebagai konsekuensi dari adanya transisi

ƒ Gambarkan state transition diagram (STD)

Notasi STD diperlihatkan pada gambar 2.14.

e evveenntt ccaauussiinngg ttrraannssiittiioonn

n

n

e

e

w

w

s

s

t

t

a

a

t

t

e

e

s

s

t

t

a

a

t

t

e

e

A Accttioionn tthhaatt ooccccuurrss

Gambar 2.14 Notasi State Transition Diagram [PRE01] Pendefinisian Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses dapat dinotasikan dengan :

ƒ Naratif

ƒ Pseudocode

ƒ Persamaan matematika (jika penyangkut formula perhitungan)

ƒ Flow chart .

(8)

Kamus Data

Notasi untuk kamus data : Notasi Arti

= terdiri dari

+ dan

[...|...] atau (either or)

{...}n pengulangan n kali dari ....

(....) data pilihan

...text... komentar

Contoh Kamus Data

Contoh kamus data diperlihatkan pada gambar 2.15.

telephone number integrated office phone system Name: Aliases: Where/How used: Description: Format: telephone number phone number, number read-phone-number (input) display-phone-number (output) analyze-long-distance-calls (input)

telephone no. = [ local extension | outside no. | 0 ] outside no. = 9 + [ service code | domestic no. ] service code = [ 211 | 411 | 611 | 911 ]

domestic no. = ( ( 0 ) + area code ) + local number area code = *three numeral designator*

Build the requirements dictionary:

alphanumeric data

(9)

Gambar

Gambar 2.9 pemodelan analisis [PRE01]  Pemodelan analisis dimulai dengan :
Gambar 2.10 Notasi Entity Relationship Diagram [PRE01]  Catatan :
Diagram konteks merupakan diagram level pertama yang memperlihatkan sistem sebagai suatu  proses yang berinteraksi dengan lingkungannya
Gambar 2.13 Data Flow Diagram [PRE01]  Catatan untuk pemodelan data :
+2

Referensi

Dokumen terkait

Analisa deret waktu ( time series ) adalah suatu teknik atau suatu metode peramalan dengan menggunakan analisa hubungan antara variabel yang diramalkan dengan hanya

Tinggi rendahnya produksi dan produktivitas bawang merah sangat dipengaruhi oleh modal yang tersedia dan teknik budidaya yang dilakukan oleh petani. Produksi dan

Aspek yang sangat penting dalam mempengaruhi keberhasilan sebuah proses belajar adalah minat. Minat sendiri juga merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan

Secara umum, penurunan tersebut terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) nasional mengalami penurunan sebesar 0,24 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar

yang mengatur produksi leukosit pada sel batang hematopoietic. Modifikasi model ini bertujuan untuk melihat dinamika perkembangan sel batang hematopoietic, leukosit dan

Key Informan juga memberikan penjelasan mengenai peran humas sebagai fasilitator komunikasi yang mengatakan bahwa Humas Palang Merah Indonesia menjadi

Sesuai dalam capaian pembelajaran dalam rumusan kurikulum KKNI bimbingan dan konseling mahasiswa mampu mengaplikasikan bidang keahlian BK dan memanfaatkan IPTEKS pada

4 kelas yaitu pengaturan ruang kelas, peraturan kelas, pengelolaan pekerjaan siswa dan pengelolaan pembelajaran sehingga dengan pengelolaan kelas seperti itu suasana kelas