• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TUGAS AKHIR ALAT PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA PROSES PEMBUATAN TAHU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN TUGAS AKHIR ALAT PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA PROSES PEMBUATAN TAHU"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

LAPORAN TUGAS AKHIR

ALAT PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PADA PROSES

PEMBUATAN TAHU

Disusun oleh:

ADHITYA FAJAR R I 8310003 ANGGA EKO D I 8310007 BANGKIT SURYO W I 8310015 FIKRI FARID B I 8310032

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana atas rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan baik. Penyusunan Laporan Tugas Akhir bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat yang harus dilaksanakan mahasiswa dalam menyelesaikan Program Studi Diploma III Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Laporan Tugas Akhir ini disusun berdasarkan data-data yang diambil dari hasil percobaan yang telah dilakukan. Melalui kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Bregas ST Sembodo, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi DIII Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Y.C Danarto, S.T., M.T selaku dosen pembimbing Tugas Akhir. 3. Orang tua yang telah memberikan doa dan semangat kepada kami.

4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.

Penyusun menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca untuk kesempurnaan laporan ini. Semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi para pembaca umumnya.

Surakarta, Juli 2013

(5)

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Lembar Konsultasi ... iii

Kata Pengantar ... vi

Daftar Isi ... vii

Daftar Tabel ... ix Daftar Gambar... x Intisari ... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 1 C. Tujuan ... 2 D. Manfaat ... 2

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka ... 3

B. Prinsip Pengolahan Limbah Secara Umum... 5

C. Prinsip Penjernihan Air ... 6

D. Parameter-parameter yang mempengaruhi Kualitas Limbah Cair Tahu ... 8

E. Kerangka Pemikiran ... 9

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan ... 10

B. Cara Kerja Pembuatan Alat ... 11

C. Gambar Desain Alat ... 12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……… 13

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 20

(6)

commit to user

Daftar Pustaka ... 21 Lampiran ... L-1

(7)

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Syarat Buang Limbah ... 5 Tabel IV.1 Parameter Pencemar Limbah Tahu ... 13 Tabel IV.2 Kandungan Air Limbah Tahu pada Pembukaan Kran ¼ ……... 14 Tabel IV.3 Kandungan Air Limbah Tahu pada Pembukaan Kran ½ …….... 15 Tabel IV.4 Kandungan Air Limbah Tahu pada Pembukaan Kran ¾ ……... 16 Tabel IV.5 Kandungan Air Limbah Tahu pada Pembukaan Kran penuh ….. 17 Tabel IV.6 Kandungan akhir air limbah tahu pada berbagai variasi bukaan

(8)

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Kerangka Pemikiran ... 9 Gambar III.1 Alat Penjernih Limbah Cair Tahu ... 12 Gambar IV.1 Grafik Hubungan Antara Sampel vs Parameter Pada Aliran ¼ 14 Gambar IV.2 Grafik Hubungan Antara Sampel vs Parameter Pada Aliran ½ 16 Gambar IV.3 Grafik Hubungan Antara Sampel vs Parameter Pada Aliran ¾ 17 Gambar IV.4 Grafik Hubungan Antara Sampel vs Parameter Pada Aliran

Penuh ... 18 Gambar IV.5 Grafik Hubungan Antara Sampel Akhir vs Parameter Pada

(9)

commit to user

INTISARI

Adhitya Fajar R, Angga Eko D, Bangkit Suryo W, Fikri Farid B, 2013. “Alat Pengolahan Limbah Cair Pada Proses Pembuatan Tahu”. Program Studi D3 Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tahu merupakan makanan yang telah lama dikenal masyarakat Indonesia dan merupakan sumber protein yang relatif murah serta proses pembuatannya mudah. Pada dasarnya tahu adalah endapan protein dari sari kedelai panas yang menggunakan bahan penggumpal. Pada waktu proses pengendapan tidak semua produk mengendap, dengan demikian sisa protein yang tidak tergumpal dan zat -zat lain yang larut dalam air akan terdapat dalam limbah cair tahu yang dihasilkan. Karakteristik limbah cair tahu sebagian besar terdiri dari polutan organik dengan kadar yang cukup tinggi sehingga dibutuhkan pengolahan limbah yang efisien dan relatif murah.

Rangkaian alat pengolahan air limbah tahu ini terdiri dari tangki pengendap, penyaring dan penjerap. Tangki ini terbuat dari plastik dengan kapasitas 150 liter yang dilengkapi lubang pengeluaran pada dasar tangki. Tangki pengendap di hubungkan dengan penyaring pasir, arang aktif, dan zeolit. Penyaring pasir, arang aktif, dan zeolit ditampung pada penampung akrilik dengan ukuran 35 cm x 35 cm x 32 cm yang di susun vertikal. Penyaring pasir disusun paling atas dan dilengkapi dengan pipa penyemprot/ spray, di bawah penyaring pasir adalah arang aktif dan paling bawah merupakan zeolit. Pada bawah zeolit dilengkapi dengan tangki penampung dengan ukuran 28 cm x 35 cm x 70 cm.

Dari hasil pengoprasian alat dan analisis diperoleh bahwa penurunan nilai parameter pencemar (BOD5, COD, dan TSS) paling optimum pada variasi

pembukaan kran ¾ (75,2 ml/s), dengan kadar BOD akhir sebesar 109,8 mg/l, COD akhir sebesar 163,7 mg/l dan kadar TSS akhir sebesar 87 mg/l. Sehingga dapat disimpulkan alat penjernih limbah cair tahu ini dapat digunakan karena memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah.

(10)

commit to user

ABSTRACT

Adhittya Fajar R, Angga Eko D, Bangkit Suryo W, Fikri Farid B, 2013. “Liquid Waste Processing Tool in Tofu Production Process Chemical Engineering Undergraduate Program of Engineering Faculty. Surakarta Sebelas Maret University.

Tofu is a food long known by Indonesian people and the relatively cheap protein source and easy to produce. Basically, tofu is protein deposition of hot soy essence using agglomerator. During deposition process, not all products deposited, thus the non-clumped residual protein and other substance dissolved in water will exist in the tofu liquid waste produced. Most tofu liquid waste consists of substantial organic pollutant content, therefore an efficient and relatively cheap waste processing is required.

This tofu liquid waste processing tool assembly consisted of deposition, sieving, and absorbing tanks. These tanks were made of plastic with 150 liter capacity equipped with outlet hole on the bottom of tank. Deposition tank was connected to sand, active charcoal, and zeolit sieves. Sand, active charcoal, and zeolit sieves were received in acrylic reservoir with 35 cm x 35 cm x 32 cm dimension mounted vertically. The sand sieve was mounted on the top equipped with the spray pipe, then the active charcoal and zeolit on the bottom. Below zeolit there was reservoir tank with 28 cm x 35 cm x 70 cm.

From the result of instrument operation and analysis, it could be found that the most optimum decrease of pollutant (BOD5, COD, and TSS) parameter was at

¾ (75.2 ml/s) faucet opening variation, while BOD level was 109.8 mg/l, final COD was 163.7 mg/l and final TSS 87 mg/l. Thus, it could be concluded that this tofu liquid waste purifier could be used because it complied with the standard specified by the government.

(11)

commit to user

D3 Teknik Kimia

Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Tahu merupakan makanan yang telah lama dikenal masyarakat Indonesia dan merupakan sumber protein yang relatif murah serta proses pembuatannya mudah. Pada dasarnya tahu adalah endapan protein dari sari kedelai panas yang menggunakan bahan penggumpal. Pada waktu proses pengendapan tidak semua produk mengendap, dengan demikian sisa protein yang tidak tergumpal dan zat -zat lain yang larut dalam air akan terdapat di dalam limbah cair tahu yang dihasilkan. Karakteristik limbah cair tahu sebagian besar terdiri dari polutan organik dengan kadar cukup tinggi sehingga dibutuhkan pengolahan limbah yang efisien dan relatif murah.

Air limbah tahu sendiri didefinisikan sebagai air sisa penggumpalan tahu yang dihasilkan selama proses pembuatan tahu. Pabrik tahu di Indonesia mengalami kesulitan dalam mengelola limbahnya. Bahkan, tak jarang pengusaha industri tersebut membuang limbah cair mereka tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu. Hal ini tentu saja merugikan lingkungan, seperti menimbulkan aroma yang kurang sedap sehingga mengganggu estetika dan kehidupan ekosistem sekitarnya. Berdasarkan kondisi tersebut akan dibuat alat pengolah limbah tahu yang dapat mengatasi permasalahan air limbah tahu yang mencemari lingkungan.

B. PERUMUSAN MASALAH

Mengingat air limbah tahu yang mencemari lingkungan, maka perlu dicari upaya untuk menangani air limbah tahu menjadi air yang layak dibuang ke lingkungan. Sehingga timbul masalah sebagai berikut:

 Bagaimana cara mengolah air limbah tahu?

 Alat atau bahan apa saja yang dibutuhkan untuk mengolah air limbah tahu?

(12)

commit to user

D3 Teknik Kimia

Universitas Sebelas Maret Surakarta

C. TUJUAN

 Membuat alat pengolahan limbah cair tahu  Menguji kelayakan kerja alat

D. MANFAAT

1. Mahasiswa dapat membuat alat pengolahan limbah cair yang nantinya dapat diterapkan pada masyarakat yang mengalami kesulitan dalam mengolah air limbah yang mencemari lingkungan.

Gambar

Tabel II.1   Syarat Buang Limbah ...................................................................
Gambar II.1   Kerangka Pemikiran ................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, pemilik harus menyetujui setiap jumlah yang ditarik yang bukan merupakan bagian dari anggaran yang sudah disepakati (kecuali dalam situasi di mana dana yang

Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa perangkat uji kompetensi merupakan instrumen pengukuran yang dipergunakan untuk menguji kompetensi spesifik calon lulusan SMKT sesuai

sin cos

1.1 Grafik Variabel yang Mempengaruhi

Jika kalimat itu disusun dalam bentuk majemuk setara atau majemuk campuran, gaya penyajian kalimat itu disebut berimbang karena strukturnya memperlihatkan kesejajaran yang

bahwa dalam rangka memberikan kemudahan, keamanan, dan kenyamanan bagi nasabah dalam melakukan transaksi dan penarikan tunai, Bank Syariah dipandang perlu

Peserta didik (siswa) Kelas VIII E SMP Negeri 1 Bangkinang tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 24 orang, pada kondisi di lapangan menunjukkan bahwa hasil

Untuk mengatasi masaah tersebut ( pada saat kas perusahaan mengalami defisit ), maka perusahaan tersebut sementara dapat memasuki pasar uang sebagai peminjaman dengan mencari