• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ix ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Drama Ichi Rittoru no Namida karya Masanori Murakami”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tindak tutur tidak langsung literalyang mengalami perubahan pada fungsi kalimat serta tujuan penggunaannya.

Penelitian ini menggunakan teori tindak tutur yang dikemukakan oleh Austin (1962) dan teori tindak tutur tidak langsung literal yang dikemukakan oleh Parker (1986). Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini yaitu metode simak yang dilakukan dengan membaca skripdrama setelah itu data yang diperoleh kemudian di catat.Pada analisis data metode yang digunakan adalah metode padan dengan pendekatan pragmatik. Metode padan dengan pendekatan pragmatik adalah menggunakan peserta tutur sebagai standar banding yang dapat menentukan identitas obyek penelitian yang mengandung permasalahan tindak tutur, serta metode penyajian hasil analisis data menggunakan metode informal yaitupenyajian hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam dramaIchi Rittoru no Namida,ditemukan 18 tuturan yang mengalami perubahan pada fungsi kalimatnya, dan dibagi menjadi 3 jenis perubahan. 1) 6 data mengandung perubahan fungsi kalimat interogatif menjadi fungsi kalimat deklaratif, 2) 4 data mengandung perubahan fungsi kalimat deklaratif menjadi fungsi kalimat imperatif, 3)7 data mengandung perubahan fungsi kalimat interogatif menjadi fungsi kalimat imperatif. Tujuan penggunaan tindak tutur tidak langsung literal dalam drama Ichi Rittoruno Namida terdiri dari 6 tujuan penggunaan. 1) memberikan saran,2)menyuruh,3) menasihati, 4) menolak,5) memberitahukan,6) mengeluh.

Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif

(2)

x 要約 この本論文のタイトルはむらかみまさのりさんに作られた 1 リット ルの涙というドラマの中に『文字通りの間接発話行為』である。この研究 の目的は利用する目的や文書の機能に交代や文字通りの間接発話行為を知 るように、という訳である。 研究に使用した理論は Austin (1962)の発話行為と Parker (1986)の文字 通りの間接発話行為の理論である。研究の方法はドラマのスクリプトを読 み、もらってきたデータがメモされている。発見したデータを語用論的に 分析する。語用論的と言うのは、発話行為の問題を含んでいる研究の対象 のアイディンティティが決められて、比較の標準としてドラマのスクリプ トを利用する。それから、分析の結果は言葉だけ見せた。 この研究の結果は 1 リットルの涙ドラマの中に、交代の種類が三つ あり、文書の機能に交代の十八の発話が発見したということを示している。 1)疑問文が平叙文になる機能の交代を含んでいるデータが六つあり、2) 平叙文が命令文になる機能の交代を含んでいるデータが四つあり、3)疑 問文が命令文になる機能の交代を含んでいるデータが七つあるということ である。1 リットルの涙ドラマの中に文字通りの間接発話行為を利用する 目的は六つあり、1)アドバイスする、2)させる、3)忠告する、4) 断る、5)知らせる、6)愚痴を言う。 キーワード:文字通りの間接発話行為、文書の機能に交代、平叙ぶん、 命令文、疑問文。

(3)

xi DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN i

SAMPUL DALAM ii

PRASYARAT GELAR SARJANA iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iv

PENETAPAN PANITIA PENGUJI v

UCAPAN TERIMAKASIH vi ABSTRAK ix 要約 x DAFTAR ISI xi BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 LatarBelakang 1 1.2 RumusanMasalah 5 1.3 TujuanPenelitian 5 1.3.1 TujuanUmum 5 1.3.2 TujuanKhusus 5 1.4 ManfaatPenelitian 6 1.4.1 Manfaat Akademik 6 1.4.2 ManfaatPraktis 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 7

2.1 Kajian Pustaka 7

2.2 Konsep 10

2.2.1 Tindak Tutur 10

2.2.2 Tindak Tutur Tidak Langsung Literal 10

2.2.3 Situasi Tutur 11 2.2.4 Modus Kalimat 12 2.2.5 Kalimat Deklaratif 13 2.2.6 Kalimat Interogatif 13 2.2.6 Kalimat Imperatif 13 2.3 Kerangka Teori 13

(4)

xii

2.3.1 Tindak Tutur Ilokusi 14

2.3.2 Tindak Tutur Tidak Langsung Literal 16

2.3.3 Modus Kalimat 17

BAB III METODE PENELITIAN 20

3.1 Rancangan Penelitian 20

3.2 Ruang Lingkup Penelitian 20

3.3 Sumber Data 21

3.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data 21

3.5 Metode dan Teknik Analisis Data 22

3.6 Metode dan TeknikPenyajian Hasil Analisis Data 23 BAB IV PERUBAHAN FUNGSI KALIMAT DAN TUJUAN

PENGGUNAAN TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG LITERAL DALAM DRAMA ICHI RITTORU NO NAMIDA KARYA MASANORI

MURAKAMI 24

4.1 Perubahan Fungsi Kalimat Interogatif Menjadi Fungsi Kalimat Deklaratif 24

4.1.1 Menolak 25

4.1.2 Memberitahukan 30

4.1.3 Mengeluh 33

4.1.4 MemberikanSaran 35

4.2 Perubahan Fungsi Kalimat Deklaratif Menjadi Fungsi Kalimat Imperatif 39

4.2.1 Menyuruh 39

4.2.2 Menolak 45

4.2.3 Mengeluh 47

4.3 Perubahan Fungsi Kalimat Interogatif Menjadi Fungsi Kalimat Imperatif 49

4.3.1 Menyuruh 50

4.3.2 Menasihati 59

4.3.3 Menolak 61

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 63

5.1 Simpulan 63

5.2 Saran 64

(5)

xiii

DAFTAR KAMUS 66

DAFTAR UNDUHAN 67

DATA DIRI VERIFIKATOR 68

(6)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pragmatik adalah studi tentang makna yang disampaikan oleh penutur atau penulis dan ditafsirkan oleh pendengar atau pembaca (Yule, 2014:3). Makna yang dikaji di dalam pragmatik tidak terbatas pada apa yang dikatakan oleh penutur atau ditulis oleh penulis. Lebih daripada itu, yang dikaji didalam pragmatik adalah apa yang dimaksudkan penutur atau penulis dengan melakukan komunikasi baik dalam bentuk lisan maupun tulisan (Gunarwan,2007). Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa ilmu pragmatik mengkaji makna bahasa secara kontekstual yang dikaitkan dengan situasi dan kondisi pada saat bahasa tersebut digunakan. Seseorang yang mempelajari pragmatik dapat lebih mudah untuk menjaga perasaan mitra tuturnya ketika sedang berkomunikasi, sehingga tidak akan ada yang tersinggung. Dalam berbahasa berdasarkan modusnya, kalimat dapat dibedakan menjadi kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah (Wijana, 1996:30). Ada kalanya modus kalimat tersebut digunakan sesuai fungsinya, tetapi ada pula kalanya penggunaannya tidak sesuai dengan fungsinya dikarenakan ada tujuan-tujuan tertentu yang ingin disampaikan oleh penutur terhadap mitra tuturnya. Fenomena tersebut dikaji dalam ranah pragmatik yaitu tindak tutur.

Tindak tutur merupakan sebuah tuturan atau ujaran dalam suatu peristiwa tutur yang memiliki kekuatan (Austin, 1962:561). Pada dasarnya pada saat seseorang

(7)

2

seseorang mengatakan sesuatu, dia juga melakukan sesuatu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tindak tutur merupakan suatu ujaran yang mengandung tindakan dengan mempertimbangkan aspek situasi tutur dan berada dalam peristiwa tutur serta memahami konteks tuturan dalam proses komunikasi

Tindak tutur merupakan bagian dari interaksi sosial. Dalam interaksi sosial tersebut, pada umumnya masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Dalam hal ini, penggunaan bahasa tersebut dapat berupa wacana ataupun percakapan. Tiap tuturan (dalam wacana atau percakapan) yang disampaikan oleh penutur atau penulis kepada mitra tutur atau pembaca mempunyai makna atau maksud dengan tujuan tertentu (Putrayasa, 2014:86).

Tindak tutur diklasifikasikan menjadi delapan jenis, yaitu tindak tutur langsung, tindak tutur tidak langsung, tindak tutur literal, tindak tutur tidak literal, tindak tutur langsung literal, tindak tutur tidak langsung literal, tindak tutur langsung tidak literal, dan tindak tutur tidak langsung tidak literal. Dari sekian jenis tindak tutur tersebut, penelitian ini mengkaji mengenai tindak tutur tidak langsung literal. Tindak tutur tidak langsung literal merupakan tindak tutur yang diungkapkan dengan modus kalimat yang tidak sesuai dengan maksud pengutaraannya, namun makna kata-kata yang menyusunnya sesuai dengan apa yang dimaksudkan oleh penutur (Wijana, 1996:34-36).

Masyarakat Jepang sejak dahulu kala menghindari mengatakan secara langsung atau berterus terang tentang hal-hal yang baik maupun yang buruk (Yasuo, 1998: 209). Masyarakat Jepang memilih menggunakan bahasa yang tepat dan benar untuk

(8)

3

menyampaikan maksud mereka. Hal ini bertujuan untuk menjaga perasaan mitra tutur agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Oleh karena itu masyarakat Jepang cenderung menggunakan tindak tutur tidak langsung literal ketika berkomunikasi.

Penggunaan tindak tutur tidak langsung literal dapat dilihat dari percakapan seorang majikan yang bernama Tanaka dengan pembantunya yang bernama Yasuo. Berikut pemaparan contoh kalimat tindak tutur tidak langsung literal.

(1 ) 田中 :ごみがたくさんあるね。

高橋 :...すみません、今私はごみを捨てます。 Tanaka : Gomi ga takusan arune.

Yasuo : ...Sumimasen, ima watashi wa gomi o sutemasu. Tanaka : Banyak sampah ya.

Yasuo : Maaf, sekarang saya akan membuang sampahnya. (Katsudao,2011:98) Konteks tuturan pada contoh (1) adalah tuturan yang diucapkan oleh seorang majikan kepada pembantunya dengan tujuan menyuruh pembantunya untuk membersihkan sampah yang masih menumpuk, kemudian ditanggapi oleh pembantunya tersebut. Tuturan yang dituturkan oleh majikan, ごみがたくさんある ね。”Gomi ga takusan aru ne” yang berarti ‘Banyak sampah ya.’ Apabila dilihat dari penanda kalimat tersebut yaitu ね “ne”, maka kalimat tersebut merupakan kalimat berita yang berfungsi untuk menginformasikan sesuatu. Namun apabila dilihat dari konteks tuturan tersebut dan tanggapan dari mitra tuturnya, maka dapat diketahui bahwa majikan menggunakan tindak tutur tidak langsung literal. Dalam

(9)

4

tuturan tersebut majikan menggunakan kalimat berita untuk menyuruh pembantunya agar membuang sampah yang telah menumpuk.

Tuturan tindak tutur tidak langsung literal pada contoh (1) tersebut dapat disimpulkan bahwa tindak tutur tidak langsung literal tidak menggunakan modus kalimat sesuai dengan fungsinya. Kalimat deklaratif yang seharusnya berfungsi untuk mengatakan atau menginformasikan sesuatu namun digunakan untuk menyuruh seseorang melakukan sesuatu. Tuturan Tanaka pada contoh (1) memberikan efek kepada mitra tuturnya yaitu Yasuo untuk segera membuang sampah tersebut. Dari hal tersebut peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai tindak tutur tidak langsung literal yang digunakan oleh masyarakat Jepang.

Penggunaan tindak tutur tidak langsung literal dapat dilihat salah satunya dalam sebuah drama. Penelitian ini menggunakan naskah drama berbahasa Jepang sebagai sumber data. Drama Jepang yang digunakan dalam penelitian ini adalah drama yang berjudul Ichi Rittoru no Namida karya Masanori Murakami yang ditayangkan di Fuji Televisi Jepang pada tahun 2005. Drama tersebut dipilih sebagai objek kajian karena drama ini dapat merefleksikan dengan baik gambaran tentang penggunaan tindak tutur tidak langsung literal yang tidak menggunakan modus kalimat sesuai dengan fungsinya. Selain itu terdapat berbagai tujuan penggunaan tindak tutur tidak langsung literal.

(10)

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, masalah yang dibahas dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah perubahan fungsi kalimat tindak tutur tidak langsung literal yang terdapat dalam drama Ichi Rittoru no Namida karya Masanori Murakami?

2. Bagaimanakah tujuan penggunaan tindak tutur tidak langsung literal yang terdapat dalam drama Ichi Rittoru no Namida karya Masanori Murakami? 1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini memiliki tujuan untuk memberikan pengetahuan dibidang linguistik bahasa Jepang. Serta dapat memberikan informasi kepada pembaca yang memiliki kemauan untuk memahami bahasa Jepang terutama mengenai kajian pragmatik, yaitu tindak tutur tidak langsung literal. Selain itu, diharapkan dapat memberikan pemahaman terhadap penggunaan bahasa Jepang dalam kegiatan komunikasi.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Memahami perubahan fungsi kalimat tindak tutur tidak langsung literal yang

(11)

6

2. Memahami tujuan penggunaan tindak tutur tidak langsung literal yang terdapat dalam drama Ichi Rittoru no Namida karya Masanori Murakami? 1.4 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini ada dua manfaat yang diharapkan, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Kedua manfaat tersebut dipaparkan sebagai berikut.

1.4.1 Manfaat Akademik

Manfaat teoretis dari penelitian ini yaitu diharapkan dapat memperkaya referensi atau menambah wawasan dalam ilmu linguistik, khususnya pada kajian pragmatik.Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi akademisi yang akan melaksanakan kajian penelitian linguistik mengenai tindak tutur, serta dapat digunakan sebagai landasan bagi penelitian selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu diharapkan mampu memberikan pengetahuan tambahan mengenai tindak tutur tidak langsung literal yang terdapat pada bahasa Jepang. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penonton drama Ichi Rittoru no Namidakarya Masanori Murakami dalam memahami tindak tutur tidak langsung literal yang di tuturkan oleh para tokoh, serta tujuan penggunaan dari tindak tutur tidak langsung literal yang terkandung dalam drama tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

5ntuk melakukan analisa data dengan menggunakan Minitab, kita terlebih dahulu harus memasukan data yang akan dianalisis ke dalam 'orksheet. Klik tanda entry arro' D E �

Sedangkan untuk negara ASEAN tujuan ekspor komoditi non migas utama Jawa Timur adalah Malaysia dengan nilai ekspor mencapai USD 78,77 juta, diikuti Singapura dengan

sebagai Bides Matang Cengai Kota Langsa, pada tahun 2006 saya lulus menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan di tempatkan pada Puskesmas Langsa Timur, kemudian pada tahun

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan ibu hamil terhadap kejadian hiperemesis gravidarum. Metode : Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk simulator yang dikembangkan dapat menampilkan karakteristik motor induksi tiga fase sesuai dengan hasil simulasi SIMULINK, dan

Melalui penelitian ini, dikembangkan media pembelajaran fisika berbasis komputer pokok bahasan arus dan tegangan listrik bolak-balik untuk siswa SMA/MA kelas XII dengan

Sampel terbaik ditunjukan oleh sampel 207 (dengan proses steam 6 menit ) yang memiliki umur simpan terbaik yaitu selama 24 jam.. Kemudian dari hasil organoleptik sampel yang

Kajian ini juga mendapati bahawa masalah utama yang dihadapai oleh guru-guru dalam usaha menerapkan aspek kemahiran employability semasa pengajaran mereka ialah faktor