• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Lengkong BERSEMANGAT (BERsih, SEjahtera, MAju, Nyaman, Giat, Aman dan Tertib) dalam Mewujudkan Bandung BERMARTABAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Lengkong BERSEMANGAT (BERsih, SEjahtera, MAju, Nyaman, Giat, Aman dan Tertib) dalam Mewujudkan Bandung BERMARTABAT"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Objek Penelitian

1.1.1 Profil Kecamatan Lengkong Bandung

Kecamatan Lengkong adalah sebuah instansi pemerintahan di Bandung yang berfungsi memberikan layanan kepada masyarakat khususnya masyarakat yang berada di wilayah Kecamatan Lengkong. Kecamatan Lengkong sendiri merupakan salah satu kecamatan dari 26 Kecamatan yang ada di Kota Bandung. Berada di JL. Talaga bodas No.35 Bandung. Saat ini Kecamatan Lengkong dikepalai oleh Bapak Agus Tebe yang menjabat sebagai Camat Kelurahan Lengkong. Kecamatan Lengkong terdiri dari 7 Kelurahan yaitu Kelurahan Malabar, Kelurahan Cikawao, Kelurahan Paledang, Kelurahan Burangrang, Kelurahan Lingkar Selatan, Kelurahan Turangga, Kelurahan Cijagra. Jumlah pegawai di Kecamatan Lengkong sendiri berjumlah 62 orang.

A. Visi

“Kecamatan Lengkong BERSEMANGAT (BERsih, SEjahtera, MAju, Nyaman, Giat, Aman dan Tertib) dalam Mewujudkan Bandung

BERMARTABAT”

B. Misi

1. Memperkuat kapasitas kelembagaan Kecamatan dan Kelurahan, sebagai institusi terdepan dalam pelayanan kepada masyarakat ;

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM aparatur kewilayahan di Kecamatan Lengkong;

3. Meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan diwilayah Kecamatan;

4. Meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam berbagai sektor pembangunan;

5. Meningkatkan pembinaan ketentraman dan ketertiban umum 6. Peningkatan kenyamanan;

(2)

2

7. Meningkatkan sarana dan prasarana bagi terselenggaranya manajemen perkantoran;

C. Tugas Pokok :

Melaksanakan sebagian kewenangan yang dilimpahkan Walikota di bidang Pemerintahan, Pembangunan, Perekonomian, Kemasyarakatan, Ketentraman dan Ketertiban serta Koordinasi dengan Instansi Otonom dan UPTD di wilayah kerjanya.

D. Fungsi :

1. Penyelenggara kegiatan Pemerintahan, Pembangunan, Perekonomian, Kemasyarakatan, Ketentraman dan Ketertiban ;

2. Pelaksanaan pembinaan Pemerintahan Kelurahan dan pelayanan administrasi publik ;

3. Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi kesekretariatan .

E. Tujuan :

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan umum menuju pelayanan prima;

2. Meningkatkan SDM di setiap lapisan, baik aparat maupun lembaga masyarakat dan masyarakat se- Kecamatan Lengkong;

3. Mewujudkan peran aktif dan partisipasi seluruh warga masyarakat se-Kecamatan lengkong di segala bidang melalui pola kemitraan yang nyata antara pemerintah dengan masyarakat;

4. Mewujudkan kondisi Kecamatan Lengkong yang kondusif guna terciptanya tertib pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan; 5. Tercapainya komitmen antar lembaga tingkat kecamatan dan antar

lembaga tingkat kecamatan dengan seluruh lapisan masyarakat; 6. Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

(3)

3 F. Sasaran :

1. Terwujudnya aparatur pemerintah daerah yang berwibawa dan lebih aspiratif, transparansi, dan demokratis;

2. Terwujudnya partisipasi aktif dan praktis guna melibatkan lebih banyak stake holder serta untuk mendorong inisiatip masyarakat dalam proses pembangunan;

3. Terwujudnya pelayanan kepada masyarakat yang cepat, tepat, mudah, dan murah;

4. Terwujudnya kondisi lingkungan yang kondusif;

5. Meningkatnya Kepedulian masyarakat terhadap berbagai program pemerintah;

6. Terpadu dan aspiratifnya berbagai kegiatan pemerintah dan masyarakat; 7. Terpenuhinya kebutuhan primer masyarakat.

G. Program Kerja

1. Peningkatan Kinerja Aparatur Pemerintah

2. Peningkatan peran kecamatan sebagai fasilitator dalam kegiatan sosial kemasyarakatan

- Monitoring

- Pelayanan masyarakat

3. Peningkatan pelayanan kehidupan beragama dan kegiatan kemasyarakatan 4. Peningkatan peran kecamatan dalam penguatan ekonomi kerakyatan 5. Peningkatan kualitas fisik sarana dan prasarana lingkungan pemukiman

dan ruang publik di Wilayah Kecamatan. - Monitoring dan panitia

- Pelayanan Lingkungan Hidup 6. Penataan lingkungan

(4)

4

H. Struktur Organisasi Kecamatan Lengkong

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Kecamatan Lengkong

(Sumber : Data Internal Kecamatan Lengkong, 2014)

1.2 Latar Belakang Penelitian

Pelayanan publik pada dasarnya menyangkut aspek kehidupan yang sangat luas. Menurut UU No.25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, dimana disebutkan bahwa dalam kehidupan bernegara, pemerintah memiliki fungsi memberikan pelayanan publik yang diperlukan oleh masyarakat, mulai dari pelayanan dalam bentuk pengaturan atau pun pelayanan-pelayanan lain dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan lainnya.

Pelayanan publik sendiri berarti kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggaraan pelayanan publik. Profesionalisme dalam pelayanan publik ini sangat dibutuhkan, artinya ada akuntabilitas dan rensponsibilitas dari pemberi layanan sehingga etos kerja dan

(5)

5 budaya pelayanan merupakan cara dan kiat menciptakan pelayanan yang memuaskan masyarakat.

Untuk dapat mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat, maka suatu unit organisasi pelayanan publik harus memilki motivasi yang dapat mempengaruhi terhadap kinerja pegawainya. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dibuat oleh Ismajli et al (2014) mengenai “Motivation Factors Impacting the

Civil Servant Performance in Local Public Administration in Kosovo” dimana

mereka menyebutkan “Motivation is defined as the willingness to exert high level

of effort to reach organizational goals, conditioned by the ability of these efforts to satisfy some individual needs.” (Motivasi didefinisikan sebagai kesediaan

untuk mengerahkan tingkat tinggi usaha untuk mencapai tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi beberapa kebutuhan individual) yang dimana dalam kata lain bahwa motivasi dapat mengerahkan tingkat usaha dalam bekerja.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dibuat oleh Amianti dan Supriyanto (2013) mengenai “Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan Bagian Marketing Bank Syariah (Studi kasus Pada karyawan PT. BPRS Pemerintah Kota Bekasi)” dimana mereka menyebutkan bahwa salah satu pendorong bagi sumber daya manusia untuk bekerja adalah motivasi. Dalam penelitian ini juga didapatkan hasil dalam uji determinasi bahwa motivasi mendapatkan proporsi kontribusi terhadap variable kinerja yang besar yaitu sebesar 85,6%.

Menurut Pilot Study yang dilakukan oleh penulis dengan menyebarkan 10 kuesioner kepada 10 karyawan Kecamatan Lengkong yang menyebar di tujuh kelurahan. Penyebaran kuesioner ini dilakukan pada hari Rabu, 01 April 2014. Kuesioner sendiri berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai motivasi kerja yang dibagi kedalam motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

Dari hasil kuesioner tersebut didapatkan bahwa seluruh karyawan merasa aspek-aspek dalam motivasi intrinsik seperti minat, sikap positif, dan kebutuhan dalam level yang baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa karyawan Kecamatan Lengkong memiliki minat yang cukup tinggi dalam melaksanakan tugasnya. Dalam kuesioner ini juga dapat dilihat adanya aspek-aspek ekstrinsik yang berpengaruh terhadap karyawan, dimana karyawan Kecamatan Lengkong merasa

(6)

6

perlu adanya motivasi, penghargaan, serta faktor-faktor lain seperti lingkungan kerja yang baik dan nyaman.

Dari hasil didapatkan bahwa aspek penghargaan dan lingkungan kerja belum berada dalam level yang baik. Hal ini juga diikuti dengan aspek gaji dan tunjangan yang mendapatkan peringkat terendah dimana dalam kuesioner ini didapatkan bahwa karyawan merasa gaji atau tunjangan yang diberikan masih belum sesuai dengan tugas yang mereka kerjakan. Delapan dari sepuluh orang menyatakan bahwa gaji dan tunjangan masih belum sesuai. Untuk lebih lengkapnya hasil kuesioner ini diimplementasikan kedalam tabel 1.1 dibawah ini :

Tabel 1.1 : Hasil Kuesioner Pilot Study

No Indikator Jumlah Responden Jumlah Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik 1 Minat 6 4 0 0 0 10 2 Kebutuhan 3 6 1 0 0 10 3 Sikap Positif 5 5 0 0 0 10 4 Gaji 0 0 2 8 0 10 5 Lingkungan Kerja 0 2 5 3 0 10 6 Penghargaan 0 2 4 4 0 10

Berdasarkan hasil kuesioner yang didapatkan, bahwa karyawan masih merasa kurang dalam permasalahan gaji. Namun hal ini didampingi dengan motivasi Intrinsik yang cukup tinggi dari karyawan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor motivasi pada karyawan di Kecamatan Lengkong masih belum sempurna.

Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 yang dikutip dalam portalmahkamahkonstitusi.go.id tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi pada Kecamatan dan Kelurahan, dilingkungan Pemerintah Kota Bandung, Kecamatan mempunyai tugas pokok melaksanakan

(7)

7 sebagian kewenangan pemerintah yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.

Untuk meningkatkan kinerja pegawai yang ada di wilayah satuan kerja Kecamatan Lengkong Kota Bandung, pihak manajemen harus senantiasa memperhatikan faktor-faktor yang mendorong pegawai bekerja dengan efektif, salah satunya yaitu memperhatikan kepuasan kerja pegawai.

Menurut penelitian yang dilakukan Suherli (2013) mengenai “Pengaruh Motivasi Terhadap Efektivitas Kinerja” dimana beliau mengatakan dengan memperhatikan faktor kepuasan kerja pegawai maka pegawai akan senantiasa berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat disertai dengan perasaan senang dan tidak terpaksa serta mempunyai semangat kerja yang tinggi. Sumber daya manusia adalah hal yang paling penting untuk menentukan tujuan dan keberhasilan suatu organisasi, oleh karena itu keberhasilan suatu organisasi sangatlah dipengaruhi oleh kinerja individu karyawannya. Setiap organisasi akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan, dengan harapan apa yang menjadi tujuan organisasi akan tercapai. Beliau menambahkan bahwa suatu kinerja dikatakan berhasil jika setiap aspek dalam tugas dapat diselesaikan dengan baik. Penelitian lain dari Susan (2012) mengenai “Influence Of Motivation On

Performance In The Public Security Sector with a Focus to the police Force in Nairobi, Kenya” dalam penelitian ini susan mencoba menganalisis dampak dari

motivasi terhadap kinerja di sector keamanan public di Kenya dan hasil yang didapatkan menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang kuat pada kinerja polisi dalam hal positif.

Kecamatan Lengkong sebagai kecamatan terbaik di kota Bandung tahun 2014 telah berhasil menyelesaikan beberapa tugas yang dilimpahkan dengan baik. Berikut adalah rincian tugas-tugas yang telah diselesaikan dengan baik oleh Kecamatan Lengkong. Data ini diperoleh dari data Internal Kecamatan Lengkong mengenai data capaian kinerja SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) tahun 2014.

(8)

8

Tabel 1.2 : Capaian Kinerja SKPD tahun 2014

“(bersambung)”

No PENJELASAN URAIAN

1 2 3

a. Kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan (target).

Capaian hasil IKM berdasarkan survey mandiri yang dilaksanakan oleh

Kecamatan Lengkong adalah sebesar 81,68 (B) sesuai dengan perencanaan yang tercantum dalam Perjanjian Kinerja dengan target (B)

b. Kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.

Realisasi pencapaian IKM Triwulan III tahun 2014 sebesar 81,68 (B)

mengalami peningkatan terhadap capaian tahun sebelumnya yaitu 68,60

c. Kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya atau pun dengan kinerja sektor swasta. Dan atau kinerja nyata dengan kinerja di negara-negara lain atau dengan standar internasional.

Kecamatan Lengkong berusaha untuk Menjalankan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 yang merupakan merupakan sebuah standar internasional untuk sistem manajemen Mutu /

kualitas. Dan Kecamatan Lengkong dengan capaian kinerja 55,43 dengan kategori CC telah sesuai dengan target

d. Out Come dan Out Put Program dan Kegiatan

1. OUTPUT dari kegiatan Ini adalah Terlaksananya pembinaan dan pelayanan dalam berbagai bidang diantaranya Ekonomi, Pendidikan dan Kemasyarakatan, Lingkungan Hidup, Pemerintahan, Keamanan dan Ketertiban dan Pelayanan Publik

(9)

9

„(sambungan)‟

Sumber : Kecamatan Lengkong (2014)

Keberhasilan yang telah didapatkan oleh Kecamatan Lengkong sebagai Kecamatan terbaik Kota Bandung tahun 2014 ini tentunya sangat dipengaruhi oleh keberhasilan kinerja karyawan yang ada di Kecamatan Lengkong sebagai aparat yang melaksanakan semua tugas yang dilimpahkan kepada Kecamatan Lengkong. Berdasarkan data-data di atas didapatkan bahwa kinerja Kecamatan Lengkong memiliki nilai yang baik. Pencapaian nilai ini tentunya berkat kinerja seluruh karyawan Lengkong sehingga dapat mewujudkan kinerja organisasi yang baik. Hal ini diperkuat dengan capaian indeks kepuasan masyarakat (IKM) yang dimana IKM ini didapatkan rata-rata kinerja karyawan Kecamatan Lengkong dalam melayani masyarakat.

Seperti yang diketahui dari beberapa jurnal diatas bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi dalam meningkatkan kinerja adalah motivasi. Meskipun motivasi karyawan di Kecamatan Lengkong belum sempurna, namun jika dilihat dari hasil pilot study, dalam aspek motivasi intrinsik para karyawan Kecamatan Lengkong sudah berada dalam level yang baik. Hal ini tentunya berimbas kepada kinerja dari karyawan itu sendiri. Dengan motivasi yang sudah cukup baik ini tentunya berpengaruh terhadap kinerja karyawannya. Seperti penelitian yang dilakukan oleh oleh Muogbo (2013) mengenai “The Impact of Employee Motivation on Organizational Performance (A study Of Some Selected Firms In 2. OUT COME dari Program ini

adalah tercapainya Indeks Kepuasan Masyarakat yaitu dalam kategori Mutu Pelayanan Yang BAIK (B) nilai IKM 62,51 – 81,68. Outcome yang didapat dari Pengukuran IKM secara mandiri adalah sebesar76,60 yang berada dalam Kategori Mutu BAIK (B).

(10)

10

Anambra State Nigera” dimana beliau mengatakan “The study reveals that

extrinsic motivation given to workers in an organization has a significant influence on the workers performance” (Penelitian mengungkapkan bahwa

motivasi ekstrinsik diberikan kepada pekerja di sebuah organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pekerja.).

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dibuat oleh Ekaningsih (2012) mengenai “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja dengan Presepsi Lingkungan Kerja Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surakarta) dimana motivasi kerja berpengaruh signifikan pada kinerja pegawai. Hal ini berarti bahwa motivasi kerja akan berpengaruh secara positif pada kinerja. Pengaruh positif tersebut menandakan semakin tinggi motivasi kerja maka akan semakin tinggi pula kinerja pegawai, sebaliknya semakin rendah motivasi kerja maka akan semakin rendah pula tingkat kinerja pegawai. Kinerja pegawai merupakan awal mula dari keberhasilan organisasi karena kinerja individu akan menghasilkan peningkatan kinerja kelompok. Kinerja kelompok ini bergerak dalam suatu organisasi yang mempunyai suatu tujuan bersama atau bisa dikatakan tingkat kinerja organisasi. Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan sangat bergantung pada kemampuan pegawai dalam bekerja sesuai dengan ketentuan dan mentaati setiap aturan yang dimiliki organisasi.

Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin meneliti bagaimanakah pengaruh motivasi karyawan terhadap kinerja karyawan di Kecamatan Lengkong yang pada tahun 2014 kemarin mendapatkan predikat sebagai Kecamatan terbaik Kota Bandung. Sehingga penulis melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus di Kecamatan Lengkong Kota Bandung)”.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan dengan uraian latar belakang diatas, penulis merumuskan beberapa permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :

(11)

11 2. Bagaimana kinerja di Kecamatan Lengkong Kota Bandung.

3. Bagaimana Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan di Kecamatan Lengkong Kota Bandung.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui Motivasi di Kecamatan Lengkong Kota Bandung. 2. Mengetahui kinerja di Kecamatan Lengkong Kota Bandung.

3. Mengetahui Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan di Kecamatan Lengkong Kota Bandung.

1.5 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan : 1. Bagi Kecamatan Lengkong Bandung

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai gambaran pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di Kecamatan Lengkong.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana penulis mengaplikasikan serta menumbuhkan keterampilan menulis dan meneliti guna pengembangan ilmu pengetahuan terutama pada bidang yang akan dikaji.

1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai isi penelitian ini, disusun suatu sistematika penulisan yang berisi informasi mengenai materi dan hal yang dibahas dalam tiap-tiap bab. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :

(12)

12

BAB I PENDAHULUAN

Berisi pendahuluan yang berisi atas gambaran umum objek penelitian, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaaan penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Berisi rangkuman teori, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis, dan ruang lingkup penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bagian ini dijelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan, meliputi jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, teknik

sampling, teknik pengumpulan data, pengujian validitas, pengujian realibilitas,

teknik analisis data, dan pengujan hipotesis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi hasil dan pembahasan yang berisi pembahasan terhadap hasil analisis data yang diperoleh selama penelitian dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran yang memuat kesimpulan dari pembahasan atas hasil penelitian serta saran yang ditunjukan terutama bagi Pemerintahan Kota Bandung yang menjadi objek studi serta rekomendasi bagi penelitian selanjutnya.

Gambar

Gambar 1.1  Struktur Organisasi Kecamatan Lengkong
Tabel 1.1 : Hasil Kuesioner Pilot Study
Tabel 1.2 : Capaian Kinerja SKPD tahun 2014

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan zat pengatur tumbuh BAP dan IAA dalam berbagai kosentrasi terhadap pertumbuhan dan perkembangan

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pelatihan plaiometrik frog jump terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok ditinjau dari daya ledak otot tungkai

Dalam penelitian ini peta TIN direkonstruksi dari peta DEM (Digital Elevation Model) yang dibuat dengan mengkombinasikan informasi ketinggian dari peta topografi skala

harus ditinjau kembali oleh karena itu Pemerintah Daerah dengan kewenangannya melalukan perubahan secara bertahap terhadap Peraturan Daerah – Peraturan Daerah yang berkaitan Pajak

ekstraksi kobal, tembaga dan mangan dengan pengompleks DDC dalam kloroform dengan penopengan EDTA ditunjukkan pada gambar 9.. Hal ini dapat dikatakan bahwa hasil

Rekan – rekan AN dan HMAN 2007, 2008, 2009, 2010, dan 2011, yang telah banyak membantu penulis sejak saat penulis baru memulai perkuliahan, hingga saat ini penulis hampir

Seperti yang telah tercantum dalam Pasal empat (4) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang menjelaskan bahwa, “Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa pemberian pupuk organik cair kulit pisang kepok bersamaan dengan pemberian pupuk bokashi kulit buah kakao memberikan jumlah daun