• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA BBPBAP Jepara Menggunakan Framework Laravel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA BBPBAP Jepara Menggunakan Framework Laravel"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA

BBPBAP Jepara Menggunakan Framework Laravel

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti:

Perdana Sigit Nugroho (672012085)

Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

2016

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

1

1. Pendahuluan

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara merupakan Unit Pelaksana Teknis yang secara administratif dan teknis bertanggung jawab pada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan, penerapan teknik pembenihan, pembudidayaan, pengelolaan kesehatan ikan dan pelestarian lingkungan budidaya. Selain itu, BBPBAP juga memiliki fungsi sebagai pusat jasa layanan analisis laboratorium.

Salah satu tugas laboratorium manajemen kesehatan hewan akuatik (MKHA) adalah melakukan pelayanan pengujian terhadap pihak internal BBPBAP maupun pihak eksternal. Pelayanan laboratorium harus menerapkan standar pelayanan yang sama, serta tidak membedakan antara pelanggan yang satu dan yang lain. Bagi laboratorium, pelanggan berarti organsiasi atau orang yang menerima atau berkepentingan terhadap produk laboratorium yaitu laporan pemeriksaan, termasuk pendapat dan interpretasi terhadap hasil tersebut, baik perusahaan besar maupun kecil sebagai pihak eksternal maupun internal laboratorium.

Contoh uji yang akan diujikan di laboratorium MKHA akan melewati beberapa proses yang telah ditetapkan oleh petugas laboratorium. Pertama, pelanggan menyerahkan contoh uji dan mengisi form pengajuan analisis. Penerima contoh akan menerima contoh dan memberikan kode laboratorium. Selanjutnya manajer teknik akan melakukan penugasan pengujian kepada analis. Analis melakukan pengujian dan membuat LHU (Laporan Hasil Uji) sementara. Penyelia melakukan verifikasi LHU sementara. Kemudian bagian administrasi mengetik LHU dan manajer teknik melakukan verifikasi LHU serta menandatangani LHU. Terakhir, bagian administrasi menyerahkan Laporan Hasil Uji kepada pelanggan dan melakukan pengarsipan LHU. Berdasarkan wawancara terhadap manajer teknis, belum adanya sistem informasi yang menangani pencatatan, pelaporan hingga pengarsipan informasi hasil pengujian laboratorium menyebabkan beberapa kendala, salah satunya adalah kesulitan dalam mencari arsip hasil pengujian yang pernah dilakukan. Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem informasi laboratorium yang dapat mempermudah proses pencatatan, pelaporan hingga pengarsipan data hasil uji laboratorium MKHA BBPBAP Jepara. Sistem informasi yang dibuat diharapkan dapat mempermudah petugas laboratorium dalam melakukan pengarsipan maupun mencari arsip hasil pengujian.

Penggunaan framework laravel diharapkan dapat mempermudah dalam pembuatan sistem informasi laboratorium yang memiliki kualitas tinggi, source code yang mudah dibaca dan keamanan lebih baik dikarenakan fitur-fitur keamanan yang telah disertakan. Faktor kepuasan pelanggan terhadap pelayanan laboratorium di antaranya adalah perlindungan atas kerahasiaan informasi dan hak kepemilikan pelanggan terhadap data hasil pemeriksaan, keakuratan, kejelasan dan tidak meragukan, objektivitas laporan pemeriksaan dan ketepatan waktu penyampaian laporan hasil pemeriksaan. Berdasarkan latar belakang masalah, maka dilakukan

(7)

2

penelitian yang berjudul Perancangan Sistem Informasi Laboratorium MKHA BBPBAP Jepara Menggunakan Framework Laravel.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai sistem informasi laboratorium telah beberapa kali dilakukan. Pada penelitian sebelumnya yang berjudul Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Laboratorium Rumah Sakit Kanker Dharmais yang membahas tentang pembuatan aplikasi Sistem Informasi Laboratorium dimana komponen-komponen di dalamnya terintegrasi antara sistem yang satu dengan sistem lain yang ada dalam RSKD dan juga adanya fitur pengiriman hasil pemeriksaan dengan menggunakan SMS dan email, selain diambil langsung ke RSKD dan dikirim ke alamat yang dituju. Kesimpulan dari penelitian ini adalah seluruh transaksi yang terdapat dalam Laboratorium Klinik RSKD telah terkomputerisasi dan terintegrasi [1].

Penelitian lain adalah penelitian yang membahas mengenai pengunaan framework laravel untuk membuat sebuah sistem informasi pendukung keputusan. Pada penelitian ini dihasilkan sebuah sistem informasi yang mampu menganalisis dan menghitung data pemilihan mawapres [2]. Jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu, penelitian yang akan dilakukan berfokus pada bagaimana membuat sistem informasi laboratorium MKHA BBPBAP Jepara untuk melakukan pencatatan pengujian contoh uji dan pelaporan hasil pengujian contoh uji. Sistem infomasi yang dihasilkan diharapkan dapat mempermudah pencatatan, pelaporan, pengarsipan informasi hasil pengujian laboratorium dan meningkatkan kinerja karyawan laboratorium.

JavaScript adalah bahasa yang berbentuk kumpulan script yang pada fungsinya berjalan pada suatu dokumen HTML. JavaScript bergantung kepada browser (navigator) yang memanggil halaman web yang berisi script-script dari JavaScript dan tentu saja terselip di dalam dokumen HTML. JavaScript juga tidak memerlukan kompilator atau penerjemah khusus untuk menjalankannya (pada kenyataannya kompilator JavaScript sendiri sudah termasuk di dalam browser tersebut). Lain halnya dengan bahasa Java yang memerlukan kompilator khusus untuk menterjemahkannya di sisi user. Penulisan JavaScript ditulis langsung dalam dokumen HTML dan sangat mudah terlihat, sedangkan di Java, script sudah berbentuk setengah terkompilasi (dalam bentuk applet) dan tidak mungkin terlihat dari dalam dokumen HTML, satu mesin virtual di sisi user yang bertanggung jawab untuk menterjemahkan program di dalam applet tersebut setiap kali halaman HTML yang memuat applet tersebut dipanggil oleh browser [3].

UML (Unified Modelling Language) merupakan satu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk merincikan atau menjelaskan sistem piranti lunak yang dijadikan sebagai standar pemodelan objek. UML dapat dijadikan panduan bagi developer dalam mengetahui sudut pandang sebuah sistem dan dikomunikasikan

(8)

3

kepada pihak yang terkait dengan sistem dalam bentuk diagram. UML merupakan bahasa kesatuan yang mendeskripsikan model sebuah sistem secara efektif [4].

Framework dapat diartikan sebagai sebuah kerangka kerja, untuk memudahkan pekerjaan sebagai programmer. Jika dikaitkan dengan PHP (Hypertext Preprocessor) maka dapat diartikan sebagai suatu kerangka kerja yang telah terpola dan memudahkan pengembang web dalam pembuatan web yang menggunakan script PHP. Pada saat membuat sebuah aplikasi web programmer sering menulis script PHP secara keseluruhan dan itu pun diulang pada halaman yang lain. Adanya kerangka kerja menyebabkan programmer dimudahkan dengan fungsi-fungsi yang ada dan mampu meningkatkan efisiensi program [5].

Laravel adalah framework PHP dengan kode terbuka (open source) dengan desain MVC (Model-View-Controller) yang digunakan untuk membangun aplikasi web. Laravel adalah framework berbasis MVC yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman PHP. Laravel telah dirancang untuk meningkatkan kualitas perangkat lunak dengan mengurangi biaya, baik biaya pengembangan awal dan biaya pemeliharaan, serta memberikan sintaks ekspresif yang jelas dan set fungsi inti yang akan menghemat waktu pengerjaan. Laravel adalah salah satu dari beberapa kerangka bahasa pemrograman PHP yang menawarkan code modular. Hal ini dicapai melalui kombinasi driver dan system bundle-nya. Driver memungkinkan programmer untuk dengan mudah mengubah dan memperluas caching, session, database, dan fungsi otentikasi. Penggunaan bundle mampu mengemas hingga segala jenis kode untuk digunakan kembali atau untuk memberikan kepada seluruh pengguna Laravel. Laravel sangat menarik, karena apapun yang ditulis dalam Laravel dapat dikemas dalam sebuah kemasan [6].

3. Metode dan Perancangan Sistem

Pada penelitian ini, akan dilakukan beberapa tahapan penelitian yang secara garis besar terbagi ke dalam lima tahapan, yaitu : 1) Analisis kebutuhan dan pengumpulan data yang diperlukan; 2) Perancangan Sistem; 3) Perancangan aplikasi/program; 4) Implementasi dan pengujian sistem, serta analisis hasil pengujian; dan 5) Penulisan laporan hasil penelitian [9]. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

(9)

4

Berdasarkan bagan pada Gambar 1 dapat dijelaskan bahwa tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: tahap pertama: analisis dan pengumpulan data, yaitu melakukan analisis tentang apa saja yang dibutuhkan oleh pelanggan dan petugas laboratorium juga kendala-kendala yang dihadapi oleh petugas laboratorium dalam melaksanakan tugasnya. Tahap kedua: Perancangan sistem meliputi perancangan proses menggunakan Unified Modelling Language (UML) misalnya perancangan use case diagram, sequence diagram, class diagram. Perancangan database yaitu perancangan table-tabel database yang berfungsi menyimpan data yang dibutuhkan oleh aplikasi sistem informasi laboratorium. Perancangan antarmuka yaitu sebagai interaksi antara user dengan sistem, berupa interface aplikasi sistem informasi laboratotium dibuat aplikasi untuk petugas laboratorium.

Tahap perancangan aplikasi terdapat desain sistem, perancangan arsitektur dan preancangan proses. Terdapat dua pengguna sitem untuk aplikasi sistem informasi laboratorium, pertama adalah petugas laboratorium sebagai user dan manajer laboratorium sebagai admin. User dapat melakukan aktifitas sebagai berikut: 1) User dapat memilih daftar pekerjaan yang ada pada halaman pekerjaan; 2) User dapat melakukan aktifitas memasukan data pengajuan uji laboratorium; 3) User dapat melakukan update akun; 4) User dapat melihat pengumuman pada halaman pengumuman.

Admin dapat melakukan aktifitas sebagai berikut: 1) Admin dapat melihat dan mengelola user; 2) Admin dapat menambah, melihat dan mengelola pekerjaan; 3) Admin dapat melihat dan mengelola hasil uji sementara; 4) Admin dapat menambah dan mengelola pengumuman; 5) Admin dapat melakukan aktifitas memasukan dan mengelola data pengajuan uji laboratorium.

Analisis kebutuhan perangkat keras dan spesifikasi perangkat lunak yang digunakan dalam membangun sistem informasi laboratorium ini yaitu: Prosesor Intel Core i5, 3.30 GHz, RAM 2 GB dan Hardisk 500 GB. Sedangkan perangkat lunak yang digunakan adalah sistem operasi Windows 7 Ultimate, Sublime Text, Wamp Server (Apache dan MySQL), Web browser (dalam penelitian ini digunakan Mozilla Firefox) dan Rational Rose untuk membuat UML(Unified Model Language) sistem.

Prosedur penggunaan sistem informasi laboratorium sebagai berikut: 1) User membuka web browser kemudian menuliskan alamat web aplikasi; 2) User login menggunakan username dan password yang diberikan admin; 3) User yang sudah login dapat melihat halaman dashboard yang memiliki menu pilihan dari tombol yang berupa link menuju halaman lain, antara lain pengajuan analisa, daftar pekerjaan, profile, laporan hasil uji dan pengumuman; 4) User yang sudah login dapat melakukan kelola akun melalui menu profile; 5) User yang sudah login dapat melakukan input data pengujian melalui menu pengajuan analisa kemudian menginputkan data pengujian; 6) User dapat keluar dari aplikasi sistem informasi laboratorium dengan melakukan klik pada tombol logout.

Metode pengembangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah prototyping model. Prototyping model merupakan sebuah proses untuk membangun sebuah sistem berdasarkan dari kebutuhan pengguna. Metode ini dilakukan secara

(10)

5

bertahap, yaitu dengan mengembangkan suatu prototype yang sederhana terlebih dahulu baru kemudian dikembangkan dari waktu ke waktu sampai perangkat lunak selesai dikembangkan. Prototype merupakan bentuk dasar atau model awal dari suatu sistem atau subsistem [7]. Tahap-tahap dalam metode Prototyping ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2 Metode Prototyping [7]

Metode prototype diawali dengan pengumpulan data kebutuhan. Pengumpulan kebutuhan dilakukan dengan cara komunikasi dengan pengguna aplikasi, yang dapat berupa wawancara atau kuesioner. Pengembang dan pengguna aplikasi menentukan kebutuhan, tujuan dan gambaran suatu sistem. Pengembang kemudian membangun model prototype yang dapat menggambarkan sistem. Model prototype yang sudah dibuat kemudian diuji oleh pengguna. Hasil pengujian kemudian menjadi acuan apakah sistem yang dibuat sudah memenuhi kebutuhan pengguna. Jika model prototype tidak dapat menjawab kebutuhan sistem, maka pengembang memperbaiki model prototype tersebut sampai model prototype dapat menjadi suatu sistem yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Tahapan yang dilakukan pada metode prototype dalam membangun sistem informasi laboratorium adalah listen to costomer, build/revise mock-up dan costomer test-drive mock-up.

Tahap listen to customer dilakukan untuk mengetahui dan menerjemahkan semua permasalahan serta kebutuhan perangkat lunak dan kebutuhan sistem yang dibangun. Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan pencarian data serta informasi yang dibutuhkan oleh sistem. Ada empat analisis kebutuhan dalam perancangan sistem yaitu analisis kebutuhan sistem, analisis kebutuhan data, analisis kebutuhan perangkat keras dan analisis kebutuhan perangkat lunak.

Supaya sistem yang dibuat dapat memenuhi kebutuhan pengguna, maka diperlukan suatu analisis kebutuhan sistem. Analisis kebutuhan sistem ini dilakukan wawancara dengan manajer teknik laboratorium. Berdasarkan hasil wawancara, contoh uji yang akan diujikan di laboratorium MKHA akan melewati beberapa proses yang telah ditetapkan oleh petugas laboratorium. Pertama, pelanggan menyerahkan contoh uji dan mengisi form pengajuan analisis. Kedua, penerima contoh akan menerima contoh dan memberikan kode laboratoium. Ketiga, Manajer teknik akan melakukan penugasan pengujian kepada analis. Keempat, Analis melakukan pengujian dan membuat LHU (Laporan Hasil Uji) sementara. Kelima penyelia

(11)

6

melakukan verifikasi LHU sementara. Keenam, bagian administrasi mengetik LHU. Ketujuh, manajer teknik melakukan verifikasi LHU dan menandatangani LHU. Kedelapan, bagian administrasi menyerahkan Laporan Hasil Uji kepada pelanggan dan melakukan pengarsipan LHU. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem yang dapat memenuhi kebutuhan sebagai berikut: a) kebutuhan admin mencakup dapat mengelola data hasil uji, mengelola data pekerjaan pengujian, dapat mengelola user, dapat mengelola data pengumuman. b) kebutuhan petugas laboratorium dapat mengelola data hasil uji dan mengelola data pekerjaan pengujian.

Pada tahap build/revise mock-up dilakukan pembuatan ptototype sistem informasi laboratorium. Pembuatan prototype ini berdasarkan saran dari penanggung jawab laboratorium, yaitu manajer laboratorium MKHA. Sumber berupa kebutuhan sistem dan form pengajuan uji sample laboratorium. Form yang telah ada diimplementasikan kedalam aplikasi sistem informasi laboratorium. Perancangan sistem mulai dibuat menggunakan UML.

Pada prototype pertama sistem dibangun menggunakan framework laravel dan framework bootstrap untuk desain antarmuka. Kelemahan pada prototype pertama yaitu sistem informasi laboratorium belum dapat menampilkan hasil uji sementara dan beberapa fungsi yang ada pada sistem informasi laboratorium belum dapat digunakan. Kelemahan pada prototype pertama kemudian menjadi acuan untuk melakukan perbaikan pada prototype kedua. Perbaikan prototype kedua yaitu perbaikan dan penambahan fungsi hasil uji sementara dan tambah pengumuman pada sistem informasi laboratorium. Kelemahan pada prototype kedua yaitu sistem informasi laboratorium masih belum dapat mencetak laporan hasil uji. Kelemahan tersebut kemudian diperbaiki pada prototype ketiga dan keempat.

Tahapan costomer test-drives mock-up dilakukan untuk untuk mengetahui apa saja yang masih menjadi kekurangan aplikasi dan apa saja yang sudah memenuhi kebutuhan sistem. Jika masih terdapat kekurangan dalam sistem, maka dilakukan perbaikan. Apabila sistem informasi laboratotrium sudah sesuai dengan kebutuhan, maka proses selesai.

Perancangan sistem dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk diagram UML, meliputi use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing diagram yang telah dibuat.

(12)

7 view user delete user update user insert user Mengelola User

insert pengumuman update pengumuman Mengelola Pengumuman

delete pengumuman insert data pengujian

update data pengujian

delete data pengujian

view data pengujian

view pengumuman Mengelola Data Pengujian

Admin

insert data uji

update data uji

delete data uji

User Mengelola Data Hasil Uji

view data uji <<extend>> <<extend>> <<extend>> <<extend>> <<extend>> <<extend>> <<extend>> <<extend>> <<extend>> <<extend>> <<extend>> <<extend>> <<extend>> <<extend>> <<extend>> <<extend>>

Gambar 3 Use Case Diagram Sistem

Gambar 3 merupakan use case diagram dari sistem yang dibuat. Terdapat 2 (dua) aktor dalam aplikasi, yaitu aktor admin dan user. Aktor admin merupakan pemilik hak akses tertinggi, di mana dapat melakukan pengelolaan data pengujian, data hasil uji, data user dan data pengumuman. Hak akses user memiliki 2 (dua) use case, yaitu mengelola data pengujian dan data hasil uji.

Gambar 4 Activity Diagram Tambah Data Pengujian

Gambar 4 merupakan activity diagram dari proses memasukan data pengujian baru. Activity dimulai dari memilih menu pengajuan uji contoh kemudian petugas laboratorium mengisi data form pengajuain uji contoh yang terdiri dari data pelanggan, contoh yang diujikan, jenis-jenis pengujian, tanggal pengajuan dan kondisi contoh uji. Data kemudian akan disimpan dalam database setelah petugas menekan tombol submit.

(13)

8

Gambar 5 Activity Diagram Tambah Data Hasil Pengujian

Gambar 5 merupakan activity diagram dari proses memasukan data hasil pengujian. Petugas pertama memilih pekerjaan yang dikerjakan kemudian memasukan data hasil uji dan gambar hasil pengujian contoh uji. Setelah petugas menekan tombol save maka data akan di simpan di dalam database.

Gambar 6 Activity Diagram Tambah Pengumuman

Gambar 6 merupakan activity diagram untuk proses tambah pengumuman yang dilakukan oleh pengelola jurnal. Pengelola jurnal memilih menu pengumuman pada halaman utama. Selanjutnya pilih tambah pengumuman. Admin selanjutnya memasukkan isi pengumuman pada form yang ditampilkan. Data pengumuman ini berupa judul pengumuman dan isi pengumuman. Data pengumuman selanjutnya akan disimpan dalam database.

(14)

9

Gambar 7 Sequence Diagram Tambah Data Pengujian

Gambar 7 merupakan sequence diagram untuk melakukan tambah data pengujian. User mengisikan data pengujian contoh uji dengan memasukan nomor registrasi, kode contoh, kode lab, nama perusahaan, alamat, jenis contoh, jumlah dan jenis analisa. Seletah user melakukan klik tombol save data akan disimpan kedalam database.

Gambar 8 Sequence Diagram Tambah Data Pengujian

Gambar 8 merupakan sequence diagram untuk mengisi data hasil pengujian yang telah selesai. Petugas memilih data pekerjaan dan mengisikan data hasil pengujian sementara. Kemudian sistem akan menyimpan data kedalam database dan secara otomatis membuat laporan hasil pengujian sementara.

(15)

10

Gambar 9 merupakan diagram sequence untuk proses tambah pengumuman yang dilakukan oleh petugas laboratorium. Data pengumuman terdiri dari judul pengumuman dan isi pengumuman. Perintah selanjutnya adalah memanggil fungsi insert yang berada controller pekerjaan. Fungsi insert akan memanggil model untuk melakukan perintah simpan ke dalam database. Database kemudian menyimpan data pengumuman tersebut dalam tabel pengumuman.

Gambar 10 Class Diagram Sistem

Gambar 10 merupakan penggambaran dari modul-modul yang ada di dalam sistem. Berdasarkan Gambar 7, terdapat empat class yang digunakan dalam sistem ini, yaitu data_pekerjaan, data_analisa, data_contoh, dan data_hasil_uji. Setiap class memiliki fungsi/method masing-masing. Method insert() digunakan untuk memasukan data. Method update() digunakan untuk melakukan update data, terakhir method delete() untuk menghapus data. Class yang digunakan pada aplikasi ini terdiri dari tiga jenis yaitu entity class, controller, dan boundary class. Entity class berisikan informasi mengenai beberapa class yang digunakan seperti atribut dan fungsi yang digunakan dalam class yang bersangkutan, misal pada class data_contoh terdapat entity class yang berisikan atribut kode_lab, kode_contoh dan id_pekerjaan selain itu juga terdapat fungsi insert(), update() dan delete(). Kemudian controller, class ini berisikan fungsi untuk mengolah data, pada class hasil_uji terdapat controller_hasil_uji yang berisikan beberapa fungsi seperti get_data(), tambahHasilUji(), ubahHasilUji() dan hapusHasilUji(). Class yang terakhir adalah boundary, class ini berinteraksi langsung dengan pengguna, atau bisa dibilang user interface, pada class penjadwalan boundary direpresentasikan sebagai class Interface_HASIL_UJI. Konfigurasi yang sama juga dilakukan pada class yang lainya yang ada pada sistem ini.

(16)

11

4. Hasil Implementasi dan Pembahasan

Implementasi dari pengembangan sistem informasi laboratorium dilakukan dengan framework Laravel. Terdapat beberapa pengaturan yang harus dilakukan pertama kali saat pembuatan, yaitu pengaturan koneksi ke database. Pengaturan koneksi basis data dilakukan pada file env. Pengaturan ini ditunjukkan pada Kode Program 1.

Kode Program 1 Koneksi Framework Laravel dengan Basis Data

Kode Program 1 merupakan konfigurasi untuk koneksi dengan database MySql. Konfigurasi ini terdapat dalam file .env pada folder project laravel. Pada konfigurasi ini dilakukan pengisian untuk nama database yang digunakan, DB_CONNECTION, DB_HOST, DB_USERNAME dan DB_PASSWORD.

Gambar 11 Membuat Migration dengan artisan

Gambar 11 merupakan fungsi untuk membuat database migration menggunakan fitur generator artisan yang ada pada laravel. Fungsi generator dapat digunakan untuk menulis baris kode secara otomatis.

Kode Program 2 Membuat Schema Tabel Dengan Artisan Database Migration

1. DB_CONNECTION=mysql 2. DB_HOST=127.0.0.1 3. DB_PORT=3306 4. DB_DATABASE=LAB 5. DB_USERNAME=root 6. DB_PASSWORD= 1. <?php 2. use Illuminate\Database\Schema\Blueprint; 3. use Illuminate\Database\Migrations\Migration; 4. class TbContoh extends Migration

5. { public function up()

6. { Schema::create('TB_Contoh', function (Blueprint $t) { 7. $t->string('kode_lab'); 8. $t->string('kode_contoh'); 9. $t->string('id_pengajuan'); 10. $t->primary('kode_lab'); 11. }); 12. }

13. public function down()

14. { Schema::drop('TB_Contoh'); 15. }

(17)

12

Kode Program 2 merupakan contoh code database migration untuk tabel contoh. Pengembang dapat menggunakan fungsi pada artisan untuk melakukan generator baris kode secara otomatis. Pada konfigurasi migration, pengembang cukup menuliskan kolom pada database yang akan dibuat, kemudian melakukan migrasi database.

Kode Program 3 Template Layout Menggunakan Blade Engine

Kode Program 3 merupakan contoh kode template layout menggunakan blade engine. Penggunaan fitur blade engine pada laravel sangat memudahkan pengembang dalam melakukan penulisan baris kode dengan lebih rapi dan terstruktur dengan cara menuliskan baris kode yang sering diulang pada file tersendiri. Cara pemangilan baris kode yang telah tersimpan pada file head.blade.php, header.blade.php dan footer.blade.php adalah dengan melakukan @include pada file layout.blade.php.

Gambar 12 Landing Page Sistem

Gambar 12 merupakan landing page aplikasi sistem informasi laboratorium. Pada halaman ini akan ditampilkan informasi tentang laboratorium MKHA, pelayanan yang diberikan dan menu login khusus untuk petugas atau karyawan laboratorium. Ada dua user dalam sistem ini, yaitu admin dan petugas laboratorium. User hanya dapat melakukan input hasil uji sementara. Sedangkan admin dapat melakukan validasi hasil uji sementara yang kemudian dijadikan laporan hasil uji.

1. <html> 2. <head> 3. @include('includes.head') 4. </head> 5. <body> 6. <div class="container"> 7. <header class="row"> 8. @include('includes.header') 9. </header>

10. <div id="main" class="row"> 11. @yield('isi') 12. </div> 13. <footer class="row"> 14. @include('includes.footer') 15. </footer> 16. </div> 17. </body> 18. </html>

(18)

13

Gambar 13 Halaman Dashboard Admin

Gambar 13 merupakan halaman dashboard admin yang menampilkan chart data jumlah permintaan pengujian dan hasil pengujian yang sudah diselesaikan. Untuk menampilan chart menggunakan plugin chartJS.

Kode Program 4 Fungsi Menampilkan Data Chart

Kode Program 4 merupakan fungsi JavasSript untuk menampilkan data chart dan konfigurasi tampilan warna chart. Baris sebelas adalah fungsi untuk mengambil data dari controller datapengujian.

Gambar 14 Halaman Pengajuan Analisis

Gambar 14 adalah halaman pengajuan analisis contoh uji. Pada halaman ini petugas mengisikan data meliputi nomor registrasi, nama perusahaan, alamat

1. DB datasets: 2. [ {

3. label: "Data Pengujian",

4. fillColor: "rgba(26,179,148,0.5)", 5. strokeColor: "rgba(26,179,148,0.7)", 6. pointColor: "rgba(26,179,148,1)", 7. pointStrokeColor: "#fff", 8. pointHighlightFill: "#fff", 9. pointHighlightStroke: "rgba(26,179,148,1)", 10. data: localhost:8000/admin/datapengujian 11. } 12. ]

(19)

14

perusahaan, tanggal penyerahan, jenis contoh uji, jumlah contoh, kode sample, kode lab, kondisi contoh, deskripsi kondisi contoh dan daftar pengujian yang dilakukan. Ada beberapa form yang wajib diisi, khusus untuk form contoh uji setidaknya harus diisi oleh satu data.

Gambar 15 Halaman Daftar Pekerjaan

Gambar 15 adalah halaman daftar pekerjaan. Halaman ini menampilkan semua daftar pekerjaan yang belum selesai. Pada halaman ini terdapat fungsi untuk mencari pekerjaan, tombol detail berfungsi untuk melihat detail lebih lanjut dari pekerjaan tersebut.

Gambar 16 Halaman Detail Pekerjaan

Gambar 16 adalah halaman detail pekerjaan. Pada halaman ini ditampilkan data detail pekerjaan meliputi nama perusahaan, alamat, tanggal penerimaan, daftar contoh, kode lab, daftar pengujian contoh. Pada halaman ini juga terdapat tiga menu untuk mengubah, menghapus pekerjaan dan tombol untuk mengisikan laporan hasil uji laboratorium.

Pengujian sistem dilakukan dengan menguji fungsi-fungsi dari sistem yang telah dibuat untuk mencari kesalahan/bug pada sistem. Pengujian sistem dilakukan agar sistem yang dibuat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat memenuhi

(20)

15

kebutuhan pengguna. Pengujian sistem ini menggunakan dua teknik pengujian yaitu pengujian alpha dan pengujian beta.

Pengujian alpha menggunakan metode blackbox yaitu pengujian fungsi-fungsi sistem secara langsung tanpa memperhatikan alur eksekusi program. Pengujian ini dilakukan dengan memperhatikan apakah fungsi telah berjalan sesuai rancangan dan sesuai yang diharapkan. Tabel 1 adalah hasil pengujian dari sistem yang telah dilakukan.

Tabel 1 Hasil Pengujian Blackbox Fungsi yang diuji Kondisi Output yang

diharapkan

Output yang dihasilkan sistem

Status Pengujian

Login Username dan password

benar

Username dan password

salah maupun kosong

Sukses login Gagal login Sukses login Gagal login Valid Tambah pengajuan analisis

Form diisi dengan benar Form wajib diisi kosong

Sukses tambah data Gagal tambah data

Sukses tambah data Gagal tambah data

Valid

Ubah pengajuan analisis Form diisi dengan benar Sukses ubah data Sukses ubah data Valid

Hapus pengajuan analisis

Pilih salah satu data Sukses hapus data Sukses hapus data Valid

Tambah hasil analisis Form diisi dengan benar Sukses tambah data Sukses tambah data Valid

Ubah hasil analisis Form diisi dengan benar Sukses ubah data Sukses ubah data Valid

Hapus hasil analisis Pilih salah satu data Sukses hapus data Sukses hapus data Valid

Menampilkan data pekerjaan

Buka halaman daftar pekerjaan Sukses menampilkan data Sukses menampilkan data Valid

Menampilkan data hasil uji

Membuka halaman hasil uji Sukses menampilkan data Sukses menampilkan data Valid

Menampilkan data arsip Membuka halaman arsip Sukses menampilkan data Sukses menampilkan data Valid Menampilkan data pengumuman Buka halaman pengumuman Sukses menampilkan data Sukses menampilkan data Valid

Menampilkan data user Buka halaman user Sukses menampilkan data

Sukses menampilkan data

Valid

Ubah data user Data user diisi dengan benar

Sukses ubah data Sukses ubah data Valid Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada aplikasi web dapat dilihat status pengujian dari setiap fungsi valid, maka disimpulkan bahwa aplikasi ini berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan. Pengujian beta adalah pengujian yang dilakukan oleh orang yang tidak ikut dalam pembuatan aplikasi atau calon pengguna aplikasi. Pengujian beta dilakukan dengan menggunakan kuesioner, yaitu dengan melakukan tanya jawab melalui telfon kepada sample user. Sample user berjumlah 15 responden dan dipilih secara acak, sample user pada pengujian ini adalah petugas laboratorium yang menggunakan sistem informasi laboratorium. Hasil jawaban kuesioner dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Hasil Jawaban Kuesioner

No Pernyataan STS TS CS S SS

1 Aplikasi aplikasi ini mudah digunakan 0 0 2 8 5

2 Tampilan, huruf dan gambar dari aplikasi ini dapat dilihat dengan jelas

0 0 5 5 5

3 Menu-menu pada aplikasi ini mudah dipahami dan tidak

membingungkan

1 0 4 3 7

4 Aplikasi ini membantu dalam melakukan pengelolaan data

pekerjaan

0 0 0 10 5

(21)

16

pengujian sample

6 Aplikasi ini bermanfaat untuk menyimpan arsip hasil pengujian sample

0 3 5 3 4

Setelah semua jawaban diketahui maka yang dilakukan adalah menghitung presentase jawaban responden yang telah mengisi kuesioner.

Rumus Index % = ∑ Skor:Y*100% (1)

Rumus 1 adalah rumus untuk menghitung presentase jawaban responden. Hasil analisa untuk pertanyaan pertama didapatkan index 84,00% responden setuju jika aplikasi sistem informasi laboratorium mudah digunakan. Untuk pertanyaan kedua 80,00% responden setuju bahwa huruf dan gambar pada aplikasi sistem informasi laboratorium dapat dilihat dengan jelas. Untuk pertanyaan ketiga 80,00% responden setuju bahwa menu pada aplikasi sistem informasi laboratorium mudah untuk dipahami dan tidak membingungkan. Untuk pertanyaan keempat 86,70% responden setuju bahwa aplikasi sistem informasi laboratorium membantu dalam melakukan pengelolaan data hasil pekerjaan. Untuk pertanyaan kelima 76,00% responden setuju bahwa aplikasi sistem informasi laboratorium membantu dalam melakukan pengelolaan hasil pengujian sample. Untuk pertanyaan keenam 70,67% responden setuju bahwa aplikasi sistem informasi laboratorium bermanfaat untuk menyimpan arsip hasil uji pengujian sample.

Pengujian manfaat juga dilakukan dengan wawancara kepada manajer laboratorium MKHA. Berdasarkan wawancara dengan manajer laboratorium, dengan adanya sistem informasi laboratorium memudahkan manajer laboratorium dalam melakukan pengawasan pekerjaan petugas laboratorium dan dalam melakukan pencarian arsip hasil pengujian sample uji laboratorium. Selain itu petugas laboratorium juga dimudahkan dengan adanya fitur pengumuman.

5. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengembangan sistem informasi laboratorium MKHA BBPBAP Jepara dapat dikembangkan dengan menggunakan framework laravel. Penggunaan sistem informasi laboratorium dapat diterapkan untuk mempermudah petugas laboratorium dalam melakukan pencatatan dan pengarsipan hasil uji laboratorium. Adanya framework PHP khususnya framework laravel memudahkan pengembang untuk mengembangkan aplikasi baru. Laravel memiliki berbagai macam paket yang dapat digunakan oleh pengembang untuk mengembangkan aplikasi. Beberapa fitur dalam laravel yang dapat digunakan adalah blade engine yang sangat memudahkan pengembang dalam melakukan penulisan kode dengan lebih terstruktur, dan database migration yang memudahkan pengembang dalam melakukan perancangan database.

Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa pengembangan sistem informasi laboratorium mampu membantu dalam proses pencatatan hasil uji laboratorium, pengarsipan hasil uji dan adanya fitur untuk melakukan pencarian arsip hasil uji. Dengan adanya sistem informasi laboratorium juga mempermudah petugas laboratorium untuk menyampaikan informasi melalui fitur pengumuman.

(22)

17

6. Pustaka

[1] Michael, Y. R., 2010. Analisis dan perancangan sistem informasi laboratorium rumah

sakit kanker dharmais. Jurnal ComTech, 01 (02). ISSN 2087-1244.

[2] AM, E. H., 2015. Penerapan metode analytical hierarchy process (AHP) pada sistem

pendukung keputusan pemilihan mahasiswa berprestasi menggunakan framework laravel. Jurnal SCRIPT 3(1). Desember 2015 ISSN: 2338-6304.

[3] Ducket, J., 2010. Beginning HTML, XHTML, CSS, and JavaScript. Penerbit: Wiley Publishing.

[4] Bentley, L. D., & Whittne, J. L., 2007. Systems analysis and design for the global

enterprise. 7th edition. New York: McGraw-Hill.

[5] Isaknudin, M. S., 2009. Apa dan mengapa harus framework. Diakses tanggal 5 Januari 2015 dari http://www.kuliah-informatika.com/2009/10/framework-apa-dan-mengapa-harus.html.

[6] McCool, S. 2007. Laravel starter. Birmingham: Packt Publishing.

[7] Pressman, R. S., 2001. Software engineering: a practitioner’s approach. Amerika

Serikat: R.S. Pressman and Associates.

[8] Dyle R., 2015. Laravel: Code Bright.

[9] Hasibuan, Zainal A., 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer dan

Teknologi Informasi: Konsep, Teknik, dan Aplikasi. Jakarta: Ilmu Komputer Univesitas Indonesia.

Gambar

Gambar 1 Tahapan Penelitian
Gambar 2 Metode Prototyping [7]
Gambar 3 Use Case Diagram Sistem
Gambar 5 Activity Diagram Tambah Data Hasil Pengujian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Selamatan Kadiran khususnya yang biasa dilaksanakan oleh masyarakat desa Kaduara Timur adalah sebuah tarekat yang kemudian menjadi ritual, atau sebagai tradisi dalam

Asumsi dasar yang dibangun pada paradigma ini adalah bahwa dalam memahami kompleksitas fenomena kehidupan yang dihadapi dan dijalani manusia, setiap bangunan

Setelah dilakukan pengujian keseluruhan alat prototype pengukur kecepatan kendaraan didapatkan hasil yang cukup baik pada saat prototype kendaraan diberikan input sebesar 3

Siswa mengumpulkan data dari praktikum virtual gaya gravitasi, menganalisis data, dan membuat simpulan terkait dengan permasalahan yang diselidiki.. Dalam melakukan analisis

Banyak olahraga tradisional yang bahkan para pemerhati budaya yang tidak kenal atau tahu karna budaya yang ada diIndonesia sangat beragam, oleh karna itu sebagai pembaca

Hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2 menunjukkan bahwa implementasi model IBMR berbantu PhET Simulation pada pembelajaran fisika adalah efektif untuk

Perlu adanya tindak lanjut dari tenaga kesehatan khususnya perawat untuk meningkatkan motivasi wanita usia subur tentang kesehatan reproduksinya dengan cara lain

Pemberian probiotik pada pakan dengan 3 perlakuan yaitu R1 dengan probiotik tipe Gram positif, R2 probiotik tipe gram negatif, dan R3 campuran probiotik tipe Gram