PENDIDIKAN
DOKTER GIGI
Tahun Akademik
2015 / 2016
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN
PEDOMAN
PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI
http://fkg.unpad.ac.idPENDIDIKAN
DOKTER GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN
PEDOMAN
PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI
Tahun Akademik
2015 / 2016
Bidang Perencanaan, Sumber Daya, dan Tata Kelola // Tim Kurikulum FKG Unpad // Para Kepala Departemen FKG Unpad // Direksi Rumah Sakit Gigi dan Mulut FKG Unpad, Koordinator Program Studi Sarjana dan Profesi Kedokteran Gigi // Koordinator Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Spesialis // Ketua Pusat Pengembangan Kegiatan dan Kreativitas Mahasiwa // Koordinator KPBI // Sub Bagian Pendidikan
Layout dan Editing
drg. Dani Rizali Firman, M.Si. drg. Yurika Ambar Lita
Kontributor Foto
Koleksi Foto:
Prof R.G. Soeria Soemantri, drg., MPH, // Dr. Kosterman Usri, drg.,MM // Feryana, Amd
Hak Cipta/Copyright Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran - 2015 Tlp (022) 7794120 / Fax (022) 7794121 / Email: info@fkg.unpad.ac.id / Web http://www.fkg.unpad.ac.id
KATA PENGANTAR
Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan berkewajiban untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar (PBM) menjadi kompetensi inti yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi. Agar PBM tersebut dapat berjalan lancar, maka diperlukan suatu pedoman sebagai suatu acuan yang terstandar dalam penyelenggaraan kegiatan akademik dan hal lain yang mendukung kegiatan akademik. Acuan tersebut dituangkan dalam pedoman yang terdiri dari tiga buah buku, masing-masing merupakan Pedoman Penyelenggaraan Akademik Program Sarjana (S1) dan Profesi. Pedoman Penyelenggaraan Akademik Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) dan Panduan Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran.
Buku pedoman Penyelenggaraan Akademik Program Pendidikan Dokter Gigi dan Dokter Gigi Spesialis ini meliputi sejarah fakultas, tujuan pendidikan, struktur pembelajaran kurikulum berbasis kompetensi, proses/metode dan strategi pembelajaran, kerja lapangan, penelitian akhir, ujian serta penilaian, evaluasi keberhasilan mahasiswa, dan ketentuan lain yang terkait dengan PBM di lingkungan Program S1 dan Profesi.
Pedoman ini menjadi acuan bagi staf pendidik, mahasiswa, tenaga kependidikan dan pihak lain yang terkait dalam proses penyelenggaraan pendidikan. Pelaksanaan acuan ini menjadi komitmen bagi civitas akademika untuk mendukung PBM yang berjalan baik dan optimal.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan dan penyempurnaan buku pedoman ini.
Bandung, Mei 2015. Dekan,
Dr. drg. Nina Djustiana, M.Kes NIP 19570906 199003 2 001
KATA PENGANTAR
SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
DAFTAR ISI
PIMPINAN FAKULTAS PENDAHULUAN SEJARAH FAKULTAS VISI & MISI
PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN GIGI VISI & MISI SARJANA KEDOKTERAN GIGI
VISI SARJANA KEDOTERAN GIGI MISI SARJANA KEDOTERAN GIGI
TUJUAN PENDIDIKAN PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN GIGI
PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN GIGI
SYARAT PENERIMAAN LAMA STUDI
PROSES PEMBELAJARAN BAHASA PENGANTAR JENIS KELAS
STRUKTUR PEMBELAJARAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) STRATEGI PEMBELAJARAN METODE PEMBELAJARAN i ii iv viii 1 3 7 9 11 11 12 13 14 14 14 14 17 17 18 21 21 BAB I A. B. BAB II A. A.1. A.2. B. C. C.1. C.2. C.3. C.4. C.5. C.6. C.7. C.8. DAFTAR ISI
C.15. D. D.1. D.2. D.3. D.4. D.5. D.6. D.7. D.8. D.9. BAB III A. A.1. A.2. B C. C.1. C.2. C.3. C.4. C.5. C.6. 29 30 30 30 30 30 31 31 31 31 31 35 37 37 38 40 41 41 41 41 42 46 46 KETENTUAN PERALIHAN DESKRIPSI BLOK
BHB (BIOTHICS AND HUMAN BEHAVIOR)
LSIT (LEARNING SKILL INFORMATION TECHNOLOGY) BMS (BASIC MEDICAL SCIENCE)
CD (COMMUNITY DENTISTRY) BDS (BASIC DENTAL SCIENCE) DS (DENTAL SCIENCE)
DR (DENTAL RESEARCH) KKN (KULIAH KERJA NYATA) MT (MINOR THESIS)
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER GIGI VISI & MISI
VISI MISI
TUJUAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI KEDOKTERAN GIGI
PENYELENGGARAAN PROGRAM PROFESI DOKTER GIGI SYARAT PENERIMAAN LAMA STUDI PROSES PEMBELAJARAN STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA PENGANTAR JENIS KELAS
STRUKTUR PEMBELAJARAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK
EVALUASI KEBERHASILAN SANKSI AKADEMIK
BLOK PROGRAM PROFESI KEDOTERAN GIGI BLOK KEDOKTERAN GIGI KOMUNITAS
BLOK KETERAMPILAN DIAGNOSIS DAN KOMUNIKASI BLOK KEDOKTERAN GIGI KLINIK 1
BLOK KESEHATAN GIGI ANAK 1 BLOK BEDAH MULUT 1
BLOK PROGRAM KEDOKTERAN GIGI KLINIK 2 BLOK KESEHATAN GIGI ANAK 2
BLOK BEDAH MULUT 2
BLOK PROGRAM KEDOKTERAN GIGI KLINIK 3 BLOK KESEHATAN GIGI ANAK 3
BLOK BEDAH MULUT 3
BLOK PROGRAM KEDOKTERAN GIGI KLINIK 4 DAFTAR DOSEN
SARANA & PRASARANA
46 49 51 52 52 52 53 53 53 54 54 55 55 56 56 57 58 73 C.7. C.8. C.9. D. D.1. D.2. D.3. D.4. D.5. D.6. D.7. D.8. D.9. D.10. D.11. D.12. E. BAB IV
DEKAN Dr. drg. Nina Djustiana, M.Kes.
WAKIL DEKAN II drg. Murnisari Dardjan, M.S
WAKIL DEKAN I Dr. drg. Dudi Aripin, Sp.KG
KEPALA DEPARTEMEN BEDAH MULUT
Prof. Dr. drg. Harmas Yazid Yusuf, Sp.BM (K)
KEPALA DEPARTEMEN PERIODONSIA
drg. Nunung Rusminah, Sp.Perio (K)
KEPALA DEPARTEMEN PEDODONSIA
Dr. drg. Eriska Riyanti, Sp.KGA
KEPALA DEPARTEMEN KONSERVASI GIGI
Dr. drg. Hendra Dian Adhita, Sp.KG
KEPALA DEPARTEMEN ORTODONSIA
Dr. drg. Endah Mardiati, MS., Sp.Ort. (K)
KEPALA DEPARTEMEN PROSTODONSIA
drg. H. Deddy Firman, MS
KEPALA DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MULUT
drg. Erna herawati, M.Kes
KEPALA DEPARTEMEN LLMU DAN TEKNOLOGI MATERIAL
drg. Elin Karlina, M.Kes
KEPALA DEPARTEMEN RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI
Prof. Dr. drg,Suharjo, MS., Sp.RKG (K)
KEPALA DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN GIGI MASYARAKAT
Dr.drg. Sri Susilawati, M.Kes
KEPALA DEPARTEMEN BIOLOGI ORAL
Prof. Dr. drg. Mieke Hemiawati Satari, M.Kes
KOORDINATOR PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI
drg. Hj. Emma Rachmawati, M.Kes
KOORDINATOR PROGRAM STUDI PROFESI KEDOKTERAN GIGI
drg. Jono Salim, Sp. Ort. (K)
Program Studi Profesi Kedokteran Gigi
KOORDINATOR PROGRAM STUDI BEDAH MULUT
Prof. Dr. drg. Harmas Yazid Yusuf, Sp.BM (K)
Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis
KOORDINATOR PROGRAM STUDI BEDAH MULUT
Dr.drg Endang Sjamsudin, Sp.BM
KOORDINATOR PROGRAM STUDI ORTODONSIA
Prof. Dr. drg. Bergman Thahar, Sp.Ort (K)
KOORDINATOR PROGRAM STUDI PERIODONSIA
Dr. drg. Ira Komara, Sp. Perio. (K)
KOORDINATOR PROGRAM STUDI PROSTODONSIA
Drg.Taufik Sumarsongko, Sp.Pros (K)
KOORDINATOR PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI ANAK
Dr. drg. Wiliyanti Suwondo, Sp.KGA (K)
KOORDINATOR PROGRAM STUDI KONSERVASI GIGI
drg. Rahmi Alma Farah, Sp. KG
WAKIL DIREKTUR PELAYANAN
Dr. drg. Kosterman Usri, MM
KETUA
drg. Hj. Dede Hadidjah
DIREKTUR
drg. Grace Virginia Gumuruh, MM, Sp.KG
WAKIL DIREKTUR ADMINISTRASI & KEUANGAN
drg. Riana Wardani, M.Kes
ANGGOTA
drg. Murnisari Dardjan, MS drg. Ine Suhartina, M.Kes drg. Tenny Setiani Dewi, M.Kes., Sp.PM
drg. Erna Herawati, M.Kes drg. Taufik Sumarsongko, MS., Sp.Pros
drg. Hj. Emma Rachmawati, M.Kes drg. Asty Samiati, M.Kes
Pimpinan Rumah Sakit Gigi & Mulut
KETUA
drg.Abel Tasman, Sp.BM
Tim Kemahasiswaan (P2K2M)
KEPALA SUB BAGIAN PEMBELAJARAN & KEMAHASISWAAN
Darwin Effendi, SIP
KEPALA BAGIAN TATA USAHA
Dra. Ita Indriani
KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN SARANA & PRASARANA
Tutun Rokhdiatun, SE
Pimpinan Administratif
KEPALA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN & TATA KELOLA
Susanto, S.Sos
KEPALA SUB BAGIAN DATA & PELAPORAN
Mochamad Daryana, S. Sos
BAB I
Pendahuluan
PEDOMAN
PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN
PROGRAM
SARJANA (S-1)
& PROFESI
KEDOKTERAN GIGI
Tahun Akademik 2015/2016ada tahun 1956 jumlah dokter gigi di Indonesia hanya sekitar 90 orang, lembaga pendidikan kedokteran gigi yang ada pada saat itu hanya ada dua yaitu Pendidikan Dokter Gigi di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya. Melihat kondisi seperti ini Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) saat itu mengusulkan pendirian FKG di Jakarta yaitu di Universitas Indonesia, namun usul ini ditolak oleh Presiden Universitas Indonesia Prof. Bahder Djohan, namun atas usul dari Bapak Hutasoit (Sekretaris Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan saat itu) akhirnya gagasan PDGI ini dialihkan ke Universitas Sumatera Utara Medan; namun upaya pendirian FKG di USU juga berujung dengan kegagalan.
Kegagalan-kegagalan ini mendorong Prof. R.G. Soeria Soemantri Ketua PB PDGI saat itu untuk mendirikan FKG di Bandung, namun karena di Bandung belum ada universitas negeri maka upaya pendirian FKG didahului dengan perjuangan mendirikan universitas negeri yang sekarang dikenal dengan Universitas Padjadjaran. Dengan kepeloporan Prof. Moehamad Yamin akhirnya pada tahun 1957 berdiri Universitas Padjadjaran dengan 5 fakultas. Fakultas Kedokteran Gigi sendiri baru terbentuk pada tanggal 1 September 1959 (SK Menteri P & K Nomor 85633/S) berkat jerih payah Panitia Pembentukan Fakultas Kedokteran Gigi yang terdiri dari: Prof. Dr. R. Moestopo, Prof. R.G. Soeria Soemantri, MPH., R. Soeriadiredja, dr. Chasan Boesoeri, dan Prof. Dr. Naubaeuer.
Kantor Dekanat dan sekretariat Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran yang pertama bertempat di garasi mobil Prof. Dr. R. Moestopo Jl. Cisangkuy No. 4, sementara perkuliahan dan praktikum tersebar di berbagai tempat yaitu Ruang C Kampus Unpad Dipati Ukur, Laboratorium Faal, Biokimia, Mikrobiologi Fakultas Kedokteran di Dago Atas, Labotorium Kimia Fakultas MIPA di Jl. Taman Cibeunying No. 8 serta Laboratorium Fisika ITB. Mahasiswa angkatan pertama berjumlah 25 orang dengan tenaga pengajar dari anggota PDGI Bandung serta dari
A.
SEJARAH FAKULTASP
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Tahun 1963 mahasiswa tingkat pertama sudah memasuki tahap klinik, sebagai tempat praktek digunakan Klinik Gigi RS Hasan Sadikin, Dinas Kesehatan Gigi Bandung di Jl. Sumbawa dan Klinik Gigi Angkatan Darat di Jl. Lembong.
Dengan bertambahnya jumlah mahasiswa yang tentu memerlukan tempat yang lebih layak maka pada tahun 1969 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran menempati bangunan bekas Sekolah Dasar Belanda di Jl. Maulana Yusuf 12 bersama dengan SMP Langlangbuana milik Yayasan Polri yang mengunakannya di siang hari. Di tempat ini ketergantungan pada fasilitas milik orang lain mulai berkurang dengan dibangunnya Laboratorium Teknik Gigi, Laboratorium Mikrobiologi, Klinik Gigi Tiruan, Balai Kesehatan Gigi Anak, serta Klinik Ortodonsia. Sementara itu Klinik Konservasi Gigi, Bedah Mulut dan Periodonsia masih berada di RS Hasan Sadikin.
Pada tahun 1971 mulai berlangsung pendidikan spesialis yaitu dengan dibukanya Sekolah Lanjutan Oral Surgery (SLOS) berdasarkan SK Rektor Unpad Nomor 12/Kep.Unpad/1971 yang merupakan cikal bakal Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut.
Tahun 1979 kampus kembali dipindahkan ke gedung baru di Jl. Sekeloa Selatan I yang sangat representatif pada masanya, selain ruang kuliah, laboratorium, administrasi, dan perpustakaan juga dilengkapi dengan Klinik Kerja Mahasiswa. Untuk menampung kegiatan Klinik Kerja Mahasiswa yang makin meningkat. Pada tahun 1986 dibangun Gedung II sebagai Klinik Pedodonsia dan Konservasi Gigi.
Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis yang semula hanya bedah mulut saja bertambah 3 buah program studi baru pada tahun
1984 yaitu Prostodonsia, Ortodonsia, dan Pedodonsia yang kemudian disusul dengan Periodonsia dan Konservasi Gigi pada tahun 1999. Kemudian diikuti dengan dibukanya program studi Radiologi Dental tahun 2008 dan Spesialisasi Penyakit Mulut tahun 2010.
Mulai tahun 2003 dibuka Kelas Internasional dengan menerapkan Student Active Learning dengan metoda pembelajaran Problem Based Learning yang mahasiswanya berasal dari luar negeri, kebanyakan dari Malaysia. Tahun akademik 2007/2008, mulai diterapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan menekankan pada Student Active Learning dengan metoda pembelajaran Problem Based Learning untuk mahasiswa reguler.
Pada tahun 1994 Kampus Jatinangor selesai dibangun namun baru
digunakan efektif pada tahun 1996. Kampus Jatinangor terdiri dari dekanat, administrasi, perpustakaan, ruang kuliah, laboratorium dan fasilitas
pendukung lainnya.
Tahun 2003 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran memiliki Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) sendiri di Kampus Sekeloa yang merupakan pengembangan dari Klinik Kerja Mahasiswa, pembukaan RSGM diiringi dengan pembangunan bangunan baru berlantai 4 di Kampus FKG Sekeloa yang kemudian diresmikan pada tahun 2006.
Pada saat yang hampir bersamaan dibangun juga Cleft Center di Kampus Unpad Sekeloa. Saat ini Gedung C dan D telah selesai direnovasi dan menjadi Klinik Eksodonsia, Konservasi Gigi dan Penyakit Mulut, termasuk klinik untuk Kelas Internasional dan klinik mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi dan Penyakit Mulut.
A. SEJARAH FAKULTAS
Tahun 2014 Gedung B telah selesai direnovasi dan menjadi tempat bagi Ruang Tutorial/OSCE, Ruang Kuliah, Laboratorium Penelitian Kedokteran Gigi Terpadu, Laboratorium Komputer dan Pusat Layanan IT/ LINK.
Pada tahun 2015, Klinik Integrasi sudah mulai
diberlakukan di fasilitas gedung D, dan juga klinik yang berada antara Gedung D dengan Gedung B.
VISI
Mewujudkan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran menjadi lembaga pendidikan tinggi yang unggul, mempunyai daya saing dalam pendidikan, penelitian, pelayanan dan ikut serta dalam pengendalian penyakit dan kelainan sistem stomatognatik yang bertaraf internasional pada tahun 2026
MISI
1. Menyelenggarakan proses pembelajaran ilmu kedokteran gigi yang berkualitas untuk menghasilkan lulusan yang profesional dan beretika, memiliki komitmen terhadap pengembangan bina mulia hukum dan lingkungan
2. Melaksanakan program penelitian, pengabdian masyarakat, untuk mengembangkan kompetensi lulusan dalam pengendalian penyakit dan kelainan sistem stomatognatik.
TUJUAN
1. Menghasilkan lulusan yang unggul, mempunyai kemampuan akademik yang tinggi, kritis dan inovatif untuk memecahkan masalah penyakit dan kelainan sistem stomatognatik.
2. Menghasilkan lulusan pendidikan kedokteran gigi yang unggul dalam penelitian dasar dan terapan, untuk pengendalian penyakit dan kelainan sistem stomatognatik.
3. Menghasilkan lulusan yang mampu melakukan program pelayanan kesehatan guna memperluas akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
7
VISI & MISI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
B.
B.1.
B.3
B.2.
BAB II
Program
Pendidikan
Sarjana
Kedokteran Gigi
PEDOMAN
PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN
PROGRAM
SARJANA (S-1)
& PROFESI
KEDOKTERAN GIGI
Tahun Akademik 2015/ 2016VISI SARJANA KEDOKTERAN GIGI
Mewujudkan Program Studi
Pendidikan Dokter Gigi FKG Unpad
sebagai lembaga pendidikan tinggi
unggulan dalam menghasilkan
dokter gigi sebagai penyedia layanan
kesehatan, pengambil keputusan,
dan pemimpin suatu komunitas
yang ditunjang oleh kemampuan
komunikasi serta prinsip manajerial
sehingga berdaya saing internasional
pada tahun 2026.
11
VISI & MISI SARJANA KEDOKTERAN GIGI
A.
12
MISI SARJANA KEDOKTERAN GIGI
Mempersiapkan dokter gigi yang mampu menerapkan ilmu dan
keterampilannya di bidang kedokteran gigi dalam memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat.
Mempersiapkan dokter gigi yang mampu menilai, mengambil sikap dan berperilaku dalam berkarya secara mandiri dan bertanggung jawab. Mempersiapkan dokter gigi yang mampu berkarya dan mampu bersaing ditataran internasional dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi kedokteran gigi yang semakin maju.
Mempersiapkan dokter gigi yang berwawasan global melalui aktivitas penelitian mandiri berbasis sumber daya alam guna menunjang pendidikan dan pengabdian masyarakat.
Mempersiapkan dokter gigi yang mampu berkerja sama dalam kehidupan bermasyarakat dengan saling menghormati dan menghargai nilai-nilai keragaman.
A.2.
1
.
2
.
3
.
4
.
5
.
13
TUJUAN PENDIDIKAN PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN GIGI
B.
Tujuan Program Pendidikan Dokter Gigi ialah menghasilkan dokter gigi yang berjiwa Pancasila dan memiliki:
1. Kepribadian yang mengutamakan integritas dan berpedoman pada etika ilmu maupun etika profesi serta berwawasan Nasional dan Internasional. 2. Kepekaan terhadap masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan pelayanan bidang kesehatan gigi dan mulut.
3. Pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola kasus kesehatan gigi dan mulut.
4. Kemampuan untuk bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain dalam 13 rangka rujukan untuk menangani kasus-kasus di luar kewenangan klinis untuk kepentingan penderita.
5. Kemampuan untuk senantiasa meningkatkan kompetensi diri, kreativitas dan inovasi, sehingga dapat menunjang pengembangan ilmu dan teknologi kedokteran gigi yang semakin berkembang di dunia internasional.
6. Kemampuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran gigi berdasarkan hasil penelitian bahan biologis, bahan alam,
teknologi nano dental material, dalam rangka pengendalian penyakit serta kelainan sistem stomatognatik.
7. Kemampuan menentukan, merencanakan dan melaksanakan pendidikan berkelanjutan secara mandiri dalam upaya menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran gigi, baik secara lokal maupun global.
14
Program pendidikan sarjana kedokteran gigi diselenggarakan dengan masa studi yang terjadwal dan mempunyai masa studi. Masa studi terjadwal program sarjana kedokteran gigi adalah 8 semester dengan batas waktu studi program dapat diselesaikan paling lama 14 semester terhitung sejak terdaftar sebagai mahasiswa pada semester satu.
SYARAT PENERIMAAN
1. Telah lulus Ujian Saringan Masuk dan memenuhi syarat masuk Universitas Padjadjaran.
2. Tidak memiliki keterbatasan mental dan tidak buta warna.
LAMA STUDI
Proses pendidikan Sarjana Kedokteran Gigi (SKG) ditempuh dengan masa studi 8 semester. Perpanjangan dapat dilakukan dengan mengajukan permohonan dengan batas maksimal sampai dengan 14 semester.
PROSES PEMBELAJARAN
Proses pembelajaran pada program pendidikan sarjana kedokteran gigi menggunakan metode pembelajaran yang berfokus pada mahasiswa (student centered learning) dengan kurikulum berbasis kompetensi, yang dapat mendorong mahasiswa belajar aktif dan mandiri sebagai bekal untuk belajar sepanjang hayat. Kompetensi pendidikan kedokteran gigi ini mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia yang terdiri atas 6 domain dan 40 kompetensi utama. Adapun ke 6 domain tersebut adalah:
Domain I: Profesionalisme
Mampu melakukan praktik di bidang kedokteran gigi sesuai dengan keahlian, tanggung jawab, kesejawatan, etika dan hukum yang relevan. Domain ini terdiri dari 9 kompetensi, yaitu:
1. Menerapkan etika kedokteran gigi serta hukum yang berkaitan dengan praktik kedokteran gigi secara profesional.
2. Melakukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut sesuai dengan kode etik. 3. Memahami masalah-masalah yang berhubungan dengan hukum yang
berkaitan dengan praktik kedokteran gigi. 4. Menganalisis secara kritis kesahihan informasi.
C.1.
C.2.
C.3.
15
5. Mengelola informasi kesehatan secara ilmiah, efektif, sistematis dan komprehensif.
6. Berpikir kritis dan alternatif dalam mengambil keputusan.
7. Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan gigi dan mulut.
8. Melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi secara efektif dan bertanggung jawab baik secara lisan maupun tertulis dengan pasien, keluarga atau pendamping pasien serta masyarakat, teman sejawat dan profesi kesehatan lain yang terkait.
9. Mengelola dan menghargai pasien dengan keanekaragaman sosial, ekonomi, budaya, agama dan ras melalui kerjasama dengan pasien dan berbagai pihak terkait untuk menunjang pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang bermutu.
Domain II: Penguasaan Ilmu Pengetahuan Kedokteran dan Kedokteran Gigi
Mampu memahami ilmu kedokteran dasar dan klinik, kedokteran gigi dasar dan klinik yang relevan sebagai dasar profesionalisme serta pengembangan ilmu kedokteran gigi. Domain ini terdiri 4 kompetensi, yaitu:
1. Mengintegrasikan ilmu pengetahuan biomedik yang relevan sebagai sumber keilmuan dan berbagai data penunjang untuk diagnosis dan tindakan medik kedokteran gigi.
2. Memahami ilmu kedokteran klinik yang relevan sebagai pertimbangan dalam melakukan perawatan gigi dan mulut pada pasien medik kompromis
3. Memahami prinsip ilmu kedokteran gigi dasar mencakup: Biologi Oral, Bio-Material dan Teknologi Kedokteran Gigi untuk menunjang keterampilan preklinik dan klinik, serta penelitian bidang kedokteran gigi. 4. Memahami prinsip ilmu kedokteran gigi klinik sebagai dasar untuk
melakukan pelayanan klinis kesehatan gigi dan mulut yg efektif dan efisien
Domain III: Pemeriksaan Fisik Secara Umum dan Sistem Stomatognatik
Mampu memeriksa, mendiagnosis dan menyusun rencana perawatan untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang prima melalui tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Domain ini mencakup 6 kompetensi, yaitu:
1. Melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan sistem stomatognatik dengan mencatat informasi klinis, laboratoris, radiologis, psikologis dan sosial guna mengevaluasi kondisi medik pasien.
2. Mengenal dan mengelola perilaku pasien secara profesional.
3. Menggunakan rekam medik sebagai acuan dasar dalam melaksanakan perawatan gigi dan mulut.
4. Menegakkan diagnosis dan menetapkan prognosis penyakit/ kelainan gigi dan mulut melalui interpretasi, analisis dan sintesis hasil pemeriksaan pasien.
5. Mengembangkan, mempresentasikan dan mendiskusikan rencana perawatan yang didasarkan pada kondisi, kepentingan dan kemampuan pasien.
6. Menentukan rujukan yang sesuai.
Domain IV: Pemulihan Fungsi Sistem Stomatognatik
Mampu melakukan tindakan pemulihan fungsi sistem stomatognatik melalui penatalaksanaan klinik.
1. Mengendalikan rasa sakit dan kecemasan pasien disertai sikap empati. 2. Melakukan perawatan konservasi gigi sulung dan permanen yang
sederhana.
3. Melakukan perawatan penyakit/kelainan periodontal.
4. Melakukan perawatan ortodonsia pada pasien anak dan dewasa. 5. Melakukan perawatan bedah sederhana pada jaringan keras dan lunak
mulut.
6. Melakukan perawatan nonbedah pada lesi jaringan lunak mulut. 7. Melakukan perawatan kelainan sendi temporomandibular dan oklusi
dental.
8. Melakukan perawatan prostodonsia pada pasien anak dan dewasa. 9. Mengelola kegawatdaruratan di bidang kedokteran gigi.
10. Bekerja dalam tim secara efektif dan efisien untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang prima.
Domain V: Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
Mampu menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat menuju kesehatan gigi dan mulut yang prima. Domain ini memiliki 5 kompetensi utama, yaitu: 1. Mendiagnosis masalah kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
2. Melakukan upaya promotif dan preventif pada masyarakat. 3. Mengupayakan teknologi informasi untuk kepentingan pelayanan
kesehatan masyarakat.
4. Bekerja dalam tim serta membuat jejaring kerja (networking) yang efektif dan efisien dalam usaha menuju kesehatan gigi dan mulut yang optimal.
5. Memahami konsep perilaku kesehatan individu dan masyarakat di bidang kedokteran gigi.
Domain VI: Manajemen Praktik Kedokteran Gigi
Mampu menerapkan fungsi manajemen dalam menjalankan praktik kedokteran gigi. Domain ini mempunyai 3 kompetensi utama, yaitu: 1. Menata manajemen praktik serta tatalaksana lingkungan kerja praktik
kedokteran gigi.
2. Menata lingkungan kerja kedokteran gigi secara ergonomik dan prinsip keselamatan kerja.
3. Menerapkan prinsip dasar pengelolaan praktik dan hubungannya dengan aspek sosial.
BAHASA PENGANTAR
Bahasa pengantar yang digunakan pada proses pembelajaran Pendidikan Sarjana Kedokteran Gigi adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar serta bahasa Inggris (bilingual).
JENIS KELAS
1. Kelas A adalah kelas dengan bahasa pengantar utama Bahasa Indonesia. 2. Kelas B (Kelas Internasional) adalah kelas dengan bahasa pengantar
utama Bahasa Inggris.
C.4.
C.5.
17 C. PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN GIGI
18
STRUKTUR PEMBELAJARAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK)
Tujuan pendidikan diharapkan tercapai melalui beberapa program pembelajaran meliputi 4 fase yaitu:
Tahun pertama
Fase dasar-dasar ilmu kedokteran dan ilmu humaniora, terdiri dari: 1. Ilmu Keterampilan Belajar dan Teknologi Informasi
2. Ilmu –Ilmu Humaniora Dan Etika Dasar
3. Ilmu Kedokteran Gigi Dasar 1, 2
4. Ilmu Struktur dan Tubuh
Tahun Kedua
Fase dasar-dasar Ilmu Kedokteran Gigi dan aplikasinya dilaboratorium, terdiri dari;
1. Ilmu Kedokteran Gigi Dasar 2,3 2. Ilmu Biomedik
3. Ilmu Kedokteran Klinik dan Psikologi
4. Ilmu Kedokteran Gigi Komunitas Dasar
5. Ilmu Kedokteran Gigi Klinik
Tahun Ketiga
Fase perencanaan perawatan dan perencanaan penelitian, terdiri dari; 1. Ilmu Kedokteran Gigi Komunitas 2. Ilmu Kedokteran Gigi Klinik 2, 3 3. Metodologi Penelitian dan Penyusunan Proposal Penelitian 4. KKN (Kuliah Kerja Nyata) 5. Elektif
Tahun Ke-4
Fase penerapan teori secara menyeluruh, terdiri dari;
1. Manajemen Praktek Dokter Gigi 2. Ilmu Kedokteran Gigi Klinik 4, 5 3. Elektif
4. Penelitian
5. Penyusunan Skripsi
6. Pelatihan Keterampilan Klinik Tahap Lanjut (Tatakelola Pasien)
7. Ujian Skripsi
TABEL C.6. Struktur Program Pembelajaran Kurikulum Sarjana Kedokteran Gigi
19 C. PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN GIGI
Tahun
Ganjil
Genap
1
BHB BDS 1 BDS 2 ILMU HUMANIORA (F10A111) ILMU KEDOKTERAN GIGI DASAR (F10A241) ILMU KEDOKTERAN GIGI DASAR (F10A242) LSIT KETERAMPILAN BELAJAR DAN TEKNOLOGI INFORMASI (F10A121) BMS 1 STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH (F10A131) BMS 2 STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH (F10A232) BMS 3 STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH (F10A233) KEGIATAN LABORATORIUM (F10A131KL) KEGIATAN LABORATORIUM (F10A232KL) KEGIATAN LABORATORIUM (F10A242KL) & (F10A233KL)2
BDS 3 ILMU KEDOKTERAN GIGI DASAR (F10A341) BDS 4 ILMU KEDOKTERAN GIGI DASAR (F10A342)BMS 5 ILMU KEDOKTERAN KLINIK DAN PSIKOLOGI
(F10A431)
PELATIHAN KETERAMPILAN KLINIK (F10A341KK) & (F10A342KK)
DS 1 ILMU KEDOKTERAN GIGI KLINIK (F10A451) CD 1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT DASAR (F10A461) BMS 4 BIOLOGI MEDIS (F10A331)
KEGIATAN LABORATORIUM (F10A331KL) PELATIHAN KETERAMPILAN KLINIK (F10A451KK)
20 CD 2 ILMU KEDOKTERAN GIGI KOMUNITAS 1 (F10A561) DS 2 ILMU KEDOKTERAN GIGI KLINIK (F10A551)
DR METODOLOGI PENELITIAN DAN PENULISAN PROPOSAL (F10A671)
KKN (F10A 611) DS 3 ILMU KEDOKTERAN GIGI KLINIK (F10A651) CD 3 ILMU KEDOKTERAN GIGI KOMUNITAS 2 (F10A661) PELATIHAN KETERAMPI-LAN KLINIK (F10A561KK) PELATIHAN KETERAMPI-LAN KLINIK (F10A551KK) PELATIHAN KETERAMPILAN KLINIK (F10A651KK) PELATIHAN KETERAMPILAN KLINIK (F10A661KK)
4
ELEKTIF 3 (F10A503) ELEKTIF 3 (F10A504)MT
PENELITIAN DAN KARYA TULIS ILMIAH (F10A771)
UJIAN PROPOSAL
MT
PENELITIAN DAN KARYA TULIS ILMIAH (F10A871) UJIAN SKRIPSI CD 4 MANAJEMEN PRAKTEK DOKTER GIGI (F10A761) DS 4 ILMU KEDOKTERAN GIGI KLINIK (F10A751)
DS 5 ILMU KEDOKTERAN GIGI KLINIK (F10A851)
PELATIHAN KETERAMPILAN KLINIK (F10A761KK) PELATIHAN KETERAMPILAN KLINIK (F10A751KK)
PELATIHAN KETERAMPILAN KLINIK TAHAP LANJUT (F10A851KK)
STRATEGI PEMBELAJARAN
Adalah Student Centered Learning (SCL) yaitu pembelajaran yang menempatkan mahasiswa sebagai peserta didik yang aktif,
mandiri,memotivasi untuk belajar sepanjang hayat, bertanggung jawab atas pembelajarannya dan memiliki jiwa kewirausahaan.
METODE PEMBELAJARAN
Materi pembelajaran terdiri dari materi teori dan materi praktikum sebagai penguatan materi teori dan atau penerapan teori.
a. Penyampaian teori sebagian besar dilaksanakan melalui proses tutorial dengan metode PBL (Problem-Based Learning) didukung oleh kuliah singkat (Mini-Lecture) yang merupakan komplemen atau bagian integral dari Problem-Based Learning.
b. Kegiatan lanoratorium dan kegiatan pelatihan keterampilan (Lab. Activity and Skill’s Lab) bertujuan untuk meningkatkan pemahaman teori yang diperoleh saat perkuliahan/tutorial. Sedangkan pelatihan keterampilan bertujuan untuk menerapkan teori-teori klinik yang dilakukan di laboratorium.
KERJA LAPANGAN
Merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengaplikasikan berbagai ilmu kedokteran gigi dan ilmu kedokteran gigi masyarakat yang sudah didapat selama proses pembelajaran dalam pelaksanaannya dikenal sebagai Kuliah Kerja Nyata (KKN).
PENELITIAN AKHIR (SKRIPSI)
Merupakan program wajib bagi mahasiswa berdasarkan payung penelitian yang telah ditetapkan oleh fakultas yang dipilih mahasiswa sesuai minat. Hasil penelitian harus dibuat dalam bentuk karya ilmiah (skripsi) yang harus dipertahankan keabsahannya di depan dewan penguji.
C.7.
C.8.
C.8.1.
C.8.2.
21 C. PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN GIGI
EVALUASI HASIL BELAJAR PENILAIAN
Kemajuan akademik mahasiswa dipantau melalui dua jenis ujian yaitu: a. Ujian Formatif: merupakan evaluasi diri yang dilaksanakan secara
berkelanjutan selama program berlangsung dengan menggunakan sistem rubrik yang akan diperhitungkan dalam penentuan nilai akhir.
b. Ujian Sumatif: merupakan penilaian yang diberikan untuk kepentingan pembuatan transkrip. Waktu ujian ditetapkan setelah program berakhir. Adapun bentuk ujian sumatif dapat berupa:
• Ujian tertulis pilihan (Multiple Choice Question). Ujian MCQ diberikan dalam bentuk Multidisciplinary Examination (MDE). • Ujian lisan (SOCA), yaitu ujian analisis kasus yang dipresentasikan
oleh mahasiswa. Ujian ini merupakan suatu metode penilaian kemampuan kognitif dan analisa mahasiswa terhadap suatu permasalahan kelainan gigi dan mulut.
• Ujian Keterampilan (OSCE), yaitu ujian keterampilan yang merupakan penilaian kemampuan psikomotor mahasiswa.
C.9.
C.9.1.Matriks Pelaksanaan ujian sumatif untuk setiap program adalah sebagai berikut:
Program MCQ Essay Oral OSCE Laporan
BHB • • DS • • • • BMS • • • DR • • • ELEKTIF • • • LSIT • • • • CD • • • • BDS • • • • CDHO • SKRIPSI • • 23 C. PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN GIGI
WAKTU PELAKSANAAN DAN PENILAIAN
Kemajuan akademik mahasiswa dipantau melalui dua jenis ujian yaitu: 1. Pelaksanaan penilaian dilakukan sepanjang proses pembelajaran sebagai
penilaian formatif dengan menggunakan sistem rubrik. Selama proses mahasiswa diberikan umpan balik berdasarkan penilaian tersebut sampai berhasil mencapai kompetensi yang diharapkan.
2. Ujian sumatif dapat dilaksanakan di pertengahan program dan atau di akhir program:
a. Tengah Program (sebagai pengganti Ujian Tengah Semester, untuk menguji materi pembelajaran sampai tengah program).
b. Akhir Program (sebagai pengganti Ujian Akhir Semester, untuk menguji materi pembelajaran setelah selesai program).
c. Ujian perbaikan/remedial dapat dilaksanakan setelah nilai blok dikeluarkan tetapi mahasiswa belum mendapatkan hasil yang memuaskan.
d. Pada setiap akhir tahun akademik sebelum yudisium, mahasiswa diberi kesempatan untuk mengambil ujian perbaikan untuk mata kuliah yang sudah tuntas.
e. Mahasiswa mendapatkan 1 (satu) kali kesempatan untuk remedial SOCA dan OSCE yang diadakan segera sesuai dengan waktu yang ditentukan.
f. Ujian susulan dilaksanakan sesegera mungkin untuk mengganti ujian yang ditinggalkan karena sakit atau alasan lainnya yang sah.
C.9.2.
CARA PENILAIAN
1. Skor, Huruf Mutu, Angka Mutu
Sistem penilaian menggunakan penilaian acuan patokan (criterion reference).
2. Pembobotan Skor Mata Ajar
Pembobotan skor adalah sebagai berikut:
3. Skripsi
Penelitian untuk skripsi dapat dimulai setelah lulus ujian proposal yang
diadakan sesuai aturan yang berlaku. Nilai akhir skripsi merupakan gabungan antara nilai ujian proposal dan ujian akhir skripsi dengan bobot 25% dan 75%. Sedangkan pembobotan nilai ujian proposal dan skripsi adalah sebagai berikut:
a. Nilai bimbingan : bobot 60 % b. Nilai ujian : bobot 40 %
C.9.3.
No. Nilai Bobot
1 Penilaian Formatif 50 %
3 Tugas 25 %
2 Penilaian Sumatif 25 %
25 C. PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN GIGI
Nilai Huruf Mutu Angka Mutu 4.00 A 0 E 2.00 C 3.00 B 1.00 D 80 ≤ NA ≤ 100 68 ≤ NA < 80 56 ≤ NA < 68 45 ≤ NA < 56 NA < 45
4. Nilai Kelulusan
Mahasiswa dinyatakan lulus setelah mencapai kompetensi yang telah ditetapkan dan mencapai nilai minimal D untuk setiap mata ajar.
5. Ujian Perbaikan (Remedial Examination)
Ujian perbaikan dilakukan untuk kepentingan peningkatan IPK pada transkrip. Untuk memperbaiki nilai, mahasiswa diberi kesempatan mengikuti ujian perbaikan, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Bagi mahasiswa yang mendapat nilai D setelah program blok selesai wajib mengikuti ujian remedial dan mahasiswa tersebut dianggap belum kompeten.
2. Bagi mahasiswa yang mendapat nilai E setelah satu program blok dalam satu semester selesai wajib mengulang blok sampai dianggap kompeten dan mendapat nilai minimal D.
3. Bagi mahasiswa yang sudah mendapat nilai B atau C masih dapat mendapat kesempatan memperbaiki nilai dengan mengikuti ujian perbaikan yang waktunya akan ditentukan kemudian.
4. Bagi mahasiswa yang mengikuti ujian perbaikan maka nilai terbaik yang akan diambil kecuali untuk ujian perbaikan SOCA, nilai ditentukan berdasarkan passing grade untuk ujian perbaikan. 5. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian perbaikan harus mendapat
persetujuan dari dosen wali.
6. Ketentuan Penilaian Akhir Mata Ajar (Subject)
Pada setiap blok terdapat komponen-komponen mata ajar (subject) yang terkait dengan program. Nilai suatu mata ajar di dalam blok merupakan nilai yang setara dengan sks-nya di dalam blok tersebut. Untuk
menentukan nilai akhirnya adalah dengan cara mengakumulasikan nilai mata ajar tersebut di setiap blok setelah ekivalen sks mata ajar tersebut terpenuhi.
PENGUMUMAN HASIL UJIAN
Hasil ujian diumumkan ke mahasiswa selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah pelaksanaan ujian.
C.9.2.
EVALUASI KEBERHASILAN MAHASISWA
Keberhasilan belajar mahasiswa akan dievaluasi melalui kegiatan yudisium untuk memutuskan apakah seorang mahasiswa dapat meneruskan ke paket program tahun selanjutnya atau harus mengulang paket program tahun tersebut atau harus menghentikan studi (drop out). Yudisium merupakan bagian penting dari kegiatan akademik.
YUDISIUM
1. Kriteria Promosi
Mahasiswa tahun pertama dapat melakukan promosi ke tingkat yang lebih lanjut apabila sudah dianggap kompeten untuk setiap program blok, tidak ada huruf mutu E dan huruf mutu D kurang dari 20%
2. Ketentuan Pengulangan pada Blok
Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus pada tahun pertama diwajibkan untuk mengulang blok tahun sebelumnya yang dianggap belum kompeten.
3. Ketentuan Perbaikan nilai
Mahasiswa yang telah dinyatakan boleh melanjutkan ke program berikutnya pada saat yudisium tetapi masih memiliki huruf mutu D, maka diwajibkan untuk mengikuti ujian perbaikan pada tahun akademik selanjutnya.
KEHADIRAN MAHASISWA
1. Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti minimal 80% kegiatan pendidikan yang meliputi praktikum, tutorial, kuliah dan kegiatan lapangan.
2. Mahasiswa dapat dimaklumi ketidakhadirannya jika mempunyai alasan yang dapat dibenarkan, seperti:
a. Sakit,
b. Terkena musibah,
c. Mendapat tugas dari fakultas atau universitas,
d. Alasan lain yang dapat dipertanggungjawabkan yang telah diajukan dan mendapat persetujuan sebelumnya, dapat meninggalkan kegiatan pendidikan setelah menyampaikan keterangan tertulis dari pihak
C.10.
C.11.
C.10.1.27 C. PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN GIGI
yang berwenang (dokter atau Pimpinan Fakultas). Surat keterangan tersebut harus diserahkan kepada SBP paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah ketidakhadiran kecuali untuk alasan (d) paling lambat 2 hari sebelum ketidakhadiran. Kegiatan pendidikan yang ditinggalkan dapat digantikan dengan mengikuti kegiatan susulan yang sama atau kegiatan lainnya seperti pemberian tugas berdasarkan kebijakan dosen atau bagian yang terkait.
3. Apabila mahasiswa tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas, kehadirannya dianggap tidak memenuhi syarat. Mahasiswa yang tidak memenuhi syarat kehadiran 80% tidak boleh mengikuti ujian dan nilainya menjadi 0
4. Mahasiswa diwajibkan hadir tepat pada waktunya.
Setiap keterlambatan hadir pada kegiatan akademik diberlakukan peringatan secara bertahap, yaitu:
a. Peringatan pertama: teguran oleh dosen yang bersangkutan. b. Peringatan kedua: tidak boleh mengikuti kegiatan tetapi dianggap
hadir dengan meminta surat kepada SBP
c. Peringatan ketiga: dianggap tidak hadir dan tidak boleh mengikuti kegiatan belajar mengajar selanjutnya.
PENGHENTIAN STUDI SEMENTARA (CUTI AKADEMIK)
Selama mengikuti program pendidikan tahap Sarjana Kedokteran Gigi, mahasiswa diperkenankan untuk menghentikan studi sementara (cuti) maksimum 2 (dua) semester atau satu tahun akademik. Cuti tidak boleh diambil pada tahun pertama. Mahasiswa yang akan cuti harus mengajukan permohonan kepada Rektor melalui Dekan satu bulan sebelum semester berjalan.
PEMUTUSAN HUBUNGAN STUDI
Seorang mahasiswa tidak diperkenankan melanjutkan studi, apabila 2 tahun berturut-turut gagal mendapatkan promosi ke tahun berikutnya.
C.12.
C.13.
SYARAT KELULUSAN SARJANA KEDOKTERAN GIGI
Syarat lulus untuk mendapat gelar akademik Sarjana Kedokteran Gigi (SKG) adalah sebagai berikut:
1. Telah lulus ujian Skripsi, IPK minimal 2,00 dan 2,50 jika ingin melanjutkan ke jenjang profesi.
2 . Lulus semua mata ajar/cabang ilmu/program yang ditempuh dengan tidak melewati lama studi maksimal selama 14 semester.
4. Sudah menyelesaikan seluruh kewajiban administratif kepada pihak fakultas/universitas. Bagi mahasiswa yang lulus diwajibkan untuk mengikuti wisuda di universitas.
KETENTUAN PERALIHAN
Jika ada perubahan atau hal-hal yang belum dicantumkan dalam peraturan ini maka akan diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri.
C.15.
C.14.
29 C. PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN GIGI
BHB (BIOETHICS AND HUMAN BEHAVIOR)
Blok yang bertujuan untuk mendukung para mahasiswa mempelajari dan menerapkan berbagai prinsip dasar etika. Selain itu, mahasiswa diharapkan mampu berkomunikasi, mampu menganalisis informasi, dan menguasai aspek humaniora lainnya serta menerapkannya di berbagai prinsip dasar kesehatan individu dan masyarakat. Blok ini didasari oleh ilmu Materi Pengembangan Kepribadian (MPK) yang terdiri dari materi pendidikan agama,
kewarganegaraan, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Ilmu humaniora lainnya yang termasuk di dalam blok ini adalah falsafah ilmu.
LSIT (LEARNING SKILL INFORMATION TECHNOLOGY)
Blok yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan keterampilan belajar dan penguasaan teknologi informasi untuk mahasiswa sebelum mengikuti proses pembelajaran di blok lainnya. Blok ini akan memberikan materi mengenai proses pendidikan di FKG Universitas Padjadjaran, proses tutorial, teknik membaca buku teks dan jurnal, teknik diskusi, teknik menulis karya tulis ilmiah, moral akademik, penelusuran pustaka ilmiah dan pengelolaan referensi berbasis teknologi informasi, pemanfaatan teknologi dan perangkat serta sumber digital untuk pembelajaran.
BMS (BASIC MEDICAL SCIENCE)
Blok basic medical science bertujuan untuk mendukung para mahasiswa mempelajari dan menerapkan berbagai ilmu mengenai struktur dan fungsi tubuh manusia, biologi medis dan ilmu kedokteran klinik. Blok ini didasari oleh: ilmu faal, anatomi tubuh manusia, histologi, mikrobiologi, parasitologi, patologi anatomi, biokimia, dasar farmakologi dan farmasi.
CD (COMMUNITY DENTISTRY)
Blok community dentistry bertujuan untuk mendukung para mahasiswa mempelajari dan menerapkan berbagai prinsip lmu kesehatan masyarakat dan ilmu kesehatan gigi masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan gigi dan mulut masyarakat dengan pendekatan problem solving cycle, serta perencanaan praktek dokter gigi berdasarkan etika hukum kesehatan dan kedokteran yang berlaku. Blok ini didasari oleh ilmu: epidemiologi, demografi, biostatistik, kedokteran gigi pencegahan, promosi kesehatan gigi
D.1.
D.2.
D.3.
D.4.
dan mulut, perilaku, komunikasi, manajemen kesehatan, manajemen praktik dan etika hukum kesehatan/kedokteran gigi.
BDS (BASIC DENTAL SCIENCE)
Blok basic dental science bertujuan untuk mendukung para mahasiswa mempelajari dan menerapkan berbagai ilmu mengenai tumbuh kembang dentomaksilokraniofasial, anatomi gigi, ilmu dan teknologi material kedokteran gigi dan fungsi stomatognatik. Blok ini didasari oleh ilmu anatomi gigi, ortodontik, pedodontik, prostodontik, periodontik, bedah mulut, biologi mulut, ilmu dan teknologi material gigi dan radiologi dentomaksilofasial.
DS (DENTAL SCIENCE)
Blok ini bertujuan untuk mendukung para mahasiswa mempelajari dan menerapkan berbagai ilmu mengenai penyakit infeksi jaringan lunak dan jaringan keras gigi, penyakit non infeksi jaringan lunak dan jaringan keras gigi, kelanian kongenital, neoplasma, trauma dan degeneratif. Blok ini didasari oleh ilmu konservasi gigi, periodonsia, pedodonsia, prostodonsia, ortodonsia, ilmu penyakit mulut, ilmu bedah mulut, radiologi dentomaksilofasial, farmakologi dan farmasi.
DR (DENTAL RESEARCH)
Blok ini bertujuan untuk mendukung para mahasiswa mempelajari berbagai prinsip dasar metodologi penelitian, epidemiologi dan biostatistika serta menerapkan dalam suatu proyek penelitian di bawah bimbingan dosen.
KKN (KULIAH KERJA NYATA)
Kuliah kerja nyata adalah blok yg bertujuan untuk mendukung para mahasiswa mempelajari dan menerapkan berbagai ilmu kedokteran gigi dan ilmu kedokteran gigi masyarakat yang telah didapatnya selama proses pembelajaran dalam bentuk kerja nyata.
MT (MINOR THESIS)
Minor thesis bertujuan untuk mendukung mahasiswa melakukan penelitian dan penyusunan karya ilmiah. Blok ini merupakan lanjutan blok DR.
D.5.
D.6.
D.7.
D.8.
D.9.
31 D. DESKRIPSI BLOK32
BAB III
Program
Pendidikan
Profesi
Dokter Gigi
PEDOMAN
PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN
PROGRAM
SARJANA (S-1)
& PROFESI
KEDOKTERAN GIGI
Tahun Akademik 2015/ 2016VISI & MISI
A.
VISI
Mewujudkan Program Studi
Pendidikan Dokter Gigi FKG Unpad
sebagai lembaga pendidikan tinggi
unggulan dalam menghasilkan
dokter gigi sebagai penyedia layanan
kesehatan, pengambil keputusan,
dan pemimpin suatu komunitas
yang ditunjang oleh kemampuan
komunikasi serta prinsip manajerial
sehingga berdaya saing internasional
pada tahun 2026.
A.1.
38
1. Mempersiapkan dokter gigi yang mampu
menerapkan
ilmu dan keterampilannya di bidang
kedokteran gigi dalam memberikan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada
masyarakat.
2. Mempersiapkan dokter gigi yang mampu
menilai, mengambil sikap dan berperilaku
dalam berkarya secara mandiri dan
bertanggung jawab.
3. Mempersiapkan dokter gigi yang mampu
berkarya dan mampu bersaing ditataran
internasional dalam rangka pengembangan
ilmu dan teknologi kedokteran gigi yang
semakin maju.
4. Mempersiapkan dokter gigi yang
berwawasan
global melalui aktivitas penelitian mandiri
berbasis sumber daya alam guna menunjang
pendidikan dan pengabdian masyarakat.
A.2.
5. Mempersiapkan dokter gigi yang
mampu berkerja sama dalam kehidupan
bermasyarakat dengan saling menghormati
dan menghargai nilai-nilai keragaman.
Mempersiapkan dokter gigi yang mampu
berkarya dalam upaya mengembangkan ilmu
dan teknologi dalam kedokteran gigi.
Mempersiapkan dokter gigi yang
mampu berkerja sama dalam kehidupan
bermasyarakat dengan saling menghormati,
menghargai nilai-nilai pluralisme.
A. VISI & MISI
Tujuan Program Pendidikan Profesi Dokter Gigi ialah menghasilkan dokter gigi yang berjiwa Pancasila dan memiliki:
1. Kepribadian yang mengutamakan integritas dan berpedoman pada etika ilmu maupun etika profesi serta berwawasan Nasional dan Internasional. 2. Kepekaan terhadap masalah yang dihadapi masyarakat, khususnya yang
berkaitan dengan pelayanan bidang kesehatan gigi dan mulut.
3. Pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola kasus kesehatan gigi dan mulut.
4. Kemampuan untuk bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain dalam rangka rujukan untuk menangani kasus-kasus di luar kewenangan klinis untuk kepentingan penderita.
5. Kemampuan untuk senantiasa meningkatkan kompetensi diri, kreativitas dan inovasi, sehingga dapat menunjang pengembangan ilmu dan teknologi kedokteran gigi yang semakin berkembang di dunia internasional.
6. Kemampuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran gigi berdasarkan hasil penelitian bahan biologis, bahan alam, teknologi nano dental material, dalam rangka pengendalian penyakit serta kelainan sistem stomatognatik.
7. Kemampuan menentukan, merencanakan dan melaksanakan pendidikan berkelanjutan secara mandiri dalam upaya menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran gigi, baik secara lokal maupun global.
PENYELENGGARAAN PROGRAM PROFESI DOKTER GIGI
C.
Program Pendidikan Profesi Dokter Gigi merupakan kelanjutan Program Pendidikan Sarjana Kedokteran Gigi. Seorang mahasiswa yang telah menyelesaikan program ini mendapat sebutan Dokter gigi dan berwenang memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Program ini dilaksanakan selama 4 - 8 semester.
SYARAT PENERIMAAN
1) Telah lulus Program Sarjana Kedokteran Gigi dengan IPK ≧ 2,5. 2) Telah lulus tes kesehatan dan psikotes yang diselenggarakan oleh
Universitas Padjadjaran.
3) Tidak cacat fisik meliputi: buta warna, cacat dan keterbatasan fungsi ekstremitas, fungsi panca indera untuk melakukan tugas-tugas profesi. 4) Tidak cacat dan keterbatasan mental untuk melakukan tugas-tugas
profesi.
5) Telah mengucapkan “Sumpah/Janji Program Profesi Dokter Gigi”.
LAMA STUDI
Lama studi Program Pendidikan Profesi Dokter Gigi ditempuh dalam 4 (empat) sampai 8 (delapan) semester. Beban studi ekuivalen dengan 36 satuan kredit semester (sks) yang dilaksanakan melalui kepaniteraan KBK.
PROSES PEMBELAJARAN
Untuk mencapai tujuan Program Pendidikan Profesi Dokter Gigi maka pendidikan dilaksanakan dengan menggunakan metode pendidikan dan pelatihan berdasarkan kompetensi (Competency-based Education and Training), yang meliputi kompetensi klinik dan manajemen kesehatan masyarakat. Tempat pendidikan yang digunakan adalah RS Gigi dan Mulut FKG Unpad, RS Dr. Hasan Sadikin, Rumah Sakit jejaring, Puskesmas, dan Dinas Kesehatan Kota.
Kompetensi pendidikan kedokteran gigi ini mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia yang terdiri atas 6 domain dan 40 kompetensi utama. Adapun ke 6 domain tersebut adalah:
C.1.
C.3.
C.2.
1. Domain I Profesionalisme
2. Domain II Penguasaan Ilmu Pengetahuan Kedokteran dan Kedokteran Gigi
3. Domain III Pemeriksaan Fisik Secara Umum dan Sistem Stomatognatik 4. Domain IV Pemulihan Fungsi Sistem Stomatognatik
5. Domain V Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat 6. Domain VI Manajemen Praktik Kedokteran Gigi
STRATEGI PEMBELAJARAN
Proses pembelajaran pada program pendidikan sarjana kedokteran gigi menggunakan metode pembelajaran yang berfokus pada mahasiswa (student centered learning) dengan kurikulum berbasis kompetensi, yang dapat mendorong mahasiswa belajar aktif dan mandiri sebagai bekal untuk belajar sepanjang hayat. Kompetensi pendidikan kedokteran gigi ini mengacu pada Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia yang terdiri atas 6 domain dan 37 kompetensi utama. Adapun ke 6 domain tersebut adalah:
Domain I: Profesionalisme
Mampu melakukan praktik di bidang kedokteran gigi sesuai dengan keahlian, tanggung jawab, kesejawatan, etika dan hukum yang relevan. Domain ini terdiri dari 9 kompetensi, yaitu:
1. Menerapkan etika kedokteran gigi serta hukum yang berkaitan dengan praktik kedokteran gigi secara profesional.
2. Melakukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut sesuai dengan kode etik. 3. Memahami masalah-masalah yang berhubungan dengan hukum yang
berkaitan dengan praktik kedokteran gigi. 4. Menganalisis secara kritis kesahihan informasi.
5. Mengelola informasi kesehatan secara ilmiah, efektif, sistematis dan komprehensif.
C.4.
6. Berpikir kritis dan alternatif dalam mengambil keputusan.
7. Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam pengelolaan kesehatan gigi dan mulut.
8. Melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi secara efektif dan bertanggung jawab baik secara lisan maupun tertulis dengan pasien, keluarga atau pendamping pasien serta masyarakat, teman sejawat dan profesi kesehatan lain yang terkait.
9. Mengelola dan menghargai pasien dengan keanekaragaman sosial, ekonomi, budaya, agama dan ras melalui kerjasama dengan pasien dan berbagai pihak terkait untuk menunjang pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang bermutu.
Domain II: Penguasaan Ilmu Pengetahuan Kedokteran dan Kedokteran Gigi
Mampu memahami ilmu kedokteran dasar dan klinik, kedokteran gigi dasar dan klinik yang relevan sebagai dasar profesionalisme serta pengembangan ilmu kedokteran gigi. Domain ini terdiri 4 kompetensi, yaitu:
1. Mengintegrasikan ilmu pengetahuan biomedik yang relevan sebagai sumber keilmuan dan berbagai data penunjang untuk diagnosis dan tindakan medik kedokteran gigi.
2. Memahami ilmu kedokteran klinik yang relevan sebagai pertimbangan dalam melakukan perawatan gigi dan mulut pada pasien medik kompromis
3. Memahami prinsip ilmu kedokteran gigi dasar mencakup: Biologi Oral, Biomaterial dan Teknologi Kedokteran Gigi untuk menunjang keterampilan preklinik dan klinik, serta penelitian bidang kedokteran gigi. 4. Memahami prinsip ilmu kedokteran gigi klinik sebagai dasar untuk
melakukan pelayanan klinis kesehatan gigi dan mulut yg efektif dan efisien
C. PENYELENGGARAAN PROGRAM PROFESI DOKTER GIGI
Domain III: Pemeriksaan Fisik Secara Umum dan Sistem Stomatognatik
Mampu memeriksa, mendiagnosis dan menyusun rencana perawatan untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang prima melalui tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Domain ini mencakup 6 kompetensi, yaitu:
1. Melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan sistem stomatognatik dengan mencatat informasi klinis, laboratoris, radiologis, psikologis dan sosial guna mengevaluasi kondisi medik pasien.
2. Mengenal dan mengelola perilaku pasien secara profesional.
3. Menggunakan rekam medik sebagai acuan dasar dalam melaksanakan perawatan gigi dan mulut.
4. Menegakkan diagnosis dan menetapkan prognosis penyakit/kelainan gigi dan mulut melalui interpretasi, analisis dan sintesis hasil pemeriksaan pasien.
5. Mengembangkan, mempresentasikan dan mendiskusikan rencana perawatan yang didasarkan pada kondisi, kepentingan dan kemampuan pasien.
6. Menentukan rujukan yang sesuai.
Domain IV: Pemulihan Fungsi Sistem Stomatognatik
Mampu melakukan tindakan pemulihan fungsi sistem stomatognatik melalui penatalaksanaan klinik.
1. Mengendalikan rasa sakit dan kecemasan pasien disertai sikap empati. 2. Melakukan perawatan konservasi gigi sulung dan permanen yang
sederhana.
3. Melakukan perawatan penyakit/kelainan periodontal.
4. Melakukan perawatan ortodonsia pada pasien anak dan dewasa. 5. Melakukan perawatan bedah sederhana pada jaringan kerasdan lunak
mulut.
6. Melakukan perawatan non bedah pada lesi jaringan lunak mulut. 7. Melakukan perawatan kelainan sendi temporomandibular dan oklusi
dental.
8. Melakukan perawatan prostodonsia pada pasien anak dan dewasa. 9. Mengelola kegawatdaruratan di bidang kedokteran gigi.
10. Bekerja dalam tim secara efektif dan efisien untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang prima.
Domain V: Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
Mampu menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat menuju kesehatan gigi dan mulut yang prima. Domain ini memiliki 5 kompetensi utama, yaitu: 1. Mendiagnosis masalah kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
2. Melakukan upaya promotif dan preventif pada masyarakat. 3. Mengupayakan teknologi informasi untuk kepentingan pelayanan
kesehatan masyarakat.
4. Bekerja dalam tim serta membuat jejaring kerja (networking) yang efektif dan efisien dalam usaha menuju kesehatan gigi dan mulut yang optimal.
5. Memahami konsep perilaku kesehatan individu dan masyarakat di bidang kedokteran gigi.
Domain VI: Manajemen Praktik Kedokteran Gigi
Mampu menerapkan fungsi manajemen dalam menjalankan praktik kedokteran gigi.Domain ini mempunyai 3 kompetensi utama, yaitu: 1. Menata manajemen praktik serta tatalaksana lingkungan kerja praktik
kedokteran gigi.
2. Menata lingkungan kerja kedokteran gigi secara ergonomik dan prinsip keselamatan kerja.
3. Menerapkan prinsip dasar pengelolaan praktik dan hubungannya dengan aspek sosial.
C. PENYELENGGARAAN PROGRAM PROFESI DOKTER GIGI
BAHASA PENGANTAR
Bahasa pengantar yang digunakan pada proses pembelajaran Pendidikan Sarjana Kedokteran Gigi adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar serta bahasa Inggris (bilingual).
JENIS KELAS
1. Kelas A adalah kelas dengan bahasa pengantar utama Bahasa Indonesia. 2. Kelas B (Kelas Internasional) adalah kelas dengan bahasa pengantar
utama Bahasa Inggris.
STRUKTUR PEMBELAJARAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK)
Semester 1 Program Profesi:
(1) Dilaksanakan pada Klinik Integrasi RSGM, Rumah Sakit Jejaring/ Satelit dan Puskesmas.
(2) Mahasiswa wajib mengerjakan serangkaian pekerjaan klinik sesuai yang tertuang pada masing-masing blok sebagai berikut :
a. Keterampilan Diagnosis dan Komunikasi (Diagnosis & Communication Skill)
b. Kedokteran Gigi Komunitas (Community Dentistry Program) c.Kedokteran Gigi Klinik 1 (Clinical Dental Program 1)
d. Kedokteran Gigi Anak 1 (Pediatric Clinical Dental Program 1) e.Bedah Mulut 1 (Oral Surgery Program 1)
(3) Penilaian dilakukan pada setiap tahap proses pekerjaan klinik (4) Evaluasi dilakukan pada tengah semester dan akhir semester.
C.5.
C.6.
C.7.
Semester 2 Program Profesi:
(1) Dilaksanakan pada Klinik Integrasi RSGM, Rumah Sakit Jejaring/ Satelit. (2) Mahasiswa wajib mengerjakan serangkaian pekerjaan klinik sesuai yang tertuang pada masing-masing blok sebagai berikut :
a. Kedokteran Gigi Klinik 2 (Clinical Dental Program 2)
b. Kedokteran Gigi Anak 2 (Pediatric Clinical Dental Program 2) c.Bedah Mulut 2 (Oral Surgery Program 2)
d. Bedah Mulut 3 (Oral Surgery Program 3)
(3) Penilaian dilakukan pada setiap tahap proses pekerjaan klinik (4)Evaluasi dilakukan pada tengah semester dan akhir semester.
Semester 3 Program Profesi:
(1) Dilaksanakan pada Klinik Integrasi RSGM, RSHS. Rumah Sakit Jejaring/ Satelit.
(2) Mahasiswa wajib mengerjakan serangkaian pekerjaan klinik sesuai yang tertuang pada masing-masing blok sebagai berikut :
a. Kedokteran Gigi Klinik 3 (Clinical Dental Program 3)
b. Kedokteran Gigi Anak 3 (Pediatric Clinical Dental Program 3) c.Bedah Mulut 3 (Oral Surgery Program 3)
(3) Penilaian dilakukan pada setiap tahap proses pekerjaan klinik (4) Evaluasi dilakukan pada tengah semester dan akhir semester.
Semester 4 Program Profesi:
(1) Dilaksanakan pada Klinik Integrasi RSGM dan RSHS.
(2) Mahasiswa wajib mengerjakan serangkaian pekerjaan klinik sesuai yang tertuang pada masing-masing blok sebagai berikut :
a. Kedokteran Gigi Klinik 4 (Clinical Dental Program 4) b. Bedah Mulut 3 (Oral Surgery Program 3)
(3) Penilaian dilakukan pada setiap tahap proses pekerjaan klinik (4) Evaluasi dilakukan pada tengah semester dan akhir semester.
C. PENYELENGGARAAN PROGRAM PROFESI DOKTER GIGI
Struktur Kurikulum Profesi Dokter Gigi
Semester 1
2
Mata Kuliah
Keterampilan Diagnosis dan Komunikasi (Diagnosis & Communication Skill)
Kedokteran Gigi Klinik 2 (Clinical Dental 2) Kedokteran Gigi Klinik 1
(Clinical Dentistry 1)
Bedah Mulut 2 (Oral Surgery 2) Kedokteran Gigi Komunitas
(Community Dentistry)
Kedokteran Gigi Anak 2 (Clinical Pediatric Dentistry 2)
Kedokteran Gigi Anak 1 (Clinical Pediatric Dentistry 1)
Bedah Mulut 3 (Oral Surgery 3)
Bedah Mulut 1 (Oral Surgery 1)
3 Kedokteran Gigi Klinik 3 (Clinical Dentistry 3)
Bedah Mulut 3 (Oral Surgery 3) Kedokteran Gigi Anak 3 (Clinical Pediatric Dentistry 3)
4 Kedokteran Gigi Klinik 4
(Clinical Dentistry 4) Bedah Mulut 3 (Oral Surgery 3)
EVALUASI KEBERHASILAN
Evaluasi keberhasilan mahasiswa selama mengikuti Program Profesi Dokter Gigi, terdiri dari:
1. Cara Penilaian
1. Penilaian bersifat formatif dalam bentuk rubrik dan dipakai sebagai acuan penilaian sumatif.
2. Kehadiran dalam Pendidikan Program Studi Profesi 100%.
3. Telah melaksanakan semua tugas dan kewajiban selama Pendidikan Program Studi Profesi Dokter Gigi.
4. Penilaian dilakukan terhadap tiga domain (kognitif, psikomotor, afektif) dalam bentuk mini clinical exercises (Mini C-ex), Direct Observational Procedure Skills (DOPS), dan Student Oral Case Analysis (SOCA), Case Report. dan atau Journal Reading.
C. PENYELENGGARAAN PROGRAM PROFESI DOKTER GIGI
49
2. Bobot penilaian, angka dan huruf mutu
Raw score diperoleh sesudah dilakukan pembobotan dan dikonversikan
ke dalam angka mutu dan huruf mutu oleh aplikasi Sistem Informasi Akademik UNPAD.
3. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
IPK program profesi dokter gigi adalah perkalian seluruh Angka Mutu
dengan jumlah seluruh beban kredit (ekuivalen SKS) Program Studi Profesi dibagi dengan jumlah kredit (ekuivalen SKS) Program Profesi Dokter Gigi
4. Evaluasi Keterampilan Klinik
1. Penilaian individu dilakukan terhadap proses kegiatan klinik untuk menilai kompetensi klinik individu tersebut.
1. Mahasiswa dinyatakan kompeten dan lulus apabila telah
menyelesaikan seluruh pekerjaan klinik pada blok tersebut dengan nilai/raw score ≥ 80.
3. Apabila pekerjaan klinik mahasiswa tidak mencapai nilai minimal maka harus menyelesaikan/memperbaiki pekerjaan klinik tersebut hingga mencapai nilai/raw score ≥ 80.
4. Apabila mahasiswa tidak dapat menyelesaikan serangkaian pekerjaan klinik pada blok di semester berjalan maka tidak dapat mengikuti kegiatan blok berikutnya.
5. Evaluasi Blok
Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan dan lulus blok apabila
memenuhi ketentuan:
1. Telah menyelesaikan serangkaian pekerjaan klinik, case report. dan atau journal reading dan seminar.
2. Telah lulus ujian mini clinical exercises (Mini C-ex), Direct Observational Procedure Skills (DOPS), dan Student Oral Case Analysis (SOCA).
6. Yudisium Kelulusan Dokter Gigi:
1. Yudisium kelulusan Program Studi Dokter Gigi ditentukan setelah mahasiswa memenuhi seluruh tugas dan kewajiban pada seluruh blok. 2. Memiliki IPK minimal 2,75.
3. Tidak melewati lama studi maksimal (8 semester).
4. Sudah menyelesaikan seluruh kewajiban administratif kepada pihak Fakultas/Universitas (termasuk peminjaman buku dari perpustakaan). 5. Bagi mahasiswa yang telah lulus diwajibkan untuk mengikuti wisuda
di universitas dan pelantikan serta pengambilan sumpah Dokter Gigi.
SANKSI AKADEMIK PENUNDAAN STUDI
Melanggar peraturan yang telah ditetapkan dan diucapkan saat sumpah/janji program profesi akan dikenakan sanksi sebagai berikut :
a) Pelanggaran ringan sanksi berupa surat peringatan.
b) Pelanggaran sedang sanksi berupa penundaan kegiatan klinik. c) Pelanggaran berat sanksi berupa skorsing dengan batas waktu yang
ditetapkan oleh komite etik senat FKG UNPAD (maksimal 6 bulan).
PEMUTUSAN STUDI
a) IPK tidak mencapai 2.75 di akhir semester IV.
b) Melewati batas maksimal masa studi 8 sks terhitung mulai semester 1. c) Telah melakukan dua kali pelanggaran berat dengan sanksi berupa
skorsing.
C.9.
C. PENYELENGGARAAN PROGRAM PROFESI DOKTER GIGI
51
C.9.1.
BLOK KEDOKTERAN GIGI KOMUNITAS (COMMUNITY DENTISTRY PROGRAM)
1. Mata kuliah klinik yang terkait • Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat
2. Uraian:
Dalam blok ini mahasiswa mencapat kompetensi dalam mengenal, merumuskan, menyusun prioritas masalah kesehatan gigi masyarakat, dan merumuskan cara penyelesaian masalah tersebut melalui
perencanaan dan evaluasi program yang bersifat promotif dan preventif dengan berlandaskan pada etika kedokteran gigi dan hokum kesehatan serta mempertimbangkan aspek sosial, politik dan budaya masyarakat.
BLOK KETERAMPILAN DIAGNOSIS DAN KOMUNIKASI (DIAGNOSIS & COMMUNICATION SKILL)
1. Mata kuliah klinik yang terkait: • Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat • Ilmu Kesehatan Gigi Anak • Konservasi Gigi
• Periodonsia • Prostodonsia • Ilmu Penyakit Mulut • Radiologi Kedokteran Gigi • Ortodonsia
• Ilmu Bedah Mulut • Ilmu Penyakit Dalam
2. Uraian:
Dalam blok ini mahasiswa mencapai kompetensi dalam prosedur anamnesis, pemeriksaan klinis & pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis, prognosis dan rencana perawatan pasien secara menyeluruh. Mahasiswa mencapai kompetensi keterampilan komunikasi individu dalam bentuk chairside talk, untuk melakukan tindakan pencegahan dan upaya promotif penyakit gigi dan mulut.
D.1.
D.2.
BLOK KEDOKTERAN GIGI KLINIK 1 (CLINICAL DENTISTRY 1)
1. Mata kuliah klinik yang terkait • Konservasi Gigi
• Periodonsia • Prostodonsia • Ilmu Penyakit Mulut • Ortodonsia
• Radiologi Kedokteran Gigi
2. Uraian:
Dalam blok ini mahasiswa mencapai kompetensi keterampilan klinik dalam penatalaksanaan kelainan jaringan keras gigi permanen (restorasi gigi sederhana), macroscaling, pembuatan gigi tiruan lepasan sederhana, kasus maloklusi sederhana, kasus lesi oral minor, dan pemeriksaan penunjang radiograf intraoral.
BLOK KESEHATAN GIGI ANAK 1 (CLINICAL PEDIATRIC DENTISTRY 1)
1. Mata kuliah klinik yang terkait • Ilmu Kedokteran Gigi Anak
2. Uraian:
Dalam blok ini mahasiswa mencapai kompetensi keterampilan klinik dalam penatalaksanaan kelainan jaringan keras gigi sulung (restorasi gigi sulung sederhana), dental health education dengan pendekatan perilaku pasien anak secara non-farmakologis.
BLOK BEDAH MULUT 1 (ORAL SURGERY 1)
1) Mata kuliah klinik yang terkait • Ilmu Bedah Mulut
2) Uraian:
Dalam blok ini mahasiswa mencapai kompetensi keterampilan klinik
D.3.
D.4.
D.5.
dalam penatalaksanaan prosedur anestesi lokal meliputi topikal, infiltrasi pada rahang atas dan rahang bawah, teknik blok rahang atas dan teknik blok Fischer pada rahang bawah. Mahasiswa melakukan ekstraksi gigi permanen tanpa penyulit pada rahang atas dan bawah.
BLOK PROGRAM KEDOKTERAN GIGI KLINIK 2 (CLINICAL DENTISTRY 2)
1. Mata kuliah klinik yang terkait • Konservasi Gigi
• Periodonsia • Prostodonsia • Ilmu Penyakit Mulut • Ortodonsia
• Radiologi Kedokteran Gigi
2. Uraian:
Dalam blok ini mahasiswa mencapai kompetensi keterampilan klinik dalam penatalaksanaan kelainan jaringan keras gigi permanen (restorasi gigi kompleks) dan perawatan pulpa sederhana gigi permanen (pulp capping/pulpotomy), macroscaling dan rootplaning, pembuatan gigi tiruan cekat sederhana atau gigi tiruan lepasan kompleks, kasus maloklusi sederhana, kasus lesi oral mayor, dan pemeriksaan penunjang radiograf intraoral dan ekstraoral panoramik.
BLOK KESEHATAN GIGI ANAK 2 (CLINICAL PEDIATRIC DENTISTRY 2)
1) Mata kuliah klinik yang terkait • Ilmu Kedokteran Gigi Anak
2) Uraian:
Dalam blok ini mahasiswa mencapai kompetensi keterampilan klinik dalam penatalaksanaan kelainan jaringan keras gigi sulung (restorasi gigi sulung kompleks), perawatan endodontik pada gigi sulung dan pemeriksaan penunjang radiograf intraoral dan ekstraoral panoramic,