66 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini menyajikan hasil penelitian ini mengambil subyek Populasi dan sampel di Program Studi Pendidikan Ekonomi (PROGDI PE) FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga pada angkatan 2013-2015 yang berjumlah 117 mahasiswa (data bagian administrasi bara, registrasi tahun 2016 ).
Program Studi Pendidikan Ekonomi telah memperoleh peringkat akreditasi Negara yaitu B, Artinya Program Studi ini telah mengukir prestasi dalam dunia Pendidikan. Program Studi ini di tujukan untuk mempersiapakan kemampuan lulusan sebagai Tenaga Guru Profesional yang kreatif, inovatif proaktif yang di ikat moral etik di Bidang Ilmu Pendidikan Ekonomi Koprasi, Pemasaran, Administrasi Perkantoran, Akuntansi Dan Keuangan, Dan Ilmu Pengetahuan Sosial.
4.1 Hasil Analisis Pendahuluan
Analisis pendahuluan dimaksudkan untuk mendeskripsikan kecenderungan berdasarkan skala pengukuran sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, sangat tinggi. Alat analisis menggunakan statistik deskriptif, dan tendensi pusat.
4.1.1 Pemanfaatan Teknologi Informasi
67
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Intensitas Pemanfaatan Teknologi Informasi Dikalangan MahasiswaProgdi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW
INTERVAL KATEGORI XI FI % FIXI MEAN MODUS MEDIAN
68 4.1.2 Kemandirian Belajar
Hasil analisis deskriptif terhadap kemandirian belajar disajikan dalam tabel 4.2. Proses analisis selengkapnya dibawa ini
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Intensitas kemandirian Belajar Dikalangan MahasiswaProgdi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW
INTERVAL KATEGORI XI FI % FIXI MEAN MODUS MEDIAN
69 4.1.3 Kesiapan Menjadi Guru Profesional
Hasil analisis deskriptif terhadap kesiapan menjadi guru profesional mahasiswa disajikan dalamtabel 4.3. Proses analisis selengkapnya disajikan pada lampiran 10.Hasil analisis di sajikan pada tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Intensitas Kesiapan Menjadi Guru Profesional Dikalangan Mahasiswa Progdi Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW
INTERVAL KATEGORI XI FI % FIXI X MO MD
70 1.2 Analisis Lanjutan
4.2.1 Analisasi Korelasi Product Moment
Korelasi product moment untuk menguji hipotesis asosiatif/hubungan korelasi. Analisis statistik ini mengunakan bantuan SPSS for windows versi 21.0 dengan teknik perhitungan bivarete.
a. Korelasi Antara Intensitas Pemanfaatan Teknologi Informasi (x1)Dengan Kesiapan Menjadi Guru Profesional (y)
Hasil perhitungan korelasi menggunakan program perhitungan data satistik SPPS for windows vessi 21.0 sesuai dengan hipotesis yang ditetapkan peneliti sudah mengetahui arah penelitian, maka signifikansi yang digunakan adalah two - tailed atau uji satu sisi korelasi antara pemanfaatan teknologi informasi dengan kesiapan menjadi guru profesional dapat dilihat di bawa ini.
Tabel 4.4. Hasil Uji Korelasi Antara Intensitas Pemanfaatan Teknologi Informasi Dengan Kesiapan Menjadi Guru Profesional
Correlations
Pearson Correlation 1 ,799**
Sig. (2-tailed) ,000
N 58 58
KesiapanMenjadiGuruProfesional
Pearson Correlation ,799** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 58 58
71
Sumber data yang telah diolah tahun 2016 menggunakan SPSS 21.0
Tabel 4.4 Menunjukkan bahwa Sig. (2-tailed) atau signifikansi satu sisi menunjukan angka sebesar 0,799. Hal ini menunjukan bahwa signifikansi antara pemanfaatan teknologi informasi dengan kesiapan menjadi guru profesional 0,05 (0799>0,05) tidak ada hubungan antara pemanfaatan teknologi informasi dengan kesiapan menjadi guru profesional.
b. Korelasi Antara Kemandirian Belajar (x2) Dengan Kesiapan Menjadi Guru Profesional (y)
perhitungan korelasi menggunakan program perhitungan data satistik SPPS for windows vessi 21.0 sesuai dengan hipotesis yang ditetapkan peneliti sudah mengetahui arah penelitian, maka signifikansi yang digunakan adalah two-tailed atau uji satu sisi korelasi antara kemandirian belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional dapat dilihat di bawa ini.
Tabel 4.5. Hasil uji korelasi antara kemandirian belajar dengan kesiapan menjadi Profesional
Pearson Correlation 1 ,891**
Sig. (2-tailed) ,000
N 58 58
KesiapanMenjadiGuruProfesional
Pearson Correlation ,891** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 58 58
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
72
Tabel 4.5 Menunjukkan bahwa Sig. (2-tailed) atau signifikansi satu sisi menunjukan angka sebesar 0,891. Hal ini menunjukkan hal ini menunjukan bahwa signifikansi antara pemanfaatan teknologi informasi dengan kesiapan menjadi guru profesional 0,05 (0,891<0,05) tidak ada hubungan antara kemandirian belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional.
4.2.2 Hasil Uji Hipotesis
Analisis data korelasi antara pemanfaatan teknologi informasi dengan kesiapan menjadi guru profesional di peroleh koofisien korelasi sebesar rxy = 0,799 maka Ha 1 diterima ( kuat ), dan angka probabilitas dari hasil analisis data diperoleh sebesar = 0,799<0,05 maka Ho diterima (signifikan). Jadi hal tersebut dapat diartikan bahwa ada hubungan posistif dan signifikan ini dapat dinyatakan bahwa semakin tinggi pemanfatan teknologi informasi dengan kesiapan menjadi guru profesional. Dengan hasil korelasi yang positif dan sigifikan ini dapat dinyatakan bahwa semakin tinggi pula kesiapan menjadi guru profesional. Begitu pula sebaliknya semakin rendah pemanfaatan teknologi informasi maka kesiapan menjadi guru profesional akan rendah pula.
73
dinyatakan bahwa semakin tinggi pula kesiapan menjadi guru profesional. Begitu pula sebaliknya semakin rendah kemandirian belajar informasi maka kesiapan menjadi guru profesional akan rendah pula.
4.3 Pembahasan
Hasil yang telah dilakukan mengenai hubungan pemanfaatan teknologi informasi dan kemandirian belajar dengan kesiapan menjadi guru profesional. mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Salatiga. Arikunto (2001:54), ”kesiapan adalah suatu kompetensi berarti sehingga seseorang yang mempunyai
kompetensi berarti seseorang tersebut memiliki kesiapan yang cukup untuk berbuat sesuatu”. Menurut Dalyono (2005: 52) mengartikan “kesiapan adalah
kemampuan yang cukup baik fisik dan mental. Kesiapan fisik berarti tenaga yang cukup dan kesehatan yang baik, sementara kesiapan mental berarti memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk melakukan suatu kegiatan”.
Hasil perhitungan menunjukan bahwa pemanfaatan teknologi informasi (X1) tidak mempunyai hubungan dengan kesiapan menjadi guru profesional (Y) dikalangan mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Salatiga. Menurut (Albarda, 2006). Perkembangan teknologi berdampak luas pada aktivitas organisasi terutama organisasi bisnis. Indriasari dan Ertambang (2007).
Menyatakan teknologi dalam hal ini merupakan pemampu
(enabler)keberhasilan praktik bisnis tersebut Disini teknologi modern
didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang ditransformasikan kedalam
74
Hasil perhitungan diketahui kemandirian belajar (X2) memiliki
hubungan. Memiliki hubungan yang positif dengan variabel kesiapan menjadi guru profesional (Y) dikalangan mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Salatiga. Menurut Haris Mudjiman (2011:9) belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang di dorong oleh niat atau motif untuk menguasai sesuatu
kompetensi guna mengatasi sesuatu masalah, dan dibangun dengan bekal
pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki Menurut Thoha (1996) sistem pendidikan yang diterapkan disekolah yang dalam prosesnya tidak dapat
mengembangkan demokrasi pendidikan dan cenderung menekankan indoktrinasi
tanpa argumentasi juga akan menghambat perkembangan kemandirian remaja