• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Kerja

Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional, diamanatkan bahwa pemerintah daerah harus menyusun perencanaan untuk jangka panjang dan jangka menengah. Perencanaan strategis yang merupakan perencanaan jangka menengah tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2011-2016. Dalam Peraturan Daerah tersebut memuat komponen-komponen Perencanaan Strategis sebagaimana terurai di bawah ini.

1. Pernyataan Visi

Pembangunan adalah suatu proses perubahan struktural untuk mewujudkan kondisi ideal yang diharapkan melalui pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dan dilaksanakan secara sistematis, terukur dan berkelanjutan melalui tahapan yang direncanakan dengan mendasarkan pada kondisi yang ada. Untuk mewujudkan kondisi ideal tersebut telah ditetapkan Visi Kabupaten Pemalang, yaitu :

”Kabupaten Pemalang yang Sehat, Cerdas, Berdaya Saing dan

Berakhlak Mulia”.

2. Pernyataan Misi

Misi merupakan tindakan yang dilakukan untuk mewujudkan Visi yang dicita-citakan. Misi mencerminkan keberadaan, tugas pokok dan fungsi dari organisasi.

(2)

3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui pelayanan prima, peningkatan investasi dan daya saing daerah

4. Mewujudkan ekonomi kerakyatan berbasis pertanian, perdagangan dan jasa serta usaha mikro, kecil dan menengah (UKM)

5. Meningkatkan prasarana sarana dasar dan ekonomi guna mengembangkan sinergi sentra-sentra produksi di pedesaan

6. Mengembangkan kehidupan beragama yang harmonis, toleran dan saling menghormati

3. Tujuan Dan Sasaran

Dari visi dan misi yang telah ditetapkan, selanjutnya diuraikan lebih lanjut dalam tujuan dan sasaran, sebagai kondisi antara sebelum tercapainya visi dan misi.

Tujuan dan sasaran merupakan suatu kondisi yang diharapkan akan terwujud dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun yang akan datang. Rumusan tujuan dan sasaran Pemerintah Kabupaten Pemalang adalah sebagai berikut:

Misi 1 : Meningkatkan kesehatan masyarakat dan jaminan sosial

Tujuan 1: Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan pe-layanan kesehatan yang berkualitas

Sasaran 1 : Menurunnya AKI, AKB, AKBAL dan balita gizi buruk dan kurang

Sasaran 2 : Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin.

Sasaran 3 : Optimalnya penanggulangan penyakit menular terutama DB, HIV/AIDS, Kusta dan TB

Sasaran 4 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan sesuai kebutuhan

(3)

Sasaran 5 : Meningkatnya kesehatan lingkungan serta perilaku hidup bersih dan sehat di kalangan masyarakat.

Sasaran 6 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.

Tujuan 2 : Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, penanggulangan kemiskinan, kesetaraan gender dan perlindungan sosial

Sasaran 1 : Meningkatnya pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi PMKS.

Sasaran 2 : Bekurangnya persentase penduduk miskin.

Sasaran 3 : Meningkatnya kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak

Sasaran 4 : Meningkatnya pelayanan KB dan berkurangnya Drop Out KB dan Unmetneed KB.

Sasaran 5 : Meningkatnya kualitas tenaga kerja dan penempatan tenaga kerja.

Sasaran 6 : Meningkatnya kerjasama antar daerah dalam penempatan transmigrasi.

Misi 2 : Meningkatkan pendidikan dan keterampilan berbasis kompetensi.

Tujuan 1 : Memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan secara merata

Sasaran 1 : Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana pada semua jenjang pendidikan.

(4)

Sasaran 3 : Meningkatnya kualitas dan relevansi pendidikan pada semua jenjang pendidikan termasuk kualitas pendidik dan tenaga kependidikan.

Sasaran 4 : Meningkatnya keterjaminan pelayanan pendidikan pada semua jenjang pendidikan.

Misi 3 : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui pelayanan prima, peningkatan investasi dan daya saing daerah.

Tujuan 1 : Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang baik, melalui pelayanan prima sesuai dengan prinsip-prinsip good governance

Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas pengawasan dan status audit keuangan daerah

Sasaran 2 : Meningkatnya penangganan kasus Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

Sasaran 3 : Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan melalui sistem informasi administrasi kependudukan.

Sasaran 4 : Meningkatkan koordinasi dengan aparatur penegak hukum sebagai upaya preventif dalam pencegahan tindak pidana korupsi

Tujuan 2 : Meningkatkan iklim investasi dan realisasi investasi daerah

Sasaran 1 : Meningkatnya layanan satu atap (one stop service)

Sasaran 2 : Meningkatnya promosi dan kerjasama investasi

Sasaran 3 : Meningkatnya penyediaan sarana pendukung investasi

(5)

Sasaran 4 : Meningkatnya ketentraman, ketertiban dan kondusifitas daerah untuk menunjang investasi daerah.

Misi 4 : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui pelayanan prima, peningkatan investasi dan daya saing daerah.

Tujuan 1 : Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup

Sasaran 1: Meningkatnya rehabilitasi hutan dan lahan kritis.

Sasaran 2 : Meningkatnya rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumberdaya alam

Sasaran 3 : Terkendalinya pencemaran lingkungan hidup baik pencemaran udara, air dan tanah.

Tujuan 2 : Meningkatkan fasilitasi dan penguatan kelembagaan koperasi, UMKM, industri kecil dan menengah

Sasaran 1 : Meningkatnya kapasitas kelembagaan koperasi, UMKM dan industri kecil dan menengah.

Sasaran 2 : Meningkatnya daya saing produk industri dan UMKM baik didalam negeri maupun luar negeri.

Tujuan 3 : Meningkatkan pemanfaatan potensi pertanian dan perikanan untuk mendukung ketahanan pangan daerah

Sasaran 1 : Meningkatnya produksi pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.

(6)

Misi 5 : Meningkatkan prasarana-sarana dasar dan ekonomi guna mengembangkan sinergi sentra-sentra produksi di perdesaan.

Tujuan 1 : Meningkatkan ketersediaan infrastuktur wilayah yang berkualitas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan wilayah

Sasaran 1 : Meningkatnya kualitas infrastruktur jalan dan jembatan

Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas dan kuantitas jaringan irigasi dan konservasi sumber daya air.

Sasaran 3 : Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan sampah, air bersih dan penerangan.

Misi 6 : Mengembangkan kehidupan beragama yang aman, damai, harmonis, toleran dan saling menghormati.

Tujuan 1 : Meningkatkan toleransi dalam kehidupan antar umat beragama

Sasaran 1 : Meningkatnya toleransi bermasyarakat dalam mewujudkan kehidupan yang aman dan damai

Sasaran 2 : Meningkatnya kerukunan dan kegotongroyongan antar umat beragama.

Sasaran 3 : Meningkatkan keamanan dan ketertiban dalam masyarakat.

B. Indikator Kinerja Utama

Indikator Kinerja Utama adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagaipenjabaran dari visi, misi, dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Indikator Kinerja Utama merupakan

(7)

dokumen lima tahunan tetapi akan di review secara berkala menyesuaikan dengan perkembangan yang ada.

Tujuan Penetapan Indikator Kinerja Utama adalah untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.

Adapun Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2013 adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan yang berkualitas, dengan indikator kinerja sebagai berikut :

a. Angka Kematian Ibu b. Angka Kematian Bayi c. Angka Kematian Balita d. Persentase Balita Gizi Buruk

e. Cakupan penemuan dan penanganan penderita TBC BTA (%) f. Angka CDR – TB (%)

g. Angka kesembuhan TB Paru (%)

h. Cakupan penemuan dan penanganan penyakit DBD i. Angka kesembuhan DBD

j. CFR DBD (Per 10.000 penduduk)

k. Cakupan penemuan HIV/AIDs tertangani l. Angka penemuan diare yang tertangani

2. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat, penanggulangan kemiskinan, kesetaraan gender dan perlindungan sosial, dengan indikator kinerja sebagai berikut :

a. Menurunnya jumlah PMKS b. Prosentase penduduk miskin

c. Indeks Pembangunan Gender (IPG) d. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)

(8)

h. Prosentase tingkat partisipasi angkatan kerja i. Prosentase tingkat pengangguran terbuka

j. Jumlah transmigran yang diberangkatkan ke lokasi transmigrasi (KK) 3. Memperluas kesempatan memperoleh pendidikan dan meningkatkan

kualitas pendidikan secara merata, dengan indikator kinerja sebagai berikut :

a. Rasio guru terhadap murid SD/SMP/MTs b. Rasio guru terhadap murid SMA/MA/SMK c. Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D IV

d. Sekolah Pendidikan SD/Mi kondisi bangunan baik e. APM PAUD

f. APM SD/MI/Paket A g. APM SMP/MTs /Paket B

h. APM SMA /SMK/ MA /Paket C i. Angka Putus Sekolah (AP) SD/MI j. APS SMP/MTs

k. APS SMA/SMK/MA

l. Angka melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA m. Angka Kelulusan (AL) SD/MI (%)

n. Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs (%) o. Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA (%) p. Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV (%)

q. Persentase sarana prasarana sesuai standar jenjang SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA

4. Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang baik, melalui pelayanan prima sesuai dengan prinsip-prinsip good governance, dengan indikator kinerja sebagai berikut :

a. Status audit keuangan BPK

b. Terinformasikan-nya LPPD dan LKPJ kepada masyarakat melalui media massa

c. Prosentase kepemilikan KTP bagi wajib KTP d. Prosentase kepemilikan Akta Kelahiran

e. Prosentase kepemilikan KK bagi setiap keluarga di Kabupaten Pemalang

(9)

5. Meningkatkan iklim investasi dan realisasi investasi daerah, dengan indikator sebagai berikut :

a. Jumlah perijinan yang dilayani (jenis)

b. Meningkatnya indeks kepuasan masyarakat

c. Nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) (rupiah)

6. Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup, dengan indikator sebagai berikut :

a. Prosentase rehabilitasi hutan dan lahan kritis b. Prosentase kerusakan kawasan hutan

c. Prosentase pelayanan pencegahan pencemaran air

d. Prosentase pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak

e. Prosentase pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup 7. Meningkatkan fasilitasi dan penguatan kelembagaan koperasi, UMKM,

industri kecil dan menengah, dengan indikator kinerja sebagai berikut :

a. Persentase koperasi aktif b. Persentase koperasi sehat

c. Persentase Usaha Mikro dan Kecil terhadap jumlah UKM d. Persentase pertumbuhan industri

8. Meningkatnya pemanfaatan potensi pertanian dan perikanan untuk mendukung ketahanan pangan daerah, dengan indikator sebagai berikut :

a. Produksi pertanian tanaman pangan utama (ton) b. Produksi pertanian tanaman hortikultura utama (ton) c. Populasi produksi komoditas perkebunan utama (ton) d. Populasi produksi komoditas peternakan utama (ekor) e. Jumlah produksi perikanan budidaya (ton)

f. Jumlah produksi perikanan tangkap (ton) g. Rata-rata pendapatan nelayan (rupiah/bulan)

(10)

9. Meningkatkan ketersediaan infrastuktur wilayah yang berkualitas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan wilayah, dengan indikator kinerja sebagai berikut :

a. Prosentase panjang jaringan jalan dalam kondisi baik b. Prosentase saluran irigasi Kabupaten dalam kondisi baik

c. Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk d. Prosentase rumah tinggal bersanitasi

e. Prosentase rumah tangga (RT) yang menggunakan air bersih f. Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik

10. Meningkatkan toleransi dalam kehidupan antar umat beragama, dengan indikator kinerja sebagai berikut :

a. Angka kriminalitas (kasus) b. Jumlah kasus SARA

B. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

Adapun Penetapan Kinerja Tahun 2013 sebagaimana tercantum pada Lampiran I.

Dokumen Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi.

Guna mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Pemerintah Kabupaten Pemalang telah menyusun Penetapan Kinerja Tahun 2013 yang diformalkan dalam kaitannya dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dokumen ini merupakan salah satu komponen dari siklus kinerja yang dimulai dari perencanaan dan di akhiri dengan adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah(LAKIP). Penetapan Kinerja merupakan rencana tahunan sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah(RPJMD) Kabupaten Pemalang Tahun 2011-2016. Target Indikator Kinerja akan menjadi tolok ukur dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan pemerintah dalam upaya pencapaian Visi Misi Tujuan dan Sasarannya.

Referensi

Dokumen terkait

Pada analisis ini merupakan penilaian kerentanan sikap penduduk terhadap terjadi bencana tergenangnya beberapa kawasan akibat kenaikan air laut di Wilayah Pesisir Kota Semarang

adalah jumlah aset yang dimiliki perusahaan klien yang tercantum pada laporan.. keuangan perusahaan pada akhir periode yang

Penelitian ini bertujuan melihat keadaan umum usaha perikanan di Pantai Mangket Desa Makalisung dan mengetahui serta menganalisis kegiatan alternatif masyarakat nelayan yang ada

Selain penyelidikan berbentuk cerapan juga terdapat ruang untuk penyelidikan yang bersifat teoretis seperti menerbitkan model yang lebih tepat untuk pembiasan atmosfera di

Pemerintah Kota Tomohon dan Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan menetapkan target capaian kinerja setiap belanja, baik dalam konteks daerah maupun program dan

Majlis Tarjih itu adanya pada tingkat pusat, wilayah, dan daerah, maka jika ada usulan atau pendapat dari tingkat ranting atau cabang harus disampaikan kepada majlis

(3) Surat masuk bagi Pengurus Pusat disampaikan kepada Ketua Umum melalui Sekretaris Jenderal untuk di disposisi, untuk kemudian disampaikan kepada yang berhak, yakni : Dewan

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan ( field research ) yaitu penelitian yang objeknya mengenai muj ā hadah dan pengaruhnya dalam pembentukan karakter