BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alokasi dan Waktu
Pengembangan inovasi pembelajaran ini dilaksanakan di TK PUTRA VII Bojongbata Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang, selama 1 bulan yaitu mulai tanggal 1 Mei sampai31 Mei 2010.
Pengembangan inovasi pembelajaran ini dilaksanakan untuk pengembangan kognitif, standar kompetensi (SK) : anak dapat menyebutkan bentuk-bentuk geometri dari balok dengan benar. Dan kompetensi dasar (KD): menyusun balok dari bentuk-bentuk geometri menjadi bentuk jenis kendaraan dengan rapi.
B. Subjek
Subjek pengembangan inovasi pembelajaran ini adalah siswa TK Putra VII bojongbata dengan jumlah 27 siswa, dengan rincian laki-laki sebanyak 12 siswa dan perempuan 15 siswa.
C. Prosedur
Pengembangan inovasi pembelajaran ini berupa penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilakukan sebanyak 2 (dua) siklus, yaitu siklus I, dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan, tiap pertemuan terdiri dari 2 jam pembelajaran yaitu:2 x 35 menit. Masing-masing siklus terdiri dari (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, (4) evaluasi, (5) refleksi.Perencanaan setiap siklus didasarkan pada perubahan
yang dapat diketahui sesuai dengan faktor-faktor yang diamati, yaitu siswa, guru dan kegiatan pembelajaran. Secara rinci, prosedur penelitian setiap siklus adalah sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti berkolaborasi dengan guru untuk menentukan langkah-langkah pengembangan yang meliputi :
a. Menetapkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran permainan sentra balok digunakan metode bermain agar siswa menyusun bentuk-bentuk bangunan dari mainan balok-balok yang terekam selama seminggu.
b. Menetapkan urutan materi pembelajaran dan cakupannya. c. Membuat dan melengkapi alat media pembelajaran.
d. Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa, aktivitas guru dan kegiatan pembelajaran.
e. Mendesain alat evaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. 2. Tahapan Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode (tambahan metode) pembelajaran yang telah ditetapkan bersama pengembang. Pelaksanaan tindakan selengkapnya sebagai berikut :
No Waktu aktivitas Aktivitas
1 Kegiatan awal/pembukaan 1. Memotivasi kebutuhan belajar. 2. Apersepi penyampaian sasaran
belajar.
2 Kegiatan inti 1. Menjelaskan dan mengenalkan bentuk-bentuk geometri dengan media balok.
2. Memfasilitasi anak dan
mengkomunikasikan hasil bentuk bangunan yang anak buat sendiri, 3. Menjelaskan dan mencontohkan
bentuk jenis kendaraanyang lebih baik dengan mempraktekan secara langsung.
4. Bersama anak melakukan permainan edukatif sentra balok dengan menyenangkan.
3 Kegiatan akhir/penutup Memberikan pesan agar anak dapat berkreasi dengan baik dengan media apapun dan pesan belajar.
3. Prosedur Penelitian
Tindakan Masalah Akar Masalah - Memfasilitasi anak
dengan peralatan permainan edukatif balok yang beraneka ragam bentuk/bangun geometri.
- Pemanfaatan sumber buku sebagai sumber belajar.
- Rendahnya kreativitas siswa dalam membentuk atau berimajinasi saat belajar dengan menggunakan bangun-bangun/geometri (balok). - Kurangnya fasilitas peralatan permainan yang edukatif. - Kurang adanya
sumber buku yang menarik dan yang dapat mengembangkan imajinasi anak. - Perbaikan metode mengajar dengan menggunakan pembelajaran yang lebih kreatif dan menyenangkan. - Penggunaan metode
sentra balok untuk dapat mengembangkan imajinasi anak sehingga dapat - Kurangnya kreativitas guru dalam pembelajaran dan metode yang monoton sehingga anak menjadi bosan. - Penggunaan metode
yang kurang tepat sehingga
menjadikan minat belajar anak rendah.
- Metode pembelajaran yang kurang bervariasi dan tidak menyenangkan. - Rendahnya
kreativitas guru dan desain
pembelajaran yang tidak inovatif.
berkreasi dengan maksimal dengan membentuk berbagai macam bentuk bangunan jenis kendaraan yang baik.
4. Tahap Observasi
Pada tahap ini tim observer/pengamat melakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi. Di samping observasi juga digunakan tanya jawab langsung kepada siswa untuk mengetahui hambatan yang dialami siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dan untuk mengetahui kemampuan anak dalam mengenal bentuk-bentuk geometri. Adapun objek pengamatan tindakan dan prosedur pengamatannya sebagai berikut.
No. Objek pengamatan Prosedur pengamatan 1. Aktivitas siswa:
a. Keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran menyusun bentuk jenis kendaraan dari balok-balok.
Aktivitas keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran menyusun bentuk jenis kendaraan dari balok-balok dengan menggunakan metode
pengamatan yang dilakukan oleh observer dan ketua peneliti, meliputi : bertanya, berpendapat, dan mengerjakan kegiatan dengan menyusun balok-balok. b. Rendahnya kreativitas Melihat dan menilai hasil-hasil bentuk
siswa dalam belajar dan kurangnya kepekaan siswa terhadap sesuatu yang terdapat
disekitarnya.
bangunan jenis kendaraan yang dibuat oleh anak.
2. Aktivitas guru: Kegiatan guru diukur melalui lembar observasi yang dilakukan oleh tim observer. Faktor yang diamati meliputi: a. Kegiatan awal/pembukaan, meliputi: mempersiapkan siswa, penyampaian kompetensi dasar, dan apersepsi. b. Kegiatan inti, meliputi: penyampaian
materi, penggunaan bahasa dan tulisan, penggunaan media/alat bantu pembelajaran, penggunaan
penguatan, dan cara memotivasi siswa.
c. Kegiatan akhir/penutup, meliputi: pelaksanaan evaluasi kegiatan pembelajaran dan pesan belajar.
Desain penelitian ini adalah penelitian action research yang dilakukan di kelas. Berdasarkan konsep dasar dari Kurt Lewin dalam action research setiap satu siklus
tindakan terdiri dari : a) perencanaan (playning), b) tindakan (action), c) pengamatan (observing), dan d) refleksi (reflecting), maka dalam mengatasi perencanaan tindakan untuk mengatasi masalah perlu adanya penajaman terhadap akar permasalahan, sehingga tindakan yang dilakukan dapat efektif dan efisien (NcNiff, 1992). Beberapa hasil klasifikasi terhadap akar penyebab dari akar permasalahan dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan desain PTK model John Elliot, yaitu pada setiap siklus menggunakan satu tindakan (action) yang terdiri dari beberapa tahap. Hal ini disebabkan dalam PTK ini menggunakan lebih dari satu pokok bahasan, yaitu empat pokok bahasan. Siklus yang direncanakan ada dua siklus, sebagai beriktu :
Siklus I : a. Memberikan kebebasan anak dalam bermain balok dan berkreasi dengan membentuk bangunan atau kendaraan secara bebas dan sesuai dengan imajinasi anak.
b. Mengenalkan bentuk-bentuk geometri dengan balok-balok dan memberikan stimulus kepada anak dengan membantu anak dalam membentuk suatu bangunan yang anak inginkan dari berbagai macam jenis kendaraan.
Siklus II :a. Memberikan kebebasan anak dalam bermain balok dan berkreasi dengan membentuk bangunan atau kendaraan secara bebas dan sesuai dengan imajinasi anak.
b. Mengenalkan bentuk-bentuk geometri dengan balok-balok dan memberikan stimulus kepada anak dengan membantu anak dalam
membentuk suatu bangunan yang anak inginkan dari berbagai macam jenis kendaraan.
c. Memberikan metode permainan yang menarik dengan memberikan contoh bentuk-bentuk bangunan jenis kendaraan yang sempurna dengan balok-balok yang disusun dengan rapi dan anak mempraktekkan secara langsung sesuai dengan imajinasinya.
Setiap masing-masing siklus diadakan refleksi atau evaluasi untuk menentukan skenario tindakan berikutnya.
No. Indikator Penilaian Kriteria
1. Aktivitas siswa (keterlibatan siswa dalam menyusun balok-balok).
a. Anak tekun dan rajin dalam menyusun bentuk kendaraan.
dari balok.
b. Anak cukup rajin dalam menyusun bentuk kendaraan.
c. Anak kurang tekun dalam menyusun bentuk kendaraan.
O
X
CUKUP BAIK
KURANG BAIK
2 Kemampuan siswa dalam mengenal dan menyebutkan bentuk-bentuk geometri
a. Anak dapat mengenal bangun-bangun geometri dengan baik dan dapat menyebutkan semua (5 bentuk) bangun geometri dengan benar.
b. Anak dapat menganal dan menyebutkan (3 bentuk) bangun geometri dengan benar.
c. Anak dapat menyebutkan salah satu dari kelima bentuk geometri.
V BAIK
O CUKUP BAIK
X KURANG BAIK
3. Ketertarikan siswa dengan pembelajaran berkreasi melalui permainan edukatif sentra balok.
5. Tahap Evaluasi
No. Indikator Penilaian Kriteria
1. Aktivitas siswa (keterlibatan siswa dalam menyusun balok-balok).
a. Anak tekun dan rajin dalam menyusun bentuk kendaraan.
b. Anak cukup rajin dalam menyusun bentuk kendaraan.
V BAIK
O CUKUP BAIK
dengan bersemangat dan sesuai dengan intruksi guru dan dapat menyelesaikan dengan baik.
b. Anak mau mengikuti kegiatan dan dapat menyelesaikan kegiatan yang diikuti walaupun dengan lamban. c. Anak memerlukan dorongan
untuk melakukan kegiatan dan suka bermain-main sendiri.
V BAIK
O CUKUP BAIK
c. Anak kurang tekun dalam menyusun bentuk kendaraan.
X KURANG BAIK
2. Kemampuan siswa dalam mengenal dan menyebutkan bentuk-bentuk geometri
a. Anak dapat mengenal bangun-bangun geometri dengan baik dan dapat menyebutkan semua (5 bentuk) bangun geometri dengan benar.
b. Anak dapat menganal dan menyebutkan (3 bentuk) bangun geometri dengan benar.
c. Anak dapat menyebutkan salah satu dari kelima bentuk geometri.
V BAIK
O CUKUP BAIK
3. Ketertarikan siswa dengan pembelajaran berkreasi melalui permainan edukatif sentra balok.
a. Anak melakukan kegiatan dengan bersemangat dan sesuai dengan intruksi guru dan dapat menyelesaikan dengan baik.
b. Anak mau mengikuti kegiatan dan dapat menyelesaikan kegiatan yang diikuti walaupun dengan lamban. c. Anak memerlukan dorongan
untuk melakukan kegiatan dan suka bermain-main sendiri.
V BAIK
O CUKUP BAIK
X KURANG BAIK
6. Tahap Refleksi
Data observasi dianalisis. Berdasarkan hasil analisis data tersebut, guru melakukan refleksi diri terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pada tahap ini, tim observer dan guru berusaha untuk dapat mengetahui tingkat keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil tersebut digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikut. Adapun langkah-langkah dalam refleksi tindakan adalah sebagai berikut:
a. Merinci dan menganalisis efektivitas pembelajaran yang didasarkan pada hasil diskusi antara tim observer terhadap data hasil observasi aktivitas siswa, data hasil
observasi peran guru, serta hambatan yang dihadapi guru, minat atau ketertarikan belajar siswa terhadap kekreativitasan yang rendah dan catatan kelas.
b. Mengidentifikasikan permasalahan yang sudah dan belum terpecahkan atau yang muncul selama pembelajaran berlangsung, dengan mengajukan pertanyaan refleksi terhadap komponen KBM seperti:
1) Apakah anak sudah dapat menyebutkan bentuk-bentuk geometri dengan benar. 2) Apakah guru sudah berperan sesuai dengan yang telah direncanakan, misalnya
sebagai fasilitator, mediator, motivator?
Menentukan tindak lanjut dengan cara merencanakan tindakan selanjutnya berdasarkan hasil refleksi yang direncanakan secara kolaboratif antara guru dan tim observer.
7. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data kualitatif, sehingga digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
a. Metode observasi, digunakan untuk mengamati perilaku dan aktivitas anak dalam suatu waktu atau kegiatan dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung. b. Metode tanya jawab , digunakan untuk menilai kemampuan kognitif anak dalam
mengenal bentuk-bentuk geometri melalui percakapan, melalui tanya jawab akan dapat diketahui kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri.
8. Alat Analisis Data
Analisis data penelitian kualitas dilakukan sejak pengumpulan data dan dikerjakan secara seksama selama di lapangan dan setelahnya. Model analisis yang digunakan mengacu pada model yang dibuat oleh Miles dan Huberman dalam Nopyan (2007:260) bahwa “analisis dan pengumpulan data kualitatif memperlihatkan sifat interaktif, sebagaimana suatu sistem dan merupakan siklus. Pengumpulan data ditempatkan sebagai bagian komponen yang merupakan bagian integral dari kegiatan analisis data”.