• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. dalam pengembangan motif Batik Bakaran. Ada beberapa permasalahan dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. dalam pengembangan motif Batik Bakaran. Ada beberapa permasalahan dan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

24

perancangan ini meliputi bagaimana pengembangan motif yang bersumber ide sumber daya alam yang ada di desa Bakaran. Sesuai dengan sumber ide yang diambil harus melakukan pendalaman tentang potensi desa Bakaran mulai dari arti awal mulai terjadinya Batik Bakaran, Karakterisitik yang dimiliki Batik bakaran, potensi lingkungan di Desa Bakaran.

Batik Bakaran Juwana ini merupakan batik khas yang mempunyai daya seni tinggi. Dibuat dengan ketelitian tinggi oleh tangan-tangan terampil sehingga menghasilkan batik berkualitas. Motif klasik khas Batik Bakaran dalam motif yang mempunyai warna hitam yang khas, menjadikan batik bakaran Juwana memiliki keunikan tersendiri. Selain motifnya yang unik, Batik Bakaran juga memiliki kisah sejarah yang erat dengan runtuhnya Kerajaan Majapahit.

Penjaga museum pusaka dan pembuat seragam prajurit dari Kerajaan Majapahit, Nyi Banoewati, menularkan keterampilannya membatik ketika melarikan diri ke daerah Bakaran di Juwana, Pati, Jawa Tengah, pada abad ke-14 Masehi. Para perajin penerus Nyi Banoewati ini hingga kini fanatik dengan batik tulis. Mereka hanya membuat batik dengan cara tradisional menggunakan canting

(2)

dengan lembaran kain Batik Bakaran klasik yang mengacu kekhasan corak warna hitam.

Batik Bakaran mempunyai ciri khas motif “retak atau remek”. Batik ini teknik perajinannya tradisional sama seperti pada batik tulis, di antara teknik dan prosesnya adalah nggirah, nyimplong, ngering, nerusi, nembok, medel, mbironi, nyogo, dan nglorod.

B. Strategi Pemecahan Masalah

Konsep perancangan tekstil batik dengan mengambil potensi alam yang ada di Desa Bakaran sebagai pengembangan motifnya menjadi hal utama yang harus dipahami. Teknik yang digunakan dalam perancangan adalah teknik batik tulis. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, motif batik harus sesuai dengan sumber ide, kedua, bahan yang digunakan haruslah nyaman.

Pemilihan motif batik sesuai dengan pengembangan motif di Desa Bakaran. Sebelum menentukan motif batik yang akan divisualisasikan harus di pengamatan tentang potensi alam yang ada di Desa Bakaran mulai pengumpulan data mengenai terjadinya Batik Bakaran, letak geografis, potensi lingkungan di Desa Bakaran. Pendalaman dapat dilakukan dengan pengamatan langsung di Desa melihat langsung galeri batik yang ada di desa Bakaran, dan pencarian data melalui beberapa studi untuk mendapatkan informasi tentang sumber daya alam apa saja yang dihasilkan, dapat digali untuk sumber ide perancangan pengambangan motif batik.

(3)

meliputi eksplorasi teknik produksi yang akan mempengaruhi eksekusi teknik pengerjaan sesuai dengan konsep. Proses produksi ini akan diperkuat dengan uji coba dan riset, selain itu juga dilakukan pengamatan terhadap kebutuahan konsumen mengenai produk yang benar-benar mereka butuhkan. Untuk mewujudkan perancangan ini ada beberapa tahapan yang harus dilalui antara lain: pembuatan desain, perintangan malam, pewarnaan, pelorodan malam, hingga menjadi kain batik yang siap digunakan.

C. Pegumpulan Data

Perancangan akan dapat diwujudkan menjadi sebuah karya yang baik dan sesuai sasaran apabila diiringi dengan data yang mampu mendukungnya sehingga perlu adanya pengumpulan data. Terkait pengumpulan data yang digunakan yaitu, studi visual, observasi, studi proses produksi, wawancara.

1. Studi Data Visual

Untuk mencari gambaran awal mengenai produk Batik Bakaran penulis melakukan pengumpulan data visual mengenai produk di atas yang pernah dibuat oleh beberapa pengrajin batik di Desa Bakaran, informasi ini penting untuk mengetahui perkembangan tentang batik tulis desa Bakaran yang berkembang saat ini.

(4)

Hasil observasi batik Sekar Arum dari motif yang di gunakan seperti motif flora seperti bunga-bunga, motif pohon druju. Pengolahan komposisi pada motif menggunakan repaet 1 langkah. Hasil cantingan cenderung lebih kaku. Data visual motif batik yang ada di batik Sekar Arum yaitu seperti dibawah ini:

Gambar 14. Motif Kupu-Kupu Karya batik Sekar Arum Foto: Anisa Syamsiana, 2016

Gambar 15. Motif Daun Druju Karya batik Sekar Arum Foto : Anisa Syamsiana, 2016

(5)

Gambar 16. Motif Pohon Singkong Karya batik Sekar Arum Foto : Anisa Syamsiana, 2016

Gambar 17. Motif Bunga Karya batik Sekar Arum Foto : Anisa Syamsiana, 2016

Gambar 18. Motif Bunga Karya batik Sekar Arum Foto : Anisa Syamsiana, 2016

(6)

Gambar 19. Motif Bunga Karya batik Sekar Arum Foto : Anisa Syamsiana, 2016

Produk batik di Yuliati Warno pengolahan motif nya menurut sumber daya alam yang ada di desa Bakaran, seperti lele dan bandeng. Pengolahan kompisis pada motif menggunakan repaet 1 langkah. Data visual motif batik yang ada di batik Yuliati Warno yaitu seperti dibawah ini:

Gambar 20. Motif lele Karya batik Yuliati Warno Foto : Anisa Syamsiana, 2016

(7)

Gambar 21. Motif udang Karya batik Yuliati Warno Foto : Anisa Syamsiana, 2016

Gambar 22. Motif Lele Karya batik Yuliati Warno Foto : Anisa Syamsiana, 2016

(8)

Gambar 23. Motif Bandeng Karya batik Yuliati Warno Foto : Anisa Syamsiana, 2016

Gambar 24. Motif bandeng Karya batik Yuliati Warno Foto : Anisa syamsiana, 2016

(9)

Gambar 25. Motif batik bandeng Karya batik Yuliati Warno Foto : Anisa Syamsiana, 2016

Produk batik di Ibu Darmi pengolahan motif nya menurut sumber daya alam yaitu flora. Pengolahan kompisis pada motif menggunakan repaet 1 langkah. Data visual motif batik yang ada di batik Ibu Darmi yaitu seperti dibawah ini:

Gambar 26. Motif Bunga Karya batik Ibu Darmi Foto : Anisa Syamsiana, 2016

(10)

Gambar 27. Motif kupu - kupu Karya batik Ibu Darmi Foto : Anisa Syamsiana, 2016

Gambar 28. Motif bunga Karya batik Ibu Darmi Foto : Anisa Syamsiana, 2016

(11)

Gambar 29. Motif bunga Karya batik Ibu Darmi Foto : Anisa Syamsiana, 2016

Gambar 30. Motif bunga Karya batik Ibu Darmi Foto : Anisa Syamsiana, 2016

(12)

Gambar 31. Motif bunga Karya batik Ibu Darmi Foto : Anisa Syamsiana, 2016

Gambar 32. Motif bunga Karya batik Ibu Darmi Foto : Anisa Syamsiana, 2016

(13)

Gambar 33. Motif bunga Karya batik Ibu Yahyu Foto : Anisa Syamsiana, 2016

Gambar 34. Motif bunga Karya batik Ibu Yahyu Foto : Anisa Syamsiana, 201

(14)

Gambar 35. Motif bunga Karya batik Ibu Yahyu Foto : Anisa Syamsiana, 2016

Gambar 36. Motif bunga Karya batik Ibu Yahyu Foto : Anisa Syamsiana, 2016

(15)

Gambar 37. Motif bunga Karya batik Ibu Yahyu Foto : Anisa Syamsiana, 2016

Gambar 38. Motif bunga Karya batik Ibu Yahyu Foto : Anisa Syamsiana, 2016

(16)

Gambar 39. Motif bunga Karya batik Ibu Yahyu Foto : Anisa Syamsiana, 2016

Gambar 40. Motif bunga Karya batik Ibu Yahyu Foto : Anisa Syamsiana, 2016

(17)

tidak membuang waktu untuk menggambar di atas kain mori. Pewarnaan yang digunakan menggunkan pewarnaan sintesis yaitu indigosol, remasol dan naftol. 3. Wawancara

Wawancara dengan bapak suparman selaku kepala desa Bakaran menjelaskan tentang terjadinya batik bakaran, batik bakaran yang saat ini menjadi icon adalah batik Pati Mina Tani . Batik yang setiap minggunya dipakai untuk Pegawai Negeri Sipil, dalam batik tersebut menjelaskan tentang kehidupan masyarakat Pati.

D. Uji Coba

Uji coba visual dilakukan untuk mencari karakter visual bandeng, padi, jagung, udang. Dari hasil uji coba visual ditemukan beberapa karakter yang akan digubah menjadi motif batik. Karakter terbentuk dari garis (outline) dari , Untuk memberi khas batik, maka outline tersebut diberi isen batik. Pemberian isen-isen ini tentu saja harus disesuaikan dengan karakter unsur yang diolah. Berikut adalaa hasil uji coba visual tersebut:

(18)

Hasil Eksplorasi Visual dari Sumber Daya Alam menjadi motif

N o

Sumber Daya Alam Hasil

1

2

(19)

5

6

7

(20)

E. Gagasan Awal Perancangan dan Alternatifnya

Awal perancangan suatu karya diperlukan gagasan untuk membatasi suatu masalah yang akan dibahas dalam konsep perancangan, guna mempermudah proses perancangan karya. Gagasan awal perancangan tugas akhir ini adalah pengambangan motif batik yang mengangkat pontensi alam yang ada di desa Bakaran sebagai sumber ide motif kedaerahan yang memiliki ciri khas. Perancangan karya ini dimulai dengan memahami konsep dan beberapa aspek desain, serta mendalami sumber ide yang penulis pilih. Zat warna yang digunakan adalah zat warna sintetis yaitu zat warna reaktif (Remazol). Sedangkan material kain yang digunakan adalah katun Primisima. Kain primisima dipilih karena merupakan katun yang memiliki kualitas paling bagus.

Gambar

Gambar 15.  Motif Daun Druju  Karya batik Sekar Arum  Foto : Anisa Syamsiana, 2016
Gambar 16.  Motif Pohon Singkong  Karya batik Sekar Arum  Foto : Anisa Syamsiana, 2016
Gambar 19. Motif Bunga  Karya batik Sekar Arum  Foto : Anisa Syamsiana, 2016
Gambar 21. Motif udang  Karya batik Yuliati Warno  Foto : Anisa Syamsiana, 2016
+7

Referensi

Dokumen terkait

Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Sriwijaya.. The house serves as a place to live, enjoy life, rest and enjoy

Mas Semarang yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk.. mengadakan penelitian kepada siswa-siswi di SLTP Theresiana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui capaian: 1) kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang mengikuti pembelajaran langsung dengan strategi the power of two

periode gelombang terbadap stabilitas dari batu lindung dalam kondisi overtopping. (Jensen,

Karena adanya kebutuhan penyediaan dan pelayanan kebutuhan air bersih tersebut, sehingga dilakukan Perencanaan Jaringan Distribusi Dan Transmisi di Kecamatan Arjosari

(5) Rencana pengembangan dan/atau peningkatan prasarana transportasi dan pengendalian pemanfaatan ruang udara sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3) dan ayat

Menanggapi hal tersebut salah satu cara yang memungkinkan agar membuat siswa tidak merasa jenuh selama proses pembelajaran, mem- buat siswa lebih aktif dan dapat

Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas ekperimen lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas kontrol, hal ini disebabkan karena