• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nur Hasanah: ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nur Hasanah: ABSTRACT"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Vol I, No, 10 Januari 2014

52 PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DAN KONDISI RUMAH TERHADAP PENCEGAHAN PENULARAN

TUBERKULOSIS DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS DESA LAMA KABUPATEN LANGKAT

Nur Hasanah: E-mail: hasanah_stabat@yahoo.com ABSTRACT

Tuberculosis is an infectious disease caused by the bacteria directly tuberculosis ( Mycobacterium tuberculosis ) , and estimated about a third of the world population has been infected by Mycobacterium tuberculosis , the WHO said 22 countries with the burden of tuberculosis ( TB ) in the world's highest 50 % of them come from countries Africa and Asia , and the Americas ( Brazil ) , assuming the prevalence of acid-fast bacilli ( AFB ) ( + ) in Indonesia is estimated to patients was 130 per 100,000 population , based on data from The District health Kabupaten Langkat , desa lama health center ranks first pulmonary TB disease , in in 2011 , there were 91 cases ( AFB ( ( + ) , in 2012 increased to 138 cases with ( BTA ) ( + ) . 's type is analytical study using a cross-sectional study design that aims to find pengaruh.pengetahuan , attitude TB pulmonary and housing conditions on the prevention of transmission of TB . research was carried out in the region of the Old Village district health centers Langkat , the population was all patients with pulmonary TB 138 people with a sample of 43 respondents . The results showed that there is a relationship between the knowledge of TB transmission precautions obtained p value = 0.000 with OR = 25.667 , attitudes precautions obtained with p value = 0.001 means that there is a meaningful relationship between gesture with OR = 12.824 , residential density with precautions can p value = 0.041 with OR = 5.417 , extensive ventilation with pulmonary TB transmission precautions obtained p value = 0.042 with OR = 4.622 , dominant variable effect on the prevention of pulmonary TB transmission is the attitude with p = 0.043 with OR = 11.494. For the Department of Health in collaboration with health centers in an effort to improve the quality of care specifically about the health status of pulmonaryTB disease . Keywords: Knowledge, Attitudes, housing conditions, pulmonary TB Transmission Prevention

(2)

Vol I, No, 10 Januari 2014

53 ABSTRAK

Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis), dan di perkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis, WHO menyatakan 22 negara dengan beban Tuberculosis (TB) tertinggi di dunia 50%-nya berasal dari Negara-negara Afrika dan Asia serta Amerika (Brasil), asumsi prevalensi Basil Tahan Asam (BTA) (+) di Indonesia diperkirakan penderita adalah 130 per 100.000 penduduk, berdasarkan data dari Dinas kesehatan Kabupaten Langkat, puskesmas Desa Lama menempati urutan pertama penderita penyakit TB paru, di tahun 2011 tercatat ada 91 kasus (BTA( (+), pada tahun 2012 meningkat menjadi 138 kasus dengan (BTA) (+). Jenis Penelitian ini bersifat Analitik dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yang bertujuan mengetahui pengaruh.pengetahuan, sikap penderita TB paru dan kondisi rumah terhadap pencegahan penularan TB. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja puskesmas Desa Lama kabupaten Langkat, populasi adalah seluruh penderita TB paru sebanyak 138 orang dengan sampel sebanyak 43 orang responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara pengetahuan dengan tindakan pencegahan penularan TB Paru didapatkan nilai p value = 0,000 dengan OR= 25,667, sikap dengan tindakan pencegahan didapatkan nilai p value = 0,001 berarti ada pengaruh yang bermakna antara sikap dengan OR = 12,824, kepadatan hunian dengan tindakan pencegahan di dapat nilai p value = 0,041 dengan OR = 5,417, luas ventilasi dengan tindakan pencegahan penularan TB Paru didapatkan nilai p value = 0,042 dengan OR = 4,622, variabel yang dominan berpengaruh terhadap pencegahan penularan TB paru adalah sikap dengan nilai p = 0,043 dengan OR = 11,494. UntukDinas kesehatan bekerjasama dengan puskesmas dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan derajat kesehatan secara khusus mengenai penyakit TB Paru.

Kata kunici: Pengetahuan, Sikap, Kondisi rumah, Pencegahan Penularan TB paru

(3)

Vol I, No, 10 Januari 2014

54 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penyakit menuar adalah penyakit yang ditularkan melalui berbagai media, penyakit jenis ini merupakan masalah kesehatan yang besar di hampir semua Negara berkembang karena angka kesakitan dan kematiannya yang relative tinggi dalam waktu yang relatife singkat, penyakit menular umumnya bersifat akut (mendadak) dan meyerang semua lapisan masyarakat, penyakit ini masih diprioritaskan mengingat sifat menularnya yang disebabkan wabah dan menimbulkan kerugian yang besar (Widoyono, 2005).

World Healthorganization (WHO) pada tahun 1993 menyatakan penyakit tuberkulosis paru merupakan kedaruratan global yang harus diatasi bersama oleh seluruh Negara-Negara di dunia (Kusnoputranto, 2011).

Diperkirakan sekitar sspertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis, setiap tahun terjadi sekitar 9 juta penderita baru tuberculosis paru dengan kematian 3 juta orang (Kusnoputranto, 2011).

World Healthorganization (WHO) menyatakan 22 negara dengan beban Tuberkulosis (TB) tertinggi di dunia 50%-nya berasal dari Negara-negara Afrika dan Asia serta Amerika (Brasil), hampir semua Negara ASEAN masuk dalam kategori 22 Negara tersebut kecuali Singapura dan Malaysia. Di duga kasus Tuberkulosis (TB) di Indonesia diperkirakan penderita TB adalah 130 per 100.000 penduduk (Widoyono, 2005).

Menurut teori Green & Kauter dalam penelitian Wahyuni (2008), faktor pengetahuan, sikap dan perilaku mempunyai pengaruh besar terhadap status kesehatan individu maupun masyarakat dan berperan penting dalam menentukan keberhasilan suatu program penanggulangan penyakit dan pencegahan penularannya termasuk penyakit Tuberkulosis (TB).

Menurut Ahmadi, (2011), hubungan interaktif antara komunitas dengan lingkungan dalam suatu wilayah, dipengaruhi oleh determinan perubahan-perubahan global, diketahui pula bahwa hubungan interaksi manusia dengan berbagai komponen lingkungan tersebut sangat bervariatif, kompleks sifatnya, semua tergantung perilaku atau behavioral aspeknya.

Berdasarkan laporan tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat pada tahun 2011 kasus Basil Tahan Asam (BTA) (+) sebayak 1.263 orang,vdan pada tahun 2013 terjadi peningkatan kasus Basil tahana Asam (BTA) (+) sebanyak1.481 oarang.

Pertanyaan Penelitian

Apakah ada pengaruh pengetahuan, sikap penderita tuberkulosis paru dan kondisi rumah terhadap pencegahan penularan tuberkulosis paru diwilayah kerja Puskesmas Desa Lama Kabupaten Langkat tahun 2013.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini bersifat Analitik dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Dalam penelitian ini menggambarkan korelasi tentang pengaruh pengetahuan dan sikap penderita TB paru dan kondisi rumah terhadap pencegahan penularan TB paru di wilayah kerja puskesmas Desa Lama Kabupaten langkat.

Populasi penelitian ini adalah seluruh penderita TB paru yang bertempat tinggal diwilayah kerja Puskesmas Desa Lama kabupaten Langkat sebanyak 138 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan secara acak (simple random sampling).

(4)

Vol I, No, 10 Januari 2014

55 Analisis univariat akan menggambarkan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Analisis bivariat untuk melihat ada tidaknya pengaruh antara variabel dependen (pengetahuan, sikap, kepadatan hunian dan luas ventilasi rumah) dan variabel dependen (tindakan pencegahan penularan TB paru ) dengan menggunakan ujistatistik dengan chi-squre dan analisa multivariat digunakan analisis regresi logistic ganda model prediksi.

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian ini bagi kedalam beberapa sub pokok bahasan yaitu deskripsi lokasi penelitian, analisa univariat, bivariat, dan multivariat.

Deskripsi Lokasi Penelitian

Wilayah kerja puskesmas Desa Lama terletak diantara 402’26’’ dan 3046’05’’ lintang utara serta antara 97051’ dan 98018’ bujur timur , jumlah penduduk adalah sebesar 47214 jiwa, dengan jumlah penduduk usia non produktip sebanyak 20339 jiwa terhadap jumlah penduduk usia produktip sebanyak 32161 jiwa.

Analisis Univariat

Hasil analisis univariatumur responden mayoritas 41-50 tahun sebanyak 41,9%, mayoritas bekerja sebanyak 60,5%, mayoritas jenis kelamin laki-laki 69,8%, pengetahuan penderita TB paru memiliki pengetahuan baik 39,5%, responden yang memiliki sikap negative sebanyak 48,8%, kepadatan hunian yang tidak memiliki syarat sebanyak 37,2%, luas ventilasi rumah yang tidak memiliki syarat sebanyak 48,8%.

Analisis Bivariat

Berdasarkan analisis bivariat didapatkan uji statistik pengaruh pengetahuan dengan tindakan pencegahan penularan TB paru didapatkan nilai p value = 0,000. Hasil uji statistik pengaruh sikap dengan tindakan pencegahan penularan TB paru didapatkan nilai p value = 0,001. Uji statistik pengaruh kepadatan hunian dengan tindakan pencegahan penularan TB paru didapat nilai p value = 0,041. Pengaruh luas ventilasi dengan tindakan pencegahan penularan TB paru didapat nilai p value = 0,042.

Analisis Multivariat

Analisis multivariate digunakan

Analisis regresi logistic ganda model prediksi. Dari hasil analisis ada 2 variabel yang p valuenya > 0.05 yaitu kepadatan hunian (0,173), luas ventilasi (0,055). Hasil akhir kedua variabel mempunyai pengaruh yang siqnifikan dengan tindakan pencegahan penularan TB paru dengan nilai alpha (0,05), pada pengetahuan (p=0,030), sikap (p=0,043). Variabel yang paling dominan berpengaruh adalah variable yang mempunyai nilai OR yang paling tinggi. Sehingga varibel yang paling dominan berpengaruh dengan tindakan pencegahan penularan TB Paru adalah Sikap dengan OR 11,494 artinya penderita TB paru yang mempunyai sikap positif mempunyai peluang 11 kali melakukan tindakan pencegahan penularan TB Paru, setelah dikontrol dengan pengetahuan

(5)

Vol I, No, 10 Januari 2014

56 PEMBAHASAN

Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini mempunyai keterbatasan antara lain dalah desain yang digunakan adalah rancangan potong lintang (cross sectional) dengan metode survei.

Pengaruh Pengetahuan dengan Tindakan Pencegahan Penularan TB Paru

Hasil uji statistik pengaruh pengetahuan dengan tindakan pencegahan penularan TB paru secara statistik didapatkan nilai p value = 0,00 berarti ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan tindakan pencegahan penularan TB paru. OR= 25,667 artinya responden yang berpengetahuan baik baik mempunyai kemungkinan mempunyai kemungkinan melakukan tindakan pencegahan penularan TB paru 25 kali dibandingkan responden yang berpengetahuan kurang. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Tonny (2008) diperoleh hasil analisis Chi Square dimana nilai p value < 0,05 (0,000) dari nilai OR sebesar 2,5 artinya ada hubungan yang siqnifikan antara pengetahuan dengan potensi penularan tuberkulosis paru.

Pengaruh Sikap Dengan Tindakan Pencegahan Penularan TB Paru

Pengaruh sikap dengan tindakan pencegahan penularan TB paru secara statistik didapatkan nilai p value = 0,001 berarti ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan tindakan pencegahan penularan TB paru. OR + 12,824 yang artinya responden yang bersikap positif mempunyai peluang melakukan tindakan pencegahan penularan TB paru 12 kali dibandingkan responden yang bersikap negatif.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Wahyuni (2008) diperoleh hasil analisis uji statistic didapatkan ada pengaruh atau hubungan yang signifikan antara sikap dengan pencegahan penularan penyakit TB paru (P value = 0,000).

Pengaruh Kepadatan Hunian Dengan Tindakan Pencegahan Penularan TB Paru

Pengaruh kepadatan hunian dengan tindakan pencegahan penularan TB paru secara statistik didapatkan nilai p value = 0,041berarti ada pengaruh yang bermakna antara kepadatan hunian dengan tindakan pencegahan penularan TB paru. OR = 5,417 yang artinya kepadatan hunian yang memenuhi syarat mempunyai peluang pencegahan penularan TB paru 5 kali dibandingkan kepadatan hunian yang tidak memenuhi syarat.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh Ruswanto (2010) dengan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa nilai ρ = 0,003 dan OR = 3,101 dengan CI 95% = 1,440<OR<6,681 sehingga bermakna karena nilai ρ < 0,05 dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kepadatan penghuni dalam rumah merupakan faktor risiko terhadap kejadian tuberkulosis paru.

Pengaruh Luas Ventilasi Dengan Tindakan Pencegahan Penularan TB Paru

Pengaruh antara luas ventilasi dengan tindakan pencegahan penularan TB paru secara statistik didapatkan nilai p value = 0,042 berarti ada hubungan yang bermakna antara luas ventilasi dengan tindakan pencegahan penularan TB Paru. OR = 4,622 yang artinya responden yang mempunyai luas ventilasi yang memenuhi syarat mempunyai peluang pencegahan penularan TB Paru 4kali dibandingkan responden yang mempunyai luas ventilasi yang tidak memenuhi syarat.

(6)

Vol I, No, 10 Januari 2014

57 Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Tobing (2008) dengan hasil analisis Chi square di dapat nilai p value = 0,037 ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang siqnifikan antara ventilasi dengan potensi penularan TB paru.

Analisis Multivariat perilaku Pencegahan Penularan TB Paru

Dari proses analisis yang telah dilakukan ada 2 variabel yang mempunyai pengaruh signifikan dengan tindakan pencegahan penularan TB Paru dengan nilai p < alpha (0,05). Pada pengetahuan (p=0,030), sikap (p=0,043). Variabel yang paling dominan berpengaruh adalah variable yang mempunyai nilai OR yang paling tinggi. Sehingga varibel yang paling dominan berpengaruh dengan tindakan pencegahan penularan TB Paru adalah sikap dengan OR 11,494 artinya penderita TB paru yang mempunyai sikap positif mempunyai peluang 11 kali melakukan tindakan pencegahan penularan TB paru, setelah dikontrol dengan pengetahaun.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh pengetahuan, sikap penderita tuberkulosis paru dan kondisi rumah terhadap pencegahan penularan tuberkulosis maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada pengaruh yang bermakna antara pengetahuan dengan tindakan pencegahan penularan TB paru, dengan nilai p value 0,000 dengan OR = 25,667

2. Ada pengaruh yang bermakna antara sikap dengan tindakan pencegahan penularan TB paru, dengan nilai p value 0,001 dengan OR = 12,824

3. Ada pengaruh yang bermakna antara kepadatan hunian dengan tindakan pencegahan penularan TB paru, dengan nilai p value 0,041 dengan OR = 5,417.

4. Ada pengaruh yang bermakna antara luas ventilasi dengan tindakan pencegahan penularannTB paru, dengan nilai p value 0,042 dengan OR = 4,622

5. Variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap pencegahan penularan TB paru adalah sikap dengan nilai p= 0,043 dan nilai OR = 11,494

SARAN

Berdasarkan hasil penelitianmaka peneliti mempunyai beberapa saran yaitu sebagai berikut: 1. Bagi Dinas Kesehatan bekerjasama dengan puskesmas dalam upaya untuk meningkatkan

kualitas pelayanan kesehatan secara khusus mengenai penyakit TB Paru.

2. Bagi Puskesmas meningkatkan kapasitas petugas kesehatan untuk pembinaan masyarakat khususnya mengenai TB paru oleh petugas kesehatan.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini dan menganalisis lebih dalam pada variabel yang berbeda dalam pencegahan penularan TB paru.

4. Bagi Institusi Pendidikan hasil penelitian ini bisa menjadi referensi dan pembanding bagi peneliti selanjutnya dalam menganalisis variabel yang berbeda dalam pencegahan TB paru.

5. Bagi Masayarakat upaya peningkatan pengetahuan dan sikap masyarakat tentang pencegahan dan penanggulangan penyakit TB paru melalui penyuluhan-penyuluhan.

(7)

Vol I, No, 10 Januari 2014

58 DAFAR RUJUKAN

Achmadi Umar, F, 2011. Dasar-dasar Penyakit Berbasis Lingkungan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Alamsyah & Muliawati, 2013. Pilar Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat, Yogyakarta : Nuha Medika

Arikunto, 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, jakarta : Rineka cipta Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat. 2012. Kabupaten Langkat dalam angka.

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. 2009. Indikator kesejahteraan rakyat tahun 2009 dan analisis data pengangguran semester 1 tahun 2010 provinsi sumatera utara

Chin James, 2000. Manual Pemberantasan Penyakit Menular. Edisi 17 Crofton, Horner, Miller, 2002. Tuberkulosis Klinis, Jakarta: widya Medika

Dahlan M Sopiyudin, 2009. Besar Sampel dan cara pengambilan Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba medika

Danusantoso Halim, 2000. Ilmu Penyakit Paru, Jakarta: Hipokrates

Dewi & Wawan. 2011. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Djojodibroto Darmanto, 2012. Respirologi Respiratory Medicine. Jakarta : EGC

Fitriani, E. 2012. Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru. Unnes Journal of Public Health, 1 (2), 2-7.

Hudoyo Ahmat, 2008. Tuberkulosis Mudah Diobati, Jakarta: Fakultas kedokteran Universitas Indonesia.

Handini, M. C., 2012. Metodologi Penelitian Untuk Pemula. Jakarta: Fip Press

Isgiyanto Awal, 2009. Teknik Pengambilan Sampel Pada Penelitian non-eksperimen. Jogjakarta : Mitra Cendikia Press.

Kemenkes RI. 2011. Pedoman Nasional pengendalian Tuberkulosis. Kepmenkes RI 2012. Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan.

Kusnoputranto, H., & Versitaria, H. 2011. Tuberkulosis Paru diPalembang, Sumatera Utara. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 5(5), 234-240.

Mahastuti, A., & Adnani, H. 2006. Hubungan kondisi rumah dengan penyakit TBC paru di wilayah kerja puskesmas karangmojo 11 kabupaten gunungkidul tahun 2003-2006. Jurnal Kesehatan Surya Medika Yogyakarta.http://skripsistikes.files.wordpress.com diakses Maret 2013.

Manalu, H. S. P. 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Tb paru dan upaya penanggulangannya. Jurnal Ekonomi Kesehatan, 9 (4), 1340-1346.http://ejournal.litbang.depkes.go.id diakses Maret 2013.

Manalu, H. S. P., & Friskarini, K. 2010. Peran dan perilaku tenaga kesehatan terhadap program Tb paru. Jurnal Ekonomi kesehatan, 9 (4), 1320-1323. http://ejournal.litbang.depkes.go.id diakses Maret 2013.

Moha. 2012. Pengaruh Kondisi Fisik Rumah Terhadap Kejadian Penyakit TB Paru di Desa Pinolosian wilayah Kerja Puskesmas Pinolasian Kecamatan Pinolasian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.http://search.babylon.com. Diakses 25 April 2014.

(8)

Vol I, No, 10 Januari 2014

59 ____________. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Ruswanto, 2010. Analisis Spasial Sebaran Kasus Tuberkulosis Paru Ditinjau dari Faktor Lingkungan Dalam dan Luar Rumah diKabupaten Pekalongan, Tesis UniversitasdiPonegoro,Semarang.https://seach.yahoo.com/search?p=jurnal+analisis+spasial+seb aran+kasus+tuberkulosis.

Sutiningsih, D., Wuryanto, M. A,. Pertiwi, R. N. 2012. Hubungan Antara Karakteristik Individu, Praktik Hygiene dan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Tuberkulosis di Kecamatan Semarang Utara. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1 (2), 435-445.http://portalgaruda.org/download_article diakses Maret 2013.

Tobing, 2008. Pengaruh Perilaku Penderita TB Paru dan Kondisi Rumah Terhadap Pencegahan Potensi Penularan TB paru pada Kelurga di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2008.Tesis Universitas Sumatera Utara. Sumatera Utara.http://repository.usu.ac.id.

Untu,M, dkk. 2013. Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Dengan Tindakan Hidup Sehat Pasien TB Paru di Poliklinik Paru RSUP Prof DR.R. D Kandou Manado. Jurnal keperawatan, 1(1). http://www.google.com/url?q. Diakses 23 April 2014.

Umar Husein 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi 2. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Wahyuni. 2008. Determinan Perilaku Masyarakat dalam Pencegahan Penularan Penyakit TBC Diwilayah Kerja Puskesmas Bendosari. Gaster 4 (1), 178-183.

Widoyono, 2005. Penyakit Tropis Epidemiologi Penularan pencegahan & Pemberantasannya, Jakarta : Erlangga.http://www.google.com/url?q diakses Maret 2013.

Widya, N. E., dkk. 2012. Kemandirian Masyarakat Dalam Perilaku Pencegahan Penularan Penyakit TB Paru. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 15 (2), 162-169.http://ejournal,litbang.depkes.go.id/index.pho/hrs/article/viewFile diakses Maret 2013. Yoannes, 2008. Penyakit & Cara Pencegahannya. Yogyakarta : Kanisius

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan, likuiditas, dan profitabilitas terhadap struktur modal sektor ritel di Bursa

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diperoleh kesimpulan bahwa ransum dengan penggunaan ampas kecap belum mampu mempengaruhi konsumsi ransum, produksi telur dan konversi ransum

Akan tetapi, mereka juga menyoroti perihal pembangunan kelompok dan menilai sendiri kinerja kelompok, dan merekomendasikan penggunaan penilaian tim ketimbang

Pada tanggal 18 Februari 2013, kondisi pasien mulai berangsur membaik, di mana sesak sudah tidak ada, nafas cuping hidung tidak ada, bibir kebiruan tidak ada,

Dalam merumuskan perencanaan yang matang untuk sebuah pengadaan proyek, penyelenggara proyek harus mempersiapkan administrasi dan program teknik agar setiap

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagi bahan pertimbangan mengenai pengaruh Service Quality dan Brand Image terhadap loyalitas melalui kepuasan

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Badan Narkotika Nasiaonal menggunakan sistem criminaljustice system tersangka ini masih dalam rana penyidikan karena jika

Pada semua variasi yang dilakukan terjadi hubungan sebanding antara gas Brown yang terproduksi dengan variabel proses yang divariasi yang terdiri dari jenis