• Tidak ada hasil yang ditemukan

4. Pembeli : padum timunnya kak? berapa timunnya kak? Penjual : enam ribu Pembeli : nggak lima Penjual : hana dapat nggak dapat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4. Pembeli : padum timunnya kak? berapa timunnya kak? Penjual : enam ribu Pembeli : nggak lima Penjual : hana dapat nggak dapat"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1 : DATA PERCAKAPAN

1. Pembeli 1 : berapa cabe satu kilo buk? Penjual : delapan puluh

Pembeli 1 : kalau satu ons berapa ? Penjual : delapan ribu

Pembeli 2 : kok larang eram ‘kok mahal kali’

Penjual : saiki nggak enek seng murah mbak, kabeh larang ‘sekarang nggak ada yang murah kak, semua mahal’ 2. Pembeli : piro itu tomatnya?

‘berapa itu tomatnya?’ Penjual : satu kilo sepuluh

Pembeli : ha (tidak mendengar apa yang diucapkan penjual) Penjual : satu kilo sepuluhewu

‘satu kilo sepuluh ribu’

3. Pembeli 1 : cabe merah masih mahal kak ?

Penjual : merah seprempat sepuluh, empat puluh sekilo Pembeli 2 : nggolek terong yo

‘nyari terong ya’

Pembeli 1 : karepe, tapi teronge elek-elek ‘terserah, tapi terongnya jelek-jelek’ Pembeli 2 : nggak enek sayuran laen meneh

‘nggak ada sayuran lain lagi’ 4. Pembeli : padum timunnya kak?

‘berapa timunnya kak?’ Penjual : enam ribu

Pembeli : nggak lima Penjual : hana dapat

‘nggak dapat’

5. Pembeli 1 : ini lo warna biru cantik kak (menunjuk sepatu pansus yang ada di depannya)

Pembeli 2 : warna lain nggak ada Pembeli 1 : warna merah

Pembeli 2 : emohlah, warna abang ‘tidak maulah warna merah’ 6. Pembeli 1 : cabe kecil berapa?

Penjual : seprempat lima ribu Pembeli 2 : tuku kembang kates mak

‘beli bunga pepaya mak’

Pembeli 1 : iyo yo wes sui nggak pernah nyayor kembang kates ‘iya ya sudah lama tidak pernah masak bunga pepaya’

(2)

7. Pembeli 1 : ndue rematik yo de ‘punya rematik ya de’

Pembeli 2 : emboh, mboh rematik mboh opo ‘entah, ntah rematik ntah apa’ Pembeli 1 : lek rematik rasane piye?

‘kalau rematik rasanya gimana?’ Pembeli 2 : lek ndodok suwi-suwi gringgingen

‘kalau jongkok lama-lama kesemutan’ Pembeli 1 : oh ngono kui, nggak tahan ndodok lah yo

‘oh gitu, nggak tahan jongkok lah ya’ Pembeli 2 : iyo

‘iya’

Pembeli 1 : kecil-kecil kali (memilih bawang putih), berapa ini? Penjual : lima ribu satu ons

8. Pembeli 1 : nggak nggae kawat kan nggak popo lo kak ‘nggak pakai kawat kan nggak papa lo kak”

Pembeli 2 : lek nggak nggae kawat aku cepet rusak, nggak awet

‘kalau nggak pakai kawat aku cepat rusak, nggak tahan lama’

Pembeli 1 : yang pake kawat tadi nomernya nggak ada Pembeli 2 : nggak ada

Pembeli 1 : ini (memberi bra yang lain) Pembeli 2 : itu pake kawat nggak Pembeli 1 : enggak

9. Penjual : cabe ijo berapa?

Pembeli : dua ribu aja, hehehe (sambil ketawa). Hai bang Midi

Penjual : ha

Pembeli : meunyo hino bahasa Aceh, meunyo di Cot Girek bahasa Indonesia

‘kalau di sini pakai bahasa Aceh, kalau di Cot Girek pakai bahasa Indonesia”

Penjual : hana bahan ‘nggak ada bahan’

10. Penjual : udah ditimbang apa belum

Pembeli 1 : itu udah enam ons (menunjuk rimbang), ini setengah (menunjuk cabai merah), ini seprempat (menunjuk cabai hijau)

Penjual : ini seprempat cabe ijo ya (memegang plastik berisi cabai hijau)

Pembeli 1 : iya

Penjual : empat, empat, empat, dua belas (memasukkan belanjaan ke dalam plastik besar)

(3)

Pembeli 1 : dua belas

Pembeli 3 : ooo yang ubeut neuboh ‘ooo yang kecil di taruh’ Penjual : yang ubeut padum

‘yang kecil berapa’ Pembeli 3 : padum si on

‘berapa satu ons’

11. Pembeli 1 : padum capli ubeut si on? ‘berapa cabai kecil satu ons?’ Penjual : dua ribee

‘dua ribu’

Pembeli 2 : berapa cabenya ini? (menunjuk cabai merah) Penjual : seprempat empat ribu

Pembeli 2 : ehm

Penjual : seprempat empat ribu Pembeli 2 : seprempat empat ribu? Penjual : ya

12. Pembeli 1 : boh timun padit nyan? ‘mentimun ini berapa?’

Penjual : peut (menunjukkan angka empat dengan jarinya) ‘empat’ (menunjukkan angka empat dengan jarinya) Pembeli 1 : peut ribee?

‘empat ribu?’

Penjual : satu ons ya (menimbang cabai hijau) Pembeli 2 : satu ons ajalah

13. Pembeli 1 : terongnya berapa kak? Penjual : terong empat ribu Pembeli 1 : satu kilo

Pembeli 2 : padum capli rayek nyo? (menunjuk cabai hijau) ‘berapa cabe hijau ini?’

Penjual : seprempat tujoh ribee ‘seprempat tujuh ribu’

Pembeli 2 : nyan boh kuyun? (menunjuk jeruk nipis) ‘ini jeruk nipis?’

Penjual : siploh ‘sepuluh’

14. Pembeli 1 : piro kacang bang? Sepuluh. Kembang kates?

‘berapa kacang bang? Sepuluh. Bunga pepaya?’

Penjual : delapan ribu

Pembeli 1 : huhuhuh (mengerutkan muka) larang-larang Kabeh ‘huhuhu (mengerutkan muka) mahal-mahal semua’ Pembeli 2 : itu rimbang (menunjuk rimbang)

(4)

Pembeli 1 : hah (tidak mendengar apa yang diucapkan pembeli 2) Pembeli 2 : rimbang

Pembeli 1 : rimbang bang?

15. Pembeli 1 : berapa ini bang? (memegang sandal) Penjual : tiga lapan

Pembeli 1 : ha (menunjukkan ekspresi terkejut) Penjual : tiga lapan

Pembeli 1 : iih bagus beli yang bagus sekalian kok, kek gini tiga lapan Penjual : udah tiga puluh lapan ribu lima ratus saya kasih, hihihi

(sambil ketawa) Pembeli 1 : helleh

Penjual : tiga lima Pembeli 2 : mahal kali

Pembeli 1 : koyok ngene kok tiga lima, larang mbanget kak, koyok ngene ha (menunjukkan sandal kepada pembeli 2)

‘kayak gini kok tiga lima, mahal kali kak, kayak gini ha’ (menunjukkan sandal kepada pembeli 2)

16. Pembeli : terongnya satu kilo kak Penjual : tadi berapa tadi

Pembeli : belum, belum ditimbang itu Penjual : lima ribu, satu kilo ya

Pembeli : satu kilo aja (memberi uang sepuluh ribuan) Penjual : (memberi uang kembalian)

Pembeli : ganti seng apik ngopo, koyok ngono engko nggak laku ‘ganti yang cantik mengapa, kayak gitu nanti nggak laku’ Penjual : (memberi uang yang lain)

Pembeli : hmmm, makasih ya 17. Penjual : telo seng warna biru yo

‘ubi yang warna biru ya’

Pembeli : enggak, cari yang warna oren, kayak wortel

Penjual : ini kek wortel (menunjuk ubi yang ada di depannya) Pembeli : mana, warnanya aja udah tinggal

Penjual : ini, kek gini juga warnanya sama (menunjuk ubi yang ada di depannya)

Pembeli : kurang oren, dia ada ubi punya cina-cina itu. Itu pula yang banyak pesan warna kuning

18. Penjual : enggak, wingi kan aku ditawani adekku mengko lek enek wong perlu ubi seng ireng opo seng kuning omonge kan kon nelpon

‘enggak, kemarin kan aku ditawari adikku nanti kalau ada orang perlu ubi yang hitam apa yang kuning katanya kan disuruh nelfon

Pembeli : ya, yang kuning perlu ni, banyak yang mesan kuning kue bawangnya, sekarang yang ungu udah kurang

(5)

Penjual : yang biru udah kurang ya

Pembeli : yang ungu cuma empat kilo, yang kuning sepuluh kilo 19. Penjual : sapa lagi, sapa lagi

Pembeli : ini udah, tadi udah ditimbang.

Bang itu berapa bang? ( menunjuk rimbang ) Penjual : apanya

Pembeli : rimbang itu

Penjual : setengah empat sekilo 7 Pembeli : sekilo piro?

‘satu kilo berapa?’

Penjual : tujuh ribu, setengah empat, seprempat dua ribu 20. Pembeli 1 : tuku ikan asin ya kak

‘beli ikan asin ya kak’ Pembeli 2 : untuk apa mak

Pembeli 1 : ya di sayur Pembeli 2 : teri aja mak

Pembeli 1 : ini aja kak (menunjuk ikan asin kecil-kecil) ditumis pakai cabai hijau enak. Kalau beli teri seprempat dibuang kepalanya sama taiknya tinggal satu ons

21. Pembeli : cabe merah berapa seprempat? Penjual : (tidak mendengar ucapan pembeli) Pembeli : kak cabe merah berapa?

Penjual : seprempat tujuh ribu Pembeli : tujuh ribu, mahal yo

‘tujuh ribu, mahal ya’ 22. Pembeli 1 : jangan segitulah mahal kali

Penjual : tiga lima ya

Pembeli 2 : kok tiga lima bang, kurangilah Penjual : tiga berapa juga, tiga tujuh Pembeli 1 : tiga puluh, tiga puluh ya

Pembeli 2 : nggak mau, tiga puluh tak jikok ‘tidak mau, tiga puluh ku ambil’ Penjual : tiga puluh

Pembeli 2 : masak kek, mahal kali kek gitu

23. Pembeli 1 : wes enek seprempat ini? (menunjukkan cabai di dalam kantong plastik)

‘udah ada seprempat ini?’ Pembeli 2 : entah

Pembeli 1 : menurutmu gimana Pembeli 2 : lebih seprempat

24. Pembeli 1 : ini cantik kan kembang-kembange (memperlihatkan bra yang sedang di pegang)

(6)

Pembeli 2 : cantik, ini pun cantik (menunjukkan bra yang lain) Pembeli 1 : nomer nya ?

Pembeli 2 : tiga enam

Pembeli 1 : tiga enam kegedean

25. Pembeli : berapa ini pak? (menunjukkan jilbab yang sedang di pegang)

Penjual : lima puluh

Pembeli : yang ini (menunjuk jilbab yang lain) Penjual : sama

Pembeli : larang-larangrupanya ‘mahal-mahal ternyata’ 26. Pembeli 1 : nggak kekecilan ini

Pembeli 2 : yo orak, coba pas enggak ‘ya tidak, coba pas tidak’ Pembeli 1 : ini udah

27. Pembeli 1 : eh yuk sekarang kalo ada asapnya, ada api pasti ada itunya kan

Pembeli 2 : iyo, ada api ada asapnya, hahaha ‘iya, ada api ada asapnya, hahaha’

Pembeli 1 : ha itu, kalo kita deket-deket sama itunya bisa 28. Pembeli : kacang berapa?

Penjual : kacang dua belas ribee ‘kacang dua belas ribu’

Pembeli : ha (tidak mendengar apa yang dikatakan penjual) Penjual : sekilo dua belas

Referensi

Dokumen terkait

9 Petugas Informasi pada hari yang sama mengirimkan informasi tersebut ke email Pemohon atau menyimpan informasi tersebut ke alat penyimpanan dokumen elektronik yang disediakan

Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan September 2006 ini dengan judul Efek Konsumsi Minuman Bubuk Kakao Lindak Bebas Lemak Terhadap Aktivitas

Pembentukan chert ini kurang banyak diketahui kerena minimnya data dan penyelidikan.Penyelidikan tentang presipitasi inorganik dari silika amorf menghasilkan data yang menunjukkan

Adanya Era Globalisasi dapat berpengaruh terhadap nilai-nilai budaya bangsa Indonesia. Era Globalisasi tersebut mau tidak mau, suka atau tidak suka telah datang

Responden dengan kepadatan lalat yang sedang berdasarkan hasil penelitian memiliki SPAL yang di alirkan ke saluran terbuka namun tidak terdapat genangan air karena

RINGKASAN Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Telinga APT Berdasarkan Helath Belief Model pada Pekerja Perusahaan Beton Pasuruan Pemanfaatan

Acuan yang diperhatikan dalam mendinamiskan kelompok P3A adalah unsur-unsur dinamika yaitu tentang tujuan kelompok, struktur kelompok, fungsi kelompok, fungsi

Pada kenyataannya bahwa meskipun dukungan telah diberikan oleh keluarga, namun anak masih menunjukkan gejala kecemasan yang berat, hal ini diketahui bahwa anak