• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Tata bahasa merupakan suatu komponen terpenting yang terdapat dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Tata bahasa merupakan suatu komponen terpenting yang terdapat dalam"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tata bahasa merupakan suatu komponen terpenting yang terdapat dalam bahasa suatu suku bangsa. Tata bahasa juga memegang peranan penting dalam keutuhan suatu kalimat. Tanpa menggunakan tata bahasa yang tepat, makna suatu kalimat tidak dapat diutarakan dengan baik dan benar. Zhao Yongxin dan Pauw Budianto dalam bukunya yang berjudul Intisari Tata Bahasa Mandarin (2005:1) mengatakan, “Tata bahasa merupakan suatu kaidah pembentukan kalimat dengan kata yang ada. Tanpa adanya tata bahasa, tidak akan muncul bahasa”. Diberikan pula contoh betapa pentingnya tata bahasa dalam kalimat Mandarin. Contoh: “我

们学习汉语”wo men xue xi han yu (kami belajar bahasa Mandarin). Dalam kalimat tersebut terdapat tiga kata yang memiliki arti tersendiri, yaitu 我们 women

yang artinya kami, 学习 xuexi yang artinya belajar, dan 汉语 hanyu yang artinya

(2)

maka makna dari kalimat tersebut akan hilang. Kalimat yang diungkapkan oleh si pembicara juga terdengar rancu oleh si pendengar. Oleh karena itu, penguasaan tata bahasa dalam suatu bahasa sangat penting.

Setiap bahasa memiliki beberapa jenis kata. Setiap jenis kata tersebut memiliki arti dan kegunaannya masing-masing. Di dalam bahasa Mandarin terdapat banyak jenis kata, di antaranya adalah kata benda, kata bilangan, kata kerja, kata sifat, kata keterangan, kata ganti, kata depan, kata sambung, dan kata bantu (Zhao Yongxin dan Budianto:2005). Di antara semua jenis kata tersebut, kata depan merupakan salah satu jenis kata yang memegang peran penting dalam kalimat. Hal ini dikarenakan kesalahan penggunaan kata depan di dalam suatu kalimat akan memberi makna yang berbeda dari yang seharusnya.

Berikut adalah contoh penggunaan kata depan.

在 这里

zài zhè lǐ le

Saya di sini sudah Saya sudah di sini

这里 了

Wǒ dào zhè lǐ le

Saya tiba di sini sudah Saya sudah tiba di sini

Kedua kalimat di atas merupakan contoh kalimat Mandarin yang menggunakan kata depan “在” zài dan “到” dào. Kedua kata depan ini memiliki

(3)

depan “在” zài (contoh kallimat pertama) digunakan untuk menjawab pertanyaan

“kamu dimana?”. Dalam kalimat ini, penanya sebenarnya sudah mengetahui keberadaan orang yang dicari ada di sekeliling, tetapi penanya belum tahu dengan pasti dimana dia berada. Kalimat ke dua yang menggunakan kata depan “到” dào

juga digunakan untuk menjawab pertanyaan yang sama, yaitu “kamu dimana?”. Namun jawaban yang menggunakan kata depan “到” dào bermaksud memberi

informasi kepada penanya bahwa “saya” baru saja pulang/sudah tiba di suatu tempat yang sudah diketahui oleh penanya. Dalam ke dua kalimat di atas terdapat persamaan arti, yaitu: “saya”(objek penanya) berada di suatu tempat dan berdiam di sana. Dari kalimat diatas menjelaskan bahwa penggunaan kata depan yang tepat sangat penting dalam percakapan, untuk menghindari kesalah-pahaman antara 2 orang atau lebih.

Kata depan menurut Chaer dalam Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia (1994:154) adalah sebagai berikut:

“Kata depan adalah kata-kata yang harus digunakan di muka kata benda untuk merangkaikan kata-kata benda tersebut dengan bagian kalimat lain. Kata-kata depan yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia adalah: di, pada, dalam, atas, antara, dari, ke, kepada, akan, terhadap, oleh, dengan, berkat, daripada, mengenai, hingga, sampai, untuk, buat, guna dan lain-lain. Fungsi dari kata depan itu sendiri adalah untuk menyatakan tempat berada, arah asal, arah tujuan, pelaku, alat, perbandingan, hal atau massalah, akibat, tujuan.”

Dalam versi Mandarin, Zhao Yongxin dan Budianto dalam Intisari Tata

(4)

“Kata depan adalah kata yang diletakkan di depan kata benda, kata ganti atau frasa, membentuk frasa kata depan, yang bersama-sama menyatakan arah, objek, waktu, tempat, dan suatu tindakan. Kata depan yang sering digunakan dalam bahasa Mandarin yaitu: 在 zai, 从 cong, 自 zi, 朝

chao, 往 wang, 给 gei, 把 ba, 被 bei, 叫 jiao, 让 rang, 跟 gen, 和 he, 同 tong, 到 dao, 对 dui, 对于 dui yu, 关于 guan yu,

按照 an zhao dan lain lain.”

Kata depan dalam bahasa Mandarin merupakan salah satu jenis kata yang cukup sulit dipahami oleh pembelajar bahasa asing. Hal ini karena kata depan jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia memiliki beragam makna. Hal itu tergantung dengan subjek, predikat, objek dan keterangan yang digunakan dalam sebuah kalimat Mandarin. Sebagai contoh kata depan 向 xiàng dapat diartikan: kepada,

menghadap, ke-. Kata depan向 xiàng digunakan untuk menunjukkan arah, tempat

dan objek dari kata kerja yang dilakukan oleh subjek. Kata depan 对 dui dapat

diartikan : kepada, terhadap, menghadap, ke-. Di dalam kalimat digunakan untuk menunjukkan arah, tempat dan objek dari kata kerja yang dilakukan oleh subjek. Ke dua kata depan ini bisa dikatakan memiliki persamaan, namun pada keadaan tertentu, kata depan 向 xiàng hanya digunakan untuk tindakan yang bertujuan

bertanya, meminjam, membeli, dan lain-lain. Sedangkan kata depan对 dui tidak

dapat digunakan bersamaan dengan kata kerja tersebut. Kata depan对 dui pada

umumnya digunakan bersaman dengan objek atau digunakan bersamaan dengan kata kerja, menunjukkan arah dan ke siapa tindakan dilakukan. Kata depan 朝

(5)

cháo dapat diartikan menjadi menghadap, kepada dan ke-. Dalam kalimat bahasa

Mandarin kata depan朝 cháo digunakan untuk menunjukkan arah dan juga dapat

digunakan untuk menunjukkan objek dari kata kerja yang dilakukan oleh subjek. Makna ketiga kata depan ini sewaktu menunjukkan arah, dan objek, dapat digunakan secara bergantian tanpa harus mengubah makna dan arti yang ada di dalam kalimat. Akan tetapi, pada kondisi khusus ketiga kata depan ini tidak dapat saling menggantikan. Hal ini bergantung kepada kata kerja yang mengikutinya. Berikut adalah contoh penggunaan kata depan 向 xiàng, 对 duì, dan 朝 cháo yang

dapat digunakan secara bergantian, tanpa harus mengubah arti dan makna dalam suatu kalimat.

我 说话

cháo shuō huà

Dia kepada saya berbicara Dia berbicara kepada saya

Pada contoh kalimat di atas, kata depan 朝 cháo dapat digantikan menjadi

对 dui ataupun 向 xiàng tanpa mempengaruhi makna dan arti. Berikut adalah contoh kalimat yang hanya dapat menggunakan kata depan 向 xiàng.

我 问路

Tā xiàng wǒ wèn lù

Dia kepada saya bertanya jalan Dia bertanya jalan kepada saya

(6)

Pada contoh kalimat di atas, kata depan yang hanya boleh digunakan adalah kata depan 向 xiàng saja dan tidak dapat digantikan dengan kata depan 对 dui

ataupun 朝 cháo. Hal ini dikarenakan kata depan 向 xiàng selain digunakan dalam

kalimat untuk menunjukkan arah dan objek, juga dapat digunakan dalam kalimat yang bertujuan untuk bertanya kepada seseorang. Sedangkan kata depan 对 duì

dan 朝 cháo tidak dapat digunakan dalam kalimat yang yang bertujuan untuk

bertanya.

Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina FIB USU telah mempelajari tata bahasa dan juga beberapa kata depan yang ada di dalam bahasa Mandarin, khususnya kata depan 向 xiàng, 对 duì, dan 朝 cháo yang terdapat di

dalam buku 汉语教程 Hàn Yǔ Jiào Chéng. Akan tetapi, dalam prakteknya

mahasiswa sering sekali melakukan kesalahan dalam menggunakan ketiga kata depan tersebut di dalam kalimat. Berikut adalah beberapa contoh kalimat salah yang dilakukan oleh mahasiswa semester VI Program Studi Sastra China FIB USU.

别人 问路 ()

duì bié rén wèn lù

Saya kepada orang lain bertanya jalan Saya bertanya jalan kepada orang lain

(7)

Penyebab kesalahan penggunaan kata depan seperti yang terlihat pada contoh di atas, adalah dikarenakan mahasiswa umumnya menerjemahkan dari bahasa Indonesia ke bahasa Mandarin secara langsung dan kata perkata. Kata depan 对 dui seharusnya digunakan pada kalimat yang bertujuan untuk

memberikan informasi, bukan untuk bertanya informasi. Sedangkan kata depan 向

xiang dapat digunakan untuk menanyakan informasi kepada orang lain, yang

mana informasi tersebut sama sekali belum diketahui oleh orang yang bertanya. Dengan demikian, kata depan yang tepat pada contoh kalimat diatas seharusnya adalah:

别人 问路 ()

Tā xiàng bié rén wèn lù

Dia kepada orang lain bertanya jalan Dia bertanya jalan kepada orang lain

Kedua kata depan di atas jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti kata yang sama, yaitu “kepada”. Namun, penggunaan ke dua kata depan tersebut memiliki perbedaan. Hal ini tergantung pada kata kerja yang mengikutinya.

Berikut contoh penggunaan kata depan yang salah.

我 的态度 很好 ()

cháo de tài dù hěn hǎo Dia terhadap saya perlakuan sangat baik Perlakuannya terhadap saya sangat baik

Hal yang serupa terjadi pada kalimat di atas. Kesalahan penggunaan kata depan 朝 Cháo pada kalimat di atas adalah dikarenakan mahasiswa langsung

(8)

mengartikan kata demi kata dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Mandarin. Kalimat yang benar seharusnya adalah.

他 对 我 的态度 很好 ()

duì de tài dù hěn hǎo

Dia terhadap saya perlakuan sangat baik Perlakuannya terhadap saya sangat baik

Dari beberapa contoh kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina FIB USU dalam penggunaan kata depan 向 xiàng,

对 duì dan 朝 cháo dalam kalimat bahasa Mandarin di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap penggunaan ketiga kata depan tersebut. Penulis berharap melalui penelitian ini, pembelajar bahasa Mandarin dapat lebih terampil dalam menggunakan ketiga kata depan tersebut. Dengan demikian, kesalahan yang telah dilakukan sebelumnya dapat dihilangkan atau paling tidak diminimalisir.

Penggunaan kata dalam kalimat pada bahasa asing secara benar bukanlah hal yang mudah seperti membalikkan telapak tangan, hal ini melalui proses pembelajaran yang lama, dan dibutuhkan keterampilan khusus sehingga seseorang yang mempelajari bahasa asing tersebut dapat menuangkan gagasan, perasaan, dan kehendak melalui penggunaan bahasa yang benar. Pada umumnya, mahasiswa yang mempelajari bahasa asing langsung menerjemahkan sebuah kalimat dari satu bahasa ke bahasa lainnya tanpa terlebih dahulu melihat struktur kata yang terdapat dalam bahasa dari bahasa tujuan tersebut. Hal inilah yang

(9)

menyebabkan mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina FIB USU sering melakukan kesalahan pada saat menggunakan kata depan 向 xiàng,duì dan

cháo. Kata depan tersebut jika diartikan dalam bahasa Indonesia bisa memiliki

beragam arti. Arti dari kata depan tersebut dapat berubah tergantung dari subjek, predikat, objek dan kata keterangan yang terdapat dalam kalimat. Hal itulah yang kurang diperhatikan dengan seksama oleh mahasiswa.

Melihat fenomena masih banyaknya penyimpangan yang terjadi dalam proses berbahasa, maka penulis mencoba untuk meneliti “Kesalahan Mahasiswa dalam menggunakan Kata Depan 向 Xiàng, 对 Duì, dan 朝 Cháo”. Penulis hanya

mencoba menganalisis ke tiga kata depan 向 xiàng 对 duì dan 朝 cháo

dikarenakan dari sekian banyak kata depan yang terdapat dalam bahasa Mandarin, ketiga kata depan tersebut adalah kata depan yang paling sulit dipahami oleh mahasiswa secara baik dan benar. disamping itu, keterbatasan penulis akan penguasaan semua kata depan yang terdapat dalam bahasa Mandarin menjadi alasan lainnya tentang pembatasan terhadap ke tiga kata depan ini. Penulis membatasi objek penelitian hanya pada mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina FIB USU dikarenakan mahasiwa pada semester ini telah mempelajari kata depan tersebut dan merupakan awal pembelajaran dan pemahaman akan kata depan向 xiàng 对 duì dan 朝 cháo. Untuk menganalisis kesalahan penggunaan

kata depan yang dilakukan oleh mahasiswa, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan teori sintaksis dalam hal tata bahasa

(10)

Mandarin. Melalui pemahaman tata bahasa yang benar, tentunya mahasiswa dapat menggunakan ketiga kata depan secara baik dan benar.

1.2 Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, ruang lingkup penelitian difokuskan pada kesalahan penggunaan kata depan 向 xiàng, 对 duì, dan 朝 cháo dalam kalimat Mandarin

yang dilakukan oleh mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina FIB USU.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Kesalahan apa saja yang dilakukan mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina FIB USU dalam menggunakan kata depan 向 xiàng,

对 duì dan 朝 cháo dalam kalimat Mandarin?

2. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan penggunaan kata depan 向 xiàng, 对 duì dan 朝 cháo dalam kalimat Mandarin pada

mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina FIB USU ?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina FIB USU dalam menggunakan kata depan 向 xiàng, 对 duì dan 朝 cháo dalam kalimat Madarin.

(11)

2. Mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya kesalahan penggunaan kata depan 向 xiàng, 对 duì dan 朝 cháo dalam kalimat Mandarin pada

Mahasiswa semester VI Program studi Sastra Cina FIB USU.

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis

Melalui hasil penelitian ini diharapkan pembelajar bahasa Mandarin dapat memahami arti tentang kata depan secara lebih menyeluruh, khususnya kata depan 向 xiàng, 对 duì, dan 朝 cháo, sehingga mempermudah pelajar ataupun

mahasiswa untuk memahami kata depan tersebut dan pada akhirnya dapat menggunakan kata depan tersebut di dalam kalimat Mandarin secara baik dan benar.

1.5.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa sastra china untuk melakukan penelitian lanjutan tantang tata bahasa Mandarin secara umum, dan kata depan lainnya secara khusus.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis varians Rata-rata pertumbuhan berat mutlak ikan menunjukan bahwa perbedaan pakan alami yang berbeda tidak memberikan pengaruh nyata p<0,05 pada angka

Jenis-jenis anggrek yang ditemukan di Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas sebanyak 32 spesies dari 11 genus yaitu, Genus Acriopsis, Genus Aeridachnis, Genus

Pengasuhan ibu membuat kedua subjek membuat kedua subjek mampu untuk menerima keadaannya yang diasuh oleh single mother dan berpikir positif bahwa semua masalah

Opera merupakan suatu pertunjukan yang menggabungkan unsur seni yang kompleks, yaitu seni drama, seni tari, seni musik dan seni rupa dimana para aktor secara sadar

Sistem standarisasi dan sistem koordinasi modular adalah merupakan rekayasa bahan bangunan yang dapat dilakukan dalam upaya menyediakan rumah murah yang layak huni bagi

Dalam hal ini, faktor yang melatarbelakangi terjadinya interferensi sintaksis pada kalimat tuturan guru sewaktu melaksanakan proses pembelajaran bahasa Indonesia

Penerapan pembelajaran yang membuat siswa aktif dan menarik baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa, oleh karena itu penerapan pembelajaran secara PBL

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1755);7. Peraturan Menteri Kesehatan