Kamus Key Performance Indicators Tahun 2016
KEY PERFORMANCE
INDICATORS (KPI) CABANG/UPP
TAHUN 2016
Kamus Key Performance Indicators Tahun 2016 Indikator
No. I.1 Return On Capital Employed (ROCE)
Definisi 1. ROCE adalah laba sebelum pajak dibagi capital employed;
2. Laba sebelum pajak adalah total laba cabang/UPP pada akhir tahun berjalan;
3. Capital employed adalah total aktiva akhir tahun buku dikurangi aktiva dalam konstruksi dan aktiva lain-lain;
4. Aktiva lain-lain adalah aktiva lain-lain sesuai yang tercatat didalam neraca.
Satuan Persentase
Parameter Return On Capital Employed (ROCE) sampai dengan bulan pengukuran
Formula Laba Sebelum Pajak Capital Employed (Total aktiva - (aktiva dalam konstruksi + aktiva lain- lain)) Frekuensi Triwulanan
Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik Jenis
Pengukuran Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4 Sumber
Data Laporan keuangan triwulan ; kecuali trw IV (audited) Tahapan
Pelaporan Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per-triwulan
Kamus Key Performance Indicators Tahun 2016 Indikator
No. I.2 EBITDA Margin
Definisi 1. EBITDA Margin adalah perbandingan antara EBITDA dengan pendapatan usaha bersih pada tahun berjalan;
2. EBITDA adalah laba perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi; 3. EBITDA tidak termasuk pendapatan dan beban diluar usaha lain-lain yang sifatnya tidak
berkelanjutan seperti penjualan aset, laba/rugi selisih kurs, dan sebagainya;
4. Pendapatan Usaha Bersih adalah semua pendapatan usaha bersih (Pendapatan kotor dikurangi dengan reduksi pendapatan).
Satuan Prosentase
Parameter EBITDA Margin sampai dengan bulan pengukuran
Formula EBITDA
Pendapatan Usaha Bersih Frekuensi Triwulanan
Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik Jenis
Pengukuran Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4
Sumber Data Laporan keuangan triwulan ; kecuali trw IV (audited) Tahapan
Pelaporan Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per-triwulan x 100%
Kamus Key Performance Indicators Tahun 2016 Indikator
No. I.3 Average Collection Period
Definisi 1. Average collection period adalah Jangka waktu pelunasan piutang usaha yang diperoleh dari Pendapatan Usaha Jasa Kepelabuhanan;
2. Saldo Awal Piutang Usaha Bersih adalah Jumlah Saldo awal piutang usaha tahun 2016 (saldo piutang usaha per 31 Desember 2015) dikurangi saldo awal penyisihan piutang usaha tahun 2016 (saldo penyisihan piutang usaha per 31 Desember 2015);
3. Saldo Akhir Piutang Usaha Bersih adalah Jumlah Saldo akhir piutang usaha tahun 2016 (saldo piutang usaha per 31 Desember 2016) dikurangi saldo akhir penyisihan piutang usaha tahun 2016 (saldo penyisihan piutang usaha per 31 Desember 2016);
4. Rata-rata piutang usaha adalah jumlah saldo awal piutang usaha ditambah saldo akhir piutang usaha, dibagi dua;
5. Pendapatan usaha bersih adalah semua pendapatan usaha yang berasal dari pelayanan usaha jasa kepelabuhanan setelah dikurangi reduksi pendapatan.
Satuan Hari
Parameter Kolektibilitas piutang usaha sampai dengan bulan pengukuran Formula Total Piutang Usaha - Penyisihan Piutang Usaha
Total Pendapatan Usaha Bersih Frekuensi Triwulanan
Polaritas Nilai semakin rendah, semakin baik Jenis
Pengukuran Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4 Sumber
Data Laporan keuangan triwulan ; kecuali trw IV (audited) Tahapan
Pelaporan Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per-triwulan
Kamus Key Performance Indicators Tahun 2016 Indikator
No. I.4-1 Capaian Pangsa Pasar Petikemas
Definisi 1. Capaian pangsa pasar petikemas adalah jumlah capaian produksi bongkar muat petikemas yang ditangani pada tahun berjalan dibandingkan arus petikemas pada tahun berjalan yang melalui dermaga milik;
2. Produksi bongkar muat adalah jumlah realisasi produksi bongkar muat petikemas pada kegiatan operasi kapal (dalam satuan TEU’s);
3. Arus petikemas adalah jumlah realisasi arus petikemas yang melalui dermaga milik (dalam satuan TEU’s).
Satuan Persentase
Parameter Capaian pangsa pasar petikemas sampai dengan bulan pengukuran Formula Produksi B/M petikemas y ang ditangani (TEUS)
Arus petikemas (TEUS) Frekuensi Triwulanan
Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik. Jenis
Pengukuran Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4 Sumber
Data Laporan operasional triwulan ; kecuali trw IV (audited) Tahapan
Pelaporan Berdasarkan laporan operasional perusahaan per-triwulan x 100%
Kamus Key Performance Indicators Tahun 2016 Indikator
No. I.4-2 Capaian Pangsa Pasar Non Petikemas
Definisi 1. Capaian pangsa pasar non petikemas adalah jumlah capaian produksi bongkar muat general cargo atau curah kering atau curah cair yang ditangani pada tahun berjalan dibandingkan arus general cargo atau curah kering atau curah cair pada tahun berjalan yang melalui dermaga milik;
2. Produksi bongkar muat adalah jumlah realisasi produksi bongkar muat general cargo atau curah kering atau curah cair pada kegiatan operasi kapal (dalam satuan Ton/M3);
3. Arus non petikemas adalah jumlah realisasi arus general cargo atau curah kering atau curah cair yang melalui dermaga milik (dalam satuan Ton/M3)
Satuan Persentase
Parameter Capaian pangsa pasar non petikemas sampai dengan bulan pengukuran Formula Produksi B/M non petikemas yang ditangani (Ton/M3) x 100%
Arus non petikemas (Ton/M3) Frekuensi Triwulanan
Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik. Jenis
Pengukuran Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4 Sumber
Data Laporan operasional triwulan ; kecuali trw IV (audited) Tahapan
Kamus Key Performance Indicators Tahun 2016 Indikator
No. II.5 Indeks Kepuasan Pelanggan
Definisi 1. Indeks kepuasan pelanggan adalah angka indeks yang dihasilkan dari pelaksanaan survei kepuasan pelanggan atas pelayanan jasa kepelabuhanan;
2. Angka indeks persepsi dalam skala likert 1 s/d 5. Satuan Skala Likert
Parameter Indeks kepuasan pelanggan sampai dengan akhir tahun pengukuran Formula Hasil Survei Kepuasan Pelanggan (Independen)
Frekuensi Tahunan
Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik. Jenis
Pengukuran Kumulatif Tahunan N ; N = 1 Sumber
Data Hasil survey pelanggan yang dilaksanakan oleh konsultan independen Tahapan
Kamus Key Performance Indicators Tahun 2016 Indikator
No. II.6 Indeks Loyalitas Pelanggan
Definisi 1. Indeks Loyalitas pelanggan angka indeks yang dihasilkan dari pelaksanaan survei loyalitas pelanggan terhadap perusahaan;
2. Indeks loyalitas pelanggan dalam skala likert 1 s/d 5. Satuan Skala Likert
Parameter Loyalitas pelanggan sampai dengan akhir tahun pengukuran Formula Hasil Survei Loyalitas Pelanggan
Frekuensi Tahunan
Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik. Jenis
Pengukuran Kumulatif Tahunan N ; N = 1 Sumber
Data Hasil survei loyalitas pelanggan yang dilaksanakan oleh konsultan independen Tahapan
Kamus Key Performance Indicators Tahun 2016 Indikator
No. II.7 Tindak Lanjut Customer Komplain
Definisi 1. Prosentase tindak lanjut customer komplain adalah upaya (aksi) perusahaan dalam menindaklanjuti setiap keluhan pelanggan atas pelayanan jasa kepelabuhanan yang informasinya diperoleh dari keluhan pelanggan langsung melalui media/sarana keluhan pelanggan dan melalui persepsi pelanggan sesuai hasil survey;
2. Jumlah tindak lanjut penanganan keluhan pelanggan tahun berjalan adalah jumlah realisasi upaya (aksi) perusahaan dalam menindaklanjuti setiap keluhan pelanggan atas pelayanan jasa kepelabuhanan pada periode tahun penilaian;
3. Jumlah keluhan adalah total keluhan pelanggan yang yang terekam/ terdokumentasi baik secara tertulis (surat), maupun secara elektronik email sampai dengan tanggal 31 Desember tahun berjalan.
Satuan Persentase
Parameter Tindak lanjut customer komplain sampai dengan tahun pengukuran Formula Jumlah tindak lanjut keluhan pelanggan tahun berjalan
Jumlah keluhan tahun berjalan Frekuensi Triwulanan
Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik. Jenis
Pengukuran Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4 Sumber
Data Laporan operasional triwulan Tahapan
Pelaporan Berdasarkan laporan operasional cabang dan pusat per-triwulan x 100%
Kamus Key Performance Indicators Tahun 2016 Indikator
No. III.8 Waiting Time For Pilot
Definisi 1. Waiting Time for Pilot (WTP) adalah waktu tunggu kapal untuk pelayanan jasa pemanduan; 2. Penghitungan WTP adalah selisih antara waktu pelayanan pandu dari jam penetapan
pelayanan pandu dengan waktu realisasi pelayanan pandu (Pilot on Board);
3. Jam penetapan pelayanan adalah jam pelayanan yang telah ditetapkan kepada petugas pandu baik di PPSA / P2T.
Tujuan Untuk mengukur ketepatan waktu pelayanan pandu
Satuan Jam
Parameter Waiting Time for Pilot sampai dengan triwulan/akhir tahun pengukuran Formula ∑ (Jam Realisasi Pely. Pandu -Jam Penetapan Pely. Pandu)
∑ (Kapal Yang Dipandu) Frekuensi Triwulanan
Polaritas Nilai semakin rendah, semakin baik Jenis
Pengukuran Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4
Sumber Data Laporan operasional triwulanan, kecuali triwulan IV (audited) Tahapan
Kamus Key Performance Indicators Tahun 2016 Indikator
No. III.9-1 Produktivitas Bongkar Muat Petikemas
Definisi 1. Produktivitas bongkar muat petikemas adalah rata-rata kecepatan operasi bongkar/muat petikemas (dalam satuan B/S/H);
2. B/S/H (Box/Ship/Hour) adalah rata-rata jumlah petikemas yang dibongkar/dimuat dalam satu jam dibandingkan dengan rata-rata lama kapal sandar di tambatan (berthing time); 3. Berthing time adalah rata-rata jumlah jam satu kapal petikemas selama berada di tambatan, yang dihitung sejak dimulai kapal tambat (first line) sampai dengan kapal lepas tali (last line).
Tujuan Untuk mengetahui pencapaian target realisasi produktivitas bongkar muat petikemas
Satuan B/S/H
Parameter Produktivitas Bongkar Muat sampai dengan bulan pengukuran
Formula B/S/H =
∑
Jumlah Petikemas Yang Bongkar Muat Per Kapal∑
Berthing TimeFrekuensi Triwulanan
Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik Jenis
Pengukuran Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4
Sumber Data Laporan operasional triwulan ; kecuali trw IV (audited) Tahapan
Kamus Key Performance Indicators Tahun 2016 Indikator
No. III.9-2 Produktivitas Bongkar Muat Non Petikemas
Definisi 1. Produktivitas bongkar muat non petikemas adalah rata-rata kecepatan operasi bongkar/muat barang non petikemas (dalam satuan T/G/H);
2. T/G/H (Ton/Gang/Hour) adalah jumlah rata-rata barang non-petikemas yang dibongkar/ dimuat dalam waktu satu jam oleh satu gang TKBM.
Tujuan Untuk mengetahui pencapaian target realisasi produktivitas bongkar muat non petikemas
Satuan T/G/H
Parameter Produktivitas Bongkar Muat sampai dengan bulan pengukuran
Formula T/G/H =
∑
JumlahBarang Non Petikemas Yang di Bongkar/Muat Per Kapal∑
JumlahGang Per Kapal x Jam TersediaFrekuensi Triwulanan
Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik Jenis
Pengukuran Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4
Sumber Data Laporan operasional triwulan ; kecuali trw IV (audited) Tahapan
Kamus Key Performance Indicators Tahun 2016 Indikator
No. III.10 Tingkat Efektifitas Tambatan
Definisi 1. Tingkat Efektifitas Tambatan adalah rata-rata ratio perbandingan antara jam kapal kerja di tambatan (effective time) untuk kegiatan bongkar muat dengan jumlah waktu kapal selama berada di tambatan (berthing time);
2. Effective Time (ET) adalah rata-rata jam efektif kapal untuk melakukan kegiatan bongkar muat;
3. Berthing Time (BT) adalah rata-rata jam kapal selama berada di tambatan yang dihitung sejak kapal tambat (first line) sampai dengan kapal lepas tali (last line).
Tujuan Untuk mengetahui efektivitas penggunaan fasilitas tambatan dalam melaksanakan kegiatan bongkar muat
Satuan Persentase
Parameter Tingkat Efektifitas Tambatan sampai dengan bulan pengukuran Formula
Effective Time Berthing Time Frekuensi Triwulanan
Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik Jenis
Pengukuran Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4
Sumber Data Laporan operasional triwulan ; kecuali trw IV (audited) Tahapan
Pelaporan Berdasarkan laporan operasional perusahaan per-triwulan dan laporan audited perusahaan pada akhir tahun. x 100%
Kamus Key Performance Indicators Tahun 2016 Indikator
No. III.11-1 Capaian Yard Occupancy Ratio Petikemas
Definisi 1. YOR adalah perbandingan antara jumlah pemakaian lapangan penumpukan petikemas (dalam satuan TEUs) dalam satu periode waktu tertentu dengan kapasitas efektif penumpukan yang tersedia (operational capacity);
2. Jumlah produksi petikemas adalah jumlah petikemas yang ditumpuk di Lapangan Penumpukan Petikemas yang dihitung dalam satuan TEU’s pada periode berjalan; 3. Dwelling Time adalah lama waktu penumpukan petikemas di Lapangan Penumpukan
Petikemas yang dihitung dalam satuan hari;
4. Kapasitas Teus Ground Slot adalah jumlah maksimal daya tampung petikemas di lapangan petikemas dari luas efektif yang tersedia;
Tujuan Mengukur tingkat efektivitas penggunaan pemakaian lapangan penumpukan
Satuan Persentase
Parameter YOR sampai dengan bulan pengukuran
Formula
Jumlah Produksi Penumpukan (Teus) x Dwelling Time (Hari) Kapasitas Teus Ground Slot (Teus) x Hari Kalender (Hari)
Frekuensi Triwulanan
Polaritas ≤ 40% = Kurang Baik
41% s/d 50% = Cukup Baik 51% s/d 60% = Baik 61% s/d 70% = Optimal 71% s/d 80% = Kurang Baik > 80% = Kritis Jenis
Pengukuran Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4
Sumber Data Laporan operasional triwulanan, kecuali triwulan IV (audited) Tahapan
Pelaporan Berdasarkan laporan triwulanan operasional perusahaan dan laporan audited perusahaan pada akhir tahun x 100%
Kamus Key Performance Indicators Tahun 2016 Indikator
No. III.11-2 Capaian Yard Occupancy Ratio Non Petikemas
Definisi 1. YOR adalah perbandingan antara jumlah pemakaian lapangan penumpukan barang (dalam satuan Ton/M3) dalam satu periode waktu tertentu dengan kapasitas efektif penumpukan yang tersedia (operational capacity);
2. Jumlah produksi adalah jumlah petikemas yang ditumpuk di Lapangan Penumpukan barang yang dihitung dalam satuan Ton/M3 pada periode berjalan;
3. Dwelling Time adalah lama waktu penumpukan barang di Lapangan Penumpukan yang dihitung dalam satuan hari;
4. Kapasitas Lapangan adalah jumlah maksimal daya tampung barang di lapangan dari luas efektif yang tersedia.
Tujuan Mengukur tingkat efektivitas penggunaan pemakaian lapangan penumpukan
Satuan Persentase
Parameter YOR sampai dengan bulan pengukuran
Formula Jumlah Produksi Penumpukan (Ton/M3) x Dwelling Time (Hari) Kapasitas Lapangan (Ton/M3) x Hari Kalender (Hari)
Frekuensi Triwulanan
Polaritas ≤ 40% = Kurang Baik
41% s/d 50% = Cukup Baik 51% s/d 60% = Baik 61% s/d 70% = Optimal 71% s/d 80% = Kurang Baik > 80% = Kritis Jenis
Pengukuran Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4
Sumber Data Laporan operasional triwulanan, kecuali triwulan IV (audited) Tahapan
Pelaporan Berdasarkan laporan triwulanan operasional perusahaan dan laporan audited perusahaan pada akhir tahun x 100%
Kamus Key Performance Indicators Tahun 2016 Indikator
No. III.12 Capaian Trafik Kapal
Definisi 1. Jumlah arus kunjungan kapal (trafik) ke pelabuhan dalam periode tertentu; 2. Penghitungannya dilakukan terhadap kapal-kapal yang berkunjung dan dilayani di
pelabuhan umum;
3. Pelabuhan umum adalah pelabuhan yang diusahakan secara komersial. Tujuan Mengukur jumlah arus kapal (trafik)
Satuan Gross Tonase (GT)
Parameter GT Kapal sampai dengan bulan pengukuran
Formula Realisasi Jumlah Arus Kapal (GT) pada Tahun Berjalan Frekuensi Triwulanan
Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik Jenis
Pengukuran Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4
Sumber Data Laporan operasional triwulanan, kecuali triwulan IV (audited) Tahapan
Kamus Key Performance Indicators Tahun 2016 Indikator
No. IV.13 Indeks Kepuasan Pegawai
Definisi 1. Indeks Kepuasan Pegawai adalah angka indeks yang dihasilkan dari pelaksanaan survei kepada pegawai (tidak termasuk anak perusahaan, Tenaga KSO dan PLS); 2. Angka indeks persepsi dalam skala likert untuk persepsi dalam skala likert untuk jawaban
survey 1 s/d 5
Tujuan Untuk mengukur tingkat kepuasan pegawai atas segala aspek pengelolaan SDM yang diberikan oleh perusahaan.
Satuan Skala Likert
Parameter Pengukuran Kepuasan Pegawai sampai dengan tahun pengukuran Formula Hasil Survei Kepuasan Pegawai
Frekuensi Tahunan
Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik Jenis
Pengukuran Kumulatif s/d tahun N ; N = 1
Sumber Data Laporan Hasil Survei Kepuasan Pegawai Tahapan
Kamus Key Performance Indicators Tahun 2016 Indikator
No. IV.14 Indeks Keterikatan Pegawai
Definisi 1. Mengukur tingkat keterlibatan pegawai untuk mendukung perusahaan mencapai target yang telah ditentukan;
2. Indeks Keterikatan Pegawai adalah angka indeks yang dihasilkan dari pelaksanaan survei kepada pegawai organik (tidak termasuk anak perusahaan, calon pegawai dan tenaga outsourcing);
3. Angka indeks dalam skala likert 1 s/d 5.
Tujuan Untuk mengetahui tingkat keterikatan pegawai kepada perusahaan
Satuan Skala Likert
Parameter Pengukuran engagement pegawai sampai dengan tahun pengukuran Formula Hasil Survei Engagement Pegawai
Frekuensi Tahunan
Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik Jenis
Pengukuran Kumulatif s/d tahun N ; N = 1
Sumber Data Laporan Hasil Survei Engagement Pegawai setiap tahunnya Tahapan
Kamus Key Performance Indicators Tahun 2016 Indikator
No. IV.15 Produktifitas Pegawai
Definisi 1. Produktifitas pegawai merupakan jumlah laba usaha dibanding dengan jumlah total pegawai; 2. Laba usaha adalah semua laba usaha bersih perusahaan;
3. Jumlah pegawai adalah seluruh pegawai, termasuk pegawai Tenaga Alih Daya, Pegawai PKWT dan Pelamar Lulus Seleksi/Pemagang.
Tujuan Untuk mengetahui pertumbuhan laba terhadap jumlah pegawai
Satuan Rupiah / Orang
Parameter Produktifitas Pegawai sampai dengan bulan pengukuran Formula Berjalan Tahun Pegawai Total Berjalan Tahun Usaha Laba Frekuensi Triwulanan
Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik Jenis
Pengukuran Kumulatif s/d tahun N ; N = 1
Sumber Data Laporan sdm triwulan ; kecuali trw IV (audited) Tahapan
Kamus Key Performance Indicators Tahun 2016 Indikator
No. V.16 Tindak Lanjut Hasil Audit
Definisi 1. Tindak Lanjut Hasil Audit terdiri dari audit Kantor Akuntan Publik (KAP), Satuan Pengawas Intern (SPI) dan International Standard Organization (ISO);
2. Tindak lanjut Hasil Audit KAP adalah jumlah setiap langkah perbaikan/ penyempurnaan/ penerbitan/ penindakan yang dilakukan oleh pejabat PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), sesuai dengan rekomendasi tindak lanjut atas temuan audit KAP tahun lalu atas laporan keuangan perusahaan (inhouse-report);
3. Tindak lanjut hasil audit SPI adalah jumlah setiap langkah perbaikan/ penyempurnaan/ penerbitan/ penindakan yang dilakukan oleh pejabat PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), sesuai dengan rekomendasi tindak lanjut atas temuan audit SPI tahun lalu yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI);
4. Tindak lanjut hasil audit ISO adalah jumlah setiap langkah perbaikan, sesuai dengan rekomendasi tindak lanjut atas temuan audit ISO tahun lalu dengan kategori major dan minor yang dihasilkan pada waktu pelaksanaan audit oleh pihak Auditor Independen (eksternal);
Tujuan Untuk mengukur/ mengetahui perbaikan-perbaikan yang dilaksanakan terhadap hasil audit
Satuan Persentase
Parameter Tindak lanjut hasil audit sampai bulan pengukuran
Formula
Tindak Lanjut Hasil Audit KAP Tahun lalu Temuan KAP Tahun lalu
Tindak Lanjut Hasil Audit SPI Tahun lalu Temuan SPI Tahun lalu
Tindak Lanjut Hasil Audit ISO Tahun lalu Temuan ISO Tahun lalu
Frekuensi Triwulanan
Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik Jenis
Pengukuran Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4
Sumber Data Laporan tindak lanjut audit triwulan; kecuali trw IV (audited) Tahapan
Pelaporan Berdasarkan laporan hasil audit perusahaan per-tahun x 100% x 100% x 100% a. b. c.
Kamus Key Performance Indicators Tahun 2016 Indikator
No. V.17 Tingkat penyelesaian Rencana Kerja Manajemen (RKM)
Definisi 1. Tingkat penyelesaian Rencana Kerja Manajemen (RKM) adalah realisasi penyelesaian RKM Cabang/UPP dibandingkan rencana penyelesaian RKM Cabang/UPP pada tahun berjalan;
2. Realisasi penyelesaian RKM sebagaimana tercantum dalam Laporan Manajemen dan rencana penyelesaian Rencana Kerja Manajemen dalam Penetapan RKAP.
Tujuan Untuk mengukur leadership pimpinan terhadap pencapaian target/ sasaran yang telah diprogramkan dalam RKAP
Satuan Persentase
Parameter Penyelesaian RKM sampai dengan bulan pengukuran Formula Realisasi Penyelesaian RKM Thn Berjalan
Rencana Penyelesaian RKM Thn Berjalan
Frekuensi Triwulanan
Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik Jenis
Pengukuran Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4 Sumber Data Laporan manajemen triwulan Tahapan
Pelaporan Berdasarkan laporan realisasi penyelesaian RKM perusahaan per-triwulan x 100%
Kamus Key Performance Indicators Tahun 2016 Indikator
No. V.18 Ketaatan Penyampaian Laporan
Definisi 1. Ketaatan penyampaian laporan adalah ketaatan Cabang/UPP dalam menyampaikan laporan kepada Direksi sesuai batas waktu yang telah ditetapkan.
2. Pembuktian penerimaan laporan oleh Direksi didasarkan kepada :
a. Laporan Manajemen, berdasarkan diterimanya laporan oleh petugas Kantor Pusat; b. Laporan KPI, sesuai ketepatan waktu dalam melakukan posting pada aplikasi input KPI; c. Laporan Usulan RKAP, berdasarkan diterimanya laporan oleh petugas Kantor Pusat; 3. Laporan terdiri dari :
a. Laporan Manajemen periode Triwulanan, batas waktu yang ditetapkan Direksi; b. Laporan KPI periode Triwulanan, paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya; c. Laporan Usulan RKAP tahun berikutnya, batas waktu yang ditetapkan Direksi. 4. Kategori penilaian, sebagai berikut :
Skor Uraian
4 Bila, lebih cepat dari waktu yang ditetapkan 3 Bila, Tepat waktu
2 Bila, terlambat sampai dengan 5 hari 1 Bila, terlambat lebih dari 5 hari
Tujuan Untuk mengukur ketaatan pelaporan Cabang/UPP
Satuan Persentase
Parameter Ketepatan penyampaian laporan sampai dengan pelaporan pengukuran Formula Realisasi Skor Penyampaian Laporan
Rencana Skor Penyampaian Laporan Frekuensi Periode laporan
Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik Jenis
Pengukuran Kumulatif s/d tahun N ; N = 1 Sumber Data Tanggal Penyampaian Laporan Tahapan
Pelaporan Berdasarkan realisasi penyampaian laporan per-periode laporan x 100%
Kamus Key Performance Indicators Tahun 2016 Indikator
No. V.19 Penyerapan Investasi (Capex)
Definisi 1. Penyerapan investasi adalah rata-rata pencapaian program dan fisik investasi pada periode tahun berjalan;
2. Pencapaian Program adalah realisasi program investasi tahun berjalan yang dihitung sampai dengan penerbitan Surat Penunjukkan Pelaksanaan Pekerjaan (SP3) dibandingkan dengan rencana jumlah program investasi Tahun Berjalan (termasuk program multiyears dan carry over);
3. Pencapaian Fisik adalah realisasi nilai fisik (fisik lapangan x nilai kontrak) pada tahun berjalan dibagi dengan rencana total nilai kontrak (termasuk yang telah dilakukan revisi); 4. Nilai kontrak adalah nilai yang tercantum dalam kontrak terakhir (termasuk addendum).
Satuan Persentase
Parameter Penyerapan Investasi sampai dengan bulan pengukuran
Formula
a. Program :
Realisasi Program Investasi Tahun Berjalan
x 100% Rencana Program Investasi Tahun Berjalan
b. Fisik :
Realisasi Fisik (Fisik Lap angan x Nilai Kontrak) Tahun Berjalan
x 100% Total Nilai Kontrak Tahun Berjalan
Frekuensi Triwulanan
Polaritas Nilai semakin tinggi, semakin baik Jenis
Pengukuran Kumulatif s/d triwulan N ; N = 1,2,3,4 Sumber
Data Laporan investasi triwulan ; kecuali trw IV (audited) Tahapan