PENINGKATAN KUANTITAS, KUALITAS DAN
EFEKTIFITAS INTERAKSI ANTARA BPTP DENGAN
KELEMBAGAAN PENYULUHAN, KELEMBAGAAN TANI
DI PROVINSI BENGKULU
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU
BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
KEMENTRIAN PERTANIAN
2014
PENINGKATAN KUANTITAS, KUALITAS DAN
EFEKTIFITAS INTERAKSI ANTARA BPTP DENGAN
KELEMBAGAAN PENYULUHAN, KELEMBAGAAN TANI
DI PROVINSI BENGKULU
Oleh :
Eddy Makruf
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU
2014
1
RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN
NOMOR : 26/1801.018/C/RODHP/2014
1. JUDUL RDHP : Peningkatan Penyampaian Inovasi
Teknologi melalui kegiatan Penyuluhan di Provinsi Bengkulu
2. SUMBER DANA : DIPA BPTP Bengkulu TA. 2014
3. PROGRAM :
a. Komoditas : -
b. Jenis Kegiatan : Diseminasi c. Status Kegiatan : Baru
4. JUDUL RODHP : Peningkatan Kuantitas, Kualitas dan
Efektifitas Interaksi antara BPTP dengan Kelembagaan Penyuluhan, Kelembagaan Tani
5. LOKASI KEGIATAN : Provinsi Bengkulu
KATA KUNNCI : Interaksi, BPTP, Kelembagaan
Penyuluhan, Kelembagaan Tani
6. PENELITI YANG TERLIBAT :
- Penyuluh : 3 orang - Peneliti : 1 orang - Teknisi : 1 orang
7. TUJUAN
1. Meningkatkan dan mempercepat penyampaian inovasi teknologi spesifik Bengkulu kepada kelembagaan penyuluhan dan kelembagaan tani di Provinsi Bengkulu
2. Meningkatkan peran dan fungsi penyuluh, peneliti, pelaku utama dan pelaku usaha dalam proses percepatan dan perluasan adopsi inovasi pertanian untuk mendukung pembangunan pertanian.
8. LATAR BELAKANG
Salah satu tugas yang diemban oleh Badan Litbang Pertanian bukan hanya pada proses penelitian hingga menghasilkan teknologi yang dapat dengan mudah diterapkan oleh petani tetapi juga pada mekanisme penyampaian inovasi teknologi
2
tersebut sehingga bisa diadopsi secara sempurna oleh petani dan pelaku agribisnis lainnya (Badan Litbang Pertanian, 2003). Keberhasilan kegiatan penelitian dan pengkajian (litkaji) pertanian ditentukan oleh tingkat pemanfaatan hasilnya oleh pengguna/sasaran. Penerapan teknologi hasil litkaji tersebut diharapkan dapat mendorong pembangunan pertanian di daerah, sehingga sektor pertanian mampu berfungsi sebagai mesin penggerak perekonomian nasional.
Output kegiatan litkaji yang layak akan ditindaklanjuti dengan kegiatan desiminasi. Output litkaji disebut “layak” apabila hasil litkaji merupakan output yang berpotensi untuk memberikan outcome, benefid dan dampak kepada pengguna. Selain output tersebut, kinerja perluasan dan percepatan suatu inovasi pertanian juga sangat dipengaruhi oleh (i) ketepatan (efektif dan efisien) strategi pemasyarakatan inovasi pertanian, (ii) sinergi hubungan antar pelaku inovasi pertanian (peneliti, penyuluh, petani, penentu kebijakan, swasta) dan (iii) sinergi hubungan kelembagaan antar institusi yang terkait dengan pembangunan pertanian.
Kinerja Sistem alih teknologi akan berhasil dan berdaya guna apabila mendapat dukungan dari tiga kelembagan yang saling terkait yaitu (i) kelembagaan penelitian dan pengembangan, (ii) kelembagaan penyuluhan, dan (iii) kelembagaan petani. Ketiga lembaga tersebut merupakan satu rangkaian yang saling mendukung dan terkait dalam suatu sistem alih teknologi dan tidak dapat bekerja sendiri-sendiri.
9. DASAR PERTIMBANGAN
Diseminasi adalah cara dan proses penyebarluasan inovasi/teknologi hasil-hasil litkaji kepada masyarakat atau pengguna untuk diketahui dan dimanfaatkan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) sebagai unit pelaksana teknis Badan Litbang Pertanian di daerah, melalui pelaksanaan fungsi informasi, komunikasi dan diseminasi (3-Si) diharapkan menjadi roda penggerak dalam mempercepat dan memperluas pemanfaatan berbagai inovási pertanian hasil litkaji oleh pengguna (pelaku utama dan pelaku usaha sektor pertanian).
Salah satu faktor yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan petani-peternak adalah melalui penyelenggaraan penyuluhan pertanian. Keberhasilan penyelenggaraan penyuluhan pertanian sangat ditentukan oleh
3
materi pendukung, seperti media penyuluhan pertanian dalam berbagai bentuk dan sesuai dengan kebutuhan. Media penyuluhan pertanian dalam berbagai bentuk dan sesuai dengan sasaran yang ingin dituju, mutlak diperlukan karena tingkat kemampuan maupun tingkat pendidikan petani-peternak berbeda. Dari evaluasi pelaksanaan diseminasi dipandang perlu untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan diseminasi sehingga lebih berdaya guna dan memenuhi pemecahan masalah yang dihadapi oleh petani sesuai dengan perkembangan pembangunan. Mengingat masih banyaknya hasil-hasil litkaji yang belum diadopsi oleh petani karena kurangnya informasi teknologi yang diterima oleh lembaga penyuluhan sebagai materi penyuluhan di lapangan, maka kegiatan percepatan penyampaian inovasi teknologi spesifik lokasi perlu dilaksanakan.
10. PERKIRAAN KELUARAN
1. Meningkatnya penyampaian inovasi teknologi spesifik Bengkulu kepada kelembagaan penyuluhan dan kelembagaan tani di Provinsi Bengkulu 2. Meningkatnya peran dan fungsi penyuluh, peneliti, pelaku utama dan
pelaku usaha dalam proses percepatan dan perluasan adopsi inovasi pertanian untuk mendukung pembangunan pertanian.
11. PROSEDUR PELAKSANAAN 1.1. Lingkup Kegitan
Peningkatan Kuantitas, Kualitas dan Efektifitas antara BPTP dengan Kelembagaan Penyuluhan, Kelembagaan Petani
1.1.1. Pertemuan informassi teknologi Antara peneliti, penyuluh, KTNA, dan petani sebanyak 2 kali
1.1.2. Demplot di wilayah kerja BPP (1 unit) 1.1.3. Gelar Teknologi 1 kali
1.2. Tahapan Pelaksanaan 1.2.1. Desk Study
Mengidentifikasi hasil-hasil pengkajian spesifik lokasi yang layak dan diperlukan untuk didiseminasikan,
4
Menentukan format materi diseminasi yang disesuaikan dengan karakteristik pengguna seperti aspek agro-ekosistem, kemampuan sumberdaya manusia pelaku utama dan pelaku usaha sebagai sasaran.
Merencanakan pelaksanaan metoda diseminasi seperti media cetak, apresiasi, gelar teknologi, demplot dan temu lapang/fielday .
1.2.2. Pertemuan dengan Kelembagaan Tani
Menyiapkan rencana pertemuan (peserta, pemateri, questioner)
Pertemuan (apresiasi teknologi spesifik Bengkulu) antara penyuluh BPTP, peneliti, KTNA Provinsi di BPTP
Apresiasi teknologi spesifik Bengkulu Antara antara penyuluh BPTP, peneliti, dan petani Kooperator di BPTP
Analisis respon/persepsi KTNA, petani kooperator terhadap teknologi spefik lokasi yang disampaikan
1.2.3. Demplot
Hunting Lokasi
Demplot teknologi padi rawa di wilayah kerja BPP Talang Pauh
Pertemuan awal dengan petani dan penyuluh untuk menyampaikan rencana teknologi yang akan dilakukan
Menyusun juklak dan juknis dan bahan informasi
Pelaksanaan demplot : perencanaan paket teknologi yang akan diterapkan, field day sebanyak 3 kali (tanam, pemupukan ke vegetative, panen) dengan peserta penyuluh, petani, KTNA Kabupaten
Menganalisis tingkat pengetahuan, ketrampilan dan persepsi petani terhadap inovasi yang disampaikan
1.2.4. Gelar teknologi
Hunting Lokasi
Gelar Teknologi padi rawa di Kabupaten Mukomuko
Menyusun juklak dan juknis
5
Analisis peningkatan pengetahuan respon terhadap teknologi yang disampaikan dan metode gelar teknologi
1.3. Waktu dan Tempat
1.3.1. Kegiatan dilaksanakan mulai bulan Januari sampai dengan Desember 2014
1.3.2. Di BPTP, Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kabupaten Mukomuko
1.4. Analisis data secara Tabulasi kemudian dideskripsikan.
Untuk mengetahui peningkatan dan percepatan penyampaian inovasi teknologi spesifik Bengkulu serta peran dan fungsi penyuluh, peneliti, pelaku utama dan pelaku usaha dilaksanakan melalui jumlah metode penyuluhan yang dilaksanakan dan indikator yang diukur.
Data yang dikumpulkan ditabulasi dan dianalisis secara diskriptif dan uji statistik t tes.
1.5. BAHAN DAN ALAT
1.5.1. Benih unggul varietas padi rawa, pupuk, kapur dolomit, pestisida, dll 12.5.2. Alat tulis, papan merek, meteran/mistar, dll
1.6. PARAMETER YANG DIUKUR
1.6.1. Peningkatan pengetahuan petani, penyuluh 1.6.2. Ketrampilan petani, penyuluh
1.6.3. Respon / persepsi petani, penyuluh
1.6.4. Peran dan Fungsi Penyuluh, Petani, BPTP dalam Inovasi Teknologi Pelaku Kondisi Eksisting Kondisi Sekarang Hasil Petani Peran Fungsi Penyuluh Di WKBPP Peran Fungsi Penyuluh BPTP Peran Fungsi Peneliti BPTP Peran Fungsi
6
1.6.5. Jumlah Inovasi Teknologi yang disampaikan ke Petani KTNA Peket Teknologi PTT
Padi Kondisi Eksisting Kondisi Sekarang Jumlah Di Lahan Irigasi
Di Lahan Rawa
12. RENCANA OPERASIONAL
No. Uraian Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Menyusun RODHP, seminar,
perbaikan RODHP
2 Persiapan melakukan Desk Study, pembuatan quitioner koordinasi/hunting lokasi, cpcl 3 Pertemuan dengan Kelembagaan Tani 4 Demplot (persiapan, pelaksanaan, penganatan, tabulasi data) 5 Gelar teknologi(persiapan, pelaksanaan, penganatan, tabulasi data)
6 Entri data, Laporan tengah dan akhir,seminar hasil
14. DAFTAR PUSTAKA
Badan Litbang Pertanian. 2005. Panduan Umum Pelaksanaan Pengkajian serta
Program Informasi, Komunikasi, dan Diseminasi di BPTP. Badan Litbang
Pertanian, Jakarta.
Badan Litbang Pertanian. 2004. Prosiding Lokakarya Sinkronisasi Program Hasil Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian. Badan Litbang Pertanian, Jakarta.
Departemen Pertanian, 2009. Modul Diklat Dasar Khusus Penyuluh Pertanian : Komunikasi dalam Penyuluhan Pertanian. Departemen Pertanian, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian. Bogor.
Hubies.S.A.V, Pengaruh Desain Pesan Videeo Instruksional terhadap Peningkatan Peengetahuan Petaani tentang Pupuk Agrodyke. Jurnal Agro Ekonomi, Volume 25 No.1, Mei 2007 : 1 – 10.
7
15. LEMBAR PENGESAHAN
Penanggung Jawab RODHP,
Ir. Eddy Makruf
NIP.195610051988031 001
MENYETUJUI :
Penanggung Jawab RDHP,
Dr. Ir. Umi Puji Astuti, MP
NIP. 19610531 199003 2 001
Ketua Kelji Budidaya,
Drs. Afrizon, M.Si
NIP.196120415 199303 1 001
MENGETAHUI :
Kepala BPTP Bengkulu,
Dr. Ir. Ded Sugandi, MP
8
Lampiran 1
I. ANALISIS RESIKO
Analisis resiko diperlukan untuk mengetahui berbagai resiko yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan diseminasi/pendampingan. Dengan mengenal resiko, penyebab, dan dampaknya maka dapat disusun strategi ataupun cara penanganan resiko baik secara antisipatif maupun responsif.
Tabel 1. Daftar Resiko dalam Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Komunikasi Dalam Rangka Penderasan Inovasi Pertanian di Provinsi Bengkulu Tahun 2014
NO. RESIKO PENYEBAB DAMPAK
1.
2
Inovasi teknologi yang
didiseminasikan tidak diadopsi oleh stakeholders.
Keterlambatan pencetakan
Inovasi teknologi tidak disebarkan oleh
stakeholders sehingga tidak sampai di petani.
Keterlambatan bahan yang akan dipublikasi oleh para peneliti/penyuluh
Hasil litkaji dan diseminasi tidak dimanfaatkan petani sehingga tidak dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bertani yang akan berdampak pada penurunan hasil pertanian dan pendapatan petani. Bahan diseminasi tidak sampai ke pengguna tepat waktu.
Resiko yang akan timbul dalam pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Komunikasi Dalam Rangka Penderasan Inovasi Pertanian di Provinsi Bengkulu harus diantisipasi sehingga tujuan kegiatan tahun 2014 dan keluaran yang diharapkan dapat tercapai.
9
Tabel 2. Alternatif Penanganan Resiko dalam Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Komunikasi Dalam Rangka Penderasan Inovasi Pertanian di Provinsi Bengkulu Tahun 2014
NO. RESIKO PENYEBAB PENANGANAN
1. Inovasi teknologi yang didiseminasikan tidak diadopsi oleh stakeholders. Keterlambatan pencetakan
Inovasi teknologi tidak disebarkan oleh stakeholders sehingga tidak sampai di petani
Keterlambatan bahan yang akan dipublikasi oleh para
peneliti/penyuluh
Selain disebarkan melalui stakeholders di daerah juga langsung ke petani.
Penanggung jawab proaktif menghubungi para
peneliti/penyuluh agar tepat waktu menyerahkan bahan publikasi
10
II. URAIAN TUGAS
No Nama Uraian Tugas
1 Eddy Makruf Membuat RODHP, Seminar RODHP
Membuat juklak/Jukis
Membuat laporan perkembangan bulanan kegiatan untuk disampaikan ke Balai
Koordinasi, Monitoring, pembinaan pelaksanaan kegiatan
Tabulas dan analisis data.
Membuat publikasi
Membuat laporan tengah tahun, membuat laporan akhir dan seminar hasil
Memberikan motivasi kepada anggota dan menerima masukan dari anggota
2 Linda Harta Membantu penanggung jawab kegiatan dalam persiapan dan pelaksanaan,
Mengolah dan meng analisis data, membuat LPD
Membuat publikasi
3 Johan Syafri Membantu penanggung jawab kegiatan dalam persiapan dan pelaksanaan
Membuat LPD, Tabulasi Data,dokumentasi
Wawan E.Putra Membantu penanggung jawab kegiatan dalam persiapan dan pelaksanaan
Mengolah dan menganalisis data membuat LPD
Membuat Publikasi
5 Heriyan Iswadi Membantu penanggung jawab kegiatan dalam persiapan dan pelaksanaan