• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN. morfologi. Penilaian dilakukan pada DOD yang baru menetas untuk melihat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HASIL DAN PEMBAHASAN. morfologi. Penilaian dilakukan pada DOD yang baru menetas untuk melihat"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

4.1 Nilai Kualitiatif Pusar

Penilaian menggunakan metode pasgar skor didasarkan pada kriteria morfologi. Penilaian dilakukan pada DOD yang baru menetas untuk melihat kualitas DOD tersebut. Kriteria tersebut meliputi: aktivitas, keadaan pusar, perut, paruh, dan kaki (Onsbasillar dkk. 2007). Data hasil pengamatan visual nilai kualitatif (pusar) anak itik lokal (Anas Sp.) tersaji dalam Tabel 2.

Tabel 2. Data Nilai Kualitatif Pusar

Mesin Persentase kondisi pusar yang baik

T1 61,9%

T2 56,2%

T3 38,4%

Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa hasil persentase nilai kualitatif pusar DOD mesin T1= 61,9% lebih besar dari mesin T2= 56,2% dan T3= 38,4%

Hasil tersebut menunnjukkan bahwa kelembaban 70% menghasilkan kualitas pusar yang bersih dan tertutup, sementara pada kelembaban 75% dan 80% terdapat beberapa DOD dengan pusar yang terbuka dan kotor. Pada kelembaban 70% yolk sac diserap secara sempurna oleh embrio. Kadar air di lingkungan mesin tetas pada kelembaban 70% cukup untuk kebutuhan embrio dalam menyerap yolk sac, sehingga kadar air dalam kerabang tidak berlebih. Hal tersebut membuat jaringan pusar tertutup dengan sempurna.

(2)

Pada kelembaban 80% terdapat DOD dengan pusar yang terbuka dan mengalami infeksi (luka), dikarenakan pada kondisi tersebut penyerapan yolk sac terhambat. Kondisi dalam kerabang pun menjadi terlalu basah, air di dalam kerabang yang seharusnya bisa menguap justru terhambat oleh ketersediaan air yang berlebih di lingkungan mesin tetas. Infeksi pada jaringan pusar mungkin terjadi apabila kondisi tersebut dibiarkan sampai anak itik menetas. Hal ini sesuai dengan pendapat Boerjan, (2002), infeksi pada pusar terjadi akibat tidak optimalnya kondisi temperatur dan kelembaban mesin tetas. Terbukanya pusar dan adanya sisa tali pusar yang masih menggantung mengakibatkan mudahnya infeksi oleh bakteri dari lingkungan atau kontaminan yang lain. DOC dengan pusar yang tertutup, bersih dan tidak tampak selaput kering yang menonjol di daerah pusar menandakan DOC tersebut memiliki kualitas yang baik. Penyerapan yolk sac yang tidak sempurna menyebabkan pusar tertutup, namun terdapat bercak yang menonjol dan keluarnya cairan dari bercak tersebut, yang menyebabkan bobot badan lebih rendah pada usia panen (Fasenco, 2008).

Pada fase 3 hari terakhir, yolk sac mulai diserap oleh tubuh embrio. Pada proses hatcher yolk sac harus terserap sempurna dan pusar harus tertutup (Meijerhof, 2009). Kelembaban optimal sangat dibutuhkan untuk proses penyerapan yolk sac oleh tubuh embrio. Kelembaban yang terlalu basah pada tiga hari terakhir menyebabkan penguapan air menjadi sulit dan keadaan menjadi terlalu basah. Penyerapan kuning telur kedalam tubuh menjadi terganggu, tubuh DOD akan menjadi basah. Pusar menjadi terbuka karena tali pusar yang tidak terlepas sempurna dan terkadang menyebabkan infeksi pada pusar DOD.

(3)

4.2 Nilai Kualitiatif Perut

Parameter yang ada pada metode nilai pasgar adalah melihat kondisi perut DOD. Salah satu penyebab kegagalan dalam proses penetasan adalah kelembaban. Kelembaban pada saat proses penetasan sangat diperlukan untuk perkembangan embrio (Subiharta, 2010). Kelembaban optimal pada fase 3 hari terakhir yaitu 75% dengan daya tetas 80% (El-hanoun, 2012). Data hasil pengamatan visual nilai kualitatif (perut) anak itik lokal (Anas Sp.) tersaji dalam Tabel 3.

Tabel 3. Data Nilai Kualitatif Perut

Mesin Persentase perut dengan kondisi baik

T1 59,2%

T2 63,7%

T3 46,1%

Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa hasil persentase nilai kualitatif perut DOD mesin T2= 63,7% lebih besar dari mesin T1= 59,2% dan T3= 46,1%.

Kelembaban 75% menghasilkan DOD dengan perut yang memiliki tekstur lentur. Pada kelembaban 75% penyerapan yolk sac terjadi secara sempurna atau mampu diserap secara utuh oleh embrio, sehingga perut anak itik yang telah menetas menjadi lentur, menandakan sisa yolk sac dalam perut anak itik tersebut sedikit bahkan habis. Pada kelembaban 70% dan 80% sebagian besar DOD memiliki tekstur perut yang agak keras yang menandakan penyerapan yolk sac tidak terjadi secara sempurna. Tidak sempurnanya penyerapan yolk sac oleh embrio disebabkan oleh kelembaban yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Hal ini sesuai

(4)

dengan pendapat Rahn, dkk (1979) yaitu kelembaban relatif mesin tetas menjadi suatu faktor yang sangat penting pada saat fase tiga hari terakhir (hatcher) pada proses penetasan, terutama pada proses penyerapan yolk sac sebagai cadangan makanan itik pada saat baru menetas, selain itu sirkulasi udara dalam kerabang sebelum anak itik menetas merupakan hal yang dipengaruhi oleh kelembaban relatif mesin tetas. Penyerapan nutrisi dari yolk sac ke dalam perut dari embrio sebelum menetas memberikan nutrisi untuk unggas yang baru menetas selama beberapa hari kedepan setelah menetas (Meijerhof, 2009).

Keadaaan perut yang keras menunjukkan penyerapan yolk sac tidak sempurna, artinya masih terdapat banyak cadangan kuning telur yang belum terserap sebagai cadangan nutrisi untuk DOD bertahan hidup selama beberapa hari ke depan (Preez, 2007). Besarnya perut menandakan besarnya yolk sac yang tersisa pada perut DOD, yang dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban. Pada mesin dengan kelembaban 80% sangat terlihat bahwa penyerapan kuning telur tidak terjadi secara sempurna, hal tersebut dapat dilihat dari hasil tetas pada mesin T3.

Banyak DOD dengan keadaan perut yang keras, dan dengan kondisi bulu yang basah. Tentunya hal tersebut sangat kurang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan DOD selanjutnya, karena masih banyak sisa yolk sac dalam perut DOD yang seharusnya bisa dijadikan nutrisi untuk DOD selama beberapa hari kedepan setelah menetas.

4.3 Nilai Kualitiatif Paruh

Anak itik umur sehari dengan kualitas baik dapat dilihat dari bulu yang kering, bersih dari kotoran, mata yang cerah, pusar yang bersih dan tertutup

(5)

(Deeming, 2000). Kondisi paruh harus proporsional, kuat dan lurus. Kepekaan terhadap kondisi lingkungan dan suara merupakan indikator lain untuk menentuka kualitas DOD (Tona, dkk. 2005). Berikut data nilai kualitatif (paruh) anak itik lokal (Anas Sp.) pada Tabel 4.

Tabel 4. Data Nilai Kualitatif Paruh

Mesin Persentase paruh dengan kondisi baik

T1 85,7%

T2 98,5%

T3 69,2%

Dari data hasil pengamatan nilai kualitatif paruh anak itik lokal (Anas Sp.), dapat dilihat bahwa keadaan paruh pada mesin tetas T2 dengan kelembaban 75%

menghasilkan DOD dengan paruh yang baik, bersih, dan bebas dari kotoran, dengan nilai persentase 98,5%. Pada mesin T1= 85,7% dan T3= 69,2% terdapat

beberapa DOD dengan paruh yang kotor. Kelembaban pada fase hatcher sangat mempengaruhi kondisi paruh DOD. Kelembaban mesin tetas pada akhir masa inkubasi berfungsi untuk mengurangi atau menjaga cairan dalam telur dan untuk merapuhkan kerabang telur, selain itu apabila kelembaban terlalu rendah menyebabkan paruh menjadi pipih dan lentur (Ningtyas dkk., 2013). Kelembaban tersebut berfungsi membantu DOD untuk mematuk kerabang pada saat akan menetas (pipping).

Kelembaban yang terlalu tinggi menyebabkan anak ayam menjadi gemuk namun tidak sehat, hal tersebut menyebabkan anak ayam menjadi lemah dan

(6)

kesulitan untuk mematuk. Air yang berlebih dapat mengakibatkan penyumbatan pada daerah sekitar hidung ayam, serta timbulnya kotoran pada daerah sekitar hidung (Decuypere, 2007).

4.4 Nilai Kualitiatif Kaki

Kualitas DOD merupakan kriteria penting untuk menentukan keberhasilan proses penetasan, dan juga kualitas itik pada saat dipanen. Penetasan dikatakan berhasil, apabila mencapai daya tetas tinggi dengan nilai kualitatif tinggi, nilai jual yang sesuai dengan performa itik dan kelangsungan hidup yang baik. Beberapa kriteria kualitas DOD diantaranya konformasi kaki dan paruh yang baik (Decuypere, 2007). Berikut data nilai kualitatif (kaki) anak itik lokal (Anas Sp.) pada Tabel 5.

Tabel 5. Data Nilai Kualitatif Kaki

Mesin Persentase kaki dengan kondisi baik

T1 80,9%

T2 98,5%

T3 53,8%

Data hasil pengamatan menunjukkan bahwa mesin T2= 98,5% memiliki nilai

persentase tertinggi dibandingkan T1= 80,9% dan T3= 53,8% dengan nilai

terrendah. Data tersebut menunjukkan kelembaban optimal untuk penyerapan kalsium dari kerabang untuk pembentukkan tulang adalah 75%, karena sirkulasi suhu dalam kerabang dapat dikendalikan oleh penguapan air dalam kerabang yang

(7)

dibantu oleh kelembaban mesin tetas. Suhu yang optimal digunakan untuk penyerapan kalsium dan pengaktifan provitamin D untuk membentuk tulang. Unandar (1996), menyatakan bahwa kaki anak ayam (DOC) yang baik menandakan perkembangan embrional berlangsung baik dan diharapkan DOC tumbuh dengan baik. Kaki anak DOC yang baik memiliki ciri-ciri sisik kaki yang berwarna kuning cerah dan kering.

Proses pembentukkan kaki embrio membutuhkan suhu dan kelembaban optimal. Menurut Leksrisompong, dkk (2007) termperatur berguna untuk mengaktifkan provitamin D, metabolisme kalsium dan phospor. Provitamin D berfungsi untuk menstimulasi sintesis protein yang membawa kalsium. Kelembaban berfungsi sebagai perantara pertukaran panas dalam kerabang, guna mengoptimalkan proses metabolisme kalsium, phospor, dan sintesis protein yang membawa kalsium untuk pembentukan tulang dan kaki embrio. Kelembaban tinggi mengakibatkan terhambatnya penguapan air dari dalam kerabang, dan mengganggu sirkulasi udara di dalam kerabang.

4.5 Nilai Kualitiatif Aktivitas

Pertumbuhan tulang yang baik ditandai dengan kelincahan aktivitas DOD yang baru menetas. Pertumbuhan tulang yang baik diharapkan menjadikan DOD tumbuh dengan baik hingga dewasa dan siap panen. Berikut data nilai kualitatif (aktivitas) anak itik lokal (Anas Sp.) pada Tabel 6.

(8)

Tabel 6. Data Nilai Kualitatif Aktivitas

Mesin Persentase aktivitas dengn kondisi baik

T1 42,8%

T2 89,8%

T3 15,3%

Berdasarkan data pada Tabel 6, persentase nilai kualitatif aktivitas DOD pada mesin T2= 89,8% memiliki nilai tertinggi dibandingkan dengan mesin T1=

42,8% dan mesin T3= 15,3%. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengaturan

kelembaban yang optimal untuk menghasilkan DOD dengan kualitas respon aktivitas (reflex) yang baik yaitu 75%. Apabila kelembaban diturunkan (mesin T1)

atau dinaikkan (mesin T3) maka akan menghasilkan DOD yang lemah. Aktivitas

DOD yang baik merupakan hasil dari pembentukkan kerangka tulang selama dalam kerabang berjalan sempurna. Menurut Decuypere, (1984), kerangka yang terbentuk merupakan hasil dari penyerapan kalsium dari kerabang. Penyerapan kalsium tersebut dipengaruhi oleh kelembaban mesin tetas sebagai perantara sirkulasi udara dan suhu dari proses penguapan air dari dalam kerabang, terutama pada fase tiga hari terakhir. Kondisi tubuh yang tidak sempurna dan bahkan menghasilkan DOD dengan respon lemah diakibatkan oleh ketersediaan air yang berlebih dan kekurangan kadar air dalam kerabang. Respon lincah DOD menandakan bahwa tulang terbentuk dengan sempurna.

Sirkulasi udara selama fase 3 hari terakhir menentukan kelincahan aktivitas DOD. Kelembaban yang tinggi menyebabkan DOD menjadi gemuk dan basah, sehingga kesulitan untuk bergerak. Rendahnya kelembaban mesin tetas

(9)

membuat embrio menjadi lengket, dan ketika menetas anak itik yang dihasilkan menjadi kerdil, lemah dan pucat akibat dehidrasi (Preez, 2007).

4.6 Total Pasgar Score Kualitatif Anak Itik Lokal (Anas Sp.)

Penentuan kualitas DOD dilakukan untuk menentukan apakah DOD memiliki kualitas yang baik untuk diternakan atau untuk dijual, dan menentukan apakah proses penetasan berjalan dengan optimal atau tidak. Data total nilai Pasgar Score dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Data Total Pasgar Score Anak Itik Lokal (Anas Sp.)

Mesin Total Nilai Pasgar Score Persentase Nilai Pasgar Score

T1 349 82%

T2 624 90,4%

T3 94 72%

Berdasarkan data pada Tabel 7, total nilai Pasgar Score DOD pada mesin T2=

624 dengan persentase 82% memiliki nilai tertinggi dibandingkan dengan mesin T1= 349 dengan persentase 90,4% dan mesin T3= 94 dengan persentase 72%. Data

tersebut menunjukkan bahwa pada perlakuan kelembaban 75% (T2) dapat

Gambar

Tabel 2. Data Nilai Kualitatif Pusar
Tabel 3. Data Nilai Kualitatif Perut
Tabel 4. Data Nilai Kualitatif Paruh
Tabel 5. Data Nilai Kualitatif Kaki
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penanaman modal oleh para penanam modal dari tiap Pihak tidak dapat dinasionalisasi, diambilalih atau dikenakan setiap tindakan lain yang mempunyai dampak setara dengan

Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap paling terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang relevan

“Eddie comes, Eddie comes,” King interrupted, and made a dreamy little flapping gesture with his right hand, as if to say he knew all that and Roland shouldn’t waste his time..

Pola equal partner beranggapan bahwa suami dan istri berada posisi yang setara, tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah dalam menyelesaikan masalah.133 Kompilasi Hukum Islam

Komisaris. c) Pihak lain yang ditunjuk oleh RUPS dalam hal tidak ada anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang tidak memiliki benturan kepentingan dengan

Ketika masalah Indonesia diterima masuk dalam agenda Dewan Keamanan PBB pada tanggal 30 Juli 1947, Australia menyerahkan rancangan resolusi' yang menyerukan agar semua

Mitos seperti: kehamilan tidak terjadi bila hubungan seks dilakukan dengan posisi perempuan berdiri, setelah melakukan hubungan seksual sudah loncat-loncat tetapi tetap hamil

Dari beberapa pengertian yang telah diuraikan di atas, maka dapat dikatakan bahwa propaganda adalah suatu usaha yang sistematis dan terencana yang dilakukan