• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lembar Balik KRR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lembar Balik KRR"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas tersusunnya buku “ Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja “ (KRR) ini. Sejak awal berdirinya di tahun 1993, Yayasan AIDS Indonesia telah menetapkan untuk memfokuskan perhatian dan kegaiatn pada upaya-upaya pencegahan. Remaja merupakan kolompok yang paling strategis untuk diberdayakan.

Pemberdayaan remaja selama ini dilakukan Yayasan AIDS Indonesia (YAI) dengan cara melatih pendidik sebaya reemaja (peer education) dan mencetak buku saku / brosur, leaflet mengenai HIV/AIDS dan pengetahuan kesehatan reproduksi lainnya.

Tahun ini dengan kepercayaan dari BKKBN Direktorat Remaja, Yayasan AIDS Indonesia mendapat tanggung jawab untuk melatih pendidik sebaya remaja. Buku saku yang berisi informasi kesehatanb reproduksi diharapkan menjadi pegangan remaja dan peendidik sebaya, dengan harapan pengetahuan yang ada didalamnya akan

bermanfaat, melindungi/menghindarkan remaja dari bahaya PMS, HIV/AIDS dan kehamilan yang tidak diinginkan, yang semuanya berpotensi merusak masa depan remaja. Meskipun buku ini disusun secara praktis dan sederhana agar mudah dipahami dan diingat, namun untuk lebih memperkaya isi buku dan meningkatkan kwalitasnya, kami mengharapkan sumbang saran dan masukan dari pembaca.

Selanjutnya kami berharap informasi dalam buku ini dapat disebarkan oleh remaja pada teman-teman sebayanya.

Akhirnya Yayasan AIDS Indonesia dan BKKBN mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah memberikan sumbangan bagi terbitnya buku ini, terutama pada Meiwita Buddiharsana, Nunik Widyantoro, Herna Lestari, Ahmad Fauzi dan para relawan muda Yayasan AIDS Indonesia.

Martina Widjaja Eddy N. Hasmi

Ketua YAI Direktur Direktorat Remaja &

Perlindungan Hak-hak Reproduksi BKKBN

(3)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(4)

LEMBAR - 3 -

B

B

A

A

B

B

-

-

1

1

M

M

A

A

S

S

A

A

T

T

U

U

M

M

B

B

U

U

H

H

K

K

E

E

M

M

B

B

A

A

N

N

G

G

R

R

E

E

M

M

A

A

J

J

A

A

(

(

M

M

A

A

S

S

A

A

P

P

U

U

B

B

E

E

R

R

)

)

P PeerruubbaahhaannFFiissiikk a. Tampak luar Pria: Otot menguat Tumbuh Jakun

Tumbuh bulu-bulu di ketiak, sekitar muka, sekitar kemaluan

Ketiak berminyak Suara menjadi besar

Wanita:

Tumbuh payudara Putting meonjol keluar Bentuk tumbuh berlekuk

Tumbuh bulu-bulu di ketiak dan kemaluan Kulit berminyak b. Tampak dalam Pria: Mimpi basah Wanita: Menstruasi P PeerruubbaahhaannEEmmoossii//PPhhiikkoollooggiiss Pria:

Timbul perhatian pada lawan jenis Ingin diakui kedewasaannya

Wanita:

Menjadi lebih sensitive Ingin diperhatikan

Timbul perhatian pada lawan jenis Suka bercermin didepan kaca

H

(5)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(6)

LEMBAR - 5 -

Selain yang terlihat di luar, perubahan juga terjadi di dalam tubuh dan tidak tampak dari luar. Otak akan mengeluarkan zatzat kimia yang disebut hormon.

Hormon ini akan mempengaruhi perubahan fisik dan emosi seseorang pada masa pubertas, terutama:

ESTROGEN dan PROGESTERON pada remaja perempuan, diproduksi indung telur

TESTOSTERON pada remaja laki-laki, diproduksi oleh testis Hormon-hormon yang mempengaruhi perubahan alat-alat reproduksi dari anak menjadi remaja:

(1) Pada remaja perempuan: rahim, saluran telur, indung telur, rongga panggul dan vagina tumbuh seakan bersiap untuk melakukan fungsi dan proses reproduksi yang ditandai dengan adanya siklus Menstruasi.

(2) Pada remaja laki-laki: prostat dan seminal, uretra (saluran kencing), testis (buah zakar), dan penis juga tumbuh membesar dan mulai mengeluarkan cairan yang gunanya sebagai tempat berkembangnya sperma serta diproduksinya sperma yang ditandai dengan Mimpi Basah .

(7)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(8)

LEMBAR - 7 - S

SiikklluussHHaaiiddppaaddaarreemmaajjaappeerreemmppuuaann

(a) Satu kali per bulan, indung telur melepas satu sel telur ke saluran indung telur, lalu bergerak menuju rahim.

(b) Siklus biasanya terjadi 28 hari sekali (dengan kisaran 21 – 35 hari). Catatlah tanggal hari pertama haid!.

M

Maassaassuubbuurraaddaallaahh1144hhaarriisseebbeelluummhhaaiiddbbeerriikkuuttnnyyaa..

(a) Bila sel telur dalam perjalanannya menuju dinding rahim (masa subur) tidak bertemu dengan sel sperma (artinya, tidak terjadi hubungan seksual pada masa subur), maka sel telur beserta lapisan dalam dinding rahim tempatnya bersarang luruh dan keluar melalui lubang vagina sebagai darah haid/menstruasi.

(b) Setelah haid selesai (5 – 7 hari), indung telur mulai bersiap untuk melepas sel telur berikutnya, di bawah pengaruh hormon estrogen

(c) Demikian seterusnya setiap bulan, sehingga siklus haid dianggap siklus bulanan, dan haid dikatakan “datang bulan”

(d) Rasa nyeri (kram) perut yang menyertai bisa ringan, tetapi bila sangat nyeri, dianjurkan untuk diperiksakan ke dokter.

MMiimmppiibbaassaahhppaaddaarreemmaajjaallaakkii--llaakkii

(a) Buah Pelir/Zakar yang terletak dalam kantong pelir/zakar lakilaki menghasilkan sperma.

(b) Sperma berenang melalui saluran sperma (vas deferens) yang mengeluarkan cairan khusus, dan campuran sperma

(c) Sumber: Harris, Robie H. Changing Bodies, Growing Up, Sex, and Sexual Health: It’s Perfectly Normal. Cambridge, MD: Candlewick Press, first paper back edition 1996.

(9)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(10)

LEMBAR - 9 - M

Maassttuurrbbaassiippaaddaarreemmaajjaallaakkii--llaakkii

Sesaat sebelum keluarnya air mani (EJAKULASI), penis menegang atau EREKSI. Pengalaman rangsangan seksual ini seringkali ingin diulang oleh remaja laki-laki. Bila dilakukan rangsangan pada penis dengan gerakan tangan sendiri sehingga timbul ereksi yang disusul dengan ejakulasi, hal ini disebut MASTURBASI, atau populer dengan sebutan onani.

Naluri atau dorongan seksual ini muncul bersamaan dengan perubahan EMOSI pada remaja, seperti: rasa ingin dihargai, ingin diperlakukan istimewa, dan ingin tahu tentang seksualitas karena mulai timbulnya dorongan seksual.

Dorongan seksual dapat muncul berupa keinginan untuk berdekatan (sedekat mungkin) secara fisik dengan seseorang. Munculnya dorongan ini sulit untuk dijelaskan, dan biasanya yang bersangkutan juga tidak tertarik untuk memikirkan mengapa timbul dorongan tersebut. Yang jelas, seorang remaja menjadi sangat tertarik pada orang lain, dan timbul dorongan yang ingin berdekatan dengan orang tersebut.

(11)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(12)

LEMBAR - 11 - 1

1..22..PPeerruubbaahhaannEEmmoossii

Perubahan emosi pada masa remaja mem-pengaruhi gairah seksualitas yang muncul dalam berbagai bentuk. Misalnya :

Kesemuanya ini bisa menimbulkan konflik diri, di satu sisi seorang remaja menikmati perubahan yang terjadi pada tubuhnya, namun disisi lain ia merasa takut dan ragu apakah yang dialaminya itu juga dialami oleh orang lain.

Remaja biasanya bertanya-tanya: “ini normal atau tidak…..?”

“apakah orang lain merasakan hal yang sama…?”

Apalagi bila dorongan tersebut timbul berbeda dengan teman sebaya yang lain. Contoh: dorongan seksual timbul melihat teman kelamin sejenis, atau seseorang yang usianya

berbeda jauh.

PESAN !!!!! Perubahan emosi yang dialami di masa remaja merupakan hal yang wajar sebagai bagian dari

(13)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(14)

LEMBAR - 13 - I

I..33..AAppaaBBeeddaannyyaa::SSeekkss,,SSeekkssuuaalliittaass,,KKeesseehhaattaannSSeekkssuuaall??

Seks adalah perbedaan badani (biologis) perempuan dan laki-laki, sering disebut dengan jenis kelamin.

Seksualitas mencakup pengalaman dan ekspresi seksual yang dipengaruhi oleh jender, identitas seksual, identitas jender, orientasi seksual, “eroticism”, sikap dan nilai, perilaku dan praktek, emosi terkait dan proses reproduksi. Tidak seluruhnya sekaligus dialami oleh seorang remaja. Pada dasarnya seksualitas adalah hasil penjumlahan dari factor biologis, psikologis, sosial ekonomi, budaya, etik dan agama1.

Ada baiknya remaja mengenal definisi-definisi WHO ini.

1. Jender adalah perbedaan status dan peran antara perempuan dan laki-laki yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan nilai budaya berlaku.

2. Identitas jender adalah konsep diri, di mana seseorang mengidentifikasi diri sebagai laki-laki, perempuan, atau gabungan keduanya, yang terbentuk sejalan dengan waktu, dalam menjalankan peran sosialnya

3. Orientasi seksual adalah kombinasi dari perilaku seksual,khayalan atau fantasi, dan emosi yang terkait.

1

(15)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(16)

LEMBAR - 15 -

4. Emosi terkait adalah kemampuan seseorang untuk membina ikatan emosi dengan orang lain, yang bentuknya bisa berbeda pada tingkat individu dan masyarakat;

5. Identitas seksual adalah identitas diri tentang kelaki-lakian, keperempuanan, kejantanan, kelembutan, atau kombinasi keduanya dan orientasi seksual seseorang. Remaja yang heteroseksual akan tertarik pada lawan jenis; sedang yang homoseksual akan tertarik pada sesama jenis – sesama laki-laki (gay) – sesama perempuan (lesbian). Individu yang bias tertarik pada lawan maupun sesama jenis disebut biseksual (bi = dua).

sampai dengan meraba bagian tubuh yang peka atau sensitif, menggesekan alat kelamin (petting), dan berhubungan kelamin. Ungkapan tertentu berpeluang besar untuk memungkinkan masuknya sperma ke dalam vagina.

6. Praktek seksual adalah pola perilaku seksual yang diperlihatkan seseorang atau sekelompok orang (komunitas).

7. Seks aman adalah praktik dan perilaku seksual yang bias memperkecil risiko tertular penyakit menular seksual (PMS), terutama HIV/AIDS. Untuk remaja diharapkan tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah

8. Perilaku seksual bertanggung jawab bisa dinilai pada tingkat individu, hubungan antar individu, dan masyarakat. Yang terpenting bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan terhadap pasangannya.

9. Kesehatan seksual adalah kemampuan seseorang mencapai kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang terkait dengan seksualitas. Hal ini tercermin dari ekspresi yang bebas namun bertanggung jawab dalam kehidupan pribadi dan sosialnya. Bukan hanya tidak adanya kecacatan, penyakit atau gangguan lainnya. Kondisi ini hanya bisa dicapai bila hak seksual individu perempuan dan laki-laki diakui dan dihormati.

(17)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(18)

LEMBAR - 17 - S

Seekkss AAmmaann ::

A

Abstiance/tidak melakukan hubungan seksual

sebelum/diluar nikah bagi remaja

B

Be Faithful/Saling setia terhadap pasangannya (bila sudah menikah)

C

Condom/menggunakan kondom jika pasangan kita

mengidap HIV/AIDS atau jika kita tidak yakin terhadap pasangan kita

D

Don’t Use Drugs/tidak menggunakan narkoba baik jarum suntik maupun jenis narkoba lain karena dapat menimbulkan dorongan seksual.

(19)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(20)

LEMBAR - 19 -

B

B

A

A

B

B

-

-

2

2

H

H

U

U

B

B

U

U

N

N

G

G

A

A

N

N

S

S

E

E

K

K

S

S

U

U

A

A

L

L

,

,

K

K

E

E

H

H

A

A

M

M

I

I

L

L

A

A

N

N

D

D

A

A

N

N

C

C

A

A

R

R

A

A

P

P

E

E

N

N

C

C

E

E

G

G

A

A

H

H

A

A

N

N

N

N

Y

Y

A

A

,

,

K

K

E

E

H

H

A

A

M

M

I

I

L

L

A

A

N

N

T

T

A

A

K

K

D

D

I

I

I

I

N

N

G

G

I

I

N

N

K

K

A

A

N

N

D

D

A

A

N

N

A

A

B

B

O

O

R

R

S

S

I

I

2.1 Hubungan Seksual

1. Hubungan seksual tanpa penetrasi (tidak memasukkan penis kedalam vagina ) biasanya dilakukan dengan belaian, ciuman, dan pelukan. Bila Hubungan seksual dengan penetrasi (memasukkan penis kedalam vagina ) sentuhan dilakukan pada alat reproduksi (vagina dan penis) timbulhasrat seksual yang sering sulit dikendalikan pada usia remaja.

2. Bila terjadi hubungan seksual, kehamilan bisa terjadi segera setelah hubungan seksual, walaupun itu untuk yang pertama kali. Yaitu bila sperma yang dikeluarkan saat laki-laki orgasme berhasil membuahi sel telur yang dikeluarkan indung telur perempuan (artinya, hubungan seks terjadi tepat pada masa subur)

3. Mitos seperti: kehamilan tidak terjadi bila hubungan seks dilakukan dengan posisi perempuan berdiri, setelah melakukan hubungan seksual sudah loncat-loncat tetapi tetap hamil , perempuan tidak mengalami orgasme, atau baru pertama kali adalah TIDAK BENAR.

4. Kehamilan masih bisa terjadi walau penis ditarik sebelum ejakulasi, tetapi semprotan sperma terjadi (ejakulasi) saat penis masih berada di mulut vagina.

(21)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(22)

LEMBAR - 21 - 2

2..22KKeehhaammiillaannddaannccaarraappeenncceeggaahhaannnnyya a

1. Ketika penis laki-laki masuk ke dalam vagina perempuan, kemudian diikuti dengan ejakulasi, dalam waktu yang tidak terlalu lama (5 menit) jutaan sperma menuju rahim. Namun, hanya satu yang bisa menembus sel telur. Sperma dapat hidup dalam rahim selama 2-3 hari, sedangkan sel telur selama 2 hari.

2. Kehamilan diawali dengan menempelnya sel telur yang telah dibuahi sperma (embrio) di lapisan dalam dinding rahim. Dalam 120 hari pertama,embrio bertumbuh kembang mengikuti tahapan kehidupan sel atau hayati. Memasuki usia kehamilan lebih lanjut, embrio berkembang menjadi janin/bayi dan tahap ini disebut tahapan kehidupan insani.

(23)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(24)

LEMBAR - 23 -

4. Kehamilan bisa terjadi pada remaja, karena alat reproduksi secara fisik sudah siap. Namun, bukan berarti remaja telah siap mental dan sosial untuk melaksanakan peran sebagai orang tua. Kehamilan yang terjadi biasanya disebut kehamilan yang tidak diinginkan. Selain itu, pada usia di bawah 19 tahun, walaupun organ reproduksi sudah siap melakukan fungsi reproduksi, pertumbuhan tulang panggul remaja perempuan belum mencapai kesempurnaan. Akibatnya kesulitan persalinan pada remaja perempuan dibawah 20 tahun 2-3 kali lipat lebih sering dibandingkan perempuan berusia diatas 20 tahun.

Resiko Hamil Usia Muda Anamia, Keracunan Kehamilan, Kehamilan diluar kandungan, Resiko Kanker Rahim, Aborsi 5. Kehamilan yang tidak diinginkan sebenarnya tidak perlu terjadi mengingat sudah demikian majunya tekhnologi kesehatan reproduksi. Pencegahan kehamilan dapat dilakukan melalui penggunaan alat kontrasepsi. Alat pencegahan kehamilan atau kontrasepsi mudah didapat dan harganya terjangkau.

6. Jenis-jenis kontrasepsi (alat Keluarga Berencana): terdiri dari kontrasepsi alami dan kontrasepsi modern. Kontrasepsi alami merupakan konsep ideal, tetapi tidak efektif untuk remaja karena hanya bermanfaat bila individu tersebut mampu mengendalikan diri (high self-control).

PESAN !!!!! Dorongan seksual pada remaja jauh lebih tinggi daripada kemampuannya untuk mengendalikan

diri. Maka, kontrasepsi alami seperti: abstenensi, senggama terputus, dan metode kalender biasanya TIDAK EFEKTIF untuk remja

7. Kontrasepsi modern yang dikenal di Indonesia saat ini terdiri dari 7 jenis: kondom, pil, suntikan, AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim), susuk KB (implant), dan sterilisasi.

PESAN !!!!! Untuk remaja yang sudah aktif seksual, jenis kontrasepsi yang efektif dipergunakan adalah:

kondom, pil dan suntikan Pada dasarnya alat kontrasepsi mencegah bertemunya sel sperma dengan sel telur (mencegah pembuahan).

(25)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(26)

LEMBAR - 25 - 2

2..33 KKeehhaammiillaannyyaannggttiiddaakkddiiiinnggiinnkkaannddaannAAbboorrssii

Seharusnya, semua kehamilan terjadi karena diinginkan oleh calon ayah dan ibu. Namun, perempuan bisa tidak menghendaki kehamilannya, bila:

1. Menderita penyakit tertentu

2. Usia masih terlalu muda (masih dibangku sekolah) 3. Korban perkosaan.

4. Kegagalan alat KB

5. Bayi diduga akan lahir cacat

6. Indikasi psikologis, seperti depresi berat, ada konflik batin atau ketakutan.

Perempuan yang tidak menghendaki kehamilannya biasanya akan berupaya untuk menghentikan kehamilannya. Penghentian kehamilan sebelum janin mampu hidup di luar rahim disebut ABORSI.

Ada 2 macam ABORSI:

1. Spontan - secara alami, tanpa intervensi tindakan medis.

2. Direncanakan - melalui tindakan medis dengan obatobatan saja atau tindakan bedah, atau tindakan lain yang menyebabkan pendarahan lewat vagina.

Sperma adalah sel, sel telur juga merupakan sel, sel-sel ini memiliki kehidupan hayati, belum memiliki kehidupan insani seperti janin yang sudah melewati usia kehamilan 120 hari.

Intervensi tindakan aborsi yang aman resikonya dibawah 1%, jauh lebih aman daripada persalinan. Namun, aborsi hanya berlangsung aman bila dilakukan sebelum kandungan mencapai usia 12 minggu, dan dilakukan oleh dokter yang terlatih, di sarana kesehatan yang terjamin kebersihannya.

(27)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(28)

LEMBAR - 27 -

Penghentian kehamilan pada usia dimana janin sudah mampu hidup mandiri di luar rahim ibu (lebih dari 21 minggu usia kehamilan), bukan lagi tindakan aborsi tetapi pembunuhan janin atau INFANTISIDA.

Perempuan seharusnya mendapat konseling sebelum dan sesudah mendapatkan pelayanan aborsi aman. Konseling berfungsi memberikan informasi lengkap sebelum seorang perempuan menentukan ingin menghentikan kehamilannya. Konseling juga gunanya untuk menghindari terjadinya aborsi berulang.

Dampak medis dan psikologis bisa terjadi. Dampak medis bisa berupa infeksi, pendarahan, dan kematian. Sedangkan dampak psikologis muncul dalam bentuk depresi karena rasa bersalah atau penyesalan.

Di negara-negara yang tidak mengizinkan aborsi seperti Indonesia, banyak perempuan terpaksa mencari pelayanan aborsi tidak aman karena tidak tersedianya pelayanan aborsi aman atau biaya yang ditawarkan terlalu mahal. Pada remaja perempuan kendala terbesar adalah rasa takut dan tidak tahu harus mencari konseling. Hal ini menyebabkan penundaan remaja mencari pertolongan pelayanan aman, dan sering kali terperangkap di praktek aborsi tidak aman yang dilakukan orang yang tidak trampil.

PESAN !!!!! Jangan Menunggu HAID TERLAMBAT 2 MINGGU, segera konsultasi ke dokter

(29)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(30)

LEMBAR - 29 -

B

B

A

A

B

B

-

-

3

3

B

B

A

A

H

H

A

A

Y

Y

A

A

P

P

E

E

N

N

Y

Y

A

A

K

K

I

I

T

T

M

M

E

E

N

N

U

U

L

L

A

A

R

R

S

S

E

E

K

K

S

S

U

U

A

A

L

L

Penyakit menular seksual (PMS) adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual, populer disebut penyakit kelamin. Semua tehnik hubungan seks – lewat vagina, dubur atau mulut – bisa menjadi wahana penularan penyakit kelamin

Baik laki-laki maupun perempuan bisa beresiko tertular penyakit kelamin. Perempuan berisiko lebih besar untuk tertular, karena bentuk alat reproduksi perempuan lebih rentan terhadap penularan PMS. Sayangnya, 50% (separuh) dari perempuan yang tertular PMS tidak tahu bahwa sudah tertular Setiap orang yang sudah aktif seksual terpapar risiko PMS. Kebanyakan mengira hanya bisa tertular jika berhubungan seks dengan pekerja seks.

Beberapa PMS termasuk infeksi HIV/AIDS mungkin baru timbul gejalanya setelah melewati masa tunas beberapa bulan atau tahun

PMS tidak dapat dicegah hanya dengan:

1. Membersihkan alat kelamin setelah berhubungan seksual

2. Minum jamu

(31)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(32)

LEMBAR - 31 - Beberapa PMS yang umum terdapat di Indonesia adalah: 1. Gonore 2. Klamidia 3. Sifilis 4. Herpes Genetikal 5. Trikomoniasis 6. Ulkus Mole 7. Kutil Kelamin 8. HIV/AIDS 3 3..11 GGoonnoorree

Pada laki-laki mudah dikenal sebagai “kencing nanah.” Penyebabnya bakteri yang disebut Neisseria gonorrheae. Gejala-gejala muncul antara 2 hingga 10 hari setelah terjadi hubungan seksual

Gejala-gejala yang terjadi :

1. Keluar cairan kental berwarna kekuningan 2. Nyeri di perut bagian bawah

3. Bisa muncul tanpa gejala

Komplikasi yang mungkin terjadi: 1. Penyakit radang panggul 2. Kemandulan

3. Infeksi mata pada bayi baru lahir 4. Memudahkan penularan infeksi HIV

Tes laboratorium untuk mendeteksi: pewarnaan Gram dengan biaya Rp. 12.000,- dan Biakan Agar selama seminggu untuk memastikan diagnosa, dengan biaya Rp. 90.000,- (tarif ratarata tahun 2001)

3

3..22 SSiiffiilliiss

Disebut juga “raja singa.” Disebabkan oleh bakteri treponema pallidum. Gejala-gejala muncul antara 2 – 6 minggu (kadangkadang 3 bulan) setelah terjadi hubungan seksual.

(33)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(34)

LEMBAR - 33 - Munculnya gejala-gejala dibagi menjadi tiga tahap: Primer : tampak luka tunggal, menonjol dan tidak nyeri

Sekunder: bintil/bercak merah di tubuh yang hilang sendiri, atau tanpa gejala Tersier :kelainan jantung, kulit, pembuluh darah dan gangguan saraf

Komplikasi yang mungkin terjadi: 1. Kerusakan pada otak dan jantung

2. Ditularkan pada bayi dalam kandungan dapat menyebabkan keguguran atau lahir cacat

3. Memudahkan penularan infeksi HIV

Tes laboratorium untuk mendeteksi: RPR2 dan TPHA dengan biaya Rp. 120.000,-. (tarif rata-rata tahun 2001)

3

3..33 HHeerrppeessggeenniittaall((HHeerrppeessssiimmpplleexx))

Disebabkan oleh virus Herpes simplex. Gejala-gejala muncul antara 4 – 7 hari setelah terjadi hubungan seksual. Gejala-gejala yang mungkin muncul pada tahap awal:

1. Bintil-bintil berair pada alat kelamin berkelompok seperti anggur kecil-kecil dan sangat nyeri

2. Bintil-bintil tersebut pecah meninggalkan luka kering mengerak yang bisahilang sendiri

3. Gejala bisa kambuh lagi bila ada faktor pencetus (stress,haid, alkohol, dll) Komplikasi yang mungkin terjadi:

1. Nyeri dari syaraf

2. Dapat ditularkan ke mata bayi baru lahir - ( buta )

3. Dapat menyebabkan infeksi berat yang menyebabkan kematian pada janin atau aborsi 4. Meningkatkan risiko terkena HIV/AIDS.

(35)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(36)

LEMBAR - 35 - 3

3..44TTrriikkoommoonniiaassiiss

Disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis. Gejala-gejala yang mungkin muncul: 1. Keluar cairan vagina encer berwarna kuning kehijauan, berbusa dan berbau busuk 2. Sekitar kemaluan bengkak, kemerahan, gatal, dan terasa tidak nyaman

Komplikasi yang mungkin terjadi: 1. Lecet sekitar kemaluan

2. Bayi lahir prematur

3. Memudahkan penularan infeksi HIV

Tes laboratorium untuk mendeteksi: sediaan basah KOH dengan biaya Rp. 10.000,-. (tarif rata-rata tahun 2001)

3

3..55 UUllkkuussMMoollee((CChhaannccrrooiidd)) (disebut juga “bubo”)

Disebabkan oleh bakteri Hemophilus ducreyi. Gejala-gejala yang mungkin muncul:

1. Luka lebih dari 1 minggu dengan diameter + 2 cm, cekung pinggirnya tidak teratur, keluar nanah dan nyeri.

2. Biasanya hanya pada salah satu sisi alat kelamin Sering (50%) disertai pembengkakan kelenjar getah bening di lipat paha berwarna kemerahan (bubo) yang bila pecah bernanah dan nyeri.

(37)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(38)

LEMBAR - 37 - Komplikasi yang mungkin terjadi:

1. Kematian janin pada ibu hamil yang tertular

2. Luka bisa terinfeksi dan menyebabkan kematian jaringan. 3. Memudahkan penularan infeksi HIV.

Tes laboratorium untuk mendeteksi: pewarnaan Gram dan Biakan Agar selama seminggu

3

3..66 KKllaammiiddiiaa

Disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Infeksi ini biasanya kronis, karena 70% perempuan pada awalnya tidak merasakan gejala apapun sehingga tidak memeriksakan diri.

Gejala-gejala yang mungkin muncul:

1. Cairan vagina encer berwarna putih-kekuningan 2. Nyeri di rongga panggul (perut bagian bawah) 3. Perdarahan setelah hubungan seksual

Komplikasi yang mungkin terjadi: 1. Biasanya menyertai Gonore 2. Penyakit radang panggul

3. Kemandulan akibat perlekatan pada saluran Falopian 4. Kehamilan diluar kandungan

5. Infeksi mata berat dan atau radang paru-paru pada bayi baru lahir 6. Memudahkan penularan infeksi HIV

Tes laboratorium untuk mendeteksi adalah Elisa dengan biaya Rp. 100.000,-, Rapid Test dengan biaya Rp. 45.000,-, dan Giemsa dengan biaya Rp. 45.000,- (tarif rata-rata tahun 2001)

(39)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(40)

LEMBAR - 39 - 3

3..77 KKuuttiillkkeellaammiinn((GGeenniittaallWWaarrttss//HHPPVV//KKaannddiilloommaaAAkkuummiinnaattaa)) Disebabkan oleh Human Papiloma Virus.

Gejala-gejala: tonjolan kulit seperti kutil besar sekitar alat kelamin (seperti jengger ayam) Komplikasi yang mungkin terjadi:

1. Kutil dapat membesar (tumbuh) seperti tumor 2. Bisa berubah menjadi kanker mulut rahim 3. Meningkatkan risiko tertular HIV/AIDS

Tidak perlu mendeteksi laboratorium karena langsung terlihat dengan mata.

3

3..88 HHIIVV//AAIIDDSS

HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis virus yang menyebabkan AIDS. Virus ini menyerang sel darah putih, yang merupakan bagian paling penting dari system kekebalan tubuh. AIDS (Acquired Immuno-Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala-gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh.

Seseorang yang terinfeksi HIV secara fisik tidak ada bedanya dengan orang yang tidak terinfeksi. Hampir tidak ada gejala yang muncul pada awal terinfeksi HIV. Tetapi ketika berkembang menjadi AIDS, maka orang tersebut perlahanlahan akan kehilangan kekebalan tubuhnya sehingga mudah terserang penyakit, dan tubuh melemah.

Setiap orang beresiko tertular HIV – tua atau muda, kaya atau miskin, heteroseksual atau homoseksual, terkenal maupun tidak terkenal. Resiko tertular HIV tidak berkaitan dengan siapa kita, tetapi apa yang pernah kita lakukan.

HIV dapat ditularkan dengan cara:

1. Hubungan seksual tanpa pelindung dengan orang dengan HIV/AIDS (ODHA)

2. Menggunakan benda tajam yang terkontaminasi oleh virus HIV, misalnya jarum suntik pada pengguna narkoba, alat pembuat tattoo, dan alat tindik

3. Mendapatkan Transfusi darah yang mengandung virus HIV 4. Dari ibu ODHA kepada bayi yang dikandung/disusui

(41)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(42)

LEMBAR - 41 - HIV tidak dapat ditularkan kepada orang lain melalui: 1. Bersalaman atau berpelukan

2. Makanan dari piring yang pernah digunakan ODHA 3. Batuk atau bersin ODHA

4. Gigitan nyamuk

5. Berenang di tempat berenang yang sama dengan ODHA 6. Mengunjungi ODHA di rumah atau di rumah sakit

Obat-obat yang ada saat ini belum mampu menjanjikan penyembuhan. Tes HIV (ELISA dua kali) perlu disertai konseling sebelum dan sesudah tes dilakukan.

(43)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(44)

LEMBAR - 43 - Hari Pertama

1. Kelihatan Sehat

2. Pemeriksaan Darah Negative

Bulan Ke Tiga 1. Kelihatan Sehat

2. Pemeriksaan Darah Positive Tahun 5 s/d Tahun 8

1. Sering merasa lelah

2. Berat badan turun secara mencolok

3. Sering demam disertai dengan keringat tanpa jelas

4. Pembesaran kelenjar disekitar ketiak, lipatan paha & Leher Tahun 8 s/d Tahun 10

1. Tahap AIDS

2. Sistim kekebalan tubuhnya sudah menurun sehingga tidak ada lagi pertahan terhadap penyakit.

3. Pada tahap ini penyakit tidak berbahaya pun akan menjadi penyakit yang mematikan

(45)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(46)

LEMBAR - 45 -

B

B

A

A

B

B

-

-

4

4

K

K

E

E

K

K

E

E

R

R

A

A

S

S

A

A

N

N

T

T

E

E

R

R

H

H

A

A

D

D

A

A

P

P

P

P

E

E

R

R

E

E

M

M

P

P

U

U

A

A

N

N

4 4..11..DDeeffiinniissii

Kekerasan terhadap perempuan adalah setiap tindakan yang berakibat kesengsaraan atau penderitaan-penderitaan pada perempuan secara fisik, seksual atau psikologis, termasuk ancaman tindakan tertentu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang baik yang terjadi di depan umum atau dalam lingkungan kehidupan pribadi. Seringkali kekerasan pada perempuan terjadi karena adanya ketimpangan atau ketidakadilan jender. Ketimpangan jender adalah perbedaan peran dan hak perempuan dan laki-laki di masyarakat yang menempatkan perempuan dalam status lebih rendah dari laki-laki. “Hak istimewa” yang dimiliki laki-laki ini seolah-olah menjadikan perempuan sebagai “barang” milik lakilaki yang berhak untuk diperlakukan semena-mena, termasuk dengan cara kekerasan.

Perempuan berhak memperoleh perlindungan hak asasi manusia. Kekerasan terhadap perempuan dapat berupa pelanggaran hak-hak berikut:

1. Hak atas kehidupan 2. Hak atas persamaan

3. Hak atas kemerdekaan dan keamanan pribadi 4. Hak atas perlindungan yang sama di muka umum

5. Hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan fisik maupun mental yang sebaik-baiknya

6. Hak atas pekerjaan yang layak dan kondisi kerja 7. Hak untuk pendidikan lanjut

8. Hak untuk tidak mengalami penganiayaan atau bentuk kekejaman lain, perlakuan atau penyiksaan secara tidak manusiawi yang sewenang-wenang.

(47)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(48)

LEMBAR - 47 - Kekerasan perempuan dapat terjadi dalam bentuk: 1. Tindak kekerasan fisik

2. Tindak kekerasan non-fisik

3. Tindak kekerasan psikologis atau jiwa

Tindak kekerasan fisik adalah tindakan yang bertujuan melukai, menyiksa atau menganiaya orang lain. Tindakan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan anggota tubuh pelaku (tangan, kaki) atau dengan alat-alat lainnya.

Tindak kekerasan non-fisik adalah tindakan yang bertujuan merendahkan citra atau kepercayaan diri seorang peremuan,baik melalui kata-kata maupun melalui perbuatan yang tidak disukai/dikehendaki korbannya.

Tindak kekerasan psikologis/jiwa adalah tindakan yang bertujuan mengganggu atau menekan emosi korban. Secara kejiwaan, korban menjadi tidak berani mengungkapkan pendapat, menjadi penurut, menjadi selalu bergantung pada suami atau orang lain dalam segala hal (termasuk keuangan).

Akibatnya korban menjadi sasaran dan selalu dalam keadaan tertekan atau bahkan takut.

4

4..22.. PPeelleecceehhaannSSeekkssuuaall

Pelecehan seksual adalah segala macam bentuk perilaku yang berkonotasi seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak diinginkan oleh orang yang menjadi sasaran.

Pelecehan seksual bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, seperti di tempat kerja, di kampus/sekolah, di pesta, tempat rapat, dll.

(49)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(50)

LEMBAR - 49 -

Pelaku pelecehan seksual bisa teman, pacar, atasan di tempat kerja, dokter, dukun, dsb. Akibat pelecehan seksual, korban merasa malu, marah, terhina, tersinggung, benci kepada pelaku, dendam kepada pelaku, shok/trauma berat, dll

Langkah-langkah yang perlu dilakukan korban: 1. Membuat catatan kejadian (tanggal, jam, saksi)

2. Bicara kepada orang lain tentang pelecehan seksual yang terjadi 3. Memberi pelajaran kepada pelaku

4. Melaporkan tindakan pelecehan seksual

5. Mencari bantuan/dukungan kepada masyarakat

4.3 PPeerrkkoossaaaan n

Perkosaan adalah hubungan seksual yang terjadi tanpa diinginkan oleh korban. Seorang laki-laki menaruh penis, jari atau benda apapun ke dalam vagina, anus, atau mulut perempuan tanpa sekehendak perempuan itu, bias dikategorikan sebagai tindak perkosaan.

Perkosaan dapat terjadi pada semua perempuan dari segala lapisan masyarakat tanpa memperdulikan umur, profesi, status perkawinan, penampilan, atau cara berpakaian. Berdasarkan pelakunya, perkosaan bisa dilakukan oleh:

1. Orang yang dikenal: teman, tetangga, pacar, suami, atau anggota keluarga (bapak, paman, saudara).

2. Orang yang tidak dikenal, biasanya disertai dengan tindak kejahatan, seperti perampokan, pencurian, penganiayaan, atau pembunuhan.

Tindak perkosaan membawa dampak emosional dan fisik kepada korbannya. Secara emosional, korban perkosaan bias mengalami stress, depresi, goncangan jiwa, menyalahkan diri sendiri, rasa takut berhubungan intim dengan lawan jenis, dan kehamilan yang tidak diinginkan. Secara fisik, korban mengalami penurunan nafsu makan, sulit tidur, sakit kepala, tidak nyaman di sekitar vagina, berisiko tertular PMS, luka di tubuh akibat perkosaan dengan kekerasan, dan lainnya.

Perempuan yang menjadi korban perkosaan sebaiknya melakukan langkah-langkah berikut:

1. Jangan mandi atau membersihkan kelamin sehingga sperma, serpihan kulit ataupun rambut pelaku tidak hilang untuk dijadikan bukti

2. Kumpulkan semua benda yang dapat dijadikan barang bukti, misalnya: perhiasan dan pakaian yang melekat di tubuh korban atau barang-barang milik pelaku yang tertinggal. Masukkan barang bukti ke dalam kantong kertas atau kantong plastik.

(51)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(52)

LEMBAR - 51 -

3. Segera lapor ke polisi terdekat dengan membawa buktibukti tersebut, dan sebaiknya dengan keluarga atau teman.

4. Segera hubungi fasilitas kesehatan terdekat (dokter, puskesmas, rumah sakit) untuk mendapatkan surat keterangan yang menyatakan adanya tanda-tanda persetubuhan secara paksa (visum)

5. Meyakinkan korban perkosaan bahwa dirinya bukan orang yang bersalah, tetapi pelaku yang bersalah.

(53)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(54)

LEMBAR - 53 - 4

4..44.. KKeekkeerraassaannddaallaammRRuummaahhTTaannggggaa

Adalah kekerasan yang terjadi dalam lingkungan rumah tangga. Pada umumnya, pelaku kekerasan dalam rumah tangga adalah suami, dan korbannya adalah istri dan/atau anakanaknya.

Kekerasan dalam rumah tangga bisa terjadi dalam bentuk kekerasan fisik, kekerasan psikologis/emosional, kekerasan seksual, dan kekerasan ekonomi.

Secara fisik, kekerasan dalam rumah tangga mencakup: menampar, memukul, menjambak rambut, menendang, menyundut dengan rokok, melukai dengan senjata, dsb Secara psikologis, kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga termasuk penghinaan, komentar-komentar yang merendahkan, melarang istri mengunjungi saudara maupun teman-temannya, mengancam akan dikembalikan ke rumah orang tuanya, dll.

Secara seksual, kekerasan dapat terjadi dalam bentuk pemaksaan dan penuntutan hubungan seksual.

Secara ekonomi, kekerasan terjadi berupa tidak memberi nafkah istri, melarang istri bekerja atau membiarkan istri bekerja untuk dieksploitasi.

Korban kekerasan dalam rumah tangga biasanya enggan/tidak melaporkan kejadian karena menganggap hal tersebut biasa terjadi dalam rumah tangga atau tidak tahu kemana harus melapor.

(55)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(56)

LEMBAR - 55 -

Langkah-langkah yang dapat dilakukan bila menjadi korban

1. Menceritakan kejadian kepada orang lain, seperti teman dekat, kerabat, lembaga-lembaga pelayanan/konsultasi

2. Melaporkan ke polisi

3. Mencari jalan keluar dengan konsultasi psikologis maupun konsultasi hukum

4. Mempersiapkan perlindungan diri, seperti uang, tabungan, surat-surat penting untuk kebutuhan pribadi dan anak

5. Pergi ke dokter untuk mengobati luka-luka yang dialami, dan meminta dokter membuat visum

(57)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(58)

LEMBAR - 57 -

B

B

A

A

B

B

-

-

5

5

N

N

A

A

R

R

K

K

O

O

B

B

A

A

D

D

A

A

N

N

Z

Z

A

A

T

T

A

A

D

D

I

I

K

K

T

T

I

I

F

F

5 5..11.. DDeeffiinniissii

Mungkin bagi kamu kata NAPZA diatas merupakan suatu yang baru dan bahkan membuat bertanya-tanya, apa sih sebenarnya NAPZA itu. NAPZA merupakan singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif atau yang dulu lebih kamu kenal dengan Narkoba!

Nah, untuk lebih jelasnya coba simak keterangan dibawah ini.

1. Narkotika ialah Zat atau obat yang berasal dari tanaman maupun bukan tanaman baik alami maupun sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Contoh: Opium, Kokain, Morfin, Ganja, Heroin dll

2. Psikotropika ialah Zat atau obat baik alami maupun sintetis non Narkotika yang bekerja selektif pada syaraf pusat dan mengakibatkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku serta dapat menyebabkan ketergantungan. Contoh : Amfetamin, Ekstasi, LSD(Lisergik Dietilamida), Phenobarbital, Diazepam, dll

3. Zat Adiktif ialah bahan lain non narkotika dan psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan. Contoh : Nikotin, Kafein, Anabolik Steroid

(59)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(60)

LEMBAR - 59 - 5

5..22..KKllaassiiffiikkaassiiNNAAPPZZAA

a. Berdasarkan Cara Pembuatan Alami :

Diperoleh langsung dari alam tanpa melalui proses kimia. Contoh :opium, kokain, ganja Semi Sintetis :

Diperoleh stlh mengalami proses kimia dari bahan dasar alaminya. Contoh: Morfin, Heroin, Alkohol

Sintetis :

Dibuat oleh manusia dari bahan dasar kimia & pada umumnya digunakan untuk penelitian atau terapi. Contoh : Petidin, Kodein, Ekstasi

b. Berdasarkan Cara Kerja Depresan :

Bersifat menekan susunan syaraf pusat. Contoh : Opium, Morfin, Heroin, Diazepam, Alkohol

Stimulan :

Bersifat meningkatkan aktifitas syaraf pusat. Contoh : Kokain, Nikotin, Kafein Halusinogen :

Mempengaruhi syaraf pusat sehingga memberi halusinasi orang, tempat dan waktu. Contoh : Ganja, LSD, Ekstasy

5

5..33.. RReeaakkssiiTTuubbuuhhtteerrhhaaddaappNNAAPPZZAA

Sekarang kamu sudah cukup tahu tentang macemnya NAPZA, tapi jika kita pakai obat-obat diatas efek yang ditimbulkan akan lebih banyak sisi negatifnya daripada positifnya. Apalagi jika pemakain itu diluar petunjuk dokter dan tidak digunakan untuk tujuan pengobatan.

(61)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(62)

LEMBAR - 61 -

Dibawah ini merupakan reaksi tubuh yang timbul akibat penyalahgunaan NAPZA.

1. Kecanduan (Adiksi):

Suatu kondisi dimana seseorang merasa tidak mampu melakukan aktifitas/kegiatan tanpa menggunakan NAPZA

2. Ketergantungan (Dependensi):

Suatu bentuk ekstrem dari kecanduan dimana seseorang merasa membutuhkan NAPZA tiap saat bahkan sampai melupakan kegiatan sehari-hari.

3. Toleransi:

Peningkatan jumlah dosis secara bertahap dan tanpa disadari oleh penyalahguna.

4. Over Dosis :

Dosis yang digunakan melebihi dosis yang maksimal sehingga dapat mengakibatkan kematian.

5. Withdrawal Syndrome (Sakauw):

Gejala yang muncul apabila penggunaan NAPZA dihentikan tiba-tiba

Gejala SAKAW Ringan-Sedang : nyeri otot & tulang, mual muntah, mata merah, keringat dingin, suhu badan meningkat, wajah memerah, nadi cepat, tekanan darah meningkat Berat : semua gejala diatas + keluar cairan dari semua lubang tubuh.

(63)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(64)

LEMBAR - 63 - 5

5..44 JJeenniiss--jjeenniissNNAAPPZZAAyyaannggbbeerreeddaarr

1. Heroin (Putauw, pt, etep )

Gejala yang timbul setelah pemakaian : pusing, mual, rasa gembira yang berlebihan (euforia), kesadaran menurun, ngomong kacau, rasa sakit berkurang, nafas lambat,dll Cara pakai : disuntik dan dihisap.

2. Ekstasi (xtc, i )

Gejala setalah pemakaian: rasa gembira berlebih, percaya diri meningkat, aktifitas fisik jadi tahan lama, nafsu makan hilang, nafas cepat, detak jantung cepat, gairah seksual meningkatdll Cara pakai : ditelan

3. Sabu-Sabu ( SS, Ubas )

Gejala setelah pemakaian : = XTC, tanpa nafsu makan hilang Cara pakai : disuntik dihisap

4. Ganja ( Cimeng, Hashis, mariyuana, kanabis)

Gejala setelah pemakaian : gembira berlebihan, percaya diri meningkat, mengalami halusinasi, seakan-akan melihat sesuatu yang penuh dengan warna, konsentrasi dan daya tangkap otak turun, dll Cara pakai : dihisap atau dimakan

5. Kokain ( kristal, Crack, )

Gejala setelah Pemakaian : Kewaspadaan meningkat, Gembira, Berkurang rasa lapar, tenaga bertambah, sukar tidur, pupil mata membesar Denyut nadi & tekanan Darah meningkat. Cara pakai : Dihisap, ditelan bersama minuman, disuntikkan.

(65)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(66)

LEMBAR - 65 - 5

5..55.. FFaakkttoorrPPeennyyeebbaabb

Faktor penyebab jatuhnya remaja dalam penyalahgunaan NAPZA biasanya dipengaruhi oleh 2 hal pokok yaitu:

1. Faktor Individu Ingin coba-coba, Berontak terhadap nilai sosial dan aturan yang ada, Pelarian dari masalah, Kurang PD, Rasa ingin tahu yg berlebihan

2. Faktor Lingkungan Kondisi keluarga tidak harmonis, Solidaritas dan sungkan pada teman, Bergaul dengan pecandu, Ikut mode (biar nggak ketinggalan jaman), Pengawasan yang kurang dari keluarga & sekolah.

5

5..66.. TTaannddaa--ttaannddaasseeoorraannggppeennyyaallaahhgguunnaa

Seseorang yang menyalahgunakan pemakaian Napza bisa tampak dari tanda-tanda fisik dan perubahan tingkah lakunya. Tanda-tanda tersebut antara lain :

1. Adanya bekas suntikan yang tampak hitam atau kemerahan di tangan 2. Tubuh kurus dan tidak terawat

3. Gigi hitam dan keropos

4. Sering merasa silau sehinga suka pakai kacamata hitam 5. Suka menyendiri atau bergaul dengan kelompoknya saja 6. Menutup diri pada orang lain karena perasaan curiga

(67)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(68)

LEMBAR - 67 -

Tapi ingat, belum tentu seseorang dengan 1 atau 2 tanda diatas berarti seorang pecandu. Siapa tahu dia memang suka mandi lama atau lagi sedih. Jadi kita tidak diharapkan untuk berburuk sangka pada mereka, kecuali jika kamu merasa ada sesuatu yang lain dari yang lainnya mungkin mereka memang seorang pecandu.

5

5..77 KKoommpplliikkaassiiyyaannggddiittiimmbbuullkkaann

Pada suatu saat, dalam jangka waktu yang bervariasi para penyalahguna NAPZA ini akan merasakan akibat yang tidak pernah disangka dan bahkan tidak terpikir oleh mereka sebelumnya. Akibat-akibat jangka panjang ini disebut dengan KOMPLIKASI. Komplikasi dari penyalahgunaan Napza antara lain:

1. Gangguan syaraf pusat / otak : Nyeri berkepanjangan, Kejang sampai timbul kegilaan, Fungsi otak berkurang (jadi lolak-lolok), Pelupa, dll

2. Gangguan pernafasan : Kerusakan paru dan refleks nafas berkurang

3. Gangguan sistem pencernaan : Diare, Konstipasi (susah buang hajat), Radang lambung sampai Perdarahan Lambung, Hepatitis

(69)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(70)

LEMBAR - 69 - 4. Gangguan kulit : Infeksi sampai bernanah

5. Gangguan pembuluh darah jantung dan otak : Stroke( Perdarahan otak), Menderita sakit jantung (Penyakit jantung koroner)

6. Gangguan sistem reproduksi : gangguan menstruasi, Impotensi, Kemandulan

7. Terinfeksi HIV/AIDS (80% penderita HIV/AIDS disebabkan karena pengunaan jarum suntik tidak steril yang digunakan berulang-ulang dan lebih pada satu orang)

8. Melakukan tindak kriminalitas dari mencuri sampai pada kasus yang berat

9. Mengabaikan keluarga, yang diingat adalah narkoba tidak peduli thd orang tua, studi atau yang lain.

10. Melukai diri sendiri & orang lain

11. Penurunan prestasi studi, sering malas akibat kemunduran fungsi otak 12. Percobaan bunuh diri

(71)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(72)

LEMBAR - 71 - 5

5..88.. TTaahhaappaannppeennggoobbaattaannbbaaggiiPPeeccaanndduuNNaarrkkoobbaa

Bila seorang pecandu Narkoba ingin bebas dari ketergantungan maka ia harus memiliki niat dan keinginan untuk bebas dari ketergantungannya karena jika ia tidak memiliki niat dan keinginana maka ia akan kembali menggunakan Narkoba tersebut.

1. Pengobatan Adiksi ( Detoksifikasi ) 2. Pengobatan Infeksi

3. Rehabilitasi 4. Pelatihan Mandiri 5

5..99 PPeenncceeggaahhaannyyaannggddaappaattkkiittaallaakkuukkaann

a. Ada beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan:

1. Berani mengatakan tidak 2. Memperkuat keimanan

3. Memilih lingkungan pergaulan yang sehat 4. Komunikasi yang baik

5. Hindari pintu masuk narkoba yaitu Rokok

b. Beberapa cara untuk mengatakan tidak pada narkoba:

1. Tidak

2. Ah, saya sedang tidak ingin

3. Saya sedang sakit

4. Saya tidak suka obat-obatan itu 5. Saya harus pergi sekarang juga

(73)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

(74)

LEMBAR - 73 -

7. Tidak pernah terlintas dihati saya untuk menggunakan obat-obatn itu 8. Saya tahu reputasi kamu

9. Kalau kamu sayang sama saya, pasti kamu tidak akan meminta saya untuk

menggunakan obat itu

10. Ah… sekolah lebih penting daripada harus ngobat 11. Nanti orang lain tahu

12. Saya alergi dengar nama itu 13. Ah…. Itu nggak ada gunanya 14. Tunggu, saya pikir-pikir dahulu 15. Ah…. Agama saya melarang itu 16. Saya pasti dibunuh orang tua saya 17. Kalau saya bilang tidak pokoknya tidak

18. Jangan minta saya untuk menggunakan obat itu 19. Saya lagi tidak senang

20. Wah….. kalau itu sih lebih banyak tidak enaknya daripada enaknya 21. Rasanya saya mendengar ayah saya memanggil

22. Saya harus menyelesaikan pekerjaan rumah 23. Orang tua saya sedang menunggu

24. Kalau kita menggunakannya sekarang, pasti masa depan kita berantakan 25. Saya ingin kamu pergi dari sini

26. Saya tidak mau

27. Rasanya ibu saya memanggil saya

28. Kamu sudah memikirkan akibatnya belum 29. Pergi!!!!

30. Ah….. itu sih besok-besok aja 31. Pelatih saya bilang nggak boleh

(75)

Kerjasama BKKBN dengan Yayasan AIDS Indonesia

LEMBAR - 74 -

D

D

A

A

F

F

T

T

A

A

R

R

P

P

U

U

S

S

T

T

A

A

K

K

A

A

1. FCI, Commitments to Sexual and Reproductive Health and Rights for All: Framework for Action. New York: Family Care International, 1995.

2. Harris, Robie H. Changing Bodies, Growing Up, Sex,and Sexual Health: It’s Perfectly Normal. Cambridge, MD: Candlewick Press, first paper back edition 1996.

3. Hatcher, Robert et.al. The Essentials of Contraceptive Techno-logy. Baltimore: JHU-CCP, July 1997.

4. PAHO/WHO. Promotion of Sexual Health: Recommendations for Action. Guatemala: PAHO/WHO, May 19-22, 2000

5. Djajadilaga. Langkah-langkah Praktek Paket Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Depkes RI, 1999.

6. Murniati, Nunuk (ed.). Gerakan Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Indonesian. Jakarta: GAKTPI, 1997

7. LBH-APIK. Penganiayaan terhadap Istri adalah Kejahatan. Lembar informasi Seri 6. Jakarta: LBHAPIK,

8. Marcoes, Lies, G. Wandita, and E. Prasetyo (eds.). Bila Perempuan Tidak Ada Dokter: Panduan Perawatan Kesehatan dan Pengobatan bagi Perempuan. Jakarta: INSIST Press, Ford

9. Health Guide for Women. Berkeley, California: The Hesperian Foundation, 1997.)

10. Mitra Perempuan. Perubahan dalam Sistem Peradilan Pidana untuk Penghapusan Terhadap Perempuan. Hasil Lokakarya. Jakarta: Mitra Perempuan, 1999.

11. Mitra Perempuan. Istri & Anak Butuh Kasih Sayang Bukan Kekerasan. Serial Pendidikan dan Penyadaran Masyarakat. Jakarta: Mitra Perempuan, 1999.

(76)

LEMBAR - 75 -

12. Rifka Annisa. Kekerasan Terhadap Istri. (Brochure). Yogyakarta: Rifka Annisa dan the Ford Foundation, nd.

13. The Boston Women’s Health Book Collective. The New Our Bodies, Ourselves. New York: Simon & Schuster, Inc. 1976.

14. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia. Kekerasan Terhadap Perempuan: Program Seri Lokakarya Kesehatan Perempuan. Jakarta: YLKI dan the Ford Foundation, 1998.

15. Sumber: Harris, Robie H. Growing Up, Changing Bodies, Sex, and Sexual Health: Let’s Talk about Sex . first published 1994 by Walker Books Ltd.

16. Majalah dewi Gaya Cosmopolitan ; Bonus dewi No. 9/VIII September 1999. NAZA ( Narkotik, Alkohol & ZatAditif ) No Way Foundation, JKPIT, 1999 (Buku asli: Burns, A. August et.al. Where Women Have No Doctor: A

Referensi

Dokumen terkait

seksual yang dilakukan remaja tidak sampai melakukan hubungan seks oleh. karena takut resiko, antara lain adalah kehamilan, PMS, melanggar

Tabel 4.6 Hubungan antara Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Seksual Selama Kehamilan pada Trimester I

Hasil penelitian penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan cukup (53,3%), pengetahuan

Tujuan : Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat kepercayaan terhadap mitos tentang makanan dalam kehamilan dengan ukuran lingkar lengan atas ibu hamil

6 Menurut saya berhubungan seksual selama kehamilan dapat menyebabkan kelahiran bayi sebelum waktunya 9 kelahiran bayi sebelum usia kehamilan 37 minggu. 7 Menurut saya

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang hubungan seksual dalam masa kehamilan berdasarkan umur, pendidikan,

Latar Belakang : Kehamilan membawa perubahan terhadap kondisi fisik, psikologi dan hormonal pada setiap perempuan hamil yang akan mempengaruhi emosi dan perilaku

Hasil penelitian penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan cukup (53,3%), pengetahuan