• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 13

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 13"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

BERITA DAERAH KOTA JAMBI

TAHUN 2009 NOMOR 13

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 13 TAHUN 2009

TENTANG

FUNGSI DINAS, SEKRETARIAT, BIDANG DAN RINCIAN TUGAS SUB BAGIAN, SEKSI SERTA TATA KERJA PADA

DINAS PENDAPATAN KOTA JAMBI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA JAMBI,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 21 Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas-dinas Daerah Kota Jambi, dipandang perlu mengatur mengenai Fungsi Dinas, Sekretariat, Bidang dan Rincian Tugas Sub Bagian, Seksi serta Tata Kerja Dinas Pendapatan Kota Jambi;

(2)

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota Jambi tentang Fungsi Dinas, Sekretariat, Bidang dan Rincian Tugas Sub Bagian, Seksi serta Tata Kerja Dinas Pendapatan Kota Jambi.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Otonom Kota Besar Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 20);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

(3)

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Kewenangan Pemerintahan antara Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

(4)

6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

7. Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 7 Tahun 2008 tentang Penetapan Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Jambi (Lembaran Daerah Kota Jambi Tahun 2008 Nomor 07);

8. Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas-dinas Daerah Kota Jambi (Lembaran Daerah Kota Jambi Tahun 2008 Nomor 10).

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG FUNGSI DINAS, SEKRETARIAT, BIDANG DAN RINCIAN TUGAS SUB BAGIAN, SEKSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KOTA JAMBI.

(5)

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Jambi;

2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah;

3. Walikota adalah Walikota Jambi;

4. Dinas adalah Dinas Pendapatan Kota Jambi; 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendapatan

Kota Jambi;

6. Sekretaris adalah Kepala Sekretariat pada Dinas Pendapatan Kota Jambi;

7. Kepala Bidang adalah Kepala Bidang pada Dinas Pendapatan Kota Jambi;

8. Kepala Sub Bagian adalah Kepala Sub Bagian pada Dinas Pendapatan Kota Jambi;

9. Kepala Seksi adalah Kepala Seksi pada Dinas Pendapatan Kota Jambi;

10. Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin satuan organisasi;

(6)

11. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi keahlian dan/atau keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi.

BAB II FUNGSI DINAS

Pasal 2

Dinas Pendapatan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan daerah;

b. penyelenggaraan tata usaha dinas;

c. pelaksanaan pendaftaran dan pendataan wajib pajak daerah;

d. pelaksanaan penetapan dan penagihan pajak daerah;

e. pelaksanaan pembukuan penerimaan dan pelaporan penerimaan pendapatan daerah; f. pembinaan, penyuluhan dan pengendalian

dibidang pendapatan daerah;

g. pelaksanaan administrasi pajak bumi dan bangunan;

(7)

h. koordinasi dengan instansi terkait dibidang pajak daerah untuk meningkatkan pendapatan daerah.

BAB III

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Bagian Pertama

Sekretariat Pasal 3

(1) Sekretariat berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya; (2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;

(3) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan ketatausahaan yang meliputi ; urusan umum, kepegawaian, ketatalaksanaan, keuangan, perencanaan dinas serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

(8)

Pasal 4

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3), Sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. pembinaan administrasi dalam melaksanakan urusan umum, rumah tangga, perlengkapan, keuangan dan kepegawaian;

b. pelayanan dan penyelenggaraan administrasi kepegawaian, keuangan, rumah tangga, umum dan humas;

c. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 5

(1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, terdiri dari :

a. sub bagian umum; b. sub bagian keuangan; c. sub bagian kepegawaian.

(2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

(9)

Pasal 6

Sub Bagian Umum mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan urusan umum, dengan rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun rencana kerja sub bagian umum; b. melaksanakan ketatusahaan, kearsipan,

perlengkapan, kerumahtanggaan dan hubungan masyarakat;

c. mengagendakan, mengarsipkan dan mendistribusikan surat menyurat;

d. melaksanakan administrasi dan surat menyurat kendaraan dinas serta perjalanan dinas;

e. melaksanakan pengadaan, pendistribusian, pemeliharaan dan inventaris barang milik daerah;

f. mempersiapkan penyelenggaraan rapat, penerimaan tamu dan kelancaran hubungan melalui alat-alat komunikasi;

g. mengatur pelaksanaan perforasi karcis/benda berharga ;

h. menghimpun dan menyusun laporan tahunan dinas;

i. membuat laporan bulanan dan tahunan;

j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(10)

Pasal 7

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan urusan keuangan, dengan rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun rencana kerja sub bagian keuangan; b. melaksanakan ketatausahaan urusan keuangan,

pengeluaran dan pendapatan;

c. menyelenggarakan pembukuan, perbendaharaan dan kas;

d. merencanakan biaya kebutuhan operasional dinas;

e. melaksanakan penyelenggaraan administrasi keuangan;

f. melaksanakan pembuatan laporan berkala dan tahunan;

g. membuat laporan bulanan dan tahunan;

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidangnya.

Pasal 8

Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan urusan kepegawaian, dengan rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana kerja sub bagian

(11)

kepegawaian;

b. mengusulkan kenaikan pangkat, imfassing, permohonan izin dan tugas belajar, perpindahan dan sanksi berat, pemberian tanda penghargaan/tanda jasa, cuti besar, sakit, bersalin, alasan penting dan cuti di luar tanggung negara, pensiun, izin perkawinan dan perceraian, karis karsu, askes, taspen, bapertarum, kenaikan gaji berkala kepala satuan kerja perangkat daerah;

c. memproses, mengolah data dan dokumentasi pegawai yang meliputi; kenaikan gaji berkala, cuti tahunan dan izin tidak bertugas;

d. merencanakan dan mengusulkan kebutuhan jenis pendidikan dan pelatihan, calon peserta pendidikan dan pelatihan, serta calon peserta ujian dinas pegawai;

e. menyusun daftar urut kepangkatan ;

f. mengusulkan permohonan kartu pegawai, kartu istri/kartu suami, kartu tabungan asuransi pensiun dan kartu asuransi kesehatan;

g. menyiapkan dan memproses daftar penilaian pelaksanaan pekarjaan pegawai dan laporan pajak pribadi ;

(12)

i. melaksanakan tertib administrasi serta membuat laporan berkala dan tahun ;

j. membuat laporan bulanan dan tahunan;

k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidangnya.

Bagian Kedua

Bidang Pendaftaran dan Pendataan Pasal 9

(1) Bidang Pendaftaran dan Pendataan berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya;

(2) Bidang Pendaftaran dan Pendataan dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;

(3) Kepala Bidang Pendaftaran dan Pendataan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan pendaftaran, pendataan dan dokumentasi pajak daerah serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

(13)

Pasal 10

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3), Bidang Pendaftaran dan Pendataan mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. penyusunan program kerja Bidang Pendaftaran dan Pendataan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. pelayanan pendaftaran dan pendataan pajak daerah;

c. pengelolaan dan pengendalian data objek pajak dan subjek pajak daerah;

d. pengelolaan dokumen administrasi yang berkaitan dengan pajak daerah;

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidangnya.

Pasal 11

(1) Bidang Pendaftaran dan Pendataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, terdiri dari :

a. seksi pendaftaran; b. seksi pendataan;

(14)

(2) Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 12

Seksi Pendaftaran mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pendaftaran dan Pendataan dalam urusan pendaftaran pajak daerah, dengan rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun rencana kerja seksi pendaftaran; b. menerima dan mencatat fomulir pendaftaran

pajak daerah dari wajib pajak daerah ke dalam buku registrasi pendaftaran;

c. meneliti dan memproses kelengkapan administrasi pendaftaran pajak daerah;

d. memeriksa kelengkapan surat pemberitahuan pajak daerah yang disampaikan wajib pajak daerah untuk penerbitan data pajak daerah; e. melaksanakan pencatatan data dan perubahan

data pajak daerah ke dalam kartu data pajak daerah;

f. mendistribusikan berkas pendaftaran pajak daerah kepada seksi dokumentasi pajak daerah

(15)

untuk pemberian nomor pokok wajib pajak daerah;

g. meneliti kartu data pajak daerah untuk proses registrasi yang telah tercatat dalam daftar buku induk wajib pajak daerah maupun hasil pemeriksaan lapangan dan mendistribusikan kepada Bidang Penetapan dan Penagihan untuk proses penerbitan surat ketetapan pajak daerah; h. melaksanakan proses permintaan perporasi

karcis/tanda masuk kegiatan pertunjukan hiburan;

i. membuat laporan bulanan dan tahunan;

j. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidangnya.

Pasal 13

Seksi Pendataan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pendaftaran dan Pendataan dalam urusan pendataan, dengan rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun rencana kerja seksi pendataan; b. melaksanakan pengkajian terhadap data-data

pajak daerah untuk peningakatan pendapatan daerah;

c. melaksanakan pemeriksaan lapangan atas kebenaran data yang disampaikan oleh wajib

(16)

pajak;

d. melaksanakan pemeriksaan lapangan terhadap laporan tutup permanen atau tutup sementara maupun perubahan data pajak daerah;

e. melaksanakan monitoring di lapangan terhadap perkembangan data atau perubahan data pajak daerah serta membuat laporannya;

f. mendistribusikan kepada seksi pendaftaran dan seksi dokumentasi pajak daerah terhadap hasil temuan data baru maupun perubahan data di lapangan untuk bahan penerbitan kartu data dan perubahan pada buku induk wajib pajak daerah; g. membuat laporan bulanan dan tahunan;

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidangnya.

Pasal 14

Seksi Dokumentasi Pajak Daerah mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pendaftaran dan Pendataan dalam urusan dokumentasi pajak daerah, dengan rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun rencana kerja seksi dokumentasi pajak daerah;

b. menyusun daftar induk wajib pajak daerah dan mencatat ke dalam buku induk;

(17)

c. menyusun daftar pemisahan wajib pajak daerah menurut golongan dan jenis pajak daerah serta mencatat ke dalam buku pemisahan;

d. pemberian nomor pokok wajib pajak daerah serta penerbitan kartu pengenal nomor pokok wajib pajak daerah;

e. menginventaris jumlah wajib pajak daerah per jenis dan golongan;

f. menerima laporan dari Seksi Pendataan untuk perubahan dan penghapusan data wajib pajak daerah dalam daftar buku induk;

g. membuat laporan bulanan dan tahunan;

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidangnya.

Bagian Ketiga

Bidang Penetapan dan Penagihan Pasal 15

(1) Bidang Penetapan dan Penagihan berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya;

(2) Bidang Penetapan dan Penagihan dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

(18)

melalui Sekretaris;

(3) Kepala Bidang Penetapan dan Penagihan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan urusan penetapan, penagihan, keberatan dan angsuran serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 16

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3), Bidang Penetapan dan Penagihan mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan program kerja bidang penetapan

dan penagihan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. pelayanan teknis perhitungan, penetapan pajak daerah serta keberatan dan permohonan angsuran terhadap pajak daerah;

c. penagihan terhadap pajak daerah;

d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidangnya.

(19)

Pasal 17

(1) Bidang Penetapan dan Penagihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, terdiri dari :

a. seksi penetapan; b. seksi penagihan;

c. seksi keberatan dan angsuran.

(2) Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 18

Seksi Penetapan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Penetapan dan Penagihan dalam urusan penetapan pajak daerah, dengan rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun rencana kerja seksi penetapan;

b. melaksanakan perhitungan penetapan pajak daerah secara jabatan bagi wajib pajak daerah yang tidak menyerahkan Surat pemberitahuan pajak daerah;

c. melaksanakan perhitungan penetapan pajak daerah tambahan atau kurang bayar;

(20)

d. melaksanakan perhitungan angsuran dan denda pajak daerah;

e. menerbitkan surat ketetapan pajak daerah dan menyusun daftar rekapitulasi untuk disampaikan kepada bidang perencanaan dan pelaporan ; f. membuat laporan bulanan dan tahunan;

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidangnya.

Pasal 19

Seksi Penagihan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Penetapan dan Penagihan dalam urusan penagihan pajak daerah, dengan rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun rencana kerja seksi penagihan;

b. melaksanakan penagihan terhadap tunggakan pajak daerah;

c. menyiapkan bahan untuk tindak lanjut upaya penyelesaian penagihan dilapangan;

d. membuat daftar dan mencatat wajib pajak yang telah melunasi tunggakan pajak daerah ke dalam buku kendali;

e. menyusun daftar wajib pajak yang mendapat teguran dan surat paksa;

(21)

f. menyampaikan dan mendistribusikan surat teguran, surat paksa kepada wajib pajak dalam upaya penagihan;

g. membuat laporan bulanan dan tahunan;

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidangnya.

Pasal 20

Seksi Keberatan dan Angsuran mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Penetapan dan Penagihan dalam urusan keberatan dan angsuran terhadap pajak daerah, dengan rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun rencanan kerja seksi keberatan dan angsuran;

b. menerima, meneliti dan meninjau ulang permohonan keberatan dan keringanan angsuran pajak daerah yang disampaikan oleh wajib pajak;

c. menyiapkan bahan pertimbangan atasan dalam menerima atau menolak keberatan dan angsuran;

(22)

permohonan keberatan yang tidak disetujui; e. mengajukan surat perjanjian angsuran

pembayaran agi permohonan angsuran yang telah disetujui;

f. membuat laporan bulanan dan tahunan;

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidangnya.

Bagian Keempat

Bidang Perencanaan dan Pelaporan Pasal 21

(1) Bidang Perencanaan dan Pelaporan berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya;

(2) Bidang Perencanaan dan Pelaporan dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;

(3) Kepala Bidang Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan perencanaan, pelaporan dan pembukuan penerimaan serta melaksanakan

(23)

tugas lain yang diberikan Kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 22

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (3), Bidang Perencanaan dan Pelaporan mempunyai fungsi sebagai berikut: a. penyusunan perencanaan dan pendapatan

daerah;

b. penyusunan pelaporan pendapatan daerah; c. pelaksanaan pembukuan penerimaan pendapatan

daerah;

d. pelaksanaan monitoring dan evaluasi penerimaan pendapatan daerah;

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidangnya.

Pasal 23

(1) Bidang Perencanaan dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, terdiri dari :

(24)

b. seksi pelaporan;

c. seksi pembukuan penerimaan.

(2) Seksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 24

Seksi Perencanaan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Perencanaan dan Pelaporan dalam urusan Perencanaan, dengan rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun rencana kerja seksi perencanaan ; b. menyusun rencana pendapatan daerah baik yang

bersumber dari pendapatan asli daerah maupun pendapatan daerah lainnya;

c. menghimpun dan mengelola usulan program dari sekretariat dan masing-masing bidang; d. melaksanakan rekapitulasi penerimaan

pendapatan daerah;

e. menyiapkan bahan evaluasi peningkatan pendapatan daerah;

f. menyusun dan merumuskan rencana strategis, rencana tahunan dan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;

(25)

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidangnya.

Pasal 25

Seksi pelaporan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Perencanaan dan Pelaporan dalam urusan pelaporan, dengan rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun rencana kerja seksi pelaporan ;

b. mencatat dan membuat daftar harian realisasi penerimaan pendapatan daerah melalui bendahara penerimaan maupun melalui bank (kas daerah);

c. membuat laporan realisasi penerimaan pendapatan daerah bulanan, triwulan dan tahunan;

d. menyiapkan bahan evaluasi laporan penerimaan daerah yang disampaikan oleh instansi pemungut;

e. menghimpun laporan realisasi pendapatan daerah dari instansi pemungut;

(26)

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidangnya.

Pasal 26

Seksi Pembukuan dan Penerimaan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Perencanaan dan Pelaporan dalam urusan pembukuan dan penerimaan, dengan rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja seksi pembukuan

penerimaan;

b. menerima dan membukukan surat ketetapan pajak yang telah dibayar lunas melalui bendahara penerimaan;

c. mencatat penerimaan pajak daerah melalui Kas daerah;

d. mencatat penerimaan kedalam kartu kendali bagi yang telah melunasi pajak daerah;

e. mencatat dan membukukan serta menyusun daftar tunggakan pajak daerah dan penerimaan lainnya;

f. menyerahkan salinan daftar tunggakan pajak daerah serta cross cek kebenarannya dengan

(27)

bidang penetapan dan penagihan serta bidang pendaftaran dan pendataan;

g. membuat laporan bulanan dan tahunan;

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidangnya.

Bagian Kelima

Bidang Pengendalian, Penyuluhan, Pajak Bumi dan Bangunan

Pasal 27

(1) Bidang Pengendalian, Penyuluhan dan Pajak Bumi dan Bangunan berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya;

(2) Bidang Pengendalian, Penyuluhan, Pajak Bumi dan Bangunan dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris; (3) Kepala Bidang Pengendalian, Penyuluhan, Pajak

Bumi dan Bangunan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pengendalian dan penertiban, penyuluhan dan pajak bumi dan bangunan serta melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

(28)

Pasal 28

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (3) bidang Pengendalian, Penyuluhan, Pajak Bumi dan Bangunan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. penyusunan program kerja Bidang Pengendalian, Penyusunan dan pajak bumi bangunan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. pelaksanaan pengendalian dan penertiban pajak

daerah serta perpajakan lainnya;

c. penyusunan rencana kegiatan dan pelaksanaan penyuluhan dibidang pajak daerah serta perpajakan lainnya ;

d. pelaksanaan administrasi pajak bumi dan bangunan ;

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidangnya.

(29)

Pasal 29

(1) Bidang Pengendalian, Penyuluhan, Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, terdiri dari :

a. seksi pengendalian dan penertiban; b. seksi penyuluhan;

c. seksi pajak bumi dan bangunan.

(2) Seksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 30

Seksi Pengendalian dan Penertiban mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pengendalian, Penyuluhan, Pajak Bumi dan Bangunan dalam urusan pengendalian dan penertiban pajak daerah, dengan rincian tugas sebagai berikut :

(30)

penertiban ;

b. menyusun ranperda dan peraturan dibidang pajak daerah;

c. melaksanakan pengawasan dibidang pajak daerah;

d. melaksanakan pengkajian produk hukum dibidang pajak daerah.;

e. membantu auditor untuk melaksanakan audit pajak daerah;

f. melaksanakan penertiban reklame terkait dengan kepatuhan pembayaran pajak reklame;

g. membuat laporan bulanan dan tahunan;

h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidangnya.

Pasal 31

Seksi Penyuluhan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pengendalian, Penyuluhan, Pajak Bumi dan Bangunan dalam urusan penyuluhan, dengan rincian tugas sebagai berikut :

a. menyusun rencana kerja seksi penyuluhan ; b. menyusun materi sosialisasi dibidang pajak

(31)

c. mempublikasikan kepada masyarakat melalui media tentang pajak daerah;

d. menyusun jadwal pelaksanaan penyuluhan dibidang pajak daerah;

e. membuat laporan bulanan dan tahunan;

f. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 32

Seksi Pajak Bumi dan Bangunan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pengendalian, Penyuluhan, Pajak Bumi dan Bangunan dalam urusan administrasi Pajak bumi dan bangunan, dengan rincian tugas sebagai berikut:

a. menyusun program kerja seksi pajak bumi dan bangunan;

b. menyusun laporan penerimaan pajak bumi dan bangunan ;

c. menyusun jadwal dan bahan evaluasi penerimaan pajak bumi dan bangunan ditingkat kota serta tingkat Kecamatan;

(32)

pemberitahuan pajak terhutang pajak bumi dan bangunan dari kolektor kelurahan dan mengembalikannya kepada kantor pelayanan pajak pratama jambi;

e. menyusun dan menjabarkan target nasional yang telah ditetapkan kantor pelayanan pajak pratama serta menyusun peringkat penerimaan pajak bumi dan bangunan per kecamatan dan per kelurahan;

f. melakukan pendistribusian surat pemberitahuan pajak terhutang pajak bumi dan bangunan kepada wajib pajak melalui camat dan lurah; g. membuat laporan bulanan dan tahunan;

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Bagian Keenam

Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 33

(1) Kelompok jabatan fungsional berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya;

(33)

(2) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinir oleh seorang tenaga fungsional senior selaku ketua kelompok yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;

(3) Tenaga fungsional senior sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berdasarkan kepangkatan;

(4) Jumlah Tenaga Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan, beban kerja dan kemampuan keuangan Daerah;

(5) Tenaga Fungsional dalam melaksanakan tugasnya diatur dengan Peraturan Walikota;

BAB IV TATA KERJA

Pasal 34

(1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah;

(2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas;

(34)

(3) Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris;

(4) Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris; (5) Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi dalam

melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang; (6) Hubungan antara Kepala Dinas dengan

bawahannya atau sebaliknya secara administrasi dilaksanakan melalui Sekretaris.

Pasal 35

(1) Kepala Dinas berkewajiban mengoordinasikan seluruh kegiatan Dinas;

(2) Kepala Dinas berkewajiban melaksanakan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi baik dalam lingkungan Dinas maupun dengan instansi lain yang terkait;

(35)

(3) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi berkewajiban melaksanakan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi sesuai dengan bidangnya;

(4) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi bertanggung jawab memberikan bimbingan atau pembinaan kepada bawahannya serta melapor hasil pelaksanaan tugas menurut jenjang jabatannya masing-masing;

BAB V

KETENTUAN PENUTUP Pasal 36

Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, maka Keputusan Walikota Jambi Nomor 60 Tahun 2001 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Bagian dan Sub-Sub Dinas serta Uraian Tugas Sub-Sub Bagian dan Seksi-Seksi pada Dinas Pendapatan Daerah Kota Jambi (Lembaran Daerah Kota Jambi Tahun 2001 Nomor 23), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

(36)

Pasal 37

Peraturan Walikota ini berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam berita daerah Kota Jambi.

Ditetapkan di Jambi pada tanggal 4 Maret 2009

WALIKOTA JAMBI, d.t.o

BAMBANG PRIYANTO

Diundangkan di Jambi pada tanggal 4 Maret 2009

Plt. SEKRETARIS DAERAH KOTA JAMBI d.t.o

(37)

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 13

Referensi

Dokumen terkait

Kepala Seksi Penetapan mempunyai tugas membantu kepala bidang pendataan, pengolahan dan penetapan dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi,

PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2021 TENTANG PENDAFTARAN, PENDATAAN DAN PEMERINGKATAN, PEMBINAAN

(1) Bidang Pendaftaran, Pendataan dan Penetapan mempunyai tugas membantu kepala Badan Pendapatan Daerah dalam hal melaksanakan kegiatan pendaftaran dan pelayanan urusan

Kepengurusan swasta ini juga mengandung pengertian bahwa setiap harta wakaf mempunyai manajer tersendiri dimana ia bisa hanya bekerja untuk wakaf, atau bisa

Dalam kesempatan yang istimewa ini, secara khusus kami sampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah memberikan kontribusinya, terutama

Hasil perikanan dari sungai ini lebih tinggi dibandingkan Sungai Merang, walaupun luasan hutan dan sungai lebih kecil daripada Sungai Merang Sungai Medak sama dengan sungai

Bila penggantian nilai T tidak dilakukan sampai batas akhir yang telah ditentukan pada point 5.3.b, maka sistem informasi akademik akan mengubah nilai T menjadi nilai

Kecepatan transfer massa zat gula pada operasi kristalisasi larutan gula dalam tangki berpengaduk dikontrol oleh dua langkah tahapan yaitu. difusi zat melewati lapisan