• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIAPAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK JURNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KESIAPAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK JURNAL"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KESIAPAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMA

NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

JURNAL

PUTRA SURIANTO

10070136

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2014

(2)

KESIAPAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMA

NEGERI 1 PANTAI CERMIN

Oleh:

Putra Surianto1 Yenni Melia2. Marleni3

Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

Education will not be able to run without the curriculum, while the shooting went curriculum should always be developed in accordance with the times. The implementation of the curriculum in 2013 in SMA N 1 Pantai Cermin real mirrors are not yet ready because of SMA N 1 Pantai Cermin is not a former school RSBI and not accredited and facilities are inadequate and delay the training of teachers. This study aimed to describe the readiness of sociology teachers implement the curriculum in 2013 in the learning process of Sociology at SMA N 1 Pantai Cermin, Solok regency. Determination of informants is the porposive sampling techniques. Techniques of data collection is done by tracking documents, observations and interviews. The unit is an individual data analysis and data analysis using interactive model proposed by Milles and Huberman stages of data collection, data reduction, data presentation, and drawing kesimpulan.Berdasarkan results of research conducted, it can be concluded that (1). Readiness teachers in planning that teachers are able to create lesson plans teacher lesson plans curriculum in 2013 and is in accordance with the scope Permendikbud 2013 81A (2). Readiness of teachers in the implementation of learning that teachers already menerapkankan scientific approach in the process of learning is done in class. (3). Readiness teachers in an authentic assessment that teachers have not applied all manner of authentic assessment to students both in assessing the attitudes, skills and knowledge. Thus it can be concluded that sociology teachers not yet fully ready to implement Curriculum 2013.

Keywords: Readiness, Teacher, Implement Curriculum 2013.

1

Mahasiswa program pendidikan sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Pembimbing I dan dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

(3)

PENDAHULUAN

Berdasarkan Undang-undang Repuplik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sisdiknas pasal 35 dan 36 yang menekankan perlunya peningkatan standar nasional pendidikan sebagai acuan kurikulum secara berencana dan berkala dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional (Mida, 2013: 111). Diakui atau tidak, pendidikan merupakan tombak kemajuan sebuah bangsa. Bangsa akan menjadi maju apabila memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas atau bermutu tinggi. Adapun mutu bangsa di kemudian hari tergantung pada pendidikan yang diberikan generasi masa kini, Terutama melalui pendidikan formal di sekolah (Mida, 2013 :5). Pendidikan tidak akan bisa berjalan tanpa adanya kurikulum, sedangkan kurikulum yang bejalan harus selalu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, jadi pada tahun 2013 Kurikulum KTSP sudah tidak lazim lagi karena tuntutan zaman yang sudah semakin banyak, sehingga kini pemerintah meluncurkan kurikulum baru yang disebut dengan Kurikulum 2013.

Penerapan Kurikulum 2013 sudah sampai ke daerah-daerah seperti di Kabupaten Solok contohnya adalah SMA N 1 Pantai Cermin. Dalam Kurikulum 2013 sekolah yang bisa menerapakan Kurikukum 2013 adalah sekolah yang berakreditasi A, mantan sekolah RSBI tapi kalau diamati SMA N 1 Pantai Cermin belum memenuhi syarat yang sudah ada tersebut seperti yang

yang diungkapkan oleh bapak Drs. Zulmarnus selaku kepala sekolah SMA N 1 Pantai Cermin ketika diwawancarai peneliti melakukan Praktek Lapangan di sekolah tersebut bahwasannya SMA N 1 Pantai Cermin bukan mantan sekolah RSBI dan belum berakreditasi A. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan tentang penerapan Kurikulum 2013 di SMA N 1 Pantai Cermin ditemukan bahwa sebenarnya sekolah tersebut belum siap untuk menerapkan Kurikulum 2013 hal ini sangat terlihat dari segi sarana, prasarana dan kecakapan dari guru-guru yang ada karena sarana dan prasarana yang ada belum memadai untuk menunjang ketercapaian tujuan dari Kurikulum 2013. Di SMA N 1 Pantai Cermin buku yang memakai Kurikulum 2013 sangat sedikit sehingga untu menunjang siswa belajar sangat sulit sekali dan guru yang kurang pelatihan dalam mengajar pada Kurikulum 2013 sehingga dalam proses pembelajaran guru masih banyak keraguan dalam membuat RPP, melaksanakan pendekatan saintifik dan memberikan penilaian. Sehingga peneliti tertarik untuk merencanakan penelitian di SMA N 1 Pantai Cermin untuk melihat dengan keterbatasan yang ada, bagaimana kesiapan guru menerapkan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran sosiologi.

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : ”Bagaimana kesiapan guru sosiologi

SMA N 1 Pantai Cermin dalam menerapkan kurikulum 2013 pada proses pembelajaran sosiologi?.”

(4)

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, yang berusaha mengungkapkan dan memahami relitas yang ada di lapangan sesuai dengan kenyataan (Moleong, 2004: 6). Informan penelitian ini berjumlah 4 orang diantaranya kepala sekolah, 1 orang guru sosiologi yang mengajar di kelas x dan 2 orang peserta didik kelas x yang sudah mengimplementasikan Kurikulum 2013.

Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data adalah wawancara dan studi dokumentasi. Teknik dan pengolahan data dilakukan dengan model interaktif dari Milles dan Heberman mengungkapkan bahwa aktivitas analisis data dilakukan secara terus-menerus sampai data tersebut tuntas dan akhirnya jenuh (Sugiono. 2001: 337).

HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Kesiapan Guru dalam Perencanaan (RPP).

Guru SMA N 1 Pantai Cermin harus bisa memahami dan merancang RPP sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar. Dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 dinyatakan bahwa Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah, matapelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran, KD

dan indikator pencapaian kompetensi; (5) materi pembelajaran; metode pembelajaran; (6) media, alat dan sumber belajar; (7) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan (8) penilaian.

Berdasarkan penelusuran dokumen yang peneliti lakukan terhadap RPP guru sosiologi SMA N 1 Pantai Cermin sudah siap mengimplementasikan Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran sosiologi. Hal ini dibuktikan dengan dokumen RPP yang dimiliki sudah sesuai dengan cakupan dari Permendikbud 81A tahun 2013, diantaranya sudah memiliki :1). Indentitas Sekolah, 2). Kompetensi Inti, 3). Kompetensi Dasar, 4). Indikator Pencapian Kompetensi, 5). Tujuan Pembelajaran, 6). Materi pokok, 7). Alokasi Waktu, 8). Metode Pembelajaran, 9). Langkah Kegiatan, 10). Sumber dan Alat, 11). Penilaian

b. Kesiapan Guru dalam Melaksanaan Pembelajaran.

Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik). Langkah-langkah pendekatan ilmiah (scientific

approach) dalam proses pembelajaran meliputi menggali informasi melaui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta. Untuk mata pelajaran, materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada

(5)

kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah.

Berdasarkan observasi yang sudah dilakukan ditemukan bahwa guru sosiologi SMA N 1 Pantai Cermin sudah melaksanakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran sosiologi diataranya guru melihatkan gambar-gambar yang sesuai dengan materi untuk diamati oleh peserta didik serta guru meberikan kesempatan untuk bertanya, guru memberikan kesempatan peserta didik menggunakan HP saat diskusi kelompok untuk menggumoulkan informasi, menalar serta memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan hasil yang sudah mereka temukan dan yang sudah mereka nalar. Hal tersebut baru bagi guru-guru sehingga dalam melaksanakan nya guru-guru harus memahami dan mempelajari pendekatan saintifik.

c. Kesiapan Guru dalam Melakukan Penilaian Otentik.

Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar Peserta Didik. Penilaian juga merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

Dalam Kurikulm 2013 mempunyai Standar Penilaian Pendidikan. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah.

Di SMA N 1 Pantai Cermin guru belum melaksanakan semua cara dalam memberikan penilaian otentik kepada peserta didik karena berdasarkan hasil wawancara dengan guru sosiologi SMA N 1 Pantai Cermin bahwasannya guru belum melaksanakan penilaian diri sendiri dan penilaian teman sejawat oleh peserta didik. Penilaian yang sudah dilakukan hanya dengan memberikan tes dan non tes kepada peserta didik serta untuk penilaian sikap dilihat dari segi tingkah laku peserta didik.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis di SMA N 1 Pantai Cermin Kabupaten Solok, maka dapat disimpulkan bahwa, Pertama, guru harus siap mengikuti perubahan dari kurikulum 2013 yang menuntut guru agar bisa memahami dan membuat perencanaan sebelum melaksanakan proses pembelajaran

(6)

supaya bisa mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan, maka guru harus bisa menyusun dan memahami perencanaan pembelajaran seperti RPP yang sesuai dengan permendikbud 81A tahun 2013.

Kedua, Kurikulum 2013 menuntut guru

mampu menerapkan pendekatan saintifik, sehingga guru sosiologi harus mempersiapkan diri memahami dan menerapkan pendekatan tersebut dalam proses belajar mengajar sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013.

Ketiga, Kurikulum 2013 menuntut guru

mampu memberikan penilaian kepada peserta didik dengan cara penilaian Otentik. Guru harus mampu melaksanakan kiat-kiat penilaian otentik dengan cara menilai sikap, keterampilan, dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung sesuai dengan permendikbud nomor 66 tahun 2013. Guru yang masih kurang memahami peneilaian otentik harus belajar kembali supaya penilaian yang diberikan bisa sesuai dengan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA A. Buku

Basleman, Anisah. 2011. Teori Belajar

Orang Dewasa. Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Muzamiroh, Mida Latifatul. 2013. Kupas

Tuntas Kurikulum 2013. Jakarta:

Kata Pena.

Sugiyono. 2001. Metode penelitian

pendidikan,pendekatan kuantitatif, Kualitatif dan R & S. Bandung:

Alfabeta.

B. Dokumen

Permendikbud No 65 Tahun 2013. Permendikbud No 66 Tahun 2013. Permendikbud No 81A Tahun 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diperoleh pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa batang sawit nonpro- duktif memiliki potensi sangat besar sebagai bahan baku bioetanol dan

// Wikan / salah satu murid smp negeri 1 sewon bantul ini / dalam dunianya bermain / anak pasangan maryanto dan maryani / bisa dibilang berbakat // sejak duduk di sekolah dasar /

City development can not be separated its from population growth, like Bekasi city with till the end reached about 1.708.337 people. The high population growth caused appear of

Simpulan : Rerata rasio diameter inti dan sitoplasma sel epitel buccal pada kelompok status oral higiene baik lebih rendah dibandingkan kelompok status oral higiene

Banyak tantangan dan permasalahan yang dihadapi dalam perkembangan Bank Syari‟ah, berkaitan dengan penerapan suatu sistem perbankan yang baru yang mempunyai sejumlah

[r]

Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2 keluarga poligami (dalam hal ini suami yang memiliki dua istri), dengan demikian subyek dalam penelitian ini terdiri dari

Kata Kunci: audit lag, opini audit tahun sebelumnya, ukuran perusahaan, debt default, auditor tenure, rasio profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Asset,