• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

58 4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus

Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Kalinanas 2 Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali.Waktu penelitian 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan masing-masing dengan alokasi waktu 5x35 menit.Subyek penelitiannya adalah seluruh siswa kelas IV SDN Kalinanas 2 yang berjumlah 25 siswa. Peneliti memilih SD Negeri Kalinanas 2 sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan bahwa lokasi berada tidak jauh dari tempat tinggal peneliti, selain itu peneliti menemukan adanya rendahnya hasil belajar dan tingkat kreativitas belajar siswa.Berdasarkan masalah yang ditemukan maka penelitian di SD tersebut yang diharapkan dapat meningkatkan kreativitas belajar dan hasil belajar dan menjadi pengalaman baru.

Pra siklus dilaksanakan pada tanggal 6 September 2018 dengan mengobservasi pembelajaran yang berlangsung pada pembelajaran tematik Tema 2 Kebersamaan dalam Keberagaman. Peneliti melakukan observasi dari jam pertama sampai jam ketiga yaitu pukul 07.00-08.45 WIB, sedangkan wawancara dengan guru kelas IV dilakukan pada saat istirahat pertama. Berdasarkan pengamatan langsung dilapangan pada siswa khususnya kelas 4 di SD Negeri 2 Kalinanas, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali yang diketahui terdapat 25 jumlah siswa dengan tingkat kreativitas siswa yang sangat rendah.Hasil data menunjukkan bahwa terlihat siswa yang kurang kreatif 72% yaitu siswa yang kesulitan dalam mengembangkan pengetahuan yang diperoleh dalam pembelajaran IPA dan siswa yang kurang berani dalam mengungkapkan ide,kategori kreatif8%, kategori cukup kreatif 20% dan sangat kreatif 0% siswa yang senang mencari pengalaman baru, mampu beradaptasi, dan berpendapat dengan guru maupun siswa lainnnya. Hasil analisis data kreativitas belajar siswa kelas 4 pada pra siklus dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :

(2)

59

Tabel 4.1

Hasil Inventori Kreativitas Belajar Pra Siklus

Kriteria Rentang Nilai Frekuensi Presentase

Sangat Kreatif 60-80 0 0

Kreatif 40-59 2 8%

Cukup Kreatif 20-39 5 20%

Kurang Kreatif 0-19 18 72%

JUMLAH 25 100

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan pada kriteria kurang baik masih terdapat 18 siswa atau 72%, pada kriteria cukup kreatif terdapat 5 siswa atau sebesar 20% dan yang menempati kriteria kreatif hanya 2 siswa atau 8% saja dari total keseluruhan 25 siswa atau dalam persentase maksimal 100% pada tingkat kreativitas belajar siswa. Untuk lebih jelasnya akan ditampilkan pada diagram lingkaran dibawah ini :

Grafik 4.1

Grafik Tingkat Kreativitas Belajar Siswa Pra Siklus Sangat Kreatif 0% Kreatif 8% Cukup Kreatif 20% Kurang Kreatif 72%

Pra Siklus

(3)

60

Berdasarkan observasi, pembelajaran berlangsung secara runtut dari kegiatan awal, kegiatan inti, hingga penutup.Pada saat kegiatan awal, guru menanyakan siswa kehadiran siswa dan melihat kesiapan para siswa dalam menerima materi pelajaran.SD Negeri Kalinanas 2 sudah dibiasakan untuk masuk ke dalam kelas saat bel masuk berbunyi tanpa menunggu guru datang. Sebelum masuk siswa baris di depan kelas dan masuk dengan tertib. Setelah itu para siswa berdoa bersama tanpa diperintah guru.Selanjutnya, guru melakukan apersepsi untuk membuka pembelajaran.

Pada kegiatan inti, guru menjelaskan tentang materi yang akan dipelajari siswa. Pada saat itu materi yang dipelajari pada Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup Sub Tema 1.Setelah selesai menjelaskan materi, guru menunjuk beberapa siswa untuk maju ke depan menyelesaikan soal yang telah dibuat oleh guru. Sambil menunggu siswa yang maju ke depan, guru membuat soal lagi dan menyuruh siswa untuk maju ke depan mengerjakan soal di papan tulis. Terlihat hanya beberapa siswa yang mengacungkan jari dan sebagian siswa hanya terdiam dan terlihat tidak antusias untuk mengacungkan jari dan maju ke depan. Setelah siswa selesai mengerjakan soal yang ada di papan tulis, guru bersama siswa mengoreksi pekerjaan yang telah dikerjakan di papan tulis.Selesai membahas soal, guru memberikan soal latihan kepada siswa pada LKS yang telah dibagikan.

Guru berkeliling kelas untuk membimbing siswa yang belum paham tentang penjumlahan bilangan bulat. Saat guru keluar kelas, ada beberapa siswa yang menghampiri peneliti untuk meminta diajarkan. Peneliti memberikan petunjuk untuk menjawab soal, memang guru pada saat menyampaikan materi belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apakah sudah paham atau belum. Selain itu, pada saat pembelajaran berlangsung, ada beberapa siswa yang sibuk sendiri, asyik berbicara kepadateman sebangkunnya, namun guru tidak menegurnya. Sehingga, siswa yang benar-benar serius memperhatikan guru di depan kelas menjadi ikut terganggu dan mengakibatkan siswa tidak dapat fokus yang akhirnya tidak dapat memahami penjelasan yang disampaikan oleh guru.

(4)

61

Setelah guru kembali ke kelas, guru menanyakan apakah siswa sudah selesai mengerjakan. Karena masih banyak siswa yang belum menyelesaikan pekerjaannya guru memberikan tambahan waktu untuk mengerjakan. Waktu yang telah ditentukan habis, dan guru menyuruh untuk menukarkan buku pekerjaan mereka kepada teman sebangkunnya.

Kegiatan penutup diakhiri dengan membahas soal-soal yang baru saja dikerjakan oleh siswa dan menyuruh siswa untuk mengoreksi jawaban milik temannya. Dalam mengoreksi jawaban guru meminta siswa untuk maju ke depan membacakan hasil pekerjaannya. Setelah soal-soal selesai dibahas, guru menyuruh untuk menuliskan jawaban yang benar dan maju ke meja guru untuk diberi nilai oleh guru.Setelah semuannya dinilai, guru memasukkan nilai satu per satu siswa ke dalam daftar nilai. Setelah pukul 08.45 pembelajaran selesai.

Pada saat waktu istirahat, peneliti menghampiri guru kelas IV untuk melakukan wawancara. Ada beberapa pertanyaan yang telah peneliti siapkan untuk ditanyakan kepada guru. Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa metode yang sering digunakan adalah metode ceramah dan penugasan. Hal itu terbukti ketika pembelajaran yang baru saja berlangsung. Siswa dalam merespon pembelajaran, terlihat tidak ada yang sangat aktif, tidak ada yang mengacungkan jari ketika ada pertanyaan, banyak yang hanya diam, asyik mengobrol dengan teman sebangkunya, ada pula yang asyik bermain sendiri bahkan tiduran. Dalam menyikapi respon siswa, guru menegur siswa yang kurang memperhatikan saat pembelajaran berlangsung. Selain itu dari hasil wawancara diketahui bahwa di dalam kelas sudah membentuk kelompok belajar. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 siswa.Pembagian kelompok ini berdasarkan tempat tinggal siswa, agar memudahkan mereka dalam bekerja kelompok.

Dari hasil wawancara diperoleh pada mata pelajaran IPA sebanyak 10 siswa atau 40% yang dapat memenuhi KKM dan sisanya 15 siswa atau 60% yang masih dibawah KKM. Adapun KKM yang ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu 70.Alasan masih banyak siswa yang tidak tuntas salah satunya adalah kurang ketelitian siswa dalam memahami soal.Hasil perolehan nilai pada mata pelajaran IPA siswa kelas 4 pada pra siklus dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini :

(5)

62 Tabel 4.2

Hasil Belajar Pelajaran IPA pada Pra Siklus

NO Kategori Frekuensi Presentasi

1 Tuntas 10 40 % 2 Tidak Tuntas 15 60 % 3 Jumlah 25 100 % 4 Nilai rata-rata 61,6 5 Nilai Minimal 40 6 Nilai Maksimal 85

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Kalinanas 2 semester I tahun pelajaran 2018/2019 mempunyai nilai rata-rata kelas 61,6 dengan nilai minimal 40 dan nilai maksimal 85. Siswa yang telah mencapai KKM ≥ 70 berjumlah 10 siswa sedangkan yang kurang dari KKM < 70 berjumlah 15 siswa. Untuk lebih jelasnya akan disajikan dalam bentuk diagram lingkaran seperti di bawah ini.

Grafik 4.2

Grafik Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 Pra Siklus

Dari hasil belajar IPA pada pra siklus, penelitian ini menggunakan metode PTK yang dilakukan pada Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup sub tema 2 dan 3, subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 yang berjumlah 25.

4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I

Pelaksanaan Penelitian akan dilakukan di SD Negeri Kalinanas 2 dengan dua siklus. Siklus I akan dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2018 sampai 13

Tuntas 40% Tidak Tuntas 60%

Pra Siklus

(6)

63

Oktober 2018 dan siklus II akan dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober dan 16 Oktober 2018, terdapat dua pertemuan dalam satu siklus, dalam satu pertemuan yaitu (5x35 menit). Waktu pelaksanaan siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.3

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Hari Siklus Waktu

Jum’at,12Oktober 2018 Siklus I 07.00-11.00

Sabtu, 13 Oktober 2018 07.00-11.00

Senin, 15 Oktober 2018 Siklus II 07.35-12.10

Selasa, 16 Oktober 2018 07.35-12.10

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan empat tahapan yaitu: 1)perencanaan, 2) tindakan, 3)Observasi, dan 4) refleksi. Empat tahapam ini dilaksanakan dalam setiap siklus.

Tindakan Siklus 1

Pelaksanaan siklus I ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup sub tema 2.

Pertemuan I 1. Perencanaan

Perencanaan tindakan ini merupakan tahap pertama yang dilakukan peneliti, dalam tahap perencanaan ini peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas 4 mengenai apa saja yang diperlukan dalam tindakan yang akan dilakukan. Persiapan yang dilakukan antara lain mengidentifikasi standar kompetensi, menetapkan indikator, tujuan pembelajaran, menyusun rencana pembelajaran, menyiapkan lembar instrumen pengumpulan dataa berupa lembar observasi untuk mengetahui kegiatan atau aktifitas guru dan siswa, lembar evaluasi, lembar

(7)

64

infontori atau angket kreativitas belajar dan menyiapkan sarana dan prasarana yang digunakan dalam pembelajaran siklus I.

2. Tindakan

Tahap berikutnya dalam penelitian ini adalah pelaksanaan tindakan kelas yang merupakan pengimplementasian dari perencanaan tindakan.Pelaksanaan tindakan pada siklus I, pertemuan pertama pada tanggal 12 Oktober 2018.

Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal, guru mengucapkan salam dan menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa. Setelah itu, guru menanyakan kehadiran siswa dan melakukan absensi. Sebelum memulai pembelajaran, guru mengecek fisik dan psikis siswa apakah sudah siap untuk mengikuti pembelajaran atau belum.Setelah siswa terlihat siap menerima pembelajaran guru membuka pembelajaran dengan mengajak semua siswa untuk bertepuk PPK. Setelah selesai melakukan tepuk PPK, guru menginformasikan tema yang akan dipelajari yaitu tentang “Peduli Terhadap Makhluk Hidup”. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan memperlihatkan gambar hewan di Indonesia yang dilindungi karena hampir punah seperti Komodo dan Badak Bercula Satu melalui Power Point dan mengajukan pertanyaan :Tahukah kalian ini hewan apa ?, Mengapa hewan ini dilindungi ?. Kemudiansiswa diberi kesempatan untuk menjawab dan guru memberikan penguatan .

Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, siswa mengamati foto burung Cendrawasih dengan teliti melalui power point. Guru melakukan tanya jawab mengenai Burung Cendrawasih. Guru meminta siswa menuliskan pertanyaan mengenai beragam hal yang ingin mereka ketahui tentang burung tersebut. Guru meminta siswa membaca teks Burung Cendrawasih yang ada dibuku siswa halaman 48. Siswa memberikan pertanyaan yang telah dibuat kepada teman sebangku untuk dijawab.Mereka kemudian saling mendiskusikan jawaban nya.Guru mengelilingi kelas untuk mendatangi setiap pasangan dan memastikan siswa berdiskusi dengan aktif dan tertib. Guru meminta salah satu kelompok untuk membacakan hasil diskusinya didepan kelas. Kemudian, guru membagi siswa menjadi 5 kelompok.

(8)

65

Guru meminta siswa untuk memilih beberapa jenis hewan di sekitar mereka dan menuliskan pertanyaan terkait hewan yang mereka pilih. Siswa kemudian memilih satu jenis hewan yang menurut mereka paling menarik. Siswa menuliskan pilihan hewan tersebut pada lembar tugas yang disediakan guru. Guru meminta beberapa kelompok untuk membacakan hasil diskusinya di depan kelas dan yang terakhir guru memberikan penguatan.

Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup, dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan/rangkuman terkait pembelajaran yang telah dilakukan. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum dipahami oleh siswa. Guru memberikan penghargaan kepada semua siswa atas partisipasi aktifnya di kelas. Guru memberikanpesan moral tentang pentingnya menjaga pelestarian hewan sebagai sumber daya alam. Guru menutup pembelajaran dengan menyanyikan lagu daerah, salam dan doa

3. Pengamatan

a. Analisis Observasi Guru

Hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus I pertemuan 1 yang dilakukan oleh observer pada peneliti kelas 4 Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup Subtema 2 Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku saat mengajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Penilaian kegiatan mengajar yang sudah dilaksanakan olehguru sesuai dengan lembar observasi mengajar guru dan masih ada 3 indikator yang belum dilakukan oleh guru yaitu guru memberi motivasi kepada peserta didik, tidak memberi penguatan kepada peserta didik dalam mencari masalah pada materi yang diajarkan dan tidak menyampaikan rencana pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Sebenarnya guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran problem based learning cukup baik, hal ini terbukti hampir semua indikator penilaian kegiatan mengajar guru sudah dilaksanakan.

(9)

66

Hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan pertama siklus I. Pada saat memperhatikan dan menyimak saat dijelaskan materi oleh guru, siswa belum terlihat serius dan antusias dalam memperhatikan penjelasan materi.Terlihat siswa masih sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Saat siswa melakukan diskusi, terlihat tidak ada semangat untuk melakukan diskusi kelompok.Mereka bahkan sempat menolak untuk melakukan diskusi kelompok, karena ada beberapa siswa yang tidak ikut bekerja atau berfikir dalam kelompok. Walaupun sempat ada penolakan dari siswa, dengan sabar guru memberi arahan pentingnya mengerjakan tugas secara kelompok. Dengan arahan dari guru siswa akhirnya mau bekerja dalam kelompok. Namun, dalam kelompok semangat untuk bekerjasama kurang, hal ini terlihat hanya satu maupun dua orang saja yang mengerjakan. Ada dua kelompok yang tidak mengerjakan, mereka hanya berjalan-jalan ke kelompok lain untuk mencontoh jawaban kelompok lain yang megakibatkan membuat suasana kelas menjadi gaduh.

Dalam suasana gaduh, pembelajaran tetap berlangsung walaupun kurang kondusif. Setelah siswa menyelesaikan tugasnya setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Saat presentasi ada kelompok yang dengan semangat maju untuk mempresentasikan hasil diskusinya, dan ada juga kelompok yang saling melemparkan tanggung jawab untuk mempresentasikan hasil diskusinya.

4. Refleksi

Setelah proses pembelajaran selesai, peneliti dan guru melakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran yang telah berjalan.Refleksi ini didasarkan pada hasil observasi yang dilakukan oleh guru.Dalam proses pembelajaran yang terjadi beberapa kekurangan dari guru yaitu: (1) guru belum sepenuhnya memberikan motivasi kepada peserta didik, (2) guru belum memberikan penguatan kepada peserta didik dalam mengidentifikasi ide-ide atau masalah yang menunjang ide utama pada materi yang diajarkan, (3) Guru tidak memberikan teguran bagi siswa yang gaduh sendiri. Sedangkan aktivitas siswa yang kurang , yaitu: (1) siswa belum serius dalam memperhatikan guru saat menerangkan materi yang akan

(10)

67

dipelajari oleh siswa, sehingga guru harus mengulang kembali penjelasannya, (2) siswa cenderung ramai sendiri, (3) siswa belum mempunyai semangat dalam kerja kelompok, (4) kerjasama dalam kelompok kurang.

Dari hasil refleksi, untuk meningkatkan aktivitas guru terutama dalam pelaksanaan sintaks model Problem Based Learning antara peneliti dan guru harus sering melakukan komunikasi tentang sintaks. Peneliti memberikan RPP maksimal 3 hari sebelum mengajar, supaya bisa berkonsultasi jika ada yang kurang paham.Dalam menumbuhkan semangat kerjasama, guru perlu memotivasi siswa pentingnya bekerjasama.

Untuk meningkatkan aktivitas siswa, terutama menciptakan kelas yang kondusif sebaiknya pada pertemuan 2 diharapkan adanya perbaikan guru dan peneliti agar lebih mengerti jalannya pembelajaran menggunakan model Problem

Based Learning.

Pertemuan 2 1. Perencanaan

Perencanaan tindakan ini merupakan tahap pertama yang dilakukan peneliti, dalam tahap perencanaan ini peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas 4 mengenai apa saja yang harus disiapkandalam tindakan yang akan dilakukan.Persiapan yang dilakukan antara lain mengidentifikasi standar kompetensi, menetapkan indikator, tujuan pembelajaran, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, menyiapkan lembar instrumen pengumpulan dataa berupa lembar observasi untuk mengetahui kegiatan atau aktifitas guru dan siswa, lembar evaluasi, lembar infontori atau angket kreativitas belajar dan menyiapkan sarana dan prasarana yang digunakan dalam pembelajaran siklus I.

2. Tindakan

Tahap berikutnya dalam penelitian ini adalah pelaksanaan tindakan kelas yang merupakan pengimplementasian dari perencanaan tindakan.Pelaksanaan tindakan pada siklus I, pertemuan kedua pada tanggal 13 Oktober 2018.

(11)

68

Pada kegiatan awal, guru membuka pembeajaran dengan memberikan salam dan berdoa. Selanjutnya guru menanyakan kehadiran siswa, guru menyiapkan kondisi siswa, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, kemudian guru mengingatkan kembali pembelajaran pada hari sebelumnya.

Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti dalam pertemuan 2, guru meminta siswa untuk berkreasi membuat poster ajakan untuk menjaga kelestarian satu jenis hewan pilihan yang ada di daerah setempat.Siswa disarankan untuk memilih jenis hewan yang dilindungi karena keberadaannya yang mulai langka.Poster harus berisi tentang:

1. Nama hewan dan ciri-ciri khususnya.

2. Habitat hewan (pantai, dataran rendah, dataran tinggi) 3. Hewan sebagai sumber daya alam.

4. Keberadaan hewan saat ini, penyebab hewan menjadi langka (jika hewan pilihan tersebut adalah hewan langka)

Guru meminta siswa membaca teks tentang beragam jenis kupu-kupu yang ada pada buku siswa halaman 51. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa terkait :

1. Habitat/tempat hidup kupu-kupu.

2. Hubungan antara kegiatan manusia dengan kelangkaan kupu-kupu. 3. Kupu-kupu sebagai bagian dari sumber daya alam bangsa Indonesia,

dan akibatnya jika kupu-kupu punah.

4. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestariannya. Kegiatan Penutup

Pada akhir kegiatan, guru bersama siswa membuat kesimpulan/rangkuman terkait pembelajaran yang telah dilakukan. Gurumengajukan pertanyaan tentang materi yang belum dipahami oleh siswa.Guru meminta siswa mengerjakan soal evaluasi dari guru secara individu.Guru memberikan penghargaan kepada semua siswa atas partisipasi aktifnya di kelas. Guru memberikan pesan moral tentang pentingnya menjaga pelestarian hewan sebagai sumber daya alam. Guru menutup pembelajaran dengan menyanyikan lagu daerah, salam dan doa.

(12)

69 a. Analisis Observasi Guru

Hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus I pertemuan dua yang dilakukan oleh observer pada peneliti kelas 4 Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup Subtema 2 Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku saat mengajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Penilaian kegiatan mengajar yang sudah dilaksanakan olehguru sesuai dengan lembar observasi mengajar guru dan masih ada 3 indikator yang belum dilakukan oleh guru yaitu guru memberi motivasi kepada peserta didik, tidak memberi penguatan kepada peserta didik dalam mencari masalah pada materi yang diajarkan dan tidak menyampaikan rencana pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Sebenarnya guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan mengunakan model pembelajaran problem based learningcukup baik, hal ini terbukti hampir semua indikator penilaian kegiatan mengajar guru sudah dilaksanakan.

b. Analisis Observasi Siswa

Hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan dua siklus I. Pada saat memperhatikan dan menyimak saat dijelaskan materi oleh guru, siswa belum terlihat serius dan antusias dalam memperhatikan penjelasan materi.Terlihat siswa masih sibuk dengan aktivitasnya sendiri.Saat siswa melakukan diskusi, terlihat tidak ada semangat untuk melakukan diskusi kelompok.Mereka bahkan sempat menolak untuk melakukan diskusi kelompok, karena ada beberapa siswa yang tidak ikut bekerja atau berfikir dalam kelompok.Walaupun sempat ada penolakan dari siswa, dengan sabar guru memberi arahan pentingnya mengerjakan tugas secara kelompok.Dengan arahan dari guru siswa akhirnya mau bekerja dalam kelompok.Namun, dalam kelompok semangat untuk bekerjasama kurang, hal ini terlihat hanya satu maupun dua orang saja yang mengerjakan. Ada dua kelompok yang tidak mengerjakan, mereka hanya berjalan-jalan ke kelompok lain untuk mencontoh jawaban kelompok lain yang megakibatkan membuat suasana kelas menjadi gaduh.

Dalam suasana gaduh, pembelajaran tetap berlangsung walaupun kurang kondusif. Setelah siswa menyelesaikan tugasnya setiap perwakilan kelompok

(13)

70

mempresentasikan hasil diskusinya.Saat presentasi ada kelompok yang dengan semangat maju untuk mempresentasikan hasil diskusinya, dan ada juga kelompok yang saling melemparkan tanggung jawab untuk mempresentasikan hasil diskusinya.

5. Refleksi

Setelah KBM selesai, peneliti dan guru melakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran yang telah berjalan.Refleksi ini didasarkan pada hasil observasi yang dilakukan oleh guru. Dalam proses pembelajaran yang terjadi beberapa kekurangan dari guru yaitu: (1) guru belum sepenuhnya memberikan motivasi kepada peserta didik, (2) guru belum memberikan penguatan kepada peserta didik dalam mengidentifikasi ide-ide atau masalah yang menunjang ide utama pada materi yang diajarkan, (3) Guru tidak memberikan teguran bagi siswa yang gaduh sendiri. Sedangkan aktivitas siswa yang kurang , yaitu: (1) siswa belum serius dalam memperhatikan guru saat menerangkan materi yang akan dipelajari oleh siswa, sehingga guru harus mengulang kembali penjelasannya, (2) siswa cenderung ramai sendiri, (3) siswa belum mempunyai semangat dalam kerja kelompok, (4) kerjasama dalam kelompok kurang.

Dari hasil refleksi, untuk meningkatkan aktivitas guru terutama dalam pelaksanaan sintaks model Problem Based Learning antara peneliti dan guru harus sering melakukan komunikasi tentang sintaks. Peneliti memberikan RPP maksimal 3 hari sebelum mengajar, supaya bisa berkonsultasi jika ada yang kurang paham. Dalam menumbuhkan semangat kerjasama, guru perlu memotivasi siswa pentingnya bekerjasama.

Untuk meningkatkan aktivitas siswa, terutama menciptakan kelas yang kondusif sebaiknya pada siklus II siswa diberi aturan-aturan yang tegas, supaya mereka tidak mengulang-ulang perbuatannya, misalnya dengan menyuruh siswa yang bicara terus untuk bercerita di depan kelas, sedangkan yang ramai disuruh untuk keluar kelas namun dengan kata-kata yang halus.

Selain untuk meningkatkan aktivitas guru dan siswa, dari hasil refleksi dengan guru diperoleh bahwa kalimat pada soal perlu diperbaiki. Dibuktikan pada saat mengerjakan soal banyak siswa yang mempertanyakan tentang soal dan

(14)

71

bagaimana cara menjawabnya. Hal ini mengakibatkan siswa kesulitan untuk menjawab soal yang berimbas pada hasil belajar IPA yang diperoleh siswa belum maksimal, masih ada siswa yang belum tuntas.Walaupun ada siswa yang belum tuntas, pembelajaran pada siklus I dengan menerapkan model Problem Based

Learning dapat dikatakan berhasil karena tingkat ketuntasan pada siklus I lebih

baik dibandingkan pra siklus.

4.1.3 Deskrpsi Hasil Penelitian Siklus II

Pelaksanaan siklus II ini dilaksanakan dalam 3 hari dengan tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup Subtema 3 Ayo Cintai Lingkungan.

Pertemuan I Perencanaan

Perencanaan tindakan ini merupakan tahap pertama yang dilakukan peneliti, dalam tahap ini peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas 4 mengenai apa saja yang harus disiapkan dalam tindakanyang akan dilakukan. Persiapan yang dilakukan antara lain mengidentifikasi standar kompetensi, menetapkan indikator, tujuan pembelajaran, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, menyiapkan lembar instrumen pengumulan data berupa lembar observasi untuk mengetahui aktifitas guru dan siswa, lembar evaluasi, lembar infontori (angket) kreativitas belajar dan menyiapkan sarana dan prasarana yang digunakan dalam pembelajaran siklus II.

1. Tindakan

Tahap kedua dalam penelitian ii adalah pelaksanaan tindakan kelas yang merupakan pengimplementasian dari perencanaan tindakan.Pelaksanaan tindakan pada siklus II, pertemuan satu pada tanggal 15 Oktober 2018.

Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal, guru mengucapkan salam dan menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa. Setelah itu, guru menanyakan kehadiran siswa dan melakukan absensi.Sebelum memulai pembelajaran, guru mengecek fisik dan psikis siswa apakah sudah siap untuk mengikuti pembelajaran atau belum.Setelah siswa terlihat siap menerima pembelajaran guru membuka pembelajaran dengan mengajak semua siswa untuk bertepuk PPK. Setelah selesai melakukan tepuk

(15)

72

PPK, guru menginformasikan tema yang akan dipelajari yaitu tentang “Peduli Terhadap Makhluk Hidup”. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Kegiatan Inti

Kegiatan pertama yang dilakukan guru dalam pembelajaran ini yaitu, guru meminta siswa mengolah hasil wawancara dan menyajikan dalam bentuk laporan, dengan memperhatikan penggunaan kosa kata baku dan kalimat efektif yang dilakukan dengan wawancara kepada narasumber pada pembelajaran sebelumnya. Siswa akan membuat rancangan laporan sebelum menyajikan dalam bentuk laporan yang lengkap dan sisetematis. Setelah itu, siswa diminta membaca teks yang tersedia tentang seorang tokoh peduli lingkungan.Siswa menulis cerita tentang “Peduli Terhadap Lingkungan” pada lembar kertas yang berbeda.Siswa kemudian mengidentifikasi ciri-ciri tumbuhan dan hewan yang terawat/tidak terawat. Siswa menuliskan ciri-ciri tersebut pada tabel yang tersedia. Setelah itu siswa mendiskusikan jawaban mereka bersama teman dalam kelompok kecil. Kegiatan Akhir

Pada akhir kegiatan guru bersama siswa membuat kesimpulan/rangkuman terkait pembelajaran yang telah dilakukan. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum dipahami oleh siswa. Guru memberikan penghargaan kepada semua siswa atas partisipasi aktifnya di kelas. Guru memberikan pesan moral tentang pentingnya menjaga pelestarian hewan sebagai sumber daya alam. Guru menutup pembelajaran dengan menyanyikan lagu daerah, salam dan doa

2. Pengamatan

a. Analisis Observasi Guru

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh peneliti dan guru pada kegiatan pembelajaran kelas 4 pada tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup Subtema 3 Ayo Cintai Lingkungan, menggunakan model Problem Based

Learningyaitu sebagai berikut:

Pada pertemuan di siklus I guru sudah melaksanakan pembelajaran menggunakan model ProblemBased Learning dengan cukup baik. Guru sudah mempersiapkan kelas, alat, dan media pembelajaran. Guru juga telah

(16)

73

menyampaikan apersepsi dengan menarik dan menjelaskan model pembelajaran yang akan dilakukan dengan menambahkan unsur kompetensi sehungga antusias dalam mengikuti pembelajaran. Guru menyiapkan kondisi siswa untuk mengikuti pembelajaran.

Pada siklus II ini guru bertindak lebih tegas kepada siswa yang bermain atau gaduh dalam proses pembelajaran.

b. Analisis Observasi Siswa

Pada pertemuan pertama ini siswa berdoa dengan dipimpin salah satu siswa.Siswa mulai antusias dalam menerima pembelajaran.Ketika guru menyampaikan materi siswa memperhatikan dan sebagian siswa bertanya apabila tidak mengerti. Dalam kegiatan berkelompok terlihat semua siswa bekerja sama dalam menyelesaikan tugasnya.

3. Refleksi

Hasil refleksi yang diperoleh dari hasil diskusi dengan guru, yaitu dalam penyampaian kalimat dalam menyampaikan materi sudah baik, walaupun masih ada siswa yang belum bisa memahami maksud dari penyampaian peneliti, namun sebagian besar siswa sudah paham maksudnya.Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil belajar IPA yang diperoleh siswa hampir semuanya tuntas.Hal ini dikarenakan kemampuan kognitif siswa tersebut yang memang kurang.

Pertemuan II 1. Perencanaan

Perencanaan tindakan ini merupakan tahap pertama yang dilakukan peneliti, dalam tahap ini peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas 4 mengenai apa saja yang harus disiapkan dalam tindakanyang akan dilakukan. Persiapan yang dilakukan antara lain mengidentifikasi standar kompetensi, menetapkan indikator, tujuan pembelajaran, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, menyiapkan lembar instrumen pengumulan data berupa lembar observasi untuk mengetahui aktifitas guru dan siswa, lembar evaluasi, lembar infontori (angket) kreativitas belajar dan menyiapkan sarana dan prasarana yang digunakan dalam pembelajaran siklus II.

(17)

74 2. Tindakan

Tahap kedua dalam penelitian ini adalah pelaksanaan tindakan kelas yang merupakan pengimplementasian dari perencanaan tindakan.Pelaksanaan tindakan pada siklus II, pertemuan dua pada tanggal 16 Oktober 2018.

Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal, guru mengucapkan salam dan menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa. Setelah itu, guru menanyakan kehadiran siswa dan melakukan absensi.Sebelum memulai pembelajaran, guru mengecek fisik dan psikis siswa apakah sudah siap untuk mengikuti pembelajaran atau belum. Setelah siswa terlihat siap menerima pembelajaran guru membuka pembelajaran dengan mengajak semua siswa untuk bertepuk PPK.Setelah selesai melakukan tepuk PPK, guru menginformasikan tema yang akan dipelajari yaitu tentang “Peduli Terhadap Makhluk Hidup”. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan menanyakan pembelajaran yang dilakukan pada hari sebelumnya.

Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini dalam pertemuan dua siswa melakukan observasi mandiri terhadap kondisi lingkungan sekolah mereka. Siswa kemudian menganalisis penyebab dari kondisi lingkungan sekolah tersebut.Siswa melakukan refleksi terhadap kondisi lingkungan sekolah mereka dengan menjawab pertanyaan yang tersedia.Siswa dalam kelompok membuat rencana kegiatan peduli lingkungan.Siswa dapat menanam sebuah satu jenis tumbuhan di pot, atau di halaman sekolah.Siswa secara mandiri menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

Kegiatan Akhir

Pada akhir kegiatan guru bersama siswa membuatkesimpulan/rangkuman terkait pembelajaran yang telah dilakukan.Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum dipahami oleh siswa. Guru meminta siswa mengerjakan soal evaluasi dari guru secara individu. Siswa diberikan tanggung jawab untuk memastikan bahwa tanaman mereka terawat dan tumbuh dengan baik. Guru

(18)

75

memberikan pesan moral tentang pentingnya menjaga pelestarian tumbuhan sebagai sumber daya alam

3. Pengamatan

a. Analisis Observasi Guru

Selama pelaksanaan siklus II, peneliti melakukan observasi dari pertemuan pertama dan kedua dengan berpedoman pada lembar observasi yang telah dibuat oleh peneliti.Berikut hasil observasi siklus II.

Semua sintaks model Problem Based Learning telah terlaksana, guru dalam melaksanakannya belum maksimal. Dalam hal membimbing dan menumbuhkan semangat kerjasama dalam kelompok guru sudah nampak semangat dalam memotivasi siswa.Pertemuan kedua aktivitas guru hanya memberikan ulasan materi pembelajaran pertemuan pertama dan kedua siklus II dan memberikan soal evaluasi.Pada saat pengulasan materi, guru memberikan waktu kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami. Guru memastikan siswanya mengerjakan sendiri soal evaluasi yang dibagikan dengan mmperhatikan setiap siswa.

b. Analisis Observasi Siswa

Aktivitas siswa pada pertemuan pertama dan kedua terlihaat sama bedanya. Saat pertemuan pertemuan pertama masih ada siswa yang ramai dan pada pertemuan kedua siswa yang membuat keramaian sudah dapat bekerja dalam kelompok.

3. Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti dan guru kelas 4.Refleksi berpedoman pada lembarobservasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Berdasarkan lembar observasi aktivitas guru dari pertemuan pertama dan kedua dapat disimpulkan bahwa guru; (1) telah melaksanakan sintaks model Problem Based

Learningsecara maksimal, (2) menumbuhkan semangat kerjasama antar anggota

kelompok dalam mengerjakan tugas. Sedangkan aktivitas siswa berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa dari pertemuan pertama dan kedua dapat disimpulkan bahwa; (1) siswa sudah mau bekerjasama dalam kelompok, (2) siswa

(19)

76

yang ramai tidak separah pada siklus I, (3) dengan berani siswa maju untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya, (4) siswa memperhatikan saat guru sedang menjelaskan di depan kelas.

Hasil refleksi yang diperoleh dari hasil diskusi dengan guru, yaitu dalam penyampaian kalimat dalam menyampaikan materi sudah baik, walaupun masih ada siswa yang belum bisa memahami maksud dari penyampaian peneliti, namun sebagian besar siswa sudah paham maksudnya.Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil belajar IPA yang diperoleh siswa hampir semuanya tuntas.Hal ini dikarenakan kemampuan kognitif siswa tersebut yang memang kurang.

4.2 Komperasi Hasil Penelitian antar Siklus

4.2.1 Hasil Analisis Data Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Pada lembar observasi data siklus I dan siklus II yang akan dianalisis adalah 1) Hasil analisis data aktivitas guru siklus I dan II, 2) Hasil analisis data aktivitas siswa siklus I dan II, 3) Hasil analisis data infontorisiswa pra siklus, siklus I dan siklus II dan 4) Hasil analisis data ketuntasan hasil belajar pada siklus I dan siklus II.

4.2.1.1 Hasil Analisis Data Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II

Analisis data aktivitas guru dalam proses pembelajaran tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup kelas 4 pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4.4

Hasil Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup pada Siklus I dan Siklus II

Skor Penilaian Siklus I Siklus II

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

100 14 83% 17 100%

0 3 17% 0 0%

Berdasarkan hasil analisis data aktivitas guru pada tabel 4.3 , makadapat dijelaskan bahwa :

(20)

77

Pada siklus I aktivitas guru dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learningkeseluruhan yang sudah dilakukan adalah 14 atau 83% sudah dilakukan. Ada 3 kegiatan yang belum dilaksanakan guru atau sebesar 17%.

Pada siklus I aktivitas guru dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learningkeseluruhan yang sudah dilakukan adalah 17 atau 100% sudah dilakukan. Keseluruhan kegiatan sudah dilakukan oleh guru dan peneliti sebaik mungkin.

Berdasarkan data diatas maka dapat dilihat adanya peningkatan aktivitas guru dari siklus I ke siklus II.Pada awalnya persentase pada siklus I adalah 83%, lalu pada siklus II meningkat menjadi 100%. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

Grafik 4.3

Grafik Aktifitas Guru dalam Pembelajaran Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup Siklus 1 dan Siklus 2

4.2.1.2 Hasil Analisis Data Aktifitas Siswa Siklus I dan Siklus II

Analisis data aktivitas siswa dalam proses pembelajaran tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup kelas 4 pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini :

0 20 40 60 80 100 120 Siklus 1 Siklus 2 Tercapai Tidak Tercapai

(21)

78

Tabel 4.5

Hasil Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup pada Siklus I dan Siklus II

Skor Penilaian Siklus I Siklus II

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

100 14 83% 17 100%

0 3 17% 0 0%

Berdasarkan hasil analisis data aktivitas siswa pada tabel 4.5 , makadapat dijelaskan bahwa :

Pada siklus I aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learningkeseluruhan yang sudah dilakukan adalah 14 atau 83% sudah dilakukan. Ada 3 kegiatan yang belum dilaksanakan guru atau sebesar 17%.

Pada siklus I aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learningkeseluruhan yang sudah dilakukan adalah 17 atau 100% sudah dilakukan. Keseluruhan kegiatan sudah dilakukan oleh siswa sebaik mungkin.

Berdasarkan data diatas maka dapat dilihat adanya peningkatan aktivitas guru dari siklus I ke siklus II.Pada awalnya persentase pada siklus I adalah 83%, lalu pada siklus II meningkat menjadi 100%. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

(22)

79

Grafik 4.4

Grafik Aktifitas Siswa dalam Pembelajaran Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup Siklus 1 dan Siklus 2

4.2.1.3 Uji Deskripstif Kreativitas Belajar Siswa

Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran dari sebuah data. Analisis deskriptif antara lain skor terendah (minimum), skor tertinggi (maximum), rata-rata (mean), dan standar deviasi.

Instrumen yang digunakan pada pra siklus yaitu indikator-indikator kreativitas belajar.Analisis deskriptif ini menggunakan Ms. Excel 2010. Hasil dari analisis deskriptif pra siklus dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.6

Descriptive Statistic Kreativitas Belajar Pra Siklus

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pra Siklus 25 16 56 24.16 10.9

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dengan jumlah (N) sebanyak 25 siswa pada pra siklus memperoleh skor rata-rata 24.16 dengan nilai terendah 16, nilai tertinggi 56 dan standar deviasi sebesar 10.9.

0 20 40 60 80 100 120 Siklus 1 Siklus 2 Tercapai Tidak Tercapai

(23)

80 4.2.1.4 Hasil Analisis Data Pra Siklus

Hasil analisis data kreativitas belajar siswa kelas 4 pada pra siklus dapat dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini :

Tabel 4.7

Hasil Inventori Kreativitas Belajar Pra Siklus

Kriteria Rentang Nilai Frekuensi Presentase

Sangat Kreatif 60-80 0 0

Kreatif 40-59 2 8%

Cukup Kreatif 20-39 5 20%

Tidak Kreatif 0-19 18 72%

JUMLAH 25 100

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan pada kriteria kurang baik masih terdapat 18 siswa atau 72%, pada kriteria cukup kreatif terdapat 5 siswa atau sebesar 20% dan yang menempati kriteria kreatif hanya 2 siswa atau 8% saja dari total keseluruhan 25 siswa atau dalam persentase maksimal 100% pada infontori kreativitas belajar siswa.

4.2.1.5 Analisis Deskriptif Pengukuran Siklus I Kreativitas Belajar Siswa Instrumen yan digunakan pada siklus I sebanyak 22 indikator kreativitas belajar.Analisis deskriptif ini menggunakan Ms.Excel 2010. Hasil dari analisis deskripstif siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.8

Descriptive Statistic SiklusI

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pra Siklus 25 40 76 61.76 10.9

Bedasarkan tabel Descriptive Statistic diatas dapat dilihat bahwa dengan jumlah (N) sebanyak 25 siswa pada siklus I memperoleh skor rata-rata 61.76 dengan capaian nilai terendah 40, nilai tertinggi 76 dan standar deviasinya 10.9.

(24)

81 4.2.1.6 Hasil Analisis Data Angket Siklus I

Hasil analisis data infontori atau angket kreativitas belajar siswa kelas 4 pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.9 .

Tabel 4.9

Hasil Inventori atau Angket Kreativitas Belajar Siklus I

Kriteria Rentang Nilai Frekuensi Presentase

Sangat Kreatif 60-80 10 40%

Kreatif 40-59 15 60%

Cukup Kreatif 20-39 0 0

Tidak Kreatif 0-19 0 0

JUMLAH 25 100

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh dari hasil inventori atau angket kreativitas belajar ini diisi oleh siswa sebagai data siklus I. Data tersebut menunjukkan pada kriteria kreatif terdapat 15 siswa atau 60%, sedangkan pada kriteria sangat kreatif terdapat 10 siswa atau 40% dari total keseluruhan 25 siswa atau dalam presentase maksimal 100% pada infontori kreativitas belajar.

4.2.1.7 Analisis Deskriptif Pengukuran Siklus II Kreativitas Belajar Siswa Instrumen yan digunakan pada siklus II sebanyak 22 indikator kreativitas belajar.Analisis deskriptif ini menggunakan Ms.Excel 2010. Hasil dari analisis deskripstif siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.10

Descriptive Statistic SiklusII

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pra Siklus 25 68 84 77.52 5.3

Bedasarkan tabel Descriptive Statistic diatas dapat dilihat bahwa dengan jumlah (N) sebanyak 25 siswa pada siklus IImemperoleh skor rata-rata 77.52 dengan capaian nilai terendah 68 , nilai tertinggi 84 dan standar deviasinya 5.3.

(25)

82 4.2.1.8 Hasil Analisis Data Angket Siklus II

Hasil analisis data inventori atau angket kreativitas belajar siswa kelas 4 pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.11 .

Tabel 4.11

Hasil Inventori atau Angket Kreativitas Belajar Siklus II

Kriteria Rentang Nilai Frekuensi Presentase

Sangat Kreatif 60-80 25 100%

Kreatif 40-59 0 0

Cukup Kreatif 20-39 0 0

Tidak Kreatif 0-19 0 0

JUMLAH 25 100

Berdasarkan tabel diatas, diperoleh dari hasil inventori atau angket kreativitas belajar ini diisi oleh siswa sebagai data siklus II. Data tersebut menunjukkan tidak terdapat satupun siswa yang berada dalam kriteria kreatif, pada kriteria sangat kreatif terdapat 25 siswa atau 100% semua siswa memperoleh kriteria sangat kreatif pada infontori atau angket kreativitas belajar siswa.

4.2.1.9 Analisis Deskriptif Pengukuran Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Kreativitas Belajar Siswa

Berikut merupakan hasil dari analisis deskriptif pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.12 Descriptive Statistic Kreativitas Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pra Siklus 25 16 56 24.16 10.9

Siklus I 25 40 76 61.76 10.9

Siklus II 25 68 84 77.52 5.3

(26)

83

Berdasarkan tabel diatas terlihat adanya peningkatan kreativitas belajar pada setiap siklus, dilihat dari rata-rata awal hanya mencapai 24.16, kemudian pada siklus I meningkat menjadi 61.76 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 77.52. Nilai deviasi pra siklus menunjukkan angka 10.9, pada siklus I juga 10.9 , dan pada siklus II menjadi 5.3.

4.2.1.10 Hasil Analisis Data Angket Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Hasil analisis data inventori kreativitas belajar siswa kelas 4 pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II dapat dilihat pada tabel 4.13 :

Tabel 4.13

Hasil Inventori atau Angket Kreativitas Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No Kriteria Pra Siklus Siklus I Siklus II

Jumlah Presentase Jumlah Presentase Jumlah Presentase 1 Sangat Kreatif 0 0% 10 40% 25 100% 2 Kreatif 2 8% 15 60% 0 0% 3 Cukup Kreatif 5 20% 0 0% 0 0% 4 Kurang Kreatif 18 72% 0 0% 0 0% JUMLAH 25 100% 25 100% 25 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat pada pra siklus tidak ada siswa yang mencapau kriteria sangat kreatif atau dengan presentase 0%, siswa yang mampu mencapai kriteria kreatif hanya 2 siswa atau 8% saja, pada pra siklus ini siswa yang mencapai kriteria cukup kreatif berjumlah 5 siswa atau 20%, dan 18 siswa atau sebanyak 72% berada dalam kriteria kurang. Dengan adanya data pra siklus yang rendah maka dilakukan tindakan siklus I yang memperoleh hasil siswa yang mampu mencapai kriteria sangat kreatif sebanyak 10 siswa dengan rentang nilai 60-80 atau sebesar 40%, sedangkan siswa yang mampu mencapai kriteria kreatif lebih dari setengah bagian siswa yaitu 15 siswa dengan rentang nilai 40-59 atau sebesar 60% dari jumlah keseluruhan 60%, maka tidak ada satupun siswa dalam kriteria cukup dan kurang. Melihat adanya hasil pada siklus I siswa yang

(27)

84

berada pada kriteria sangat kreatif hanya terdapat 40% maka dilakukan tindakan pada siklus II yang memperoleh hasil semua siswa mampu berada pada kriteria sangat kreatif denganrentang nilai 60-80.

Maka dapat disimpulkan kreativitas belajar siswa dri hasil data yang diisi oleh siswa mulaipra siklus, siklus I dan siklus II menunjukkan adanya peningkatan kreativitas belajar siswa kelas 4 SD N Kalinanas 2.Peningkatan tersebut dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

Grafik 4.5

Grafik Peningkatan Kreativitas Belajar Siswa Pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

4.2.1.11 Analisis Data Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

Hasil analisis data hasil belajar siswa kelas 4 pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.14

Tabel 4.14

Nilai Tes Siklus I Tema 3 Sub Tema 2

No Rentang Nilai Frekuensi Presentase

1 0-25 0 0% 2 26-50 2 8% 3 51-75 22 88% 4 76-100 1 4% Rata-rata 66.4 Nilai Tertinggi 77 Nilai Terendah 45 0 20 40 60 80 100 120

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

(28)

85

Berdasarkan tabel diatas maka dapat dilihat hasil belajar siswa pada siklus I yang berada pada rentang nilai 0-25 tidak ada atau 0%, siswa yang berada pada rentang nilai 26-50 berjumlah 2 siswa atau sebesar 8%, pada rentang nilai 51-75 berjumlah 22 siswa atau sebesar 88%, dan pada rentag nilai 76-100 hanya terdapat 1 siswa atau sebesar 4%. Hasil belajar pada siklus I dengan keseluruhan jumlah siswa 25 dengan KKM 70 mencapai rata-rata 66.4 dengan nilai terendah 45 dan nilai tertinggi 77.

Tabel 4.15

Nilai Tes Siklus II Tema 3 Sub Tema 3

No Rentang Nilai Frekuensi Presentase

1 0-25 0 0% 2 26-50 0 0% 3 51-75 2 8% 4 76-100 23 92% Rata-rata 81.56 Nilai Tertinggi 94 Nilai Terendah 74

Berdasarkan tabel diatas maka dapat dilihat hasil belajar siswa pada siklus II tidak ada siswa yang berada pada rentang nilai 0-25 dan 26-50 atau 0%, siswa, pada rentang nilai 51-75 hanya berjumlah 2 siswa atau sebesar 8%, dan pada rentang nilai 76-100 hampir keselurahan siswa yaitu 23 siswa atau sebesar 92%. Hasil belajar pada siklus II dengan keseluruhan jumlah siswa 25 dengan KKM 70 mencapai rata-rata 81.56 dengan nilai terendah 74 dan nilai tertinggi 94.

Maka dapat disimpulkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II setelah dilakukan pembelajaran menggunakan model Problem

(29)

86 Tabel 4.16

Nilai Tes Siklus I dan Siklus II Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup

No Rentang Nilai Siklus I Siklus II

Jumlah Presentase Jumlah Presentase

1 0-25 0 0 0 0% 2 26-50 2 8% 0 0% 3 51-75 22 88% 2 8% 4 75-100 1 4% 23 92% Jumlah 25 100% 25 100% KKM 70 70 Rata-rata 66.4 81.54 Nilai Tertinggi 77 94 Nilai Terendah 45 74

Berdasarkan tabel 4.25 diatas mengenai nilai yang diperoleh dari siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa adanya peningkatan. Pada siklus I menunjukkan siswa yang memperoleh rentang nilai 26-50 berjumlah 2 siswa atau sebanyak 8%, sedangkan siswa yang memperoleh rentang nilai 51-75 berjumlah 22 siswa atau sebanyak 88% dan siswa yang memperoleh rentang nilai 75-100 berjumlah 1 atau sebanyak 4% dengan rata-rata kelas 66.4 dari total keseluruhan 25 siswa. Pada siklus II mengalami peningkatan, siswa yang memperoleh rentang nilai 51-75 berjumlah 2 siswa atau sebanyak 8% dan siswa yang memperoleh rentang nilai 75-100 berjumlah 23 atau sebanyak 92% dengan rata-rata kelas 81.54 dari total keseluruhan 25 siswa. Peningkatan hasil belajar siswa SD N Kalinanas 2 lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini:

(30)

87 Grafik 4.6

Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

Secara spesifik peningkatan hasil belajar siswa jika dilihat dari muatan mata pelajaran yang berapada pada Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup yaitu mata pelajaran IPA, IPS dan Bahasa Indonesia baik pada siklus I maupun siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.17

Data Ketuntasan Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup Siklus I dan Siklus II

No Ketuntasan Siklus I Siklus II

Jumlah Presentase Jumlah Presentase

1 Tuntas 6 24% 25 100%

2 Tidak Tuntas 19 76% 0 0

Jumlah 25 100% 25 100%

Berdasarkan tabel diatas maka dapat dilihat pada siklus I muatan mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan nilai tuntas yaitu ≥ 70 sebanyak 6 siswa atau sebesar 24%, dan siswa yang belum mencapai ketuntasan sebanyak 19 siswa atau

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 0-25 26-50 51-75 76-100 Siklus 1 Siklus 2

(31)

88

sebesar 76%. Sedangkan pada siklus II semua siswa mampu mencapai nilai tuntas yaitu ≥ 70.

Tabel 4.18

Data Ketuntasan Hasil Belajar IPS pada Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup Siklus I dan Siklus II

No Ketuntasan Siklus I Siklus II

Jumlah Presentase Jumlah Presentase

1 Tuntas 8 32% 22 88%

2 Tidak Tuntas 17 68% 3 12%

Jumlah 25 100% 25 100%

Berdasarkan tabel diatas maka dapat dilihat pada siklus I muatan mata pelajaran IPS dengan nilai tuntas yaitu ≥ 70 sebanyak 8 siswa atau sebesar 32%, dan siswa yang belum mencapai ketuntasan sebanyak 17 siswa atau sebesar 68% . Sedangkan pada siklus II siswa mampu yang mencapai nilai tuntas terdapat 22 atau sebesar 88% dan 3 siswa atau sebesar 12% belum mencapai nilai tuntas.

Tabel 4.19

Data Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup Siklus I dan Siklus II

No Ketuntasan Siklus I Siklus II

Jumlah Presentase Jumlah Presentase

1 Tuntas 8 32% 25 100%

2 Tidak Tuntas 17 68% 0 0%

Jumlah 25 100% 25 100%

Berdasarkan tabel diatas maka dapat dilihat pada siklus I muatan mata pelajaran IPA dengan nilai tuntas yaitu ≥ 70 sebanyak 8 siswa atau sebesar 32%, dan siswa yang belum mencapai ketuntasan sebanyak 16 siswa atau sebesar 68%. Sedangkan pada siklus II semua siswa mampu mencapai nilai tuntas yaitu ≥ 70.

(32)

89

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa ada tiga muatan mata pelajaran tersebut mengalami peningkatan khusunya pada mata pelajaran IPA setelah diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning telah dibuktikan melalui soal evaluasi yang dikerjakan oleh siswa setelah proses pembelajaran. Dilihat dari nilai siklus I dan siklus II mengalami peningkatan.

4.4 Pembahasan

Pada kegiatan pra siklus atau sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas di SD N Kalinanas 2 khususnya kelas 4 yang berjumlah 25 siswa, peneliti memperoleh data rendahnya kreativitas belajar yang menunjukkan kriteria kurang kreatif 72% yaitu siswa yang kesulitan dalam mengembangkan pengetahuan yang diperoleh dalam pembelajaran IPA dan siswa yang kurang berani dalam mengungkapkan ide, kategori kreatif 8%, kategori cukup kreatif 20% dan sangat kreatif 0% siswa yang senang mencari pengalaman baru, mampu beradaptasi, dan berpendapat dengan guru maupun siswa lainnnya. Selain itu, hasil nilai ulangan pada semester II tahun pelajaran 2017/2018 pada mata pelajaran IPA sebanyak 10 siswa atau 45% yang dapat memenuhi KKM dan sisanya 15 siswa atau 55% yang masih dibawah KKM.

Setelah guru menerapkan langkah-langkah model Problem Based

Learning dapat mengalami peningkatan kreativitas belajar dan hasil belajar siswa

yang ditunjukkan pada siklus I dan siklus II pada pembelajaran Tema 3. Tema dalam pembelajaran tematik mengacu dengan karakteristik peserta didik sesuai tingkat perkembangannya. Dalam pembelajaran tematik integratif, tidak hanya memuat pengetahuan saja akan tetapi juga kompetensi tertentu, baik sikap

maupun keterampilan, seperti yang dikemukakan (Fadilah, 2014:176)

pembelajaran tematik integratif dimaksudkan bahwa pembelajaran tersebut dibuat per tema dengan mengacu pada karakteristik peserta didik dan dilaksanakan secara integrasi antara tema satu dengan tema yang lain maupun antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran yang lain. Pembelajaran tematik integratif menurut Rusman (2012: 254) merupakan salah satu model pembelajaran terpadu yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa

(33)

90

baik secara individual maupun kelompok aktif dalam menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna dan otentik.

Pada penelitian ini terdapat satu variabel yaitu kreativitas belajar siswa yang akan ditingkatkan melalui model Problem Based Learning. Kreativitas belajar merupakan kemampun yang dimiliki siswa untuk mengembangkan gagasan baru dalam menghasilkan produk sesuatu yang baru, orisinil dan bermakna atas pemecahan masalah yang lebih efisien dan unik dalam proses belajar. Penelitian yang sudah dilakukan oleh Cicik Budi Asih (2013) menunjukkan bahwa model Problem Based Learning dapat meningkatkan kreativitas belajar dan hasil belajar siswa yang melakukan penelitian tentang peningkatan kreativitas belajar IPA melalui strategi Problem Based Learning (PBL) pada siswa kelas IV SDN Tluwah Tahun Pelajaran 2012/2013. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kreativitas belajar IPA pada siswa melalui strategi Problem Based Learning (PBL).

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Novitasari, Resty Adelia (2017) dengan judul peningkatan kreativitas dan hasil belajar IPA siswa Kelas 5 SD Taruna Bangsa Melalui model Problem Based Learning, yaitu penerapan dengan menggunakan model Problem Based Learning dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas 5 SD Taruna Bangsa tahun ajaran 2017/2018.Penelitian selanjutnya oleh Anna Mai Sandhi (2014) tentang Peningkatan Kreativitas Belajar menggunakanProblem Based

Learning (PBL).

Hasil penelitian oleh Serly Medianita dan Krisma Widi (2018) dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa kelas 3 semester II SDN Bugel 01 Salatiga tahun pelajaran 2017/2018.Ketika tingkat kreativitas belajar siswa meningkat maka akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, pernyataan tersebut dapat dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Rendi Ruspiandi (2016) dalam menerapkan model Problem Based Learning untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS Kelas V. Penggunaan model Problem Based

(34)

91

dilakukan oleh Desi Ariani dan Mawardi (2018) dengan judul peningkatan hasil belajar melalui penerapan model Problem Based Learningdengan berbantu kartu domino. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Arista Khoirul Mungzilina (2018) juga membuktikan bahwa dengan menggunakan model Problem Based

Learningmampu meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas 2 SD.

Penelitian yang dilakukan oleh Fitrianingsih dan Mei Erayanti (2011) membuktikan bahwa dengan menggunakan pendekatan berbasis masalah mampu meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas V di SDN Ngepungrojo 02 Pati pada Tahun Pelajaran 2013/2014. Sama seperti penelitian yang dilakukan oleh Fitrianingsih dan Mei Erayanti , penelitian yang dilakukan oleh Andreas (2015) dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui model pembelajaran Problem

Based Learningpada siswa kelas V SDN 3 Dukuh 3 pada Semester II Tahun

Pelajaran 2015/2016 terbukti mampu meningkat. Begitu juga seperti penelitian yang dilakukan oleh Indri Anugraheni dan Dwi Agung (2017) membuktikan bahwa melalui model Problem Based Learning mampu meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Matematika.

Berdasarkan beberapa temuan penelitian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa dan hasil belajar dapat menerapkan model pembelajaran Problem Based Learningatau model pembelajaran yang menuntut siswa belajar lebih aktif, kritis , kreatif dan komunikatif dengan apa yang sudah dipelajari dan tentunya juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam beberapa mata pelajaran.

Penelitian ini kreativitas belajar siswa yang berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Problem

Based Learning dapat dikatakan berhasil jika kreatvitas belajar siswa mengalami

peningkatan ≥25% dan hasil belajar siswa mampu mencapai ≥70% jumlah siswa yang tuntas dengan kriteria KKM 70.

Penelitian ini dapat membuktikan bahwa model Problem Based Learning dapat meningkatkan kreativitas belajar yang berdampak pada hasil belajar siswa.

(35)

92

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini terbukti bahwa kreativitas belajar siswa dapat ditingkatkan melalui penerapan model Problem Based Learning yang berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa kelas 4 SD N Kalinanas 2.

Gambar

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri  Kalinanas 2 semester I tahun pelajaran 2018/2019 mempunyai nilai rata-rata kelas  61,6 dengan nilai minimal 40 dan nilai maksimal 85
Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa  Siklus I dan Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Cianjur pada akhir pelaksanaan tindakan, serta melalui wawancara terhadap beberapaa orang siswa yang dipandang dapat memberikan informasi yang tepat setelah berakhirnya

Korelasi yang kuat antara ekspresi MCM-2 dan ekspresi Ki-67 serta adanya per- bedaan yang bermakna pada tiap derajat astrositoma menunjukkan bahwa MCM-2 dapat

menurut ketentuan Undang-Undang mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, harus membukukan selisih antara nilai Harta dikurangi dengan nilai Harta bersih yang telah

Kemudian diantara kedua belah pihak melangsungkan akadnya untuk membuktikan bahwa tanah pertanian tersebut benar- benar disewa, yaitu dengan

Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan finansial usahatani pala intensif, dan melihat pengaruh kenaikan biaya produksi,

Menindaklanjuti surat Saudara tertanggal 8 Desember 2014 Nomor : 0ZPAN/IPSI/BWIi)ilI|}0I4 perihal Permohonan Rekomendasi Kegiatan &#34;Kejuaraan Kabupaten Pencak Silat Antar

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran koopertatif

Sudah dua hari ia mencoba menuntaskan bacaannya itu yang tebalnya lebih dari 500 halaman, serta keterbatasan waktu yang menyita hari- harinya, Harum berusaha