• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISAMPAIKAN Oleh : Drs.Soekirno, M.Sc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DISAMPAIKAN Oleh : Drs.Soekirno, M.Sc"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

DISAMPAIKAN Oleh :

DISAMPAIKAN Oleh :

Drs.Soekirno, M.Sc

Drs.Soekirno, M.Sc

(2)

KONSEP DAN DIFINISI

KONSEP DAN DIFINISI

KONSEP DAN DIFINISI

Dinamika Penduduk :

Dinamika Penduduk :

Perubahan jumlah penduduk di suatu

wilayah tertentu pd waktu tertentu

dibandingkan dengan waktu

sebelumnya

Pertambahan penduduk secara alami di

suatu wilayah tertentu dipengaruhi oleh

jumlah kelahiran dan jumlah kematian di

wilayah tersebut.

(3)

FAKTOR-FAKTOR YG BERPENGARUH

FAKTOR

FAKTOR

-

-

FAKTOR YG BERPENGARUH

FAKTOR YG BERPENGARUH

1. Kelahiran (fertilitas)

2. Kamatian (mortalitas)

3. In-Migration (migrasi masuk)

4. Out-Migration (migrasi keluar)

(4)

Angka Pertumbuhan Penduduk

Angka Pertumbuhan Penduduk

„

„

Kelahiran dan perpindahan penduduk

Kelahiran dan perpindahan penduduk

disuatu wilayah menyebabkan

disuatu wilayah menyebabkan

bertambah/berkurangnya penduduk di

bertambah/berkurangnya penduduk di

wilayah tsb.

wilayah tsb.

„

„

Kematian menyebabkan berkurangnya

Kematian menyebabkan berkurangnya

jumlah pddk di wilayah tsb

jumlah pddk di wilayah tsb

„

„

Angka pertumbuhan penduduk dpt dihitung

Angka pertumbuhan penduduk dpt dihitung

dengan beberapa rumus sbb :

(5)

PERTAMBAHAN JUMLAH PENDUDUK ALAMIPERTAMBAHAN JUMLAH PENDUDUK ALAMIPERTAMBAHAN JUMLAH PENDUDUK ALAMI Pertambahan penduduk alami adalah

Pertambahan penduduk alami adalah

pertambahan penduduk yang hanya

pertambahan penduduk yang hanya

dipengaruhi oleh kelahiran dan kematian.

dipengaruhi oleh kelahiran dan kematian. Pt = P0 + (B – D)

Rumus

Rumus ::

Keterangan :

Pt = jumlah penduduk pada tahun t

P0 = jumlah penduduk pada tahun dasar (0)

B = jumlah kelahiran periode waktu 0 -Æ t D = jumlah kematian periode waktu 0 Æ t

(6)

Contoh perhitungan PP alami

Contoh perhitungan PP alami

Berapa jumlah penduduk alami tahun 2007, jika

Berapa jumlah penduduk alami tahun 2007, jika

diketahui jumlah Penduduk Kab.A tahun dasar

diketahui jumlah Penduduk Kab.A tahun dasar

(2000) sebanyak 523.000 jiwa , jumlah

(2000) sebanyak 523.000 jiwa , jumlah

kelahiran periode 2000

kelahiran periode 2000

2007 sebanyak 4.255

2007 sebanyak 4.255

jiwa dan jumlah kematian pada periode 200

jiwa dan jumlah kematian pada periode 200

2007 sebanyak 1.255 jiwa.

2007 sebanyak 1.255 jiwa.

Pt = Po + (B

Pt = Po + (B

D )

D )

Pt = 523.000 + ( 4.255

Pt = 523.000 + ( 4.255

1.255 )

1.255 )

Pt = 523.000 + 3.000

Pt = 523.000 + 3.000

--

--

Æ

Æ

P2007 = 526.000 jiwa.

P2007 = 526.000 jiwa.

(7)

PERTAMBAHAN JUMLAH PENDUDUK

PERTAMBAHAN JUMLAH PENDUDUK

(

(

KELAHIRAN,KEMATIAN DAN MIGRASI )KELAHIRAN,KEMATIAN DAN MIGRASI )

Rumus :

Rumus : Pt = P0 + (B – D) + (Mm – Mk)

dengan:

Pt = jumlah penduduk pada tahun t

P0 = jumlah penduduk pada tahun dasar (0)

B = jumlah kelahiran periode waktu 0 dan t D = jumlah kematian periode waktu 0 dan t

Mm = jumlah migran masuk peride waktu 0 dan t

(8)

Contoh perhitungan total/jumlah Penduduk

Berapa jumlah penduduk Kab.X tahun 2007, jika diketahui jumlah Penduduk Kab.tsb.pada tahun dasar (2000) sebanyak 523.000 jiwa , jumlah

kelahiran periode 2000 – 2007 sebanyak 4.255 jiwa dan jumlah kematian pada periode 200 – 2007

sebanyak 1.255 jiwa, sedangkan jumlah migrasi masuk sebanyak 5.250 jiwa dan migrasi keluar sebanyal 7.550 jiwa

Pt = Po + (B – D ) + (Mm- Mk)

Pt = 523.000 + ( 4.255 – 1.255 ) + ( 5.250 – 7.550)

Pt = 523.000 + 3.000 – 2.300 --Æ Pt = 523.000 – 700 P2007 = 523. 700 jiwa

(9)

Macam macam perkiraan penduduk

1. Antar sensus ( Intercensal)

Intercensal atau interpolasi, perkiraan jumlah penduduk antara dua sensus, pertumbuhan

penduduk dianggap linear, dengan jumlah sama setiap tahun.

Rumus = Pm = Po + m (Pn- Po) n

Pn = Jumlah penduduk th.n misal th.2000 Po = Jumlah pddk th. Dasar 1990

Pm = Jumlah pddk yang diestimasi 1997 m = Selisih tahun yg dicari

(10)

Contoh :

Berapa jumlah Penduduk tahun 1997 jika diketahui : Po = 97 juta ( tahun 1990) Pn = 118,2 juta ( tahun 2000) P1997 = 97 juta + (1997 – 1990)/10 ( 118,2 juta– 97juta) = 97 + 7/10 x21,2 = 111,84

(11)

Lanjutan

2. Sesudah Sensus ( Post censal estimated)

Perkiraan jumlah penduduk setelah

sensus, dengan jumlah pertambahan linear

Rumus = Pm = Po + ( n - m) (Pn- Po)

n

Pn = Jumlah penduduk th.n misal th.2000

Po = Jumlah pddk th. Dasar

Pm = Jumlah pddk pd thn yang diestimasi

m = Selisih tahun yg dicari

(12)

Contoh

Berapa jumlah Penduduk tahun 2004 jika diketahui : Po = 97 juta ( tahun 1990)

Pn = 118,2 juta ( tahun 2000)

P2004 = 97 juta + (10 + 4) /10 ( 118,2 juta– 97juta)) = 97 juta + 14/10 x 21,2 juta

= 126,68 juta Atau :

P2004 = 118,2 juta + 4/10 x 21,2juta = 126,68 juta.

(13)

PROYEKSI PENDUDUK

PROYEKSI PENDUDUK

PROYEKSI PENDUDUK

Hasil perhitungan yang didasarkan kepada

asumsi-asumsi dan arah kecenderungan

komponen kependudukan

(lampid)

yang

terjadi di

masa lalu, saat ini, serta

faktor-faktor yg mempengaruhi masing-masing

komponen tsb

.

Pertimbangan kesepakatan target yang

akan dicapai oleh para

stakeholder

terkait

dengan program

intervensi yg akan

(14)

FUNGSI PROYEKSI PENDUDUK

FUNGSI PROYEKSI PENDUDUK

FUNGSI PROYEKSI PENDUDUK

Untuk kepentingan perencanaan

pembangunan, krn semua keg

pembangunan sangat erat hubungannya

dng kondisi kependudukan.

Spt jumlah pddk, karakteritik pddk dimasa

depan

yg berkaitan dengan jumlah dan

struktur sebagai persyaratan minimum dlm

proses perencanaan.

(15)

BEBERAPA CARA PERHITUNGAN ANGKA

PROYEKSI PENDUDUK

Beberapa cara perhitungan angka proyeksi penduduk dengan menggunakan :

1. Mathematical method,di bagi menjadi :

1) Linier : dengan cara arithmetic dan geometric 2) Non-linier : antara lain dengan eksponensial

(16)

9

9

Arithmatic rate of growth

Arithmatic rate of growth

„

„ Pertumbuhan penduduk dng jumlah Pertumbuhan penduduk dng jumlah absolut absolut sama

sama setiap tahunsetiap tahun Rumus : Pn= P

Rumus : Pn= Poo (1 +rn) (1 +rn) dimana :

dimana :

Pn

Pn = Jumlah Pddk pada tahun n= Jumlah Pddk pada tahun n P

Poo = Jumlah Pddk pada tahun dasar= Jumlah Pddk pada tahun dasar r

r = Angka pertumbuhan penduduk= Angka pertumbuhan penduduk n

(17)

Contoh :

Contoh :

Misal : Jumlah Penduduk tahun 1990 sebesar 155 juta Jumlah Penduduk tahun 2000 sebesar 160 juta

Pertambahan penduduk setiap tahun adalah 160 juta - 155 juta : 10 = 0,5 juta

„

„ Penduduk tahun 1991 adalah155,5 jutaPenduduk tahun 1991 adalah155,5 juta

„

„ Penduduk tahun 1992 adalah 156 jutaPenduduk tahun 1992 adalah 156 juta

„

„ Penduduk tahun 1993 adalah 156,5 jutaPenduduk tahun 1993 adalah 156,5 juta

„

„ Penduduk tahun 1994 adalah 157 jutaPenduduk tahun 1994 adalah 157 juta

„

„ Penduduk tahun 1995 adalah 157,5 jutaPenduduk tahun 1995 adalah 157,5 juta

Angka Pertumbuhan : Pn = Po ( 1 + rn) 160 = 155 (1 + 10r) 1 + 10 r = 160/155 10 r = 1,032 – 1 r = 0,32 : 10 -Æ = 0,032 atau 3,2%

(18)

Geometric rate of growth

Geometric rate of growth

„

„ Pertumbuhan penduduk Pertumbuhan penduduk yang menggunakan yang menggunakan dasar

dasar bunga berbunga (bunga majemuk)bunga berbunga (bunga majemuk) jadi jadi angka pertumbuhan penduduknya sama setiap

angka pertumbuhan penduduknya sama setiap

tahun tahun Rumus : Rumus : n n P Pnn = P= P0 0 (1 + r) (1 + r) dimana dimana P

Pnn = Jumlah Pddk pada tahun n= Jumlah Pddk pada tahun n

P

P00 = Jumlah Pddk pada tahun dasar= Jumlah Pddk pada tahun dasar

r

r = Angka pertumbuhan penduduk= Angka pertumbuhan penduduk n

(19)

Contoh :

Contoh :

Jumlah penduduk propinsi X pada tahun 1990 adalah 2

Jumlah penduduk propinsi X pada tahun 1990 adalah 2

juta jiwa dengan angka pertumbuhan penduduk 2 persen

juta jiwa dengan angka pertumbuhan penduduk 2 persen

setahun, maka jumlah penduduk pada tahun :

setahun, maka jumlah penduduk pada tahun :

1991 adalah 2.040.000

1991 adalah 2.040.000

1992 adalah 2.080.800

1992 adalah 2.080.800

1993 adalah 2.122.416

1993 adalah 2.122.416

1994 adalah 2.164.864,3

1994 adalah 2.164.864,3

1995 adalah 2.208.161,6

1995 adalah 2.208.161,6

(20)

Contoh

Contoh perhitungan penggunaan rumusperhitungan penggunaan rumus : :

Jml penduduk propinsi X tahun 1990 = 2 juta dan

meningkat menjadi 2.208.161,6 pada tahun 1995. Maka pertumbuhan penduduk per tahun secara geometric pada 1990-1995 adalah: n n Pn = Po ( 1+ r) Pn / Po = ( 1+r ) Atau : log Pn Po n

Log ( 1+r) log Pn- Log Po

= ---n

log (1+r)= log 2.208.161,6 – log 2 juta 5

Log 1+r = 0,0086

(21)

9

9

Exponential rate of growth

Exponential rate of growth

„

„ Pertumbuhan penduduk secara terus menerusPertumbuhan penduduk secara terus menerus ( kontinyu )

( kontinyu ) setiap hari dengan angka setiap hari dengan angka pertumbuhan (rate) yang konstan

pertumbuhan (rate) yang konstan

Rumus :

Rumus :

Pn

Pn

Pn

Pn = Po e = Po e r nr n

atau

atau

== e e r nr n >ln Pn-Po= rn ln e

Po

Po

Pn

Pn = = Jumlah Pddk pada tahun nJumlah Pddk pada tahun n

Po

Po = Jumlah Pddk pada tahun dasar= Jumlah Pddk pada tahun dasar r

r = Angka pertumbuhan penduduk= Angka pertumbuhan penduduk n

n = periode waktu tahun= periode waktu tahun

ln Pn - ln Po

r =

(22)

Contoh:

Contoh:

Jml penduduk tahun 1995 = 194,7 juta dan meningkat menjadi 205,8 juta pada tahun 2000. Maka pertumbuhan penduduk per tahun secara eskponensial pada 1995-2000 adalah: ln Pt - ln P0 r = ---n ln 205,8 - ln 194,7 r = --- = 0.01089 5 r = 0.01089 x 100 % = 1,08 % per tahun

(23)

TRANSISI DEMOGRAFI

TRANSISI DEMOGRAFI

Adalah perubahan kondisi penduduk dari pertumbuhan

Adalah perubahan kondisi penduduk dari pertumbuhan

yang rendah dengan tingkat kelahiran dan kematian

yang rendah dengan tingkat kelahiran dan kematian

tinggi menuju pertumbuhan penduduk yang rendah

tinggi menuju pertumbuhan penduduk yang rendah

dengan tingkat kelahiran dan kematian yang rendah)

dengan tingkat kelahiran dan kematian yang rendah)

Transisi demografi untuk menyatakan perubahan yang

Transisi demografi untuk menyatakan perubahan yang

terjadi terhadap tiga komponen utama pertumbuhan

terjadi terhadap tiga komponen utama pertumbuhan

penduduk : kelahiran, kematian dan migrasi

penduduk : kelahiran, kematian dan migrasi

Empat tahapan transisi demografi :

Empat tahapan transisi demografi :

Tahap I. Pertumbuhan penduduk sangat rendah

Tahap I. Pertumbuhan penduduk sangat rendah

(kelahiran dan kematian sangat tinggi)

(kelahiran dan kematian sangat tinggi)

Tahap II. Pertumbuhan penduduk meningkat cepat.

Tahap II. Pertumbuhan penduduk meningkat cepat.

(angka kematian menurun tajam sedangkan

(angka kematian menurun tajam sedangkan

tingkat kelahiran masih tinggi )

(24)

LANJUTAN

LANJUTAN

Tahap III : Kematian terus menurun melambat , sedangkan kelahira Tahap III : Kematian terus menurun melambat , sedangkan kelahirann

menurun tajam. menurun tajam.

Tahap IV : Kematian dan kelahiran mencapai angka randah , pertum Tahap IV : Kematian dan kelahiran mencapai angka randah , pertum

buhan rendah. buhan rendah.

Gambar transisi Demografi Gambar transisi Demografi angka kelahiran angka kelahiran I I II II III III IV IV angka kematian angka kematian

(25)

PENDUDUK TUMBUH SEIMBANG (PTS)

PENDUDUK TUMBUH SEIMBANG (PTS)

PENDUDUK TUMBUH SEIMBANG (PTS)

Penduduk yang kecepatan perubahan

jumlahnya

bersifat konstan

dan

proporsi

untuk masing-masing kelompok umurnya

tetap.

Angka pertumbuhan pddk dlm kondisi ini,

dpt Positif, Nol dan Negatif.

Angka pertumbuhan pddk Nol adalah kondisi

jumlah penduduk tanpa pertumbuhan (PTP)

(26)

PENDUDUK TANPA PERTUMBUHAN (PTP)

PENDUDUK TANPA PERTUMBUHAN (PTP)

PENDUDUK TANPA PERTUMBUHAN (PTP)

Penduduk tanpa pertumbuhan (Zero Population Growth) menunjukkan kondisi dimana jumlah pddk disuatu wilayah tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

Penduduk di suatu wilayah tanpa pertumbuhan dapat dicapai, apabila pddk tsb mengalami suatu pola kelahiran dan kematian yg tetap dlm waktu yg cukup lama. Tidak terjadi migrasi serta jumlah kematian seimbang dengan jumlah kelahiran. Dlm

kondisi itu, struktur umur pddk tidak mangalami perubahan. PTP dpt tercapai dlm waktu yg relatif lama setelah keadaan NRR = 1.

Angka NRR adalah menunjukkan rata-rata jumlah anak

perempuan yg dilahirkan oleh seorang wanita selama hayatnya dan akan tetap hidup sampai dpt menggantikan kedudukan

(27)

Perubahan struktur Umur Penduduk

Perubahan struktur Umur Penduduk

„

„

Penurunan fertilitas menurunkan proporsi

Penurunan fertilitas menurunkan proporsi

jumlah anak <15 tahun

jumlah anak <15 tahun

„

„

Penurunan kematian bayi meningkatkan

Penurunan kematian bayi meningkatkan

jumlah bayi yang tetap hidup keusia

jumlah bayi yang tetap hidup keusia

dewasa

dewasa

„

„

Ledakan penduduk usia kerja dan wanita

Ledakan penduduk usia kerja dan wanita

usia subur

usia subur

„

„

Rasio ketergantungan (Proporsi penduduk

Rasio ketergantungan (Proporsi penduduk

muda terhadap penduduk usia kerja)

muda terhadap penduduk usia kerja)

menurun

(28)

Bonus Demografi

Bonus Demografi

„

„

Keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh

Keuntungan ekonomis yang disebabkan oleh

penurunan rasio ketergantungan sebagai

penurunan rasio ketergantungan sebagai

hasil proses penurunan kematian bayi dan

hasil proses penurunan kematian bayi dan

penurunan fertilitas jangka panjang.

penurunan fertilitas jangka panjang.

„

„

Penurunan proporsi penduduk muda

Penurunan proporsi penduduk muda

mengurangi besarnya biaya investasi untuk

mengurangi besarnya biaya investasi untuk

pemenuhan kebutuhannya, sehingga sumber

pemenuhan kebutuhannya, sehingga sumber

daya dapat dialihkan kegunaannya untuk

daya dapat dialihkan kegunaannya untuk

memacu pertumbuhan ekonomi dan

memacu pertumbuhan ekonomi dan

peningkatan kesejahteraan keluarga.

(29)

The Window of Opportunity

The Window of Opportunity

„

„

Celah sempit diawali dengan bonus

Celah sempit diawali dengan bonus

demografi terjadi mulai tahun 1990an

demografi terjadi mulai tahun 1990an

„

„

The

The

window of opportunity

window of opportunity

terjadi tahun

terjadi tahun

2015

2015

-

-

2020 dimana Rasio Ketergantungan

2020 dimana Rasio Ketergantungan

mencapai titik terendah yaitu 44,7 per

mencapai titik terendah yaitu 44,7 per

100

100

„

„

Tetapi akan meningkat lagi sesudah 2025

Tetapi akan meningkat lagi sesudah 2025

karena meningkatnya proporsi penduduk

karena meningkatnya proporsi penduduk

lansia

(30)

Keuntungan ekonomi penurunan

Keuntungan ekonomi penurunan

proporsi penduduk muda

proporsi penduduk muda

„

„ Investasi sosial untuk pelayanan kebutuhan dasar Investasi sosial untuk pelayanan kebutuhan dasar penduduk muda (0

penduduk muda (0--14 tahun) jauh lebih kecil 14 tahun) jauh lebih kecil

dibanding kalau tidak mengadakan program KB

dibanding kalau tidak mengadakan program KB

„

„ ‘‘BayangkanBayangkan’’ andaikata TFR masih 5,6 dan proporsi andaikata TFR masih 5,6 dan proporsi penduduk muda 86 per 100 penduduk usia kerja.

penduduk muda 86 per 100 penduduk usia kerja.

„

„ Berapa sekolah dan guru yang harus diadakan?Berapa sekolah dan guru yang harus diadakan?

„

„ Berapa bidan yang harus dididik untuk Berapa bidan yang harus dididik untuk

perawatan kehamilan, kelahiran,

perawatan kehamilan, kelahiran,

„

„ Berapa biaya imunisasi, biaya kesehatan, susu Berapa biaya imunisasi, biaya kesehatan, susu

dll?

(31)

DAMPAK PEMAKAIAN KONTRASEPSI

TERHADAP FERTILITAS

DAMPAK PEMAKAIAN KONTRASEPSI

DAMPAK PEMAKAIAN KONTRASEPSI

TERHADAP FERTILITAS

TERHADAP FERTILITAS

Formula : TFR = Cm x Cc x Ca x Ci x TF Dimana : Cm = Indeks Perkawinan

Cm = 0 Semua WUS tidak kawin Cm = 1 Semua WUS kawin

Cc = Indeks Kontrasepsi

Cc = 0 Semua WUS pakai kontrasepsi (Ef=100%) Cc = 1 Semua WUS tidak pakai kontrasepsi

Ca = Indeks Aborsi

Ca = 0 Semua kehamilan diaborsi Ca = 1 Tidak ada Aborsi

Ci = Indeks Post partum Infecundibility (PPI) Ci = 0 Masa PPI tak terhingga

Ci = 1 Tidak ada masa PPI TF = Total Fecundity Rate

Formula : Formula : TFR = Cm x Cc x Ca x Ci x TF TFR = Cm x Cc x Ca x Ci x TF Dimana : Dimana : Cm = Indeks Perkawinan Cm = Indeks Perkawinan

Cm = 0 Semua WUS tidak kawin Cm = 0 Semua WUS tidak kawin Cm = 1 Semua WUS kawin

Cm = 1 Semua WUS kawin Cc = Indeks Kontrasepsi

Cc = Indeks Kontrasepsi

Cc = 0 Semua WUS pakai kontrasepsi (Ef=100%) Cc = 0 Semua WUS pakai kontrasepsi (Ef=100%) Cc = 1 Semua WUS tidak pakai kontrasepsi

Cc = 1 Semua WUS tidak pakai kontrasepsi Ca = Indeks Aborsi

Ca = Indeks Aborsi

Ca = 0 Semua kehamilan diaborsi Ca = 0 Semua kehamilan diaborsi Ca = 1 Tidak ada Aborsi

Ca = 1 Tidak ada Aborsi

Ci = Indeks Post partum Infecundibility (PPI) Ci = Indeks Post partum Infecundibility (PPI)

Ci = 0 Masa PPI tak terhingga Ci = 0 Masa PPI tak terhingga Ci = 1 Tidak ada masa PPI Ci = 1 Tidak ada masa PPI TF = Total Fecundity Rate

(32)

Dengan diketahui Informasi TFRo

TFRt dapat dicari sbb.:

Dengan diketahui Informasi TFRo

Dengan diketahui Informasi TFRo

TFRt dapat dicari sbb.:

TFRt dapat dicari sbb.:

TFR t

Cm

t

x Cc

t

x Ca

t

x Ci

t

x TF

t

=

TFRo Cm

0

x Cc

0

x Ca

0

x Ci

0

x TF

0

TFR t

TFR t

Cm

Cm

tt

x Cc

x Cc

tt

x Ca

x Ca

tt

x Ci

x Ci

tt

x TF

x TF

tt

=

=

TFRo

TFRo

Cm

Cm

00

x Cc

x Cc

00

x Ca

x Ca

00

x Ci

x Ci

00

x TF

x TF

00

Cm

t

x Cc

t

TFR

t

= TFR

0

x

Cm

0

x Cc

0

Cm

t

x Cc

t

TFR

t

= TFR

0

x

Cm

0

x Cc

0

ASUMSI = TF : tidak berubah Ca : tidak ada

(33)

Indeks Kontrasepsi:

Indeks Kontrasepsi:

Indeks Kontrasepsi:

Cc = 1 – (1,08 x u x e)

Cc = 1

Cc = 1

(1,08 x u x e)

(1,08 x u x e)

m

e =

∑ e

m

x MethodMix

m m = 1

m

e =

∑ e

m

x MethodMix

m m = 1 u = prevalensi (PA/PUS) e = evektivitas kontrasepsi

Rata-rata efektivitas kontrasepsi:

(34)

Formula perkiraan TFR :

F

F

ormula

ormula

perkiraan TFR

perkiraan TFR

:

:

Cmt x [1 - ( 1,08 x ut x et)] TFRt = TFR0 x Cm0 x [1 - ( 1,08 x u0 x e0)] Asumsi a t = a o = 1,08 Dimana : TFR0 = TFR tahun dasar TFRt = TFR tahun perkiraan

Cm0 = Proporsi kawin WUS tahun dasar

Cmt = Proporsi kawin WUS tahun perkiraan u0 = Proporsi PA terhadap PUS tahun dasar ut = Proporsi PA terhadap PUS tahun perkiraan

e0 = Efektifitas kontrasepsi ditimbang tahun dasar et = Efektifitas kontrasepsi ditimbang tahun perkiraan 1,08 = Faktor penyesuaian sterilitas

Cm Cmtt x x [[1 1 -- ( 1,08 x u( 1,08 x utt x ex ett))]] TFR TFRtt = TFR= TFR00 xx Cm Cm00 x x [[1 1 -- ( 1,08 x u( 1,08 x u00 x ex e00))]] Asumsi a t = a o = 1,08 Asumsi a t = a o = 1,08 Dimana : Dimana : TFR

TFR00== TFR tahun dasarTFR tahun dasar TFR

TFRtt = TFR tahun perkiraan= TFR tahun perkiraan Cm

Cm00 = Proporsi kawin WUS tahun dasar= Proporsi kawin WUS tahun dasar Cm

Cmtt = Proporsi kawin WUS tahun perkiraan= Proporsi kawin WUS tahun perkiraan u

u00 = Proporsi PA terhadap PUS tahun dasar= Proporsi PA terhadap PUS tahun dasar u

utt = Proporsi PA terhadap PUS tahun perkiraan= Proporsi PA terhadap PUS tahun perkiraan e

e00 = Efektifitas kontrasepsi ditimbang tahun dasar= Efektifitas kontrasepsi ditimbang tahun dasar e

ett = Efektifitas kontrasepsi ditimbang tahun perkiraan= Efektifitas kontrasepsi ditimbang tahun perkiraan 1,08

(35)

Proporsi penurunan fertilitas (PRF):

Proporsi penurunan fertilitas

Proporsi penurunan fertilitas

(

(

PRF

PRF

):

):

TFRt PRF = 1 -TFR0 TFRt PRF = 1 -TFR0 Atau: Atau: Cmt x [1 - ( 1,08 x ut x et)] PRFt = 1 -Cm0 x [1 - ( 1,08 x u0 x e0)]

(36)

Angka prevalensi

Angka prevalensi

Angka prevalensi

1 – {K(1 – PRF) x [1 - (1,08 x u

0

e

0

)]}

U

t

=

1,08 x e

t

1

1

{K(1

{K(1

PRF) x [1

PRF) x [1

-

-

(1,08 x u

(1,08 x u

00

e

e

00

)]}

)]}

U

U

tt

=

=

1,08 x e

1,08 x e

tt ut = PA/PUS tahun ke t

PRF = proporsi penurunan fertilitas K = indeks perkawinan (PUS/WUS)

et = efektivitas kontrasepsi tertimbang tahun ke t e0 = efektivitas kontrasepsi tertimbang tahun ke 0

(37)

Indeks perkawinan (K):

Indeks perkawinan (K):

Indeks perkawinan (K):

Cm

0

K =

Cm

t

Cm

0

K =

Cm

t

Cm

0

x Ca

0

x Ci

0

x TF

0

K =

Cm

t

x Ca

t

x Ci

t

x TF

t

ASUMSI = TF : tidak berubah Ca : tidak ada

(38)

HITUNG PREVALENSI PER JENIS

KONTRASEPSI TAHUN 2010

T A H U N VARIABEL 2005 2010 EFEKTIVITAS KONTRASEPSI • TFR 2,50 2,30 • JUMLAH WUS 8.924.620 9.043.688 • JUMLAH PUS 6.059.817 6.122.577 • % WUS KAWIN 67,9 67,7 • % PA/PUS 64,9 67,7 n MIX KONTRASEPSI - I U D 9,35 % 10,57 % 0,90 - M O P 1,60 % 3,46 % 1,00 - MOW 9,62 % 10,83 % 1,00 - IMPLANT 9,78 % 11,25 % 0,95 - SUNTIKAN 50,71 % 46,09 % 0,87 - P I L 18,02 % 14,51 % 0,87 - KONDOM 0,93 % 3,29 % 0,75

(39)

ILUSTRASI PERKIRAAN

ILUSTRASI PERKIRAAN EFEKTIVITAS EFEKTIVITAS KONTRASEPSI DITIMBANG

KONTRASEPSI DITIMBANG

MIX KONTRASEPSI DITIMBANG JENIS KONTRASEPSI EFEKTIVITAS KONTRASEPSI 2005 2010 2005 2010 1 2 3 4 5=2X4 6=3X4 IUD 0,0935 0,1057 0,90 0,0842 0,0951 MOP 0,0160 0,0346 1,00 0,0160 0,0346 MOW 0,0962 0,1083 1,00 0,0962 0,1083 Implant 0,0978 0,1125 0,95 0,0929 0,1069 Suntikan 0,5070 0,4609 0,87 0,4411 0,4010 Pil 0,1802 0,1451 0,87 0,1568 0,1262 Kondom 0,0093 0,0329 0,75 0,0070 0,0247 TOTAL 1,0000 1,0000 0,8941 0,8968

(40)

Perkiraan TFR Tahun 2010:

Perkiraan TFR

Perkiraan TFR

Tahun 2010

Tahun 2010

:

:

Cmt x [1 - ( 1,08 x ut x et)] TFRt = TFR0 x Cm0 x [1 - ( 1,08 x u0 x e0)] 0,677 x [1 – (1,08 x 0,677 x 0,8968)] = 3,50 x 0,679 x [1 – (1,08 x 0,649 x 0,8941)] 0,677 x 0,3443 0,2331 = 3,50 x = = 0,9195 0,679 x 0,3733 0,2535 = 3,50 x 0,9195 = 3,2183 Cm Cmtt x x [[1 1 -- ( 1,08 x u( 1,08 x utt x ex ett))]] TFR TFRtt = TFR= TFR00 xx Cm Cm00 x x [[1 1 -- ( 1,08 x u( 1,08 x u00 x ex e00))]] 0,677 x [1 0,677 x [1 –– (1,08 x 0,677 x 0,8968)] (1,08 x 0,677 x 0,8968)] = 3,50 = 3,50 xx 0,679 x [1 0,679 x [1 –– (1,08 x 0,649 x 0,8941)](1,08 x 0,649 x 0,8941)] 0,677 x 0,3443 0,677 x 0,3443 0,23310,2331 = 3,50 x = 3,50 x == = 0,9195= 0,9195 0,679 x 0,3733 0,679 x 0,3733 0,25350,2535 = 3,50 x 0,9195 = 3,50 x 0,9195 = = 3,21833,2183

(41)

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

DIMENSI KELANG.HIDUP PENGETAHUAN HIDUP LA

DIMENSI KELANG.HIDUP PENGETAHUAN HIDUP LAYAKYAK

INDIKATOR ANGKA HAR.HDP ANGKA MELEK HR PENGELUARAN/

INDIKATOR ANGKA HAR.HDP ANGKA MELEK HR PENGELUARAN/

WAKTU LAHIR RATA2 LAMA

WAKTU LAHIR RATA2 LAMA KAPITAKAPITA SEKOLAH

SEKOLAH

INDEKS INDEKS INDEKS

INDEKS INDEKS INDEKS INDEKSINDEKS LAMA HDP PENDIDIKA

(42)

Peringkat 10 Negara ASEAN

Berdasarkan HDI, Tahun 2006

NEGARA ASEAN DUNIA (177)

Singapura 1 25 Brunai Darussalam 2 30 Malaysia 3 63 Thailand 4 78 Filipina 5 90 Vietnam 6 105 Indonesia 7 107 Laos 8 130 Kamboja 9 131 Myanmar 10 132

(43)

DATA IPM INDONESIA 2005

DATA IPM INDONESIA 2005

(10 TERTINGGI)

(10 TERTINGGI)

Rk. Propinsi Eo M.Hrf Lm.Sek P.Kap IPM

Rk. Propinsi Eo M.Hrf Lm.Sek P.Kap IPM

1.

1. DKI Jakarta 72,4 98,3 10,4 618,1 75,8 DKI Jakarta 72,4 98,3 10,4 618,1 75,8

2. 2. Sul.Utara 71,0 99,1 8,6 611,9 73Sul.Utara 71,0 99,1 8,6 611,9 73,4 ,4 3. 3. DI.Jogya 72,6 85,8 8,2 636,7 72DI.Jogya 72,6 85,8 8,2 636,7 72,9 ,9 4. 4. Kal.Timur 69,7 95,0 8,5 620,2 72,2Kal.Timur 69,7 95,0 8,5 620,2 72,2 5. 5. Riau 69,8 96,4 8,2 616,6 Riau 69,8 96,4 8,2 616,6 72,2 72,2 6. 6. Kal.Tengah 69,8 96,2 7,8 615,5 71,7Kal.Tengah 69,8 96,2 7,8 615,5 71,7 7. 7. Sum.Utara 68,2 96,6 8,4 616,0 71,4Sum.Utara 68,2 96,6 8,4 616,0 71,4 8. 8. Kep.Riau 68,8 94,7 8,0 613,0 70,Kep.Riau 68,8 94,7 8,0 613,0 70,8 8 9. 9. Sum.Barat 67,6 95,7 7,9 615,7 70,5Sum.Barat 67,6 95,7 7,9 615,7 70,5 10. 10. Jambi 67,6 95,8 7,4 615,1 Jambi 67,6 95,8 7,4 615,1 70,1 70,1

(44)

PRINSIP UMUM PENGHITUNGAN IPM

PRINSIP UMUM PENGHITUNGAN IPM

IPM mengukur dampak pembangunan pada

IPM mengukur dampak pembangunan pada

individu, pencapaian dalam peningkatan

individu, pencapaian dalam peningkatan

kapasitas dasar manusia untuk :

kapasitas dasar manusia untuk :

1. Mencapai hidup panjang dan sehat

1. Mencapai hidup panjang dan sehat

2. Memperoleh pengetahuan

2. Memperoleh pengetahuan

3. Meningkatkan standar hidup : mempunyai

3. Meningkatkan standar hidup : mempunyai

akses pada sumber pendapatan

akses pada sumber pendapatan

Menggunakan indikator outcome/dampak 3

Menggunakan indikator outcome/dampak 3

dimensi :

dimensi :

DIMENSI INDIKATOR/OUTCOME

DIMENSI INDIKATOR/OUTCOME

Hidup panjang Angka Harapan hidup

Hidup panjang Angka Harapan hidup

Memperoleh Penge

Memperoleh Penge-- Angka Melek hurufAngka Melek huruf tahuan Rata

tahuan Rata--rata lama sekolahrata lama sekolah Standar hidup layak Pengeluaran per Kapita

(45)

CARA MENGHITUNG IPM

CARA MENGHITUNG IPM

Nilai maksimum (ideal) dan minimum (terburuk)

Nilai maksimum (ideal) dan minimum (terburuk)

setiap komponen

setiap komponen

menurut standar UNDP, dan kondisi aktual yang

menurut standar UNDP, dan kondisi aktual yang

dicapai

dicapai

Angka Harapan Hidup (

Angka Harapan Hidup (

e

e

o) : 85 o) : 85 -- 25 tahun25 tahun Angka Melek Huruf (AMH) : 100

Angka Melek Huruf (AMH) : 100 -- 0 %0 % Rata

Rata--rata lama sekolah : 15 rata lama sekolah : 15 -- 0 tahun0 tahun Daya beli Rp.737.720,

Daya beli Rp.737.720,-- -- Rp. 360.000,Rp. 360.000,-- (1999) (1999) IPM = 1/3 ( Indeks X1 + Indeks X2 + Indeks X3 )

(46)

CONTOH PERHITUNGAN IPM

CONTOH PERHITUNGAN IPM

( CONTOH PROP. LAMPUNG 2002)

( CONTOH PROP. LAMPUNG 2002)

1.Angka Harapan Hidup (eo) : 66,1 th

1.Angka Harapan Hidup (eo) : 66,1 th

Indeks X1 = (66,1

Indeks X1 = (66,1--25)/ (8525)/ (85--25) = 0,685 (68,5%)25) = 0,685 (68,5%)

2.Angka melek huruf :93,0%

2.Angka melek huruf :93,0%

Indeks X2.1 = (93,0

Indeks X2.1 = (93,0 –– 0)/ (100 0)/ (100 ––0 ) = 0,930 ) = 0,93 Rata

Rata--rata lama sekolah = 6,9 th.rata lama sekolah = 6,9 th. Indeks X2.2 = (6,9

Indeks X2.2 = (6,9 –– 0 ) / ( 15 0 ) / ( 15 –– 0 ) = 0,461 (46,1%)0 ) = 0,461 (46,1%) Indeks X2 = 2/3 Indeks X2.1 + 1/3 Indeks X2.2

Indeks X2 = 2/3 Indeks X2.1 + 1/3 Indeks X2.2

Indeks X2 = 2/3(0,93) + 1/3 (0,46) = 0,774 (77,4%)

(47)

LANJUTAN

LANJUTAN

Pengeluaran riil per kapita : Rp.583,3

Pengeluaran riil per kapita : Rp.583,3

Indeks X3 = (583,3

Indeks X3 = (583,3 -- 360)/( 737,72 360)/( 737,72 –– 360) 360) = 0,592 (59,2%)

= 0,592 (59,2%)

IPM Prop.Lampung tahun 2002

IPM Prop.Lampung tahun 2002

IPM = 1/3 (0,685 + 0,774 + 0,592 )

IPM = 1/3 (0,685 + 0,774 + 0,592 )

= 0,683 atau 68,3%

(48)

LATIHAN SOAL

LATIHAN SOAL

--

Hitunglah angka pertumbuhan penduduk

Hitunglah angka pertumbuhan penduduk

menurut metode mathematic:

menurut metode mathematic:

1. Arithmetic

1. Arithmetic

2. Geometrik

2. Geometrik

3. Eksponensial

3. Eksponensial

--

Hitung perkiraan penduduk tahun 2003

Hitung perkiraan penduduk tahun 2003

Jika diketahui Jumlah penduduk Kab.A tahun

Jika diketahui Jumlah penduduk Kab.A tahun

2000 sebesar 40.400 dan jika tahun 2005

2000 sebesar 40.400 dan jika tahun 2005

menjadi sebesar 59.538 jiwa.

menjadi sebesar 59.538 jiwa.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang penelitian diatas diperoleh bahwa upaya yang dilakukan oleh MTs Al kautsar Ranggo dalam membangun Citra untuk membangun mutu adalah meningkatkan Sumber Daya

Kemudian dari pihak Minoritas Slankers Jogjakarta (MSJ), mereka sangat mendukung grup musik Slank terkait tindakan anggota DPR-RI yang hendak memperkarakan Slank. Slankers

Peningkatan suhu tubuh karena adanya involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak dapat dikeluarkan dan menyebabkan infeksi dan salah satu dari gejala infeksi

Load cell adalah sebuah transducer gaya yang bekerja berdasarkan prinsip deformasi sebuah material akibat adanya tegangan mekanis yang bekerja. Untuk menentukan

Dengan karakteristik perekonomian Indonesia yang termasuk dalam “small open economy”, perubahan nilai tukar disebabkan oleh permintaan dan penawaran mata uang domestik

Kombinasi kontrol produksi serta keistimewaan negara dalam mengakses sumber dayanya secara esensial (pada relasi Pemerintah Indonesia dan PTFI), menempatkan posisi

system Melakukan serah terima armada lama dengan pengemudi Pembuatan rekomendasi Claim kepada Niaga pengemudi memberikan validasi pada STD Pengajuan Mutasi armada kepada

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan gambaran data yang dimodelkan dalam suatu diagram yang digunakan untuk mendokumentasikan data dengan cara menentukan apa saja