• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. secara rinci sebuah permasalahan yang diteliti. Metode pada basicnya ialah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. secara rinci sebuah permasalahan yang diteliti. Metode pada basicnya ialah"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti pasti memerlukan yang namanya metode, supaya peneliti bisa mengetahui, menganalisa, maupun menjelaskan secara rinci sebuah permasalahan yang diteliti. Metode pada basicnya ialah sebuah cara ilmiah guna menemukan data yang memiliki tujuan ataupun kegunaan tertentu.

Peneliti memakai pendekatan dalam melakukan penelitian ini dengan memakai pendekatan kualitatif. Dimana penggunaan pendekatan ini diharapkan bisa menemui data yang lebih rinci, sebuah data yang memiliki makna. Makna dari data yang real, data yang memiliki kredibilitas dan dapat dipertanggung jawabkan. Karena alasan itulah, pendekatan yang dipakai pada penelitian ini tidak cuman menonjolkan pada aspek umum, tetapi juga menonjolkan pada aspek sebuah makna (Sugiyono, 2012:9).

Skema yang dipakai untuk melakukan penelitian ini ialah studi dokumentasi. Yang mana peneliti tentu harus menjelaskan secara rinci tentang pemberitaan pasca debat pertama pemilihan presiden dan wakil presiden 2019 pada rubrik infografik periode 18 – 21 Januari 2019. Di penelitian ini, peneliti memakai analisis framing model Pan dan Kosciki, diharapkan dengan memakai analisis framing ini bisa diketahui seperti apa media dalam memberitakan sebuah

(2)

massage lewat berita, dan seperti apa media tersebut memframingkan sebuah isu realita.

3.2 TipeAdanADasarAPenelitian

Penelitian kali ini memakai tipe interpretative guna membedah dan mengklrarifikasi sebuah peristiwa atau fenomena sosial tertentu. Bersama dengan penelitian kualitatif interpretative, peneliti bisa menemukan secara rinci dan detail tentang seperti apa media online Tirto.id dalam melakukan framing pemberitaan pasca debat pertama pemilihan presiden dan wakil presiden 2019.

Basic dari penelitian kali ini memakai analisis teks media dengan metode model dari Pan dan Kosciki. Menurut Eriyanto (2002;79), framing merupakan sebuah pendekatan guna mencari tahu seperti apa pandangan atau prospek yang dipakai wartawan saat memilah dan memilih isu sampai pada akhirnya ditulis menjadi sebuah berita. peneliti memutuskan untuk memakai model dari Pan dan Kosciki karena ingin mencari tahu seperti apa cara pandang atau prospek yang sampai pada keputusan fakta mana yang diambil, fakta mana yang dihilangkan, fakta mana yang ditonjolkan, sampai ingin dimana kemana berita pasca debat pertama pemilihan presiden dan wakil presiden 2019 oleh media online Tirto.id.

3.3 Waktu dan Ruang Lingkup Penelitian

Berhubung penelitian ini memakai metode pengunpulan data yaitu studi dokumentasi, jadi penelitian ini akan dimulai selepas tanggal 21 Januari 2019 bersamaan dokumentasi yang diperoleh dari media online Tirto.id. Penelitipun

(3)

sudah memiliki ruang lingkup penelitian, pemberitaan pasca debat pertama pemilihan presiden dan wakil presiden 2019 pada rubric infografik periode 18 – 21 Januari 2019.

3.4 Sumber Data

Data membentuk salah satu kemampuan penting pada sebuah penelitian. Sumber data di penelitian ini ialah subjek dari mana asal data didapatkan. Kecuali itu menurut Lofland (Moleong, 2002;157) memaklumatkan bahwa sumber dari data premier di penelitian kualitatif ialah kata-kata, perilaku, seterusnya adalah data aksesoris seperti dokumentasi dan lain sebagainya.

Sumber data premier di penelitian ini ialah berita utama pada rubric infografik media online Tirto.id dalam pemberitaan pasca debat pertama pemilihan presiden dan wakil presiden 2019 periode 18 – 21 Januari 2019.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Guna melakukan penelitian kali ini, pengumpulan data sangat lah penting mengingat keabsahan atau kredibilitas harus dijunjung tinggi. Pengumpulan data yang akan digunakan pada penelitian kali ini ialan studi dokumentasi dan pengamatan teks.

Dokumentas ialan melacak dan menggalang data tentang hal-hal yang berbentuk notulen, transkrip, buku, koran, majalah, rapot, agenda, dan lain sebagainya (Arkunto, 2006). Guna melancarkan penelitian ini, akan didokumentasikan pemberitaan pasca debat pertama pemilihan presiden dan wakil

(4)

presiden 2019 pada rubric infografik periode 18 – 21 Januari 2019 oleh media online Tirto.id.

Selanjutnya untuk pengamatan teks sendiri, skema ini akan dipakai guna menemukan data teks berita media online Tirto.id, yang berhubungan dengan pemberitaan pasca debat pertama pemilihan presiden dan wakil presiden 2019.

3.6 Teknik Analisis Data

Basicnya analisis framing ialah ekspansi dari metode analisis isi media. pokok dari framing itu sendiri ialah terjadinya proses pemilahan dan pemfokusan pada sebuah fakta yang dituliskan dalam sebuah berita dari media. teknik analisis data yang dipergunakan peneliti ialah model analisis framing Pan dan Kosciki. Penelitian kali ini ingin mencari tahu seperti apa media online Tirto.id dalam membingkai atau memframing pemberitaan pasca debat pertama pemilihan presiden dan wakil presiden 2019.

Formula framing yang diintroduksi oleh Pan dan Kosciki ialah salah satu model framing yang paling tenar dan banyak digunakan. Mulanya model ini diintroduksi melalui tulisan di Journal Political Communication. Mereka memproses empat format structural teks berita sebagai perabotan framing, ialah : Sintaksis, Skrip, Tematik, dan Retoris.

Keempat format struktur ini menumbuhkan sejenis pokok pikiran yang memiliki frame yang berdayaguna menuju pusat organisasi ide. Karena dalam sudut pandang mereka (Pan dan Kosciki) framing ialah sebuah ide yang disangkut pautkan dengan format berbeda dalam sebuah naskah berita, kutipan berita, latar

(5)

belakang informasi, pengguanaan kata dan kalimat tertentu ke naskah secara utuh. Frame disangkut pautkan pada makna. Seperti apa seseorang mendalami makna atas peristiwa, bisa diamati dari satuan tanda yang ditonjolkan pada teks berita.

Di penelitian ini, ada empat format framing yang memiliki peranan penting pada sebuah berita, yang akhir menjadi sebuah kesatuan yang utuh untuk melihat framing yang digunakan oleh media, sintaksis, skrip, tematik, dan retoris.

a) Struktur Sintaksis

BisaAdiamatiAdari bagian teks. Bagaimana seorang wartawan atau jurnalis menyusun perisiwa, pernyataan, opini,Adan kutipan, pengamatanAatasAperistiwa yang terjadi ke dalamBbeberapa bentuk susunanAnaskahAberita. StrukturAsintaksisAini dapat diamatiNdari beberapa bagian naskah beritaA(headline yang.dipilih,aataupualead yangOdigunakan,AinformasiAyangAdijadikan patokan, sumberayang dikutip,ddanOsebagainya),Asehingga struktur sintakis ini menjadi pedoman kepada publik tentang bagaimana fakta akan disusun. Bentuk sintakis yang sangat populer adalah struktur piramida terbalik, dimulai dengan judul headline berita,llead,llatar, danppenutup.

Headline merupakan aspek sintakis dengan tingkatOkemenonjolan yangAsangat tinggi dapat menunjukkanAkecenderungan arah pemberitaan. Pembaca akan lebihAmengingatAheadlineAyang digunakan ketimbang struktur lain pada berita. Headline pun mempunyai pengaruhAframingOyang sangat kuat.AHeadline

(6)

mempunyai kemampuan untuk mempengaruhiNbagaimana sebuah kisah akan dimengerti untuk kemudian dipergunakan dalamOmembuat sebuah pengertian tentangAisuAdanAperistiwaAsebagaimana yang merekaAbeberkan. Headline digunakan untukAmenunjukkan bagaimanaAwartawanOmenkonstruksiAsuatu isu, denganimenekankan maknaOlewatApemakaianAtandaAtertentuAlewat penggunaanAtanda tanyaIuntukAmenunjukkanAsebuahAperubahanGdan beberapaAtanda kutipPuntukLmenunjukkanNadanyaMperbedaan.

Selain headline, ada juga aspek-aspek yangAsering dipakai dalam penyusunan sturktur sintakis, yaitu lead. Lead pada umumnya memberikan suatu sudutApandangAdari sebuah berita,Imenunjukkan prespektif tertentuMdariSsebuah peristiwaqyangodiberitakan. Kemudian ada lataroberita,OlatarAberitaAmerupakanSsebuahHbagian dalamOberita yang bisaOmempengaruhi suatu maknaPyang akan ditampilkanAolehoseorangAwartawan. Ketika wartawan menulis sebuah berita, biasanya akan mengemukakan apa latar belakang atas peristiwa yang ditulis.ALatarAyangAdipilihAoleh seorang wartawanOmenentukanAkemanaDarahApandanganAkhalayakohendak dibawa. Dengan hal itu latar dapat membantu meneliti bagaimana seseorang memberikan sebuah pemaknaan atas sebuah kejadian. b) Struktur Skrip

Cara seorang wartawan dalam melakukanKstrategiOberceritamatau meyusungkataKyangOdipakaiNdalamOmengemasOsebuahOkejadian.

(7)

Laporanoberitaoseringodisusun sebagai suatulcerita. Hal ini karena.dua hal, pertama,OlaporanKberita biasanya berusaha untuk menunjukkan hubungan,Operistiwa yang ditulis adalah lanjutan dari berita yang sebelumnya,Odan kedua,Eberita umumnya memiliki orientasi menghubungkan beberapa teks yangOditulisOdengan lingkunganGpembaca. Perbedaan kedua halPdiatasObukanlah pada bagaimana wartawan bercerita,OmelainkanOfakta yang dihadapi. Wartawan ingin agar khalayak pembaca tertarik dengan berita yang ditulis. Bentuk umumnya dari struktur skrip ialah pola 5W + 1H (apa, kapan, dimana, kapan, kenapa, dan bagaimana). Walaupun pola ini bukan hal yang sering kita jumpai dalam berita, namun kategori.informasi inilah yang diharapkan publik dilihat oleh seorang wartawan guna dilaporkan.

Wartawan juga mempunyai cara agar berita yang ingin ditampilkan dapat menarik khalayak pembaca. Ia mempunyai strategi cara bercerita tertentu, entah menggunakan gayaAbercerita yang mendramatis, atau gaya bercerita yang menggoncang emosi para pembaca. Dengan bercerita seperti ini, menjadi sebuah pertanda framing yang ingin disampaikan.SSkrip merupakan strategi wartawan dalam mengkonstruksikan realitas berita, bagaimana sebuah peristiwa dipahami dan dimaknai melalui cara tertentu denganMmenyusun bagian-bagian dengan urutan tertentu pula. Skrip memberikan tekanan

(8)

mana yang didahulukan, dan bagian manaAyang kemudian bisa sebagai strategi untuk menyembunyikan informasi penting.

c) Struktur Tematik

Perangkat ini melihat bagaimana seorang wartaman mengungkapkan pandangannya atas peristiwa kedalam proposisi, kalimat, atau hubungan antar kalimat yang membentuk teks secara utuh. Kalau struktur sintakis tadi erat hubungannya dengan pernyataan tentang bagaimana sebuah fakta yang diliput oleh seorang wartawan akan ditempatkanApada skema atau bagian tertentu pada berita, maka struktur ini, tematik akangberhubungangdenganIbagaimananfakta itu akan ditulis olehAwartawan. Bagaimana sebuahOkalimat yang digunakan, bagaimana meletakkan dan menulis kutipan narasumber ke dalam teks berita.

Ada beberpa elemengyang bisa diamati.dari sturktur ini. Salah satunya yaitu koherensi: jalinan antar kalimat dan kataPproposisiaatau kalimat.ADua buahAkalimat atau proposisi akan menggambarkan fakta-fakta berbeda bisa dihubungkanNdenganmmenggunakan koherensi.ASehinggaAsebuahAfaktaAberbedaAsekalipunAakanAbisa menjadiAberhubunganAketikaAwartawanAmenghubungkannya.pAda beberapakjenisAkoherensi, pertama koherensiasebab-akibat. Proposisi ataupunakalimat satuimempunyaiipandanganlakibatiatau sebuah sebab dariAsebuahAproposisiAlain.AKedua,OkoherensiMpenjelas Proposisi kalimatAsatuAdilihatAuntukAmemperjelaspproposiAkalimatAyang

(9)

lain. Ketiga,OkoherensimyangobergunaOuntukOmenjadimpembeda. Proposisi kalimat satu mempunyai pandangan sebuah kebalikan atau oposisi dari proposisi atau kalimat lain. Kalimat sebab-akibat pada umumnya mempunyai tanda dengan kata hubung “sebab” maupun “karena’. Sedangakan koherensi yang memperjelas ditandai dengan mengguanakan kata penghubung “dan” maupun “lalu”. Sedangkan koherensi yang digunakan untuk pembeda ditandai dengan kataAhubung “dibandingkan” atau “sedangkan”.

d) Struktur Retoris

Berhubungan dengan bagaimana cara wartawan menekankan arti tertentu. Stuktur ini juga menggambarkanApilihan gaya atau kata yang dipilih olehAwartawan. WartawanAmemakai struktur retoris gunaAmembuat sebuah citra,dmeningkatkanOkemenonjolanOpada aspek tertentuadanOmeningkatkankgambaraniyangiinginidisampaikan dariOsebuahOberita.OStruktur ini dapatimenunjukkangkecenderungan bahwaSapaIyangOdisampaikanOtersebutimerupakan suatuikebenaran. AdaMbeberapaLdimensi dariSstrukturOretorisOyangOdipakaiIoleh seorangOwartawan,Ayang sangat penting merupakan leksikon, pemilihan, dan pengguanaan kata-kataItertentuiuntukimenggambarkan sebuahOpersitiwa.

(10)

TABLE 3.6

ANALISIS FRAMING MODEL PAN DAN KOSICKI

STRUKTUR PERANGKAT FRAMING UNIT YANG

DIAMATI SINTAKIS CaraNwartawan dalamAmenyusunAfakta SKRIP Caraswartawan menceritakangsebuah fakta TEMATIK CaraSwartawangmenulis fakta RETORIS CaraMwartawan menekankangfakta 1. SkemaOberita 2. Kelengkapaniberita 3. Detail 4. Koherensi 5. Bentukokalimat 6. KataNganti 7. Leksikon 8. Grafis 9. Metaphor Headline,llead,llatar informasi,okutipan, sumber,opernyataan, penutup 5W +1H Paragraph,Oproposisi Kata,kidom,ugrafik, gambar (Eriyanto. 2001:295)

3.7 Uji Keabsahan Data

Penelitian kualitatif ini mengungkapkan kebenaran secara objektif, karena itu diperlukan yang namanya uji keabsahan sebuah data. Peneliti perlu memastikan bahwa penelitian ini sudah valid. Penelitian ini perlu dibuktikan uji

(11)

keabsahan datanya agar hasil dariLpenelitian ini benar-benar dapat dipercaya oleh semua pihak dan dapat dipertanggung jawabkan disegala aspek.

Uji keabsahan dalamOpenelitian ini menggunakan kriteria berupa Uji Kredibilitas dan Uji Depandibilitas, yaitu :

1. Uji>Kredibilitas

Prinsipnya, ada>banyak jenis cara ujiAkredibilitas, tapi yang digunakan oleh peneliti cuman dua, yaitu :

a) Peningkatan Ketekunan

MeningkatkanAketekunan berartiAmelakukan pengamatan teks secara lebih dan sangat cermat dan berkesinamungan.ADengan cara ini dapat dipastikan data dan urutanPperistiwa akanAdapat direkan secara sistematis.

Kenapa dengan peningkatan ketekunanAdapat meningkatkan kredibilitas ? meningkatkanAketekunan ibarat mengecek soal-soal, atau makalah yang telahIdikerjakan, apa ada yang salah atau tidak. Secara tidak langsung sama saja peneliti melakukan pengecekan kembali atas hasil yang telah diolah.

b) Menggunakan Bahan Refrensi

Yang dimaksud dengan bahan refrensi disini adalah adanya pendukung untuk membuktikaLAdata yang telah ditemukan oleh peneliti. SebagaiAcontoh, data hasil dari headline pemberitaan

(12)

yang telah dikliping, yang akan digunakan sebagaiAbukti bahwa hasil data yang telah diteliti oleh peneliti sesuai dengan sumber data. Oleh karena itu dalam laporanOpenelitian,Adata-data yang ditemukan akan dilengkapi denganAbukti autentik, baik foto ataupun dokumen, sehingga menjadi lebih dapat dipercaya.

2. Uji Depandibilitas

Dalam penelitian kualitatif, depandibilitas disebut juga dengan rehabilitas. SuatuApenelitianAyangAreliabel2adalahAapabilaAorang lainIdapatWmengulangiWatauPmereplikasi prosesApenelitian tersebut. Uji depandibilitas dilakukan denganLaudit terhadap keseluruhan proses penelitian. CaranyaAdilakukanAoleh auditorAyangAindependen, dalam konteks ini adalahAdosen

pembimbing. Mulai dari

bagaimanaPpenelitiAmenentukanAmasalahAatau fokus,Amemasuki lapangan,MmenentukanAsumberAdata, melakukanAanalisisAdata, melakukanAujiAkeabsahanadata, hingga membuatAkesimpulanaharus

bisa ditunjukkanAoleh peneliti.

JikaApenelitiAtidakAdapatAmenunjukkan “jejak aktivitas lapangannya”, makaAdepandibilitas penelitiannya patutAdiragukan (Sugiyono, 2015:277).

Referensi

Dokumen terkait

Bagi RSUP Dr.Sardjito, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk mengevaluasi pemenuhan hak-hak pasien dan bahan pertimbangan dalam

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut LKPP adalah lembaga Pemerintah yang bertugas mengembangkan dan merumuskan kebijakan

b) Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PNPM Mandiri Perkotaan Kota Semarang yang bersumber dari APBN (DUB) dan APBD (DDUB) pada Tahun Anggaran 2013 sejumlah Rp. Dana

Bagian yang sudah diterjemahkan terdiri dari bab Bab I dan 10 Sub-Bab II, sedangkan Tugas Akhir ini akan diterjemahkan 2 sub-bab IV tentang sifat seseorang

Analisis regresi data panel digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel Transaksi Non Tunai (X1, Kebijakan Green Banking (X2), Bank Size (X3), CAR (X4), NPL

Hasil dari penelitian ini terdiri dari tiga aspek, yaitu (1) dampak keberadaan hiburan malam (band) terhadap perilaku remaja baik berdampak positif maupun negatif, (2) faktor

sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari pola-pola hubungan antara manusia dengan manusia baik secara individu maupun secara kelompok dan akibat dari hubungan

Coba anda buka file induk yang tadi (klik ini), kemudian geser-geser border yang ada. Anda dapat menggesernya bukan ? Dengan kata lain anda dapat mengubah ukuran frame karena