• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI

SILABI :

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI I. KONSEP DASAR : DEFINISI TEKNOLOGI INFORMASI II. EVOLUSI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI III. ASET UTAMA TEKNOLOGI INFORMASI

IV. KARAKTERISRIK SUMBER DAYA MANUSIA BIDANG TI V. FUNGSI UTAMA DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI VI. INVESTASI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI VII. SIKLUS PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI VIII. TEKNIK MENDEFINISIKAN KEBUTUHAN USER TI

IX. KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG TEKNOLOGI INFORMASI

X. STUDI KASUS : PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DI IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara / PT.Dirgantara Indonesia)

REFERENSI :

Indrajit, RE. 2000. Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. PT.Elex Media Komptindo, Jakarta.

Kumorotomo, Wahyudi dan Subando Agus Margono. 2001. Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi-organisasi Publik. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. McLeod Jr.,Raymond. 1996. Sistem Informasi Manajemen. Jilid I, PT.Prenhallindo, Jakarta McLeod Jr.,Raymond. 1996. Sistem Informasi Manajemen. Jilid II, PT.Prenhallindo,

Jakarta

Priyatno, Makhdum dan Anwar Sanusi. 2001 Teknologi Informasi Dalam Pemerintahan. Lembaga Administrasi Negara RI, Jakarta.

Sawyer, Stacey C. and Brian K. Williams. 2003. Using Information Technology : A Practical

Introduction to Computers & Communications. McGraw-Hill.

Tharom, Tabratas., dkk. 2002. Mengenal Teknologi Informasi. PT.Elex Media Komptindo, Jakarta.

Thompson, Ronald L. and W.Cats-Baril. 2003 Information Technology and Management. McGraw-Hill.

(2)

SISTEM INFORMASI TEKNOLOGI INFORMASI

• Permintaan (demand) dari -masyarakat industri.

• Berupa kebutuhan sarana data

-processing dan komunikasi.

• Penawaran (supply) dari dunia industri.

• Berupa penciptaan produkproduk -teknologi h/w dan s/w.

Sumber : Indrajit, 2000

SISTEM INFORMASI TEKNOLOGI INFORMASI

• Management Information System • Decision Support System

• Executive Information System • dll

• Internet, Intranet, Ekstranet

• EDI (Electronic Data Interchange) • Electronic Commerce

• ISDN, VSAT • dll

KOMPUTER

• Hardware (h/w) : PC, Notebook, Printer, Modem, dll

• Software (s/w) : Operating System, Database, Application Software, dll

Sumber : Indrajit, 2000

Menurut R.E.Indrajit (2000), dalam bukunya: Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi :

(3)

SISTEM

Kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dan lainnya.

INFORMASI

Hasil dari pengolahan data (data processing) yang memiliki nilai (value) yang lebih dibandingkan dengan data mentah.

SISTEM INFORMASI

Suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi atau perusahaan yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi.

TEKNOLOGI INFORMASI

Suatu teknologi yang berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi dan proses penyaluran data/informasi tersebut dalam batas-batas ruang dan waktu.

Definisi lain dari Teknologi Informasi (TI), seperti disebutkan Priyatno(2001)dalam bukunya : Teknologi Informasi dalam Pemerintahan :

• TI sebagai perangkat lunak maupun keras yang digunakan dalam sistem informasi (Alter, 1999).

• TI merupakan bagian teknis dari sistem informasi yang terdiri dari

h/w, s/w, database, dll. Sehingga TI merupakan salah satu

sub-sistem dari sub-sistem informasi (Turban, 1996).

• TI tidak hanya sebagai teknologi untuk memproses dan menyimpan informasi yang berbasis pada komputer, namun juga menggunakan teknologi komunikasi lainnya dalam rangka menyampaikan informasi atau pesan (Martin, 1999).

II. EVOLUSI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI

No. Periodisasi

1. Era Komputerisasi • Periode : tahun 1960-an

• Teknologi : minicomputer dan mainframe • Fungsi : untuk pengolahan data (data

(4)

• Tujuan : efisiensi (waktu dan biaya) dibandingkan sistem manual.

• Ciri : penekanan pada unsur teknologi (komputer)

2. Era Teknologi

Informasi • Periode : tahun 1970-an • Teknologi : PC (Personal Computer)

• Fungsi : data processing, database,

spreadsheet.

• Tujuan : meningkatkan efisiensi & proses kerja lebih efektif

• Ciri : perkembangan teknologi hardware (h/w) & software (s/w)

3. Era Sistem Informasi • Periode : Tahun 1980-an

• Teknologi : PC & Portable-Computer • Fungsi : penciptaan dan penguasaan

informasi

• Tujuan : peningkatan kualitas pelayanan untuk keunggulan kompetitif

• Ciri : penggunaan / penerapan sistem informasi berbasis komputer

4. Era Globalisasi

Informasi • Periode : Awal tahun 1990-an • Teknologi : computer networking system

• Fungsi & Tujuan : adaptasi & memenangkan persaingan

• Ciri : penerapan teknologi LAN, WAN, GlobalNet, Internet, Intranet, Extranet

Sumber : Indrajit, 2000

III. TIGA ASET (UTAMA) TEKNOLOGI INFORMASI (The Three Information Technology Assets )

1. SUMBER DAYA MANUSIA

• Para staf penanggungjawab perencanaan & pengembangan teknologi informasi, seperti : Divisi Teknologi Informasi, Departemen Sistem Informasi, atau bag.lain yang sejenis.

(5)

• Dimensi utama yang harus diperhatikan dengan aset SDM : keahlian teknis, pengetahuan bisnis, dan orientasi pada pemecahan masalah.

• Upaya untuk peningkatan SDM, melalui : pelatihan (training), pengalaman dalam bekerja (on the job

experience), pelatihan manajerial dan kepemimpinan

(managerial & leadership). 2.TEKNOLOGI

• Seluruh infrastruktur teknologi informasi, seperti h/w& s/w • Dua karakteristik utama yang harus didefinisikan

sehubungan dengan aset teknologi : arsitektur teknologi informasi dan kerangka (platform) standar.

• Arsitektur teknologi informasi secara konsep & teknis (harus) terdefinisi dgn jelas utk menjamin pengembangan dalam skala jangka pendek, menengah & panjang.

• Diperlukan standarisasi dari h/w dan s/w yang dipergunakan organisasi untuk menjamin kompatibilitas.

3.RELASI

• Hubungan teknologi informasi sebagai suatu entitas dengan manajemen pengambil keputusan.

• Berhasil tidaknya penerapan teknologi informasi di suatu organisasi bergantung kepada :

• Pertama : manajemen puncak yang menjadi sponsor proyek-proyek teknologi informasi, seperti para anggota direksi atau direktur .

• Kedua : manajemen puncak yang harus dapat memutuskan skala prioritas pengembangan dan implementasi TI.

(6)

IV.KARAKTERISTIK SDM DI BIDANG TI

Q : Seperti apakah SDM yang diperlukan di bidang Teknologi Informasi ?

KOMPETENSI (COMPETENCY)

• Kemampuan berpikir secara terstruktur

• Kemampuan melakukan proses induksi dan deduksi • Kemampuan memecahkan persoalan-persoalan logika

(7)

PENGETAHUAN (KNOWLEDGE)

• Pengetahuan tentang cara kerja komputer • Pengetahuan tentang sistem operasi

• Pengetahuan tentang komponen-komponen data warehouse

• Pengetahuan tentang pengambilan keputusan & decison support

system, ...dll

KEAHLIAN (SKILL)

Sesuai dengan tuntutan dan kemajuan zaman, misalnya trend teknologi saat ini :

• object oriented programming (Visual Basic, Visual C++, Delphi, ....) • database management system ( Oracle, MySQL, Interbase, ...) • operating system (Windows : 9x, NT, ....; Linux : Suse, RedHat,

FreeBSD, ...)

• Internet, Intranet, Extranet...dll

V.FUNGSI UTAMA DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI

COST CENTER

Keberadaan TI berfungsi untuk menekan biaya overhead sebesar-besarnya, sehingga berdampak pada penurunan total biaya yang harus dikeluarkan, atau secara tidak langsung meningkatkan profit perusahaan. ( profit = revenue - cost ).

(8)

PROFIT CENTER

Keberadaan TI berfungsi sebagai entitas yang dapat menyumbangkan keuntungan finansial terhadap perusahaan, dalam artian TI memiliki potensi tertentu untuk menghasilkan pendapatan pada tingkat tertentu.

INVESTMENT CENTER

Keberadaan divisi TI diposisikan sebagai lembaga litbang (penelitian dan pengembangan), yang menghasilkan produk-produk baru yang memiliki keunggulan kompetitif di masa akan datang.

SERVICE CENTER

Keberadaan divisi TI diposisikan sebagai suatu pusat pelayanan.

Pada industri jasa, filosofinya bertujuan mencapai kepuasan pelanggan.

Q : Apakah sebuah divisi TI harus memilih salah satunya ?

VI.INVESTASI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI Adalah hal yang cukup sulit dalam menentukan apakah melakukan investasi untuk membangun infrastruktur TI merupakan hal yang tepat atau tidak. Di satu sisi mereka sadar bahwa sudah saatnya dilakukan, di sisi lain harus mengeluarkan biaya yang relatif cukup besar untuk merancang dan mengimplementasikannya. Namun

(9)

jika tidak dilakukan, akan sulit untuk bersaing di alam kompetisi global.

MANFAAT PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI (Remenyi et.al.,1995)

BERWUJUD (TANGIBLE)

Manfaat yang secara langsung berpengaruh terhadap profitabilitas terhadap organisasi / perusahaan, seperti : penghematan biaya dan peningkatan pendapatan.

Misalnya :

• Dengan dimplementasikannya aplikasi datawarehousing, perusahaan tidak perlu merekrut pegawai-pegawai yang khusus menangani rekapitulasi keuangan. ( ada penghematan biaya )

• Dengan instalasi jaringan ATM (Automated Teller Machine), di samping memperluas jangkauan bisnis kepada nasabah, bank juga memperoleh keuntungan dari transaksi yang dilakukan oleh non-nasabah. ( memperoleh pendapatan )

TAK BERWUJUD (INTANGIBLE)

Manfaat positif yang diperoleh perusahaan dengan pemanfaatan TI, namun tidak memiliki korelasi secara langsung dengan profitabilitas organisasi / perusahaan.

Prestige, sebagai organisasi / perusahaan yang terus melakukan

inovasi dan selalu mengikuti perkembangan teknologi.

VII.SIKLUS PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI

BUSINESS REQUIREMENTS ANALYSIS

Proses perencanaan dan pengembangan suatu sistem dimulai dengan menganalisis kebutuhan bisnis atau manajemen organisasi / perusahaan, dengan tujuan :

(10)

• untuk mengetahui posisi atau peranan TI yang sesuai dengan organisasi / perusahaan yang bersangkutan.

• untuk mendefinisikan secara rinci jenis-jenis informasi yang dibutuhkan oleh pihak menajemen baik secara taktis maupun strategis.

I/T STRATEGIC PLANNING

Perencanan strategis di bidang pengembangan teknologi informasi mempunyai output berupa blue print rencana pengembangan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Juga disusun teknik-teknik terkait yang mendukung terselenggaranya implementasi proyek-proyek TI, seperti :

• format struktur organisasi yang diperlukan; • skala prioritas;

• standar manajemen proyek;

• proses dan prosedur tender, … dll

Untuk mengelola sekian proyek TI di dalam organisasi / perusahaan, diperlukan suatu manajemen khusus untuk memantau pelaksanaanya, dengan alasan :

• untuk menjamin keberhasilan program-program yang ditargetkan sesuai dengan kebutuhan;

• untuk menjamin pendayagunaan pemakaian berbagai resources (informasi, kesempatan, uang, waktu, dll) yang mahal dan terbatas; • untuk menjaga integritas seluruh proyek yang dikerjakan, agar tidak

terjadi konflik kepentingan. I/T PROJECT MANAGEMENT

Proses berikutnya dalam siklus pengembangan TI adalah manajemen proyek dengan filosofi : disiplin dan konsisten untuk menjamin keberhasilan proyek TI tersebut.

Secara garis besar di Indonesia ada tiga jenis proyek TI yang mendominasi :

• Pertama : proyek yang berkaitan dengan konstruksi fisik infrastruktur TI, mulai dari : instalasi kabel, pengadaan komputer, sampai pada pembangunan jaringan LAN / WAN.

(11)

• Kedua : proyek yang berkaitan dengan implementasi paket perangkat lunak (application s/w), mulai dari modul-modul retail seri Microsoft sampai dengan sistem informasi corporate.

• Ketiga : proyek pengembangan perangkat lunak aplikasi oleh SDM internal organisasi / perusahaan dengan menggunakan bahasa pemrograman (language programming), seperti : Visual Basic yang dikombinasi dengan sistem basis data semacam : MS-Access, SQL Server, Oracle, dll.

MAINTENANCE, SUPPORT, & SERVICES

Manajemen pemeliharaan sistem tidak hanya berkaitan dengan bagaimana secara fisik memelihara infrastruktur dan memberikan pelayanan kepada user yang memuaskan, tetapi juga hal-hal seperti : • pemberian pelatihan kepada pegawai / user baru;

• apa saja langkah yang harus diambil jika sistem harus dimodifikasi; • bagaimana proses atau prosedur yang harus dilalui jika ada

permintaan akan informasi yang baru. RISK MANAGEMENT

Untuk organisasi / perusahaan yang menggantungkan aktivitasnya pada kehandalan TI perlu mengadalan analisis terhadap resiko-resiko yang mungkin timbul, seperti:

• gangguan keamanan data atau sistem; • kerusakan infrastruktur;

• bencana alam,....dll.

I/T AUDIT AND REVIEW

Secara periodik dan kontinyu, organisasi / perusahaan perlu menilai dan menganalisis tingkat efektivitas dari TI yang dimiliki dalam upayanya menjawab kebutuhan terkini (mutakhir).

VIII.TEKNIK MENDEFINISIKAN KEBUTUHAN USERS (User Requirements Defining Technique) - (Leung,1996)

(12)

UNDERSTANDING THE BUSINESS

Tim pengembangan proyek teknologi informai harus mengetahui seluk-beluk (termasuk latar belakang, visi dan misi) organisasi yang akan mengimplementasikan aplikasi tertentu.

FIND OUT WHAT THE USER WANT • Dapat dilakukan melalui :

• Metode wawancara (interview); merupakan instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan user.

• Metode lainnya dengan pendekatan diskusi dalam format workshop, yang akan lebih efektif dibandingkan dengan pendekatan wawancara secara individual.

BEWARE OF WHAT USERS TELL YOU

Berhati-hati dalam menyeleksi informasi yang diberikan oleh pengguna, karena tidak semuanya sejalan dengan misi dan strategi organisasi / perusahaan. Tidak semua pegawai mengerti dan tahu manfaat secara mikro dan makro dari sistem yang akan dikembangkan. Ada kalanya mereka mencoba mengasumsikan dan meramalkan apa yang akan terjadi atau akan menimpa diri mereka jika sistem tersebut diimplementasikan.

SELECT APPROPRIATE INTERVIEW SCHEDULE

Sangat penting untuk memilih waktu yang tepat melakukan wawancara atau lokakarya (workshop) dengan para pegawai. Wawancara atau lokakarya harus dijadwalkan dengan baik dan jadi salah satu hal yang harus diprioritaskan.

DON’T BRING I/T INTO THE CONVERSATION

Dalam kebanyakan proyek TI, sebagian besar calon user adalah mereka yang awam dengan TI, sehingga penggunaan istilah-istilah teknis sedapat mungkin harus dihindari. Pergunakan bahasa yang

(13)

mudah, lugas, yang akrab didengar para pengguna sesuai dengan tugas dan kewenangan mereka dalam organisasi.

DON’T FORGET THE OPERATIONAL SITE

Jangan melupakan faktor-faktor operasional yang secara langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap pekerjaan pegawai, seperti: • Proses apa saja yang mungkin terkena dampak dari penerapan

sistem baru.

• Kualitas kompetensi dan keahlian seperti apa dari para calon pengguna sistem.

• Apakah standar pengkodean yang diperlukan sudah ada ? GET READY TO DOCUMENT EVERYTHING

Mendokumentasikan hasil wawancara atau lokakarya dengan baik. Lampirkan berbagai dokumen pendukung yang dianggap perlu dan relevan untuk dijadikan bahan analisis dalam laporan akhir definisi kebutuhan user.

(14)

IX.KEBIJAKAN PEMERINTAH BERKAITAN DENGAN TI

KEPRES RI NO.50 Tahun 2000

Tentang : Tim Koordinasi Telematika Indonesia

• Dasar pertimbangan : bahwa dalam rangka mengantisipasi kebutuhan masyarakat terhadap kemajuan teknologi informasi dan pemanfaatan telematika (telekomunikasi, media dan informatika) guna menunjang peningkatan daya saing bangsa, maka diperlukan adanya koordinasi dan sinergi dalam pembangunan sarana, aplikasi dan sumber daya telematika Indonesia.

• Tugas Tim yang dipimpin Wapres ini adalah menyelenggarakan koordinasi yang sebaik-baiknya dengan semua instansi terkait dan masyarakat yang mendukung atau memanfaatkan Telematika, baik di pusat maupun di daerah.

INPRES RI NO.6 Tahun 2001

Tentang : Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia

KERANGKA KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PENDAYAGUNAAN TELEMATIKA DI INDONESIA

• Telematika untuk Mempersatukan Bangsa dan Memberdayakan Rakyat

• Telematika dalam Masyarakat dan untuk Masyarakat • Infrastruktur Informasi Nasional

• Sektor Swasta dan Iklim Usaha

• Peningkatan Kapasitas dan Teknologi • Government On-Line

(15)

Berikut ini : LAMPIRAN INPRES RI NO.6 Tahun 2001, Tanggal 24 April 2001

KERANGKA KEBIJAKAN PENGEMBANGAN DAN PENDAYAGUNAAN TELEMATIKA DI INDONESIA

• Telematika untuk Mempersatukan Bangsa dan Memberdayakan Rakyat

Indonesia harus mampu mendayagunakan potensi teknologi telematika untuk keperluan :

Meniadakan hambatan pertukaran informasi antara masyarakat dan antar wilayah negara, karena hanya dengan demikian berbagai bentuk kesenjangan yang mengancam kesatuan bangsa dapat teratasi secara bertahap;

Memberikan kesempatan yang sama serta meningkatkan ketersediaan informasi dan pelayanan publik yang diperlukan untuk memperbaiki kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, serta memperluas jangkauannya agar dapat mencapai seluruh wilayah negara;

• Telematika dalam Masyarakat dan untuk Masyarakat

Teknologi telematika juga harus diarahkan untuk menjembatani kesenjangan politik dan budaya, serta meningkatkan keharmonisan di kalangan masyarakat. Namun pada kenyataannya, dalam kondisi pasar yang sangat efisienpun banyak kelompok sosial dan wilayah di Indonesia yang tidak terjangkau oleh jaringan informasi komersial. Tanpa berbagai bentuk intervensi, ancaman

digital divide antara daerah perkotaan dan daerah pedesaan serta antara "yang

mempunyai" dan " yang tidak mempunyai" akses ke jaringan informasi, akan semakin nyata.

Wartel dan Warnet memainkan peranan penting dalam pengurangi digital

divide. Oleh karena itu langkah-langkah lebih lanjut untuk mendorong

pertumbuhan Wartel dan Warnet, yang dikaitkan dengan upaya memperluas jangkauan dan kandungan informasi pelayanan publik, memperluas pelayanan kesehatan dan pendidikan, mengembangkan sentar-sentra pelayanan masyarakat perkotaan dan pedesaan, serta menyediakan layanan e-commerce

bagi usaha kecil usaha kecil dan menengah, sangat diperlukan. Dengan demikian akan terbentuk Balai-balai Informasi Masyarakat (BIM) sesuai dengan konsep Community Tele Center (CTC) yang dinilai masyarakat dunia

sebagai salah satu cara yang patut dikembangkan untuk mengatasi digital divide.

(16)

• Infrastruktur Informasi Nasional

Untuk dapat memanfaatkan teknologi telematika yang berkembang dengan cepat, Indonesia harus mengatasi tantangan moderenisasi dan perluasan infrastruktur informasi nasional. Dunia usaha merupakan pendorong perkembangan infrastruktur informasi nasional yang sangat penting, baik untuk menggalang investasi untuk membangun infrastruktur tersebut maupun untuk mengembangkan berbagai inovasi yang diperlukan kinerja jaringan informasi.

Indonesia juga harus memanfaatkan peningkatan skala ekonomi dan kemampuan teknologi yang terbentuk, untuk menstimulasi pertumbuhan industri jasa dan industri yang menghasilkan produk telematika.

Pemerintah juga akan secara proaktif berperan sebagai katalis untuk memfasilitasi interaksi dan komunikasi antar pihak-pihak yang berkepentingan, serta mengembangkan kolaborasi dengan pihak-pihak luar negeri untuk berbagai hal yang menyangkut pengembangan infrastruktur informasi nasional, termasuk menyusun legislasi dan peraturan yang dapat

memberikan kepastian dan kenyamanan bagi investasi serta kegiatan bisnis di bidang telematika.

• Sektor Swasta dan Iklim Usaha

Sektor swasta memainkan peran yang penting dalam mentransformasikan teknologi telematika yang sangat potensial itu menjadi barang dan jasa yang diperlukan.

Pemerintah bertekad dengan berbagai cara menciptakan serta terus menerus memelihara dan meningkatkan lingkungan usaha yang kondusif dan kompetitif, agar sektor swasta dapat berkembang untuk mendorong penyebaran teknologi telematika di dalam negeri secara meluas sampai ke semua kabupaten, kecamatan, dan desa, serta mempenetrasi pasar luar negeri. • Peningkatan Kapasitas dan Teknologi

Pemerintah melalui kebijakan iptek harus dapat memotivasi sektor swasta meningkatkan kegiatan penelitian pengembangannya, serta memfasilitasi keterkaitannya dengan kapasitas iptek yang ada di perguruan tinggi dan lembaga penelitian. Kebijakan tersebut juga akan diarahkan untuk mendorong tumbuhnya industri-industri pemula teknologi di bidang telematika.

• Government On-Line

Penerapan jaringan informasi di lingkungan pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting untuk mencapai good

(17)

governance dalam rangka meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan

partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan kepemerintahan guna antara lain memperbaiki pelayanan publik, meningkatkan efisiensi pelaksanaan otonomi daerah, serta mengurangi berbagai kemungkinan kebocoran anggaran. Untuk keperluan itu pemerintah akan meningkatkan kesadaran dan kesiapan penggunaan kemajuan teknologi telematika untuk mengimplementasikan

government on-line secara efektif, serta mengintensifkan pendidikan dan

pelatihan teknologi telematika untuk meningkatkan keahlian pegawai negeri di semua tingkatan.

• Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI)

TKTI akan mengkoordinasikan interaksi antar instansi pemerintah terkait, baik di pusat maupun daerah, agar pelaksanaan tugas dan fungsinya masing-masing dapat saling tunjang menunjang secara terpadu. TKTI juga akan mendorong keikutsertaan sektor swasta secara pro-aktif.

TKTI akan mengakses kemungkinan untuk bekerjasama dengan berbagai lembaga internasional dan regional, untuk memperoleh masukan-masukan strategis di bidang kebijakan dan peraturan perundang-undangan, mengembangkan sejumlah proyek percontohan untuk menstimulasi perkembangan telematika di Indonesia, serta mendapatkan dukungan teknis, pembiayaan, dan dukungan lainnya secara terpadu.

( naskah ini disadur hanya pada bagian-bagian tertentu yang dianggap penting )

X.STUDI KASUS:PENGEMBANGAN TI DI IPTN

(Industri Pesawat Terbang Nusantara / PT.Dirgantara Indonesia)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan memperhatikan substansi dari latar belakang diatas tentang pentingnya potensi ekonomi sektoral pada empat Kabupaten di Pulau Madura wilayah Provinsi Jawa Timur, maka

23 Ibid.. Keputusan Direksi BI Nomor 32/35/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999 tentang Bank Perkreditan Rakyat dan Surat Keputusan Direksi BI Nomor 32/36/KEP?DIR tanggal 12 Mei 1999

Walaupun kebudayaan adalah hasil dari manusia, akan tetapi kebudayaan pun mempunyai pengaruh yang besar terhadap manusia, sehingga kita dapat mendeskriptifkan bahwa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah, oleh karena itu hendaknya Koperasi Simpan Pinjam Sumber

Parameter kinerja tarik traktor yang akan diuji adalah gaya tarik traktor (drawbar pull) dan daya tarik traktor (drawbar power). Disampig itu juga dilakukan

Muhammadiyah Asahan yang berorientasi pada upaya promosi belum efektif dalam meningkatkan jumlah mahasiswa karena faktor pelayanan pelanggan merupakan faktor yang paling

(1) Apabila Wajib Retribusi tidak membayar atau kurang membayar Retribusi yang terutang sampai pada saat jatuh tempo pembayaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal

Dari hasil uraian di atas, peneliti dapat menganalisis terhadap kondisi dan realitas yang terjadi, dan hasil wawancara terhadap kepala madrasah bidang pendidikan, guru pengajar