BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat. Dimana kenaikan pendapatan perkapita merupakan suatu pencerminan dari timbulnya perbaikan dalam kesejahteraan ekonomi masyarakat. Maka tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan ekonomi selain menciptakan pertumbuhan yang tinggi, seharusnya dapat pula menghapus atau mengurangi tingkat kemiskinan, kesenjangan pendapatan dan tingkat pengangguran (Todaro, 2000: 177).
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat menggambarkan terciptanya suatu proses peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kapasitas produksi output, peningkatan jumlah konsumsi dan yang terpenting adalah peningkatan pendapatan. Faktanya, proses pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Indonesia saat ini masih memperlihatkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak diikuti dengan pembagian porsi pendapatan yang merata diantara para pelaku ekonomi (Prasasti, 2006).
Pertumbuhan ekonomi pada umumnya diukur dengan menggunakan pertumbuhan PDRB, tetapi indikator ini tidak selalu tepat karena tidak mencerminkan makna pertumbuhan yang sebenarnya. Dimana indikator lain yang digunakan yaitu pendapatan perkapita yang dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Selain itu indikator ini lebih komprehensif
dalam mengukur pertumbuhan ekonomi dikarenakan lebih menekankan pada kemampuan Negara/Daerah untuk meningkatkan PDRB agar dapat melebihi tingkat pertumbuhan penduduk. Selanjutnya indikator ini secara simultan akan menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang terjadi mampu meningkatkan kesejahteraan yang seiring dengan semakin cepatnya laju pertambahan penduduk (Adi, 2007).
Meningkatnya aktivitas perekonomian daerah memberikan implikasi pada peningkatan kesempatan kerja dan pendapatan perkapita masyarakat. Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan perkapita merupakan masalah yang berbeda dari masalah distribusi pendapatan. Apabila terjadi distribusi pendapatan yang sempurna (absolute equality), maka tiap orang akan menerima pendapatan yang sama besarnya, tetapi angka pendapatan perkapita yang ada selama ini merupakan angka rata-rata yang tidak mencerminkan pendapatan yang diterima oleh tiap-tiap penduduk. Seberapa yang diterima oleh tiap penduduk sangat berkaitan dengan masalah merata atau tidak meratanya dari distribusi pendapatan tersebut. Oleh karena itu pemerataan pendapatan adalah masalah yang sangat penting dalam pembangunan atas potensi ekonomi pada suatu Daerah.
Pertumbuhan ekonomi menunjukkan proses pembangunan yang terjadi disuatu daerah. Pengukuran pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat dilihat pada besaran Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB). Dimana PDRB merupakan ukuran yang dapat menunjukkan nilai tambah produksi barang dan jasa dalam aktivitas masyarakat. Nilai tambah yang tercermin pada nilai PDRB
tersebut merupakan pendapatan yang dapat dinikmati oleh masyarakat disuatu Daerah. Akan tetapi, setiap Daerah tidak memiliki sumber-sumber input produksi, sarana dan prasarana yang sama. Oleh karena itu, kemampuan Daerah dalam menghasilkan pendapatan berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini selanjutnya akan menimbulkan kesenjangan pendapatan antar Daerah. Kesenjangan tersebut dapat terjadi dalam ruang lingkup yang besar seperti antar Negara, ataupun dalam ruang lingkup yang lebih kecil yaitu: antar Provinsi dalam suatu Negara atau antar Kabupaten/Kota dalam suatu Provinsi.
Pulau Madura merupakan salah satu kepulauan di wilayah Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari 4 Kabupaten yaitu: Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Pulau Madura memiliki kekayaan alam dan sumber daya alam yang memiliki potensi yang besar pada bidang pertanian, potensi laut dan potensi sumber daya pertambangan serta energi yang cukup menjanjikan. Namun demikian pengolahan serta pemanfaatan potensi-potensi yang ada ini belum dilakukan secara optimal sehingga tingkat pembangunan yang ada di Pulau Madura belum maksimal.
Dampak yang terjadi dengan adanya kondisi tersebut masih kurangnya tingkat kesejahteraan dan adanya kesejangan pada Kabupaten yang terdapat di Pulau Madura. Berdasarkan indikator tentang potensi yang dimiliki oleh Pulau Madura sangat layak untuk digali dan dikembangkan. Selain itu tidak hanya dapat sebagai penggerak pembangunan di Pulau Madura saja, tetapi juga bagi proses berkelanjutan dalam pengembangan pembangunan perekonomian regional untuk Provinsi Jawa Timur.
Sedangkan potensi ekonomi yang dipunyai Madura meliputi tembakau, mente, kelapa dan kapuk randu. Selain itu Madura juga telah menjadi penghasil dan pengekspor utama garam. Untuk potensi sosial budaya Madura mempunyai beberapa hal yang unik antara lain: Karapan Sapi, Batik Madura, semangat kesetiakawanan yang tinggi, terbuka dan ulet. Dimana Pulau Madura terdiri dari empat Kabupaten mulai dari Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Dimana kekayaan pulau-pulau kecil yang jumlahnya mencapai 127 pulau (Sumenep 121, Sampang 1 pulau).
Jadi dampak yang terjadi dengan adanya kondisi tersebut yaitu: kurangnya tingkat kesejahteraan dan adanya kesejangan pada Kabupaten yang terdapat di Pulau Madura. Dimana untuk jumlah penduduk pada empat Kabupaten di Pulau Madura mulai dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat pada sajian Gambar Grafik 1.1 dibawah ini:
Gambar 1.1
Jumlah Penduduk Kabupaten Di Pulau Madura Tahun 2008-2014 (Jiwa)
Selanjutnya untuk kondisi perekonomian yang berdasarkan dari indikator PDRB atas dasar harga konstan pada masing-masing Kabupaten di Pulau Madura wilayah Provinsi Jawa Timur mulai dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat pada uraian Tabel 1.1 dibawah ini:
Tabel 1.1
PDRB ADHK Pada Empat Kabupaten Di Pulau Madura Tahun 2007-2014
Sumber: Diolah dari BPS Provinsi Jatim, 2015.
Segala upaya oleh pemerintah daerah Provinsi Jawa Timur untuk memaksimalkan segala potensi yang dimiliki oleh Pulau Madura, dimana salah satunya yaitu: dengan dibangunnya sarana konstruksi Jembatan Suramadu yang merupakan menjadi akses yang paling cepat untuk menghubungkan Kabupaten/Kota di wilayah Jawa Timur ke Pulau Madura. Dengan dibangunnya jembatan Suramadu secara langsung dapat memberikan dukungan atau dampak positif untuk mengembangkan potensi yang dimiliki Pulau Madura dan tidak lagi terpusat di wilayah Kota Surabaya dan sekitarnya.
Berdasarkan dari subtansi latar belakang diatas, maka secara spesifik akan dibahas dan ditinjau secara empiris mengenai kondisi perekonomian tersebut melalui penelitian ini dengan judul “Analisis Potensi Ekonomi Sektoral Pada Empat Kabupaten Di Pulau Madura Tahun 2008-2014”.
B. PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah penelitian merupakan pernyataan yang lengkap dan terperinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan permasalahan dan kondisi dalam obyek penelitian. Terkait dengan hal ini, maka masalah dalam penelitian ini dapat diformulasikan suatu rumusan masalah dalam penelitian. Dengan memperhatikan substansi dari latar belakang diatas tentang pentingnya potensi ekonomi sektoral pada empat Kabupaten di Pulau Madura wilayah Provinsi Jawa Timur, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pertumbuhan ekonomi sektoral pada empat kabupaten di pulau madura?
2. Bagaimana klasifikasi pola pertumbuhan ekonomi sektoral pada empat kabupaten di pulau madura berdasarkan Tipologi Klassen?
3. Seberapa besar kontribusi sektoral pada empat kabupaten di pulau madura? 4. Sektor-sektor apa saja yang termasuk kategori potensi sektor basis dan non
basis pada empat kabupaten di pulau madura? C. BATASAN MASALAH
Penelitian ini terdapat benchmark (tolak ukur) yang menjadi indikator tujuan dalam penelitian. Berdasarkan perumusan masalah penelitian ini, maka ruang lingkup pembahasan difokuskan secara empiris hanya menganalisis pertumbuhan ekonomi sektoral, pola pertumbuhan ekonomi sektoral, kontribusi sektoral serta sektor basis dan non basis pada empat Kabupaten di Pulau Madura pada tahun 2008-2014.
D. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN 1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengimplikasikan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan dilakukannya orientasi dalam penelitian terhadap suatu permasalahan yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya. Maka berdasarkan dari rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi pertumbuhan ekonomi sektoral pada empat kabupaten di pulau madura!
2. Menganalisa klasifikasi pola pertumbuhan ekonomi sektoral pada empat kabupaten di pulau madura berdasarkan Tipologi Klassen!
3. Menganalisa seberapa besar kontribusi sektoral pada empat kabupaten di pulau madura!
4. Menganalisa kategori sektor basis dan non basis pada empat kabupaten di pulau madura!
2. Kegunaan Penelitian
Setiap penelitian tentu mempunyai kegunaan (manfaat) penelitian yang berguna bagi lembaga pendidikan maupun bagi instansi Pemerintah Daerah yang dijadikan objek dalam penelitian dan juga dapat berguna bagi peneliti itu sendiri. Adapun kegunaan (manfaat) penelitian ini adalah:
a. Bagi Pemerintah Kabupaten
1. Sebagai kontribusi pemikiran dan saran untuk bahan evaluasi yang bermanfaat dalam melakukan reftifikasi perencanaan pembangunan perekonomian dan dalam hal penentuan formulasi kebijakan alternatif
dalam mengembangkan sasaran pembangunan, serta meningkatkan koordinasi urgensi perencanaan pembangunan sektor ekonomi dalam mewujudkan prinsip good governance birokrasi secara intensif.
2. Memberikan manfaat informasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten dan Pemerintah Daerah Provinsi serta Instansi yang terkait dalam strategi penyusunan perencanaan dan sasaran kebijakan pembangunan perekonomian Daerah.
b. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini dapat digunakan peneliti lain sebagai salah satu referensi dan informasi literatur penelitian yang sehubungan pada potensi sektor ekonomi bagi perekonomian daerah maupun nasional.