50 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin
SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin terletak di jalan Cempaka II No 29 kecamatan Banjarmasin Tengah. Sekolah ini diselenggarakan oleh Cabang Muhammadiyah Banjarmasin 4 kota Banjarmasin. Tanah bedirinya SMP ini seluruhnya dengan luas tanah 600 m dan luas bangunan 600 m
SMP Muhammadiyah 3 berdiri pada tahun 1968 yang mana pada saat itu masih menempati gedung SD Muhammadiyah 8 & 10 di lantai 4 sampai pada tahun 1990 dan kepala sekolah pada saat itu Bapak H.Umransyah Ali dengan jumlah hanya 4 kelas.
Pada tahun 1990 karena banyaknya siswa SD Muhammadiyah 8 & 10 dan tidak tersedianya kelas SMP Muhammadiyah 3, maka terpaksa lagi meminjam kelas kepada SMA Budi Mulia yang berlokasi di jalan Mayjend Sutoyo S 69 Budi Mulia kurang lebih 1 tahun, kemudian pada tahun 1991 kembali lagi ke gedung SD Muhammadiyah 8 & 10 di lantai 4 sampai pada tahun 2007, lalu pada tahun 2007 memiliki gedung sendiri sampai sekarang dengan memiliki jumlah 3 kelas.
Adapun profil dan identitas SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin, yaitu:
1. Nama Sekolah : SMP Muhammadiyah 3
Banjarmasin
2. Nomor Statistik Sekolah : 30 30 50 32
3. Propinsi : Kalimantan Selatan
4. Kecamatan : Banjarmasin Tengah
5. Kabupaten/ Kota : Banjarmasin
6. Penyelenggara : Muhammadiyah Cabang
Banjarmasin 4
7. Alamat Sekolah : Jl.Cempaka II No. 29
8. Kode Pos : 70111
9. Telepon : 0511-3354838
10. Daerah : Kota
11. Nomor Rekening : 015002396
12. Nama Bank : Bank syariah Mandiri
13. Status Sekolah : Swasta
14. Akreditasi : B (Baik)
15. Tanggal Akreditasi Terakhir : 31 oktober 2015 16. Nomor dan Tanggal Akta Pendirian : 135/KEP/BEP SM/X/
KU/2015
17. Tahun Berdiri : 2007
19. Bangunan Sekolah : Milik Sendiri 20. Lembaga yang Menerbitkan Akta Pendirian : DEPDIKNAS
2. Visi, Misi dan Tujuan SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin
Sekolah SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin mempunyai visi, misi, dan tujuan sebagai berikut:
a. Visi
Keseimbangan antara ajaran Islam berlandaskan Aqidah Tauhid dengan kemajuan Sains/IPTEK.
b. Misi
1) Melaksanakan proses pembelajaran secara proaktif, efektif dngan pendekatan sistem ESQ serta menumbuhkan sikap nalar (IQ) yang cerdas, adanya inisiatif, kreatif dan inovatif. Sehingga siswa mempunyai motivasi yang tinggi untuk masa depannya dan bias berkembang secara optimal, mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
2) Mendorong, membantu setiap siswa unutk berusaha mengenali potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal. 3) Menumbuhkan sikap penghayatan terhadap agama Islam dan juga
budaya bangsa. Sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan diharapkan menjadi sumber daya manusia kreatifan dan bijaksana dalam bertindak.
4) Menumbuhkan semangat kebersamaan, persatuan, dan kesatuan kepada seluruh warga sekolah.
5) Menerapkan manajemen mitra kerja yang partisitif, inisiatif, kreatif, dan inovatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah. c. Tujuan
1. Tujuan Umum
1) Mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional 2) Mewujudkan Visi dan Misi Sekolah
3) Mewujudkan SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin menjadi Sekolah potensial
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin merupakan penjabaran dari visi dan misi sekolah agar komunikatif dan dapat diukur dengan tujuan sebagai berikut:
1) Memiliki pemahaman dan landasar akhlakul karimah yang merupakan implementasi keimanan dan ketaqwaan.
2) Memiliki kualifikasi pengajar yang telah layak sesuai dengan bidangnya, kualifikasi minimal S1.
3) Memiliki sarana/prasarana fasilitas sekolah yang lengkap sesuai standar.
4) Menghasilkan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
6) Berbudaya lingkungan.
7) Meningkatkan kerjasama dan disiplin seluruh warga sekolah.
8) Membimbing siswa agar tekun beribadah dalam kehidupannya
sehari-hari.
9) Memberikan pendidikan yang seimbang (kognitif, afektif, dan psikomotor) melalui pembelajaran maupun kegiatan ekstrakurikuler dan pembiasaan.
10) Membiasakan untuk hidup sehat jasmani, rohani, maupun pikiran. 11) Memberikan keterampilan dasar sesuai situasi dan kondisi
lingkungan sekolah.
12) Membimbing dan mempersiapkan siswa untuk dapat meneruskan ke jenjang pendidikan menengah untuk hidup di masyarakat.
13) Mendidik siswa untuk bersikap jujur, amanah, berani, bertanggung jawab serta cinta tanah air.
14) Menciptakan suasana lingkungan yang menyenangkan dan nyaman 15) Memberikan pelayanan pendidikan secara optimal.
16) Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) yang ada di sekolah.
17) Memperbaiki dan melengkapi seluruh sarana dan prasarana sekolah secara bertahap dan berkelanjutan.
18) Menyusun RAPBS/RKAS dan merealisasikannya secara transparan, dengan prinsip-prinsip efektif, efesien dan kauntabel.
19) Mendorong peran serta masyarakat yang lebih besar dalam membantu kegiatan pendidikan di sekolah ini.
20) Mengoptimalkan peran Komite Sekolah dalam peningkatan mutu pelayanan dan pengawasan pendidikan.
21) Berusaha menata manajemen dan administrasi sekolah secara baik.
3. Data Kepala Sekolah yang pernah menjabat, Guru, Staf/Karyawan, Siswa, Sarana dan Prasarana SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin
a. Data Kepala Sekolah yang pernah menjabat di SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin
Sejak awal berdirinya hingga sekarang ini yang menjabat kepala SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin mengalami beberapa pergantian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 4.1 Data Kepala Sekolah yang Pernah Menjabat di SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin
No Nama Masa Jabatan
1 Umransyah 1987-1992 2 Sulkan 1993-1995 3 Suriansyah 1995 4 Johansyah 1996 5 Aliwafa 1996 6 Drs Masrawi 1996-1997 7 Bariati 1998-2000 8 Abdul Hafiz 2001-2007 9 Sofyan Basuni 2007-2010 10 H.Muhlan Alham,S.Pd, M.Pd 2010-2018 11 Jumansyah, S.Pd,I (Plt) 2018-sekarang Sumber: Kantor Tata Usaha SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin
Berdasarkan table di atas diketahui bahwa ada 11 orang kepala sekolah yang pernah menjabat di SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin dan kepala sekolah
yang menjabat dari tahun 2018 sampai sekarang adalah bapak Jumansyah sebagai PLt.
b. Data Guru dan Staf/Karyawan di SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin tahun Pelajaran 2018/2019
Data Guru dan Staf/Karyawan di SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin adalah sebagai berikut.
Tabel 4.2 Data Guru dan Staf/Karyawan di SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2017/2018
Nama Guru Ijazah Terakhir Jabatan
Jumansyah, S. Pd.I S1 Kepala Sekolah
Rusliani, S.Pd S1 Kepala Lab. BAhasa
Fahria Iriawati,SE, S.Pd S1 Pembina Drumband
Dra. Emi Erawati S1 Kepala Perpustakaan,
Pembina HW
Rosidah, S. Pd S1 Kesiswaan, Wali Kelas
VIII
Nisa Ariani, S.Pd S1 Kurikulum
Hayatul Husna, S. Pd S1 Perpustakaan
Fitriani, S. Kom S1 Sarana Prasarana
Imelda, S.Pd S1 Kepala Lab IPA,
Wali kelas VII
Akhmad Saleh, S.Pd.I S1 Pembina Ts
Maya Apriyanti, SE S1 Keuangan
Devi Meliyanti, S.Kom S1 Tata Usaha
c. Data Siswa 4 tahun terakhir SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasian
Jumlah Siswa 4 tahun terakhir SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin adalah sebagai berikut.
Tabel 4.3 Data Siswa SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2014/2015 Tingkatan Kelas JENIS KELAMIN TOTAL Laki-laki Perempuan Kelas VII 16 5 21 Kelas VIII 23 10 33 Kelas IX 25 13 38 JUMLAH SISWA : 92
Tabel 4.4 Data Siswa SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2015/2016 Tingkatan Kelas JENIS KELAMIN TOTAL Laki-laki Perempuan Kelas VII 15 5 20 Kelas VIII 16 5 21 Kelas IX 23 10 33 JUMLAH SISWA : 74
Tabel 4.5 Data Siswa SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2016/2017 Tingkatan Kelas JENIS KELAMIN TOTAL Laki-laki Perempuan Kelas VII 16 17 33
Kelas VIII 15 5 20
Kelas IX 13 5 18
JUMLAH SISWA : 71
Tabel 4.6 Data Siswa SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2017/2018 Tingkatan Kelas JENIS KELAMIN TOTAL Laki-laki Perempuan Kelas VII 16 14 30 Kelas VIII 16 17 33 Kelas IX 16 5 21 JUMLAH SISWA : 84
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa data siswa SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin 4 tahun terakhir dari tahun 2014/2015 berjumlah 92 orang, tahun 2015/2016 berjumlah 74 orang, tahun 2016/2017 berjumlah 71 orang, tahun 2017/2018 berjumlah 84 orang, dengan mempunyai jumlah kelas sebanyak 3 kelas.
d. Keadaan sarana dan Prasarana SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin
SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin dibangun di atas tanah 600 m dengan kontruksi bangunan permanen. Sarana dan prasarana pendidikan yang di SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin cukup memedai untuk menunjang
terlaksananya proses belajar mengajar. Beberapa sarana dan prasarana yang terdapat di SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.7 Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin Kondisi
No Jenis Ruangan Jumlah Rusak Rusak
Ruangan Baik Ringan Berat
1 Kelas 3 3 - - 2 Perpustakaan 1 1 - - 3 Kepala Sekolah 1 1 - - 4 Guru BK 1 1 - - 5 Guru 1 1 - - 6 Tata Usaha 1 1 - - 7 Tempat Ibadah 1 1 - - 8 Lab IPA 1 1 - - 9 Serbaguna/Aula 1 1 - - 10 WC Guru 1 1 - - 11 WC Murid 1 1 - -
Sumber: Kantor Tata Usaha SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin
B. Penyajian data
Dalam penyajian data-data yang telah terkumpul melalui hasil observasi, wawancara dan dokumenter akan disajikan dalam bentuk uraian deskriptif. Wawancara dilakukan dengan kepala sekolah, 1 orang guru pengelola keagamaan, 1 orang guru tahfizh Al-Qur’an, dan siswa SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin. Sedangkan observasi dilakukan untuk menggali data tentang problematika pembelajaran Al-Qur’an yaitu keahlian dalam membaca Al-Qur’an dan tahfizh Al-Qur’an.
Untuk memudahkan dalam memahami dan penganalisisannya, maka penyajian data dikemukakan berdasarkan beberapa pokok bahasan yaitu sebagai berikut:
1. Data Problematika dalam Pelaksanaan Pembelajaran Al-Qur’an di SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin
a. Kurangnya semangat dalam menghapal Al-Qur’an
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru tahfizh Al-Qur’an mengungkapkan “sebagian peserta didik masih banyak yang kurang semangat dalam menghapal Al-Qur’an karena kurangnya motivasi dan masih belum terbiasa dalam menghapal Al-Qur’an, pada saat guru menyuruh siswa untuk menghapal sebagian siswa sudah baik membaca dan menghapalnya, oleh karena itu guru tahfizh menekankan agar siswa yang belum bisa membaca Al-Qur’an dan masih kurang semangat dalam menghapalnya agar terus belajar dirumah dengan istiqomah dengan bimbingan siapapun dan mulailah menghapal ayat demi ayat, selain dibimbing dan menghapal disekolah.
Berdasarkan hasil observasi pada saat guru menyuruh menghapal Al-Qur’an siswa memang ada sebagian siswa yang lambat dalam menghapal dan ada pula yang asyik berbicara dikarenakan siswa tersebut kurang menyukai pembelajaran tahfizh Al-Qur’an.
b. Tidak bisa mengatur dan memanfaatkan waktunya dengan baik
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru pengelola keagamaan mengungkapkan “sebagian peserta didik yang lulusan dari berbagai SD yang berbeda-beda sudah memiliki kemampuan yang baik dalam membaca Al-Qur’an, namun karena kurangnya perhatian orang tua dirumah dalam menghapal Al-Qur’an sehingga siswa tersebut menghapal ketika pembelajaran tahfizh Al-Qur’an berlangsung.
Berdasarkan hasil observasi pada saat pembelajaran tahfizh Al-Qur’an memang hampir seluruh siswa menghapalnya pada saat jam pembelajaran tahfizh Al-Qur’an berlangsung.
c. Kejenuhan pikiran dan keletihan fisik
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru tahfizh mengungkapkan bahwa “karena banyaknya jam pelajaran (full day) dan ekstrakurikuler sehingga mempengaruhi kepada kejenuhan pikiran dan keletihan fisik siswa terutama dalam menghapal Al-Qur’an.
Berdasarkn hasil observasi menunjukkan saat guru mengajar dan menyuruh siswa untuk maju ke depan untuk menghapal banyak siswa yang belum menghapal bahkan ada siswa yang keluar masuk kelas dan banyak juga saat pelajaran tahfizh Al-Qur’an para siswa berbicara dikarenakan ada beberapa siswa yang bosan berada di dalam kelas.
d. Lupa
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru tahfizh mengungkapkan bahwa “ayat yang sudah dihapal lupa lagi, hal tersebut disebabkan karena rasa malas yang membuatnya enggan dan tidak mampu untuk bersungguh-sungguh (mujahadah) melakukan pengulangan secara konsisten (istiqamah) ketidakmampuan untuk menjaga hapalan yang telah dihapal, namun lupa disini yaitu kata diawal ayat dan akhir ayat yang sering lupa dan kurangnya mengulang hapalan.
Berdasarkan hasil observasi menunjukkan saat guru menyuruh menghapal atau menyuruh mengulang hapalannya banyak siswa yang tidak mengulang akan tetapi berbicara dan keluar masuk kelas untuk meminta izin ke kelas lain ataupun ke wc beberapa kali padahal Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan inti dalam pelaksanaan pembelajaran terutama pembelajaran Al-Qur’an. Segala sesuatu yang diprogramkan oleh guru akan dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar dari kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
2. Upaya Mengatasi Problematika Pembelajaran Al-Qur’an di SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin
1. Perlunya Pemberian Motivasi
Berdasarkan hasil observasi dengan guru tahfizh Al-Qur’an mengungkapkan hapalan siswa belum mencapai target selama 1 tahun dikarenakan banyak para siswa menghapalnya pada saat jam pelajaran berlangsung dan sering keluar masuk, jadi pentingnya pemberian motivasi kepada
para siswa bahwa menghargai guru dan menghapal Al-Qur’an sangat diperlukan ketimbang ilmu yang banyak namun tidak berakhlak.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah mengatakan pentingnya memotivasi para siswa untuk menghapal Al-Qur’an sebagai dasar pembelajaran agama islam juga harus dilaksanakan. Strategi yang bermacam-macam juga diterapkan oleh sebagian guru di dalam kelas dalam membantu para siswa yang belum terbiasa menghapal Al-Qur’an.
2. Perlunya Perhatian Orangtua
Perhatian orang tua sangat diperlukan untuk siswa yang menghapal Al-Qur’an karena sangat membantu siswa untuk bisa mengatur atau memanfaatkan waktu untuk menghapal Al-Qur’an, karena lingkungan sangat mempengaruhi dalam proses menghapal Al-Qur’an terutama dirumah perluya perhatian dari orang tua agar ketika pembelajaran tahfizh Al-Qur’an berlangsung siswa tidak baru menghapal pada saat jam pelajaran Al-Qur’an dimulai.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah mengatakan peran orang tua dirumah dengan keberhasilan dalam menghapal Al-Qur’annya sangat penting dalam mendukung dan membantu siswa untuk lebih semangat dalam menghapalnya serta membantu sekolah dalam mencapai target tahfizh Al-Qur’annya.
Berdasarkan hasil observasi menunjukkan saat guru bertanya didalam kelas kepada para siswa apakah para siswa sudah menyiapkan hapalannya dirumah dan meminta bantuan orang tua atau siapapun dirumah untuk
mendengarkan hapalannya, sebagian siswa menjawab sudah menyiapkan hapalannya dan sebagian lainnya menjawab belum, bahkan tidak ada tambahan setoran hapalan Al-Qur’annya sama sekali.
3. Mengatur Waktu dengan Baik
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah mengatakan bahwa pentingnya para siswa agar bisa mengatur waktu dengan sebaik-baiknya agar menyiapkan hapalannya dirumah bukan ketika pembelajaran Al-Qur’an berlangsung, sehingga menghapal Al-Qur’annya di dalam kelas berlangsung dengan baik dan teratur serta dapat mencapai target hapalannya sesuai yang telah ditentukan sekolah bahkan lebih lagi.
Berdasarkan hasil observasi ketika pelajaran tahfizh Al-Qur’an para siswa masih bolak-balik keluar masuk kelas melakukan hal yang tidak begitu penting hanya sekedar mengembalikan buku teman ataupun yang lainnya, seharusnya para siswa bisa memanfaatkan waktu untuk menambah hapalan ataupun muroja’ah hapalannya, bukan bolak-balik keluar kelas dan berbicara.
4. Pentingnya Muroja’ah Hapalan Al-Qur’annya
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru tahfizh Al-Qur’an mengatakan bahwa para siswa harus lebih sering lagi mengulang kembali hapalan Al-Qur’annya dirumah setiap hari agar terus bisa mempertahankan hapalan yang sudah dihapal, sehingga bisa menambah hapalan Al-Qur’an yang berikutnya.
Berdasarkan hasil observasi ketika berada didalam kelas para siswa banyak yang berbicara dan tidak menyiapkan hapalannya sebelum dipanggil maju untuk menghapal dihadapan guru tahfizh Al-Qur’annya.
Tindakan yang dilakukan oleh guru tahfizh yaitu menyampaikan pentingnya muroja’ah yaitu hadits tentang menjaga hapalan Al-Qur’an yang berbunyi “Jagalah Al-Quran, demi zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, ia mudah terlepas, melebihi unta yang terikat”. (HR. Muslim)
C. Analisis Data
Berdasarkan penyajian data di atas dapat diketahui problematika pembelajaran Al-Qur’an di SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin dan upaya mengatasinya. Maka data-data yang telah disajikan akan dianalisis dan dikategorikan dan disimpulkan sebagaimana yang telah dtetapkan.
1. Data Problematika dalam Pelaksanaan Pembelajaran Al-Qur’an di SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin
a. Kurangnya semangat dalam menghapal Al-Qur’an
Dari hasil wawancara dengan guru tahfizh Al-Qur’an diperoleh data bahwa masih banyak yang kurang semangat dalam menghapal Al-Qur’annya dan hanya beberapa siswa yang semangat dalam menghapal Al-Qur’an, hal ini tentu mempengaruhi pembelajaran Al-Quran tersebut.
Berdasarkan hasil observasi pada saat guru menyuruh siswa untuk menghapal ada 15 dari 23 siswa yang kurang semangat dalam menghapal
dikarenakan siswa tersebut kurang menyukai dalam menghapal dan belum lancar dalam mengajinya sehingga hal tersebut membuat siswa kesulitan dalam menghapal Al-Qur’annya. Berdasarkan wawancara dengan 15 orang siswa 10 siswa diantaranya mengatakan “cukup kesulitan dalam mengahapal Al-Qur’an dan belum menguasai ilmu tajwid dalam membaca Al-Qur’an”.
Dalam hal membaca Al-Qur’an para siswa kurang mampu membaca dengan baik sesuai dengan tajwid dan makhrajnya. Mengenai hal itu upaya yang harus dilakukan oleh guru yaitu mempraktekkan membaca Al-Qur’an yang sesuai kaidah ilmu tajwid yang kemudian diikuti oleh para siswa, kemudian dengan tingkat kecerdasan para siswa yang berbeda-beda, sehingga hasil belajarnya pun juga berbeda-beda.
b. Tidak bisa mengatur dan memanfaatkan waktunya dengan baik
Salah satu problem yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran Al-Qur’an terutama dalam menghapal Al-Qur’an secara keseluruhan adalah kemampuan atau keberhasilan guru dan siswa dalam mengatur waktu dengan baik. Pengaturan waktu dengan baik pada hakikatnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari menghapal Al-Qur’an, yakni pengaturan kapan menghapal dan kapan muroja’ah hapalan Al-Qur’annya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru tahfizh diperoleh data bahwa ketika guru menyuruh para siswa menghapal AL-Qur’an, para siswa kesulitan dalam menghapal Al-Qur’annya dan belum bisa mengatur waktunya untuk
menghapal di rumah. Karena apabila para siswa tidak menghapal di rumah dan muroja’ah hapalannya, maka pembelajaran Al-Qur’an ketika di kelas akan menghabiskan waktu untuk menyetor hapalannya.
Berdasarkan hasil observasi diperoleh data ada 20 dari 23 siswa yang masih belum bisa mengatur waktu untuk menyiapkan hapalannya di rumah dengan baik, sehingga ketika pembelajaran Al-Qur’an berlangsung di dalam kelas para siswa sudah siap dengan hapannya masing-masing.
Dalam hal ini berdasarkan wawancara dengan siswa mengatakan “siswa mengalami kesulitan dalam menghapal Al-Qur’an dan kurang menyukai dalam menghapal tersebut, sehingga kebanyakan dari mereka sulit dalam mengatur waktu untuk menghapal dan menyiapkan hapalannya di rumah.
c. Kejenuhan pikiran dan keletihan fisik
Problem yang dialami ketika menghapal Al-Qur’an adalah kejenuhan dan keletihan fisik dikarenakan banyaknya kegiatan di sekolah dan pembelajaran yang dari pagi sampai sore hari (full day), serta tugas sekolah yang juga harus diselesaikan di rumah (PR).
Dalam hal ini berdasarkan wawancara dengan siswa mengatakan “para siswa kejenuhan pikiran dan keletihan fisik dikarenakan pembelajaran di sekolah dari pagi sampai sore (full day), sehingga banyak siswa ketika di rumah langsung istirahat dan mengerjakan tugas jika ada.
d. Lupa
Lupa merupakan suatu tantangan untuk orang yang berkeinginan menjadi penghapal Al-Qur’an, terus-menerus berbuat dosa dan maksiat merupakan hal yang paling berpengaruh terhadap sulitnya menghapal Al-Qur’an, dosa-dosa tersebut dapat membuat hati lemah dalam menghapal dan mendorong akal untuk cepat lupa dengan hapalan, bahkan hapalan ayat yang telah di hapalkan akan terasa bolak-balik di hapalan tersebut.
Dari hasil wawancara dengan guru tahfizh Al-Qur’an diperoleh data bahwa masih banyak para siswa yang lupa dengan hapalan yang telah di hapalnya dikarenakan kurangnya muroja’ah dan kurangnya keseriusan dalam menghapal hanya sekedar menunaikan kewajiban menghapal Al-Qur’an di sekolah.
Berdasarkan hasil observasi pada saat guru menyuruh siswa untuk menyambung ayat yang dibacakan oleh guru tahfizh ada 10 dari 23 siswa yang lupa dengan hapalan yang telah di hapal dikarenakan rasa malas dalam menghapal, sehingga membuat hapalannya pun akan sepat lupa pula.
Dalam hal ini berdasarkan wawancara dengan siswa mengatakan “siswa sering lupa dalam menghapal Al-Qur’an apalagi ayat yang banyak kesamaan dan kata-kata yang sulit di ucapkan, sehingga membuat para siwa sulit ingat dan membuat hapalan yang telah di hapal bolak-balik hapalannya.
1. Upaya Mengatasi Problematika Pembelajaran Al-Qur’an di SMP Muhammadiyah 3 Banjarmasin
Motivasi dalam menghapal Al-Quran sangat diperlukan karena Belajar dan menghafal Al-Qur’an selama ini identik dengan aktifitas para santri yang sedang bergelut dengan pelajaran ilmu-ilmu keislaman di pondok pesantren, sementara para pelajar dan mahasiswa lebih sering dikaitkan dengan aktifitas belajar ilmu-ilmu umum dan teknologi modern. Mungkin terbilang langka siswa hafal Al-Qur’an ataupun mahasiswa hafal Al-Al-Qur’an.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru tahfizh Al-Qur’an diperoleh, bahwa pemberian motivasi kepada para siswa dalam menghapal Al-Qur’an sangatlah diperlukan dikarenakan masih kurangnya semangat sebagian siswa dalam menghapal Al-Qur’an, sehingga mempengaruhi dalam pencapaian hasil belajar siswa terutama target dalam menghapal Al-Qur’an yang telah ditentukan sekolah.
Berdasarkan hasil observasi diperoleh data ada diantara 9 orang siswa yang tidak menyukai dalam pelajaran menghapal sehingga kurang semangat dalam menghapal Qur’annya, hal inilah perlunya motivasi menghapal Al-Qur’an tersebut.
Menurut pengamatan peneliti dilapangan guru tahfizh memberikan tindakan motivasi berupa penjelasan hadits Nabi tentang keutamaan menghapal Al-Qur’an yang berbunyi: Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah Sawbersabda: “Penghafal Al Quran akan datang pada hari kiamat, kemudian Al Quran akan berkata: Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia, kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan), Al Quran kembali meminta: Wahai
Tuhanku tambahkanlah, maka orang itu dipakaikan jubah karamah. Kemudian Al Quran memohon lagi: Wahai Tuhanku ridhailah dia, maka Allah meridhainya. Dan diperintahkan kepada orang itu, bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga), dan Allah menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan nikmat dan kebaikan” (HR. Tirmidzi, hadits hasan {2916}, Inu Khuzaimah, Al Hakim. (4) Al Qur’an akan menjadi penolong (syafa’at) bagi penghafal. Dari Abi Umamah ra. ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah olehmu Al Qur’an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa’at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya). (HR. Muslim).
b. Ditambahnya Perhatian Orangtua
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru tahfizh Al-Qur’an diperoleh bahwa perhatian orang tua juga termasuk yang sangat membantu dalam proses menghapalnya siswa yaitu orang tua selalu mendoakan anaknya dan menjaga agar anak terhindar dari melakukan dosa, sehingga diperlukan bantuan orang disekitar lingkungan anak yaitu orang tua dalam membantu dan memperhatikan anak di rumah dalam menghapal Al-Qur’an.
Berdasarkan hasil observasi diperoleh data 20 orang siswa yang sama sekali tidak pernah membaca Al-Qur’an di rumah kecuali di sekolah saja, bahkan ketika didalam kelas siswa tersebut hanya menghapal beberapa ayat saja.
Dari hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah tindakan yang dilakukan yaitu mengundang orang tua membahas tentang kerjasama sekolah dengan orang tua dalam pentingnya perhatian orang tua di rumah agar hapalan
siswa mencapai target yang telah ditentukan sekolah, sehingga orang tua pun akan ikut bangga dengan hasil yang dicapai oleh anaknya dengan tercapainya hapalan Al-Qur’an siswa tersebut.
c. Mengatur Waktu dengan Baik
Dalam konteks ikhtiar, sering sekali biasanya mereka memang memiliki beberapa perbedaan, makanya ada perbedaan pula terkait sudah atau belum terwujudnya cita-cita mereka. Salah satunya, perbedaan tentang mengatur waktu. Waktu yang perlu diperhatikan yaitu mempunyai target hapalan sendiri, sabar dalam melakukan pengulangan dalam menghapal Al-Qur’an, dan konsisten dalam kegiatan sehari-hari dalam menghapal Al-Qur’an.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru tahfizh Al-Qur’an diperoleh bahwa siswa harus bisa mengatur waktunya dengan baik terutama meluangkan waktunya untuk menghapal Al-Qur’an setiap hari di rumah walaupun hanya beberapa ayat saja dikarenakan di sekolah para siswa hanya membaca Al-Qur’an setiap hari 2 lembar secara bersama-sama di kelas masing-masing saja.
Berdasarkan hasil observasi diperoleh data 18 orang siswa yang berada di kelas hanya berbicara tidak memanfaatkan waktunya dengan baik, sehingga guru yang bersangkutan pun menyuruh para siswa yang tidak menghapal menulis hapalannya dibuku, sehingga mereka tidak berbicara.
Tindakan yang dilakukan oleh guru tahfizh yaitu menyampaikan cara pembagian waktu kepada para siswa tentang metode dan waktu menghapal yang
lebih baik, agar para siswa ada pemahaman tentang cara pembagian waktu yang baik antara menghapal dengan kegiatan sehari-hari.
d. Pentingnya Muroja’ah Hapalan Al-Qur’annya
Muroja’ah atau mengulangi hapalan yang telah dihapal merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh seorang penghapal Al-Qur’an setiap harinya, dikarenakan untuk menjaga hapalan yang telah dihapal, maka dilakukanlah yang namanya muroja’ah tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru tahfizh Al-Qur’an diperoleh data bahwa guru selalu menyuruh siswa untuk muroja’ah hapalannya di rumah setiap hari, bahkan guru menyuruh dibaca ketika mengerjakan shalat sunnah dan menghapalnya setelah shalat maghrib dan shalat subuh, dikarenakan waktu tersebut merupakan waktu yang baik ketika menghapal dan mengulang hapalan Al-Qur’an.
Berdasarkan hasil observasi memang betul guru tahfizh Al-Qur’an selalu menyuruh para siswanya untuk muroja’ah di rumah setiap hari dan guru juga menyuruh dibaca ketika mengerjakan shalat sunah dan menghapalnya setelah shalat maghrib dan sebelum shalat subuh.