• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 / FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 / FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2019"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN /

INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT

(2)

Lampiran/ Schedule

Laporan Posisi Keuangan 1 Statement of Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif

Lain 2

Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas 3 Statement of Changes in Equity

Laporan Arus Kas 4 Statement of Cash Flows

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

ASET ASSETS

Kas dan setara kas 5 39,134,743,092 51,329,359,823 Cash and cash equivalent

Piutang sewa pembiayaan -bersih, setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai masing-masing 2019:

Rp1.710.720.839.820 2018:

Rp2.084.391.462.278 6 379,824,242,878 289,190,328,477

Finance lease receivables – net of allowance for

impairment losses amounted to 2019: Rp 1,710,720,839,820 2018: Rp 2,084,391,462,278 Tagihan anjak piutang –

bersih, setelah dikurangi penyisihan kerugian nilai untuk tahun 2019 dan 2018 sebesar

Rp 55.058.412.928 7 - -

Factoring receivables – net of allowance for impairment losses for the year 2019 and 2018 amounted to Rp 55,058,412,928 Piutang lain-lain - bersih,

setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai masing – masing 2019: Rp 45.522.789.237

2018: Rp 39.442.038.027 8 42,701,909,100 11,378,616,579

Other receivables – net of allowance for impairment losses amounted to 2019: Rp 45,522,789,100 2018: Rp 39,442,038,027 Piutang kepada pihak

berelasi 9 1,281,307,692 - Due from related parties

Beban dibayar dimuka dan

uang muka - bersih 10 106,205,275 6,260,494,425

Prepaid expenses and advances – net

Penyertaan saham 11 32,033,134,189 33,314,441,881 Investment

Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar 2019: Rp 480.139.823

2018: Rp 452.525.934 12 23,678,268 51,292,157

Fixed assets - net of accumulated depreciation amounted to 2019: Rp 480.139.823 2018: Rp 452,525,934

Aset pajak tangguhan 238,762,192,612 323,052,088,340 Deferred tax assets

Aset lainnya 13 210,717,985,836 4,929,556,579 Other assets

JUMLAH ASET 944,585,398,942 719,506,178,261 TOTAL ASSETS

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.

(8)

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

Pinjaman bank 14 160,158,388,687 179,965,077,776 Bank borrowings

Uang muka lain-lain yang

diterima 15 17,368,593,954 17,900,335,801 Others advances received

Beban akrual 16 14,440,236,312 11,828,886,191 Accrued expenses

Utang pajak 17a 241,450,401 10,899,180,543 Taxes payable

Utang kepada pihak

Berelasi 18 79,101,170,764 79,927,449,635 Due to related parties

Liabilitas imbalan pasca-

kerja 19 81,086,757 217,929,106 Post-employment benefit Obligation

JUMLAH LIABILITAS 271,390,926,875 300,738,859,052 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

Modal saham – nilai nominal Rp 1.000.000 per saham, Modal dasar 2. 500.000,

ditempatkan dan disetor sebanyak 1.315.061 saham 20 1,315,061,000,000 1,315,061,000,000 Share capital - Rp 1,000,000 par value Authorized 2,500,000, issued and fully paid amounted to 1,315,061 shares

Agio saham 87,689,682,472 87,689,682,472 Premium shares

Cadangan lain 336,511 336,511 Other reserve

Akumulasi rugi (729,556,546,916) (983,983,699,774) Accumulated losses

JUMLAH EKUITAS 673,194,472,067 418,767,319,209 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN

EKUITAS 944,585,398,942 719,506,178,261

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.

(9)

/ Notes 2019 2018

PENDAPATAN INCOME

Sewa pembiayaan 21 14,719,326,343 13,658,800,041 Finance lease

Keuntungan nilai tukar 7,784,076,042 110,648,970,205 Foreign exchange gain

Lain-lain 22 375,215,978,061 91,607,610,664 Others

Jumlah Pendapatan 397,719,380,446 215,915,380,910 Total Income

BEBAN EXPENSES

Pegawai (10,345,038,349) (11,583,535,811) Employees

Fasilitas kerja (2,720,129,306) (3,355,086,689) Work facility

Pengembangan operasi (7,029,273,211) (2,539,794,420) Operation development

Pemeliharaan - (12,248,600) Maintenance

Penyusutan (27,613,889) (69,457,522) Depreciation

Bunga 23 (7,243,561,632) (9,307,398,472) Interest

Cadangan kerugian

penurunan nilai 23 (30,370,190,423) (138,781,599,750)

Allowance for impairment losses

Nilai tukar mata uang asing - Foreign exchange

Lain-lain 23 (1,436,719,342) (18,659,382,791) Others

Jumlah Beban (59,172,526,152) (184,308,504,055) Total Expenses

LABA SEBELUM PAJAK

PENGHASILAN 338,546,854,294 31,606,876,855

PROFIT BEFORE INCOME TAXES

MANFAAT PAJAK

PENGHASILAN INCOME TAX BENEFIT

Pajak kini - Current tax

Pajak tangguhan 17c (84,247,347,155) (30,614,539,970) Deferred tax

Jumlah Beban Pajak

Penghasilan (84,247,347,155) (30,614,539,970) Total Income Tax Expense

LABA (RUGI) TAHUN

BERJALAN 254,299,507,139 992,336,885 YEAR PROFIT (LOSS) FOR THE

PENGHASILAN (RUGI)

KOMPREHENSIF LAIN INCOME (LOSS) OTHER COMPREHENSIVE Pos-pos yang tidak akan

direklsifikasi ke laba rugi:

ITEMS that will not be reclassified to profit or loss: Penghasilan komprehensif lain 19 170,194,292 731,993,630 Other comprehensive income

Pajak terkait (42,548,573) - Related income tax

JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN 127,645,719 731,993,630 TOTAL OTHER COMPREHENSIVE INCOME

JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN

BERJALAN 254,427,152,858 1,724,330,515

TOTAL COMPREHENSIVE INCOM OF THE YEAR

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.

(10)

Modal saham/ Agio saham/ Cadangan lain/

Akumulasi rugi/ Jumlah/ Share capital Premium shares Other

reserves

Accumulated losses Total Saldo pada tanggal 31

Desember 2017 1,315,061,000,000 87,689,682,472 336,511 (985,708,030,289) 417,042,988,694

Balance as of December 31, 2017

Jumlah laba komprehensif tahun

berjalan - - - 1,724,330,515 1,724,330,515

Total comprehensive income for the year

Saldo pada tanggal 31

Desember 2018 1,315,061,000,000 87,689,682,472 336,511 (983,983,699,774) 418,767,319,209

Balance as of December 31, 2018

Jumlah laba komprehensif tahun

berjalan - - - 254,427,152,858 254,427,152,858

Total comprehensive income for the year

Saldo pada tanggal 31

Desember 2019 1,315,061,000,000 87,689,682,472 336,511 (729,556,546,916) 673,194,472,067

Balance as of December 31, 2019

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

(11)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

CASH FLOWS FROM

OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan kas dari: Cash receipts from:

Transaksi pembiayaan 34,513,939,722 59,940,970,086 Financing transactions

Pendapatan bunga 2,633,267,237 14,841,532,291 Interest income

Pembayaran kas untuk: Cash disbursements for:

Transaksi pembiayaan (5,500,000,000) (18,659,382,791) Financing transactions

Beban operasional (15,981,415,716) (16,748,839,841) Operational expense

Beban keuangan (7,243,561,632) (8,999,731,110) Financial expense

Pajak penghasilan (11,911,805,854) (8,746,621,245) Income tax

Piutang lain-lain 6,752,927,433 - Other receivable

Kas bersih diperoleh dari

aktivitas operasi 3,263,351,190 21,627,927,390 operating activities Net cash provided by

ARUS KAS UNTUK

AKTIVITAS OPERASI

CASH FLOWS FOR INVESTING ACTIVITY

Perolehan aset tetap - (23,458,076) Acquisition of fixed assets

ARUS KAS DARI AKTIVITAS

PENDANAAN

CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Pembayaran pinjaman bank (14,631,689,050) (24,169,419,431)

Payments for bank borrowings Pembayaran kepada pihak

berelasi (826,278,871) (1,771,220,525) Payment to related parties

Kas bersih digunakan

untuk aktivitas pendanaan (15,457,967,921) (25,940,639,956)

Net cash used to financing activities

PENURUNAN BERSIH DALAM KAS DAN SETARA

KAS (12,194,616,731) (4,336,170,642)

NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS

PADA AWAL TAHUN 51,329,359,823 55,665,530,465

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR

KAS DAN SETARA KAS

PADA AKHIR TAHUN 39,134,743,092 51,329,359,823

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.

(12)

a. Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan a. Establishment and General Information of the Company

PT PANN Pembiayaan Maritim atau disingkat dengan nama “PT PPM” atau "Perusahaan" didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 4 tertanggal 8 Agustus 2012 yang dibuat dihadapan Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., M.Kn, Notaris di Jakarta. Akta Pendirian telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan Nomor: AHU-45722.AH.01.01. tahun 2012 tertanggal 28 Agustus 2012 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 52728 tanggal 24 Mei 2013, Tambahan No. 42. Pendirian PT PPM merupakan bagian dari restrukturisasi usaha PT PANN (Persero) (dahulu PT PANN Multifinance (Persero) atau disingkat dengan nama PT PANN. Perusahaan terutama bergerak di bidang pembiayaan perkapalan yang meliputi sewa pembiayaan dan anjak piutang. Perusahaan mendapatkan izin usaha sebagai perusahaan pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia sesuai Surat Keputusan No: KEP-763/KM.10/2012 tanggal 27 Desember 2012. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 2013.

PT PANN Pembiayaan Maritim or abbreviated as "PT PPM" or the "Company" was established based on Notarial Deed No. 4 dated 8 August 2012 of Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, SH, M.Kn, Notary in Jakarta. The deed of establishment has been approved by the Ministry of Law and Human Rights by his Decision Letter Number: AHU-45722.AH.01.01. tahun 2012 dated 28 August 2012 and has been published in State Gazette No. 52728 dated 24 May 2013, Supplement No. 42. The establishment of PT PPM is part of a restructuring of PT PANN (Persero) (formerly PT PANN Multifinance (Persero) abbreviated as PT PANN. The Company engages mainly in vessels financing which comprises of finance lease and factoring. The Company obtained its license to operate as a financing company from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia based on Decision Letter No: KEP-763/KM.10/2012 dated 27 December 2012. The Company started its commercial operations in 2013.

PT PPM adalah penerus usaha dari PT PANN yang sejak tahun 1974 memiliki pengalaman panjang di bidang pembiayaan industri maritim. Sejarah dan rekam jejak PT PPM merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan PT PANN. Selanjutnya untuk memungkinkan PT PPM mengembangkan sewa pembiayaan secara sehat, aset sewa pembiayaan kapal PT PANN dipindahkan ke PT PPM melalui mekanisme spin-off sesuai akta notaris No. 74 tanggal 19 Februari 2013, oleh Ir. Nanette Cahyanie Handri Adi Warsito, SH.

PT PPM is the successor of financing business of PT PANN who since 1974 had a long experience in the field of financing in maritime industry. The history and track record of PT PPM is a unity that cannot be separated with PT PANN. Thus in order to allowing PT PPM to develop the finance lease of vessels in a healthy way, the vessels finance lease assets of PT PANN transferred to PT PPM through a spin off method based on notarial deed No. 74 dated 19 February 2013, by Ir. Nanette Cahyanie Handri Adi Warsito, SH.

Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan beralamat di Jl. Cikini IV No. 11, Jakarta Pusat- 10330, Indonesia.

The Company is domiciled in Jakarta, with the registered domiciled at JI. Cikini IV No. 11, Central Jakarta 10330, Indonesia.

b. Pengurus b. Management

Berdasarkan Akta Notaris No. 03 dan 04 tanggal 10 April 2018 yang dibuat dihadapan Notaris Marliansyah S.H. dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik lndonesia

melalui Surat Keputusan No.

0050744.AH.01.11.TAHUN 2018 dan No. AHU-0050760.AH 01.11.TAHUN 2018 tanggal 11 April 2018. Berikut adalah susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi untuk 31 Desember 2019 dan 2018:

Based on established notarial deed No. 03 and 04 dated 10 April 2018 by Notary Marliansyah S.H. and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-0050744.AH.01.11.

TAHUN 2018 and No.

AHU-0050760.AH.01.11.TAHUN 2018 dated 11 April 2018. The composition of Board of Commisioners and Directors of the Company as of 31 December 2019 and 2018 as follows:

(13)

b. Pengurus (lanjutan) b. Management (continued)

2019 dan/and 2018

President

Komisaris Utama : Hery Soegiarto Soewandi : Commissioner

Komisaris : Bambang Hatyanto Widjokongko : Commissioner

Komisaris : Iwan Setiawan : Commissioner

Direktur Utama : Edu Maurits Manurung : President Director

Direktur : Anang Pudyo Martantyo : Director

Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Perusahaan memiliki karyawan tetap masing-masing 6 dan 9 (tidak diaudit).

As of December 31, 2019 and 2018, the Company had 6 and 9 permanent employees, respectively (unaudited).

2. PENGALIHAN ASET BERSIH DARI PT PANN 2. THE TRANSFER OF NET ASSET FROM PT PANN Sesuai dengan Akta Notaris Ir. Nanette Cahyanie

Handari Adi Warsito, SH No. 74 tanggal 19 Februari 2013, dalam rangka spin-off aset dan liabilitas terkait sewa pembiayaan PT PANN dialihkan kepada Perusahaan. Aset bersih dari pengalihan tersebut sebesar Rp 1.010.229 juta selanjutnya diakui sebagai setoran modal saham PT PANN di Perusahaan. Namun sesuai Akta Notaris Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, SH., M.Kn No. 8 tanggal 8 Juli 2014, jumlah aset bersih yang dialihkan direvisi menjadi Rp 578,412 juta sehingga jumlah modal saham yang dimiliki PT PANN setelah pengalihan tersebut menjadi Rp 678,411 juta (Catatan 20).

In accordance with the Notarial Deed of Ir. Nanette Cahyanie Handari Warsito Adi, SH No. 74 dated 19 February 2013, under the spin-off scheme, assets and liabilities related to finance lease owned by PT PANN were transferred to the Company. The acquired net assets amounted to Rp 1,010,229 million subsequently recognized as capital contribution of PT PANN to the Company. Subsequently based on Notarial Deed of Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, SH., M.Kn No. 8 dated 8 July 2014, the amount of transferred net asset was revised to Rp 578,412 million so that the amount of share capital owned by PT PANN after the transfer becomes Rp 678,411 million (Note 20).

Rincian aset bersih yang dialihkan, yaitu: Details of the transferred net asset, as follows:

Aset Assets

Kas dan setara kas 16,673,094,735 Cash and cash equivalent

Piutang sewa pembiayaan 2,966,205,158,865 Finance lease receivables

Cadangan kerugian penurunan nilai (440,541,018,691) Allowances for impairment losses

Tagihan anjak piutang 3,608,465,000 Factoring receivables

Piutang lain-lain 16,248,876,139 Other receivables

Biaya dibayar dimuka 15,819,369,395 Prepaid expenses

Jumlah aset 2,578,013,945,443 Total assets

Liabilitas Liabilities

Pinjaman bank 1,966,114,647,675 Bank borrowings

Utang lain-lain 33,486,961,257 Other payables

Jumlah liabilitas 1,999,601,608,932 Total liabilities

(14)

Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan.

Presented below is a summary of significant accounting policies adopted in preparing the financial statements.

a. Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

a. Changes to the Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Statement of Financial Accounting Standards Penerapan dari standar, interpretasi baru/revisi

standar berikut yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2019, tidak menimbulkan perubahan

substansial terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan efek atas jumlah yang dilaporkan atas tahun berjalan atau tahun sebelumnya.

The adoption of these new and amended standards and interpretations that are effective beginning 1 January 2019 did not result in substantial changes to the Company’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial years.

- ISAK 33 "Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka"

- ISAK 34 “Ketidakpastian dalam Perlakuan Pajak Penghasilan”

- Amandemen PSAK 24 ”Imbalan Kerja: Amandemen, Kurtailmen, atau Penyelesaian Program”

- Penyesuaian Tahunan 2018 PSAK 22 “Kombinasi Bisnis”

- Penyesuaian Tahunan 2018 PSAK 26 “Biaya Pinjaman”

- Penyesuaian Tahunan 2018 PSAK 46 “Pajak Penghasilan”

- Penyesuaian Tahunan 2018 PSAK 66 “Pengendalian Bersama”

- ISFAS 33 "Foreign Currency Transactions and Advance Consideration"

- ISFAS 34 “Uncertainty over Income Tax Treatments”

- The amendments to SFAS 24 ”Employee Benefits: Plan amendment, Curtailment or Settlement”

- Annual Improvement 2018 SFAS 22 “Business combination”

- Annual Improvement 2018 SFAS 26 “Borrowing Cost”

- Annual Improvement 2018 SFAS 46 income Taxes”

- Annual Improvement 2018 SFAS 66 “Joint Arrangements”

Standar dan interpretasi standar akuntansi baru tertentu telah dikeluarkan tetapi tidak wajib diterapkan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2019 dan belum diterapkan secara dini oleh Perusahaan. Perusahaan telah mengkaji dampak dari standar dan interpretasi tersebut sebagaimana dijabarkan di bawah ini:

Certain new accounting standards and interpretations have been published that are not mandatory for the year ended 31 December 2018 and have not been early adopted by the Company. The Company’s has assessed the impact of these new standards and interpretations as set out follow:

- Amandemen PSAK – 71 “Instrumen Keuangan tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif”

- PSAK 72 “Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan”

- Amendment to SFAS 71 “Financial Instrument: Prepayment Features with Negative Compensation”

- SFAS 72 “Revenue from contracts with customers”

- PSAK 73 “Sewa” - SFAS 73 “Leases”

Standar ini harus diterapkan pada tahun yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020. Penerapan dini diperbolehkan.

This standard must be applied for financial years commencing on or after 1 January 2020. Early adoption is permitted.

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan b. Presentation of Financial Statement Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia ("SAK"), yang mencakup Pernyataan dan Interprestasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia.

The financial statements have been prepared in accordance with Financial Accounting Standard in Indonesia ("SAK"), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Financial Accounting Standards Board of Indonesia.

(15)

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan) b. Presentation of Financial Statement (continued)

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, dan pengukuran menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk akun tertentu yang diukur dengan menggunakan dasar seperti yang disebutkan dalam catatan yang relevan.

The financial statements have been prepared on an accrual basis, using the historical coart consep of accounting, except for certain accounts that were measured by using a basis as disclosed in the relevant notes.

Laporan arus kas disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statements of cash fIow, which have been prepared using the direct method, present receipts and expenditures of cash equivalents, wich classified, into operating, investing and financial activites.

c. Kas dan Setara Kas c. Cash and Cash Equivalent Laporan arus kas disusun menggunakan metode

langsung, dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The statement of cash flows is prepared using direct method classified into operating, investing and financing activities.

Kas dan setara kas terdiri dari uang kas, uang yang ditempatkan di bank serta deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya. Pengakuan dan pengukuran atas kas dan setara kas, lihat Catatan 3c.

Cash and cash equivalents include cash in hand and in banks and all time deposits which are within 3 (three) months of maturity when acquired and not being used as collateral of loans and not restricted for use. For recognition and measurement of cash and cash equivalents, please refer to Note 3c.

d. Aset Keuangan d. Financial Assets

Pengukuran dan pengakuan awal Initial recognition and measurement

Ketika aset keuangan diakui pertama kali, aset keuangan tersebut diukur pada nilai wajar, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan Laba rugi, biaya transaksi langsung yang dapat diatribusikan. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, apabila diizinkan dan jika diperbolehkan dan sesuai, mengevaluasi kembali penetapan tujuan ini pada setiap akhir periode pelaporan.

When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at the end of each reporting period.

Aset keuangan Perusahaan termasuk kas dan setara kas, piutang sewa pembiayaan, tagihan anjak piutang dan piutang lain-lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

The Company's financial assets include cash and cash equivalents, finance lease receivables, factoring receivables and other receivables are classified as loans and receivables.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pinjaman yang diberikan dan piutang merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau yang telah ditentukan yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.

(16)

d. Aset Keuangan (lanjutan) d. Financial Assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pinjaman yang diberikan dan piutang tersebut timbul terutama berasal dari penyediaan barang dan jasa kepada pelanggan (misalnya piutang usaha), tetapi juga menggabungkan jenis lain dari kontrak aset moneter.

They arise principally through the provision of goods and services to customers (e.g. trade receivables), but also incorporate other types of contractual monetary asset.

Aset tersebut dinilai pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai. Keuntungan dan kerugiannya diakui di dalam laporan laba rugi ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, sebagaimana halnya melalui proses amortisasi.

Such assets are carried at amortized cost using the effective interest method less provision for impairment. Gains and losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Penghentian pengakuan Derecognition

Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Perusahaan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi di mana Perusahaan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer.

Financial assets are derecognized when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist, or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards have been transferred.

Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perusahaan diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.

Any rights or obligations on the transferred financial assets that arise or are still owned by the Company are recognized as assets or liabilities separately.

Saling hapus instrumen keuangan Off-setting financial isntrument

Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika, Perusahaan memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan liabilitas secara simultan.

Financial assets and liabilities are offset and the net amount is presented in the statement of financial positions when and only when, the Company has the legal right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or realise the asset and settle the liabilities simultaneously.

Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi yang relevan.

Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by relevant accounting standards.

e. Akuntansi Sewa e. Accounting for Leases

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Leases are classified as finance leases if the leases transfer substansially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets.

(17)

e. Akuntansi Sewa (lanjutan) e. Accounting for Leases (continued) Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi

jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Perusahaan mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa bersih. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Perusahaan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.

Leases are classified as operating leasesif the leasesdo not transfer substansially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. The Company recognized assets held under a finance lease in its statement of financial position and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the finance lease. Lease payment receivable is treated as repayment of principal and financing lease income. The recognition of financing lease income based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the Company's net investment as a lessor in the financing lease.

f. Penurunan Nilai Aset Keuangan f. Impairment of Financial Assets Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan

mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif telah terjadinya penurunan nilai atas aset keuangan Perusahaan. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti objektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

At each reporting date, the Company assesses whether there is objective evidence that the Company's financial assets are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the financial assets, and that the loss event has an impact on the future cash flows on the financial assets that can be estimated reliably.

Bukti objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau

tunggakan pembayaran oleh debitur,

restrukturisasi piutang oleh Perusahaan dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur akan dinyatakan pailit, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.

Objective evidence that financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan or advance by the Company on terms that the Company would not otherwise consider, indications that a borrower will enter bankruptcy, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers in the group, or economic conditions that correlate with defaults in the group.

Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

The Company firstly assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, and individually or collectively for financial assets that are not individually significant.

(18)

f. Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) f. Impairment of Financial Assets (continued) Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti

objektif mengenai penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karekteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be collateral are not included in a collective assessment of impairment.

Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

The amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is collateral in the statement of profit or loss and other comprehensive income.

Jika aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi memiliki suku bunga variable, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.

If a loan or held-to-maturity investment has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract.

Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi beban-beban untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.

The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralised financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable.

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur untuk membayar seluruh utang yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.

For the purposes of a collective evaluation of impairment, financial assets are grouped on the basis of similar credit risk characteristics. Those characteristics are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such assets which indicate the debtors' ability to pay all amounts due according to the contractual terms of the assets being evaluated.

(19)

f.

Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) f. Impairment of Financial Assets (continued) Arus kas masa datang dari kelompok aset

keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkanarus kas kontraktual atas aset-aset di dalam kelompok tersebut dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi pada saat ini.

Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of the contractual cash flows of the assets in the group and historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the group. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist.

Ketika investasi bersih sewa pembiayaan tidak tertagih, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan investasi bersih sewa pembiayaan tidak tertagih diklasifikasikan ke dalam "Cadangan Kerugian Penurunan Nilai".

When net investment in finance lease account is uncollectible, such receivable is written off against the related allowance for impairment losses. Such receivable is written off after all necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined. Impairment expense related to net investments in finance lease is classified into "Allowance for Impairment Losses".

Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreasesand the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed by adjusting the allowance for impairment losses. The amount of the reversal is recognizedin the statement of profit or loss and other comprehensive income.

Penerimaan kemudian atas-aset keuangan yang telah dihapus-bukukan sebelumnya, diakui sebagai pendapatan lain-lain.

Subsequent recoveries of financial assets written-off in the previous period are recognized as other income.

g. Beban Dibayar Dimuka g. Prepaid Expenses Beban dibayar di muka dibebankan selama masa

manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. Prepaid expenses are amortized over the period of benefits using the straight-line method.

h. Aset Tetap h. Fixed Assets

Perusahaan menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.

The Company uses the cost model for its fixed assets measurement.

Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Fixed assets are stated at cost, less accumulated depreciation and any impairment value, if any.

(20)

h. Aset Tetap (lanjutan) h. Fixed Assets (continued) Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga

perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawaaset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

The initial cost of fixed assets consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the fixed assets to its working condition and location for its intended use.

Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Depreciation is computed on a straight-line basis over the fixed assets useful lives as follows:

Masa Manfaat/ Useful lives

Inventaris kantor 4 Office equipment

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.

Expenditures incurred after the fixed assets have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to profit or loss in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the fixed assets beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of fixed assets.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap (ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah bersih hasil pelepasan dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut) diakui dalam Laba rugi tahun berjalan pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.

An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment loss are removed from the accounts. Any gains or loss arising from derecognition of fixed assets (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the item) is included in the current year profit or loss in the year the item is derecognized.

Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.

The assets residual values, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Untuk penurunan nilai aset non-keuangan, lihat Catatan 3i.

The Company assesses at each reporting date whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Company makes an estimation of the asset's recoverable amount. For impairment of non-financial assets, refer to Note 3i.

(21)

i. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (Tidak Termasuk Aset Pajak Tangguhan)

i. Impairment of Non-Financial Assets (Excluding Deferred Tax Assets)

Perusahaan menilai pada tiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi penurunan nilai pada aset. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai, atau ketika penilaian penurunan nilai bagi aset secara tahunan disyaratkan, Perusahaan membuat estimasi nilai terpulihkan aset.

The Company assesses at each reporting date whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment assessment for an asset is required, the Company makes an estimate of the asset's recoverable amount.

Suatu nilai terpulihkan aset lebih tinggi dibandingkan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset atau unit penghasil kas dan nilai pakainya dan ditentukan sebagai suatu aset individual, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset lain. Di dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas yang diharapkan diperoleh dari aset didiskontokan terhadap nilai kininya dengan menggunakan suku bunga diskon sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini terhadap nilai waktu uang dan risiko spesifik aset. Di dalam menilai nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, dibutuhkan model penilaian yang tepat.

An asset's recoverable amount is the higher of an asset's or cash-generating unit's fair value less costs to sell and its value in use and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets. In assessing value in use, the estimated future cash flows expected to be generated by the asset are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In assessing fair value less costs to sell, an appropriate valuation model is used.

Ketika nilai tercatat aset melebihi nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dicatat sebesar nilai terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui di dalam laporan laba rugi kecuali aset yang relevan dinilai pada jumlah yang direvaluasi, yang dalam hal ini kerugian penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan revaluasi.

Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in profit or loss unless the relevant asset is carried at a revalued amount, in which case the impairment loss is treated as a revaluation decrease.

Suatu penilaian dilakukan pada setiap tanggal pelaporan apabila terdapat segala indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya sudah tidak ada lagi atau mengalami penurunan. Suatu kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya, dipulihkan nilainya jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan aset sejak pengakuan terakhir kerugian penurunan nilai. Apabila demikian kondisinya, nilai tercatat aset meningkat pada jumlah terpulihkannya. Kenaikan tersebut tidak dapat melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, setelah dikurangi penyusutan, tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya. Pemulihan nilai tersebut diakui di dalam laporan laba rugi kecuali aset tersebut diukur pada jumlah revaluasian, yang dalam hal ini diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi.

An assessmentis made at each reporting date as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses may no longer exist or may have decreased. A previously recognized impairment loss is reversed only if there has been a change in the estimates used to determine the asset's recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. That increase cannot exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized previously. Such reversal is recognized in profit or loss unless the asset is measured at revalued amount, in which case the reversal is treated as a revaluation increase.

(22)

j. Liabilitas Keuangan j. Financial Liabilities Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan

sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

The Company classified its financial liabilities as financial liabilities measured at amortized cost.

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, Perusahaan mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk pengakuan suatu pinjaman yang diterima, dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila pinjaman yang diterima tidak diakui. Beban atas liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dibebankan dalam laporan laba rugi dan dicatat sebagai bagian dari 'beban keuangan'.

Financial liabilities measured at amortized cost are initially recognized at fair value plus transaction costs. After initial recognition, the Company measures all financial liabilities at amortized cost using effective interest rates method. Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the recognition of loan received and they are incremental costs that would not have been incurred if the loan has not been recognized. Expenses on financial liabilities measured at amortized cost is charged in the profit or loss and recorded as part of 'finance cost'.

Sebuah liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban atas liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau berakhir. Ketika sebuah liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau ketentuan liabilitas keuangan yang ada secara substansial dimodifikasi, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat yang terkait diakui dalam laporan laba rugi.

A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or expires. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.

k. Imbalan Kerja k. Employee Benefits

Kewajiban yang diakui dalam laporan posisi keuangan adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 13/2003 atau Peraturan Perusahaan (mana yang lebih tinggi), dikurangi dengan nilai wajar aset program pensiun Perusahaan, jika ada, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu.

The liabilities recognized in the statement of financial positions are the present values of the defined benefit obligations as of the statement of financial position date in accordance with Law No. 13/2003 or the Company's Regulations (whichever is higher), less the fair value of the Company pension plan assets, if any, together with adjustments for unrecognized actuarial gains or losses and past service costs.

Kewajiban imbalan pasti dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit.

The defined benefit obligation is calculated by an independent actuary using the Projected Unit Credit method.

(23)

k. Imbalan Kerja (lanjutan) k. Employee Benefits (continued)

Program imbalan pasti Defined benefit schemes

Surplus dan defisit program imbalan pasti diukur pada:

Defined benefit scheme surpluses and deficits are measured at:

• Nilai wajar dari aset yang direncanakan pada tanggal pelaporan; dikurangi

• The fair value of plan assets at the reporting date; less

• Liabilitas program yang dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit yang di diskonto ke nilai kini dengan menggunakan imbal hasil obligasi perusahaan yang berkualitas tinggi yang tersedia yang memiliki tanggal jatuh tempo yang mendekati persyaratan liabilitas; ditambah

• Plan liabilities calculated using the projected unit credit method discounted to its present value using yields available on high quality corporate bonds that have maturity dates approximating to the terms of the liabilities; plus

• Biaya servis masa lalu yang tidak diakui;

dikurangi • Unrecognized past service costs; less

• Dampak persyaratan pendanaan minimum yang disetujui dengan skema wali amanat.

• The effect of minimum funding requirements agreed with scheme trustees.

Pengukuran kembali kewajiban pasti bersih diakui langsung dalam ekuitas. Pengukuran kembali tersebut termasuk:

Remeasurements of the net defined obligation are recognized directly within equity. The remeasurements include:

• Keuntungan dan kerugian aktuaris; • Actuarial gains and losses; • lmbalan atas aset program (tdak termasuk

bunga);

• Return on plan assets (interest exclusive); • Aset dengan efek batas tertinggi (tidak

termasuk bunga). • Any asset ceiling effects (interest exclusive).

Biaya jasa di akui dalam laporan laba rugi, dan termasuk biaya jasa kini dan masa lalu, serta keuntungan dan kerugian kurtailmen.

Service costs are recognized in profit or loss and include current and past service costs as well as gains and losseson curtailments.

Beban bunga bersih (pendapatan) diakui dalam laporan laba rugi dan dihitung dengan menerapkan tingkat diskonto untuk mengukur kewajiban imbalan pasti (aset) pada awal periode tahunan hingga pembayaran manfaat selama periode.

Net interest expense (income) is recognized in profit or loss and is calculated by applying the discount rate used to measure the defined benefit obligation (asset) at the beginning of the annual period to the balance of the net defined benefit obligation (asset), considering the effects of contributions and benefit payments during the period.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan manfaat program atau kurtailmen diakui secara langsung dalam laba rugi.

Gains or losses arising from changes to scheme benefits or scheme curtailment are recognized immediately in profit or loss.

Penyelesaian program manfaat pasti diakui dalam periode dimana penyelesaian tersebut terjadi.

Settlements of defined benefit schemes are recognized in the period in which the settlement occurs.

(24)

l. Imbalan Kerja (lanjutan) l. Employee Benefits (continued) Jasa jangka panjang lain Other long-term service benefits Imbalan kerja lain yang diharapkan untuk

diselesaikan secara keseluruhan dalam 12 (dua belas) bulan setelah akhir perode pelaporan disajikan sebagai liabilitas jangka pendek.

Other employee benefits that are expected to be settled wholly within 12 (twelve) months after the end of the reporting period are presented as current liabilities.

Imbalan kerja lain yang tidak diharapkan untuk diselesaikan secara keseluruhan dalam 12 (dua belas) bulan setelah akhir periode pelaporan disajikan sebagai liabilitas jangka panjang dan dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit dan kemudian didiskonto dengan menggunakan imbal hasil surat utang perusahaan berkualitas tinggi yang tersedia dengan tanggal jatuh tempo mendekati sisa periode yang diharapkan untuk diselesaikan.

Other employee benefits that are not expected to be settled wholly within 12 (twelve) months after the end of the reporting period are presented as non-current liabilities and calculated using the projected unit credit method and then discounted using yields available on high quality corporate bonds that have maturity dates approximating to the expected remaining period to settlement.

m. Pengakuan Pendapatan dan Beban m. Revenue and Expense Recognition l.1. Pendapatan Sewa Pembiayaan, Pendapatan

Bunga dan Beban Bunga

l.1. Finance Lease Income, Interest Income and Interest Expense

Pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan bunga dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Finance lease income, interest income and interest expenses are recognized using the effective interest method.

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian di masa mendatang.

The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial assets or financial liabilities (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial assets or financial liabilities. When calculating the effective interest rate, the Company estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, but not future credit losses.

Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruh biaya dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, termasuk biaya transaksi.

The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate, including transaction costs.

l.2. Pendapatan lain-lain l.2. Other Income Pendapatan provisi dan administrasi diakui

pada saat perjanjian sewa pembiayaan ditandatangani.

Administration and provision income is recognized at the time the finance lease contracts are signed.

(25)

m. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan) m. Revenue and Expense Recognition (Continued) l.2. Pendapatan lain-lain (Lanjutan) l.2. Other Income (Continued)

Pendapatan denda keterlambatan dan pinalti diakui pada saat denda keterlambatan dan pinalti diterima.

Late charges and penalty income are recognized when the late charges and penalty are received.

l.3. Beban l.3. Expenses

Beban diakui dengan metode akrual. Expenses are recognized on an accrual basis.

n. Pajak Penghasilan m. Income Tax

Pajak Kini Current Tax

Aset dan/atau liabilitas pajak kini terdiri dari kewajiban kepada, atau klaim dari kantor pelayanan pajak terkait dengan periode kini dan periode sebelumnya pelaporan yang belum dibayar pada tanggal laporan posisi keuangan. Aset dan/atau liabilitas pajak kini dihitung sesuai dengan tarif pajak dan ketentuan perpajakan yang berlaku pada periode fiskal yang terkait, berdasarkan laba kena pajak periode berjalan. Semua perubahan aset atau liabilitas pajak kini diakui sebagai komponen beban pajak penghasilan di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Current income tax assets and/or liabilities comprise those obligations to, or claims from, tax authorities relating to the current or prior reporting period, that are unpaid at the statement of financial position date. They are calculated according to the tax rates and tax laws applicable to the fiscal periods to which they relate, based on the taxable profit for the period. All changes to current tax assets or liabilities are recognized as a component of income tax expensein the statement of profit or loss and other comprehensive income.

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui bagi perbedaan temporer antara basis komersial dan basis fiskal aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang memiliki kemungkinan tersedianya laba kena pajak di masa depan terhadap perbedaan temporer yang dapat dikurangkan yang dapat diutilisasi. Liabilitas pajak tangguhan diakui bagi seluruh perbedaan kena pajak temporer. Manfaat pajak di masa depan, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilised. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realisation of such benefits is probable.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dan diturunkan apabila jumlah laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui diukur kembali pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dan diakui apabila terdapat kemungkinan pendapatan kena pajak di masa depan memulihkan aset pajak tangguhan.

The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each statement of financial position date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the deferred tax asset to be utilised. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each statement of financial position date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable income will allow the deferred tax asset to be recovered.

Referensi

Dokumen terkait

Liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan sesuai dengan UU 13/2003 atau

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki

Liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan sesuai dengan UU 13/2003 atau

Liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan sesuai dengan UU

Liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan sesuai dengan UU

Liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan sesuai dengan UU

Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Panasia Filament Inti Tbk terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2019, serta laporan laba rugi

Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Panasia Filament Inti Tbk terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2020, serta laporan laba