JEMA Adpertisi
Vol. 1 No. 2 (2020): April, ISSN : 2714-8645Online at :
http://journal.adpertisi.or.id/index.php/jr/indexMuh. Arif 59
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN MENGGUNAKAN
E-COMMERCE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
(Studi Kasus Mahasiswa Lamaddukelleng)
Muh. Arif
STIE Lamaddukelleng Sengkang
Email : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas pelayanan menggunakan e-commerce terhadap keputusan pembelian online.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengumpulkan data melalui metode survey. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna mahasiswa STIE Lamaddukelleng. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria pengguna aplikasi e-commerce. Sampel berjumlah 50 responden dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif dan regresi linier sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Kualitas pelayanan menggunakan e-commerce berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian online, dibuktikan dari nilai thitung sebesar 6,233 dengan nilai
signifikansi sebesar 0.000, lebih kecil dari 0.05 dan koefisien regresi memiliki nilai positif sebesar 0,447.
Kata kunci : Kualitas Pelayanan, e-commerce, Keputusan pembelian online
A. Pendahuluan
Teknologi komunikasi, media dan informatika telah membawa pengaruh cara dan pola kegiatan bisnis di industri perdagangan. Salah satu kemajuan teknologi yang banyak digunakan oleh orang, organisasi maupun perusahaan adalah internet. Fenomena ini tentu saja menjadi peluang bisnis bagi beberapa pihak yang kemudian menangkap peluang tersebut dengan menyediakan atau membuat toko online sebagai bagian dari e-commerce.
JEMA Adpertisi
Vol. 1 No. 2 (2020): April, ISSN : 2714-8645Online at :
http://journal.adpertisi.or.id/index.php/jr/indexMuh. Arif 60
E-commere merupakan suatu kegiatan bisnis yang dilakukan lewat
dunia maya, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi para penggunaan e-commerce dapat melakukan penjualan, pembelian dan lain-lain. E-commerce sangat menguntungkan untuk para penggunanya karena memudahkan untuk memperoleh produk yang diinginkan tanpa harus bepergian. Saat ini sudah semakin banyak bermunculan online
shop ataupun perusahaan-perusahaan yang menjual berbagai macam
barang melalui e-commerce.
Sebagai saluran transaksi pemasaran yang masih tergolong baru, e-commerce lebih mengandung ketidakpastian dan risiko dibandingkan dengan transaksi yang dilakukan secara konvensional. Potensi kejahatan yang biasa terjadi pada transaksi online seperti penipuan, pembajakan kartu kredit, transfer dana ilegal dari rekening tertentu sangatlah besar apabila sistem keamanan infrastruktur
commerce masih lemah. Oleh karena itu, keamanan infrastruktur e-commerce menjadi kajian penting dan serius bagi ahli komputer dan
informatika (Rofiq, 2007). Hal ini juga yang kemudian menjadi permasalahan bagi para netizen untuk melakukan pembelian secara
online karena adanya risiko lebih yang harus siap ditanggung oleh netizen ketika melakukan pembelian secara online, seperti pesanan
yang kemungkinan tidak dikirim maupun kejahatan-kejahatan lain yang dapat dilakukan secara online.
Indonesia adalah salah satu negara yang trend dengan toko
online atau online shop, hal ini dapat dilihat dari banyaknya toko online
seperti Bukalapak.com, Lazada.co.id, Kaskus.co.id, Tokopedia.com, Zalora.com dan masih banyak lagi yang bisa ditemukan dengan mudah sesuai kategori barang dagangan yang akan dicari atau dibeli.
Fenomena munculnya online shop menimbulkan perubahan perilaku mahasiswa Lamaddukkeleng khususnya mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Jumlah e-commerce yang semakin banyak
JEMA Adpertisi
Vol. 1 No. 2 (2020): April, ISSN : 2714-8645Online at :
http://journal.adpertisi.or.id/index.php/jr/indexMuh. Arif 61
memunculkan animo mahasiswa untuk lebih memilih berbelanja secara
online.
Pada situs online pengguna yang ingin membeli produk dari salah satu toko online diharuskan untuk membuat akun terlebih dahulu. Dalam pembuatan akun tersebut, pengguna harus mencantumkan data pribadi berupa nama lengkap, nomor hp, email dan lain sebagainya. Keharusan pendaftaran dengan cara mencantumkan informasi pribadi terkadang membuat sebagian orang enggan untuk melakukannya. Park dan Kim (2006) mengatakan bahwa jaminan keamanan berperan penting dalam pembentukan kepercayaan dengan mengurangi perhatian konsumen tentang penyalahgunaan data pribadi. Sehingga dapat diartikan bahwa keamanan merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian secara online.
Faktor kualitas pelayanan juga sangat penting untuk menarik calon pembeli. Lemahnya pelayanan yang diberikan pihak penjual online seperti konfirmasi pembayaran yang cukup lama akan membuat pembeli merasa khawatir. Sebagai pembeli tentu ingin segera mendapatkan kepastian dalam berbelanja, namun konfimasi pembayaran yang diterima cukup lama sehingga membuat konsumen khawatir dan akan mempengaruhi keputusan pembelian.
Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Raje Archana dan Vandana T. K. (2012) mengenai pengaruh e-service quality terhadap prilaku pembelian konsumen dalam berbelanja online, menyebutkan bahwa saat ini promosi tidak lagi mampu menentukan keputusan pembelian bagi konsumen. Menurutnya, saat ini konsumen melakukan penilaian pada kualitas pelayanan ketika berbelanja secara
online.
B. Kajian Pustaka
a. Definisi e-commerce
Menurut Laudon & Laudon (1998), “e-commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik
JEMA Adpertisi
Vol. 1 No. 2 (2020): April, ISSN : 2714-8645Online at :
http://journal.adpertisi.or.id/index.php/jr/indexMuh. Arif 62
oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan komputer sebagai perantara transaksi bisnis”.
Menurut Rahmati (2009), “e-commerce singkatan dari
electronic commerce yang artinya sistem pemasaran secara ataun
dengan media elektronik. E-commerce ini mencakup distribusi, penjualan, pembelian, marketing dan servis dari sebuah produk yang dilakukan dalam sebuah sistem elektronika seperti internet atau bentuk jaringan komputer yang lain”.
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai definisi
e-commerce yang dijelaskan di atas pada dasarnya memiliki
kesamaan yang mencakup komponen transaksi (pembeli, penjual, barang, jasa dan informasi), subyek dan obyek yang terlibat, serta media yang digunakan jaringan-jaringan komputer yaitu internet.
b. Konsep Dasar Website
1) Definisi website
Menurut Gregorius (2000:30) Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan halaman web yang saling terkait. Web terdiri dari page atau halaman, dan kumpulan halaman atau
homepage.
Secara umum, website dapat didefinisikan sebagai suatu halaman web yang saling berhubungan yang umumnya berada pada paladen yangsama berisikan kumpulan informasi yang disediakan secara perorangan, kelompok, atau organisasi (wikipedia).
2) Jenis Website
Dengan semakin berkembangnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), maka makin banyak beragam jenis website yang beredar didunia maya. Namun secara umum, menurut Wikipedia berbahasa Indonesia (2012), website dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:
JEMA Adpertisi
Vol. 1 No. 2 (2020): April, ISSN : 2714-8645Online at :
http://journal.adpertisi.or.id/index.php/jr/indexMuh. Arif 63
Situs web statis merupakan situs web yang memiliki isi tidak dimaksudkan untuk diperbarui secara berkala sehingga pengaturan ataupun pemutakhiran isi atas situs web tersebut dilakukan secara manual.
b) Situs Web Dinamis
Situs web dinamis merupakan situs web yang secara spesifik didisain agar isi yang terdapat dalam situs tersebut dapat diperbarui secara berkala dengan mudah. Sesuai dengan namanya, isi yang terkadung dalam situs web ini umumnya akan berubah setelah melewati satu periode tertentu. Situs berita adalah salah satu contoh jenis situs yang umumnya mengimplementasikan situs web dinamis
c. Konsep Dasar Kualitas Pelayanan
1) Definisi Kualitas
Kualitas seringkali diartikan sebagai segala sesuatu yang memuaskan pelanggan atau kesesuaian terhadap persyaratan atau kebutuhan.
Menurut Goetsch Davis (dalam Zulian Yamit, 2005: 8) menyatakan bahwa :
“kualitas yang lebih luas cakupannya, yaitu kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yangmemenuhi atau melebihi harapan. Pendekatan yang digunakan Goetsch Davis ini menegaskan bahwa kualitas bukan hanya menekankan pada aspek hasil akhir, yaitu produk dan jasa tetapi juga menyangkut kualitas manusia, kualitas lingkungan. Sangatlah mustahil menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tanpa melalui manusia dan proses yang berkualita”.
Menurut Juran (dalam Zulian Yamit, 1996:337) menyatakan bahwa :
JEMA Adpertisi
Vol. 1 No. 2 (2020): April, ISSN : 2714-8645Online at :
http://journal.adpertisi.or.id/index.php/jr/indexMuh. Arif 64
”Kualitas adalah suatu standar khusus di mana kemampuannya (availability), kinerja (performanc), kendalannya (reliability), kemudahan pemeliharaan (maintainability) dan karakteristiknya dapat diukur”.
Dari kedua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Kualitas adalah suatu kondisi dimana kemampuan,kinerja atau jasa manusia dapat diukur.
2) Definisi Pelayanan
Jasa pelayanan dan model kualitas jasa pelayanan. Mendefinisikan kualitas jasa pelayanan membutuhkan pengetahuan dari beberapa disiplin ilmu seperti: pemasaran, psikologi, dan strategi bisnis. Olsen dan Wiyckoff (dalam Zulian Yamit, 2005: 22) melakukan pengamatan atas jasa pelayanan dan mendefinisikan jasa pelayanan adalah sekelompok manfaat yang berdaya guna baik secara eksplisit maupun inplisit atas kemudahan untuk mendapatkan barang maupun jasa pelayanan. Olsen dan Wyckoff juga memasukkan atribut yang dapat diraba (tangible) dan yang tidak dapat diraba (intangible).
3) Definisi Kualitas Pelayanan
Menurut Parasuraman,et al. Menyatakan bahwa “Kualitas layanan merupakan perbandingan antara layanan yang dirasakan (persepsi) konsumen dengan kualitas layanan yang diharapkan konsumen”.
Menurut Gronroos (dalam Nursya’bani Purnama, 2006: 20) menyatakan kualitas layanan meliputi :
a) Kualitas fungsi, yang menekankan bagaimana layanan dilaksanakan, terdiri dari: dimensi kontak dengan konsumen, sikap dan perilaku, hubungan internal, penampilan, kemudahan akses, dan servicemindedness.
JEMA Adpertisi
Vol. 1 No. 2 (2020): April, ISSN : 2714-8645Online at :
http://journal.adpertisi.or.id/index.php/jr/indexMuh. Arif 65
b) Kualitas teknis dengan kualitas output yang dirasakan konsumen, meliputi harga, ketepatan waktu, kecepatan layanan, dan estetika output.
c) Reputasi perusahaan, yang dicerminkan oleh citra perusahaan dan reputasi di mata konsumen.
4) Definisi Kualitas Website
Kualitas website merupakan faktor penting bagi toko online (Than dan Grandon, 2002) website yang bermutu adalah yang dalam desainnya memudahkan interaksi dengan konsumen. Desain dengan tampilan yang menarik juga merupakan daya arik penting yang akan mempengaruhi pembelian melalui internet
5) Dimensi Kualitas Website
Menurut Hyejeong and Niehm (2009) mengungkapkan bahwa para peneliti terdahulu membagi dimensi kualitas website menjadi lima, yaitu :
a) Informasi, meliputi kualitas konten, akurat dan relevan b) Kemananan privasi dan jaminan keamanan
c) Kemudahan, meliputi mudah untuk dioperasikan, mudah dimengerti,
d) Kenyamanan meliputi daya tarik visual desain kreatif dan atraktif
e) kualitas pelayanan meliputi costumer service
d. Konsep Dasar Keputusan Pembelian
Definisi Keputusan Pembelian menurut ahli :
Kotler dan Aamstong (2011) dalam Etta Mamang Sangaji & Sopiah(2013:37), menjelaskan bahwa keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian sampai konsumen benar-benar membeli produk.
JEMA Adpertisi
Vol. 1 No. 2 (2020): April, ISSN : 2714-8645Online at :
http://journal.adpertisi.or.id/index.php/jr/indexMuh. Arif 66
Schiffman dan Kanuk (2000) dalam Mamang Sangaji & Sopiah(2013:120) mendefinisikan bahwa keputusan pembelian sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua pilihan alternatif atau lebih.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian
merupakan proses pengambilan keputusan terhadap dua alternatif atau lebih produk.
C. Metode Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Peneliti memilih melakukan penelitian di Kampus STIE Lamaddukelleng dengan pertimbangan bahwa mahasiswa yang dijadikan objek penelitian mengetahui atau setidaknya pernah melakukan pembelian secara online melalui e-commerce sehingga dianggap memenuhi kriteria pengambilan sampel dengan metode
purposif sampling. b. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal serta menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih (X) dan (Y), Sugiyono (2017:10). Penelitian ini akan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan(X) menggunakan e-commerce terhadap keputusan pembelian online(Y).
2. Sumber Data
Sumber data yang menjadi bahan analisi dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu (Umar, 2005:99) :
a) Data Primer
Merupakan data yang didapat dari sumber pertama sebagai hasil wawancara atau hasil pengisian kuisioner
JEMA Adpertisi
Vol. 1 No. 2 (2020): April, ISSN : 2714-8645Online at :
http://journal.adpertisi.or.id/index.php/jr/indexMuh. Arif 67
b) Data Sekunder
Merupakan data yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data primer maupun pihak lain.Meliputi data kampus, dan kemahasiswaan.
c. Populasi dan Sampel
1) Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2017:80).
Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi penelitian adalah Mahasiswa STIE Lamaddukelleng. Berdasarkaan data kemahasiswaan, jumlah populasi mahasiswa STIE Lamaddukelleng adalah 211 mahasiswa tahun ajaran 2017/2018 dengan rincian 44 orang semester 2, 37 orang semester 4, 44 orang semester 6, dan 86 orang semester 8.
2) Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki polpulasi (Sugiyono 2017:81). Akibatnya, sampel salalu meruakan bagian yang lebih kecil dari populasi. Karena sampel yang digunakan untuk mewakili populasi yang diteliti.
Melihat jumlah populasi yang cukup banyak, maka peneliti memutuskan menggunakan purposive sampling, atau sampling pertimbangan (Sudjana 2005:168) secara spesifik disebut judgement sampling yaitu metode yang sengaja digunakan karena informasi yang diambil berasal dari sumber yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu, yaitu individu yang mengerti situs-situs yang menawarkan fasilitas penjualan secara online.
JEMA Adpertisi
Vol. 1 No. 2 (2020): April, ISSN : 2714-8645Online at :
http://journal.adpertisi.or.id/index.php/jr/indexMuh. Arif 68
Sehingga peneliti memutuskan menentukan sendiri sampel yang akan digunakan. Karena jumlah populasi yang sangat besar yaitu lebih dari 100 responden dan keterbatasan waktu, serta tenaga yang dimiliki, maka jumlah sampel yang akan di ambil sebanyak 25% dari jumlah populasi yakni sekitar 50 orang dengan rincian 20 orang semester 8, 10 orang semester 6, 10 orang semester 4, dan 10 orang semester 2.
c. Teknik Pengumpulan Data
1) Observasi
Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dalam penelitian ini, pengamatan secara langsung dilakukan pada Mahasiswa Lamaddukelleng khususnya STIE dalam keputusan pembelian secara online
2) Wawancara
Melakukan wawancara secara langsung terhadap pihak yang berkaitan dengan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian online pada mahasiswa STIE Lamaddukelleng.
2) Kuisioner
Peneliti menggunakan angket atau kuesioner yang terdiri atas beberapa pertanyaan yang dapat memberikan informasi kepada peneliti tentang pengaruh kepercayaan, keamanan, kualitas pelayanan, dan Persepsi Resiko terhadap keputusan pembelian
online pada mahasiswa STIE Lamaddukelleng. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan metode pengumpulan data dengan memberikan angket secara langsung maupun online melalui google form, yang berisi daftar pertanyaan kepada responden. artinya angket tersebut langsung diberikan kepada responden menggunakan bantuan google form
JEMA Adpertisi
Vol. 1 No. 2 (2020): April, ISSN : 2714-8645Online at :
http://journal.adpertisi.or.id/index.php/jr/indexMuh. Arif 69
dan responden dapat memilih salah satu dari alternatif jawaban yang telah tersedia.
Dalam penelitian, kuesioner dibuat dengan menggunakan pertanyaan tertutup. Pengukuran variabel menggunakan skala interval, yaitu alat pengukur yang dapat menghasilkan data yang memiliki rentang nilai yang mempunyai makna dan mampu menghasilkan measurement yang memungkinkan perhitungan rata-rata, deviasi standar, uji statistik parameter, korelasi dan sebagainya (Ferdinand, 2006). Dalam penelitian ini, teknik yang dipakai dalam pengukuran kuesioner menggunakan agree-disagree
scale. Skala ini mengembangkan pertanyaan yang menghasilkan
setuju-tidak setuju dalam berbagai rentang nilai. Skala yang digunakan untuk mengukur adalah skala dengan interval 1-5, dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Dalam pengukuran jawaban responden, pengisian kuesioner pengaruh kepercayaan, keamanan, kualitas pelayanan dan persepsi risiko menggunakan
e-commerce terhadap keputusan pembelian online diukur dengan
menggunakan skala likert. Skala likert mempunyai dua bentuk pertanyaan yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Pernyataan positif di berikan skor 1 untuk jawaban 50
sangat tidak setuju, skor 2 untuk jawaban tidak setuju, skor 3 untuk jawaban kurang setuju, skor 4 untuk jawaban setuju dan skor 5 untuk jawaban sangat setuju (Sarjono & Julianita: 2011: 6). Sedangkan pernyataan negatif di berikan skor 5 untuk jawaban sangat tidak setuju, skor 4 untuk jawaban tidak setuju, skor 3 untuk jawaban kurang setuju, skor 2 untuk jawaban setuju dan skor 1 untuk jawaban sangat setuju.
D. Teknik Analisa Data
Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan
JEMA Adpertisi
Vol. 1 No. 2 (2020): April, ISSN : 2714-8645Online at :
http://journal.adpertisi.or.id/index.php/jr/indexMuh. Arif 70
kejadian (variabel X) terhadap kejadian lainnya (variabel Y). Dalam penelitian ini analisis regresi sederhana berperan sebagai teknik statistik yang digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian online pada mahasiswa Lamaddukelleng khususnya STIE.
Teknik analisis data yang digunakan adalah :
a. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan analisis statistik yang digunakan untuk menganalisis datam dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono 2017:14.)
Analisis ini juga menggambarkan jawaban responden dari kuisioner yang diajukan. Data yang terkumpul akan dianalisa satu per satu yang didasarkan pada jawaban responden yang dihimpun berdasarkan koesioneryang telah diisi responden selama penelitian berlangsung. Adapun berdasarkan kriteria yang dipakai pada kategori jawaban responden, maka untuk lebih memudahkan digunakan tiga kategori yaitu : tinggi, rendah, sedang. Cara pengkategorian berdasarkan rumus dari Azwar (2009) dikutip dalam Nur Fajar Setianingsih (skripsi) sebagai berikut :
1) Tinggi : X ≥ Mean + SD
2) Sedang : Mean – SD ≤ X < Mean + SD 3) Rendah : X < Mean – SD
b. Teknik Regresi Linier Sederhana
Menurut ghozali (2006) analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih,
JEMA Adpertisi
Vol. 1 No. 2 (2020): April, ISSN : 2714-8645Online at :
http://journal.adpertisi.or.id/index.php/jr/indexMuh. Arif 71
dan untuk menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Variabel dependen diasumsikan random/stokastik, yang berarti mempunyai distribusi probabilistik. Variabel independen diasumsikan memiliki nilai tetap (dalam pengambilan sampel yang berulang). Adapun bentuk persamaan regresi linier sederhana yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut (V.S.Sujarweni 2015:149) :
Y = a+ b(X)
Keterangan :
Y : Keputusan Pembelian secara Online (Online Purchase
Decision)
a : Konstanta
X : Kualitas pelayanan b : Koefisien regresi
E. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Lokasi Penelitian
Peneliti melakukan penelitian di Kampus STIE Lamaddukelleng dengan pertimbangan bahwa mahasiswa yang dijadikan objek penelitian mengetahui atau setidaknya pernah melakukan pembelian secara online melalui e-commerce sehingga dianggap memenuhi kriteria pengambilan sampel dengan metode
purposif sampling. b. Hasil Penelitian
1) Analisis Deskriptif
Proses penelitian dilakukan pada bulan Mei hingga Juli 2018 dengan responden adalah pengguna e-commerce yang merupakan mahasiswa STIE Lamaddukelleng T/A 2017/2018 dan pernah melakukan pembelian produk secara online. Sampel
JEMA Adpertisi
Vol. 1 No. 2 (2020): April, ISSN : 2714-8645Online at :
http://journal.adpertisi.or.id/index.php/jr/indexMuh. Arif 72
penelitian yang diambil adalah sejumlah 50 orang, sesuai dengan banyaknya indikator pertanyaan dan jumlah variabel. Responden memiliki karakteristik yang beragam jika ditinjau dari frekuensi pembelian produk, disajikan sebagai berikut :
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Melakukan pembelian melalui Internet
Karakter responden berdasarkan frekuensi transaksi melalui internet diklasifikasikan kedalam tiga kelompok. Pengelompokan dilakukan guna mempermudah dalam mendeskripsikan data. Dari 50 responden
yang terbanyak adalah transaksi lebih dari 1 kali yaitu sebanyak 37 responden (74%) sedangkan kelompok dengan transaksi 1 kali yaitu sebanyak 13 responden(26%).
c. Analisis Deskriptif Berdasarkan Variabel
Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu kualitas pelayanan menggunakan e-commerce (x) dan Keputusan pembelian (y). Perhitungan untuk menentukan rentang nilai pada suatu kelas dalam suatu data adalah: 𝑖 =𝑟+1
𝑘
Data hasil penelitian dikategorikan ke dalam tiga kelompok, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Berikut hasil pengkategorian data :
1) Kualitas Pelayanan Menggunakan E-commerce (X)
Berdasarkan jumlah item pertanyaan pada kuisioner, terdapat 10 item pertanyaan valid, sehingga nilai minimum adalah 7 dan maksimum adalah 50. Data dikategorikan menjadi 3, yaitu
No Frekuensi Transaksi Frekuensi Orang
Persentase
1 1 kali 13 26
2 Lebih dari 1 kali 37 74
Jumlah 50 100
JEMA Adpertisi
Vol. 1 No. 2 (2020): April, ISSN : 2714-8645Online at :
http://journal.adpertisi.or.id/index.php/jr/indexMuh. Arif 73
tinggi (X ≥ 42.49), Sedang (33.45 ≤ X < 42.49), dan Rendah (X < 33.45). Berikut tabel pengkategorian kualitas pelayanan menggunakan e-commerce:
Tabel 5.2 kategorisasi variabel X
Kategori Interval skor Frekuensi (orang) Persentase (%) Tinggi X ≥ 42.49 4 8 Sedang 33.45 ≤ X < 42.49 33 66 Rendah X < 33.45 13 26 Total 50 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang memberikan penilaian terhadap variabel kualitas pelayanan (X) masuk dalam kategori tinggi sebanyak 4 responden (8%), kategori sedang sebanyak 33 responden (66%), dan kategori rendah sebanyak 13 responden (26%)
2) Keputusan Pembelian (Y)
Berdasarkan jumlah item pertanyaan pada kuisioner terdapat 9 item pertanyaan valid, sehingganilai minimum adalah 9 dan maksimum adalah 45. Data dikaegorikan menjadi 3 , yaitu tinggi (X ≥ 38.25), sedang (31.90 ≤ X < 38.25), dan rendah (X < 31.90). Berikut tabel pengkategorian keputusan pembelian :
Tabel 5.3 kategorisasi variabel Y
Kategori Interval skor Frekuensi (orang) Persentase (%) Tinggi X ≥ 38.25 4 8 Sedang 31.90 ≤ X < 38.25 38 76 rendah X < 31.90 8 16 Total 50 100
Data primer, diolah 2018
JEMA Adpertisi
Vol. 1 No. 2 (2020): April, ISSN : 2714-8645Online at :
http://journal.adpertisi.or.id/index.php/jr/indexMuh. Arif 74
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang memberikan penilaian terhadap variabel keputusan pembelian masuk dalam kategori tinggi sebanyak 4 responden (8%), kategori sedang sebanyak 38 responden (76%), dan kategori rendah sebanyak 8 responden (16%)
F.
Simpulan
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1) Tingkat kualitas pelayanan menggunakan e-commerce pada mahasiswa STIE Lamaddukelleng tergolong sedang dengan interval 33.45 ≤ X ≤ 42.49 dan pesentase 66%
2) Tingkat keputusan pembelian menggunakan e-commerce pada mahasiswa STIE Lamaddukelleng tergolong sedang dengan interval 31.90 ≤ X ≤ 38.25 dan presentase 76%
3) Kualitas pelayanan menggunakan e-commerce berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian mahasiswa STIE Lamaddukelleng secara online. Hal ini dibuktikan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,447 (sig <0.05) dan Sedangkan nilai thitung yang
diperoleh yaitu 6.233 lebih besar dari nilai ttabel (2,010). Besarnya R2
pada penelitian ini sebesar 0,447. Hal inimenunjukkan bahwa Keputusan pembelian (Y) dipengaruhi sebesar 44.70% oleh kualitas pelayanan (X), sedangkan sisanya (sisa dari 100% - 44.70% = 55.3%) dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain.
b. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
JEMA Adpertisi
Vol. 1 No. 2 (2020): April, ISSN : 2714-8645Online at :
http://journal.adpertisi.or.id/index.php/jr/indexMuh. Arif 75
1) Di sarankan kepada pihak penyedia layanan e-commerce seperti
shopee, tokopedia dsb untuk meningkatkan kualitas pelayanan agar
dapat meningkatkan minat pengguna untuk melakukan pembelian secara online.
2) Di sarankan bagi mahasiswa STE Lamaddukelleng untuk memperhatikan kualitas pelayanan sebagai salah satu bahan pertimbangan sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian suatu produk secara online menggunakan aplikasi e-commerce 3) Di sarankan kepada peneliti selanjutnya dapatmengembangkan
penelitian ini dengan melakukan penelitian pada faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi keputusan pembelian secara online. Besarnya faktor kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian adalah 44.7% dan 55.3% merupakan faktor-faktor lain selain dari faktor kualitas pelayanan yang diteliti dalam penelitian ini. Peneliti selanjutnya dapat menganalisis faktor-faktor lain yang memberikan kontribusi terhadap keputusan pembelian secara online
menggunakan e-commerce
G. Referensi :
Agung, Gregorius. 2000. Microsoft Frontpage 2000 webbot. Jakarta PT.Elex. Media Komputindo.
Amstrong, Gary & Philip, Kotler. 2002. Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1, Alih. Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta: Prenhalindo.
Anandita. F.B.A. & Saputra. S.D. “Analisis Pengaruh Kepercayaan, Keamanan, Kualitas Pelayanan, dan Persepsi Akan Risiko Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Situs Jejaring Sosial”,skripsi (tidak dipublikasikan), Universitas Slamet Riyadi Surakarta.
Ariwibowo, D.P.J. Pengaruh Trust dan Perceived of Risk Terhadap Niat UntukBertransaksi Menggunakan E-commerce. Jurnal Nominal. Vol II:15-21
JEMA Adpertisi
Vol. 1 No. 2 (2020): April, ISSN : 2714-8645Online at :
http://journal.adpertisi.or.id/index.php/jr/indexMuh. Arif 76
Daniel, E.M & Storey, C 1997. Line Banking Strategic and Management
Challenges. Long Range Planning.
Gosh, S. 1998. Making Business Sense of the Internet, Harvard Business Review.
Hamil, J. & Gregory, K. 1997. Internet Marketing in the
Internationalization of UK SMEs. Journal of Marketing
Management.
Hofman, D.L. & Novak. 1995.How to Acquire Costomers on the web. Harvard Business Review.
Irmawati, Dewi. 2011. Pemanfaatan E-commerce dalam Dunia Bisnis. Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis. Vol VI:104
Kalakota, Ravi, Whinston, B. Andrew B. 1997. Elektronik Commerce: A manager’s
Kanuk L.L & Schiffman, L. (2008), Perilaku Konsumen Edisi 7, Jakarta: Indeks.
Kotler & Amstrong. 2006. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi XII, jilid 2. Elangga. Jakarta
Kotler, P & Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas Jilid1.Jakarta: Erlangga.
Laudon. 1998.”Pengertian e-commerce dan Contohnya, Komponen, Jenis dan Manfaat E-commerce” (online) https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-e-cmmerce.html. diakses tanggal 13 maret 2018
Martanto, Kusumo. 2014. “Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan” (online) https://bisnis.tempo.co/read/1053723/pangsa-pasar-besar-situs-perbandingan-harga-priceprice-com-diluncurkan.html diakses tanggal 17 maret 2018
Rahmati. 2009. “Pemanfaatan e-commerce Dalam Bisnis Di Indonesia” (online). https://citozone.blogspot.com/2009/05/pemanfaatan-e-commerce-di.html. diakses 2 April 2018
Rofiq, Ainur. (2007). Pengaruh Dimensi Kepercayaan (Trust) Terhadap Partisipasi PelangganCommerce (Studi pada Pelanggan E-Commerce di Indonesia). Malang: Universitas Brawijaya. Sangadji. E.M. & Sopiah.. 2013. Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis.
Andi. Yogyakarta.
Setianingsih. N.F. ”Pengaruh Persepsi Harga, Keragaman Produk, dan Suasana Toko Terhadap Keputusan Pembelian”. Skripsi. FE. Universitas Negeri Yogyakarta
Siagian, Hotlan. Analisis Website Quality, Trust, dan Loyalty Pelanggan Online Shop. Jurnal Manajemen Pemasaran. Vol VII:57
JEMA Adpertisi
Vol. 1 No. 2 (2020): April, ISSN : 2714-8645Online at :
http://journal.adpertisi.or.id/index.php/jr/indexMuh. Arif 77
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung.
Sujarweni.V.W.2015.SPSS Untuk Penelitian. Pustaka Baru Press. Yogyakarta
Sukma, A.A. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Melalui Social Networking Websites”. Skripsi. FE, Universitas Gunadarma.
Suryani, Tatik. 2013. Perilaku Konsumen di Era Internet. Graha ilmu. Yogyakarta.
Yamit, Zulian. 1996. Manajemen Produksi dan Operasi. FE, Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta
Yamit, Zulian. 2005. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa Edisi Pertama. FE, Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta