• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk 31 Desember 2009 dan 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk 31 Desember 2009 dan 2008"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

License numbers : Minister of Finance : KEP‐1078/KM.17/1998  Capital Market Supervisory Board :  255/PM/STTD‐AP/2000  Bank Indonesia : No.304  Branch Office : Sudirman Central Business District  Jl. Tulodong Atas No.14 Kebayoran Baru  Jakarta Selatan 12190  Minister of Finance : KEP‐237/KM.6/2002 

Laporan Keuangan

dan

Laporan Auditor Independen

PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk

31 Desember 2009 dan 2008

(2)

Laporan Auditor Independen

Halaman Laporan Keuangan

N e r a c a 1– 2

Laporan Laba Rugi 3

Laporan Perubahan Ekuitas 4

Laporan Arus Kas 5

(3)

No : 088/DH-A/II/10

Laporan Auditor Independen

Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk

Kami telah mengaudit neraca PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, hasil usaha, laporan perubahan ekuitas serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

KAP Drs. Daniel Hassa & Rekan NIU-KAP 98.2.0245

Dra. Ruth Irawati Prasetya, Ak. Izin Akuntan Publik No. 98.1.0484

(4)

NERACA

31 Desember 2009 dan 2008

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini

No : 070/DH-A/II/07

A S E T

Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

KAS DAN SETARA KAS 2b,4 8.783.143.019 1.359.482.968

PIUTANG

Usaha – setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp. 713.091.673 pada

tahun 2009 dan Rp. 648.530.172 pada tahun 2008 2c,5 26.547.707.487 13.746.789.458

Lain-lain 1.759.137.298 616.120.134

PERSEDIAAN 2e,2h,6 130.344.119.113 132.244.951.328

BEBAN DIBAYAR DIMUKA 2f 10.232.876 4.086.667

ASET PAJAK TANGGUHAN – Bersih 2m,11c 198.316.008 1.104.186.493

ASET TETAP - setelah dikurangi akumulasi

Penyusutan sebesar Rp. 6.158.752.284 pada 2g,2i,2l,7

tahun 2009 dan Rp. 5.837.527.561 pada tahun 2008 3.310.723.961 3.311.837.734

ASET TIDAK BERWUJUD – setelah dikurangi

akumulasi amortisasi sebesar Rp. 71.524.620

pada tahun 2009 dan Rp. 44.746.367 pada tahun 2008 2j 35.540.548 62.318.801

TANAH UNTUK PENGEMBANGAN 2e,2h,8,9 134.646.765.913 134.590.658.840

(5)

NERACA (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8 Rp Rp KEWAJIBAN PINJAMAN 2h,9 24.650.000.000 31.500.000.000 HUTANG Usaha 10a 570.121.695 1.248.030.489 Lain-lain 10b 6.827.273.840 6.193.060.399

HUTANG PAJAK 2m,11a 7.783.919.715 14.110.842.223

BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR 2k,2o,12 132.788.991.843 128.333.892.301

UANG MUKA PELANGGAN 2k,13 28.267.690.448 12.573.167.934

PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 247.139.108 238.678.938

JUMLAH KEWAJIBAN 201.135.136.649 194.197.672.284

EKUITAS Modal saham – nilai nominal Rp. 500 per saham

Modal dasar – 240.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh -

101.538.000 saham 1b,14 50.769.000.000 50.769.000.000

Saldo laba 53.731.549.574 42.073.760.139

JUMLAH EKUITAS 104.500.549.574 92.842.760.139

(6)

LAPORAN LABA RUGI

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini

Catatan 2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Penjualan bersih 2k,15 63.013.041.199 60.084.104.695

Beban pokok penjualan 2k,16 31.908.642.948 33.517.045.553

Laba kotor 31.104.398.251 26.567.059.142

Beban usaha 2k,17

Penjualan 2.363.149.763 2.774.902.238

Umum dan administrasi 11.979.016.433 12.294.047.362

Jumlah beban usaha 14.342.166.196 15.068.949.600

Laba usaha 16.762.232.055 11.498.109.542

Penghasilan lain-lain

Penerimaan kembali piutang ragu-ragu 2c,5 34.510.000 161.580.023 Penghasilan bunga - bersih 66.350.945 39.597.540 Lain-lain – bersih 2g,7,11 1.627.118.218 244.875.179

Penghasilan lain-lain – Bersih 1.727.979.163 446.052.742

LABA SEBELUM BEBAN (MANFAAT) PAJAK 18.490.211.218 11.944.162.284

Beban (manfaat) pajak 2m,11c,11d

Kini 4.098.867.298 3.583.742.000

Tangguhan 905.870.485 337.624.589

Beban pajak – bersih 5.004.737.783 3.921.366.589

LABA BERSIH 13.485.473.435 8.022.795.695

(7)

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan ini

Catatan Modal Saham Saldo Laba Ekuitas

Rp Rp Rp

Saldo per 31 Desember 2007 50.769.000.000 35.878.648.444 86.647.648.444

Laba bersih 8.022.795.695 8.022.795.695

Dividen tunai 18 (1.827.684.000) (1.827.684.000)

Saldo per 31 Desember 2008 50.769.000.000 42.073.760.139 92.842.760.139

Laba bersih 13.485.473.435 13.485.473.435

Dividen tunai 18 (1.827.684.000) (1.827.684.000)

(8)

LAPORAN ARUS KAS

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan ini

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 58.657.999.714 40.200.282.498

Pembayaran kas untuk :

Gaji dan tunjangan karyawan (6.082.322.432) (7.298.493.124) Beban usaha (tidak termasuk gaji dan tunjangan karyawan) (8.561.625.715) (8.044.949.091) Perolehan tanah, kontraktor, pemasok dan lain-lain (23.542.639.523) (17.157.199.747)

20.471.412.044 7.699.640.536

Penghasilan bunga 66.350.945 56.137.541

Pajak penghasilan (5.336.502.808) (6.393.885.661)

Beban bunga (5.647.141.219) (4.821.361.110)

Penghasilan lainnya – bersih 6.679.900.189 6.245.054.419

Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 16.234.019.151 2.785.585.725

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Hasil dari pelepasan aset tetap 36.000.000 129.000.000 Perolehan aset tetap (371.125.600) (397.543.953) Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (335.125.600) (268.543.953)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran dividen tunai (1.625.233.500) (1.624.811.400) Pembayaran pinjaman (6.850.000.000) (500.000.000) Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan (8.475.233.500) (2.124.811.400)

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 7.423.660.051 392.230.372

Kas dan setara kas awal tahun 1.359.482.968 967.252.596

(9)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2009 dan 2008

1. GAMBARAN UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 14 Mei 1991 berdasarkan akta notaris Haji Abdullah Ashal, S.H. No. 34 yang kemudian diubah dengan akta notaris Dorcas Latanna, S.H. No. 5 tanggal 7 Agustus 1998. Akta pendirian dan perubahannya tersebut disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam suratnya No. C-2288 HT.01.01.Th 99 tanggal 3 Februari 1999 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 44 tanggal 1 Juni 1999, Tambahan No. 3221. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Maria Josefina Grace Kawi Tandiari, S.H. No. 43 tanggal 22 Juni 2001, mengenai perubahan proses penunjukan komisaris dan direksi Perusahaan dari setiap lima tahun menjadi setiap tahun. Akta pendirian dan perubahannya tersebut telah diterima oleh Menteri Kehakiman dalam suratnya No.C-14317.HT.01.04.Th.2001 tanggal 27 November 2001.

Sesuai dengan Pasal 3 anggaran Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang investasi dan pengembangan real estat dan properti.

Perusahaan berkedudukan di Makassar, Sulawesi Selatan dengan kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jalan Metro Tanjung Bunga Kav. 3-5.

Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tanggal 21 Juni 1997.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 16 Juni 2000, yang dinyatakan dalam akta notaris Maria Josefina Grace Kawi Tandiari, S.H. No. 14 tanggal 16 Juni 2000, para pemegang saham menyetujui dan / atau mengesahkan, antara lain pencatatan saham pendiri sebanyak 66.000.000 saham dan mengenai penawaran saham maksimum sebanyak 35.538.000 saham baru Perusahaan kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta). Perubahan ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan dalam surat keputusannya No. C-18090 HT.01.04-TH. 2000 tanggal 16 Agustus 2000. Penerbitan saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia disetujui oleh PT Bursa Efek Indonesia dalam suratnya No. S-3523/BEJ.EEM/12-2000 tanggal 7 Desember 2000.

(10)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

1. GAMBARAN UMUM (Lanjutan)

c. Komisaris, Direksi dan Karyawan

Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan yang diangkat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 24 April 2009, adalah sebagai berikut :

Presiden Komisaris : H.Achmad Amiruddin Komisaris Independen : Poerwanto Pratiknjo Komisaris Independen : Erman Munzir

Komisaris Independen : H. Masagoes Ismail Ning Komisaris : H. A. Muh. Anis Zakaria Kama Komisaris : Imam Mujahidin Fahmid Komisaris : H. Muh. Yusuf Sommeng Komisaris : Tanri Abeng

Komisaris : Ketut Budi Wijaya

Presiden Direktur : Soeparmadi

Direktur : Wahyu Tri Laksono

Direktur : Arthur Felix Kalesaran

Jumlah beban gaji dan kesejahteraan karyawan untuk komisaris dan direktur perusahaan masing-masing sebesar Rp. 1.094.460.000 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009 dan Rp. 1.626.523.151 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008.

Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan memperkerjakan 77 dan 81 karyawan tetap (tidak diaudit).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM).

Laporan keuangan disusun atas dasar akrual (accrual basis) menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih.

Neraca disajikan dengan menggunakan metode unclassified berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 44 , “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”.

(11)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah.

b. Setara Kas

Setara Kas meliputi deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dijaminkan.

c. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan hasil penelaahan atas kolektibilitas piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.

d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Hubungan istimewa didefinisikan sebagai berikut :

(1) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

(2) perusahaan asosiasi (associated company);

(3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);

(4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut;

(12)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

d. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

(5) perusahaan dimana suatu kepentingan substantial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

e. Persediaan

Persediaan terdiri dari lahan siap bangun, rumah hunian dan tanah yang siap untuk dijual atau dalam penyelesaian dan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata (average method). Beban yang dikeluarkan sehubungan dengan pengerjaan, pengembangan, dan pematangan tanah, termasuk beban pendanaan atas pinjaman bank dan fasilitas kredit lainnya yang diperoleh untuk mendanai pembangunan proyek real estat, serta perolehan dan pengembangan tanah sampai dengan tahap penyelesaian dikapitalisasi sebagai bagian dari persediaan.

Tanah yang dimiliki Perusahaan untuk pengembangan di masa yang akan datang disajikan sebagai “Tanah untuk Pengembangan”. Nilai tercatat tanah tersebut akan direklasifikasi menjadi persediaan atau akun aset lainnya mana yang lebih tepat, pada saat dimulainya pengembangan.

f. Beban Dibayar di Muka

Beban dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

g. Aset Tetap

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :

Tahun

Bangunan 10-20 Peralatan, perlengkapan dan perabot kantor 3-5

Kendaraan 5

(13)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

g. Aset Tetap

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.

Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Pada saat aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dilepas, maka biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap, dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada tahun berjalan.

h. Kapitalisasi atas Biaya Pinjaman

Sesuai dengan PSAK No. 26 yang telah direvisi, “Biaya Pinjaman”, beban bunga dan beban pendanaan lainnya yang terjadi dari pinjaman yang diperoleh untuk mendanai perolehan dan pematangan tanah serta pembangunan proyek real estat dikapitalisasi ke persediaan dan tanah untuk pengembangan, yang mana lebih sesuai. Kapitalisasi berakhir pada saat seluruh aktivitas yang berhubungan dengan perolehan dan pengembangan tanah selesai dan aset siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya.

i. Sewa

Transaksi sewa dicatat dengan menggunakan metode sewa pembiayaan (finance lease) apabila memenuhi semua kriteria yang disyaratkan dalam PSAK No. 30, “Sewa”. Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka transaksi sewa dicatat dengan menggunakan metode sewa operasi (operating lease). Aset sewa disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap”, sedangkan kewajibannya dilaporkan dalam akun “Hutang Sewa Pembiayaan”. Aset Sewa Pembiayaan dan Hutang Sewa Pembiayaan dicatat berdasarkan nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa pada awal masa sewa ditambah dengan nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama lima (5) tahun.

j. Aset Tidak Berwujud

Sesuai dengan PSAK No. 19 yang telah direvisi, “Aset Tidak Berwujud”, biaya perolehan perangkat lunak akuntansi (accounting software) yang diperoleh Perusahaan ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama lima (5) tahun.

(14)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

k. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Sesuai dengan PSAK No. 44, “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”, pendapatan dari penjualan lahan siap bangun, dan rumah hunian dan tanah diakui dengan menggunakan metode akrual penuh (full

accrual method), apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi :

1. Rumah hunian dan tanah

a. Pengikatan jual beli telah berlaku dan telah ditandatangani;

b. Harga jual akan tertagih, yang terlihat dari jumlah pembayaran yang diterima sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati;

c. Tagihan penjual terhadap pembeli di masa yang akan datang bebas dari subordinasi;

d. Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat pemilikan yang umum terdapat pada suatu transaksi penjualan kepada pembeli dan penjual tidak lagi terlibat secara signifikan atas properti tersebut. Dalam hal ini, pembangunan properti telah selesai dan siap untuk digunakan.

2. Lahan siap bangun (bila bangunan akan didirikan oleh pembeli) a. Masa pengembalian uang muka telah lewat;

b. Pembeli telah membayar uang muka sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati;

c. Harga jual akan tertagih, yang terlihat dari jumlah pembayaran yang diterima sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati;

d. Tagihan penjual terhadap pembeli di masa yang akan datang bebas dari subordinasi;

e. Penjual tidak mempunyai kewajiban yang signifikan lagi untuk menyelesaikan pematangan lahan yang dijual, pembangunan fasilitas yang dijanjikan ataupun yang menjadi kewajiban dan beban penjual sesuai dengan perjanjian antara penjual dan pembeli.

Seluruh pembayaran yang diterima dari pelanggan disajikan sebagai “Uang Muka Pelanggan” (lihat Catatan 13) sampai transaksi-transaksi tersebut memenuhi kriteria pengakuan pendapatan.

Beban pokok penjualan lahan siap bangun ditentukan berdasarkan biaya perolehan tanah ditambah taksiran pengeluaran-pengeluaran lainnya untuk pengembangan dan pematangannya. Beban pokok penjualan rumah hunian mencakup beban aktual pengerjaan yang terjadi dan taksiran beban untuk menyelesaikan pekerjaan. Taksiran beban untuk menyelesaikan pekerjaan disajikan dalam “Beban Masih harus Dibayar” (lihat Catatan 12). Selisih antara jumlah taksiran beban dengan beban aktual pengerjaan atau pengembangan dibebankan pada “Beban Pokok Penjualan” tahun berjalan.

(15)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) l. Penurunan Nilai Aset

Sesuai dengan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, nilai aset ditelaah untuk penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset apabila adanya suatu kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat seluruhnya terealisasi. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi.

m. Beban (Manfaat) Pajak Penghasilan

Pajak penghasilan final

Pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan pendapatan komersil yang diakui selama tahun berjalan.

Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak penghasilan final pada perhitungan laba rugi diakui sebagai pajak dibayar di muka atau hutang pajak.

Atas pendapatan yang terkena pajak final, seperti pendapatan sewa ruangan tidak terdapat beda waktu antara pelaporan komersial dan fiskal. Apabila nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final untuk laporan komersil berbeda dengan nilai pelaporan fiskal, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai asset atau kewajiban pajak tangguhan.

Pajak penghasilan tidak final

Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability method). Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.

Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan dan banding, pada saat keputusan atas keberatan dan banding tersebut telah ditetapkan.

Pajak penghasilan kini dihitung dari laba kena pajak, yaitu laba yang telah disesuaikan dengan peraturan pajak yang berlaku.

n. Informasi Segmen

Perusahaan mengklasifikasikan produk mereka menjadi dua segmen usaha utama yaitu Real Estat dan Rekreasi, Restoran dan Lainnya. Penyajian informasi segmen usaha berdasarkan geografis adalah tidak perlu karena Perusahaan hanya melakukan kegiatan usahanya di Makassar, Sulawesi Selatan (lihat Catatan 1a).

(16)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

o. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja

Sesuai dengan PSAK No. 24, “Imbalan Kerja”, Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi.

Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Kewajiban dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan. Dalam perhitungan kewajiban imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit.

Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, perusahaan berkomitmen untuk : (a) memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal, atau

(b) menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela

p. Laba Bersih per Saham

Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba per Saham”, laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan, yang perhitungannya berdasarkan atas 101.538.000 saham pada tahun 2009 dan 2008.

3. AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Perusahaan, dalam kegiatan normal, melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa terutama terdiri dari uang muka dan penggantian beban yang dilakukan atas dasar yang sama dengan pihak ketiga (arm’s length basis). Dalam tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008, tidak terdapat penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

(17)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

4. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari:

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Kas 19.500.000 18.500.000

Bank Mata Uang Rupiah :

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.965.402.228

-PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1.838.651.874

-PT Bank Panin Tbk 1.097.346.232

-PT Bank CIMB Niaga Tbk 955.632.499 833.527.092

PT Bank Agroniaga Tbk 409.935.781 507.455.876

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 340.599.787

-PT Bank Central Asia Tbk 100.074.618

-Sub jumlah 6.707.643.019 1.340.982.968

Deposito Mata Uang Rupiah :

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.556.000.000

-PT Bank Agroniaga Tbk 500.000.000

-Sub jumlah 2.056.000.000

-Jumlah 8.783.143.019 1.359.482.968

5. PIUTANG USAHA - BERSIH

Akun ini merupakan piutang dari penjualan kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut :

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Lahan siap bangun 17.692.557.622 11.949.142.388

Rumah hunian dan tanah 9.568.241.538 2.446.177.242

Jumlah 27.260.799.160 14.395.319.630

Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (713.091.673) (648.530.172)

(18)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

5. PIUTANG USAHA – BERSIH (Lanjutan)

Analisa umur piutang usaha dihitung berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut :

2 0 0 9 2 0 0 8

Jumlah Persentase (%) Jumlah Persentase (%)

Kurang dari 1 bulan 23.574.364.972 86,48 11.781.187.889 81,84 > 1 bulan – 3 bulan 829.795.327 3,04 975.314.365 6,78 > 3 bulan – 6 bulan 309.270.272 1,13 183.149.800 1,27 > 6 bulan – 1 tahun 1.834.276.916 6,73 807.137.404 5,61 > 1 tahun 713.091.673 2,62 648.530.172 4,50 Jumlah 27.260.799.160 100,00 14.395.319.630 100,00

Berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp. 713.091.673 pada 31 Desember 2009 dan Rp. 648.530.172 pada 31 Desember 2008 cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari jumlah tidak tertagihnya akun-akun tersebut.

Perubahan penyisihan piutang ragu-ragu pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Saldo awal tahun 648.530.172 669.561.993

Penambahan 99.071.501 140.548.202

Pemulihan (34.510.000) (161.580.023)

Saldo akhir tahun 713.091.673 648.530.172

6. PERSEDIAAN

2 0 0 9 2 0 0 8 Rp Rp Persediaan terdiri dari :

Lahan siap bangun 105.078.359.923 114.314.204.387 Rumah hunian dan tanah 25.265.759.190 17.930.746.941

(19)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

6. PERSEDIAAN (Lanjutan)

Rincian persediaan (dalam Hektar – Ha) berdasarkan lokasi proyek di Makassar adalah sebagai berikut : 2 0 0 9 2 0 0 8

Ha Ha

Kelurahan Tanjung Merdeka 39,20 41,21

Kelurahan Maccini Sombala 23,61 23,67

Desa Tamanyeleng 16,59 16,48

Kelurahan Barombong 32,38 32,38

Kecamatan Mariso 13,59 13,59

Jumlah 125,37 127,33

Beban bunga dan beban pendanaan lainnya yang dikapitalisasi sebagai bagian dari persediaan sebesar Rp. 2.817.869.151 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan Rp. 2.798.795.996 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008.

Sertifikat kepemilikan untuk semua persediaan adalah atas nama perusahaan.

7. ASET TETAP

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut :

2 0 0 9

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir

Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan

Pemilikan langsung :

Tanah 948.663.064 – – 948.663.064

Bangunan 4.576.458.001 11.592.000 – 4.588.050.001

Peralatan dan perabot kantor 2.702.953.933 359.533.600 43.175.000 3.019.312.533

Kendaraan 729.460.297 41.979.000 49.818.650 721.620.647

Jumlah 8.957.535.295 413.104.600 92.993.650 9.277.646.245

Aset sewa pembiayaan 191.830.000 – – 191.830.000

(20)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

7. ASET TETAP (Lanjutan)

2 0 0 9

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir

Rp Rp Rp Rp

Akumulasi penyusutan

Pemilikan langsung

Bangunan 2.487.784.005 234.163.343 – 2.721.947.348

Peralatan dan perabot kantor 2.455.863.160 101.265.696 – 2.557.128.856

Kendaraan 702.050.396 35.614.334 49.818.650 687.846.080

Jumlah 5.645.697.561 371.043.373 49.818.650 5.966.922.284

Aset sewa pembiayaan 191.830.000 – – 191.830.000

Jumlah akumulasi penyusutan 5.837.527.561 371.043.373 49.818.650 6.158.752.284

Nilai buku bersih 3.311.837.734 3.310.723.961

2 0 0 8

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir

Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan

Pemilikan langsung :

Tanah 948.663.064 – – 948.663.064

Bangunan 4.384.530.048 191.927.953 – 4.576.458.001

Peralatan dan perabot kantor 2.497.337.933 205.616.000 – 2.702.953.933

Kendaraan 775.510.297 – 46.050.000 729.460.297

Jumlah 8.606.041.342 397.543.953 46.050.000 8.957.535.295

Aset sewa pembiayaan 372.680.000 – 180.850.000 191.830.000

Jumlah biaya perolehan 8.978.721.342 397.543.953 226.900.000 9.149.365.295

Akumulasi penyusutan

Pemilikan langsung

Bangunan 2.154.564.716 333.219.289 - 2.487.784.005

Peralatan dan perabot kantor 2.321.413.722 134.449.438 - 2.455.863.160

Kendaraan 746.500.396 1.600.000 46.050.000 702.050.396

Jumlah 5.222.478.834 469.268.727 46.050.000 5.645.697.561

Aset sewa pembiayaan 359.891.333 12.788.667 180.850.000 191.830.000

Jumlah akumulasi penyusutan 5.582.370.167 482.057.394 226.900.000 5.837.527.561

(21)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

7. ASET TETAP (Lanjutan)

Pengurangan aset tetap karena penjualan adalah sebagai berikut :

2 0 0 9 2 0 0 8 Rp Rp

Nilai buku - -

Penerimaan dari penjualan 36.000.000 129.000.000 Laba atas penjualan aset tetap disajikan

sebagai pendapatan lain-lain 36.000.000 129.000.000

Penyusutan dan amortisasi sebesar Rp. 397.821.626 dan Rp. 503.470.425 dibebankan sebagai beban umum dan administrasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.

Aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp. 2,9 miliar pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.

Perusahaan menjaminkan tanah dan bangunan masing-masing seluas 82.478 m2 dan 781 m2 kepada PT Bank Agroniaga Tbk sehubungan fasilitas pinjaman tetap reguler (lihat catatan 9).

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset Perusahaan dapat terealisasi seluruhnya, oleh karena itu, tidak diperlukan penurunan nilai aset.

8. TANAH UNTUK PENGEMBANGAN

2 0 0 9 2 0 0 8 Ha Ha

Kelurahan Tanjung Merdeka 67 69

Kelurahan Barombong 68 68

Kelurahan Maccini Sombala 33 33

Desa Tamanyeleng 21 21

Kecamatan Mariso 14 14

Desa Benteng Somba Opu 10 10

(22)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

8. TANAH UNTUK PENGEMBANGAN (Lanjutan)

Beban bunga dan beban pendanaan lainya yang dikapitalisasi pada tanah untuk pengembangan masing-masing sebesar Rp. 2.519.600.987 dan Rp. 2.118.148.447 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.

Perusahaan menjaminkan tanah seluas 183.480 m2 kepada PT Bank Agroniaga Tbk sehubungan fasilitas pinjaman tetap reguler (lihat Catatan 9).

Tanah yang sudah dibebaskan sebesar 631 hektar. Dari jumlah tersebut, tanah yang bersertifikat kepemilikan sebesar 390 hektar atas nama Perusahaan. Sedangkan sisanya sebesar 241 hektar masih dalam proses balik nama kepada Perusahaan.

9. PINJAMAN

Berdasarkan perjanjian awal No. 73 tanggal 23 Juni 2004, Perjanjian Kredit No. 47 tanggal 26 Pebruari 2007 dengan PT Bank Agroniaga Tbk yang diperbaharui dengan Perpanjangan Perjanjian Kredit No. AB/Cr.S/033/PPK/IX/2009 tertanggal 30 September 2009. Fasilitas Pinjaman Tetap Reguler (PTR) dengan plafond Rp. 26.900.000.000 untuk jangka waktu 12 bulan dan dikenakan suku bunga 16,5% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan sebagai berikut :

- 13 (tiga belas) bidang tanah seluas 183.480 m2 masing-masing dengan Hak Guna Bangunan (HGB) No. 20001, No. 20002, No. 20003, No. 20004, No. 20005, No. 20006, No. 20007, No.20008, No. 20009, No. 20010, No. 20011, No. 20012 dan No. 20013 yang terletak di Kelurahan Barombong, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Propinsi Sulawesi Selatan atas nama Perusahaan.

- Tanah dan bangunan masing-masing seluas 82.478 m2 dan 781 m2 sesuai HGB No. 20588 yang terletak di Kelurahan Tanjung Merdeka, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Propinsi Sulawesi Selatan atas nama Perusahaan.

Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp. 24.650.000.000 dan Rp. 31.500.000.000,-.

(23)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

10. HUTANG a. Hutang Usaha

Akun ini terdiri dari saldo hutang kepada berbagai kontraktor.

Analisa umur hutang usaha dihitung berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut :

2009 2008 Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Rp % Rp %

Kurang dari 1 bulan 119.672.724 20,99 720.716.129 57,75 > 1 bulan – 3 bulan 2.207.411 0,39 43.130.714 3,46 > 3 bulan – 6 bulan - - 97.200.000 7,79 > 6 bulan – 1 tahun - - 750.000 0,06 > 1 tahun 448.241.560 78,62 386.233.646 30,95 Jumlah 570.121.695 100,00 1.248.030.489 100,00 b. Hutang Lain-Lain

Akun ini terdiri dari saldo hutang kepada :

2 0 0 9 2 0 0 8 Rp Rp Sertifikasi 4.716.335.959 4.697.773.101 Penyewa 118.750.794 19.235.921 Lain-Lain 1.992.187.087 1.476.051.377 Jumlah 6.827.273.840 6.193.060.399

(24)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

11. HUTANG PAJAK

a. Hutang pajak terdiri dari :

2 0 0 9 2 0 0 8 Rp Rp

Taksiran hutang pajak penghasilan

Pajak progresif 970.833.377 2.089.223.343

Pajak Penghasilan - final 2.210.925.342

-Pajak penghasilan masih harus dibayar dan dipotong

Pajak 21 5.333.874 45.166.453

Pajak 23 185.609.985 50.226.173

Pajak pertambahan nilai 4.366.861.615 11.890.839.182

Pajak pembangunan 1 (PB1) 44.355.522 35.387.072

Jumlah 7.783.919.715 14.110.842.223

b. Beban Pajak Penghasilan – Pajak kini

2 0 0 9 2 0 0 8 Rp Rp

Laba sebelum pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi 18.490.211.218 11.944.162.284 Dikurangi laba yang dikenakan pajak final (15.087.764.262)

3.402.446.956 11.944.162.284

Ditambah (dikurang) beda temporer :

Penyisihan atas imbalan kerja karyawan 39.546.336 (121.295.575)

Penyusutan 620.170 (62.773.787)

Penyusutan sewa pembiayaan - 12.788.667

Penyisihan piutang ragu - 140.548.202

Penerimaan kembali penyisihan piutang - (161.580.023)

(25)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

11. HUTANG PAJAK (Lanjutan)

b. Pajak Penghasilan Badan - Pajak kini (Lanjutan)

2 0 0 9 2 0 0 8 Rp Rp Ditambah (dikurang) beda tetap :

Sumbangan 24.648.600 136.982.000

Koreksi pajak dan denda - 96.265.050

Penyusutan - 48.620.507

Entertainment dan representasi - 26.580.733

Pendapatan bunga - (56.157.540)

Jumlah beda tetap 24.648.600 252.290.750

Penghasilan kena pajak 3.467.262.062 12.004.140.518

Penghasilan kena pajak 3.467.262.062 12.004.140.518

Beban pajak penghasilan pajak kini 970.833.377 3.583.742.000 Dikurangi pembayaran dimuka pajak penghasilan - (2.022.769.569) Taksiran pajak penghasilan – tahun berjalan 970.833.377 1.560.972.431

c. Pajak Penghasilan Tangguhan

31 Desember 2008 Dikreditkan (dibebankan) ke Laporan Laba Rugi

31 Desember 2009

Kewajiban diestimasi atas uang jasa 1.183.056.956 11.072.974 1.194.129.930

Penyusutan 338.279.449 173.648 338.453.097

Penyisihan piutang ragu-ragu 233.160.380 - 233.160.380 Laba pelepasan aktiva tetap – bersih (47.731.119) - (47.731.119) Hutang sewa guna usaha (45.369.043) - (45.369.043)

Bersih 1.661.396.623 11.246.622 1.672.643.245

Penyisihan atas taksiran tidak

terpulihkannya aktiva pajak tangguhan (557.210.130) (917.117.107) (1.474.327.237) Aktiva pajak tangguhan - bersih 1.104.186.493 (905.870.485) 198.316.008

(26)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

11. HUTANG PAJAK (Lanjutan)

c. Pajak Penghasilan Tangguhan (Lanjutan)

31 Desember 2007 Dikreditkan (dibebankan) ke Laporan Laba Rugi

31 Desember 2008

Kewajiban diestimasi atas uang jasa 1.219.445.629 (36.388.673) 1.183.056.956

Penyusutan 357.111.585 (18.832.136) 338.279.449

Penyisihan piutang ragu-ragu 239.469.926 (6.309.546) 233.160.380 Laba pelepasan aktiva tetap – bersih (47.731.119) - (47.731.119) Hutang sewa guna usaha (49.205.643) 3.836.600 (45.369.043)

Bersih 1.719.090.378 (57.693.755) 1.661.396.623

Penyisihan atas taksiran tidak

terpulihkannya aktiva pajak tangguhan (277.279.296) (279.930.834) (557.210.130) Aktiva pajak tangguhan - bersih 1.441.811.082 (337.624.589) 1.104.186.493

d. Rekonsiliasi

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban (manfaat) pajak, seperti yang disajikan di laporan laba rugi dan taksiran laba kena pajak yang dihitung oleh Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :

2 0 0 9 2 0 0 8 Rp Rp

Laba sebelum pajak penghasilan 18.490.211.218 11.944.162.284 Bagian yang dikenakan pajak final (15.087.764.262)

3.402.446.956 11.944.162.284

Beban pajak (tarif yang berlaku) 952.685.148 3.565.748.530 Pengaruh pajak atas beda tetap 6.901.607 75.687.225 Penyisihan pajak tangguhan tidak terpulihkan 917.117.107 279.930.834

Beban pajak final 3.128.033.921

(27)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

12. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR

Akun ini terdiri dari beban masih harus dibayar untuk :

2 0 0 9 2 0 0 8 Rp Rp

Taksiran beban untuk menyelesaikan pekerjaan 122.483.651.679 117.278.623.461

Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja 4.257.862.796 3.943.523.188 Honorarium manajemen dan pemasaran 3.228.299.711 3.228.299.711

Lain-lain 2.819.177.657 3.883.445.941

Jumlah 132.788.991.843 128.333.892.301

Taksiran beban untuk menyelesaikan pekerjaan ditentukan berdasarkan selisih perhitungan antara realisasi biaya pengerjaan atas persediaan yang sudah terjual dengan anggaran biaya untuk menyelesaikan pekerjaan. Komponen biaya ini meliputi beban infrastruktur, honorarium konsultan dan lain-lain (lihat juga Catatan 2k).

Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja adalah kewajiban manfaat karyawan sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja per 31 Desember 2009 dihitung oleh aktuaris independen PT Dian Artha Tama dan 31 Desember 2008 dihitung oleh aktuaris independen PT Pointera Aktuarial Strategis yang laporannya masing-masing bertanggal 28 Januari 2010 dan 15 Januari 2009. Beban imbalan kerja karyawan yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebesar Rp. 314.339.608 dan (Rp. 121.295.575) masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, sedangkan nilai kini kewajiban per 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp. 4.257.862.796, yang merupakan akumulasi perhitungan aktuaris dengan asumsi yang digunakan sebagai berikut:

Metode : Projected Unit Credit Proyeksi kenaikan gaji : 8%

Tingkat diskonto : 10%

Per 31 Desember 2009 dan 2008, jumlah karyawan yang berhak masing-masing sebanyak 77 dan 81 karyawan.

(28)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

13. UANG MUKA PELANGGAN

Akun ini merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan sehubungan dengan penjualan :

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Lahan siap bangun 4.977.307.727 11.430.462.834 Rumah hunian dan tanah 23.290.382.721 1.142.705.100

Jumlah 28.267.690.448 12.573.167.934

14. MODAL SAHAM

Persentase Jumlah Pemegang Saham Jumlah saham Pemilikan (%) Rp

PT Makassar Permata Sulawesi 33.000.000 32,50 16.500.000.000 Pemerintah Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan 13.200.000 13,00 6.600.000.000 Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya

Makassar 6.600.000 6,50 3.300.000.000

Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Gowa 6.600.000 6,50 3.300.000.000 Yayasan Partisipasi Pembangunan Sulawesi

Selatan 6.600.000 6,50 3.300.000.000

Lain-lain (masing-masing dibawah 5% pemilikan) 35.538.000 35,00 17.769.000.000 101.538.000 100,00 50.769.000.000

Pada tanggal 31 Desember 2009, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (lihat juga Catatan 1b).

(29)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

15. PENJUALAN BERSIH

Akun ini merupakan penjualan bersih dari :

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Lahan siap bangun 33.771.753.075 37.780.061.896

Rumah hunian dan tanah 23.191.760.649 17.341.760.799

Rekreasi, restoran dan lainnya 4.400.599.100 3.401.709.000

Lain-lain 1.648.928.375 1.560.573.000

Jumlah 63.013.041.199 60.084.104.695

Pada tahun 2009 dan 2008, tidak terdapat penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

16. BEBAN POKOK PENJUALAN

Rincian akun ini adalah sebagai berikut :

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Lahan siap bangun 15.612.376.606 18.818.601.130

Rumah hunian dan tanah 13.933.027.003 13.025.990.382

Rekreasi, restoran dan lainnya 1.243.062.699 596.522.338

Lain-lain 1.120.176.640 1.075.931.703

(30)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

17. BEBAN USAHA

Rincian akun ini adalah sebagai berikut :

2 0 0 9 2 0 0 8

Rp Rp

Beban penjualan

Komisi 1.283.218.566 973.870.568

Pemasaran dan promosi 1.020.960.772 1.708.682.300

Lain-lain 58.970.425 92.349.370

Jumlah Beban Penjualan 2.363.149.763 2.774.902.238

Beban umum dan Administrasi

Gaji dan kesejahteraan karyawan 6.082.322.432 7.597.829.885

Honorarium tenaga ahli 1.792.064.404 943.813.013

Prasarana kantor 885.269.146 701.567.280

Perjalanan 853.637.347 574.868.258

Sewa 611.880.622 745.298.388

Penyusutan dan amortisasi (lihat Catatan 2g, 2i, 2j dan 7) 397.821.626 503.470.425 Sumbangan dan kontribusi 205.605.050 136.982.000

Telepon dan faksimili 184.844.704 183.248.931

Perbaikan dan pemeliharaan 167.653.096 192.447.493

Lain-lain 797.918.006 714.521.689

Jumlah Beban Umum dan Administrasi 11.979.016.433 12.294.047.362 Jumlah Beban Usaha 14.342.166.196 15.068.949.600

18. DIVIDEN

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 24 April 2009, yang dinyatakan dalam akta notaris Maria Josefina Grace Kawi Tandiari, SH No. 04 tanggal 24 April 2009 telah diputuskan antara lain pembayaran dividen tunai untuk tahun buku 2008 sebesar Rp. 1.827.684.000 atau Rp. 18 per saham.

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 19 Maret 2008, yang dinyatakan dalam akta notaris Maria Josefina Grace Kawi Tandiari, SH No. 08 tanggal 19 Maret 2008 telah diputuskan antara lain pembayaran dividen tunai untuk tahun buku 2007 sebesar Rp. 1.827.684.000 atau Rp. 18 per saham.

(31)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008

19. INFORMASI SEGMEN

Perusahaan membagi produknya menjadi dua segmen yaitu : Real Estat dan Rekreasi, Restoran dan Lainnya.

2 0 0 9 Rekreasi, Restoran

Informasi Segmen Usaha Real Estat dan Lainnya Jumlah

Penjualan bersih 56.963.513.724 6.049.527.475 63.013.041.199 Laba kotor 27.418.110.115 3.686.288.136 31.104.398.251 Laba usaha 14.359.893.331 2.402.338.724 16.762.232.055 Laba bersih 11.081.661.701 2.403.811.734 13.485.473.435 Jumlah aset 304.001.918.002 1.633.768.221 305.635.686.223 Persediaan 130.344.119.113 - 130.344.119.113

Aset tetap – Bersih 1.909.952.077 1.400.771.884 3.310.723.961

Kewajiban 200.972.030.333 163.106.316 201.135.136.649

2 0 0 8 Rekreasi, Restoran

Informasi Segmen Usaha Real Estat dan Lainnya Jumlah

Penjualan bersih 55.121.822.695 4.962.282.000 60.084.104.695 Laba kotor 23.277.231.183 3.289.827.959 26.567.059.142 Laba usaha 9.094.630.193 2.403.479.349 11.498.109.542 Laba bersih 5.617.671.427 2.405.124.268 8.022.795.695 Jumlah aset 286.800.056.451 240.375.972 287.040.432.423 Persediaan 132.244.951.328 - 132.244.951.328

Aset tetap – Bersih 3.264.063.167 47.774.567 3.311.837.734

Referensi

Dokumen terkait

Berbagai upaya yang telah dilakukan Manajemen untuk memperbaiki BritAma dan berbagai strategi yang telah diterapkan Bank BRI, maka sangat menarik untuk mengkaji bagaimana

Semasa di restoran tersebut, rakannya berkata “It’s my shout.” Pada dasarnya pendengar (Thomas) tidak memahami maksud sebenar ujaran “it’s my shout” kerana

“ Dalam hal obat dan BMHP yang dibutuhkan tidak tercantum dalam acuan tersebut di atas, dapat digunakan obat dan BMHP lain (termasuk obat tradisional, obat herbal terstandar

Semakin besar tarif hotel yang dibayarkan maka semakin besar pajak hotel yang dikenakan terhadap konsumen tersebut, tarif yang dibayarkan oleh customer/pengunjung

Faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dalam menggunakan variasi mengajar yaitu faktor guru yang sudah sesuai dengan latar

Jika kamu membaca beberapa informasi mengenai sistem persamaan linear dua variabel dari buku-buku Matematika sekolah ataupun melalui searching dan browsing di internet,

Tujuan dari Meditasi Kristiani adalah mewujudkan relasi atau menghayati kebersamaan kita dengan Tuhan, untuk tahu, mengerti, paham dan percaya bahwa “Allah saja cukup, yang

Serta hubungan antara kondisi kerja, kompensasi, peraturan perusahaan, hubungan sesama rekan kerja dan hubungan dengan atasan terhadap produktivitas karena bagaimanapun