• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Bab III

OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Latar Belakang Perusahaan III.1.1 Sejarah Perusahaan

Era kolonial

Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT). Kemudian di tahun 1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT).

Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI

(2)

1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.

PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk.(TELKOM)

Penawaran Umum perdana saham TLKM (Initial Public Offering/IPO) dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu saham TLKM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham TLKM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing/POWL) di Tokyo Stock Exchange.

Tahun 1996 Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan pada 1 Januari 1996 di wilayah Divisi Regional I Sumatra – dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten – dengan mitra PT Aria West International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan – dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia – dengan mitra PT.Bukaka Singtel.

(3)

sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini, TELKOM menguasai 72,72% saham Telkomsel. TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan TELKOM. 2002 TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004.

TELKOM menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan diregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia. TELKOM merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan jasa telepon tidak bergerak kabel (fixed wire line), jasa telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (cellular), data & internet

(4)

perusahaan asosiasi. Selama tahun 2006 TELKOM telah menerima beberapa penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri, di antaranya The Best Value Creator, The Best of Performance Excellence Achievement, Asia’s Best Companies 2006 Award dari Majalah Finance Asia.

Saham TLKM per 31 Desember 2006 dimiliki oleh pemerintah Indonesia (51,19%) dan pemegang saham publik (48,81%), yang terdiri dari investor asing (45,54%) dan investor lokal (3,27%). Sementara itu harga saham TLKM di Bursa Efek Jakarta selama tahun 2006 telah meningkat sebesar 71,2% dari Rp 5.900,- menjadi Rp 10.100,-. Kapitalisasi pasar saham TLKM pada akhir 2006 sebesar USD 22,6 miliar. Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh TELKOM, penguasaan pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan, serta potensi pertumbuhannya di masa mendatang, saat ini TELKOM menjadi model korporasi terbaik Indonesia.

(5)

III.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi dari PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. adalah sebagai berikut :

Dewan Komisaris Direksi Corporate Transformation Group Internal Auditor Corporate Secretary Corporate Compliance Corporate Planning Group

Direktur Bisnis Jaringan Direktur Bisnis Jasa Direktur Keuangan/ CFO Direktur SDM dan Bisnis Pendukung/ CIO Group Assistants • Supervisi & Pengembang an Unit Bisnis Jartel • Kebijakan Jaringan • Kebijakan Interkoneksi & Tarif Jaringan • Sekretariat Group Assistants • Supervisi & Bang UBIS CC & PO Jastel • Supervisi & Bang UBIS PC & KS • Optimalisasi Akses • Kebijakan Tarif JASTEL • Marketing • Sekretariat Group Assistants • Pembinaan Perusahaan Asosiasi • Investasi & Pendanaan • Akuntansi • Perbendahara an • Anggaran • Sekretariat Group Assistants • Supervisi dan

Bang Unit Bisnis Pendukung • Kebijakan SDM • Pengembang an Eksekutif • Hubungan Industrial • Kebijakan Logistik • Kebijakan Bang Teknologi Informasi • Sekretariat

(6)

Dewan Komisaris PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. tersusun sebagai berikut :

Komisaris Utama : Tanri Abeng, MBA. Komisaris : Anggito Abimanyu, Ph.D. Komisaris : Mahmuddin Yasin Komisaris Independen : P. Sartono

Unit Bisnis Unit Bisnis Unit Bisnis Unit Bisnis

• Divisi Long Distance • Divisi Carrier and Interconnecti on Service • PROBIS ( temporer ) • Unit Bisnis Lainnya yang akan dibentuk kemudian • DIvisi Regional • Divisi Enterprise Service • Divisi Multimedia • Divisi Fixed Wireless • PROBIS ( temporer ) • Unit Bisnis lainnya yang akan dibentuk kemudian • PT Telkomsel • PT Infomedia Nusantara • PT Indonusa Telemedia • PT Napsindo Primatel Internasional • PT Multimedia Nusantara • PT Pro Infocom Indonesia • PT Pramindo Ikat Nusantara • PT Daya Mitra Telekomukasi • PT AriaWest International • Perusahaan Asosiasi lainnya • Training Center • Career Developmen t Support Center • Managemen t Consulting Center • Construction Center • I/S Center • R & D Center • Community Developmen t Center • Maintenance Service Center • Yayasan-Yayasan • Unit Bisnis Lainnya yang akan dibentuk kemudian

(7)

Komisaris Independen : Arif Arryman Direksi meliputi :

Direktur Utama : Rinaldi Firmansyah

Direktur Keuangan : Sudiro Asno Direktur Human Capital & General Affair : Faisal Syam

Direktur Network & Solution : I Nyoman G Wiryanata

Direktur Konsumer : Ermady Dahlan

Direktur Enterprise & Wholesale : Arief Yahya Direktur Compliance & Risk Management : Prasetio

Chief Information Technology : Indra Utoyo

III.1.3 Visi dan Misi Perusahaan

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik dengan mengusung visi ”To become a leading InfoCom player in the region“. Sejalan dengan visi yang dicanangkan, Telkom mempunyai misi memberikan layanan "One Stop InfoCom", dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas dengan harga kompetitif.

(8)

III.1.4 Bidang Usaha dan Produk

Lima pilar bisnis, yang secara bersamaan merupakan produk utama dari PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk. adalah :

Fixed Wireline

Jasa fixed wireline (telepon tidak bergerak) meliputi terutama jasa telepon lokal dan telepon saluran langsung jarak jauh. Kapasitas terpasang pada akhir tahun 2003 untuk divisi non KSO sejumlah 8.476.816 SST dan untuk Divisi KSO sejumlah 1.670.005 sst sehingga total kapasitas terpasang (exchange capacity) seluruhnya sejumlah 10.146.821 SST. Kapasitas terpasang tersebut meningkat dari kapasitas terpasang 2002 sebesar 9,1 juta SST.

Pelanggan telepon tetap meningkat menjadi 8,07 juta dari 7,35 juat pada tahun 2002. Sementara itu, Average Revenue Per User (ARPU) dari telepon tetap pada tahun 2003 mencapai Rp 161.214, meningkat 2,6% dibandingkan Rp 157.217 pada tahun 2002. Di lain pihak, TELKOM membukukan peningkatan produksi pulsa menjadi 80,7 miliar pada tahun 2003 dari 80,28 miliar pada tahun sebelumnya.

Fixed Wireless

TELKOM mulai meluncurkan jasa telepon mobilitas terbatas dengan teknologi Fixed Wireless Access CDMA2000 1X (jasa

(9)

TELKOMFlexi. Penggunaan teknologi ini memungkinkan pengembangan jaringan telepon secara cepat dengan investasi lebih rendah dibandingkan jaringan fixed wireline. Peluncuran layanan ini dimulai pada 3 kota di Indonesia yaitu Surabaya, Denpasar dan Balikpapan dan pada akhir 2003 layanan ini telah tersedia pada 38 kota dengan 396 BTS dan 815.647 SST. Dari jumlah tersebut 380 BTS dan 775.647 SST dibiayai dari capex TELKOM dan 16 BTS dan 40.000 SST dari Skema Build Operate Transfer (BOT). Per 31 Desember 2003 TELKOM berhasil memperoleh penjualan TELKOMFlexi sejumlah 467.933 SST ( termasuk 459.725 SST dari non BOT dan 8.208 sst dari Skema BOT ).

Mobile

TELKOM menyediakan jasa telekomunikasi selular terutama melalui anak perusahaan, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dengan kepemilikan saham sebesar 65,0%. Jumlah pelanggan Telkomsel pada akhir 2003 mencapai 9.588.807, meningkat 60,0% dibandingkan 6.010.772 pada akhir tahun 2002. Telkomsel adalah perusahaan selular dengan jumlah pelanggan terbesar di Indonesia. Menurut berbagai sumber, pangsa pasar Telkomsel adalah sekitar 51,0% pada akhir 2003.

Telkomsel menyediakan jasa telepon selular dengan teknologi Global System for Mobile Communication (GSM) pertama di Indonesia.

(10)

mitra jelajah internasional (international roaming partners) di 135 negara. Saat ini Telkomsel memiliki jaringan terluas di antara perusahaan selular di Indonesia, dan menyediakan liputan (coverage) ke lebih dari 85,0% dari populasi Indonesia pada lebih dari 600 kota.

Produk Telkomsel meliputi kartu telepon selular prabayar dengan nama “simPATI nusantara” dan kartu telepon selular pasca-bayar dengan nama “kartuHALO” dalam berbagai pilihan paket. Jasa selular yang disediakan meliputi: voice, short messaging service (SMS), pelayanan jelajah internasional, global packet radio service (GPRS), multimedia messaging service (MMS), multy-party calling, mobile banking dan lain sebagainya.

Data & Internet

TELKOM menyediakan SMS untuk telepon tidak bergerak, wireline, fixed wireless dan telepon selular; akses internet melalui dial up (dengan nama produk TELKOMNet Instan) dan jasa multimedia lainnya seperti jasa Voice over Internet Protocol (VoIP) untuk panggilan telepon internasional serta saluran ISDN. Jasa telepon internasional menggunakan VoIP premium yang diberi nama TELKOMGlobal-017 serta VoIP standar yang diberi nama TELKOMSave, yang diluncurkan di 633 titik tujuan di 235 negara. Untuk menyalurkan traffic internasional TELKOM menjalin kerjasama dengan 6 global carrier dan wholesaler

(11)

termasuk Global Communication Inc. dan Singapore Telecommunications Ltd.

Selain produk – produk yang telah disebutkan di atas, TELKOM juga menawarkan jasa TELKOMNet ADSL yang merupakan akses internet dedicated data dan suara yang dapat digunakan bersamaan tanpa saling mengganggu. Jasa yang lain adalah TELKOMNet Port Wholesale (merupakan jasa akses internet yang ditujukan untuk perusahaan yang dapat dilakukan secara remote dan mobile), VPN dial, VPN IP dan VPN Frame Relay (Layanan akses yang efektif untuk Closed User Group dengan koneksi point to point / multi- point).

Network dan Interkoneksi

Network

Untuk jasa network, TELKOM menyediakan jasa penyewaan transponder, satelit broadcasting, VSAT, distribusi audio, leased line berbasis satelit dan leased line berbasis terminal. Pengguna jasa ini meliputi perusahaan dan operator telekomunikasi lain.

Interkoneksi

TELKOM menerima pendapatan dari operator lain (yang menyediakan jasa-jasa telepon tidak bergerak, telepon selular, sambungan

(12)

terbesar didapatkan dari sambungan selular, karena pesatnya pertumbuhan pelanggan selular dalam beberapa tahun terakhir.

5 Pilar Bisnis TELKOM

Telkom Fixed Phone (TELKOM Phone) Mobile Phone (TELKOMSEL) Network & Interconnection (TELKOM Intercarier)

Data & Internet

Fixed Wireless Access (TELKOM

Flexi)

Personal Line Corporate Line Wartel (Warung

Telepon) & Telum ( Telepon Umum)

Prepaid Service

(Simpati) Service (Halo)Poatpaid

Interconnection Services Network Leased Services Leased Channel Service (TELKOM Link) Internet Service (TELKOMNet) VoIP Service (TELKOM Save &

Global 017)

SMS Service (from TELKOMSEL, TELKOMFlexi &

TELKOM SMS)

(13)

III.2 Metodologi Penelitian III.2.1 Jenis dan Sumber Data

Sumber dari data-data yang berupa OHLC Price, yaitu Open High Low Close Price dari saham TLKM yang dipergunakan sebagai data untuk membentuk candlestick chart, serta Highest Closing Price in up trend atau Lowest Closing Price in Down trend guna menentukan Extreme Point atau EP tersebut, diambil dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia, serta dilengkapi melalui pengambilan data pada website resmi Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id. Data-data tersebut merupakan jenis data sekunder.

III.2.2 Pengumpulan Data

Data-data yang diperlukan dalam penelitian Parabolic SAR ini dikumpulkan secara systematic sampling selama rentang waktu bulan Januari 2007 sampai dengan bulan Maret 2008 dengan mengambil data harga penutupan saham TLKM perhari. Analisis Parabolic SAR ini diterapkan pada penelitian yang ruang lingkup waktunya dimulai dari Januari 2007 sampai dengan Maret 2008. Penentuan lingkup waktu ini lebih disebabkan karena, dalam rentang waktu tersebut, pergerakan harga saham-saham pada umumnya cukup bergejolak dikarenakan efek dari resesi negara Amerika yang berimbas cukup besar terhadap jatuhnya harga saham-saham dunia dan tidak terkecuali di Indonesia. Saham TLKM adalah salah satu saham terlikuid yang terdaftar di kedua bursa

(14)

III.2.3 Metode Analisis dan Perhitungan Data

Metode-metode yang digunakan untuk menentukan atau menghitung variabel yang terdapat dalam Tabel Operasionalisasi Variabel adalah sebagai berikut :

- Metode Candlestick digunakan untuk membentuk pola grafik guna memvisualisasikan atau mempresentasikan harga-harga yang terjadi pada saham TLKM dalam rangka membentuk dan menentukan tren. - Metode SAR digunakan untuk menentukan variabel titik Stop And

Reversal Point atau SAR point.

- Metode Stochastic Oscillator untuk memperkuat analisis tren

III.2.4 Metode Penyajian Data

Data-data yang diteliti, disajikan dengan menggunakan grafik, tabulasi dan bagan yang dapat menggambarkan dan mendukung pemahaman data dan hasil perhitungan yang dilakukan yang disertai dengan analisis ataupun komentar yang relevan. Grafik Candlestick/Candlestick Chart digunakan untuk menghubungkan sumbu X dan sumbu Y, dan tabulasi digunakan untuk menyajikan data secara keseluruhan dengan memakai format data Microsoft Excel.

(15)

III.2.5 Operasionalisasi Variabel

Variabel – variabel yang diteliti, dikelompokkan dan disajikan dalam tabulasi atau tabel berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Definisi Indikator

(simbol) Skala Data Open Price / Harga pembukaan saham TLKM Merupakan Harga Pembukaan saham TLKM

pada hari N perdagangan di bursa. Rp Rasio Low / Harga terendah saham TLKM

Merupakan harga terendah saham TLKM yang pernah terjadi dalam sesi

perdagangan 1 hari di bursa. Rp Rasio High / Harga tertinggi saham TLKM

Merupakan harga tertinggi saham TLKM yang pernah terjadi dalam sesi

perdagangan 1 hari di bursa. Rp Rasio Close price / Harga penutupan saham TLKM Merupakan harga penutupan saham TLKM pada hari N perdagangan

di bursa. Rp Rasio Volume perdagangan saham TLKM Merupakan banyaknya transaksi jual maupun beli saham TLKM yang terjadi dalam 1 hari perdagangan

di bursa.

Lot Rasio

(16)

Extreme Point

Titik tertinggi dalam suatu Up Trend atau titik terendah dalam suatu

Down Trend.

EP Rasio

Akselerasi Faktor yang mempercepat kurs dimana SAR

menyatu dengan harga.

α

Rasio

Titik SAR yang akan

datang

Titik Stop And Reversal yang akan terjadi

berikutnya.

SARn+1 Rasio

Referensi

Dokumen terkait

Unit kerja yang terlibat dalam arsitektur bisnis pengembangan pembelajaran berbasis organizational learning melibatkan pimpinan perguruan tinggi, unit pengembangan

Walaupun GGT sebagai penanda stres oksidatif hanya berkorelasi sedang dengan hs-CRP sebagai penanda inflamasi pada penderita SM dan DM tipe 2, pemeriksaan penanda stres

Konsentrasi infusa daun teh hijau yang efektif dalam menghambat penyakit layu Fusarium sp pada tanaman cabai rawit ( Capsicum frutescens L.) adalah 50 g / 200

Ketua Jurusan/Ketua Program Studi harus memeriksa jumlah pelaksanaan bimbingan sesuai yang dipersyaratkan dalam Pedoman Laporan Akhir sebelum menandatangani lembar

Berbeda dengan buruh pabrik yang setiap bulannya mendapatkan gaji tetap sesuai dengan UMK Banyumas.Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti tingkat

Tuntutan sosial yang juga merupakan salah satu bagian dari masa remaja harus dilalui oleh santri pondok pesantren agar mereka dapat berfungsi secara baik sebagai seorang

Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah).. Fosfat organik dari hewan

Notaris merupakan pejabat publik bertugas mewakili negara dan merupakan suatu profesi. Sehingga notaris mendapatkan kepercayaan baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Nilai