• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pesaingpun bukan hanya berasal dari dalam negeri saja melainkan dapat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. Pesaingpun bukan hanya berasal dari dalam negeri saja melainkan dapat"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi seperti saat ini, persaingan antar perusahaan semakin ketat, baik dalam segi kualitas, sumber daya manusia, pelayanan, dan harga. Pesaingpun bukan hanya berasal dari dalam negeri saja melainkan dapat berasal dari luar negeri. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka semua perusahaan harus mengetahui keinginan pelanggan dan memenuhi keinginan mereka untuk memberikan kepuasan terhadap pelanggan, dan membuat pelanggan loyal terhadap perusahaan tersebut.

Kualitas adalah salah satu faktor terpenting dalam memuaskan kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu, pengendalian kualitas harus dilakukan mulai dari awal proses suatu produksi hingga berakhirnya suatu proses produksi. Hal ini berarti pengendalian kualitas dimulai dari penerimaan bahan baku, proses produksi, finishing hingga pada pengiriman produk kepada pelanggan. Hal ini dilakukan agar dapat memenuhi bahkan melebihi kebutuhan pelanggan. Tetapi pengendalian kualitas terpadu ini sangat sulit dilaksanakan bila hanya pihak managament yang menginginkannya. Untuk itu diperlukan komitmen bersama antara pihak managament dan para pekerja. Pada pengendalian kualitas terpadu ini pihak managament dapat menggunakan beberapa metode

(2)

untuk menjaga kualitas produknya seperti mengetahui kebutuhan pelanggannya, benchmarking, pengendalian kualitas produk, dan delivery time. Keseluruhan pengendalian kualitas ini diharapkan akan dilanjutkan dengan perbaikan terus menerus (Continuous Improvement) atau Kaizen. Continuous improvent perlu dilakukan agar kita tidak melakukan kesalahan yang sama terus menerus. Sebab bila hal itu terjadi maka akan merugikan perusahaan.

Untuk menjaga kualitas agar dapat bersaing di pasar maka perlu dilakukan sebuah analisa perbandingan antara satu perusahaan dengan perusahaan pesaingnya untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing perusahaan, dan analisa kebutuhan pelanggan. Setelah mengetahui hasil analisa tersebut, maka perusahaan dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang dimiliki, serta menjaga bahkan meningkatkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki. Dan perusahaan dapat mengetahui kebutuhan pelanggan yang harus dipenuhi. Setelah mengetahui keinginan atau kebutuhan pelanggan, maka perusahaan dapat menentukan respon teknis yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tersebut, serta nilai target yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam mengembangkan respon teknis yang ada untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

Suatu produk tidak akan memiliki kualitas yang baik bila bahan baku produk itu sudah tidak sesuai dengan standar. Sehingga pengendalian kualitas pada bahan baku sangat penting dilakukan oleh suatu perusahaan.

(3)

Pengawasan akan bahan baku yang datang dari supplier bila dilakukan dengan baik maka akan mengurangi kemungkinan cacat produk pada produk jadi. Untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan, tentunya perusahaan harus memperhatikan kelancaran proses produksi yang berlangsung. Proses produksi seringkali mengalami hambatan-hambatan dalam kelangsungannya. Hambatan-hambatan tersebut dapat terjadi karena berbagai macam faktor, contohnya kerusakan komponen mesin yang dapat menyebabkan terhentinya proses produksi, cacat produk, dan terbuangnya waktu karena harus memperbaiki komponen yang rusak tersebut. Oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan perawatan mesin dan komponen-komponennya.

Selain itu, penjadwalan yang kurang baik juga dapat memperlambat proses produksi, sehingga pelanggan dapat merasa kecewa atau merasa tidak puas karena produk yang dipesan tidak diantar dengan tepat waktu. Sedangkan dalam dunia perdagangan delivery time sangat mempengaruhi pelanggan untuk memilih produk yang akan dipilihnya. Oleh karena itu penjadwalan harus diperhatikan dan disusun dengan baik agar keterlambatan dapat dikurangi bahkan dihindari.

(4)

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Permasalahan yang dibahas pada tugas akhir ini adalah ingin mengetahui kebutuhan pelanggan dari PT. Wirajaya Packindo, tingkat pengendalian mutu bahan baku kertas dari supplier, melakukan preventive maintenance pada mesin corrugated dan penjadwalan mesin printing. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan agar PT. Wirajaya Packindo semakin dapat mengetahui kebutuhan pelanggan mereka dan semakin dapat memenuhi kebutuhan pelanggan mereka itu. Adapun perumusan masalahnya sebagai berikut :

1) Apa saja yang merupakan kebutuhan pelanggan PT. Wirajaya Packindo?

2) Bagaimana pengendalian kualitas bahan baku kertas dari tiap supplier utama PT. Wirajaya Packindo?

3) Komponen kritis apa saja yang menyebabkan breakdown mesin? 4) Kapan waktu pergantian dan pemeriksaan komponen yang paling

tepat?

5) Bagaimana perbandingan nilai reliability komponen kritis saat ini dengan nilai reliability setelah diterapkannya Preventive Maintenance?

6) Bagaimana perbandingan nilai downtime komponen kritis saat ini dengan nilai downtime setelah diterapkannya Preventive Maintenance?

(5)

7) Bagaimana penjadwalan pekerjaan pada mesin printing yang dapat dipilih dan digunakan oleh perusahaan untuk mencegah keterlambatan?

1.3 Ruang Lingkup

1) Metode yang digunakan pada Total Quality Management dalam penelitian ini adalah Quality Function Deployment, Peta kontrol X dan R, Preventive Maintenance, dan Penjadwalan.

2) Pada pencarian kebutuhan pelanggan dalam Quality Fucntion Deployment dengan menyebarkan kuisioner kepada 6 pelanggan utama PT. Wirajaya Packindo.

3) Pada pencarian bobot kebutuhan pelanggan dalam Quality Funtion Deployment dengan menyebarkan kuisioner kepada 30 pelanggan PT. Wirajaya Packindo.

4) Pemilihan objek pembahasan didasarkan atas hasil dari Quality Function Deployment yang diperoleh.

5) Pada pengumpulan data tidak dicantumkan daftar mutu produk karena pembahasan didasarkan atas keseluruhan aspek kepuasan pelanggan. 6) Pada perbandingan dengan pesaing dalam Quality Function

(6)

150 gram. Hal ini dikarenakan jenis kertas ini yang paling umum digunakan dalam proses produksi PT. Wirajaya Packindo.

7) Periode pengambilan data pada Peta Kontrol X dan R adalah 30 pengiriman terakhir selama periode bulan Mei 2009.

8) Pada peta kontrol tidak dilanjutkan dengan perhitungan kapabilitas dan Fish Bone Diagram dikarenakan data peta kontrol ini adalah data bahan baku dari supplier.

9) Periode pengambilan data pada Preventive Maintenance adalah dari Januari 2008 hingga Desember 2008.

10) Mesin yang dihitung dengan Preventive Maintenance adalah mesin corrugated. Karena mesin corrugated ini merupakan mesin utama untuk proses produksi PT. Wirajaya Packindo.

11) Pada perhitungan Preventive Maintenance tidak dilanjutkan dengan perhitungan dan analisa biaya.

12) Periode pengambilan data untuk Penjadwalan adalah Mei 2009. Dan pengambilan data hanya pada mesin printting dan untuk produk yang selalu dipesan setiap bulannya (repeated order).

13) Pada perhitungan Penjadwalan proccesing time sudah termasuk set-up time.

14) Pada perhitungan Penjadwalan due date time merupakan pembagian waktu dari system PT. Wirajaya Packindo

(7)

1.4 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah :

1) Untuk Mengetahui kebutuhan pelanggan PT. Wirajaya Packindo.

2) Untuk mengetahui pengendalian kualitas bahan baku kertas yang diterima dari supplier.

3) Untuk mengetahui komponen kritis yang sering menyebabkan breakdown mesin.

4) Untuk membuat jadwal penggantian pencegahan dan pemeriksaan komponen pada mesin corrugated yang paling tepat.

5) Untuk membandingkan nilai reliability komponen kritis saat ini dengan nilai reliability setelah diterapkannya Preventive Maintenance.

6) Untuk membandingkan nilai downtime komponen kritis saat ini dengan nilai downtime setelah diterapkannya Preventive Maintenance.

7) Untuk membuat pilihan metode penjadwalan pekerjaan pada mesin printing untuk repeated order guna mencegah keterlambatan.

Adapun manfaat dari penulisan Tugas Akhir ini adalah :

1) Sebagai syarat kelulusan mata kuliah Tugas Akhir program studi Teknik Industri Universitas Bina Nusantara.

(8)

2) Menambah wawasan pembaca mengenai Quality Function Deployment, Peta Kontrol, Preventive Maintenance, dan Penjadwalan.

3) Memberi masukan kepada PT. Wirajaya Packindo mengenai kebutuhan pelanggannya.

4) Memberikan analisa kepada PT. Wirajaya Packindo mengenai pengendalikan kualitas bahan baku dari supplier utama PT. Wirajaya Packindo.

5) Memberikan usulan jadwal penggantian dan pemeriksaan yang telah dihitung dengan menggunakan metode Preventive Maintenance kepada PT. Wirajaya Packindo.

6) Memberikan usulan penjadwalan terbaik dalam proses printing untuk repeated order kepada PT. Wirajaya Packindo.

(9)

1.5 Gambaran Umum Perusahaan

Berdiri sejak tahun 1991, Wira Pack meliputi PT. Wirajaya Packindo (Wira Box) yang memproduksi karton box serta PT, Wirajaya Foam (Wira Foam) yang memproduksi styrofoam, telah dikenal sebagai salah satu perusahaan kemasan karton dan styrofoam utama di Indonesia, dengan misi “menjalin kerjasama dengan pelanggan sebagai mitra untuk memberikan solusi kemasan yang tepat dengan biaya paling efektif”.

Wira Box telah mengalami banyak perubahan dan kemajuan sejak didirikan, antara lain :

• 1980-1983

Didirikan oleh Bpk. Hadi Rahardja di Kapuk, Jakarta Utara. Pada awalnya perusahaan ini merupakan perusahaan perseorangan yang bergerak di bidang usaha pembelian kardus (box) bekas, kemudian memperbaikinya untuk dijual kembali.

• 1983-1990

Pada periode ini PT. Wirajaya Packindo pindah ke Jl. Raya Menceng No.18 Jakarta Barat dan melakukan perkembangan usaha dengan membeli beberapa mesin otomatis. Tetapi kegiatan perusahaan ini masih sama, yaitu memperbaiki box bekas. Pada periode ini jumlah karyawan berjumlah sekitar 25 orang.

(10)

• 1990-1993

Pada periode ini perkembangan perusahaan hanya berupa penambahan jumlah karyawan, dikarenakan permintaan pelanggan yang semakin meningkat. Perusahaan kiemudian menambahkan jumlah karyawannya hingga mencapai 50 orang.

• 1993-1998

Pada tahun 1993, perusahaan membeli mesin corrugated dan mesin printing flexo baru yang berkapasitas besar. Pada periode ini perusahaan mulai memproduksi sendiri karton box-nya. Pada tahun 1997 PT. Wirajaya Packindo berpindah tempat ke Jl. Raya Mauk Km.2 No.8 Tangerang.

• 1998-sekarang

Sejak tahun 1998, perusahaan mengalami perkembangan yang cukup pesat, yang ditandai dengan dibangunnya anak perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan styrofoam. Selain itu juga dibangun anak perusahaan yang bergerak di bidang yang sama, yaitu memproduksi karton box, yang terletak di Tangerang. Pada saat ini PT. Wirajaya Packindo juga tengah membangun sebuah perusahaan kertas yang terletak di Tangerang.

(11)

PT. Wirajaya Packindo ini memiliki beberapa anak perusahaan yaitu : • PT. Bina Jaya Packindo

Terletak di Jl. Raya Perancis Mutiara Kosambi 1 Blok C5/32, Dadap – Tangerang.

• PT. Sama Jaya Packindo

Terletak di Jl. Menceng Raya No. 18, Tegal Alur – Jakarta Barat. • PT. Tunas Jaya Packindo

Terletak di Jl. Prepedan Raya No. 10P, Tegal Alur – Jakarta Barat. • PT. Wirajaya Foam

PT. Wirajaya Foam berbeda dengan anak perusahaan lainnya. PT. Wirajaya Foam bergerak di bidang yang berbeda dengan yang lain, yaitu memproduksi styrofoam dalam berbagai bentuk.

Kini Wira Box memiliki produk dengan fasilitas lengkap untuk memproduksi karton box yang berlokasi di Kedoya Tangerang, Banten, Indonesia. Wira Box memproduksi karton box dan sheet dengan flute tipe E, B, C dan A dalam berbagai kombinasi, seperti: single face, single wall, double wall dan triple wall. Disamping itu, mesin flexo yang dimiliki mampu mencetak hingga empat warna.

(12)

Untuk menunjang usaha kotak kemasan, pada tahun 1998 Wira Pack memperluas usahanya dengan mendirikan Wira Foam yang memproduksi styrofoam. Wira Foam membuat sendiri mould dengan presisi tinggi yang berarti menekan seluruh biaya dalam memproduksi beragam bentuk dan ukuran kemasan, baik dengan densitas rendah, sedang maupun tinggi.

1.5.1 Visi, Misi, dan Filosofi Perusahaan

PT. Wirajaya Packindo memiliki misi dalam menjalankan usahanya, yaitu “Menjalin kerjasama dengan pelanggan sebagai mitra untuk memberikan solusi kemasan (packaging) yang tepat dengan biaya paling efektif.

Wira Pack memahami kebutuhan para pelanggan dengan menjunjung tinggi filosofi bisnis “Mengutamakan Pelanggan”. Wira Pack menawarkan bantuan dan saran yang diperlukan untuk menentukan kemasan yang tepat bagi produk pelanggan.

Wira Pack sangat memperhatikan perencanaan logistik, mulai dari penerimaan bahan baku dan jadwal produksi dengan melalui seluruh tahap proses produksi hingga pengiriman.

Seluruh produk yang dihasilkan Wira Pack, baik kemasan karton maupun styrofoam telah melalui pengawasan mutu yang ketat. Sistem pengawasan mutu diterapkan pada setiap tahap, mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi hingga hasil akhir. Pengujian juga dilakukan di laboratorium untuk

(13)

menjamin seluruh produk memiliki daya tahan dan kekuatan sesuai dengan standar yang ditentukan.

1.5.2 Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia berhubungan dengan job description jabatan-jabatan yang ada di perusahaan. Berikut ini adalah job description umum dari jabatan-jabatan yang ada di perusahaan, mencakup tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya, antara lain :

• Komisaris

Bertugas untuk mewujudkan visi, misi, dan nilai budaya kerja perusahaan serta menetapkan strategi pencapaiannya. Sedangkan hak dari komisaris adalah menerima laporan dari direktur, serta memeriksa kebenaran dari laporan tersebut.

• Direktur

Bertugas menetapkan kebijaksanaan pokok dalam pemasaran dan pengembangan, harga penjualan, keuangan, akuntansi, personalia, dan kebijaksanaan pokok dalam mengelola perusahaan dengan berpedoman pada tujuan dan kebijaksanaan umum yang telah ditetapkan. Selain itu, direktur juga bertanggung jawab untuk mengkoordinir para manajer dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dan

(14)

melaporkan kegiatan secara periodik kepada dewan komisaris / pemegang saham.

• General Manager

Bertanggung jawab atas semua pekerjaan yang dilakukan oleh para manajer dan bertugas mewakili direktur pada saat direktur tidak di tempat.

• EDP (Electronic Data Processor) Manager

Bertanggung jawab langsung kepada General Manager dan bertugas membuat sistem-sistem yang ada pada perusahaan.

• Purchasing Manager

Bertanggung jawab langsung pada direktur dan bertugas mengatur pembelian bahan baku yang diperlukan, tetapi keputusan pembelian harus dilaporkan langsung pada direktur dan segala keputusan berada di tangan direktur.

• Purchase Administration

Bertugas melakukan pembukuan atau pencatatan pembelian bahan baku yang diperlukan.

• Plant Manager

Bertugas mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan proses produksi dan membawahi serta mengawasi hasil pekerjaan beberapa manajer pada departemen produksi.

(15)

• Sales/Marketing Manager

Bertugas mengatur proses penawaran kepada pelanggan dan berhubungan kerja linier dengan manajer ekspedisi dalam hal pemesanan produk dari pelanggan.

• Expedition Manager

Bertugas membuat jadwal pengiriman produk jadi maupun produk setengah jadi yang telah dipesan oleh konsumen, melakukan bimbingan dan arahan kepada supir dalam pelaksanaan tugas-tugasnya, serta mengadakan koordinasi dengan bagian terkait (bagian gudang barang jadi dan bagian pengepakan).

• PPC / SOM Manager

Bertanggung jawab melakukan perencanaan produksi, penjadwalan mesin-mesin yang akan digunakan, mengatur pembuatan design karton box dan pembuatan karet cetak, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan pemenuhan pesanan konsumen. Manajer ini membawahi Sales Order khusus dan PPC.

• Production Manager

Bertugas menangani hal yang berhubungan dengan proses produksi dari produk yang akan dihasilkan dan membawahi setiap operator dari mesin-mesin yang digunakan.

(16)

Bertugas menangani hal yang berhubungan dengan perawatan mesin-mesin dan fasilitas-fasilitas produksi yang digunakan serta mengadakan perbaikan terhadap mesin yang rusak apabila diperlukan. • Quality Control

Merupakan bagian yang bertanggung jawab mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kualitas dari produk. Bagian ini berhak melakukan pemeriksaan terhadap produk yang dihasilkan di lantai produksi.

• Financial and Accounting Manager

Bertugas menangani masalah yang berhubungan dengan keuangan perusahaan baik masalah akuntansi perusahaan maupun gaji yang diterima oleh staf. Pada bagian ini juga diadakan pendokumentasian arsip-arsip yang berhubungan dengan keuangan perusahaan. Selain itu, bagian ini juga mengatur pembayaran bahan baku kepada supplier dan melakukan konfirmasi hutang yang ada dengan bagian akuntansi setiap akhir bulan.

• Manajer Perusahaan dan Umum

Bertugas menangani hal-hal umum yang berhubungan dengan perusahaan, misalnya bagian personalia, cleaning service, pengamanan perusahaan (satpam), dan resepsionis.

(17)
(18)

1. Karton Box

Karton box diproduksi berdasarkan pesanan pelanggan, sehingga bentuk dan ukuran produk karton box yang dihasilkan dapat berbeda-beda antara satu pelanggan dengan pelanggan lainnya.

2. Sheet

Sheet merupakan produk setengah jadi yang dihasilkan. Sheet berupa lembaran karton yang dicetak namun tidak dibentuk menjadi kotak. Jenis-jenis sheet dibedakan berdasarkan jumlah lapisan corrugated-nya, antara lain single face, single wall, double wall, dan triple wall. Sedangkan ketebalan/ketinggian wall dibedakan berdasarkan tipe flute (gelombang)-nya, antara lain :

• Single Wall : - Flute A = 5mm - Flute C = 4mm - Flute B = 3mm - Flute E = 1,27mm • Double Wall : - Flute AB = 8mm

(19)

- Flute CB = 7mm - Flute EE = 2,54mm • Triple Wall :

- Flute ACB = 12mm

1.5.4 Mesin-mesin yang Digunakan

Mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi antara lain : • Mesin Corrugator

Mesin corrugator adalah mesin yang digunakan untuk membuat karton bergelombang, yang dilanjutkan sampai menghasilkan sheet. • Mesin Slitter

Mesin slitter adalah mesin yang digunakan untuk membuat tekukan pada karton.

• Mesin Flexo, Longway, dan Mesin Bobst

Ketiga mesin tersebut mempunyai fungsi yang sama, yaitu mencetak tulisan / gambar pada karton box dan membuat “coak” pada karton box.

• Mesin Wax Coating

Mesin ini digunakan untuk melapisi sisi karton box dengan lilin. Lilin yang panas dan cair dilapiskan ke bagian sisi-sisi karton yang akan dilapisi lilin

(20)

• Mesin Die Cut / Puncher

Mesin ini digunakan untuk membuat lubang pada karton box. Biasanya mesin ini menggunakan alat bantu berupa papan pisau yang dirancang khusus sesuai dengan pesanan pelanggan. mesin die cut terdiri dari beberapa jenis, yaitu :

- Mesin Caplok, yaitu mesin otomatis yang biasanya digunakan untuk karton box berukuran kecil dengan jumlah pesanan yang sedikit.

- Mesin Shear Line Die Cutter, yaitu mesin semi otomatis yang digunakan untuk karton box dengan ukuran yang lebih besar. - Mesin Eterna Platten Die Cutter, yaitu mesin die cut yang

bekerja secara otomatis.

- Mesin Rotary Die Cutter, yaitu mesin otomatis dengan kecepatan tinggi dan bentuk pisaunya melingkar.

• Mesin Stitcher

Mesin ini digunakan untuk menyatukan ujung-ujung karton box dengan menggunakan staples besar.

• Mesin Gluer

Mesin ini digunakan untuk mengelem ujung-ujung karton. • Mesin Tying

(21)

Mesin ini digunakan untuk mengikat tumpukan karton box dalam jumlah tertentu sesuai keinginan pelanggan, dan juga untuk memudahkan pengiriman ke pelanggan.

1.5.5 Bahan Baku yang Digunakan

Dalam memproduksi karton box, bahan baku yang diperlukan adalah sebagai berikut :

• Kertas Corrugated

Kertas merupakan bahan baku utama yang digunakan dalam membuat produk. Kertas dipesan dari supplier dalam bentuk gulungan. Kertas yang digunakan terdiri dari beberapa jenis, yaitu :

- Kertas Medium

Kertas medium adalah kertas yang memiliki tekstur permukaan yang sedikit kasar. Kertas ini berwarna cokelat. Warna cokelat dari kertas ini bermacam-macam, mulai dari warna muda sampai warna tua. Kertas medium ini biasanya digunakan untuk membuat karton yang bergelombang. Menurut berat jenisnya, kertas ini dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu kertas medium 112gram/m2, 125 gram/m2, dan 150 gram/m2.

(22)

Kertas craft adalah kertas yang memiliki tekstur permukaan yang lebih licin dari kertas medium. Jenis kertas ini digunakan sebagai lapisan kertas gelombang. Sama seperti kertas medium, kertas ini pun berwarna cokelat, yang memiliki bermacam-macam warna mulai dari cokelat muda sampai cokelat tua. Menurut berat jenisnya, kertas ini dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu kertas craft 125gram/m2, 150 gram/m2, dan 200 gram/m2. - Kertas White Craft

Kertas white craft ini sama jenisnya dengan kertas craft, namun berwarna putih. Warna putihnya pun bermacam-macam, mulai dari putih kebiru-biruan sampai kekuning-kuningan. Kertas ini juga digunakan sebagai lapisan kertas gelombang. Menurut berat jenisnya, kertas ini dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu kertas white craft 125gram/m2, 150 gram/m2, dan 200 gram/m2.

• Tinta

Tinta merupakan bahan baku yang digunakan untuk mencetak huruf ataupun gambar yang ada pada karton box. Tinta ini digunakan sesuai pesanan dari pelanggan.

(23)

Lem digunakan untuk menyatukan karton box yang sudah jadi. Lem ini juga digunakan sesuai dengan permintaan pelanggan. Lem yang digunakan dibuat sendiri dengan melalui proses pembuatan lem.

• Kawat Stitch

Kawat stitch adalah kawat yang digunakan untuk menyatukan karton box yang sudah jadi sesuai dengan permintaan pelanggan. Kawat stitch ini berperan sebagai staples.

1.5.6 Proses Produksi

PT. Wirajaya Packindo merupakan perusahaan yang bersifat Job Order, dimana produksinya berdasarkan pesanan pelanggan. Produk yang dihasilkan dapat berupa karton box maupun sheet.

Berikut ini adalah keseluruhan proses produksi dari produk karton box, yaitu :

1. Pembuatan karton gelombang (corrugated carton) bersamaan dengan penyatuan kertas lapisan dengan karton gelombang.

Proses ini adalah proses pembuatan kertas gelombang dengan mesin corrugator. Kertas medium dari supplier diproduksi dengan mesin corrugator menjadi kertas atau karton yang bergelombang. Setelah proses pembuatan gelombang dilakukan, kemudian dilanjutkan langsung dengan

(24)

penyatuan karton gelombang itu dengan kertas lapisan, baik satu sisi maupun dua sisi lapisan. Proses penyatuan tersebut dilakukan dengan menggunakan lem. Hasil dari proses ini disebut dengan sheet. Sheet tersebut juga dipotong menjadi lembaran-lembaran sheet dengan ukuran-ukuran tertentu dengan menggunakan mesin yang sama. Lembaran sheet ini disatukan dalam tumpukan untuk kemudian dibawa dengan conveyor ke proses selanjutnya atau ke gudang sheet.

2. Proses pembuatan tekukan pada karton

Untuk keperluan perlipatan maka karton box harus dibuat berlekuk agar dapat memudahkan dalam pelipatan tersebut. Proses ini merupakan proses pembuatan tekukan-tekukan yang diperlukan sesuai dengan keinginan dari pelanggan.

3. Proses pencetakan tulisan atau gambar pada karton dan pembuatan “coak” Setelah karton box ditekuk dengan menggunakan mesin slitter, karton box tersebut akan melalui proses pencetakan tulisan ataupun gambar. Pelanggan yang memesan karton box yang terdapat tulisan di salah satu sisinya harus melalui proses ini. Biasanya tulisan yang ada pada salah satu sisi karton box berisi merek dagang, nama perusahaan, serta simbol dari merek dagangnya, ataupun spesifikasi produk yang akan dimasukkan ke dalam karton box itu.

Pencetakan tulisan atau gambar ini dilakukan dengan menggunakan mesin printing (Flexo / Longway / Bobst). Tulisan atau gambar yang ada pada

(25)

salah satu karton box tersebut bisa terdiri dari satu sampai enam warna, sesuai dengan pesanan.

Proses ini menggunakan alat bantu berupa karet cetak. Karet cetak inilah yang akan menghasilkan tulisan pada karton box. Selain mencetak, mesin ini juga dapat membuat “coak” pada karton box. “coak” adalah potongan kecil pada karton box yang umumnya terdapat pada bagian tutup karton box, yang berfungsi untuk memudahkan pelipatan karton box.

4. Proses pelilinan

Sebenarnya proses ini bukanlah proses yang umum dalam pembuatan karton box, karena pelanggan yang memesan karton box yang disertai proses pelilinan sedikit jumlahnya. Proses pelilinan adalah proses pelapisan salah satu sisi maupun seluruh sisi karton box dengan lilin. Karton box yang sisinya dilapisi lilin akan terlihat mengkilat. Proses pelilinan ini dilakukan dengan menggunakan wax coating machine. Proses pelilinan ini biasanya merupakan pesanan dari pelanggan yang produknya bersifat basah, sehingga memerlukan karton box yang tidak mudah rusak (tahan air).

5. Proses pencetakan lubang

Ada beberapa jenis produk yang memerlukan lubang pada karton box–nya untuk memudahkan pada saat membawa karton box tersebut. Proses pelubangan ini dilakukan dengan menggunakan mesin poncher atau die

(26)

cut. Dalam melakukan proses ini juga diperlukan alat bantu berupa pisau potong yang dirancang berbeda-beda untuk setiap pesanan.

6. Proses stitch

Pada proses ini, ujung-ujung karton box akan disatukan dengan menggunakan staples besar khusus karton box yang biasa disebut stitch. Mesin yang digunakan dalam proses ini dinamakan mesin stitcher.

7. Proses pengeleman

Pada proses ini, karton box akan dilem pada bagian ujungnya dengan menggunakan lem. Proses ini dilakukan apabila pelanggan menginginkan karton box yang dilem dan bukan di-stitch. Proses pengeleman ini menggunakan glue machine.

8. Proses pengikatan

Proses ini sering disebut dengan proses tying. Karton box yang telah jadi sesuai dengan pesanan pelanggan akan diikat dengan menggunakan msin ikat. Tumpukkan karton box yang diikat dalam satu tumpukan tersebut bervariasi sesuai dengan pesanan. Umumnya 5-25 karton box dengan kelipatan 5 dalam satu ikatan.

(27)

Proses produksi pada PT. Wirajaya Packindo dapat dilihat pada bagan berikut ini :

Gambar

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Wirajaya Packindo
Diagram 1.1 Proses Produksi PT. Wirajaya Packindo

Referensi

Dokumen terkait

Undang-Undang yang memerlukan waktu pembahasan cukup lama, sementara saat mulai berlakunya Undang-Undang tersebut, yaitu tanggal 14 Januari 2005 sudah semakin dekat, maka

Di hari-hari menjelang Natal ini, mari kita memohon terang Allah dalam hati kita, agar Ia memampukan kita menyapa dan menolong sesama yang membutuhkan uluran tangan kita, demi

Hasil penelitian menunjukkan terjadi ketidaksesuaian interaksi antara operator dengan mesin sehingga mengakibatkan sikap paksa ataupun sikap kerja tidak alamiah, dimana pada

bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1978 tentang Penerimaan Sumbangan Pihak Ketiga kepada Daerah, Pemerintah Daerah dapat menerima sumbangan pihak

Dengan penuh sopan santun dan etika layaknya seorang ulama besar, Syaikh Ibnu Sa’di bertanya kepada Sayyid ‘Alwi: “Wahai Sayyid, benarkah Anda berkata kepada

berupa Faktor peluang yang dapat membantu koperasi dalam pengembangan koperasi adalah potensi perusahaan-perusahan yang bisa diajak bekerja sama di Provinsi Riau,

n Apakah Apakah tenaga tenaga kerja kerja terampil terampil yang tersedia pada tahun yang tersedia pada tahun 2011 mencukupi dalam pengerjaan pembangunan kapal 2011 mencukupi

Untuk pembangunan fasilitas pengedokan kapal terlebih dahulu akan dilihat kapasitas maksimal dari kapal yang dapat dibangun, sehingga nantinya dididapatkan ukuran