• Tidak ada hasil yang ditemukan

Etos Kerja Pentingkah?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Etos Kerja Pentingkah?"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Etos Kerja

Pentingkah ?

Presentation by:

DR.IR. MARTONO ANGGUSTI.,SH.,MM.,M.HUM

(2)

• Etos

berasal dari bahasaYunani (Ethos), artinya:

Sikap

,

Watak

,

Kepribadian

,

Karakter

,

Keyakinan

atas sesuatu;

Kerja

artinya: semua bentuk usaha yang dilakukan manusia, baik dalam

hal materi, intelektual dan fisik, maupun hal hal yang berkaitan dengan keduniaan maupun akhirat.

• Bersumber dari

KBBI

, Etos Kerja

adalah ciri atau karakter semangat kerja dari seseorang yang

bertujuan untuk mengembangkan suatu kelompok atau organisasi.

• Kenapa dimulai dari diri sendiri ?. Karena pertumbuhan Etos Kerja harus dimulai dari keinginanmu

sendiri, apakah kamu ada kemampuan untuk maju atau tidak.

• Etos kerja merupakan

seperangkat perilaku positif dan fondasi yang mencakup motivasi yang

menggerakkan anda, karakteristik utama, semangat dasar, pikiran dasar, kode etik, kode moral,

kode perilaku, sikap-sikap, aspirasi, keyakinan-keyakinan, prinsip-prinsip, dan standar-standar

(Sinamo, Darodjat ; 2015:77).

(3)

• Cara membentuk pribadi yang baik

dalam hal pekerjaan, salah satunya adalah menerapkan

etos kerja yang baik.

Bekerja sepenuh hati

dan menghasilkan prestasi, itu adalah salah satu

hasil penerapan dari sebuah etos kerja yang unik.

• Melalui pendekatan budaya, ciptakan

doktrin

diri bahwa bermalas-malasan dan

membuang-buang waktu adalah dosa yang paling besar. Ada pun konsep lainnya yang menyatakan bahwa

bekerja adalah sebuah panggilan, memberikan contoh yang baik untuk yang lain terutama

keturunan kita sendiri.

(4)

Performance / Expectation > 1

(5)

• Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. Etos dibentuk oleh berbagai kebiasaan, pengaruh budaya, serta sistem nilai yang diyakininya(Tasmara, 2002:15).

SIKAP yang muncul atas kehendak dan KESADARAN SENDIRI KERJA KERAS & KETEKUNAN Kebiasaan, Kepercayaan, Semangat Kerja GAIRAH KERJA, GEMBIRA Loyal, Rendah Hati, Menolong, Apresiasi

ETOS

KERJA

INISIATIF PRODUKTIF, KREATIF,

P/E > 1

(6)

.

Etos kerja merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral menyangkut kegiatan yang dianut dalam suatu kegiatan yang dianut dalam diri pekerja

Inti etos adalah pembudayaan atau pembiasaan penghayatan akan nilai, norma, atau prinsip moral tertentu yang dianggap sebagai inti kekuatan dari diri yang sekaligus juga membedakan dari diri lainnya

Wujudnya bisa dalam bentuk pengutamaan mutu, pelayanan, disiplin, kejujuran, tanggung jawab, perlakuan yang tanpa diskriminasi, dan seterusnya.

Etos kerja perusahaan dibangun atas dasar visi atau filsafat pendiri perusahaan sebagai penghayatan pribadi orang tersebut mengenai diri yang baik.

Etos ini biasanya berkembang terus menerus sesuai dengan perkembangan lingkungan seseorang berada.

Bisa ke arah baik atau sebaliknya.

(7)

CARA MEMBANGUN ETOS KERJA YANG BERMANFAAT Moralitas – Kejujuran – Hubungan Sosial

Perubahan Perkembangan Yang Berkelanjutan

2. Nilai Moral Dimulai dari Rumah (jangan

berbuat apa yang anda tidak ingin orang lain lakukan

pada anda) 1. Belajar melihat

keindahan dalam segala hal (jangan

habiskan waktu untuk yang negatif)

3. Jangan Pernah Lakukan Sesuatu

Setengah Hati

(Fokus 100%) 4. Jangan Pernah Menyerah/stop (lakukan secara konsisten pada target)

5. Belajar dari orang lain, karena mereka adalah GURU/ As guiding light or Warning (2LE)

6. Fokus pada Orang yang Peduli dan Mendukung

Anda; Abaikan PengGosip

7. Pertimbangkan sisi DAMPAK Emosi pada waktu, porsi,

Orang yg tepat

8. Berikan Waktu pada Diri Sendiri

& Evaluasi Diri 9. Practice Social Life –

share LOVE; CARE; 10. Pelajari Arti

Kebahagiaan Yang Hakiki

(8)

MENURUT ARISTOTELES

(ZOON POLITICON)

- MANUSIA ADALAH MAKHLUK SOSIAL;

THOMAS HOBBES

(HOMINI LUPUS)

– MANUSIA YANG SATU MENJADI SERIGALA BAGI YANG LAIN;

(9)

KECERDASAN TANPA ETOS KERJA, ibarat KRUPUK

K A P A S I T A S = KAPASITAS K A P A B I L I T A S KOMPETENSI SQ IQ MQ FQ EQ CQ PQ AQ

(10)

Etos kerja dapat kita lihat dalam kehidupan pribadi sehari-hari.

Karakteristik etos kerja yang tinggi dan rendah dapat kita lihat melalui daftar berikut ini. (Darodjat, 2015)

Etos Kerja Tinggi

- Memiliki motivasi kerja yang tinggi baik eksternal maupun internal - Memiliki orientasi masa depan

- Moralitas adalah keseriusan dalam hal bekerja - Kerja keras serta menghargai waktu

- Kedisiplinan dalam bekerja - Hemat dan sederhana - Tekun dan ulet

- Komit dan memiliki Target yang jelas

Etos Kerja Rendah

- Merasa bahwa bekerja adalah suatu hal yang membebani - Kurang dan bahkan tidak menghargai hasil kerja

- Kerja dipandang sebagai suatu penghambat dalam memperoleh kesenangan - Kerja dilakukan sebagai bentuk keterpaksaan

- Kerja dihayati hanya sebagai rutinitas hidup - Main Alip Alipan dengan Atasan

(11)

Jansen sinamo, ahli pengembangan sumber daya manusia secara sistematis telah memetakan motivasi kerja dalam konsep 8 Etos Kerja yaitu :

Etos pertama:

Kerja adalah Rahmat

.

Pekerjaan itu adalah Rahmat Tuhan untuk kita.

Apa pun pekerjaan kita, pegawai kantor, pedagang atau buruh, semua itu adalah rahmat dari Tuhan. Coba bayangkan kalau anda tidak punya pekerjaan ; Anda menganggur ?, Bagaimana perasaan anda menjadi pengangguran ?, Tanpa pendapatan untuk menghidupi keluarga anda ?, Anda akan diremehkan oleh keluarga dan orang lain bukan ?.

Terimalah Anugerah tanpa syarat, seperti halnya menghirup oksigen dan udara tanpa biaya sepeserpun.

Bakat dan kecerdasan yang memungkinkan kita bekerja adalah anugerah.

Dengan bekerja, kita menerima upah jerih payah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Dengan bekerja kita punya banyak teman dan kenalan, punya kesempatan untuk menambah ilmu dan wawasan, dan masih banyak lagi.

Semua itu anugerah yang patut disyukuri.

Pemahaman demikian akan mendorong untuk bekerja dengan tulus dan sungguh, akan keterlaluan jika kita merespons semua nikmat itu dengan bekerja ogah-ogahan, malas-malasan, enggan melayani orang lain .

(12)

Etos kedua :

Kerja adalah amanah

Melalui kerja kita menerima mandat.

Sebagai pemegang mandat, kita dipercaya, berkompeten dan wajib melaksanakannya sampai selesai. Jika terbukti mampu, kita akan dipercaya dan tanggung jawab akan semakin menguat.

Di pihak lain hal ini akan menjadi jaminan sukses pelaksanaan mandat yang akan mengukir prestasi kerja dan pengharapan.

Selesaika pekerjaan hingga tuntas. Apa pun bidang pekerjaan kita, semuanya adalah amanah. Etos ini membuat kita bisa bekerja sepenuh hati dan menjauhi tindakan tercela.

(13)

Etos ketiga :

Kerja adalah panggilan

Kerja itu suci, kerja adalah panggilanku, aku sanggup bekerja benar. Suci berarti diabdikan, diuntukkan atau diorientasikan pada Tuhan, dalam rangka kita beribadah kepada Allah SWT.

Penghayatan kerja semacam ini hanya mungkin terjadi jika seseorang merasa terpanggil.

Dengan kesadaran seperti itu maka kerja menjadi sebuah panggilan suci, maka terbukalah perasaan untuk melakukannya secara benar.

Bekerja untuk menyumbangkan output/hasil yang terbaik dalam memanggul darma untuk perusahaaan dan pihak pihak terkait lainnya.

Jika pekerjaan atau profesi disadari sebagai panggilan, kita dapat berucap pada diri sendiri, “I’m doing

my best!” Dengan begitu kita tidak akan merasa puas jika hasil karya kita kurang baik mutunya.

BEKERJA DENGAN HATI

(14)

Etos keempat :

Kerja adalah aktualisasi

Kerja itu sehat, kerja adalah aktualisasi, saya sanggup bekerja keras. Maksudnya adalah bekerja membuat tubuh, roh dan jiwa menjadi sehat. Aktualisasi berarti mengubah potensi menjadi kenyataan.

Aktualisasi atau penggalian potensi ini terlaksana melalui pekerjaan, akibatnya kita menjadi kuat, sehat lahir batin.

Maka agar menjadi maksimal, kita akan sanggup bekerja keras bukan kerja asal-asalan. Apa pun pekerjaan kita, semuanya bentuk aktualisasi diri.

Meski kadang membuat kita lelah, bekerja tetap merupakan cara terbaik untuk mengembangkan potensi diri dan membuat kita merasa “ada”.

Bagaimanapun sibuk bekerja jauh lebih menyenangkan daripada duduk bengong tanpa pekerjaan; Apalagi jadi pengangguran.

(15)

Etos kelima :

Kerja itu ibadah

Kerja adalah pengabdian, saya sanggup bekerja serius.

Tuhan mewajibkan manusia beribadah (secara ritual) dan beribadah (dalam artian kerja yang dilakukan untuk Tuhan).

Kerja merupakan lapangan konkrit melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Tuhan.

Jadi bekerja harus serius dan sungguh- sungguh agar makna ibadah dapat teraktualisasikan secara nyata sebagai bentuk melayani Tuhan.

Tak perduli apa pun agama atau kepercayaan kita, semua pekerjaan yang halal merupakan ibadah.

Kesadaran ini pada gilirannya akan membuat kita dapat bekerja secara ikhlas, bukan demi mencari uang atau jabatan semata.

Dengan demikian pekerjaan yang kita lakukan dengan tingkat keletihan yang luar biasa akan terobati karena kita tidak hanya mendapatkan nilai untuk kepentingan kita didunia, tetapi pekerjaan kita akan dinilai ibadah oleh Allah SWT dan akan kita bawa sebagai amal ibadah dihadapanNya kelak.

(16)

Etos keenam :

Kerja adalah seni

Apapun yang anda kerjakan pasti ada unsur keindahan, keteraturan, harmoni, artistik seperti halnya seni. Untuk mencapai tingkat penghayatan seperti itu dibutuhkan suatu kreatifitas mengembangkan dan

menyelesaikan setiap masalah pekerjaan.

Jadi bekerja bukan hanya mencari uang, tetapi lebih dari pada mengaktualisasikan potensi kreatif untuk mencapai kepuasan seperti halnya pekerjaan seni sehingga kesadaran ini akan membuat kita bekerja dengan enjoy seperti halnya melakukan hobi.

(17)

Etos ketujuh :

Kerja adalah kehormatan

Kerja itu kehormatan, kerja adalah kewajiban, saya sanggup bekerja unggul. Sebagai kehormatan kerja memiliki 5 dimensi :

( 1 ). Pemberi kerja menghormati kita karena memilih sebagai penerima kerja ( 2 ). Kerja memberikan kesempatan berkarya dengan kemampuan sendiri ( 3 ). Hasil karya yang baik memberi kita rasa hormat

( 4 ). Pendapatan memandirikan seseorang sehingga tidak jadi tanggungan atau beban orang lain ( 5 ). Pendapatan bisa menanggung hidup orang lain. Semuanya adalah kehormatan.

Maka respon yang tepat adalah menjaga kehormatan itu dengan bekerja semaksimal mungkin untuk menghasilkan mutu setinggi- tingginya. Dengan unggul disegala bidang kita akan memenangkan persaingan.

Seremeh apa pun pekerjaan kita, itu adalah sebuah kehormatan.

Jika dapat menjaga kehormatan dengan baik, maka kehormatan lain yang lebih besar akan datang kepada kita.

(18)

Etos kedelapan :

Kerja adalah pelayanan

Kerja itu mulia, kerja adalah pelayananku, aku sanggup bekerja sempurna. Kemuliaan sejati datang dari pelayanan.

Orang yang melayani adalah orang yang mulia.

Pekerjaan adalah wujud pelayanan nyata bagi perusahaan maupun rekan kerja lainnya.

Kita ada untuk orang lain, manusia mampu proaktif memikirkan dan berbuat bagi orang lain dan masyarakat.

Apa pun pekerjaan kita, semuanya dapat dimaknai sebagi pengabdian kepada sesama.

(19)

Terima Kasih

Semoga Bermanfaat untuk Kemajuan

Perusahaan dan Karyawan

Referensi

Dokumen terkait

Masalah kedua yang terjadi adalah masalah yang berhubungan dengan etos kerja dan budaya kerja yang terdeteksi sebaga i berikut: (1) Kepala Sekolah tidak memberikan contoh yang

Semangat kerja merupakan sikap mental yang mampu memberikan dorongan bagi seseorang untuk dapat bekerja lebih giat, cepat dan baik.. Semangat kerja karyawan yang tinggi

Toto Tasmara, dalam bukunya Etos Kerja Pribadi Muslim , menyatakan bahwa “bekerja” bagi seorang Muslim adalah suatu upaya yang sungguh-sungguh, dengan mengerahkan seluruh

Sesungguhnya Allah akan memberikan kepada orang muslim yang bekerja suatu kehidupan yang baik, dan sesungguhnya Allah akan memberikan balasan kepadanya pahala yang

Seorang karyawan harus memiliki sikap etos kerja yang tinggi terhadap pekerjaanya, dengan demikian karyawan akan bekerja seoptimal mungkin untuk memperoleh hasil

Hal ini sesuai dengan pendapat Sukriyanto (2000) yang menyatakan bahwa etos kerja adalah suatu semangat kerja yang dimiliki oleh masyarakat untuk mampu bekerja lebih baik

Tafsir dengan tema kerja ini akan diteliti untuk ditemukan bagaimanakah konsep kerja yang ideal dan bagaimanakah manusia bekerja dengan kesesuaiannya terhadap alam.14 Bila melihat

Kesempatan bisa bekerja dianggap sebagai rahmat Tuhan, sehingga mendapatkan pekerjaan merupakan panggilan hidup yang akan ditekuni dengan sepenuh hati.1 Etos kerja dapat diartikan