• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kegiatan Belajar 3. Aktivitas Olahraga Beladiri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kegiatan Belajar 3. Aktivitas Olahraga Beladiri"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

114

Kegiatan Belajar 3. Aktivitas Olahraga Beladiri

Seni bela diri merupakan cara kesenian yang timbul sebagai salah satu cara seseorang mempertahankan/ membela diri. Pada dasarnya manusia memiliki insting untuk selalu melindungi diri dan hidupnya. Dalam tumbuh dan berkembang manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan fisiknya, kapanpun dan dimanapun. Seni bela diri terbagi atas berbagai macam jenis, yaitu seni bela diri bersenjata tajam, seni tempur bersenjata tumpul/ tidak tajam (kayu, bamboo, dsb) dan seni bela diri tangan kosong. Jenis-jenis bela diri yang ada antara lain; pencak silat, karate, tinju, gulat, kempo, tarung derajat, taekwondo, wushu dan lain sebagainya. Olahraga bela diri yang merupakan kekayaan budaya asli Indonesia adalah pencak silat dan tarung derajat. Pencak Silat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri yang berasal dari kawasan Asia terutama Asia Tenggara dan Khususnya Negara Indonesia, pada awalnya Pencak Silat merupakan beladiri yang harus dikuasai oleh seluruh prajurit kerajaan-kerajaan yang bertujuan untuk mempertahan kan diri dan berperang akan tetapi seiring perkembangan zaman Pencak silat ini perlahan mulai dimasukan kedalam Olahraga Seni Beladiri, Indonesia merupakan salahsatu negara yang dominan dan disegani dalam olahraga Pencak Silat ini karena indonesia memiliki atlet-altet yang cukup berprestasi baik di tingkat Nasional Maupun di tingkat Internasional. Dalam Olahraga pencak silat ini terdapat beberapa teknik yang harus dikuasai oleh atlet atau pelaku pencak silat diantaranya adalah Sikap Pasang, Teknik Pukulan dan Teknik Tangkisan. Dalam kurikulum pendidikan jasmani, olahraga pencak silat banyak diajarkan dalam kurikulum sekolah. Hal ini memiliki tujuan untuk melestarikan kearifan lokal Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, dalam penyusunan modul ini penyusun mengambil materi olahraga pencak silat sebagai pengembangan modul pada kegiatan belajar ini.

Menurut Johansyah Lubis dan Hendro Wardoyo; gerak dasar pencak silat adalah suatu gerak terencana, terarah, terkoordinasi, dan terkendali serta mencakup empat aspek sebagai satu kesatuan (mental spiritual, bela diri, olahraga dan seni budaya). Ditinjau dari olahraga pertandingan, pencak silat mempunyai ketentuan dalam pertandingan dimana seorang pesilat harus menguasai beberapa

(2)

115

keterampilan antara lain : (a) sikap pasang, (b) pola langkah, (c) koordinasi dalam serang bela, dan (d) serangan beruntun. Selain itu dituntut adanya ketentuan unsur-unsur teknik yaitu, (a) serangan dengan tangan/lengan, (b) serangan dengan kaki/tungkai, (c) teknik belaan, dan (d) teknik menjatuhkan (Jakarta: PERSILAT, 1998). Berdasarkan asumsi tersebut, maka penyajian materi teknik diawali dari teknik termudah yaitu kuda-kuda, sikap pasang, pola langkah, belaan (tangkisan dan hindaran), serangan (pukulan, sikuan dan tendangan), redaman, tangkapan, jatuhan, bantingan, dan pertahanan terhadap bantingan.

Pokok Materi 1: Gerakan kuda-kuda, sikap pasang, pukulan dan pola langkah

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan

Memahami dan dapat melakukan dengan baik gerakan kuda-kuda, sikap pasang, pukulan dan pola langkah

Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan

1. Memahami dan dapat melakukan gerakan kuda-kuda 2. Memahami dan dapat melakukan gerakan sikap pasang 3. Memahami dan dapat melakukan gerakan pukulan 4. Memahami dan dapat melakukan gerakan pola langkah

Pokok-Pokok Materi

1. Gerakan kuda-kuda 2. Gerakan sikap pasang 3. Gerakan sikap pukulan 4. Gerakan pola langkah

Uraian Materi

1. Keterampilan kuda-kuda, sikap pasang, pola langkah, belaan dan redaman

a) Kuda-kuda

Menurut PB IPSI, yang dimaksud dengan kuda-kuda adalah suatu teknik yang memperlihatkan kaki dalam keadaan statis (PB IPSI, 1996). Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa kuda-kuda adalah suatu teknik dalam pencak silat

(3)

116

yang menekankan pentingnya penempatan posisi kaki dengan berbagai bentuknya serta kemampuan menopang berat badan untuk mendukung proses pelaksanaan teknik pencak silat lainnya baik ketika bertahan maupun saat menyerang.

Tinjauan terhadap kuda-kuda dapat dikaji dari dua segi yaitu: dari segi bobot dan dari segi bentuk. Ditinjau dari bobot maksudnya adalah penempatan sikap kaki (kuda-kuda) didasarkan atas pembebanan yang dilakukan oleh tubuh/badan. Ditinjau dari bentuk maksudnya adalah kuda-kuda yang sudah dibakukan bentuknya oleh PB IPSI. Pembakuan ini dilakukan dengan memperhatikan formasi kaki yang dikoordinasikan dengan tubuh. Berdasarkan bobotnya kuda-kuda dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Kuda-kuda ringan yaitu sikap kuda-kuda dengan dua kaki menopang sebagian berat badan. Kuda-kuda ini cenderung bersifat aktif.

2. Kuda-kuda sedang yaitu sikap kuda-kuda dengan menopang berat badan kuda-kuda ini bisa bersifat aktif maupun pasif.

3. Kuda-kuda berat yaitu sikap kuda-kuda yang salah satu atau kedua kaki menopang seluruh berat badan dan kuda-kuda ini bersifat pasif.

Gambar 1. Kuda-kuda ditinjau dari bobotnya

Berdasarkan bentuknya kuda-kuda dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu : Kuda-kuda Ringan Kuda-kuda Sedang Kuda-kuda Berat

(4)

117

1. Kuda-kuda depan yakni kuda-kuda dengan salah satu kaki berada didepan sedangkan kaki lainnya dibelakang dan berat badan ditopang oleh kaki depan. Terdapat 2 macam kuda-kuda depan yaitu ;

(a) depan lurus (b) depan serong.

2. Kuda-kuda belakang yakni kuda-kuda dengan sikap salah satu kaki berada didepan sedangkan kaki lainnya berada dibelakang dan berat badan ditopang oleh kaki belakang.

3. Kuda-kuda tengah yakni kuda-kuda dengan sikap kedua kaki melebar sejajar dengan bahu dan berat badan ditopang secara merata oleh kedua kaki.

4. Kuda-kuda samping yakni kuda-kuda dengan posisi kedua kaki melebar sejajar dengan tubuh dan berat badan ditopang oleh salah satu kaki yang menekuk.

(5)

118

Kuda-kuda depan lurus

Gambar 2. Kuda-kuda di Tinjau dari bentuknya : Depan Lurus dan Serong

Gambar 3. Kuda-kuda di Tinjau Dari Bentuknya: Belakang dan Samping (Sumber: R. Kotot, SH)

(6)

119

b) Sikap pasang

Sikap pasang adalah sikap taktik untuk menghadapi lawan, yang berpola menyerang atau menyambut. Bila ditinjau dari sistem beladiri, pasang berarti siap tempur. Dalam usaha mendekati dan menjauhi serangan lawan, sikap pasang memiliki nilai strategis, dimana dengan melihat kondisi lawan dalam bersikap pasang, maka pesilat dapat memprediksi serangan yang akan dilakukan lawan dan mencari teknik belaan yang dianggap efektif untuk membuyarkan serangan lawan. Menurut R. Kotot Slamet Hariyadi sikap pasang adalah kombinasi sikap sikap kaki dan sikap tangan dengan kuda-kuda maupun tanpa kuda-kuda yang selalu disertai dengan kesiagaan mental dan indra secara total. Jadi dapat dijelaskan bahwa sikap pasang adalah sikap siap tempur yang ditunjukkan dengan penempatan posisi kaki, tubuh dan tangan dengan sikap dan bentuk sedemikian rupa dengan ditunjang oleh kesiagaan mental secara penuh.

Dalam pencak silat kategori tanding, penguasaan sikap pasang yang baik sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan teknik pencak silat lainnya, maupun sebagai taktik memperdaya lawan. Dalam pelaksanaannya, sikap pasang merupakan kombinasi dan koordinasi kreatif dari kuda-kuda, sikap pasang tubuh dan tangan. Terdapat 12 jenis sikap pasang pencak silat, dalam pertandingan di gelanggang, namun keduabelas sikap pasang ini tidak mutlak harus dipakai oleh setiap pesilat.

Sikap pasang jika dianalisa dari taktik penggunaannya dapat dibedakan menjadi dua, yakni:

1. Sikap pasang terbuka, yakni sikap pasang dengan posisi tangan dan lengan yang tidak melindungi tubuh. Tangan dibuka lebar-lebar dan membiarkan daerah yang lemah terbuka. Hal ini untuk memancing lawan agar menyerang. Kewaspadaan dan reaksi yang cepat sangat dibutuhkan ketika melakukan sikap pasang ini.

2. Sikap pasang tertutup, yakni sikap pasang dengan posisi tangan dan lengan yang melindungi tubuh. Tangan ditempatkan pada daerah tubuh yang lemah dan tubuh sedikit dibungkukkan ke depan untuk mempersempit dan menutup daerah rawan tubuh.

(7)

120

Penggunaan sikap pasang terbuka dan tertutup sewaktu bertanding, sepenuhnya tergantung dari kesiapan, kemahiran, dan kecepatan reaksi pesilat yang akan melaksanakannya. Selain itu tipe permainan lawan juga menjadi pertimbangan lainnya, apakah pesilat akan menyerang atau bertahan. Bila seorang pesilat memiliki kesiapan mental yang baik dan didukung oleh penguasaan teknik Pencak Silat secara baik pula terutama unsur belaan serta memiliki reaksi prima, maka mungkin sekali pesilat tersebut mampu menggunakan sikap pasang terbuka.

Gambar 5. Sikap pasang terbuka dan Sikap pasang tertutup

Dengan sikap pasang terbuka keuntungan yang diperoleh antara lain adalah, bahwa pesilat tersebut akan memaksa lawan untuk menyerang dan serangan tersebut dapat dipunahkan dengan tangkisan maupun hindaran, dan dilanjutkan dengan serangan balasan yang telak. Proses belaan yang dilanjutkan oleh serangan, yang masuk pada sasaran tersebut, dalam peraturan Pencak Silat dihargai dengan nilai +1 (baca: plus satu). ,di pukulan yang masuk pada sasaran namun dilakukan setelah terlebih dahulu melakukan hindaran atau tangkisan akan dinilai 1 + 1. Keuntungan penggunaan sikap pasang terbuka adalah, menonjolkan unsur artistik keindahan kaidah Pencak Silat, dan hal ini akan mengundang simpati penton maupun juri. Sikap pasang tertutup digunakan, bila seorang pesilat memilih untuk mengambil resiko terkena serangan mendadak dari lawan. Dengan menempatkan tangan dan lengan pada daerah sasaran perolehan angka, memungkinkan pesilat dapat melindungi daerah tersebut dari serangan lawan,

(8)

121

meskipun ia tidak sempat bereaksi menghindar atau menangkis. Sikap pasang tertutup inilah yang paling sering dijumpai pada pertandingan-pertandingan pencak silat selama ini. Keduabelas sikap pasang yang diakui secara nasional, 10 di antaranya dapat digunakan dalam pertandingan Pencak Silat, sedangkan 2 lainnya tidak karena bertentangan dengan peraturan (posisi tubuh berada di bawah kecuali dilakukan sebagai gerak lanjutan setelah melakukan serangan sapuan rebah depan dan sapuan rebah belakang maupun guntingan. Dua sikap pasang tersebut adalah sikap pasang 11 dan 12. Untuk memberikan gambaran lengkap tentang keduabelas sikap pasang tersebut, maka keseluruhan sikap pasang akan dimuat dalam gambar bawah ini :

Sikap Pasang Satu

Sikap Pasang Tiga Sikap Pasang Empat

(9)

122 Sikap Pasang Tujuh

Sikap Pasang Sembilan

(Sumber: R. Kotot, Slamet Hariyadi)

Sikap Pasang Enam Sikap Pasang Lima

Sikap Pasang Delapan

Sikap Pasang Sepuluh

(10)

123

c) Pukulan

Macam-macam pukulan dalam pencak silat; yaitu

1. Pukulan depan, Pukulan depan adalah pukulan yang dilakukan dengan lintasan lurus ke depan. Untuk mencapai hasil yang optimal dapat dilakukan dengan dibantu oleh pergerakan bahu dan putaran pinggang yang mendukung untuk pemindahan berat badan ke bagian depan tangan yang menyerang. Pukulan depan dapat dilakukan dalam dua sikap tubuh yang berbeda, yaitu pukulan depan dengan posisi tangan yang digunakan untuk menyerang sejajar dengan posisi kaki yang berada di depan (jab), dan pukulan depan dengan posisi tangan yang tidak sejajar dengan kaki depan.

2. Pukulan sangkal/bandul, Pukulan sangkal/bandul yaitu pukulan yang dilakukan dengan posisi tangan ditekuk (± 90°). Lintasan pukulan adalah tangan diayun dari bawah ke atas. Pukulan ini dapat dilaksanakan dengan posisi kaki yang bervariasi, baik dengan posisi kaki depan sejajar dengan tangan yang dipergunakan untuk menyerang maupun tidak.

3. Pukulan lingkar, Pukulan lingkar adalah pukulan yang dilakukan dengan lintasan pukulan dari arah samping luar tubuh pesilat menuju ke arah dalam tubuh pesilat. Untuk tercapainya hasil optimal dari pukulan lingkar

(11)

124

ini, harus didukung dengan pergerakan bahu dan pinggang yang searah dengan arah pukulan. Hal ini akan menambah bobot pukulan dengan adanya dorongan berat badan pesilat ke tangannya.

4. Pukulan samping, Perkenaan dari teknik pukulan samping ini adalah punggung tangan. Adapun lintasannya dari samping dalam tubuh pesilat ke arah luar tubuh pesilat.

(Sumber gambar: Sucipto)

d) Pola langkah

Pola langkah menurut Notosoejitno adalah teknik berpindah atau mengubah posisi disertai kewaspadaan mental dan indera optimal untuk mendapatkan posisi yang menguntungkan dalam rangka mendekati atau menjauhi lawan (N, Khazanah: 1997), Pola langkah/gerak langkah yang diperkenankan dalam pertandingan adalah: (1) Pola langkah lurus, (2) Pola langkah zig-zag, (3) Pola langkah segitiga (4) Pola langkah ladam, (5) Pola langkah diagonal, (6) Pola

(12)

125

Iangkah berbentuk ‘S’ (7) Pola langkah ganda. Pengertian langkah menurut R. Kotot Slamet Hariyadi adalah teknik dalam pemindahan dan pengubahan posisi untuk mendekati atau menjauhi lawan guna mendapatkan posisi yang lebih baik atau menguntungkan yang dikombinasikan dan dikoordinasikan dengan sikap tubuh dan sikap tangan (R. Kotot, Slamet Hariyadi). Langkah merupakan bagian yang sangat penting dalam pencak silat karena dalam setiap pelaksanaan teknik pencak silat baik saat bertahan ataupun saat menyerang hampir selalu disertai gerakan melangkah untuk mencari posisi yang menguntungkan.

SKEMA LANGKAH

Gambar 6. Skema Langkah Pencak Silat (Sumber : R. Kotot Slamet Hariyadi)

Keterangan

1. a. A1 - D1 : Langkah lurus depan kiri b. A2 - D1 : Langkah lurus depan kanan c. A1 - D2 : Langkah lurus mundur kiri d. A2 - D2 : Langkah lurus mundur kanan 2. a. A1 - B1 : Langkah samping kiri

b. A2 - B2 : Langkah samping kanan 3. a. A1 - C1 : Langkah serong depan kiri

(13)

126

b. A2 - C2 : Langkah serong depan kanan c. A1 - C3 : Langkah serong belakang d. A2 - C3 : Langkah serong belakang

Secara teknis tinjauan terhadap langkah dapat dibedakan menjadi 3 hal, yaitu: (a) arah, (b) teknik gerak (cara melangkah), dan (c) pola langkah. Ditinjau dari arah gerak maka langkah meliputi: (1) Gerak langkah lurus (depan - belakang), (2) Gerak langkah samping (depan - belakang), (3) Gerak langkah serong (depan - belakang), (4) Gerak langkah silang depan, (5) Gerak langkah silang belakang (pilin), dan (6) Gerak langkah putar. Sedangkan dari teknik gerak atau cara melangkah dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: (1) langkah angkat, (2) langkah geser, dan (3) langkah lompat. Dari polanya langkah terbagi dalam beberapa bagian yaitu : (1) pola langkah lurus, (2) pola langkah segitiga, (3) pola lagkah segi empat, (4) pola langkah segi empat diagonal, (5) pola langkah zig zag atau gergaji, (6) pola langkah ladam “U”, (7) pola langkah “S”, dan lain-lain.

(14)

127

(15)

128 (Sumber Gambar : R. Kotot Slamet Hariyadi)

Penguasaan pola langkah bagi seorang pesilat sangat membantu sekali karena dengan memahami pola langkah maka seoarang pesilat dengan mudah akan mengetahui kapan harus menyerang lawan dengan cepat atau mendekati lawan dengan perlahan guna memberikan perlawanan yang tepat sasaran. Selain itu pola langkah juga bermanfaat untuk mengelabui lawan agar terjebak kedalam strategi pengguna hingga pengguna dapat memberikan serangan yang sulit untuk diantisipasi oleh lawan tanding. Untuk mendapatkan hasil teknik pola langkah yang berkualitas maka komponen kecepatan, kelincahan maupun kekuatan otot tungkai serta stamina yang baik sangat diperlukan seorang pesilat saat melaksanakan kegiatan latihan.

Rangkuman

1) Sikap kuda-kuda dapat dikaji dari dua segi yaitu: dari segi bobot dan dari segi bentuk. Ditinjau dari bobot maksudnya adalah penempatan sikap kaki (kuda-kuda) didasarkan atas pembebanan yang dilakukan oleh tubuh/badan. 2) Sikap pasang adalah sikap taktik untuk menghadapi lawan, yang berpola menyerang atau menyambut. Bila ditinjau dari sistem beladiri, pasang berarti siap tempur. Dalam usaha mendekati dan menjauhi serangan lawan, sikap pasang memiliki nilai strategis, dimana dengan melihat kondisi lawan dalam bersikap pasang, maka pesilat dapat memprediksi serangan yang akan dilakukan lawan dan mencari teknik belaan yang dianggap efektif untuk membuyarkan serangan lawan. 3) Pengertian pukulan dalam pencak silat adalah serangan yang dilakukan menggunakan tangan kosong sebagai komponennya. Pada prinsipnya segala

(16)

129

teknik pukulan yang terdapat dalam pencak silat boleh digunakan untuk menyerang bagian-bagian tubuh lawan yang disahkan untuk diserang dalam upaya memperoleh angka. 4) Langkah merupakan bagian yang sangat penting dalam pencak silat karena dalam setiap pelaksanaan teknik pencak silat baik saat bertahan ataupun saat menyerang hampir selalu disertai gerakan melangkah untuk mencari posisi yang menguntungkan.

Tugas

Olahraga bela diri dapat dikembangkan melalui pendekatan bermain yang dikembangkan dalam berbagai macam tugas belajar gerak. Sebagai contoh pengembangan dengan menangkap pita di ekor diharapkan siswa bisa berkembang dalam gerak pembelajaran bela diri terutama dalam pencak silat. Bentuk kelompok dan setiap kelompok memiliki tugas sebagai berikut

1. Identifikasi jenis gerakan pencak silat ke dalam kelompok gerak lokomotor, non lokomotor dan manipulatif. (bobot 20%)

2. Buatlah variari bermain yang tujuan utamanya adalah permainan merangsang siswa untuk melakukan tugas belajar gerak, siswa dapat berkembang dalam aspek pengetahuan, sikap dan keterampilannya serta menanamkan sikap sportivitas, tanggung jawab, dsb dalam proses belajar gerak olahraga pencak silat. Batasi gerakan yang bisa dilakukan pada saat melakukan permainan dengan menggunakan gerakan kuda-kuda, sikap pasang, sikap pukulan dan pola langkah. (bobot 40%)

3. Presentasikan dengan kelompok dan buat berita acaranya. (bobot 20%) 4. Buatlah laporan akhir hasil yang sudah dipresentasikan dan di revisi.

(bobot 20%). Tes Formatif 1

1. Organisasi yang menaungi pencak silat di Indonesia yaitu … a. PSSI

b. IPSI c. FORKI d. PTMSI

(17)

130 e. PBVSI

2. Seni bela diri tradisional asli Indonesia yaitu… a. Kempo

b. Karate c. Pencak Silat d. Taekwondo e. Muathay

3. Salah satu tangan memukul kearah depan, sasaran yaitu dada si lawan dan tangan satunya lagi menutup arah point, yaitu sasaran perut keatas…

a. Bandul b. Lurus c. Tegak d. Melingkar e. Tempur

4. Sikap pasang jika ditinjau dari teknik penggunaannya dalam pencak silat terdiri dari ….

a. Terbuka

b. Terbuka dan tertutup c. Melangkah dan mundur d. Tertutup

e. Terbuka sedikit

5. Jenis pukulan yang mana ayunan tangan salah satunya berbentuk kepalan kearah sasaran ulu hati, dan tangan yang satu lagi tetap menutup arah sasaran lawan dinamakan pukulan…

a. Lurus b. Tegak c. Melingkar d. Bandul e. Depan

6. Teknik pukulan dalam pencak silat yang sasarannya adalah bahu atau sendi bahu bagian kanan (lawan yang dengan kita yang saling berhadapan) disebut

(18)

131 b. Tegak

c. Melingkar d. Bandul e. Selendang

7. Yang tidak termasuk sikap seorang pesilat dalam menghadapi lawan yaitu; a. Jika kita tidak sempat menangkis, kita dapat membuang kekuatan lawan

dengan mengikuti arah geraknya, sehingga jika kita terkena pukulan lawan tidak akan terasa sakit.

b. Apabila terpaksa baru menangkis. c. Tetap berusaha mengelak

d. Menyerah

e. Merunduk saja untuk bertahan

8. Yang tidak termasuk teknik pukulan pada beladiri pencak silat yaitu .. a. Lurus

b. Tegak c. Pusat d. Bandul

e. Semua jawaban benar

9. Pencak silat merupakan olahraga bela diri dari negara… a. Indonesia

b. Jepang c. Korea d. Malaysia e. India

10. Sikap pasang dalam pencak silat ditinjau dari teknik penggunaannya terdiri dari ….

a. terbuka b. tertutup

c. melangkah dan mundur d. terbuka dan tertutup e. lebar

(19)

132

11. Tujuan olahraga pencak silat yaitu untuk memelihara dan mengembangkan seni budaya bangsa, dalam hal ini kegunaan pencak silat sebagai..

a. Bela diri b. Olahraga c. Refresing d. Seni e. Pelengkap

12. Sikap dasar dan langkah kuda-kuda yaitu… a. Berdiri kuda-kuda

b. Rileks c. Istirahat

d. Berdiri kangkang e. Tegak

13. Warna pakaian yang dikenakan dalam pertandingan pencak silat yaitu … a. Merah

b. Hitam c. Hijau d. Putih e. Biru

14. Jenis pukulan yang dilakukan dengan lintasan dari arah samping luar tubuh menuju kearah dalam tubuh disebut pukulan …

a. Depan b. Samping c. Bandul d. Lingkar e. Bulatan

(20)

133

Pokok Materi 2: Gerakan belaan, redaman dan jatuhan Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan

Memahami dan dapat melakukan dengan baik gerakan belaan, redaman dan jatuhan.

Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan

1. Memahami dan dapat melakukan gerakan belaan 2. Memahami dan dapat melakukan gerakan redaman 3. Memahami dan dapat melakukan gerakan jatuhan

Pokok-Pokok Materi 1. Gerakan belaan 2. Gerakan redaman 3. Gerakan jatuhan Uraian Materi a) Belaan

Belaan adalah upaya untuk menggagalkan serangan. Belaan terbagi menjadi dua, yaitu tangkisan dan hindaran. Dengan melakukan belaan, Anda akan terhindar dari berbagai serangan musuh dan dapat mempertahankan diri. Penggunaan teknik belaan akan bergantung pada kondisi serangan yang dihadapi. Menurut R. Kotot Slamet Hariyadi, serang-bela merupakan suatu istilah untuk menggambarkan suatu proses yang terjadi dalam sebuah pertarungan, baik diawali serangan terlebih dahulu baru kemudian dilakukan tindakan belaan, atau sebaliknya yaitu melakukan tindakan belaan dahulu dan disusul oleh serangan balasan. PB IPSI mendefinisikan belaan sebagai suatu upaya menggagalkan serangan lawan dengan tangkisan maupun hindaran. Dengan demikian belaan terdiri dari tangkisan dan hindaran, masing-masing teknik tersebut memiliki beragam variasi teknik. Yang dimaksudkan dengan tangkisan adalah suatu teknik belaan untuk menggagalkan serangan lawan dengan melakukan tindakan menahan serangan lawan dengan tangan, kaki dan tubuh. Teknik belaan dihargai sebagai teknik tinggi dan sulit. Suatu serangan yang didahului oleh teknik belaan dan

(21)

134

serangan tersebut masuk pada sasaran diberi nilai +1. Teknik ini dikenal dengan sebutan “belaan sambut”.

R. Kotot Slamet hariyadi menjelaskan bahwa tangkisan adalah suatu teknik belaan untuk menggagalkan serangan lawan dengan melakukan tindakan menahan serangan lawan dengan tangan, kaki, dan tubuh. Dalam pertandingan Pencak Silat semua jenis tangkisan dapat dipergunakan namun yang paling sering digunakan adalah tangkisan tepis, gedik, siku, jepit, potong, galang dan lutut.

Gambar 8. Tangkisan Tepis dan Gedik

(Sumber: R. Kotot, Slamet Hariyadi)

Tangkisan Gedik Tangkisan Tepis

(22)

135

(Sumber: R. Kotot Slamet Hariyadi)

Gambar 9. Tangkisan Jepit Bawah dan Potong

(Sumber: R. Kotot Slamet Hariyadi)

Tangkisan Jepit Bawah

(23)

136

Gambar 10. Tangkisan Siku dan Lutut

(Sumber: R. Kotot Slamet Hariyadi)

Berdasarkan peraturan pertandingan pencak silat antar bangsa, teknik belaan selain menangkis adalah hindaran. Hindaran adalah, suatu teknik menggagalkan serangan lawan yang dilakukan dengan tanpa menyentuh tubuh lawan (alat serang). Teknik hindaran memerlukan koordinasi seluruh anggota tubuh dengan sempurna. Hindaran memadukan unsur kecepatan, kelincahan, kelenturan serta timing (momentum) yang tepat. Tanpa dimilikinya unsur-unsur tersebut, dengan baik, teknik hindaran yang dilakukan hasilnya kurang sempurna

Tangkisan Siku

(24)

137

dan tidak dapat mencapai tujuannya, yaitu mementahkan serangan lawan, Bahkan kemungkinan buruk dapat terjadi, yaitu karena koordinasi yang jelek, maka pada saat menghindar justru keseimbangan badan menjadi hilang. Hilangnya keseimbangan, dapat menyebabkan pesilat yang menghindar terjatuh serta kemungkinan mendapat serangan balasan dari lawan menjadi terbuka.

Faktor-faktor kecepatan, kelincahan, kelenturan, dan timing yang tepat harus diperhatikan karena satu dan yang lainnya saling mempunyai kaitan yang tidak bisa dipisahkan dan saling mendukung. Teknik hindaran terdiri dari: egosan, elakan, dan kelitan. Egosan adalah teknik hindaran yang dilakukan dengan memindahkan kedua belah kaki untuk mengubah posisi tubuh. Egosan adalah teknik yang mudah untuk dilakukan karena pengguna diperbolehkan untuk menggerakkan kedua kakinya kesegala arah. Teknik egosan yang benar adalah menghindar dengan menggunakan kedua kaki tanpa jarak yang terlalu jauh dari lawan dengan tujuan agar lebih mudah melakukan serangan balasan kearah lawan (R. Kotot SH: 2003).

Elakan adalah teknik hindaran yang dilakukan dengan memindahkan salah satu kaki (kesegala arah) untuk mengubah posisi tubuh (R. Kotot SH: 2003). Pelaksanaan teknik hindaran elakan relatif lebih sulit dibandingkan dengan teknik egosan karena ketika menghindar hanya satu kaki yang bergerakuntuk mengatur jarak antara pengguna dengan lawan dengan tujuan agar serangan lawan tidak menyentuh sasaran.

Kelitan adalah teknik menghindar yang dilakukan tanpa memindahkan posisi kaki (R. Kotot SH: 2003). Kelitan mengharuskan pesilat hanya menggunakan gerak tubuh bagian atas yang dibantu tungkai untuk merendahkan badan atau bergerak kesamping sementara posisi kaki tetap berada pada posisi semula. Seorang pesilat harus memiliki kelenturan yang baik saat menggunakan teknik ini.

b) Redaman

Redaman adalah teknik yang mengajarkan cara jatuh dengan baik dan benar yang bertujuan untuk meminimalkan (meredam) efek kejut atau goncangan yang diterima tubuh sewaktu jatuh oleh teknik bantingan atau teknik jatuhan yang dilakukan oleh lawan tanding sehingga pesilat yang terjatuh tersebut selamat dan

(25)

138

tidak mengalami cidera sehingga masih mampu untuk melanjutkan hingga usai. Teknik redaman adalah bentuk latihan yang sangat penting untuk dikuasai pesilat kategori tanding untuk menghindari terjadinya cidera.

Ditinjau dari cara jatuhnya, teknik redaman dibagi menjadi empat yaitu: jatuh depan, jatuh belakang, jatuh samping, dan jatuh punggung. Teknik redaman belum dibakukan secara nasional sebagai teknik yang sah dalam sebuah pertandingan sesuai peraturan yang ada di PB IPSI.

c) Jatuhan

Teknik jatuhan merupakan teknik yang dikhususkan untuk menjatuhkan lawan dengan menggunakan komponen serangan kaki dan tangan. Teknik jatuhan merupakan teknik serangan yang memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi dan mempunyai nilai pertunjukan yang mengasyikan untuk di lihat. Dari sudut penilai teknik dalam pertandingan pencak silat, teknik jatuhan yang berhasil akan memperoleh nilai tertinggi yakni 3. Terdapat dua kelompok teknik jatuhan yang masing-masing kelompok memiliki variasi teknik. Kelompok teknik itu adalah teknik sapuan dan teknik guntingan. Sapuan merupakan teknik jatuhan yang pada pelaksanaannya menggunakan menggunakan kaki sebagai alat serangannya. Terdapat enam macam sapuan dalam pencak silat tanding, yakni: sapuan tegak, sapuan kepret, sabetan, sapuan rebah depan, sapuan rebah belakang, dan besetan.

Teknik guntingan merupakan teknik jatuhan yang termasuk sulit dalam pelaksanaannya, namun karena faktor kesulitannya tinggi maka akan menambah daya tarik dalam pertandingan pencak silat. Perkenaan sasaran terjadi pada ruang diantara pangkal paha disertai dorongan tubuh secara tepat. Teknik jatuhan dapat dilakukan dengan menambah tenaga serangan lawan searah, merubah arah serangan lawan, menghilangkan tumpuan badan lawan. Jatuhan adalah usaha menjatuhkan lawan sebagai tindak lanjut dari tangkapan atau secara langsung. Jatuhan dapat dilakukan dengan cara :

1. Menambah tenaga serangan lawan searah dengan: (1) tarikan dan (2) dorongan.

2. Menambah tenaga serangan lawan tarikan dan dorongan diawali dengan gerak elakan. Pertama tangkap tarik searah serangan dan kedua hindar kemudian dorong searah serangan.

(26)

139

3. Merubah arah serangan lawan dengan: (1) tarikan, (2) dorongan dan (3) putaran.

Rangkuman

1) Pembelaan merupakan prinsip utama dalam pencak silat, sehingga harus benar-benar dikuasai. Bentuk-bentuk pembelaan dasar antara lain dengan cara melakukan elakan dan tangkisan. Belaan merupakan usaha membela diri dari serangan lawan, secara teknis belaan dibedakan menjadi tiga, yaitu pembelaan dasar, lanjutan dan pembelaan taktik, 2) Redaman adalah teknik yang mengajarkan cara jatuh dengan baik dan benar yang bertujuan untuk meminimalkan (meredam) efek kejut atau goncangan yang diterima tubuh sewaktu jatuh oleh teknik bantingan atau teknik jatuhan yang dilakukan oleh lawan tanding sehingga pesilat yang terjatuh tersebut selamat dan tidak mengalami cidera sehingga masih mampu untuk melanjutkan hingga usai, 3) Teknik jatuhan merupakan teknik yang dikhususkan untuk menjatuhkan lawan dengan menggunakan komponen serangan kaki dan tangan.

Tugas

Olahraga bela diri dapat dikembangkan melalui pendekatan bermain yang dikembangkan dalam berbagai macam tugas belajar gerak. Sebagai contoh pengembangan dengan menangkap pita di ekor diharapkan siswa bisa berkembang dalam gerak pembelajaran bela diri terutama dalam pencak silat. Bentuk kelompok dan setiap kelompok memiliki tugas sebagai berikut

1. Identifikasi jenis gerakan pencak silat ke dalam kelompok gerak lokomotor, non lokomotor dan manipulatif. (bobot 20%)

2. Buatlah variari bermain yang tujuan utamanya adalah permainan merangsang siswa untuk melakukan tugas belajar gerak, siswa dapat berkembang dalam aspek pengetahuan, sikap dan keterampilannya serta menanamkan sikap sportivitas, tanggung jawab, dsb dalam proses belajar gerak olahraga pencak silat. Batasi gerakan yang bisa dilakukan pada saat melakukan permainan dengan menggunakan gerakan belaan, jatuhan, dan redaman. (bobot 40%)

(27)

140

4. Buatlah laporan akhir hasil yang sudah dipresentasikan dan di revisi.

(bobot 20%). Tes Formatif 2

1. Yang bukan merupakan teknik dasar pencak silat adalah … a. Pukulan

b. Tangkisan c. Puntiran d. Tangkapan e. Tendangan

2. Yang merupakan variasi gerakan bela diri pencak silat yaitu … a. Menangkap

b. Menyentuh c. Mengumpan d. Menangkis e. Memilin

3. Waktu pertandingan pencak silat terdiri dari …. a. 2 babak

b. 4 babak c. 5 babak d. 3 babak e. Semua salah

4. Suatu sikap berdiri tegak dan kaki rapat dengan kedua tangan mengepal berada di samping pinggang disebut sikap …

a. Sikap salam b. Sikap tegak c. Sikap pasang d. Sikap syukur e. Sikap tegar

5. Teknik belaan yang digunakan untuk menggagalkan serangan lawan dengan tangan, kaki, dan tubuh disebut …

(28)

141 b. Tangkisan

c. Egosan d. Belaan e. Samparan

6. Yang bukan termasuk teknik menghindar dalam pencak silat yaitu … a. Hindar hadap

b. Hindar sisi

c. Hindar kaki silang d. Hindar depan e. Hindar serong

Pokok Materi 3: Gerakan tangkapan, bantingan dan serangan Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan

Memahami dan dapat melakukan dengan baik gerakan tangkapan, bantingan dan serangan.

Sub Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan

1. Memahami dan dapat melakukan gerakan tangkapan 2. Memahami dan dapat melakukan gerakan bantingan 3. Memahami dan dapat melakukan gerakan serangan

Pokok-Pokok Materi 1. Gerakan tangkapan 2. Gerakan bantingan 3. Gerakan serangan Uraian Materi a) Tangkapan

Teknik tangkapan dalam pencak silat kategori tanding merupakan suatu teknik yang dilakukan sebagai gerak pendahuluan atau awalan pada proses pelaksanaan teknik bantingan. Sebelum melakukan teknik bantingan terlebih dahulu harus berhasil menangkap salah satu komponen serangan lawan biasanya

(29)

142

adalah kaki. Setelah teknik tangkapan berhasil maka dilanjutkan dengan teknik bantingan.

Resiko cidera tidak terelakkan jika pesilat tidak melakukan dengan benar. Teknik tangkapan merupakan kombinasi antara ketepatan waktu untuk masuk memperpendek jarak dengan lawan dan ketepatan mengambil atau saat menangkap komponen serangan lawan. Jenis tangkapan dapat dibedakan menjadi dua yaitu, pertama teknik tangkapan luar dan teknik tangkapan dalam. Tangkapan luar adalah teknik tangkapan yang lintasan geraknya diawali dari arah luar tubuh penangkap menuju arah dalam tubuh penangkap, sedangkan tangkapan dalam merupakan teknik menangkap dimana lintasan gerak tangan yang melakukan tangkapan adalah dari arah dalam tubuh penangkap menuju arah luar tubuh penangkap.

b) Bantingan

Teknik bantingan adalah teknik menjatuhkan lawan yang didahului oleh gerakan menangkap salah satu anggota tubuh lawan. Pada kategori tanding anggota tubuh yang sering ditangkap adalah kaki, yakni sewaktu lawan melakukan teknik tendangan, kaki yang menendang ditangkap dan dilanjutkan dengan teknik bantingan. Peraturan pertandingan pencak silat kategori tanding menyebutkan bahwa bantingan dinyatakan sah apabila pesilat yang membanting dapat menjatuhkan lawan tanpa ikut terjatuh atau membanting berada dalam posisi menguasai lawan dan bantingan dilakukan tanpa menggumul lawan. Terdapat 11 jenis teknik bantingan yaitu enam teknik dengan menggunakan tangkapan dalam dan lima teknik dengan menggunakan tangkapan luar. Dalam pelaksanaannya dilapangan ke sebelas teknik bantingan ini tidak mempunya nama khusus dan setiap perguruan silat menggunakan istilah masing-masing namun memiliki tujuan yang sama. Dilihat dari titik tumpu penyangganya, bantingan dapat dilaksanakan dengan sekurang-kurangnya empat macam teknik, yakni bantingan tungkai, bantingan pinggul, bantingan punggung, dan bantingan kaki. Dalam pertandingan pencak silat tentu ada aturan-aturan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh pesilat.

Kategori pertandingan pencak silat menampilkan dua orang pesilat dari kubu yang berbeda. Keduanya saling berhadapan menggunakan unsur pembelaan

(30)

143

dan serangan, yaitu menangkis/ mengelak/ mengena/ menyerang pada sasaran yang diperbolehkan dan menjatuhkan lawan, menggunakan taktik dan teknik bertanding, ketahanan stamina, dan semangat juang, serta menggunakan kaidah dan pola langkah yang memanfaatkan teknik/ jurus untuk mendapatkan nilai terbanyak.

c) Serangan

Serangan dalam pencak silat merupakan bagian integral dari belaan dan pertahanan, sehingga serangan disebut juga sebagai belaan atau pertahanan aktif. Peraturan pertandingan pencak silat mengatur tentang serangan beruntun yang diperkenankan yaitu yang pelaksanaannya dilakukan dengan teratur dan berangkai dengan berbagai cara, dalam arti tidak sejenis. Teknik serangan dapat dilakukan dengan lengan dan tungkai. Pukulan adalah semua jenis teknik menyerang yang dilakukan dengan menggunakan tangan dalam posisi terkepal (R. Kotot SH: 2003). Dalam peraturan Pencak Silat Tanding, pesilat diwajibkan memakai pelindung badan (body protector), maka pukulan merupakan teknik paling efektif yang dapat dilakukan oleh tangan untuk mencari angka dengan nilai 1 (satu). Bentuk kepalan yang benar sangat membantu pesilat untuk melakukan teknik pukulan dengan baik. Sebaliknya cara mengepal yang salah, menyebabkan pesilat menderita cidera seperti keseleo atau bahkan fraktur (patah).

Teknik sikuan merupakan teknik yang efektif dipergunakan untuk pertarungan jarak dekat. Teknik ini merupakan teknik serangan yang berbahaya karena dipergunakannya komponen siku sebagai alat serangnya. Komponen siku yang keras dan tajam dapat membuat lawan yang terkena serangan akan merasa kesakitan. Dengan latihan yang tekun, teknik ini dapat dijadikan andalan untuk memenangkan pertandingan Pencak Silat. Tendangan adalah teknik menyerang dengan metode lecutan tungkai bawah bersumbu pada lutut, diikuti oleh perputaran pinggang dan dorongan pinggul untuk menambah eksplosifitas tendangan. Dalam penilaian teknik pertandingan pencak silat, tendangan memiliki nilai 2 (dua) atau lebih besar dari teknik pukulan yang hanya memiliki nilai 1 (satu), sedangkan teknik menjatuhkan lawan memiliki nilai 3 (tiga). Pada setiap pertandingan Pencak Silat, kita melihat hampir 100% pesilat menggunakan teknik ini dengan berbagai variasinya untuk mencari kemenangan. Teknik serangan

(31)

144

dengan tungkai atau tendangan dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain: (1) Tendangan lurus/depan, (2) Tendangan samping/T, (3) Tendangan sabit/busur, (4) Tendangan belakang, (5) Lututan serangan dengan lutut.

Gambar 11. Tendangan Lurus (Sumber: R. Kotot Slamet Hariyadi)

(32)

145

Gambar 13. Tendangan Belakang (Sumber: R. Kotot Slamet Hariyadi)

Gambar 14. Tendangan Sabit (Sumber: R. Kotot Slamet Hariyadi)

Tendangan lurus merupakan tendangan termudah pelaksanaannya. Prinsip kerja tendangan lurus adalah melemparkan tungkai ke depan, setelah terlebih dahulu mengangkat lutut setinggi sasaran dengan perkenaannya pada ujung tumit atau telapak kaki. Tendangan samping/T dilakukan jika lawan ada di posisi kanan atau posisi kiri, dimana pesilat mengangkat salah satu tungkai dan diluruskan kearah samping serta posisi badan menjaga keseimbangan dengan condong kesisi sebaliknya, perkenaannya pada sisi tumit. Untuk tendangan sabit dilakukan dengan sikap awal tubuh tegak, saat salah satu tungkai atas diangkat, bersamaan

(33)

146

dengan sikap tubuh condong serong kedepan, kemudian tungkai diluruskan dengan lintasan membusur atau memotong dan perkenaan pada punggung kaki atau bagian depan dari tungkai bawah. Tendangan belakang dilakukan bila posisi lawan ada dibelakang, dimana pesilat melakukan angkatan kaki dan meluruskan kearah belakang bersamaan dengan posisi tubuh dicondongkan kedepan, sasaran perkenaannya adalah tumit. Sedangkan serangan dengan lututan dilakukan jika posisi lawan sangat dekat, dimana dalam melakukannya posisi badan tegak dan salah satu tungkai atas diangkat dengan perkenaannya pada lutut.

Rangkuman

1) Tangkapan adalah teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau dekat dan sedang yang dilaksanakan dengan menangkap salah satu komponen tubuh lawan untuk dilanjutkan dengan bantingan, jatuhan, dan kuncian. Dari segi teknik, tangkapan dapat dilaksanakan dari luar dan dari dalam, yang masing-masing disebut tangkapan luar dan tangkapan dalam, 2) Bantingan adalah teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau dekat yang dilakukan dengan terlebih dahulu menangkap salah satu komponen tubuh lawan untuk selanjutnya melalui proses mendorong atau menarik, lalu dihempaskan, 3) Serangan, pencak silat mempunyai komponen yang paling utama, yaitu serangan. Serangan yang baik dari seorang atlet pencak silat dapat meminimalisir serangan lawan dan dapat menjadikan kemenangan menjadi lebih cepat. Serangan dalam pencak silat yang baik dapat dimiliki dengan latihan yang rutin dan ulet. Jika seseorang ingin menjadi pesilat yang andal, harus menguasai teknik serangan. Dalam pencak silat, teknik serangan dapat dilakukan dengan tangan yang disebut pukulan dan serangan kaki yang disebut tendangan.

Tugas

Olahraga bela diri dapat dikembangkan melalui pendekatan bermain yang dikembangkan dalam berbagai macam tugas belajar gerak. Sebagai contoh pengembangan dengan menangkap pita di ekor diharapkan siswa bisa berkembang dalam gerak pembelajaran bela diri terutama dalam pencak silat. Bentuk kelompok dan setiap kelompok memiliki tugas sebagai berikut

(34)

147

1. Identifikasi jenis gerakan pencak silat ke dalam kelompok gerak lokomotor, non lokomotor dan manipulatif. (bobot 20%)

2. Buatlah variari bermain yang tujuan utamanya adalah permainan merangsang siswa untuk melakukan tugas belajar gerak, siswa dapat berkembang dalam aspek pengetahuan, sikap dan keterampilannya serta menanamkan sikap sportivitas, tanggung jawab, dsb dalam proses belajar gerak olahraga pencak silat. Batasi gerakan yang bisa dilakukan pada saat melakukan permainan dengan menggunakan gerakan tangkapan, bantingan dan serangan. (bobot 40%)

3. Presentasikan dengan kelompok dan buat berita acaranya. (bobot 20%) 4. Buatlah laporan akhir hasil yang sudah dipresentasikan dan di revisi.

(bobot 20%). Tes Formatif 3

1. Sikap untuk menjatuhkan diri dan sikap pembelaan dalam pencak silat dikenal dengan sebutan sikap …

a. Sikap khusus b. Sikap berbaring c. Sikap duduk d. Sikap jongkok e. Sikap tidur

2. Teknik menendang dengan punggung kaki dinamakan … a. Tendangan lurus

b. Tendangan T c. Tendangan telak d. Tendangan samping e. Tendangan melingkar

3. Pada pencak silat, fungsi sikap berbaring yaitu … a. Melawan dan sikap pembelaan

b. Menjatuhkan diri dan sikap pembelaan c. Menjatuhkan diri dan sikap menyerang d. Melawan dan sikap menyerang

(35)

148

4. Posisi kaki tertentu sebagai dasar tumpuan untuk melakukan sikap dan gerakan bela-serang dinamakan…

a. Sikap terlentang b. Sikap berdiri tegak c. Sikap berdiri kuda-kuda d. Sikap jongkok

e. Sikap duduk

5. Ukuran gelanggang pencak silat yaitu … a. 10 m × 10 m

b. 7 m × 7 m c. 6 m × 6 m d. 8 m × 8 m e. 5m x 5m

6. Teknik tendangan dengan hentakan telapak kaki sejajar dengan bahu dinamakan … a. Tendangan lurus b. Tendangan T c. Tendangan samping d. Tendangan melingkar e. Tendangan petir

7. Sila adalah salah satu sikap yang ada dalam pencak silat yaitu sikap… a. Jongkok

b. Selunjur c. Berbaring d. Berdiri e. Duduk

8. Yang tidak termasuk teknik tendangan pada bela diri Pencak Silat yaitu … a. Tendangan T

b. Tendangan lurus c. Tendangan samping d. Tendangan sabit e. Tendangan badik

(36)

149

9. Fungsi dari gerakan langkah dalam pencak silat yaitu… a. Untuk mengatur gaya

b. Untuk serangan lawan c. Sebagai pengantar teknik d. Untuk menghindar e. Sebagai dasar tumpuhan

10. Teknik tendangan dengan hentakan punggung kaki dalam pencak silat dinamakan … a. Tendangan lurus b. Tendangan T c. Tendangan samping d. Tendangan melingkar e. Tendangan jamping

11. Teknik dengan tendangan samping menggunakan hentakan telapak kaki… a. Tendangan lurus

b. Tendangan T c. Tendangan samping d. Tendangan melingkar e. Tendangan memilin

12. Yang tidak termasuk ciri-ciri pencak silat yaitu … a. Lebih bersifat pertahanan

b. Berfungsi melindungi diri c. Kekuatan penuh

d. Banyak varian dalam langkah e. Menambah rasa syukur

13. Salah satu faktor dalam olah raga pencak silat agar menghasilkan gerakan yang berkualitas tinggi yaitu pembentukan …

a. Sikap dan gerak b. Strategi dan taktik c. Sikap dan posisi d. Teknik dan taktik e. Latihan keras

(37)

150

Daftar Pustaka

Humas IPSI X. Peraturan Pertandingan Pencak Silat Antar Bangsa. (Persilat : 1999).

Johansyah Lubis & Hendro Wardoyo, Pencak Silat (Jakarta: Raja Grafindo Perkasa, 2014)

Notosoejitno, Khazanah Pencak Silat (Jakarta: Sagung Seto, 1997)

R. Kotot Slamet Hariyadi, Teknik Dasar Pencak Silat Tanding (Jakarta: Dian Rakyat, 2003)

Sucipto, Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Pembelajaran Pencak Silat (Depdiknas: Dirjen Olahraga: 2001).

_______________Peraturan Pertandingan Pencak Silat Antar Bangsa (Jakarta:

PERSILAT, 1998)

_______________Pedoman Teknik dan Taktik Pertandingan Pencak Silat

Gambar

Gambar 1.  Kuda-kuda ditinjau dari bobotnya
Gambar 3.  Kuda-kuda di Tinjau Dari Bentuknya: Belakang dan  Samping  (Sumber: R. Kotot, SH)
Gambar 5.  Sikap pasang terbuka dan Sikap pasang tertutup
Gambar 6.  Skema Langkah Pencak Silat  (Sumber : R. Kotot Slamet Hariyadi)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Setelah mempelajari materi pada bab ini, kalian diharapkan dapat melakukan gerak dasar meluncur, melakukan renang gaya dada, melakukan cara mengambil napas dalam renang gaya dada

Berdasarkan pengertian tersebut, maka secara singkat dapat dikatakan bahwa karya seni rupa tradisional adalah karya seni rupa yang bentuk dan cara pembuatannya nyaris

dasar wawancara, bentuk-bentuk wawancara, tahap persiapan wawancara, struktur wawancara, analisa dan pelaporan wawancara, cara-cara melakukan wawancara secara sistematis,

menggunakan kaki bagian dalam pada sepak bola dengan benar. Menjelaskan cara melakukan teknik dasar menahan bola menggunakan kaki bagian dalam pada sepak bola

5) Dikte memberikan latihan dalam mengucapkan bentuk kata yang benar. 6) Dikte dapat membantu mengembangkan keempat keterampilan berbahasa dengan cara integratif. 7)

Bank syariah sebagai lembaga keuangan yang bergerak atas dasar prinsip-prinsip ajaran Islam, tidak seharusnya melakukan aktivitas rekayasa dalam bentuk apapun, termasuk dalam

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Bentuk pelaksanaan pengajaran nilai-nila karakter dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dasar: a) pemberian

Selanjutnya untuk indikator yang kedua, subjek berkemampuan sedang mampu menggunakan cara, konsep, prinsip yang benar dalam melakukan penaksiran luas, namun