• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Perspektif Bisnis, Vol. 1 No.2, Bulan Desember 2013, ISSN:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Perspektif Bisnis, Vol. 1 No.2, Bulan Desember 2013, ISSN:"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Perspektif Bisnis, Vol. 1 No.2 , Bulan Desember 2013, ISSN: 2338-5111

103

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA

KARYAWAN BAGIAN FUNGSIONAL DI POLITKNIK NEGERI BATAM

Shinta Wahyu Hati

1)

Program Studi Administrasi Bisnis Terapan, Politeknik Negeri Batam,29461, email: S hi n t a @ p o l i b a t a m. a c . i d

Abstract

Abstract - This study aims to determine the influence of environmental factors work terhadapa employee productivity. Environmental factors examined in this study is the coloring, cleanliness, ventilation, lighting, security and noise. The results showed that the factor is a variable coloration coloring dominant influence on the productivity of employees. Respondents are employees working in the functional part Polytechnic functional Batam.Karyawan are employees who work as educators. The results showed that the variables tested simultaneously proved exhibited significantly to

productivity Employees

Keywords: work environment, productivity .

1. PENDAHULUAN

Setiap organisasi apapun bentuknya seperti institusi pendidikan seperti Politeknik senantiasa berupaya dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan efektif dan efisien. Namun, pada umumnya keberhasilan mencapai tujuan organisasi pendidika politeknik tidak semudah yang direncanakan. Masalah peningkatan produktivitas kerja pendidik dalam hal ini dosen tetapi juga adalah tenaga kependidikan yaitu karyawan yang bekerja di insitusi pendidikan bagian tenaga fungsional.

Karyawan atau tenaga kependidikan merupakan masalah yang sangat penting dan perlu mendapat perhatian dalam rangka pencapaian keberhasilan tujuan organisasi pendidikan yaitu politeknik Negeri Batam yang optimal. Meningkatkan produktivitas kerja seorang tenaga kependidikan merupakan kewajiban bagai institusi pendidikan dalam rangka mencapai tujuan institusi pendidikan itu sendiri yang akan memberikan keuntungan yang besar bagi politeknik.

Perlu diketahui bahwa tingkat produktivitas kerja seorang karyawan atau karyawan lain tidak sama, karena banyaknya faktor yang mempengaruhi mereka dalam bekerja. Setiap organisasi atau institusi selalu berusaha mencapai peningkatan keberhasilan kerja. Salah satunya adalah peningkatan produktivitas kerja para karyawan fungsional. Namun produktivitas kerja juga dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat menyebabkan berfluktuasinya produktivitas kerja karyawan bagian fungsional. Salah satunya adalah lingkungan kerja.

Produktivitas kerja merupakan suatu istilah yang sering digunakan dalam perencanaan pengembangan organisasi pendidikan. Produktivitas kerja pada organisasi pendidikan sebenarnya dapat dipaksakan, namun hal ini dapat mematikan semangat kerja guru atau karyawan dan merosotnya kualitas hasil produksi manusia sebagai tenaga kerja yang merupakan faktor utama dalam menentukan produktivitas. Sehingga perlu adanya perlakuan sesuai dengan keadaan atau karyawan yang bersangkutan.

Produktivitas kerja adalah jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan oleh seorang pekerja. Menurut Ravianto (2000), produktivitas didefinisikan 1

(2)

104

sebagai ukuran dari kemampuan (baik dari individu, kelompok, maupun dari oraganisasi) untuk menghasilkan suatu produk atau jasa dalam kondisi situasi tertentu.

Banyak faktor yang diperkirakan mampu mempengaruhi naik atau turunnya produktivitas kerja karyawan, misalnya upah, keamanan dan perlindungan didalam pekerjaan, motivasi, lingkungan kerja, promosi dan lain-lain. Produktivitas dapat dicapai sebagaimana yang diharapkan bila guru atau karyawan memiliki kesediaan untuk bekerja dengan penuh semangat dan tanggung jawab. Kesediaan itu sendiri tidak timbul dengan sendirinya. Kesediaan bekerja tumbuh bila kebutuhan guru atau karyawan secara fisik atau non fisik, ekonomis maupun psikologis terpenuhi. Sebaliknya, bila kedua kebutuhan utama tersebut tidak dapat dipenuhi oleh pimpinan institusi pendidikan, produktivitas kerja cenderung rendah atau menurun.

Menurut Saksono (2000), perubahan produktivitas kerja dapat dilihat dari beberapa faktor seperti menurunnya kehadiran, meningkatnya

labour turn over, meningkatnya

kerusakan dan timbulnya kegelisahan, tuntutan dan pemogokan. Apabila karyawan menunjukkan keenganan untuk melakukan pekerjaan karena dihadapkan pada suatu ketimpangan antara harapan dan kenyataan, maka ketelitian kerja dan rasa tanggung jawab terhadap hasil kerjanya cenderung menurun. Salah satu akibat ialah seringnya terjadi kesalahan-kesalahan dalam melakukan pekerjaan. Akibat lebih lanjut yaitu timbul kerusakan yang melebihi batas normal. Bila keadaan itu tidak segera diatasi, kerugian cenderung bertambah dan produktivitas pun menurun.

Pelaksanaan pengelolaan institusi pendidikan Politeknik sudah menerapkan penjaminan mutu ISO: 2008. Penerapan ISO ini juga berlaku bagi para karyawan bagian fungsional, karyawan fungsional ini juga bersinggungan dan berinteraksi dengan lingkungan fisik mauapun non fisik dalam melaksanakan pekerjaan

1.1. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Apakah lingkungan kerja meliputi pewarnaan, kebersihan, pertukaran udara, penerangan, keamanan, dan kebisingan secara parsial berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan di Politeknik Negeri Batam 2. Apakah lingkungan kerja meliputi

pewarnaan, kebersihan, pertukaran udara, penerangan, keamanan, dan kebisingan secara simultan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan di Politeknik Negeri Batam

3. Apakah faktor lingkungan kerja yang berpengaruh paling dominan terhadap produktivitas kerja karyawan di Politeknik Negeri Batam

1.2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Politeknik Negeri Batam Penelitian ini diharapkan dapat

memberikan masukan bagi pihak Politeknik Negeri Batam.

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan mengenai perlunya pertimbangan aspek-aspek lingkungan kerja dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja di institusi pendidikan. c. Manfaat Bagi Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan

dapat menjadi suatu sumbangan teori dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dibidang personalia .

2. LANDASAN TEORI

2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Umar, Husein (2002), definisi manajemen sumber daya manusia diartikan sebagai suatu perencanan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas

pengadaan, pengembangan,

(3)

Jurnal Perspektif Bisnis, Vol. 1 No.2 , Bulan Desember 2013, ISSN: 2338-5111

105

pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi secara terpadu Manajemen sumber daya manusia dapat juga didefinisikan sebagai suatu pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya yang ada pada individu. Pengelolaan dan pendayagunaan tersebut dikembangkan secara maskimal dalam dunia kerja untuk mencapai tujuan organisasi dan

pengembangan individu

(Mangkunegara, 2000). 2.2. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lingkungan kerja yang mempunyai pengaruh langsung pada pengerjaan dan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan dan panca indera karyawan, sehingga baik atau tidaknya kondisi lingkungan kerja dapat langsung dirasakan oleh karyawan dan dapat berpengaruh terhadap proses kerja dari karyawan.

Nitisemito(2001),

mengemukakan definisi lingkungan kerja sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.

2.2.1.Faktor-Faktor Lingkungan Kerja Ada beberapa faktor lingkungan kerja yang harus diperhatikan antara lain, pewarnaan, kebersihan, penerangan, pertukaran udara, ruang gerak karyawan, keamanan, kebisingan dan music

2.2.2. Produktivitas Kerja

Menurut Swasta, Basu dan Irawan (2004), produktivitas adalah suatu konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, teknologi dan sebagainya).

Sedangkan menurut

Sedarmayanti (2001) pengertian

mengenai produktivitas kerja adalah perbandingan dari efektifitas keluaran (pencapaian ujuk kerja yang maksimal) dengan efisiensi salah satu masukan (tenaga kerja) yang mencakup kuantitas, kualitas dalam satuan waktu tertentu.

Manusia sebagai tenaga kerja merupakan faktor utama dalam menentukan produksi dan pada umumnya masalah produktivitas ini dapat dipaksakan, tetapi hal ini dapat menurunkan semangat kerja. Oleh karena itu pemberian motivasi terhadap karyawan sangat diperlukan agar mereka dapat berusaha untuk meningkatkan prestasi dan kemampuannya semaksimal mungkin.

2.2.3 Hubungan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

Adapun menurut pendapat Ahyari, Agus (2006) mengenai hubungan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan adalah sebagai berikut : lingkungan kerja yang buruk akan mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya karena karyawan merasa terganggu dan tidak nyaman dalam bekerja sehingga tidak dapat mencurahkan perhatiannya penuh terhadap pekerjaannya dan berdampak pada menurunnya produktivitas kerja karyawan, sebaliknya apabila lingkungan kerja memadai atau memenuhi persyaratan maka karyawan akan merasa senang dan tidak terganggu dalam melaksanakan kegiatannya sehingga dapat menimbulkan sikap bertanggung jawab terhadap pekerjaan, tidak boros terhadap waktu dan berdampak pada peningkatan produktivitas kerja karyawan.

Pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan dapat penulis kemukakan bahwa dengan lingkungan kerja yang sesuai, baik, nyaman dan aman bagi karyawan maka, tingkat produktivitas dapat ditingkatkan dan dipertahankan didalam perusahaan yang bersangkutan, disamping itu tingkat produktivitas kerja yang tinggi

(4)

106

dapat mencapai tujuan perusahaan secara umum.

Gambar.1 Kerangka konseptual

2.2.3.Hipotesis Penelitian

1. Diduga terdapat pengaruh lingkungan kerja secara parsial terhadap produktivitas karyawan di Politeknik Negeri Batam.

2. Diduga terdapat pengaruh lingkungan kerja secara simultan terhadap Produktivitas karyawan di Politeknik Negeri Batam.

3. Diduga terdapat faktor lingkungan kerja yang berpengaruh dominan terhadap produktivitas di Politeknik Negeri Batam

3. METODE PENELITIAN

Rancangan penelitian ini merupakan

tipe penelitian penjelasan (explanatif

research) dengan melakukan pengamatan /

non-eksperimen karena menjelaskan

kareterisitik tertentu, Adapu kareterisitknya dalah karyawan bagian fungsional yang bekerja di Politeknik Negeri Batam sebanyak 62 orang responden

2). Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah motivasi dan sosial ekonomi yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel tergantung (dependent

variable) atau variabel endogen,

yaitu suatu variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti (tercakup dalam hipotesis penelitian). Keragaman dari variabel (variabilitas) ditentukan atau dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel ini diberi simbol (Y) yaitu prduktivitas kerja.Seperti lamanya hadir, pelaksanaan tugas, penyelesaian tugas, kesesuaian dengan dengan program kerja, waktu pelaksanaan, pemeriksaan evaluasi, pemeriksaan.

2. Variabel bebas (independent variable) atau variabel eksogen, terdiri atas variabel pewarnaan, kebersihan, pertukaran udara, penerangan, keamanan, kebisingan.

3). Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Analisis Deskriptif.

Untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimna adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiono, 2005). Analisis deskriptif disini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar distribusi frekuensi jawaban responden terhadap item pertanyaan dalam kuesioner untuk masing-masing variabel pewarnaan, kebersihan, pertukaran udara, penerangan, keamanan, kebisingan.

hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis tanpa memberikan perlakuan (Singarimbun, 2006)

1) Populasi dan Sampel

Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Ada dua jenis populasi, yaitu : populasi terbatas dan populasi tidak terbatas Riduwan, (2004). Populasi yang diteliti ini adalah karyawan yang bekerja di bagian fungsional.

Pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling. Menurut (X 1) Pewarnaan ( X 2) Kebersihan (X 3) Pertukaran udara (X 4) Penerangan (X 5) Keamanan (X 6) Kebisingan (Y) Produktivitas kerja

(5)

Jurnal Perspektif Bisnis, Vol. 1 No.2 , Bulan Desember 2013, ISSN: 2338-5111

107

Laki-laki Perempuan

<25 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun > 40 tahun

Arikunto (2006) purposive sampling didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau

b. Analisis regresi linier berganda

Sesuai dengan kerangka konseptual dan hipotesis yang ada, maka dilakukan pengujian data hasil penelitian. Terkait dengan kerangka konseptual maka analisis ini menggunakan analisis yang bersifat kuantitatif, digunakan untuk membuktikan hipotesis penelitian. Alasan pemilihan model analisis regresi linier berganda adalah untuk mengetahui hubungan kausal antara variabel-variabel dalam penelitian. Menurut Sugiono (2010) Analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila naik variabel independen dinaikkan atau diturunkan nilainnya.

Formulasi model dari analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + ……+ bn Xn +

e

Y = Variabel terikat (dependent) pada kondisi sosial ekonomi

X1…. Xn = pewarnaan, kebersihan,

pertukaran udara, penerangan, keamanan, kebisingan

a = Konstanta b1, b2= Koefisien regresi

e = standar error

Kriteria yang digunakan dalam analisa regresi linier berganda ini adalah :

Ho : b1 - b8 = 0 : Tidak adanya pengaruh

yang berarti diantara variabel bebas terhadap variabel terikat.

Hi : b1 - b8 0 :Ada pengaruh yang

berarti antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan komputer program SPSS, maka dapat digunakan sebagai dasar untuk menganalisis guna membuktikan hipotesis yang diajukan.Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :

b t = _______ Sb Dimana : t = t-test b = Koefisien regresi Sb = Standar error

Kriteria pengujian yang digunakan dalam uji t ini adalah :

a. Apabila t hitung > t tabel maka Hi

diterima dan Ho ditolak

b. Apabila t hitung < t tabel maka Hi ditolak

dan Ho diterima

Besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel tergantung dilakukan dengan menganalisis nilai r² parsial sehingga dapat diketahui variabel bebas (X) yang dominan pengaruhnya terhadap variabel tergantung (Y). Besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel tergantung dilakukan dengan menganalisis nilai r² parsial sehingga dapat diketahui melalui variabel bebas (X) yang dominan pengaruhnya terhadap variabel tergantung (Y).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

1) Deskripsi Responden

a. Jenis Kelamin

Gambar 2 Profil responden Jenis kelamin Gambar tersebut menunjukkan frekuensi dan prosentase profil responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebesar 62.9% atau 39 orang, dan yang berjenis kelamin Perempuan sedangkan sebesar 37.1% atau 23 orang.

(6)

108

SLTA S1 Diploma

.9 tahun 4-6 tahun 7-9 tahun 1-3 tahun

Gambar 2 menunjukkan frekuensi dan prosentase profil responden berdasarkan usia. Untuk profil responden berdasarkan usia maka dapat diketahui bahwa sebagian karyawan di Politeknik berusia di bawah 26 tahun yaitu sebesar 33.9% atau 21 orang, sementara karyawan antara 36 tahun sampai dengan 45 tahun sebesar 30.6% atau 19 orang, sedangkan karyawan yang berusia antara 26 sampai dengan 35 tahun sebesar 22.6% atau 14 orang yang berusia di atas 40 tahun sebesar 12.9% atau 8 orang.

c. Pendidikan

Gambar 3 menunjukkan frekuensi dan prosentase profil responden berdasarkan pendidikan. Untuk profil responden berdasarkan pendidikan maka dapat diketahui bahwa sebagian besar karyawan di Politeknik berpendidikan Diploma yaitu sebesar 75.8% atau 47 orang, dan karyawan S1sebesar 24.6% atau 15 orang.

d. Masa Kerja

Gambar 4 menunjukkan frekuensi dan prosentase profil responden berdasarkan masa kerja. Untuk profil responden berdasarkan masa kerja maka dapat diketahui bahwa sebagian besar karyawan memiliki masa kerja antara 4 sampai 6 tahun yaitu sebesar 40.3% atau 25 orang, sementara karyawan di yang memiliki masa kerja antara 7 sampai 9 tahun sebesar 30.6% atau 19 orang,

sedangkan karyawan memiliki masa kerja di atas 9 tahun sebesar 12.1% atau 8 orang dan dan karyawan yang memiliki masa kerja antara 1 sampai 3 tahun sebesar 16.9% atau 10 orang.

3). Hasil Analisis Regresi Berganda

Analisis koefisien regresi pada dasarnya merupakan pengujian terhadap derajat signifikansi hubungan dan besarnya pengaruh dari variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen).

Pengujian ini dapat dilakukan dengan dua cara, pertama dengan uji F yang digunakan untuk mengetahui besarnya koefisien regresi atau menguji tingkat signifikansi keempat variabel bebas terhadap variabel terikat, sedangkan cara yang kedua adalah dengan melihat koefisien regresi parsial yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS, maka dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Table 1: Hasil Uji regresi Linier Berganda

Variabel Standardized Coefficients (Beta) t hitung Sig. Pengaruh.

Constant 0,350 1,407 0.165 Tidak sig

Pewarnaan 1,115 9,192 0,000 Sig

Kebersihan 0,226 1,302 0,196 Tidak Sig

Pertukaran udara

0,148 2,349 0,022 Sig

Penerangan -0,017 -0,270 0,788 Tidak Sig

Keamanan -0,283 -3,302 0,002 Sig Kebisingan -0,294 -0,294 0,005 Sig R R-Square F hitung t tabel Sig F α 0,937 0,878 65,690 1,6730 0.000 0,05

(7)

Jurnal Perspektif Bisnis, Vol. 1 No.2 , Bulan Desember 2013, ISSN: 2338-5111

109

Y = 0,350 + 1,115X1 + 0,226X2 + 0,148X3 – 0,017X4 – 0,283X5 – 0,294X6 + e Dimana : Y : Produktivitas Kerja X1 : Variabel Pewarnaan X2 : Variabel Kebersihan

X3 : Variabel Pertukaran Udara

X4 : Variabel Penerangan

X5 : Variabel Keamanan Berdasarkan hasil persamaan tersebut, maka dapat dijelaskan sebagai berikut :

4

). Pengujian Hipotesis

a. Hipotesis 1

Hasil uji hipotesis yang dilakukan secara parsial bahwa:

1. Nilai koefisien dari X1 (Pewarnaan) adalah

sebesar 1,115. Nilai koefisien positif menjelaskan bahwa pengaruh Pewarnaan terhadap Produktvitas Kerja bersifat searah, artinya kenaikan nilai Pewarnaan akan direspon dengan naiknya Produktivitas Kerja karyawan. Besarnya nilai koefisien ini bisa disimpulkan bahwa, jika nilai Pewarnaan naik sebesar satu satuan, maka Produktivitas Karyawan akan naik sebesar 1,115 satuan dengan asumsi variabel yang lain konstan. Hasil Uji hipotesis menunjukkan bahwa t hitung menujukkan bahwa sebesar 9,912 dengan tingkat signifikansi dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,000. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa hipotesis terbukti diterima.

2. Nilai koefisien dari X2 (Kebersihan) adalah

sebesar 0,226. Nilai koefisien positif menjelaskan bahwa pengaruh Kebersihan terhadap Produktvitas Kerja bersifat searah, artinya kenaikan nilai Kebersihan akan direspon dengan naiknya Produktivitas Karyawan Besarnya nilai koefisien ini bisa disimpulkan bahwa, jika nilai Kebersihan naik sebesar satu satuan, maka Produktivitas akan naik sebesar 0,226 satuan dengan asumsi variabel yang lain konstan. Hasil Uji hipotesis menunjukkan bahwa t hitung menujukkan bahwa sebesar 1,302 dengan tingkat signifikansi diatas 0,05 yaitu sebesar 0,196. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa hipotesis terbukti tidak diterima.

3. Nilai koefisien dari X3 (Pertukaran Udara)

adalah sebesar 0,148. Nilai koefisien positif menjelaskan bahwa pengaruh Pertukaran Udara terhadap Produktvitas Kerja bersifat searah, artinya kenaikan nilai Pertukaran Udara akan direspon dengan naiknya Produktivitas Kerja Karyawan. Besarnya nilai koefisien ini bisa disimpulkan bahwa, jika nilai Pertukaran Udara naik sebesar satu satuan, maka Produktivitas dan Karyawan akan naik sebesar 0,148 satuan dengan asumsi variabel yang lain konstan. Hasil Uji hipotesis menunjukkan bahwa t hitung menujukkan bahwa sebesar 2,349 dengan tingkat signifikansi dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,022. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa hipotesis terbukti diterima.

4. Nilai koefisien dari X4 (Penerangan) adalah

sebesar -0,017. Nilai koefisien positif menjelaskan bahwa pengaruh Penerangan terhadap Produktvitas Kerja bersifat searah, artinya kenaikan nilai Penerangan akan direspon dengan naiknya Produktivitas Kerja Karyawan. Besarnya nilai koefisien ini bisa disimpulkan bahwa, jika nilai Penerangan naik sebesar satu satuan, maka Produktivitas Karyawan akan naik sebesar 0,017 satuan dengan asumsi variabel yang lain konstan. Hasil Uji hipotesis menunjukkan bahwa t hitung menujukkan bahwa sebesar -0,270 dengan tingkat signifikansi diatas 0,05 yaitu sebesar 0,788. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa hipotesis terbukti tidak diterima. 5. Nilai koefisien dari X5 (Keamanan) adalah

sebesar -0,283. Nilai koefisien positif menjelaskan bahwa pengaruh Keamanan terhadap Produktvitas Kerja bersifat searah, artinya kenaikan nilai Keamanan akan direspon dengan naiknya Produktivitas Kerja Karyawan. Besarnya nilai koefisien ini bisa disimpulkan bahwa, jika nilai Keamanan naik sebesar satu satuan, maka Produktivitas Kerja Karyawan akan naik sebesar 0,283 satuan dengan asumsi variabel yang lain konstan. Hasil Uji hipotesis menunjukkan bahwa t hitung menujukkan bahwa sebesar -3,302 dengan tingkat signifikansi dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,002. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa hipotesis terbukti tidak diterima

6. Nilai koefisien dari X6 (Kebisingan) adalah

(8)

110

menjelaskan bahwa pengaruh Kebisingan terhadap Produktvitas Kerja bersifat searah, artinya kenaikan nilai Kebisingan akan direspon dengan naiknya Produktivitas Kerja Karyawan. Besarnya nilai koefisien ini bisa disimpulkan bahwa, jika nilai Kebisingan naik sebesar satu satuan, maka Produktivitas Kerja Karyawan akan naik sebesar 0,294 satuan dengan asumsi variabel yang lain konstan. Hasil Uji hipotesis menunjukkan bahwa t hitung menujukkan bahwa sebesar -0,294 dengan tingkat signifikansi dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,005. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa hipotesis terbukti diterima

5).Uji Koefisien Korelasi (r)

Untuk mengetahui keeratan hubungan antarvariabel digunakan analisis korelasi simultan. Hal ini untuk mengetahui secara dini apakah hubungan antara variabel bebas yang dengan variabel terikat yang dianalisis kuat atau rendah dan searah atau tidak. Karena apabila hubungan tersebut kuat dan searah, maka analisis selanjutnya dapat dilakukan. Sebaliknya apabila hubungan yang dianalisis lemah maka dapat dipastikan pengaruh antarvariabel juga sangat rendah. Berdasarkan hasil olah data menggunakan Software SPSS dapat diketahui nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,937. Berdasarkan nilai ini dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat cukup kuat. Untuk mengetahui kontribusi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan koefisien determinasi, yaitu koefisien korelasi dikuadratkan sehingga diperoleh koefisien determinasi sebesar 87.8%. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel terikat dipengaruhi oleh variabel bebas yang digunakan dalam penelitian sebesar 87,8%, dan 12,2% sisanya dipengaruhi oleh variabel yang lain.

Untuk mengetahui keeratan hubungan antara tiap variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan analisis korelasi parsial. Hal ini untuk mengetahui secara dini apakah hubungan antara tiap variabel bebas yang dengan variabel terikat yang dianalisis kuat atau rendah dan searah atau tidak.

6). Variabel Dominan

Hasil uji menunjukkan bahwa variabel yang dominan dominan berpengaruh terhadap suatu variabel terikat dapat dilihat dari nilai koefisien regresi (b), korelasi parsial (r) dan nilai uji t. Hasil uji menunjukkan bahwa penelitian menunjukkan bahwa Pewarnaan berpengaruh paling dominan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

4.PEMBAHASAN

Setiap organisasi apapun bentuknya (misal sekolah) senantiasa berupaya dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan efektif dan efisien. Namun, pada umumnya keberhasilan mencapai tujuan organisasi pendidikan tidak semudah yang direncanakan. Masalah peningkatan produktivitas kerja karyawan merupakan masalah yang sangat penting dan perlu mendapat perhatian dalam rangka pencapaian keberhasilan tujuan organisasi institusi pendidikan yang optimal. Meningkatkan produktivitas kerja seorang karyawan jelas akan memberikan keuntungan yang besar bagi organisasi

Perlu diketahui bahwa tingkat produktivitas kerja seorang karyawan dengan karyawan lain tidak sama, karena banyaknya faktor yang mempengaruhi mrk dalam bekerja. Setiap organisasi pendidikan seperti politeknik selalu berusaha mencapai peningkatan keberhasilan kerja. Salah satunya adalah peningkatan produktivitas kerja karyawan. Namun produktivitas kerja juga dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat menyebabkan berfluktuasinya produktivitas kerja karyawan. Salah satunya adalah lingkungan kerja.

Produktivitas kerja merupakan suatu istilah yang sering digunakan dalam perencanaan pengembangan organisasi Produktivitas kerja pada organisasi institusi pendidikan di Politeknik sebenarnya dapat dipaksakan, namun hal ini dapat mematikan semangat kerja karyawan dan merosotnya kualitas hasil produksi manusia sebagai tenaga kerja yang merupakan faktor utama dalam menentukan produktivitas. Sehingga perlu adanya perlakuan khusus sesuai dengan keadaan karyawan yang bersangkutan.

(9)

Jurnal Perspektif Bisnis, Vol. 1 No.2 , Bulan Desember 2013, ISSN: 2338-5111

111

Banyak faktor yang diperkirakan mampu mempengaruhi naik atau turunnya produktivitas kerja atau karyawan, misalnya upah, keamanan, dan perlindungan di dalam pekerjaan, motivasi, lingkungan kerja, promosi dan lain-lain. Produktivitas dapat dicapai sebagaimana yang diharapkan bila atau karyawan memiliki kesediaan untuk bekerja dengan penuh semangat dan tanggung jawab. Kesediaan itu sendiri tidak timbul dengan sendirinya. Kesediaan bekerja tumbuh bila kebutuhan karyawan secara fisik maupun nonfisik, ekonomis maupun psikologis terpenuhi. Sebaliknya, bila kedua kebutuhan utama tersebut tidak dapat dipenuhi oleh pimpinan organisasi pendidikan produktivitas kerja cenderung rendah atau menurun.

5.KESIMPULAN

Kesimpulan penelitian ini adalaha :

a. Secara parsial pewarnaan (X1),

pertukaran udara (X3), keamanan

(X5), dan kebisingan (X6) berpengaruh

signifikan terhadap produktivitas kerja (Y) karyawan. Sedangkan kebersihan (X2) dan penerangan (X4)

secara parsial tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja (Y) dan Hal ini berarti hipotesis pertama penelitian terbukti. Khusus untuk kebersihan (X2) dan penerangan (X4),

hipotesis pertama penelitian tidak terbukti.

b. Secara simultan pewarnaan (X1),

pertukaran udara (X3), keamanan (X5)

dan kebisingan (X6) berpengaruh

signifikan terhadap produktivitas kerja (Y) di Politeknik Negeri Batam. Hal ini berarti hipotesis kedua terbukti dan diterima

c. Pewarnaan (X1) merupakan variabel

yang paling dominan berpengaruh terhadap produktivitas kerja (Y)

DAFTAR PUSTAKA Ahyari, Agus. 2006. Intisari Manajemen. PT.

Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Edisi Revisi VI Yogyakarta, Rineka Cipta.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2000. Perilaku

Konsumen. Edisi Revisi. PT. Refika

Aditama. Bandung.

Nitisemito, Alex S. 2001. Manajemen

Personalia. Ghalia Indonesia.

Jakarta. (di artikel tahun 2001) Ravianto. 2000. Produktivitas Perusahaan.

Edisi Kedua. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Riduwan 2004. Metode dan Teknik Menyusun Thesis. Cetakan kedua. Alfabeta. Bandung

Saksono. 2000. Produktivitas Kerja Perusahaan. Edisi Kedua. PT. Bina

Aksara. Jakarta. (artikel tahun 2000) Sedarmayanti. 2001. Manajemen Perusahaan.

Edisi Ketiga. BPFE. Yogyakarta. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2006.

Metode Penelitian Survai.

Yogakarta Pustaka LP3S

Sugiono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Edisi ke tigabelas. Bandung. Penerbit Alfabeta Sugiono. 2010. Metode Penelitian

Administrasi. Edisi ke tigabelas. Bandung. Penerbit Alfabeta Swastha, Basu. dan Irawan. 2004. Manajemen

Pemasaran. Edisi Pertama. BPFE.

Yogyakarta. (artikel tahun 2004) Umar, Husein. 2002. Metode Riset Perilaku

Organisasi. PT Gramedia Pustaka.

Gambar

Gambar  2  menunjukkan      frekuensi  dan  prosentase  profil  responden  berdasarkan usia

Referensi

Dokumen terkait

Peran Akuntansi Sektor Publik Peran akuntansi pada organisasi sektor publik adalah untuk: (1) Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisien,

1) KUR melalui lembaga linkage dengan pola channeling berdasarkan dengan lampiran Permenko No. 8 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat:.. Lembaga

pada umumnya berada dalam kategori tingkat kebugaran rendah 43%, hasil tersebut menekankan bahwa aktivitas sehari-hari mahasiswa yang sedang studi di perguruan tinggi

Penutup  2.  Mengundang  pertanyaan/tanggapan  maupun komentar.  3.  Memberikan beberapa buah  pertanyaan secara acak  kepada beberapa mahasiswa. 

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Current Ratio (CR) dan Return on Assets (ROA) Terhadap Return

Kecepatan yang dimaksud adalah kecepatan pembangunan aplikasi menggunakan metode RAD, dibandingkan pembangunan aplikasi menggunakan metode RAD yang di buat oleh

Kegiatan pengabdian masyarakat dengan judul Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja Melalui Pelatihan Keterampilan Desain Grafis Sebagai Upaya Pengurangan Pengangguran di

13 Pemimpin yang lalai dalam tugasnya seperti tidak mau bermusyawarah dengan ahli ilmu dan agama menurut Ibn At}iyyah dan kelompok Malikiyah ia wajib diberhentikan,