• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Ajar & Panduan Praktikum STRUKTUR DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Buku Ajar & Panduan Praktikum STRUKTUR DATA"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Contents

Modul 1: Flowchart & PseudoCode ... 3

Modul 2: Pengantar Bahasa JAVA ... 12

Modul 3: Java Matrik ... 20

Modul 4: Sorting ... 24

(3)

Buku Ajar & Panduan Praktikum

STRUKTUR DATA

Tujuan,

1. Mahasiswa dapat memahami alur algoritma pemrograman menggunakan flowchart dan pseudocode

2. Mahasiswa dapat mengimplementasikan Mahasiswa dapat mengimplementasikan pemrograman Java dan Tools pendukungnya untuk menyelesaikan program komputasi. Modul Praktikum,

1. Flowchart dan Pseudocode 2. Pengantar Bahasa Java 3. Array dan matriks 4. Sorting

5. Binary Searching dan Sorting 6. Threading

Kebutuhan Software,

1. Java IDE :Netbeans Minimum V.6.0 atau Java Creator 2. Microsoft office atau Visio

(4)

Modul 1: Flowchart & PseudoCode

Tujuan Instruksi Khusus:

• Mahasiswa dapat memahami penggunaan standar diagram flowchart

• Mahasiswa dapat memahami penggunaan diagram flowchart untuk alur algoritma

Teori

1.1 Diagram Logika Flowchart

Untuk menggambarkan alur logika dalam komputasi digunakan standar dasar pemodelan yaitu menggunakan flowchart. Flowchart menunjukkan aliran proses dari awal sampai penyelesaian komputasi. Dalam standar yang lebih kompleks flowchart juga dapat dimodelkan dalam Unified Modelling Language (UML) yaitu menggunakan diagram activity. Dimana diagram activy adalah flowchart yang melibatkan berbagai interaksi pengguna ataupun domain sistem.

Standar model flowchart, Simbol Proses lojik

Process

Menunjukkan tahapan berjalannya proses komputasi

Predefined Process

Menunjukkan subproses atau subrutin dari berjalannya proses, atau proses didalam proses

Preparation

Menunjukkan langkah perulangan dari aliran suatu proses

Decision

Menunjukkan alternatif pemilihan keputusan proses

(5)

Alternate

Menunjukkan proses alternatif yang bisa digunakan diluar proses normal

Delay

Menunjukan penundaan proses

Manual Operation

Menunjukkan proses manual yang dilakukan oleh pengguna

Simbol Koneksi

Flow

Menunjukkan arah dan hubungan antar proses

Terminator

Menunjukkan akhir selesainya

keseluruhan proses

Connector

Menunjukkan hubungan antar bagian proses yang terputus

Or

Menunjukkan proses yang berbeda

Sum

Menunjukkan campuran proses yang bisa berjalan bersamaan

Merge

Menunjukan penggabungan proses

Extract

(6)

Simbol Input-Output

Data

Memberikan parameter input dan menghasilkan output (I/O)

Manual Input

Input manual

Display

Menunjukkan tampilan di Layar

Document

Menunjukkan output dokumen manual

1.2 Flowchart Algoritma

Untuk menunjukkan proses algoritma pemrograman sehingga mudah untuk dimengerti dapat menggunakan standar flowchart.

Percabangan, Percabangan Kondisi Terpenuhi? Aksi 1 Aksi lain Y T a b

(7)

Contoh logika,

• Jika suhu panas pakailah T-Shirt berwarna cerah, Jika suhu dingin pakailah jaket berwarna gelap.

Perulangan

Contoh logika,

• Selama 10 jam belajarlah didepan laptop untuk menguasai pemrograman.

• Sejauh 10 langkah kedepan cobalah lihat kanan-kiri untuk mencari kunci motormu yang hilang. Kondisi Terpenuhi Aksi Y T Selama Kondisi b c

(8)

Contoh implementasi,

Dari masukan bilangan bulat 1..10 tentukan keluaran bilangan ganjil, dan genap.

Mulai

Masukan bilangan bulat input 1..10 input modulus 2 == 0 ? Masukkan daftar bilangan genap Y T Selama Kondisi input 1 10 Input <= 10 ? Tampilkan bilangan genap Tampilkan bilangan ganjil Masukkan daftar bilangan ganjil Selesai

(9)

1.3 PseudoCode

Pseudocode adalah metode penulisan bahasa inggris sederhana yang merepresentasikan lojik algoritma pemrograman. Pseudo berarti tiruan, sedangkan Code adalah kode program sehingga pseudocode bisa disebut sebagai kode tiruan dari program sebenarnya yang dituliskan dalam standar bahasa inggris untuk mendekatkan dengan perintah-perintah yang terdapat pada bahasa pemrograman.

Pada dasarnya struktur pseudocode hanya dibagi atas 6 perintah yaitu :

1. Sequence, memiliki cakupan perintah yang luas untuk perintah eksekusi proses,contoh diantara kata kunci yang sering digunakan

 Input: READ, OBTAIN, GET

Contoh: READ height; READ Weights; OBTAIN range; GET radius  Output: PRINT, DISPLAY, SHOW

 Perhitungan: COMPUTE, CALCULATE, DETERMINE  Inisialisasi: SET, INIT

 Counter: INCREMENT, DECREMENT, DELAY

2. While, digunakan untuk menyatakan perulangan dengan pengujian kondisi diawal (*lebih sesuai untuk perulangan tanpa batas yang tetap)

Contoh:

WHILE condition Sequence ENDWHILE

3. If-Then-Else, digunakan untuk menyatakan persyaratan lojik kebenaran atau disebut BOOLEAN. Contoh: IF condition THEN sequence 1 ELSE sequence 2 ENDIF

(10)

4. Repeat-Until, digunakan untuk menyatakan perulangan dengan pengujian kondisi akhir. Contoh:

REPEAT Sequence UNTIL condition

5. For, digunakan untuk menyatakan perulangan dengan batasan range sejumlah angka tertentu.

Contoh:

FOR count=0 TO 10 DO sequence

ENDFOR

6. Case, digunakan untuk pilihan kondisi tertentu, Contoh: CASE grade OF “A” : points = 4 “B” : points = 3 “C” : points = 2 “D” : points = 1 “F” : points = 0 ENDCASE

*Aturan dasar Penulisan pseudocode:

• Lebih mudah gunakan huruf kapital untuk menyatakan fungsi atau prosedur • Gunakan huruh kecil untuk penulisan variable

Contoh pseudocode untuk memasak Indomie Goreng: BEGIN

SET flavour IN plate

OBTAIN pan WITH 1l OF water SET pan IN stove

(11)

DELAY 30 Seconds SET indomie IN pan FOR 1..5 MINUTE DO

STIR-UP indomie ENDFOR

FILTER indomie AND water SET indomie IN plate

REPEAT

MIX indomie AND flavour UNTIL average

END

Instruksi Praktikum,

1. Pelajari teori terkait pembahasan, gunakan pemodelan sederhana dengan menggunakan M. Word untuk membuat flowchart

Tugas Pendahuluan,

1. Jawablah Pertanyaan berikut terkait algoritma:

 Apa yang dimaksud persyaratan kondisi...?, apa perbedaan pada penggunaan IF-THEN-ELSE dengan CASE. Ilustrasikan kondisi yang sesuai untuk penggunaan kedua pseudocode tersebut.

 Apa yang dimaksud dengan perulangan, jelaskan perbedaan pada perulangan dengan menggunakan WHILE, REPEAT-UNTIL dan FOR. Ilustrasikan kondisi yang sesuai untuk penggunaannya.

Tugas Praktikum,

1. Buatlah Flowchart dan PseudoCode untuk algoritma deret faktorial sebagai berikut, faktorial(5) = 1*2*3*4*5

2. Buatlah Flowchart dan PseudoCode untuk algoritma membuat Omlet Telur.

(12)

Modul 2: Pengantar Bahasa JAVA

Tujuan Instruksi Khusus:

• Mahasiswa dapat memahami penggunaan dasar bahasa pemrograman JAVA

• Mahasiswa dapat mentranslasikan flowcart dan pseudocode kedalam bahasa pemrograman JAVA

Bahasa pemrograman yang dijadikan implementasi eksekusi algoritma dalam praktikum ini adalah bahasa JAVA. Bahasa JAVA pada dasarnya adalah bahasa pemrograman berbasis obyek, namun dalam praktikum ini penggunaan obyek diminimalisir.

Konsep dasar JAVA yang perlu dikuasai pada modul ini adalah: 1. Pengenalan Tipe Data

2. Lojik persyaratan dan perulangan

Teori

1.1 Pengenalan Tipe Data

Tipe data merupakan jenis ukuran dan tipe dari register memori yang digunakan oleh variabel untuk menyimpan nilai operan tertentu didalam program.

Bentuk dasar tipe data dibagi atas dua jenis yaitu: 1. Tipe data Primitif,

Tipe data Primitif mulai dikenal pada bahasa pemrograman prosedural seperti: Pascal, C, atau Basic.

Dimana tipe data ini memiliki ukuran memori yang tetap dan pasti, diantaranya: m

• Integer : byte (8 byte), short (16 b), int (32 b), long (64 b)

• Floating point: float (32 byte), double(64 b), decimal(128 b), bigDecimal(256 b)

• Booleans: boolean(1 bit) • Characters: char(1 byte)

(13)

2. Tipe data komplek,

Yang digunakan pada praktikum ini hanya koleksi array, matriks dan List. Array dan matriks adalah tipe data koleksi atau deret kelompok yang bersifat statis sedangkan List bersifat dinamis.

Array,

public class array {

public static void main(String[] arg){ int index = 10;

int [] ary= new int[index]; ary[0] = 1;

ary[1] = 2; ary[3] = 100;

System.out.println("Array indeks keempat menyimpan nilai "+ary[3]);

} }

public class Primitif {

public static void main(String[] args) { String s = "Hello Java, I Love You ....";

char c = 'a'; int i = 1;

double f = 0.5; double d = i/f;

System.out.println("Hasil Bagi "+i+" : "+f+" = "+d); }

(14)

Matriks,

List,

public class Listi {

public static void main(String[] args) { List<Integer> l = new ArrayList(); l.add(1); l.add(2); l.add(1000); for (Integer i : l) { System.out.print(i); } } }

public class Matriks {

public static void main(String[] arg){ int bar = 10;

int kol = 10;

double [][] matrik = new double[bar][kol]; matrik[0][0] = 1; matrik[0][1] = 0; matrik[1][0] = 0; matrik[1][1] = 1; } }

(15)

1.2 Lojik Percabangan dan Perulangan

Percabangan

Lojik percabangan digunakan untuk menentukan pilihan aliran program yang akan dieksekusi sesusi dengan kondisi yang ditentukan. Terdapat dua kombinasi percabangan yaitu IF-THEN-ELSE dan Switch-Case, contoh:

IF-THEN-ELSE

import java.util.ArrayList; import java.util.List;

public class percabangan {

public static void main(String[] args) {

List<Integer> genap = new ArrayList<>(); List<Integer> ganjil = new ArrayList<>(); for(int i=0; i<=100; i++){

if(i%2==0){ System.out.println("genap"); genap.add(i); } else{ System.out.println("ganjil"); ganjil.add(i); } }

System.out.println("Daftar bilangan genap: "); for(Integer i:genap){

System.out.println(i+","); }

System.out.println("Daftar bilangan ganjil: "); for(Integer i:ganjil){

System.out.println(i+","); }

} }

(16)

Switch-Case

public class switchcase {

public static void main(String[] args) { int month = 6;

String monthString; switch (month) {

case 1: monthString = "January"; break;

case 2: monthString = "February"; break;

case 3: monthString = "March"; break;

case 4: monthString = "April"; break;

case 5: monthString = "May"; break;

case 6: monthString = "June"; break;

case 7: monthString = "July"; break; // etc etc

default: monthString = "Invalid month"; break;

}

System.out.println(monthString); }

(17)

Perulangan

Terdapat tiga perulangan yang dapat digunakan di JAVA yaitu: While, do..While, dan For. While

Do-While

public class dowhile {

public static void main(String args[]){ int x = 10; do{ System.out.print("value of x : " + x ); x++; System.out.print("\n"); }while( x < 20 ); } }

public class whileloop {

public static void main(String args[]) { int x = 10; while( x < 20 ) { System.out.print("value of x : " + x ); x++; System.out.print("\n"); } } }

(18)

For

Instruksi Praktikum,

1. Pelajari teori terkait pembahasan, jalankan program contoh di Java IDE Netbeans

Tugas Pendahuluan,

1. Jawablah Pertanyaan berikut terkait penulisan bahasa java: • Sintaks apa sebagai pembatas BEGIN-END di Java • Apa perbedaan operator “=” dan”==” di JAVA • Apa perbedaan FOR statis dan FOR dinamis

2. Buatlah translasi dari flowchart preparation&decision kedalam penulisan program bahasa java

3. Apa yang dimaksud dengan koleksi, sebutkan dan jelaskan tipe data koleksi tersebut...!

Tugas Praktikum,

1. Buatlah program JAVA untuk algoritma deret faktorial sebagai berikut, faktorial(5) = 1*2*3*4*5

faktorial(4) = 1*2*3*4 faktorial(3) = 1*2*3

2. Buatlah program interaksi dengan input dan output untuk algoritma membuat Omlet Telur.

3. Buatlah program sebagaimana kasus pada modul 1 yang anda tentukan sendiri.

public class forloop {

public static void main(String args[]) { for(int x = 10; x < 20; x = x+1) { System.out.print("value of x : " + x ); System.out.print("\n"); } } }

(19)
(20)

Modul 3: Java Matrik

Tujuan Instruksi Khusus:

• Mahasiswa dapat memahami penggunaan algoritma pengolahan data matriks

Bahasa pemrograman yang dijadikan implementasi eksekusi algoritma dalam praktikum ini adalah bahasa JAVA. Bahasa JAVA pada dasarnya adalah bahasa pemrograman berbasis obyek, namun dalam praktikum ini penggunaan obyek diminimalisir.

Konsep dasar JAVA yang perlu dikuasai pada modul ini adalah: 1. Konsep array

2. Lojik perulangan 3. Pengenalan fungsi

Teori

3.1 Pengertian Matriks

Matriks adalah himpunan scalar dengan susunan segi empat siku-siku. Bilangan-bilangan dalam susunan tersebut dinamakan entri dalam matriks. Jika A adalah sebuah matriks, maka akan menggunakan

a

ij untuk menyatakan entri yang terdapat di dalam baris i dan kolom j dari matriks A.

Secara umum matriks dituliskan sebagai berikut:

3.2 Operasional Matriks Penjumlahan Matriks

Operasional Penjumlahan matriks hanya bisa dilakukan untuk atriks dengan ukuran dimensi yang sama. Jika A dan B adalah sembarang dua matriks yang ukurannya sama, maka jumlah adalah matriks yang diperoleh dengan menambahkan bersama-sama entri yang bersesuaian dalam kedua matriks tersebut.

(21)

Contoh:

Perkalian Matriks

Perkalian matriks hanya dapat dilakukan untuk matriks sembarang dengan dimensi kolom matriks pertama sama dengan baris matriks berikutnya. Sedangkan hasil perhalian adalah penjumlahan antar perkalian entri baris matriks pertama dengan kolom matriks berikutnya.

Contoh:

Perkalian entri antara baris dengan kolom: Baris ke-1 x kolom ke-1,

X11 = (1.2) + (3.3) + (4.1) = 15 Baris ke-1 x kolom ke-2, X12 = (1.4) + (3.6) + (4.3) = 34 Baris ke-2 x kolom ke-1, X21 = (3.2) + (2.3) + (5.1) = 17 Baris ke-2 x kolom ke-2, X22 = (3.4) + (2.6) + (5.3) = 39

(22)

3.3 Matriks Java

Matriks dijava direpresentasikan dalam array dua dimensi,

tipe_data [ ][ ] variable = new tipe_data[ukuran baris][ukuran kolom]

contoh:

3.4 Fungsi dan Prosedur

Fungsi dalam bahasa pemrograman adalah bagian struktur sub-program atau sub-rutin atau dalam standar flowchart adalah predefined process yang memiliki kegunaan secara spesifik. Pembuatan fungsi dan prosedur digunakan untuk meningkan reusabilitas fungsi program, sehingga penulisan program dapat lebih efisien ketika digunakan kembali. Secara garis besar pembeda fungsi dan prosedur hanya ada dan tidak adanya nilai kembalian, dimana fungsi memiliki nilai kembalian sedangkan prosedur tidak.

Fungsi Contoh:

public double[][] entri_matriks(){ int m = this.bar;

int n = this.kol;

double [][] r = new double[bar][kol]; for(int i=0; i<m; i++){

for(int j=0; j<n; j++){

System.out.print("Masukan Baris ke-"+i+" Kolom ke-"+j+" ="); Scanner s = new Scanner(System.in);

double x = s.nextInt(); r[i][j] = x; } } return r; }

public class Matriks {

public static void main(String[] arg){ int bar = 10;

int kol = 10;

double [][] matrik = new double[bar][kol]; matrik[0][0] = 1; matrik[0][1] = 0; matrik[1][0] = 0; matrik[1][1] = 1; } }

(23)

Prosedur

Instruksi Praktikum,

1. Pelajari teori terkait pembahasan, jalankan program contoh di Java IDE Netbeans

Tugas Pendahuluan,

1. Jawablah Pertanyaan berikut terkait penulisan bahasa java: • Apa itu fungsi ? kapankah fungsi secara tepat digunakan • Apa itu prosedur ? kapankah prosedur secara tepat digunakan • Apa persamaan dan perbedaan antara larik dan matrik Tugas Praktikum,

1. Buatlah flowchart dan pseudocode Penjumlahan matrik

2. Buatlah program dengan komponen fungsi dan prosedur untuk penjumlahan matrik 3. Buatlah program dengan komponen fungsi dan prosedur untuk perkalian matrik

public void show_matriks(double[][] matrik){ for(int i=0; i<this.bar; i++){

System.out.print("|"); for(int j=0; j<this.kol; j++){ System.out.print(" "+matrik[i][j]); } System.out.println("|"); } }

(24)

Modul 4: Sorting

Tujuan Instruksi Khusus:

• Mahasiswa dapat memahami penggunaan sorting pada data array

Pemilihan pengunaan algoritma sangat menentukan efisiensi baik pada penggunaan ruang meori maupun kecepatan komputasi. Pada modul ini mahasiswa mempelajari beragam algoritma sorting yang menentukan kecepatan komputasi yang diperlukan saat eksekusi program.

Konsep dasar JAVA yang perlu dikuasai pada modul ini adalah: 1. Array

2. Preparation & decision 3. Void

Teori

Pengertian Sorting

Sorting merupakan salah satu algoritma terpenting dalam pengolahan data. ditujukan untuk mengurutkan data sesuai dengan nilai yang terdapat pada tiap-tiap indeks. Sorting dibagi menjadi dua pola yaitu ascending yang terurut dari nilai terkecil sampai nilai terbesar dan descending yang terurut terbalik dari besar ke kecil.

Sedangkan metode sorting yang dipelajari adalah sorting dasar pada data primitif array yang terdiri atas bubble sorting, selection sorting, insertion sorting. Dari ke-3 algoritma sorting ini dilakukan analisa untuk mengukur kinerja kecepatan dari masing-masing algoritma.

Bubble Sorting,

Merupakan algoritma sorting yang paling sederhana dengan melakukan pertukaran data antar indeks pada keseluruan indeks secara terus-menerus sampai tidak terjadi pertukaran yang menandakan semua data yang tersimpan telah terurut.

(25)

Contoh operasional bubble sort descending 4 2 3 5 1 6 4 3 5 2 6 1 4 5 3 6 2 1 5 4 6 3 2 1 5 6 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1

Procedure BubbleSort(array OF number) BEGIN

WHILE (flag IS TRUE) SET flag IS FALSE

FOR j = 0 TO Length of array DO

IF number [j] < number [j+1] THEN temp = number [j] number [j] = number [j+1] number [j+1] = temp flag = true ENDIF ENDFOR ENDWHILE END

(26)

Insertion Sorting,

Merupakan algoritma sorting dengan melokalisir deret yang disorting, sehingga pada deret array akan dibagi menjadi dua yaitu: area tersorting dan area tidak tersorting.

Contoh operasional insertion sort descending key 4 2 3 5 1 6 4 2 3 5 1 6 4 3 2 5 1 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1 6 6 5 4 3 2 1

Procedure InsertionSort(array OF number) BEGIN

SET i,j,key as number

FOR j = 1 TO Length of array DO key = number [ j ]

FOR i = j-1 DOWN TO 0 AND number [ i ] < key DO number [i + 1] = number [ i ]

ENDFOR

number [i + 1] = key ENDFOR

(27)

Selection Sorting,

Merupakan algoritma sorting yang mengkombinasikan pencarian dan pengurutan. Pada pengurutan descending pertukaran dilakukan dengan melakukan pencarian indeks nilai terkecil, setelah didapatkan nilai terkecil ditempatkan pada posisi indeks yang terakhir dan berlaku sebaliknya untuk ascending.

Procedure SelectionSort(array OF number) BEGIN

SET i, j, first, temp is number

FOR i = length OF array DOWN TO 1 DO first = 0

FOR j = 1 TO i DO

IF (number [ j ] < number [ first] ) first = j

ENDIF

temp = number[ first ]

number[ first ] = number[ i ];

number[ i ] = temp;

ENDFOR ENDFOR

(28)

Contoh operasional insertion sort descending first 4 2 3 5 1 6 first 4 6 3 5 1 2 first 4 6 5 3 1 2 first 4 6 5 3 2 1 first 5 6 4 3 2 1 first 6 5 4 3 2 1

Untuk mendapatkan lama waktu berjalanya program dapat digunakan program pendeteksi awal dan start program dalam skala timemillis contoh dengan kecepatan nano-time.

long now = System.nanoTime(); {algorithm}

long after = System.nanoTime(); long delta_time = after-now;

(29)

Instruksi Praktikum,

1. Pelajari teori terkait pembahasan, jalankan program contoh di Java IDE Netbeans

Tugas Pendahuluan,

1. Jawablah Pertanyaan berikut :

• Apakah efisiensi kecepatan kompilasi dan menjalankan program dipengaruhi oleh algoritma ?

• Apakah ruang memori yang dialokasikan untuk menjalankan program juga dipengaruhi oleh algoritma ?

2. Bagaimana cara bisa mengukur kecepatan suatu algoritma program dan bisa membandingkannya dengan algoritma program lainnya ?

Tugas Praktikum,

1. Buatlah program java yang mempraktikan algoritma sorting Bubble, Insertion dan Selection !

2. Buatlah program untuk menguji kecepatan algoritma tersebut untuk mensorting 10,100,1000,10000, dan 1000000 data integer acak. Buatlah table perbandingan kecepatan masing-masing sorting Bubble, Insertion dan Selection.

(30)

Modul 5: Binary Sorting dan Searching

Tujuan Instruksi Khusus:

• Mahasiswa dapat memahami penggunaan sorting dan searching pada data array secara binary serta penerapan metode rekursif

Konsep dasar JAVA yang perlu dikuasai pada modul ini adalah: 1. Metode

2. Rekursif

Teori

Binary Sorting

Sorting sebelumnya menerapkan algoritma sekuensial dalam melakukan pengurutan dimana analisa time complexity bigO dari algoritma tersebut cenderung N2 dari jumlah data N, maka untuk berikutnya digunakan pendekatan sorting secara binary untuk mengurangi bigO menjadi Nlog2N.

Untuk algoritma yang kompleks pada operasional binary, metode rekursif sangat efektif untuk mengganti operasi perulangannya. Metode rekursif menggantikan perulangan dengan melakukan pemanggilan method secara berulang sampai ditemukan solusi terkecil yang merupakan akhir dari sebuah permasalahan perulangan.

Algoritma Iteratif dan Rekursif

Untuk menyelesaikan permasalahan perulangan didalam algoritma pemrograman dapat menggunakan dua metode yaitu iteratif dan rekursif. Iteratif merupakan penyelesaian umum untuk penyelesaian perulangan baik untuk perulangan dengan batasan pasti menggunakan statemen For ataupun tanpa batasan pasti menggunakan While. Berbeda dengan iteratif, rekursif tidak memiliki statemen penggunaan perulangan tetapi perulangan dilakukan dengan pemanggilan methode secara berulang sampai ditemukan solusi dasar dari sebuah permasalahan.

(31)

Contoh untuk menyelesaikan permasalahan faktorial sederhana berikut dapat dibedakan solusi untuk iteratif dan rekursif.

Persamaan n! = faktorial(n) :

Untuk solusi faktorial menggunakan iteratif dapat ditentukan sebagaimana algoritma berikut pada Gambar 1.

Gambar 1, Listing program solusi faktorial secara iteratif

Sedangkan solusi faktorial menggunakan rekursif dapat ditentukan sebagaimana algoritma berikut pada Gambar 2.

public int iteration(int n){ int result=1;

if(n==0){

return result; }

else{

for(int i=n; i>0; --i){ result *= i;

} }

return result; }

(32)

Gambar 2, Listing program solusi faktorial secara rekursif

Secara umum setiap permasalahan perulangan dapat dilakukan secara iteratif maupun rekursif, namun dari efektivitas program memiliki kecenderungan bahwasanya untuk solusi permasalahan yang sederhana, proses yang kecil serta penyelesaian dengan batasan pasti direkomendasikan untuk menggunakan iteratif. Sedangkan untuk solusi permasalahan yang komplek dan tanpa batasan pasti menggunakan rekursif.

Binary Sorting (Quick Sort)

Algoritma pengurutan yang menerapkan metode binary adalah Quick Sort. Pengurutan menggunakan Quick sort dilakukan dengan membagi deret menjadi dua bagian kiri dan kanan oleh pivot. Untuk operasional ascending, dimana bagian kiri dianggap kumpulan nilai yang lebih kecil dari pivot dan kanan lebih besar dari pivot. Apabila terdapat nilai yang lebih besar pada bagian kiri maka perlu ditukar dengan bagian kanan dari pivot atau sebaliknya. Proses dilakukan secara rekursif sampai pergeseran nilai indeks kiri lebih besar dari indeks kanan yang menandakan semua telah terurut.

i pivot j 6 5 4 3 2 1 i pivot j 1 5 4 3 2 6 i pivot j 1 5 4 3 2 6 i,pivot j 1 2 4 3 5 6

public int recursion(int n){ if(n==0){ return 1; } else return n * recursion(n-1); }

(33)

i,pivot j 1 2 4 3 5 6 i,pivot j 1 2 3 4 5 6 i, pivot, j 1 2 3 4 5 6

Listing program Java Quick Sort public class QuickSorting {

public void asc(int[] data, int left, int right) { int pivot = data[left + (right - left) / 2]; int i = left;

int j = right; while (i <= j) {

while (data[i] < pivot) { i++;

}

while (data[j] > pivot) { j--; } if (i <= j) { int temp=data[i]; data[i]=data[j]; data[j]=temp; i++; j--; } } if(left < j) asc(data,left,j); if(i < right) asc(data,i,right); } }

(34)

Binary Searching

Algoritma binary searching pada array hanya bisa diimplementasikan pada data yang sudah terurut. Dimana pencarian dilakukan dengan membagi data berdasarkan pivot indeks tengah sampai ditemukan atau pencarian berhenti karena indeks kiri > dari indeks kanan yang menandakan tidak ditemukannya data.

Cari nilai 5 didalam data,

i pivot j 1 2 3 4 5 6 i pivot j 1 2 3 4 5 6 i, pivot j 1 2 3 4 5 6 i pivot j 1 2 3 4 5 6

pivot ditemukan data yang dicari

1 2 3 4 5 6

Instruksi Praktikum,

1. Pelajari teori terkait pembahasan, jalankan program contoh di Java IDE Netbeans

Tugas Pendahuluan,

1. Jawablah Pertanyaan berikut :

• Apa yang dimaksud dengan perulangan secara Rekursif ?

• Kapan rekursif sesuai untuk digunakan daripada menggunakan iterative ?

• Apa perbedaan kecepatan kompleksitas waktu bigO antara operasional sekuensial dengan binary?

Tugas Praktikum,

1. Buatlah program java yang mempraktikan algoritma sorting Quck Sort dan Mergesort. 2. Buatlah program binary searching secara iteratif dan rekursif.

(35)

Referensi

1. Mark A l l e n Weiss. Data Structures and Algorithm Analysis in Java, Florida International University, Pearson 2012.

2. Michael T. Goodrich,

Roberto Tamassia

. Data Structures and Algorithms in Java Fifth Edition International Student Version , Department of Computer Science University of California, Irvine, John Willey & Son 2011.

3. Mathbits.com, http://mathbits.com/MathBits/Java/arrays/arrays.htm, Diakses 11/11/2013.

Referensi

Dokumen terkait

Chondroblastoma merupakan tumor jinak yang memproduksi matriks ampofilik sampai eosinofilik yang seringkali mengenai epifisis tulang panjang pada pasien berusia muda

Turbin angin cross-flow berasal dari konsep turbin air banki dapat menjadi alternatif untuk mengekstrak energi potensial angin menjadi energi listrik.Turbin cross-flow

Secara umum proses watermarking pada file citra ditunjukkan pada Gambar 2.1 dimana file citra disisipi dengan watermark menggunakan kunci sebagai sarana

Jika Anda tidak dapat membagikan video, gunakan poster (Lampiran B) atau bacakan naskahnya (Lampiran E) dan minta siswa untuk mengikuti proses yang sama untuk mengetahui

Nadiah Oryza Shabrina (2017) menyam- paikan dalam penelitiannya bahwa Indonesia tidak terlibat secara langsung dalam konflik yang terjadi, namun dampak konflik terhadap

relevan dari setiap laporan kepatuhan atau penilaian yang disampaikan kepada FTC (Federal Trade Commission). Kerangka kerja Privacy Shield bertujuan agar program dapat

Oleh karena itu dilakukan penelitian audit energi di Rumah Sakit Angkatan Laut dr.Ramelan Surabaya dengan tujuan untuk mengetahui profil penggunaan energi, untuk