• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV METODE PENELITIAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

4.1. Metode, Desain dan Teknik Penelitian 4.1.1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Metode survey menurut Kerlinger, sebagaimana dikutip Sugiono (2010:7), adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut. Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Survey dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan kuesioner terstruktur kepada responden dengan desain alternative jawaban yang telah tersedia.

4.1.2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi desain Penelitian Deskriptif, Komparatif dan Kausalitas. Penelitian deskriptif bertujuan utama menggambarkan sesuatu (Istijanto, 2006:20). Desain Penelitian ini disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis tentang informasi ilmiah yang berasal dari subyek atau obyek penelitian (Sanusi, 2011:13). Penelitian deskriptif berfokus pada penjelasan sistematis tentang fakta yang diperoleh saat penelitian dilakukan. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat

(2)

perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain (Sugiono, 2010:11).

Dalam penelitian ini juga dilakukan analisis komparatif. Penelitian Komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Disini variabelnya masih sama dengan penelitian variabel mandiri, tetapi untuk sampel yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda (Sugiono, 2010: 11). Analisis perbandingan bertujuan untuk menguji ada-tidaknya perbedaan nilai antara dua kelompok yang diteliti. Kelompok disini bisa berupa kelompok responden maupun kelompok jawaban (Istijanto, 2006:101).

Terakhir, penelitian ini juga melakukan analisis kausalitas. Desain Penelitian Kausalitas adalah desain penelitian yang disusun untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan sebab-akibat antar variabel. Dalam desain ini, umumnya hubungan sebab akibat tersebut sudah dapat diprediksi oleh peneliti, sehingga peneliti dapat menyatakan klasifikasi variabel penyebab, variabel antara dan variabel terikat (Sanusi, 2011:14). Penelitian kausal merupakan riset yang bertujuan utama untuk membuktikan hubungan sebab akibat atau hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang diteliti (Istijanto, 2006:21).

4.1.3. Teknik Penelitian

Data yang diperoleh dari hasil kuesioner dianalisis secara kuantitatif. Karena pilihan jawabannya sudah terstruktur atau tertentu, maka jawaban (data) yang terkumpul tersebut akan berkisar pada alternative tersebut. Selanjutnya peneliti dapat melakukan proses pengkuantitatifan data, yaitu mengubah data

(3)

semula menjadi data berupa angka (Istijanto, 2006:42). Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan beberapa metode analisis dengan bantuan program SPSS versi 20.

a. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi di mana sampel diambil. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, mean (pengukuran tendensi sentral), perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan prosentase (Sugiono, 2010:169-170). Analisis deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsikan profil variabel dalam penelitian ini, yaitu instrumentalitas serikat pekerja dan produktivitas pekerja.

b. Uji Beda Rata-rata

Sebagaimana telah diuraikan diatas, bahwa penelitian ini juga dilakukan untuk menganalisis ada atau tidaknya perbedaan produktivitas karyawan antara karyawan yang bergabung dan tidak bergabung dalam suatu serikat pekerja, sebagaimana tersebut pada hipotesis 1. Untuk menganalisis hal tersebut (hipotesis 1), maka digunakan teknik uji beda rata-rata dua kelompok sampel yang

(4)

berlainan, menggunakan teknik komparasi Uji Beda T-test sampel bebas (Independent Sample Test). Terdapat beberapa rumus t-test, Sugiono (2010:228): Rumus 1 :

Rumus 2 :

dengan pedoman penggunaan antara lain:

i. Bila jumlah anggota sampel n1 = n2, dan varian homogen (σ12 =σ22), maka

rumus 1 dan 2 dapat digunakan.

ii. Bila jumlah anggota sampel n1 ≠ n2, dan varian homogen (σ12 = σ22),

maka digunakan rumus 2.

iii. Bila jumlah anggota sampel n1 = n2, dan varian tidak homogen (σ12 ≠σ22),

maka rumus 1 dan 2 dapat digunakan.

iv. Bila jumlah anggota sampel n1 ≠ n2, dan varian tidak homogen (σ12 ≠σ22),

maka digunakan rumus 1.

Selanjutnya t hitung dibandingkan dengan t tabel dengan derajat keyakinan dk = n1 + n2 – 2. Bila t hitung lebih kecil dari t tabel, maka Ho diterima

(tidak terdapat perbedaan signifikan). Dengan bantuan program SPSS versi 20, hasil dari analisis ini akan menghasilkan temuan ada atau tidaknya perbedaan produktivitas karyawan antara karyawan yang bergabung dan tidak bergabung dalam suatu serikat pekerja.

t = Nilai distribusi t

(5)

Uji beda ini, disamping dilakukan terhadap variable produktivitas, juga dilakukan terhadap dimensi-dimensi dan indicator-indikator variabelnya.

c. Analisis Regresi Sederhana

Tujuan metode ini untuk memprediksi perubahan-perubahan di dalam variabel terikat (dependent variable) dikaitkan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam sejumlah variabel bebas (independent variable). Teknik analisis regresi sederhana digunakan sebagai alat analisis data untuk melihat pengaruh satu variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis 2. Hasil dari analisis ini akan menghasilkan temuan apakah instrumentalitas serikat pekerja memiliki pengaruh terhadap produktivitas karyawan yang bergabung dalam suatu serikat pekerja.

Bentuk umum persamaan regresi linier sederhana (Sanusi, 2011:132) dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = a + bX

Dimana, dalam penelitian ini: Y = Produktivitas Karyawan a = Konstanta

b = Koefisien regresi

X = Instrumentalitas Serikat Pekerja

Nilai b (koefisien regresi) dan a (nilai konstanta) dengan jumlah sampel sebanyak n dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

(6)

Pengujian hipotesis 2 dilakukan dengan menggunakan analisis regresi sederhana tersebut dengan langkah-langkah (Sanusi, 2011:134) sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternative dengan notasi:

Ho : b = 0 artinya Instrumentalitas Serikat Pekerja tidak memiliki pengaruh terhadap produktivitas

Ha : b ≠ 0 artinya Instrumentalitas Serikat Pekerja memiliki pengaruh terhadap produktivitas

2. Menghitung nilai t dengan derajat bebas n-2 dengan rumus t = b/Sb, dimana Sb merupakan standard error koefisien regresi

3. Membandingkan nilai thitung tersebut dengan nilai ttabel yang tersedia dengan

taraf nyata tertentu, misalnya 1%

4. Mengambil keputusan dengan kriteria berikut:

thitung < -ttabel atau thitung > ttabel; maka Ho ditolak, artinya koefisien regresi

yang diuji itu signifikan, atau dengan kata lain pengaruh Instrumentalitas Serikat Pekerja terhadap Produktivitas adalah bukan karena hal kebetulan semata, melainkan benar-benar nyata atau bermakna.

Koefisien Determinasi (R2) hampir sama dengan koefisien r2 (Sanusi, 2011:136). Pengujian koefisien determinan (r²) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen, r2 mengukur kebaikan sesuai (goodness of fit) dari persamaan regresi, yaitu memberikan persentase variasi total dalam variabel terikat (Y) yang dijelaskan oleh hanya satu variabel bebas (X). Nilai r merupakan koefisien korelasi yang dihitung dengan rumus :

(7)

Dimana r = koefisien korelasi; X = skor butir; Y = skor total butir; dan N = jumlah sampel. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ r² ≤ 1). Hal ini berarti bila r² = 0 menunjukan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, bila r² semakin besar mendekati 1 menunjukan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila r2semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin

kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Berdasarkan hasil analisis sebagaimana disebutkan diatas, maka selanjutnya ditarik kesimpulan penelitian yang merupakan jawaban dari identifikasi masalah penelitian.

Berdasarkan uraian diatas, maka metode, desain dan teknik penelitian ini dapat digambarkan sebagaimana Gambar 5.

4.2. Ruang Lingkup

Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis perbedaan produktivitas karyawan yang bergabung dan tidak bergabung dalam suatu serikat pekerja, serta pengaruh instrumentalitas serikat pekerja terhadap produktivitas karyawan yang tergabung dalam serikat pekerja, dengan mengambil data pada tahun 2013. Riset dilakukan terhadap pekerja sektor Ritel yang lokasi bekerjanya berada di Jakarta.

4.3. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2013, yaitu mulai sejak penyusunan proposal penelitian sampai dengan tahap pengumpulan, pengolahan dan analisis

(8)

data serta pembuatan laporan. Penelitian dilakukan terhadap pekerja/karyawan yang tergabung atau tidak tergabung dalam suatu serikat pekerja sektor Ritel yang lokasi bekerjanya berada di Jakarta.

Gambar 5. Metode, Desain dan Teknik Penelitian

Sumber : Sintesa dari metode penelitian

4.4. Variabel Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan kajian pustaka yang telah dilakukan, penelitian ini mengidentifikasikan variabel instrumentalitas serikat pekerja dan variabel produktivitas. Pada analisis asosiasi, Variabel terikat adalah Produktivitas, sedangkan variabel bebas yang digunakan adalah Instrumentalitas Serikat Pekerja. Sedangkan variabel produktivitas juga digunakan sebagai

Kesimpulan

Hasil

Teknik

Penelitian

Desain

Penelitian

Metode

Penelitian

Survey Deskriptif Tabel, Grafik, diagram, rata2, prosentase , histogram Profil Variabel Komparatif

Uji beda rata-rata

pembuktian hipotesis perbedaan produktivitas SP dan Non-SP Kesimpulan Kausalitas Regresi Sederhana pembuktian hipotesis Sebab akibat

(9)

variabel komparasi antara produktivitas karyawan ber-serikat pekerja dan karyawan non-serikat pekerja. Skala yang digunakan pada penelitian ini adalah Skala Likert yang memiliki nilai dari 1 sampai 4. Nilai 1 berarti sangat negatif, 2 negatif, 3 positif, 4 sangat positif. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena social (Sugiono, 2010:107). Skala Likert ini, sebagaimana dikemukakan Sekaran (2000:198), Sanusi (2011:56), Sugiono (2010:107), dan Istijanto (2006:81), menghasilkan data dengan skala interval.

Pada karyawan yang tidak tergabung dalam serikat pekerja, diberikan beberapa pertanyaan terkait seberapa besar keyakinan karyawan terhadap manajemen dalam menciptakan kondisi kerja yang lebih baik. Pertanyaan tersebut terkait dengan seberapa jauh keyakinan karyawan terhadap manajemen telah memberikan kondisi kerja yang baik, kemampuan menciptakan hubungan industrial yang berkeadilan dan harmonis, pemberian upah, kesempatan promosi, mendengar/mengakomodasi aspirasi para pekerja, menyelesaian perselisihan kerja, pemberian keamanan kerja, perlakuan dan pemberian peraturan kerja yang baik.

Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

Definisi konseptual merupakan penjelasan tentang konsep dari variabel yang diteliti. Sedangkan definisi opersional merupakan penjabaran konsep atau variabel penelitian dalam rincian yang terukur (indicator penelitian).

4.4.1. Variabel Produktivitas

(10)

Produktivitas karyawan merupakan ukuran kinerja karyawan yang mencakup pencapaian tujuan atau hasil (yang dapat dikaitkan sebagai efektivitas) dan penggunaan sumber daya manusia sebagai masukan yang dibutuhkan untuk mencapainya secara efisien (Sedarmayanti, 2009:58).

Efektivitas berkaitan dengan pencapaian unjuk kerja yang maksimal, dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu (Sedarmayanti, 2009:58).

Sedangkan efisiensi berorientasi pada masukan (Sedarmayanti, 2009:59) yang dalam hal ini terkait sikap mental (Sinungan, 2009:1) dengan indicator indicator yang dikembangkan oleh Gilmore dan Erich Fromm sebagaimana dikutip Sedarmayanti (2011:236) antara lain : tindakannya konstruktif, percaya pada diri sendiri, bertanggung jawab, memiliki rasa cinta terhadap pekerjaan, mempunyai pandangan ke depan, mampu mengatasi persoalan dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah-ubah, mempunyai kontribusi positif terhadap lingkungan, memiliki kekuatan untuk mewujudkan potensinya.

b. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini, produktivitas diukur berdasarkan persepsi produktivitas individu responden terhadap produktivitasnya.

Produktivitas karyawan adalah skor yang diperoleh dari jawaban responden terhadap instrument yang mengukur : (1) efektivitas (2) efisiensi. Tabel matriks variabel, dimensi, indicator dan nomor pertanyaan dapat di lihat pada Tabel 6.

(11)

Tabel 6. Operasionalisasi Variabel Produktivitas

Variabel Dimensi Indikator Skala Nomor

Butir Produktivitas Efektivitas Kualitas kerja

Kuantitas kerja Penggunaan waktu Interval Interval Interval 1-4 5-7 8-11 Efisiensi tindakannya konstruktif,

percaya pada diri sendiri, bertanggung jawab,

memiliki rasa cinta terhadap pekerjaan,

mempunyai pandangan ke depan,

mampu mengatasi persoalan dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah-ubah,

mempunyai kontribusi positif terhadap lingkungan,

memiliki kekuatan untuk mewujudkan potensinya Interval Interval Interval Interval Interval Interval Interval Interval 12 13 14 15 16 17-18 19 20

Sumber : Kajian Pustaka yang diolah 2013

Dalam penyusunan pertanyaan kuesioner dalam penelitian ini, indicator nomor 7, 11, 13, 15 dan 17 disusun sebagai pertanyaan negative (negatively worded questions), tujuannya adalah untuk meminimalkan kecenderungan responden memilih di salah satu pilihan skala (Sekaran, 2000:237). Tanggapan responden atas pertanyaan negative ini ketika datanya dilakukan pengkodean

(12)

(coding), maka skornya harus dibalik, sehingga semua pertanyaan nantinya menghasilkan data yang sama arahnya (Sekaran, 2000:306).

4.4.2. Variabel Instrumentalitas Serikat Pekerja

a. Definisi Konseptual

Menurut Jackson et. al. (2011:326), instrumentalitas serikat pekerja (union instrumentality) adalah nilai yang dimiliki serikat pekerja di mata para pegawai setelah para pegawai menimbang-nimbang kerugian dan keuntungan dengan kemungkinan dapat atau tidaknya serikat pekerja tersebut mendapatkan keuntungan. Semakin pegawai yakin bahwa serikat pekerja dapat memperoleh aspek-aspek kerja positif, semakin instrumental pula serikat pekerja di mata para pegawai dalam menghilangkan sebab-sebab ketidakpuasan mereka.

Variabel Instrumentalitas Serikat Pekerja, menurut Holley et. al. (2009:181), terkait dengan keyakinan secara umum dan keyakinan secara khusus. Variabel ini didasarkan pada indikasi-indikasi (Jackson et. al. (2011), Holley et. al. (2009), Undang-Undang No. 21 Tahun 2000) Instrumentalitas Umum dan Instrumentalitas Khusus.

b. Definisi Operasional

Instrumentalitas Serikat Pekerja adalah skor yang diperoleh dari jawaban responden terhadap instrument yang mengukur : Instrumentalitas Umum dan Instrumentalitas Khusus yaitu nilai yang dimiliki serikat pekerja di mata para pegawai.

Tabel matriks variabel, dimensi, indicator dan nomor pertanyaan dapat di gambarkan sebagaimana Tabel 7.

(13)

Tabel 7. Operasionalisasi Variabel Instrumentalitas Serikat Pekerja

Variabel Dimensi Indikator Skala Nomor Butir Instru menta litas Serikat Pekerja Instrumen talitas Umum

Keyakinan sebagai wakil pekerja dalam PKB

Keyakinan dalam penyelesaian perselisihan industrial

Keyakinan sebagai sarana hubungan industrial

Keyakinan sebagai penyalur aspirasi Keyakinan sebagai koordinator mogok kerja sesuai UU

Keyakinan sebagai wakil pekerja dalam memperjuangkan kepemilikan saham perusahaan Interval Interval Interval Interval Interval Interval 21 22 23 24 25 26 Instrumen talitas Khusus

Keyakinan atas upah yang lebih baik Keyakinan atas kondisi kerja yang lebih baik

Keyakinan atas keamanan kerja yang lebih baik

Keyakinan atas perlindungan dari manajemen yang lebih baik

Keyakinan atas promosi yang lebih baik Keyakinan atas peraturan kerja yang lebih baik Interval Interval Interval Interval Interval Interval 27 28 29 30 31 32 Sumber : Kajian Pustaka yang diolah 2013

4.5. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

(14)

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono, 2010:90). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan perusahaan dalam sektor ritel yang bekerja di Jakarta, baik yang tergabung dengan serikat pekerja maupun non serikat pekerja. Berdasarkan Berita Resmi Statistik Jakarta pada bulan Agustus 2012, jumlah pekerja pada sektor ini di Jakarta berjumlah 1.595.660 orang (BPS Provinsi DKI Jakarta, 2012).

Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan prosedur convinience sampling yakni memilih sampel yang mudah tersedia. Peneliti mencari karyawan yang mudah dijumpai atau mendatangi tempat para karyawan biasa berkumpul (Istijanto, 2006: 117). Dengan penggunaan metode ini maka responden yang menjadi sasaran untuk mendapatkan data primer nanti adalah karyawan pada level operasional, misalnya sales person, kasir dan bagian inventory.

Meskipun metode ini memiliki kelemahan terkait masalah generalisasi, tetapi dengan metode penarikan sampel yang seperti ini hasilnya dapat dijadikan batu loncatan (springboard) untuk penelitian lebih lanjut atau dapat dijadikan jalinan dengan temuan yang telah ada (allow links to be forged with existing finding in an area) (Bryman and Bell, 2007:198), dan merupakan cara terbaik untuk mendapatkan informasi dasar (basic information) secara cepat dan efisien (Sekaran, 2000:278).

Responden yang dipilih adalah pekerja/karyawan yang tergabung atau tidak tergabung dengan serikat pekerja. Karena jumlah proporsi antara pegawai berserikat pekerja dan non serikat pekerja tidak diketahui, maka untuk

(15)

menentukan jumlah sampel digunakan pendekatan sebagaimana disampaikan oleh Gay dan Diehl serta Roscoe.

Secara umum, Gay dan Diehl (1992:140-141), jumlah sampel minimal yang dapat diterima untuk suatu studi tergantung dari jenis studi yang dilakukan. Beberapa pedoman yang dianjurkan adalah:

 Jika penelitianya korelasional, sampel minimumnya adalah 30 sampel.  Apabila penelitian kausal-komparatif, sampelnya minimal sebanyak 30

subjek per group

Hal senada disampaikan oleh Roscoe sebagaimana dikutip oleh Sekaran dan Bougi (2009: 296-297), yang memberikan beberapa panduan untuk menentukan ukuran sampel yaitu :

 Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian

 Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat  Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran

sampel sebaiknya 10 kali lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian

 Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai dengan 20

Berdasarkan panduan diatas, maka Sampel yang akan diambil adalah sejumlah 100 sampel untuk pekerja berserikat pekerja dan 100 sampel untuk pekerja non serikat pekerja, sehingga total sampel adalah 200 sampel. Namun

(16)

untuk menghindari adanya drop out sample (ketidaklengkapan data), maka besaran jumlah tersebut adalah besaran jumlah minimal, sehingga kuesioner yang akan disebar nantinya adalah 250 kuesioner.

4.6. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diambil dengan menggunakan metode wawancara dengan kuesioner. Data sekunder didapat dari literatur atau dokumen-dokumen terkait tema penelitian. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Statistical Package for Sosial Science 20 for windows.

4.7. Teknik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan, maka prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian Kepustakaan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan bahan-bahan dari literature yang ada hubungannnya dengan penelitian, antara lain data hubungan industrial, data produktivitas pekerja, data jumlah pekerja, dan lain-lain.

2. Penelitian Lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung terhadap obyek yang diteliti melalui teknik penyebaran kuesioner. Dari kuesioner tersebut dapat diketahui profil responden serta tanggapan responden atas hal-hal yang menjadi obyek penelitian sebagaimana pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner tersebut. Data primer terkait instrumentalitas serikat pekerja dan produktivitas juga didapatkan melalui penyebaran kuesioner ini.

(17)

4.8. Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliable merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliable (Sugiono, 2010:137).

Validitas instrumen ditentukan dengan mengorelasikan antara skor yang diperoleh setiap butir pertanyaan atau pernyataan dengan skor total. Jika skor tiap butir pernyataan atau pertanyaan berkorelasi secara signifikan dengan skor total pada tingkat alfa tertentu (misalnya 1%) maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur itu valid. Validitas yang diperoleh dengan cara ini dikenal dengan validitas konstruk. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai korelasi adalah korelasi Pearson Product Moment yang dirumuskan sebagai berikut (Sanusi, 2011:77):

Dimana r = koefisien korelasi; X = skor butir; Y = skor total butir; dan N = jumlah sampel. Selanjutnya, jika nilai r hasil perhitungan lebih besar daripada r tabel, maka butir pertanyaan atau pernyataan tersebut valid.

(18)

Uji reliabilitas dilakukan setelah alat ukur dinyatakan valid. Uji reliabilitas digunakan untuk menguji alat ukur agar tidak menghasilkan bias (error free) dan mampu memberikan hasil pengukuran yang konsisten untuk beberapa butir pengukuran pada waktu yang berbeda. Pengukuran ini menggunakan uji reliabilitas dengan metode Cronbanch’s alpha. Sekaran (2000:312) mengelompokkan nilai Cronbach’s alpha sebagai berikut :

a. Cronbach’s alpha < 0,6 : reliability dianggap buruk

b. Cronbach’s alpha 0,6-0,79 : reliability diterima

c. Cronbach’s alpha 0,8-1,0 : reliability dianggap baik

4.9. Analisis Dimensi

4.9.1 Analisis Korelasi Pearson Dimensi antar Variabel

Analisis Dimensi merupakan analisis yang dilakukan untuk dapat mengetahui hubungan dimensi antar variabel bebas dengan variabel terikat. Untuk itu diperlukan matrik korelasi dimensi antar variabel sebagaimana Tabel 8.

Tabel 8. Matrik Korelasi Dimensi antar Variabel

Variabel Variabel Dimensi Y-1 Y-2 X-1 r x1y1 r x1y2 X-2 r x2y1 r x2y2 Produktivitas (Y) Instrumentalitas Serikat Pekerja (X)

Sumber : Sintesa dari metodologi penelitian

Dari matrik dimensi tersebut diatas dapat diketahui kuat/lemahnya hubungan antara dimensi satu dengan dimensi yang lain, dengan -1 r 1, dimana :

(19)

R ~ 1 : berarti hubungan sangat kuat dan positif

R ~ -1 : berarti hubungan sangat kuat dan negatif R ~ 0 : berarti hubungan lemah / tidak berhubungan.

4.9.2 Analisis Korelasi Konanikal Dimensi antar Variabel

Masing-masing dimensi variable akan dilakukan analisis korelasi konanikal. Menurut Siregar (2013), analisis korelasi kanonikal adalah model statistika multivariat yang memungkinkan identifikasi dan kuantifikasi hubungan antara dua himpunan variabel. Karena titik perhatian analisis ini adalah korelasi (hubungan) maka kedua himpunan tidak perlu dibedakan menjadi kelompok variabel tidak bebas dan variabel bebas. Pemberian label Y dan X kepada kedua variat kanonikal hanya untuk membedakan kedua himpunan variabel. Fokus analisis korelasi kanonikal terletak pada korelasi antara kombinasi linier satu set variabel dengan kombinasi linier set variabel yang lain.

Menurut Ghozali (2011:367), analisis korelasi kanonikal merupakan model statistik multivariate yang digunakan untuk menguji hubungan (korelasi) antara lebih dari satu set variabel dependen dan lebih dari satu set variabel independen. Pada analisis regresi berganda hanya memprediksi satu variabel dependen dengan lebih dari satu set variabel independen, sementara itu korelasi kanonikal secara simultan memprediksi lebih dari satu variabel dependen dengan lebih dari satu variable independen. Regresi berganda hanya mampu menganalisis satu variabel dependen, sedangkan Multivariate Analysis of Variance

(20)

(MANOVA) dapat digunakan hanya semua variabel independennya berskala non-metrik atau kategori. Satu-satunya cara adalah dengan korelasi kanonikal.

Tujuan analisis korelasi kanonikal dapat berupa:

1. Menentukan apakah dua set variabel tidak berhubungan satu sama lainnya (independen) atau sebaliknya menentukan besarnya/kuatnya hubungan antara dua set variabel tersebut.

2. Mentukan nilai tertimbang dari masing-masing set variabel dependen dan independen sehingga di dapat kombinasi linear dari set variable yang memberikan korelasi maksimum.

3. Menjelaskan sifat hubungan bila ada antara set variabel dependen dan set variabel independen, umumya diukur dengan kontribusi relatif dari masing-masing variabel terhadap fungsi kanonikalnya.

Dua variabel dependen akan dibuat menjadi satu komposit Dependent canonical variate dan dua variabel independen akan dibuat menjadi komposit Independent canonical variate. Korelasi kanonikal (Rc) akan mengukur kuatnya hubungan antara dua set multiple variabel (canonical variates). Canonical variate menggambarkan kombinasi linear optimal antara variabel dependen dan independen, sedangkan canonical correlation (Rc) menggambarkan kuatnya hubungan antar kedua variabel tersebut.

Dalam penelitian ini variable bebas yang digunakan adalah Instrumentalitas Umum (X1) dan Instrumentalitas Khusus (X2) (yang merupakan

(21)

efektifitas (Y1) dan efisiensi (Y2) (yang merupakan dimensi produktivitas),

sehingga dapat diilustrasikan sebagai berikut :

Seperti dalam teknik statistik lainnya, maka fungsi kanonikal yang akan dianalisis adalah fungsi yang memberikan koefisien korelasi kanonikal yang signifikan secara statistik. Jika fungsi kanonikal lainnya tidak signifikan, maka hubungan antara variabel tidak akan diinterpretasikan.

Interpretasi dilakukan dengan menganalisis fungsi kanonikal untuk menentukan pentingnya masing-masing variabel awal (original) di dalam hubungan kanonikal. Metode yang dapat digunakan yaitu:

1. Canonical weight (standardized coefficients)

Pendekatan tradisional untuk menginterpretasikan fungsi kanonikal adalah melihat tanda dan besaran dari canonical weight untuk setiap variable dalam canonical variate. Variabel yang memiliki angka weight relatif besar maka memberikan kontribusi lebih pada variate dan sebaliknya. Begitu juga dengan variabel yang memiliki nilai weight dengan tanda berlawanan menggambarkan hubungan kebalikan (inverse) dengan variabel lainnya dan variabel dengan tanda yang sama menunjukkan hubungan langsung.

2. Canonical loading (structure correlations)

Canonical loading saat ini banyak dipakai untuk interpretasi. Canonical loading atau sering disebut canonical structure mengukur korelasi linear

X1

X2

Y1

(22)

sederhana antara variabel awal (original) dalam variable dependen atau independen dan set canonical variate. Canonical loading mencerminkan variance bahwa observed variabel share dengan canonical variate dan dapat diinterpretasikan seperti faktor loading dalam menilai kontribusi relative setiap variabel pada setiap fungsi kanonikal.

Analisis kononikal dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS, dengan menuliskan sintaks SPSS menggunakan fasilitas macro, yang dieksekusi dalam jendela kerja SPSS Syntax Editor setelah dilengkapi dengan sintaks berikut (Ghozali, 2011:371-372):

MANOVA efektif_n efisien_n WITH umum khusus /DISCRIM ALL ALPHA(1)

/PRINT =SIGNIF(EIGEN DIMENR)

Baris pertama dari syntax memerintahkan prosedur MANOVA dan meminta SPSS untuk memasukkan variabel dependen efektifitas (efektif_n) dan efisiensi (efisien_n) dan variabel independen atau covariate dengan perinah WITH yaitu instrumentalitas umum (umum) dan instrumentalitas khusus (khusus). Baris kedua memerintahkan option DISCRIM yang akan menciptakan canonical variable dan canonical correlation (canonical function). Kemudian “All” memerintahkan SPSS untuk menghasilkan semua output. "Alpha(1)" memerintahkan SPSS memberikan output canonical correlation tanpa memandang tingkat signifikansi. Pada baris ketiga, output yang diinginkan adalah tingkat signifikasi untuk eigen vaule [SIGNIF(EIGEN)] dan canonical correlation [SIGNIF(DIMENR)].

Gambar

Gambar 5. Metode, Desain dan Teknik Penelitian  Sumber : Sintesa dari metode penelitian
Tabel 6.  Operasionalisasi Variabel Produktivitas
Tabel 7.  Operasionalisasi Variabel Instrumentalitas Serikat Pekerja
Tabel 8. Matrik Korelasi Dimensi antar Variabel  Variabel Variabel Dimensi Y- 1 Y- 2 X- 1 r   x 1 y 1 r   x 1 y 2 X- 2 r   x 2 y 1 r   x 2 y 2Produktivitas (Y)Instrumentalitas Serikat Pekerja (X)

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan penelitian adalah suatu proses yang sistematis dan analisis yang logis tehadap data untuk menentukan suatu tujuan tertentu, sedangkan metode merupakan

Organisasi membutuhkan beberapa perintah yang sudah pasti, misalnya peraturan dan prosedur, tetapi setiap individu karyawan juga membutuhkan kebebasan (apabila tanpa

Tujuan penelitian untuk mengetahui berapa persen kualitas pelayanan kredit mempunyai pengaruh yang nyata terhadap kepuasan nasabah Bank Mustaqim Sukamakmur di

Penataan ruang yang baik dapat dilakukan dengan cara yang tepat.. seperti halnya menata ruang sesuai dengan arus kerja,

Lampiran 5 Perhitungan Anava Kadar Glukosa Darah.. ( menit ke- 60) Kadar Glukosa Darah

Telah dilakukan penelitian mengenai daya antibakteri ekstrak biji mimba (Azadirachta indica A. Juss) dengan Streptococcus pyogenes penyebab infeksi pada tenggorokan

Kemudianberilah tanda silang (X) pada jawaban yang lebih sesuai dengan keadaan anda. Contoh : SS S TS

System flowchart describes work of the system in general. In prepocessing data is calculating training data to get mean, standard deviation and probability in each weather