• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI ZUBAIR DALAM MEMPERTAHANKAN KEKUASAAN DI DESA TABBINGJAI KECAMATAN TOMBOLO PAO KABUPATEN GOWA EKO ARIANTO. Nomor Stambuk:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI ZUBAIR DALAM MEMPERTAHANKAN KEKUASAAN DI DESA TABBINGJAI KECAMATAN TOMBOLO PAO KABUPATEN GOWA EKO ARIANTO. Nomor Stambuk:"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI ZUBAIR DALAM MEMPERTAHANKAN KEKUASAAN DI DESA TABBINGJAI KECAMATAN TOMBOLO PAO KABUPATEN

GOWA

EKO ARIANTO

Nomor Stambuk: 105641111216

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

(2)

ii

STRATEGI ZUBAIR DALAM MEMPERTAHANKAN KEKUASAAN DI DESA TABBINGJAI KECAMATAN TOMBOLO PAO KABUPATEN

GOWA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Pemerintahan

Disusun dan Diajukan Oleh

EKO ARIANTO

Nomor Stambuk: 105641111216

Kepada:

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

(3)

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Strategi Zubair dalam Mempertahankan Kekuasaan di Desa Tabbinjai Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa.

Nama Mahasiswa : Eko Arianto Nomor Stambuk : 1105641111216 Program Studi : Ilmu Pemerintahan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyetujui:

Pembimbing I

Dr. Amir Muhiddin, M.Si

Pembimbing II

Hardianto Hawing, ST., MA

Mengetahui

Dekan

Fisipol Unismuh Makassar

Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si

Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan

(4)
(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH Saya yang bertandatangan di bawahini :

Nama Mahasiswa : Eko Arianto Nomor Stambuk : 105641111216 Program Studi : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain atau telah ditulis/dipublikasikan orang lain atau melakukan plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari penyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sangsi akademik sesuai aturan yang berlaku, sekalipun itu pencabutan gelar akademik.

Makassar, 16 Maret 2020 Yang Menyatakan,

(6)

vi ABSTRAK

Eko Arianto. 2020. Strategi Zubair Dalam Mempertahankan Kekuasaan Kekuasaanya Di Desa Tabbinjai Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa. ( Dibimbing oleh Amir Muhiddin dan Hardianto Hawing).

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Zubair Dalam Mempertahankan Kekuasaan Di Desa Tabbinjai Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa. Menggunakan metode kualitatif dengan tipe fenomenologi. Sumber data, yaitu primer dan sekunder, jumlah informan 11 orang. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara serta dokumentasi. Analisis data meliputi Reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi kepala desa dalam mempertahankan kekuasaannya di desa Tabbinjai menggunakan strategi yang berifat simbolis, prosedural dan materil. 1). Simbolis yaitu: mendapatkan kekuasaan atau jabatan kepala desa dengan mempertahankan nilai- nilai tradisi, kebudayaandan keagamaan. Desa tabbinjai merupakan salah satu desa yang masih kental dengan tradisi dan adat istiadatnya, hal ini menjadikan para calon pemimpin di daerah tersebut menjadikan tradisi itu sebagai pendekatan kepada masyarakat di desa Tabbinjai untuk menarik simpati, sama halnya dengan yang dilakukan Pak Zubair, beliau melakukan pendekatan berupa pendekatan mempertahankan tradisi kebiasaan gotong royong antar warga desa Tabbinjai. Dalam sistem budaya dan agama yang di pertahankan seperti, maudu ( maulid Nabi Muhammad SAW ), melaksanakan kegiatan pesta panen di Bola Lompoa ( rumah besar ) dan tetap membuat halasuji pada setiap pernikahan yang memiliki tingkatan tersendiri sesuai dengan status masyarakat (golongan karaeng dan ata) dalam mempertahankan nilai-nilai budaya. 2). Prosedural yaitu: Dengan mencalonkan diri sebagai calon kepala desa dan memenangkan pemililah kepala desa. 3). Materil yaitu: Memperoleh kekuasaan dengan cara menjanjikan dan memberikan kesejahtraan kepada masyarakat. Seperti memberikan janji politik kepada masyarakat pada masa kampanye berupa menggratiskan biaya pajak bumi dan bangunan, membuka dan merintis jalan pertanian serta irigasi pertanian dan memberikan kesejahtraan kepada masyarakatnya dengan membantu menanggulangi ½ biaya pernikahan bagi warga desa Tabbinjai serta memberikan tumpangan gratis bagai warga Tabbinjai yang sakit kerumah sakit atau puskesmas..

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tiada kata paling indah yang patut di ucapkan seorang hamba kepada Sang Pencipta atas segala Cinta dan kasih-Nya yang tak terhingga serta nikmat-Nya yang tak berujung sehingga kita mampu melewati hari-hari yang penuh makna dan memberikan kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Zubair Dalam Mempertahankan Kekuasaan Di Desa Tabbinjai Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa” Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Ilmu Pemerintahan dari program studi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makssar. Saya menyadari bahwa untuk menyelesaikan tugas penyusunan skripsi ini tidaklah mudah, namun saya begitu banyak pihak yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Amir Muhiddin, M. Si, selaku pembimbing I dan Bapak Hardianto Hawing, ST., MA selaku pembimbing II, yang senantiasa meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarakan penuli, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Selanjutnya pada kesempatan ini, tak lupa penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya terutama kepada:

(8)

viii

1. Ibu Dr. Nuryanti Mustari, S. IP., M. Si dan bapak Ahmad Harakan, S.IP., M.Hi selaku ketua dan Sekretaris Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Ibu Dr. Hj Ihyani Malik, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Segenap Dosen serta Staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar yang senantiasa meluangkan waktunya untuk member pelayanan kepada penulis selama menempuh perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Pihak kantor desa Tabbinjai yang telah membantu penulis dalam memberikan informasi terkait penelitian ini.

6. Masyarakat Desa Tabbinjai yang telah membantu dan mendukung penelitian ini.

7. Sahabat dari penulis Erdin S dan Wahyu Ade Putra yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada penulis.

8. Kepada seluruh teman-teman yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Keluarga dan saudara penulis yang telah memberikan dukungan selama penulisan skripsi.

10. Kakak-kakak angkatan 2015.

11. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Pemerintahan. 12. Saudara dari awal masuk Universitas sampai sekarang IP.C. 13. Teman-teman kelas IP. A, IP.B, IP.D.

(9)

ix

Ucapan terima kasih yang yeristimewa dan terdalam dari penulis kepada kedua orang tua tercinta Bapak Hasanuddin dan Ibu Sri Pujiastuti, karena semua usaha penulis tidak berarti tanpa adanya dorongan semangat yang sangat luar biasa dari beliau yang selalu sukarela melakukan segala hal, memberikan doa yang tulus, motivasi, nasehat serta bimbingan dan membesarkan penulis dengan kasih sayang. Teriring doa semoga Allah SWT menjadikan pengorbanan dan kebaikan itu sebagai cahaya penerang di dunia maupun di akhirat kelak. Akhir kata penulis mengharapkan kiranya skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca untuk menambah Ilmu Pengetahuan terutama yang berkaitan dengan Ilmu Pemerintahan.

Billahi Fii Sabililhaq Fastabiqul Khairat

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, 31 Agustus 2020 Penulis

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI ……….ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENERIMAAN TIM………...iv

HALAMAN PERNYATAAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ...xi

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN TEORI A. Penelitian Terdahulu ... 6

B. Konsep Strategi ... 8

1. Pengertian Strategi ... 8

2. Strategi memperoleh Kekuasaan ... 9

3. Strategi Mempertahankan Kekuasaan ... 10

C. Konsep Kepala Desa ... 11

1. Pengertian Kepala Desa ... 11

D. Konsep Kekuasaan ... 13

1. Pengertian Kekuasaan ... 13

2. Sumber-sumber Kekuasaan ... 14

E. Kerangka Pikir ... 17

E. Fokus Penelitian ... 18

(11)

xi BAB III METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 20

B. Tipe dan Jenis Penelitian ... 20

C. Sumber Data ... 21

D. Informan Penelitian ... 22

E. Teknik Pengumpulan Data ... 23

F. Teknik Analisis Data ... 24

G. Pengabsahan Data ... 26

BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian... 28

1. Gambaran Umum Desa Tabbinjai ... 28

2.Gambaran Khusus Lokasi Penelitian ... 43

B.Strategi Zubair Dalam Mempertahankan Kekuasaan. ... 44

1. Simbolis ... 45

2.Prosedural ... 49

3.Materill ... 58

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 63

B. Saran ... 64 DAFTAR PUSTAKA

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Informan Penelitian………..………..22

Tabel 2. Nama- nama pejabat administrasi pemerintah Desa Tabbinjai…...34

Tabel 3. Nama-Nama Badan Permusyawaratan Desa Tabbinjai…….………….. 34

Tabel 4. Nama-Nama Kepala Dusun Cengkong Ketua RK dan Ketua RT ... 35

Tabel 5. Nama-Nama Kepala Dusun Suka Ketua RK dan Ketua RT ... 35

Tabel 6. Nama-Nama Kepala Dusun Pattallassang Ketua RK dan Ketua RT...36

Tabel 7. Nama-Nama Kepala Dusun Mapung Ketua RK dan Ketua RT... 36

Tabel 8. Nama-Nama Kepala Dusun Tuhoi, Ketua RK dan Ketua RT………… 37

Tabel 9. Data Penduduk Desa Tabbinjai..………... 38

Tabel 10. Jumlah Umur Menurut Golongan Umur Desa Tabbinjai………. 39

Tabel 11. Jumlah Penduduk Tamat Sekolah Berdasarkan Jenjang Pendidikan Desa Tabbinjai Thun 2013... 40

Tabel 12. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Desa Tabbinjai Tahun 2013 ………. 41

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Desa Tabbingjai adalah salah satu desa dari 8 desa yang ada di Kecamatan Tombolo Pao, yang terletak di dataran tinggi Kabupaten Gowa. Mayoritas penduduk yang ada di desa Tabbingjai sebagian besar berprofesi sebagai petani. Dalam struktur desa, kepala desa adalah sebutan pemimpin desa di Indonesia dan pemegang kekuasaan tertinggi di desa. Masa jabatan kepala desa adalah 6 (enam) tahun, dan dapat diperpanjang lagi untuk 3 (tiga) kali masa jabatan berikutnya berturut-turut atau tidak.

Dalam interaksi sosial tidak sedikit pula masyarakat berlomba-lomba dalam mendapatkan jabatan seorang kepala desa. Hal tersebut dapat dilihat dengan partisipan dan kandidat calon kepala desa. Untuk mendapatkan jabatan tersebut bahkan tidak sedikit pula calon yang menghabiskan dana hingga ratusan juta. Jabatan kepala desa atau lurah merupakan orang yang mempunyai kekuasaan yang sah menyangkut urusan desa.

Pemilihan Kepala Desa, seperti hajatan demokrasi dan juga membuka jalan bagi pembaharuan desa. Kekuasaan merupakan salah satu konsep yang sangat melekat pada dimensi kehidupan politik. Secara umum konsep politik meliputi lima pandangan, Gatara dalam Agatha (2015). Kelima pandangan tersebut ialah Kebaikan bersama, Negara, Kekuasaan, Fungsionalisme, dan Konflik. Menurut pandangan politik berdasarkan Kekuasaan bahwa politik

(14)

adalah segala kegiatan yang diarahkan untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan.

Kepala desa dipilih melalui pemilihan umum, disetujui oleh kecamatan dan akhirnya diangkat oleh kapubaten di bawah wilayah hukum pemerintahan provinsi. Tugasnya antara lain mengawasi proyek pembangunan, memelihara hubungan dengan otoritas yang lebih tinggi, dan menangani masalah-masalah yang peka mengenai keamanan dan pembinaan politik. Antlov dalam Agatha Awwala Richa (2015).

Pada tahun 2013 Zubair berhasil mendapatkan kursi kekuasaan sebagai kepala desa di desa Tabbingjai kabupaten Gowa, pada saat kampanye ada beberapa janji politik yang disampaikan kepada masyarakat untuk mendapatkan dukungan masyarakat, salah satunya penyediaan fasilitas perlengkapan jenazah. Pada awal kepemimpinannya semua masih berjalan dengan normal dan sesuai dengan janji politik yang telah disampaikan pada saat kampanye.

Dalam persaingan mencari pemimpin pada pemilihan, petinggi sebelumnya akan berusaha keras agar estafet kepemimpinan di desa tersebut tetap didalam lingkup keluarganya. Menjadi Petinggi adalah sebuah hal kebanggaan tersendiri dalam masyarakat. Dengan sistem kepemimpinan desa yang hanya bisa berlangsung selama 2 periode masa jabatan Petinggi, sehingga persaingan elit dalam proses pemilihan petinggi ini terbuka peluang yang sama untuk berkompetensi dalam pemilihan petinggi. Petinggi sebelumnya atau elit keluarga tidak akan melepas jabatan tersebut diluar dari keluarganya sehingga

(15)

3

harus didistribusikan atau melingkar hanya kepada yang memiliki hubungan keluarga.

Pemilihan kepala desa pada tahun 2018 di desa Tabbingjai memiliki 2 bakal calon kepala desa, yaitu: Zubair dan Drs.Tahir Lelo. Pemungutan suara dilaksanakan di Aula Kantor Desa Tabbingjai, kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa yang dihadiri ribuan masyarakat Tabbingjai. Masyarakat berfikir bahwa Zubair tidak akan memperoleh banyak suara karena melihat kepemimpinannya pada periode lalu kurang maksimal. Namun setelah pemungutan suara dilakukan Zubair unggul dan berhasil mempertahankan kekuasaannya.

Kekuasaan sangatlah penting untuk berbagai kepentingan baik itu kepentingan perseorangan maupun kepentingan kelompok. Dengan kekuasaan maka seseorang dapat berkuasa sehingga dapat memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut. Salah satu cara untuk mempereloh kekuasaan adalah dengan memiliki sebuah jabatan. Sebuah jabatan pada umumnya memiliki kekuasaan, namun besar kecilnya kekuasaan dapat diukur berdasarkan tinggi rendahnya suatu jabatan itu sendiri.

Dalam mendapatkan jabatan kepala desa tersebut memiliki berbagai macam faktor yang dapat mendukung seseorang agar terpilih menjadi kepala desa. Mereka harus meyakinkan masyarakat dengan berbagai macam sifat dan karakteristik. Untuk itu dalam perebutan kekuasaan calon-calon memiliki strategi-strategi khusus untuk merangkul seluruh lapisan masyarakat. Namun disetiap daerah, model perebutan kekuasaan desa berbeda-beda dan terkadang

(16)

menggunakan cara-cara yang unik tergantung dengan karakteristik masyarakatnya.

Dari keterangan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Desa Tabbingjai Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa tentang bagaimana Kepala DesaTabbingjai meraih kemenangan selama dua periode secara berturut-turut. Berangkat dari paparan diatas penulis tertarik mengangkat judul: ”Strategi Zubair Dalam Mempertahankan Kekuasaan Di Desa Tabbingjai, Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa”.

B. Rumusan Masalah

Uraian latar belakang yang telah dikemukakan mendasari peneliti untuk menetapkan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana Strategi Zubair Dalam Mempertahankan Kekuasaan di Desa Tabbingjai, Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa ?

C. Tujuan penelitian

Rumusan masalah yang telah diajukan menjadi dasar bahwa tujuan penelitian ini, adalah untuk mengetahui Strategi Zubair Dalam Mempertahankan Kekuasaan di Desa Tabbingjai, Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa.

(17)

5

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan referensi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan kususnya bidang manajemen pemerintahan.

2. Manfaat Praktis

a. Untuk pemerintahan Desa yang mencangkup Kepala desa dalam penelitian ini diharapkan dapat mempergunakan kekuasaan yang diberikan masyarakat dan mengetahui akan pentingnya kekuasaan yang telah diberikan masyarakat demi kebaikan bersama.

b. Untuk masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesadaran politik mulai dari tingkat desa. Serta agar dapat mengetahui pula pentingnya kekuasaan dari seorang pemerintah demi kepentingan masyarakat bersama.

c. Hasil penelitian ini diharapkan memberi nilai tambah yang selanjutnya di kombinasikan dengan penelitian-penelitian lainnya, khususnya yang mengkaji tentangupaya kepala desa dalam mempertahankan kekuasaan di daerahnya.

(18)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

Sebelum peneliti melakukan penelitian, ada beberapa peneliti terdahulu yang telah melakukan penelitian tentang kekuasaan kepala desa yaitu:

1. Agatha Awala Richa. 2015. Kekuasaan Dan Wibawa Kepala Desa: Kajian Tentang Upaya Kepala Desa Memperoleh Dan Mempertahankan Kekuasaan Di Desa Watudandang Kecamatan Prambon Nganjuk. Tujuan dari pada penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuasaan dan legitimasi Kepala Desa dengan membuktikan adanya faktor pendukung mendapatkan kekuasaan dengan melalui sumber-sumber kekuasaan dan pemanfaatannya yang bertujuan untuk memperoleh legitimasi masyarakat. Serta upaya dalam mempertahankan legitimasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dimana dalam memperoleh informasi maupun data menggunakan wawancara secara mendalam. Dalam penelitian ini penulis menemukan berbagai fakta yang berkaitan dengan kekuasaan kepala desa. Seseorang dapat memperoleh kekuasaan melalui sumber-sumber kekuasaan yang dimilikinya dan memanfaatkan karakteristik masyarakat untuk memperoleh kepercayaan. Kepercayaan dan sumber-sumber kekuasaan inilah merupakan cara untuk memperoleh legitimasi yang sah.

2. Irfan Ardiansyah. 2017, Dominasi Karaeng Dalam Pemilihan Kepala Desa di Desa Layoa Kecamatan Gantarang Keke Kabupaten Bantaeng. Dominasi atau kekuasaan merupakan kemampuan seseorang atau sekelompok orang

(19)

7

untuk memengaruhi pikiran atau tingkah laku orang atau kelompok orang lain, sehingga orang yang dipengaruhi itu mau melakukan sesuatu walau berlandaskan keterpaksaan. Elit atau dalam hal ini merupakan kaum bangsawan atau Karaeng di desa Layoa kecamatan Gantarang keke Kabupaten Bantaeng memiliki faktor-faktor pendukung yang membuatnya dapat mendominasi atau berkuasa pada lini kehidupan masyarakat desa Layoa yang meliputi beberapa aspek hingga pada pelaksanaan pemilihan kepala desa.

3. Sri Purwanti, 2018, Politik Dinasti Dalam Kepemimpinan Desa (Studi Kasus Di Desa Wawasan Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan), faktor penyebab terjadinya politik dinasti dalam kepemimpinan desa di Desa Wawasan adalah sebagai berikut: (1) Kekuatan modal (ekonomi), dengan kekayaan yang dimiliki kepala desa sangat berpengaruh dalam masyarakat sebagai modal dasar untuk mencapai suatu tujuan atau kemenangan. (2) Jaringan keluarga, adanya pengaruh dari anggota keluarga seperti ayah dan paman, ayahnya merupakan mantan kepala desa dan sekaligus tokoh agama.

Dari beberapa penelitian terdahulu diatas, peneliti-peneliti sebelumnya juga meneliti tentang kekuasaan dan upaya kepala desa memperoleh dan mempertahankan kekuasaan dan menggunakan metode kualitatif pada teknik pengumpulan datanya. Akan tetapi, perbedaan pada penilitian ini adalah lebih mengarah kepada strategi kepala desa dalam hal ini Zubair,

(20)

dalam mempertahankan kekuasaanya menjadi dua periode pada pemilihan Kepala Desa Tabbinjai.

B. Konsep Strategi 1. Pengertian Strategi

Strategi adalah cara yang digunakan untuk meralisasikan cita-cita politik. Strategi politik biasa digunakan dalam usaha merebut atau mempertahankan kekuasaan, terutama saat pemilihan umum. Strategi ini berkaitan dengan strategi kampanye, dengan tujuan untuk memperoleh kekuasaan dan pengaruh sebanyak mungkin dengan cara meraih hasil (suara) yang maksimal di pemilu, guna mendorong kebijakan-kebijakan yang dapat mengarah pada perubahan masyarakat. Schroder dalam Hendra Fauzi (2009).

Strategi adalah pendekatan secara seluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi factor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisein dalam pendanaan dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.

Strategi adalah seni dan ilmu untuk mendistribusikan kepentingan tertentu. Strategi sebagai salah satu seni yang memerlukan kepekaan institusi atau feeling. Pengertian strategi pada prinsipnya berkaitan dengan persoalan kebijaksanaan pelaksanaan, penentuan tujuan yang hendak dicapai

(21)

9

serta penentuan caracara atau metode penggunaan sarana-sarana tersebut, Suryono dalam Linda Ardiyanti (2015).

Strategi sebagai cara menuntun lembaga pada sasaran utama pengembangan nilai korporasi, kapabilitas manajerial, tanggungjawab organisasi, dan sistem administrasi yang menghubungkan pengambilan keputusan strategik dan operasional pada seluruh tingkat hirarki, dan melewati seluruh lini lapisan, Arnoldo C. Hax dan Nicholas S. Manjluk dalam Siti Aminah Chaniago (2014).

2. Strategi Memperoleh Kekuasaan

Strategi politik perlu dilakukan oleh para kontestan untuk dapat memenangkan pilkada, para kontestan perlu melakukan kajian untuk mengidentifikasi besaran pendukungnya, massa mengambang dan pendukung kontestan lainnya. Menurut Firmanzah (2008) strategi memperoleh kekuasaan yaitu:

a). Pengenalan atau sosialiasi bakal calon.

Perlu ditekankan untuk menarik pemilih adalah dengan memberikan solusi-solusi nyata terhadap permasalahan di suatu daerah. Masyarakat akan melihat suatu gagasan, track record yang dimiliki oleh calon.

(22)

b). Pendekatan

Untuk mendapatkan dukungan partai politik dengan menyamakan ideologi terhadap beberapa partai, atau mendekati pemilih yang partai berideologi sama, seperti kesamaan agama, organisasi, ataupun suku dan ras.

c). Komunikasi

Menanamkan keyakinan terhadap pemilih (kampanye). Kontestan politik perlu melihat karakteristik pemilihnya, apa bila pemilih lebih melihat aspek rasional, proses peyakinan dilakukan secara argumentatif dan dilandaskan pada penyediaan data dan informasi yang dipercaya. Aspek berpikir logis yang bersifat problem-solving perlu dikomunikasikan kepada pemilih.

d). Penguatan atau komitmen

Hal ini perlu dilakukan agar ikatan baik diantara mereka yang bersifat rasional maupun emosional tetap dijaga. Sangat diharapkan ikatan antara partai politik dengan konstituen menjadi semakin tinggi. Strategi penguatan ini dilakukan agar ikatan diantara pendukung tidak lemah dan untuk menghindari pengaruh asing yang bisa menarik perhatian mereka. Juga menyiapkan perencaan yang matang sebagai konstentan. Mulai dari awal hingga akhir, termasuk penyedian badan hukum untuk antisipasi kecurangan ataupun sengketa pemilihan.

(23)

11

3. Strategi Mempertahankan Kekuasaan

Setiap system politik termasuk yang paling berkuasa sekalipun memerlukan kekuasaan yang sah dari masyarakat. Akibatnya, pemerintah yang berkuasa berupaya keras untuk mempertahankan kekuasaannya. Ramlan Surbakti (2013), mengelompokkan cara-cara untuk mempertahankan kekuasaan yaitu :

a). Simbolis

Secara simbolis penguasa menggunakan simbol-simbol yang bersifat ritualistik dan tradisionil untuk mendapatkan maupun mempertahankan legitimasi mereka. Salah satu upaya mereka adalah dengan mempertahankan tradisi maupun ritual yang sakral untuk mendapatkan kepercayaan masyarakatnya.

b). Prosedural

Salah satu upaya untuk mendapatkan Legitimasi secara prosedural oleh kepala desa adalah dengan penyelenggaraan pemilihan kepala desa dan memenangkannya.

c). Materil

Secara materiil adalah dengan cara menjanjikan dan memberikan kesejahteraan materiil kepada masyarkat seperti yang dikemukakan oleh Ramlan Surbakti. Untuk itu dalam proses upaya mendapatkan Legtimasi dari masyarakat para calon penguasa berkampanye dan mengobral janji-janji untuk menjamin kesejahteraan masyarakatnya.

(24)

C. Konsep Kepala Desa

1. Pengertian Kepala Desa

Kepala desa merupakan jabatan tertinggi yang ada di pemerintahan desa. Tidak sedikit pula masyarakat yang berlomba-lomba dalam mendapatkan jabatan seorang kepala desa. Hal tersebut dapat dilihat dengan partisipan dan kandidat calon kepala desa. Untuk mendapatkan jabatan tersebut bahkan tidak sedikit pula calon yang menghabiskan dana hingga ratusan juta. Jabatan kepala desa atau lurah merupakan orang yang mempunyai kekuasaan yang sah menyangkut urusan desa. Kepala desa dipilih melalui pemilihan umum, disetujui oleh kecamatan dan akhirnya diangkat oleh kapubaten di bawah yurisdiksi pemerintahan provinsi. Tugasnya antara lain mengawasi proyek pembangunan, memelihara hubungan dengan otoritas yang lebih tinggi, dan menangani masalah-masalah yang peka mengenai keamanan dan pembinaan politik. Antlov dalam Agatha Awwala Richa (2015).

Dalam mendapatkan jabatan kepala desa tersebut berbagai macam faktor dapat mendukung seseorang agar terpilih menjadi kepala desa. Mereka harus meyakinkan beberapa ribu masyarakat dengan berbagai macam sifat dan karakteristik. Untuk itu dalam perebutan kekuasaan calon-calon memiliki strategi-strategi khusus untuk merangkul seluruh lapisan masyarakat. Namun di setiap daerah model perebutan kekuasaan desa berbeda-beda dan terkadang menggunakan cara-cara yang unik tergantung dengan karakteristik masyarakatnya dan caranya melayani masyarakatnya.

(25)

13

Kepala desa merupakan pemimpin tertinggi pada tinggat desa yang berfungsi sebagai pelayan publik untuk melayani masyarakatnya. Menolong atau menyediakan segala sesuatu yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuartan melayani. Pada dasarnya manusia membutuhkan pelayanan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Abdul Mahsyar (2017). Kesatuan marakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan

Desa sebagai suatu organisasi pemerintah yang secara politis yang memiliki kekuasaan tertentu untuk mengurus dan mengatur warga atau komunitasnya. Dengan demikian desa menjadi gerbang terdepan dalam mengapai keberhasilan dari segala urusan dan program dari pemerintah. Dengan diberikan kekuasaan kepada desa untuk melaksanakan tugas secara mandiri melalui konsep pemberian otonomi desa, peran kepala desa dalam dalam wilayah desa sangat berpengaruh karena kepala desa selaku aparat pelaksana sekaligus pimpinan formal dalam penyelengaraan pemerintahan di desa, oleh karena itu setiap kegiatan yang dilaksanakan di desanya harus diketahui dan mendapatkan persetujuan dari kepala desa terlebih dahulu karena hal ini mencakup wilayah kekuasaannya dan tanggung yang di embannya.

(26)

D. Konsep Kekuasaan 1. Pengertian Kekuasaan

Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok orang manusia untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa sehingga tingkah laku itu sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang atau Negara, Miriam Budiardjo (2008). Kekuasaan menjadi suatu nilai yang ingin dimiliki oleh setiap manusia, guna mencapai keinginan dan tujuannya. Kekuasaan ini adalah hal yang wajar dan terdapat dalam setiap masyarakat, sebagai bentuk hidup bersama. Kekuasaan berhubungan erat dengan pengaruh, sehingga sering dikatakan bahwa pengaruh adalah bentuk lunak dari kekuasaan. Miriam Budiardjo dalam Rachmawati Artono (2018).

Kekuasaan juga bisa diartikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain untuk berfikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi, Ramlan Surbakti (1992). Kekuasaan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang lain tanpa menghubungkannya dengan penerimaan sosialnya yang formal. Dengan kata lain, kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi atau menentukan sikap orang lain sesuai dengan keinginan si pemilik kekuasaan. Max Weber dalam I Wayan Gina Putra Yasa (2017).

Kekuasaan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi perilaku orang lain, sehingga orang lain tersebut akan berperilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh orang yang memiliki kekuasaan, Robbins dan

(27)

15

Judge dalam Maria Merry Marianti (2011). Selain itu Kekuasaan juga diartikan sebagai kapasitas atau kemampuan untuk menghasilkan dampak atau akibat pada orang lain, House dalam Maria Merry Marianti (2011).

2. Sumber-Sumber Kekuasaan

Setiap orang yang mempunyai hak untuk memerintah selalu menunjukkan sumber kekuasannya. Sumber-sumber kekuasaan berupa kedudukan, kekayaan, dan kepercayaan. Miriam Budiardjo (2008)

a. Kedudukan

Kedudukan merupakan status sosial yang dimiliki seseorang. Misalnya seorang komandan terhadap anak buahnya atau seorang majikan terhadap pegawainya. Dalam hal ini komandan dan majikan memiliki wewenang terhadap anak buahnya dan pegawainya.

b. Kekayaan

Kekayaan merupakan salah satu sumber kekuasaan, misalnya seorang pengusaha kaya mempunyai kekuasaan terhadap orang lain.

c. Kepercayaan

kepercayaan ini diberikan oleh masyarakat kepada pihak tertentu, misalnya kepala suku dipercayai oleh masyarakatnya untuk menjadi seorang pemimpin yang diperhitungkan dalam proses pembuatan keputusan ditempat itu.

Kekuasaan sebagai penggunaan sejumlah sumber (aset, kemampuan) untuk memperoleh kepatuhan tingkah laku menyesuaikan orang lain.

(28)

Andrain dalam Endik Hidayat (2018). Sumber kekuasaan itu terdiri atas sumber fisik, ekonomi, normatif, personal, dan keahlian, seperti berikut: a) Sumber kekuasaan fisik adalah senjata, bom, penjara dan aparat yang

menggunakan senjata.

b) Sumber kekuasaan ekonomi berupa kekayaan (uang, emas, tanah), pendapatan, dan kontrol terhadap barang dan jasa.

c). Sumber kekuasaan normatif adalah moralitas, kebenaran, tradisi, dan religius. Misalnya, pemimpin agama atau pemimpin suku ditaati oleh masyarakat bukan karena senjata atau kekayaan yang dimilikinya, tapi berdasarkan agama dan adat.

d). Sumber personal yakni kharisma pribadi, daya tarik, dan popularitas. Sebagai contoh, penampilan bintang film terkenal, pemain sepak bola cemerlang, penyanyi yang dipuja, ataupun pemimpin kharismatik.

e). Sumber keahlian yang berasal pengetahuan, intelegensia, dan keahlian teknis.

Dalam penelitian yang berjudul Strategi Zubair Dalam Mempertahankan Kekuasaan di Desa Tabbinjai Kecamatan Tombolo Pao, menggunakan teori Ramlan Surbakti dengan mendeskripsikan strategi yang digunakan Zubair dalam mempertahankan kekuasaannya sebagai kepala desa dua periode di desa tabbinjai Kecamatan Tombolo Pao. Adapun strategi yang digunakan terdiri dari simbolis, procedural dan materil.

(29)

17

a). Simbolis

Secara simbolis penguasa menggunakan kebiasaan-kebiasaan yang bersifat tradisional untuk mendapatkan maupun mempertahankan kekuasaan mereka. Salah satu upaya dari setiap kandidat adalah dengan mempertahankan tradisi dan adat istiadat yang dianut di desa Tabbinjai untuk mendapatkan kepercayaan masyarakatnya.

b). Prosedural

Salah satu upaya untuk mendapatkan kekuasaan secara prosedural adalah calon kepala desa mengikuti proses penyelenggaraan pemilihan kepala desa dan memenangkannya.

c). Materiil

Secara materiil adalah dengan cara menjanjikan dan memberikan kesejahteraan materiil kepada masyarkat. Untuk itu dalam proses upaya mendapatkan kekuasaan dari masyarakat para calon penguasa berkampanye dan mengobral janji-janji untuk menjamin kesejahteraan masyarakatnya.

(30)

E. Kerangka Pikir

Gambar : Bagan Kerangka Pikir

Strategi zubair dalam mepertahankan kekuasaan di Desa Tabbingjai Kec.Tombolo Pao Kab.Gowa

Kepala Desa mepertahankan Kekuasaan selama 2 periode.

Strategi Mempertahankan kekuasaan Sebagai Kepala Desa

1.Simbolis 2. prosedural

3.Materil

(31)

19

F. Fokus Penelitian

Fokus penelitian tentang strategi zubair dalam mempertahankan kekuasaan sebagai kepala desa dua periode di desa Tabbinjai Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa menggunakan strategi Ramlan Surbakti yaitu: simbolis, prosedural, dan materil.

G. Deskripsi Fokus Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian yang telah diuraikan penulis, kemudian akan dideskripsikan strategi mempertahankan kekuasaan berikut ini:

a). Simbolis

Secara simbolis penguasa menggunakan kebiasaan-kebiasaan yang bersifat tradisional untuk mendapatkan maupun mempertahankan kekuasaan mereka. Salah satu upaya dari setiap kandidat adalah dengan mempertahankan tradisi, kegiatan keagamaan dan adat istiadat yang dianut di desa Tabbinjai untuk mendapatkan kepercayaan masyarakatnya. Dalam penelitian ini Zubair selaku kepala desa terpilih tetap memegang teguh budaya dan adat istiadat yang bersifat tradisional di desa Tabbinjai dalam mempertahankan kekuasaanya pada pemilihan kepala desa periode kedua.

b). Prosedural

Salah satu upaya untuk mendapatkan kekuasaan secara prosedural adalah calon kepala desa mengikuti proses penyelenggaraan pemilihan kepala desa dan memenangkannya. Dalam penelitian ini, Zubair selaku

(32)

kepala desa sebelumnya, mencalonkan diri kembali untuk menjadi kepala desa pada periode kedua dengan mengikuti proses penyelenggaraan pemilihan kepala desa di Tabbinjai dan memenangkannya sesuai dengan proses pemilihan yang berlaku.

c). Materiil

Secara materiil adalah dengan cara menjanjikan dan memberikan kesejahteraan materiil kepada masyarkat. Untuk itu dalam proses upaya mendapatkan kekuasaan dari masyarakat para calon penguasa berkampanye dan mengobral janji-janji untuk menjamin kesejahteraan masyarakatnya. Dalam penelitian ini strategi yang digunakan Zubair pada saat kampanye adalah menggunakan harta benda untuk menarik minat masyarakat untuk memilihnya pada saat pemungutan suara , serta menawarkan jasa yang bisa menarik simpati masyarakat sebagai pemilih.

(33)

21 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan setelah seminar proposal, selama 2 bulan. Penelitian ini berlokasi di Desa Tabbingjai Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa. Pemilihan lokasi ini dikarenakan Desa Tabbingjai merupakan salah satu wilayah atau desa yang kepala desanya memenangkan pesta demo krasi selama dua periode secara berturut-turut. Adapun penelitian ini melihat dan mengetahui bagaimana Strategi zubair Tabbingjai dalam mempertahankan kekuasaannya.

B. Tipe dan Jenis Penelitian 1. Tipe Penelitian

Tipe penelitian ini adalah fenomenologi yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai masalah yang akan di teliti berdasarkan pengalaman yang telah dialami oleh informan. Masalah yang akan diteliti terkait strategi zubair dalam mempertahankan kekuasaan di Desa Tabbingjai Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa.

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, pendapat, motivasi, tindakan, dll. Deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

(34)

Penelitian kualitatif bertujuan untuk memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia. Penelitian kualitatif berhubungan dengan ide, pendapat, ataupun kepercayaan orang yang diteliti dan semuanya tidak dapat diukur dengan angka.

C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data-data tambahan lainnya yang menunjang penulisan penelitian (sekunder).

1. Data primer

Data Primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data.

2. Data sekunder

Data sekunder ialah data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data sekunder ini adalah data yang sifatnya mendukung keperluan data primer seperti buku-buku, jurnal dan bacaan yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian.

(35)

23

D. Informan Penelitian

Informan merupakan orang yang benar-benar mengetahui permasalahan yang akan diteliti secara mendetail. teknik penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel didasarkan atas tujuan tertentu atau dengan kata lain orang yang dapat memberikan informasi akurat mengenai “kekuasaan kepala desa kajian tentang strategi zubair dalam mempertahankan kekuasaan di desa Tabbingjai Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa”. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu:

Tabel 1 Informan Penelitian

No. Nama Inisial Jabatan Keterangan

1. Zubair Z Kepala Desa 1 orang

2. Syamsul Rijal SR Kadus Suka 1 orang

3. Iswandi IW Kadus Cengkong 1 orang

4. Nasir NS Kadus Patttallassang 1 orang

5. Bado’ BD Kadus Mapung 1 orang

6. Abd. Salam AS Kadus Tuhoi 1 orang

7. Abd. Hamid AH Tokoh Agama 1 orang

(36)

9. Sugiati SG Masyarakat 1 orang

10. Salim Sitaba SS Masyarakat 1 orang

11. P. Gassing PS Masyarakat 1 orang

Total Informan 11 Orang

Sumber: Data diolah 2020

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah teknik yang memungkinkan diperoleh data detail dengan waktu yang relatif lama.Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Berikut ini akan dijelaskan teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan keterangan. Interview yang sering juga disebut dengan wawancara atau kuisioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari informan.

(37)

25

2. Observasi

Teknik observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan observasi terkait perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan vila responden yang diamati tidak terlalu besar.

Observasi digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan untuk memperoleh gambaran melalui pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian. Dalam penelitian ini metode observasi digunakan untuk mengetahui strategi yang digunakan kepala desa Tabbingjai, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, dalam memperoleh dan mempertahankan kekuasaannya.

3. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data melalui dokumen-dokumen atau foto-foto hasil penelitian yang relevan. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengungkap dan melengkapi informasi yang erat kaitannya dari pokok permasalahan.

F. Teknik Analisis Data

Teknik Analisis data dilakukan dengan menggunakan tekhnik analisis data kualitatif, dengan melakukan analisis secara intensif terhadap data yang telah diperoleh dilapangan berupa kata-kata.

(38)

Adapun langkah yang peneliti gunakan dalam menganalisis data sesuai dengan prosedur dan tahapan-tahapan berikut:

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan pemilihan data dan pemusatan perhatian kepada data-data yang betul-betul dibutuhkan sebagai data utama dan juga data yang sifatnya hanya pelengkap saja. Data yang diperoleh dari lokasi penelitian atau data lapangan dituangkan dalam uaraian atau laporan yang lengkap dan terinci. Laporan lapangan direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal-hal-hal yang penting.

2. Penyajian data

Penyajian data yang telah diperoleh dari lapangan terkait dengan seluruh permasalahan penelitian dipilah anatara mana yang dibutuhkan dengan yang tidak, lalu dikelompokkan, kemudian diberikan batasan masalah.

3. Penarikan kesimpulan

Setelah melakukan penyajian data maka kesimpulan awal dapat dilakukan. Penarikan kesimpulan ini juga dilakukan selama penelitian berlangsung. Sejak awal kelapangan serta dalam proses pengumpulan data peneliti berusaha melakukan analisis dan mencari makna dari yang telah terkumpulkan.

(39)

27

G. Pengabsahan Data

Pada tahap ini Peneliti menggunakan teknik triangulasi, dimana Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu, macam-macam teknik triangulasi. Menurut sugiyono dalam Surya Sukmawan S (2019).

1. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber adalah triangulasi yang digunakan untuk menguji data dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Dalam hal ini peneliti dapat membandingkan hasil pengamatan, wawancara, dengan dokumen-dokumen yang ada, Ataupun membandingkan hasil wawancara dari responden (Data Primer) dengan buku bacaan yang berkaitan dengan penelitian (Data sekunder).

2. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik adalah triangulasi yang digunakan untuk menguji data dengan cara mengecek data yang sama namun dengan teknik yang berbeda. Dalam hal ini data yang diperoleh dengan teknik wawancara lalu dilakukan pengecekan dengan teknik observasi ataupun dokumen.

(40)

3. Triangulasi waktu

Triangulasi waktu adalah triangulasi yang sering mempengaruhi data. Untuk mendapatkan data yang lebih valid, peneliti bisa melakukan pengecekan atau pengamatan tidak hanya satu kali dan dengan berbagai cara. Dalam hal ini peneliti bisa melakukan pengamaatan pada saat di pagi hari saat informan masih dalam keadaaan segar dan melakukan pengamatan kembali pada saat observasi untuk mendapatkan data yang lebih valid dan memastikan data yang diperoleh tidak berbeda dari waktu ke waktu.

(41)

29 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian

Pada sub bab ini menyajikan tentang gambaran umum lokasi penelitian dan bagaimana strategi zubair dalam mempertahankan kekuasaan di desa Tabbijai Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa. Gambaran umum lokasi penelitian meliputi gambaran umum wilayah Desa Tabbinjai dan gambaran khusus objek penelitian yaitu Kantor Desa Tabbinjai Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa.Gambaran umum Desa Tabbinjai Mencakup kondisi fisik dan wilayah, kependudukan Desa Tabbinjai. Gambaran khusus Kantor Desa Tabbinjai terdiri dari Kedudukan, visi dan misi serta tugas dan fungsi aparat desa.

1. Gambaran Umum Desa Tabbinjai

Gambaran umum Desa Tabbinjai adalah usaha menggambarkan secara utuh tentang kondisi Desa. Data-data yang disusun diambil dari semua data yang tersedia dan bisa didapatkan. Selain menggunakan data-data yang ada gambaran umum Desa ini, diperkaya dengan data-data-data-data yang didapat dari hasil survey pemetaan sosial, wawancara, maupun pengamatan secara langsung, merupakan bagian dari tahapan Participatory Rular Appraisal (PRA) dan Rapid Rular Appraisal (RRA).

Data yang dipakai untuk menggambarkan situasi atau keadaan kependudukan misalkan, dalam gambaran umum memakai data hasil survey serta melalui sensus Peringkat Kesejahteraan Masyarakat (PKM). Dalam bentuk indept interview dan Forum Grup Diskusi (FGD) kepada

(42)

masyarakat umum. Hasil data ini memunculkan perbedaan dengan data yang ada di Desa Tabbinjai. Setelah ditelusuri dan dicek ulang data yang ada di Kelurahan adalah data yang disusun dari data hasil sensus penduduk. Sementara hasil sekunder ini dilakukan pada Bulan Oktober 2010. Sehingga pada penyusunan dokumen Desa Tabbinjai ini, memakai data yang aktual yang didapat dari hasil pendataan survey di lapangan.

1. Letak Geografis

Desa Tabbinjai secara geografis berada diketinggian antara ± 500 –

800 dpl (diatas permukaan laut). Dengan keadaan curah hujan rata-rata

dalam pertahun antara 135 hari s/d 160 hari, serta suhu rata-rata pertahun

adalah 20 s/d 30ºC.

Secara administrasi Desa Tabbinjai terletak di Wilayah Kecamatan

Tombolopao kabupaten Gowa. Wilayah Desa Tabbinjai secara

administrasi dibatasi oleh wilayah Kabupaten dan desa tetangga.

a. Demografi / Batas Desa

 Disebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Bone  Disebelah Selata : Berbatasan dengan Desa Balassuka  Disebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Mamampang  Disebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Sinjai. b. Jarak dari Ibu Kota Kecamatan 8 Km

dari Ibu Kota Kabupaten 90 Km dari Ibu Kota Provinsi 102 Km

(43)

31

c. Luas Wilayah Desa Dalam Tata Guna Lahan

Luas Wilayah Desa Tabbinjai 2.435 Ha terdiri dari : 1. Hutan Lindung : 1.250 ha

2. Sawah : 654,40 ha 3. Ladang : 650,40 ha 4. Pemukiman : 42,10 ha 5. Lain-lainnya : 96,80 ha

d. Wilayah Desa Tabbinjai terdiri dari 5 (Lima) Dusun yaitu :

1. Wilayah Dusun Cengkong terdiri dari 2 (dua) Rukun Keluarga dan 4 (empat) Rukun Tetangga (RT),

a. RK 01 Cengkong 2 (dua) RT b. RK 02 Sakkayya 2 (dua) RT

2. Wilayah Dusun Suka terdiri dari 2 (dua) Rukun Keluarga dan 4 (empat) Rukun Tetangga (RT),

a. RK 01 Suka 2 (dua) RT

b. RK 02 Biringmamingko 2 (dua) RT

3. Wilayah Dusun Pattallassang terdiri dari 2 (dua) Rukun Keluarga dan 4 (empat) Rukun Tetangga (RT),

a. RK 01 Pattallassang 2 (dua) RT b. RK 02 manora 2 (dua) RT

4. Wilayah Dusun Mapung terdiri dari 2 (dua) Rukun Keluarga dan 4 (empat) Rukun Tetangga (RT),

(44)

d. RK 02 Bakubodo 2 (dua) RT

5. Wilayah Dusun Tuhoi terdiri dari 2 (dua) Rukun Keluarga dan 4 (empat) Rukun Tetangga (RT),

e. RK 01 Tuhoi 2 (dua) RT

f. RK 02 Tabbuakkang 2 (dua) RT 2. Kondisi dan Ciri Geologis Wilayah

Wilayah Desa Tabbinjai secara umum mempunyai kondisi geologis berupa daerah pegunungan dengan hamparan persawahan yang dijadikan sebagai mata pencaharian utama penduduk, dan hutan yang didominasi oleh jenis pohon pinus, rotan, aren dan berbagai jenis tanaman kayu lainnya yang banyak menghasilkan getah pinus serta industry rumah tangga pembuat gula aren. Selain berupa hutan, Desa Tabbinjai merupakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Hulu Bone yang menjadi sumber PLTA Mapung dan hulu Sungai Bawakaraeng.

Sungai Biringmamingko yang menjadi batas antara Desa Tabbinjai dengan Kabupaten Sinjai berada di sebelah timur.Di Desa Tabbinjai secara umum kondisi tanahnya gembur dan subur semua jenis tanaman bisa tumbuh baik berupa palawija maupun tanaman jangka panjang.

3. Sejarah Desa Tabbinjai

Secara historis pemberian nama Tabbinjai sebagai desa, karena dihubungkan dengan kondisi dan geologis wilayahnya yang terdiri dari banyak tebing. Kisah diceritakan oleh Burhan daeng Tompo yang

(45)

33

sebelumnya menjabat sebagai Kepala Desa sekitar Tahun 1961-an. Sebelum menjadi Desa Tabbinjai pada awal mulanya bernama Gallarrang yang terdiri dari : Gallarrang Suka dipimpin Pallao Panja, Gallarrang Balassuka yang dipimpin oleh Saeba Lebang dan Gallarrang Mamampang yang dipimpin oleh Musa yang dinaungi oleh Distrik Pao yang setingkat Kepala Wilayah Kecamatan.

Pada Tahun 1961 ketiga Gallarrang ini bergabung menjadi satu dan berubah menjadi dua desa yaitu Desa Bontokarama yang dijabat oleh Burhan Daeng Tompo dan Desa Bontolebang yang dijabat oleh Saeba Balang. Desa Bontokarama ini terdiri atas tiga wilayah yakni Tabbinjai, Mamampang, dan Balassuka. Begitu juga dengan Bontolebang terdiri atas tiga wilayah yakni Kanreapia, Bolaromang dan Pakkeng.

Pada tahun 1965 seiring dengan peralihan nama Distrik Pao menjadi nama Kecamatan Tinggimoncong, maka Desa Bontokarama dan Desa Bontolebang disatukan menjadi Desa Tabbinjai. Diceritakan oleh Saeba Lebang dan Burhan Daeng Tompo bersama beberapa tokoh masyarakat Desa Tabbinjai lainnya, bahwa sekitar Tahun 1965 Desa Tabbinjai yang meliputi Tabbinjai, Mamampang, Balassuka, Kanreapia dan Bolaromang dipimpin oleh seorang Kepala Desa bernama Najamuddin. Kemudian digantikan oleh Pak Habibu. Stelah Pak Habibu menjabat sebagai Kepala Desa, Najamuddin kembali masuk menjadi pejabat sementara Desa Tabbinjai. Pada Tahun 1972 Najamuddin dan Syafruddin masuk menjadi calon Kepala Desa Tabbinjai dan berhasil dimenangkan oleh Najamuddin.

(46)

Setelah memerintah beberapa tahun, Najamuddin dimutasikan oleh Pemda Gowa dan digantikan oleh Baso Rani Daeng Sitonra yaitu pada Tahun 1990. Setelah Baso Rani Daeng Sitonra menjabat 1 Tahun, maka tahun 1991 diadakan pemilihan Kepala Desa kembali antara Baso Rani Daeng Sitonra dengan A. Nasir dan dimenangkan oleh Baso Rani Daeng Sitonra. Kemudian pada Tahun 2001 sampai sekarang Kepala Desa Tabbinjai dijabat oleh Bapak Drs. Tahir Lelo

4. Struktur Kepemimpinan Dan Pelayan Publik

Rukun Keluarga dan Rukun Tetangga sebagai satuan organisasi dalam satu wilayah dari Pemerintahan Desa Tabbinjai memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap kepentingan pelayanan masyarakat, terutama berkaitan hubungannya dengan Pemerintahan pada level di atasnya.

Struktur kepemimpinan Desa Tabbinjai tidak dapat lepas dari struktur administrasi Pemerintahan pada level di atasnya berdasarkan Perda Kabupaten Gowa No. 54 Tahun 2008 tanggal 22 Desember 2008. Hal ini dapat dilihat dalam bagan.

(47)

35

Tabel. 2

Nama-nama Pejabat Administrasi Pemerintah Desa Tabbinjai Tahun 2018

No Nama Jabatan

1 Zubair Kepala Desa

2 Arsil Muhammad Paliburi Sekretaris Desa

3 Fitrayani Kaur Pemerintahan

4 Ardiyansyah Kaur Pembangunan

5 Nursyamsiyah Kaur Umum

Sumber: Sub PPKBD Tahun 2018 Tabel. 3

Nama-nama Badan Permusyawaratan Desa Tabbinjai

No Nama Jabatan 1 Bahar Ketua 2 Asri Anggota 3 Basri Anggota 4 Zainuddin Anggota 5 Erni Anggota 6 Nurbaya Anggota

7 Kadir Tauri Anggota

8 Anwar Anggota

9 Tapa Anggota

(48)

Tabel 4

Nama-nama Kepala Dusun Cengkong, Ketua RK dan Ketua RT

No Nama Jabatan

1 Iswandi Kepala Dusun Cengkong

2 Bakri Ketua RK 01 Cengkong

3 Beta Ketua RT 01 Cengkong

4 A.Natsir Ketua RT 02 Cengkong

5 Samuddin Ketua RK 02 Sakkayya

6 Marang Ketua RT 01 Sakkayya

7 Sarifuddin Ketua RT 02 Sakkayya Sumber: Sub PPKBD Tahun 2018

Tabel 5

Nama-nama Kepala Dusun Suka, Ketua RK dan Ketua RT

No Nama Jabatan

1 Syamsul Rijal Kepala Dusun Suka

2 Nuru Tuppu Ketua RK 01 Suka

3 Safril Ketua RT 01 Suka

4 Abd.Kadir T. Ketua RT 02 Suka

5 M.Risal B. Ketua RK 02 Biringmamingko 6 M.Yunus T. Ketua RT 01 Biringmamingko Sumber: Sub PPKBD Tahun 2018

(49)

37

Tabel 6

Nama-nama Kepala Dusun Pattallassang, Ketua RK dan Ketua RT

No Nama Jabatan

1 Nasir Kepala Dusun Pattallassang 2 Mumang Ketua RK 01 Pattallassang 3 Ola Ketua RT 01 Pattallassang

4 Lewa Ketua RT 02 Bontojai

5 Coi Ketua RK 02 Manora

6 Liong Ketua RT 01 Manora

7 Baharuddin Ketua RT 02 Manora Sumber: Sub PPKBD Tahun 2018

Tabel 7

Nama-nama Kepala Dusun Mapung, Ketua RK dan Ketua RT

No Nama Jabatan

1 Bado’ Kepala Dusun Mapung

2 Zainuddin Ketua RK 01 Mapung

3 Judding Ketua RT 01 Mapung

4 Hakkang Ketua RT 02 Sanjeng

5 Danga Ketua RK 02 Bakubodo

6 Arisi Ketua RT 01 Bakubodo

(50)

Tabel 8

Nama-nama Kepala Dusun Tuhoi, Ketua RK dan Ketua RT

No Nama Jabatan

1 Abd.Salam Kepala Dusun Tuhoi

2 Maing Ketua RK 01 Tuhoi

3 Tandang Ketua RT 01 Tuhoi

4 No’no Ketua RT 02 Tuhoi

5 Nanga Ketua RK 02 Tabbuakkang

6 Cudding Ketua RT 01 Tabbuakkang 7 Daddo Ketua RT 02 Bontomate’ne Sumber: Sub PPKBD Tahun 2018

Secara umum pelayanan Pemerintah Desa tabbinjai kepada masyarakat sangat memuaskan. Dalam beberapa sesi wawancara dengan masyarakat terungkap bahwa dalam memberikan pelayanan utamanya dalam persuratan dikerjakan dengan cepat.

5. Demografis / Kependudukan

Berdasarkan data administrasi pemerintahan Desa Tabbinjai, jumlah penduduk yang tercatat secara administrasi, jumlah total 2.903 jiwa. Dengan perincian penduduk berjenis kelamin laki-laki berjumlah 1.460 jiwa, sedangkan berjenis kelamin perempuan 1.443 jiwa.

Berkaitan dengan data penduduk pada saat itu terlihat dari laporan hasil sensus kader pemberdayaan masyarakat (KPM) Desa Tabbinjai

(51)

39

dalam rangka penetapan Peringkat Kesejahteraan Masyarakat (PKM) pada akhir bulan November 2010 dengan menggunakan alat kajian dengan system penjajakan pendataan langsung di masyarakat dan dijadikan sebagai Bank Data Desa, untuk kepentingan pembangunan masyarakat, perkembangan penduduk Desa Tabbinjai yang setiap bulan disampaikan pada Pemerintah Kabupaten melalui Kantor Camat Tombolo Pao. Sebagaimana data yang terdapat pada tabel di bawah ini.

Tabel 9

Data Penduduk Desa Tabbinjai

No Jenis Kelamin Jumlah

Presenta se (%)

1 Laki-laki 1.441 49,7 %

2 Perempuan 1.587 50,3 %

Total 3.028 100 %

(52)

Tabel 10

Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur Desa Tabbinjai

No. Umur L P Jumlah Presentase (%)

1 0 – 1 Tahun 28 30 58 2,0 % 2 1 – 4 Tahun 118 102 220 7,6 % 3 5 – 6 Tahun 52 46 98 3,4 % 4 7 – 15 Tahun 315 363 678 21,6 % 5 16 – 21 Tahun 124 223 347 8,5 % 6 22 – 59 Tahun 704 722 1.426 49,4 % 7 60 Tahun ke atas 100 101 201 7,5 % Jumlah 1.441 1.587 3.028 100 %

Sumber: Sub PPKBD Tahun 2018

Jumlah total penduduk Desa Tabbinjai 3.028 Jiwa, terdiri dari 1.441 Jiwa laki-laki (49,3%) dan 1.587 Jiwa perempuan (50,7%) dari jumlah total tercatat. 6. Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan. Tingkat kecakapan juga akan mendorong tumbuhnya keterampilan kewirausahaan dan pada gilirannya akan mendorong munculnya lapangan pekerjaan baru. Dengan demikian akan membantu program pemerintah untuk pembukaan lapangan kerja baru guna mengatasi pengangguran. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistematika iker atau pola pikir individu,

(53)

41

selain itu akan mempermudah menerima informasi yang lebih maju. Di bawah ini tabel yang menunjukkan tingkat rata-rata pendidikan warga Desa Tabbinjai Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa.

Tabel 11

Jumlah Penduduk Tamat Sekolah Berdasarkan Jenjang Pendidikan Desa Tabbinjai Tahun 2018

No Jenjang Pendidikan Jumlah

Presentase dari Jumlah Penduduk Ket. 1 Tamat SD 641 22,08 % 2 Tamat SLTP 81 2,79 % 3 Tamat SMA 36 1,24 %

4 Tamat Perguruan Tinggi 21 0,72 %

5 Masih Sekolah di SD SMP SMA Kuliah 443 97 32 16 20,21 % 3,34 % 1,10 % 0,55 % 6 Belum Sekolah 340 11,36 %

7 Tidak Tamat Sekolah 1.321 42,23 %

Total 3.028 100 %

(54)

7. Mata Pencaharian

Secara umum mata pencaharian masyarakat Desa Tabbinjai dapat teridentifikasi ke dalam beberapa bidang mata pencaharian, seperti petani, Buruh Tani, Karyawan Swasta, Pedagang, Wirausaha/Jualan, PNS/TNI/Polri, Pensiunan, Biro Jasa, Pertukangan, Sopir, dan Tukang Ojek sebagaimana dalam Tabel 12 di bawah ini.

Tabel 12

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Desa Tabbinjai Tahun 2018

No. Pekerjaan Jumlah

Presentase dari Jumlah Penduduk (%) 1 PNS 7 0,21 % 2 Polri - % 3 TNI 1 0,03 % 4 Pensiunan/LVRI 8 0,24 % 5 Pedagang 47 1,41 % 6 Petani 636 19,08 % 7 Pertukangan 49 1,47 % 8 Wirausaha/Jualan 49 1,47 % 9 Peternak 1 0,03 % 10 Sopir 20 0,60 % 11 Perbengkelan 4 0,12 % 12 Jasa 15 0,45 %

(55)

43

13 Ojek 12 0,36 %

14 Buruh 8 0,24 %

15 Karyawan Swasta 3 0,09 %

Jumlah 857 25,80 %

Sumber data ; Hasil Sensus (KPM) Desa Tabbinjai Tahun 2018

Berdasarkan tabulasi data tersebut teridentifikasi di desa Tabbinjai jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian 29,9% dari jumlah penduduk secara keseluruhan.Kehidupannya tergantung disektor pertanian, petani 21,91% dan pertukangan sama posisinya dengan wiraswasta /jualan 1,69% dari total jumlah penduduk.

Terbanyak pertama penduduk bermata pencaharian adalah petani 21,91% sedangkan pertukangan dan wiraswasta / jualan menempati urutan kedua yaitu sebesar 1,69% dari jumlah total penduduk. Sementara urutan ketiga berada pada sektor perdagangan sebanyak 1,62% dan yang mempunyai persentase terkecil peternak dan TNI yaitu 0,3% dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan. Dengan demikian dari Desa Tabbinjai memiliki alternative pekerjaaan selain bertani yaitu pertukangan dan wiraswasta.

8. Dinamika Politik

Seiring dengan perubahan dinamika politik dan sistim politik di Indonesia, yang lebih demokratis, memberi pengaruh yang besar kepada masyarakat untuk menerapkan suatu mekanisme politik yang dipandang lebih demokratis dengan asas kepentingan orang banyak.

(56)

Dalam dinamika politik memang banyak mengalami perkembangan yang cukup signifikan, Jabatan Kepala Desa memang sudah lama dipilih secara langsung oleh masyarakat Desa Tabbinjai.

Hal ini menandakan bahwa masyarakat Desa Tabbinjai sudah sangat memahami mekanisme politik yang demokratis yang menganut sebuah rangkaian kata yang berbunyi memilih untuk berubah memilih dan melihat etos kerja, kejujuran, serta kedekatan dengan warga sekitar. Seorang kepala Desa bisa diganti sebelum masa jabatannya habis, jika seorang Kepala Desa melakukan pelanggaran Hukum dan norma-norma yang telah diatur dalam undang-undang, Kepala Desa juga biasa diganti jika berhalangan tetap.

Pola kepemimpinan di Desa Tabbinjai dalam pengambilan keputusan berada ditangan Kepala Desa, namun semuanya dilakukan dengan mekanismeyang melibatkan pertimbangan dari masyarakat, melalui musyawarah untuk mufakat.

1. Gambaran Khusus lokasi Konsentrasi Penelitian

Gambaran Khusus lokasi Konsentrasi Penelitian adalah kantor Desa yang berada di desa Tabbinjai, Jalan Mawar Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa.

Visi

Dalam perencanaan pembangunan daerah, rumusan visi menjadi sangat

penting karena menjadi pedoman implementasi pembangunan. Secara

konseptual, visi adalah pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana suatu

(57)

45

realistis. Visi yang baik (vision of succes) merupakan suatu gambaran yang

menantang tentang keadaan masa depan, cita dan citra yang ingin diwujudkan

sebuah daerah. Visi, disamping sebagai sumber inspirasi dan sumber motivasi,

juga menjadi acuan dan penuntun bagi setiap upaya yang akan dikembangkan

suatu daerah ke masa depan. Misi

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi

yang telah ditetapkan agar tujuan pembangunan dapat terlaksana dan berhasil

dengan baik, sehingga seluruh masyarakat dan pihak yang berkepentingan

(stakeholder) mengetahui program-programnya dan hasil yang akad diperoleh

di masa yang akan datang.

B. Strategi Zubair Dalam Mempertahankan Kekuasaannya.

Strategi adalah cara yang digunakan untuk mewujudkan cita-cita politik. Strategi politik biasa digunakan dalam usaha merebut atau mempertahankan kekuasaan, terutama saat pemilihan umum.Dalam mendapatkan kekuasaan, setiap calon penguasamemiliki berbagai macam faktor yang dapat mendukung seseorang agar terpilih menjadi penguasa. Salah satunya ialah mereka harus meyakinkan masyarakat dengan berbagai macam sifat dan karakteristik.

Dalam perebutan kekuasaan calon-calon penguasa memiliki strategi-strategi khusus untuk merangkul seluruh lapisan masyarakat.Namun disetiap daerah, model perebutan kekuasaan berbeda-beda dan terkadang menggunakan cara-cara yang unik tergantung dengan karakteristik masyarakatnya.

(58)

Strategi zubair dalam mempertahankan kekuasaannya pada penelitian ini dapat dilihat dari 3 strategi mempertahankan kekuasaan, yaitu: (1). Simbolis, (2). Prosedural dan (3). Materil. Adapun hasil penelitian dari strategi zubair dalam mempertahankan kekuasaan di desa Tabbinjai Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa adalah sebagai berikut :

1. Simbolis

Tradisi, kepercayaan dan nilai-nilai budaya pada umumnya merupakan simbol-simbol. Penggunaan simbol-simbol untuk mempertahankan kekuasaan cenderung bersifat ritualistik dan tradisional, salah satu upaya pengusa dalam mempertahankan kekuasaan ialah dengan mempertahankan tradisi maupun ritual yang bersifat sakral untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat. Sama halnya di Desa Tabbinjai strategi yang bersifat simbolis masih dijumpai pada taktik pemenangan Zubair sebagai kepala desa selama 2 periode, dimana Zubair dalam kampanyenya menyebutkan bahwa akan tetap mempertahankan setiap kegiatan-kegiatan yang bersifat tradisional dan ritualistik. Seperti tetap melaksanakan kegiatan maulid ditiap-tiap masjid yang ada di Tabbinjai, tetap mempertahankan kebiasaan gotong royong antar masyarakat Tabbinjai, mempertahankan kegiatan-kegiatan orang terdahulu di Tabbinjai dan tetap mempertahankan budaya membuat halasuji pada setiap pesta pernikahan di Tabbinjai.

Seperti yang dikemukakan oleh salah satu tokoh agama Abd.Hamid di Desa Tabbinjai yang mengatakan bahwa :

(59)

47

“Tradisi keagamaan yang tetap kami pertahankan ialah perayaan hari- hari besar umat islam, salah satunya ialah tetap melaksanakan mauled nabi besar Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam yang kami laksanakan setiap tahun di setiap masjid yang ada di desa tabbinjai. Tradisi ini mungkin sudah jarang ditemui di daerah lain tapi kami tetap mempertahankan tradisi tersebut". (wawancara pada tanggal 12 Juli 2020).

Dari hasil wawancara dengan salah satu tokoh agama diatas, dapat disimpulkan bahwa taktik yang digunakan calon kepala desa di Tabbinjai dalam hal ini Zubair menggunakan pendekatan yang bersifat simbolis yang melakukan pendekatan dalam hal tradisi di masyarakat seperti pelaksanaan perayaan hari hari besar umat muslim salah satunya yang sering dilakukan di desa Tabbinjai adalah tradisi Maudu’ (Maulid Nabi Muhammad Sallallahu alaihi Wasallam).

Dan beberapa alasan yang menguatkan Zubair dalam menduduki jabatannya selama dua periode sebagai kepala desa ialah tetap menjalankan kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang berupa gotong royong antar warga desa Tabbinjai, hal disampaikan oleh salah satu kepala dusun di Desa Tabbinjai yang bernama Bado’ yang mengatakan bahwa :

“Pak desa (Zubair) tetap memegang teguh semangat gotong royong antar masyarakat desa Tabbinjai dan rutin kami laksanakan, sehingga terjalinnya hubungan yang baik antara masyarakat dengan pemerintah desa Tabbinjai”.”(wawancara 12 Juli 2020).

Dari hasil wawancara dengan kepala dusun Mapung diatas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan yang bersifat gotong royong atau saling membantu antar masyarakat dapat membuat masyarakat semakin yakin akan sosok Zubair sebagai sosok pemimpinnya kelak karena seperti yang diketahui masyarakat kampung di pedesaan khususnya sangat menjunjung

(60)

tinggi kebersamaan, seperti halnya dalam istilah saling membantu dalam hal pemindahan rumah panggung, appatanang (menanam padi bersama), membuat halasuji/ walasuji untuk pesta pernikahan adat makassar.

Adapun disisi adat istiadat daerah yang tetap dilestarikan oleh Zubair bersama masyarakatnya, salah satunya adalah merayakan hari panen. Pernyataan ini dikemukakan oleh kepala adat di desa Tabbinjai P. Juma’ yang mengatakan bahwa :

“Zubair memberi kami arahan untuk tetap melestarikan adat istiadat lokal seperti acara makan- makan (syukuran) setelah musim tanam dan panen padi di Bola Lompoa dan zubair biasanya menyumbang kepada kami beberapa ternak dan biaya akomodasi selama berlangsunya pesta adat kami”.(wawancara 13 Juli 2020). Dari hasil wawancara dengan kepala dusun Mapung dan tokoh adat diatas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan yang bersifat gotong royong atau saling membantu antar masyarakat dapat membuat masyarakat semakin yakin akan sosok Zubair sebagai sosok pemimpinnya kelak karena seperti yang diketahui masyarakat kampung di pedesaan khususnya sangat menjunjung tinggi kebersamaan, seperti halnya dalam istilah saling membantu dalam hal pemindahan rumah panggung, appatanang (menanam padi bersama), membuat halasuji / walasuji untuk pesta pernikahan adat makassar.

Selain beberapa aspek pendekatan diatas, penulis juga mewawancarai beberapa staf atau bawahan dari Zubair untuk menunjang hasil penelitian penulis. Salah satu staf yang diwawancarai adalah Syamsir, S.Sos bagian administrasi yang mengatakan bahwa :

Gambar

Tabel 1  Informan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

pekerjaan Pegawai Negeri, tempat tinggal di Desa Meunasah Tunong, Kecamatan Peudada, Kabupaten Bireuen selaku Sekretaris nadzir ; -- c.. RUSMANI IBRAHIM, umur 57

RASUNA BINTI HUSEN, umur 47 Tahun, agama Islam, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, tempat tinggal di Gampong Geulanggang Teungoh Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen, dahulu

Ladang, umur 40 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Swasta, tempat tinggal di Gampong Rundeng Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, berdasarkan surat kuasa

SABI, umur ± 36 tahun, pekerjaan Swasta, tempat tinggal di Perumahan Puskesmas Lhoknga, Desa Mon Ikeun, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, sebagai TERGUGAT