• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Kondisi Pra siklus

Gambaran Kegiatan belajar mengajar sebelum pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas adalah Guru dalam mengajar masih menggunakan metode ceramah dimana siswa hanya menjadi pendengar sehingga sering timbul kebosanan siswa dalam belajar, mereka cenderung suka ramai sendiri, mainan, ngobrol dengan temannya tanpa menghiraukan pelajaran. Kondisi pembelajaran seperti itu berdampak pada hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Wonomerto 03 pada mata pelajaran IPA.

Hal ini terlihat dari nilai hasil evaluasi pra penelitian pada mata pelajaran IPA sebagian besar nilai anak dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM˂65 ). Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran sebagai berikut:

Tabel 4.1

Distribusi Frekunsi Hasil Belajar IPA pada Prasiklus

Nilai ( x ) Frekuensi Persentase Keterangan

80 - 85 75 - 79 70 - 74 65 - 69 60 - 64 55 - 59 50 - 54 45 - 49 40 - 44 1 3 1 2 4 4 2 - 3 5 15 5 10 20 20 10 - 15 KKM = 65 Belum tuntas  13  65%  Tuntas  35% 

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai 80-85 sejumlah 1 siswa atau 5 %, yang mendapat nilai 75-79 ada 3 siswa atau 15 %, yang mendapat nilai 70-64 ada 1 siswa atau 5%, yang mendapat nilai 65-69 sebanyak 2

(2)

siswa atau 10%, yang mendapat nilai 60-64 sebanyak 4 siswa atau 20%, yang mendapat nilai 55-59 sebanyak 4 siswa atau 20%, yang mendapat nilai 50-54 sebanyak 2 siswa atau 10% dan yang mendapat nilai 40-45 sebanyak 3 siswa atau 15 %.

Ketuntasan belajar siswa yang memperoleh skor kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM˂65 ) sebanyak 13 siswa (65 %) dari seluruh siswa yang ada. Siswa yang sudah tuntas sebanyak 7 siswa (35%) dari seluruh siswa yang ada. Ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada gambar

Gambar 4.1

Diagram Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Prasiklus 4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus1

Dalam perencanaan tindakan pembelajaran mengacu pada hasil observasi pada kondisi pra siklus, sehingga pada siklus 1 ini diupayakan dapat memperbaiki pembelajaran yang ada untuk mencapai kompetensi dasar IPA kelas V semester 1 yaitu tentang Fungsi organ pencernaan manusia.Setelah menemukan permasalahan, selanjutnya dilakukan diskusi dan mengidentifikasi faktor penyebab masalah untuk dicarikan jalan keluarnya.Kelemahan yang ada di lapangan yang menghambat dalam meningkatkan hasil belajar siswa adalah minat belajar siswa masih kurang,keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran kurang,perhatian dan kemandirian siswa kurang dan adanya perbedaan kemampuan masing-masing individu.Hasil kerja kolaboratif bersama guru kelas V sebagai observer dan kepala sekolah disepakati bahwa penyebab masalah tersebut di atas dapat ditinjau dari dua sisi yakni:

65% 35% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% Belum Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas

(3)

1. Siswa yang menganggap IPA suatu pelajaran yang sulit untuk dipahami, kesulitan memahami materi ajar, kurangnya minat belajar dan keaktifan, perhatian terhadap pelajaran kurang.

2. guru kurang mendorong siswa untuk aktif, kurang memperhatikan dan memahami karakteristik setiap individu siswa, penyampaian materi cenderung monoton (kurang bervariasi), penyampaian tugas kurang terperinci, kurang dapat memanfaatkan waktu, penyampaian materi ajar terlalu singkat, dan pemanfaatan media kurang optimal.

Berdasarkan pada penyebab permasalahan tersebut, maka tindakan yang akan dilakukan sebagai solusi masalah dalam pembelajaran IPA adalah:

1. Dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran make a match yang bertujuan membangkitkan minat belajar dan keaktifan anak melalui permainan mencari pasangan untuk menarik perhatiannya dalam mempelajari konsep materi tsb.

2. Pemanfaatan alat peraga secara optimal dalam pembelajaran serta menggunakan model pembelajaran yang bervariasi diantaranya model pembelajaran make a match agar siswa tidak merasa bosan serta meningkatkan keaktifan,kerjasama, tanggung jawab dan dapat memecahkan masalah yang dihadapi melalui permainan mencari pasangan kartu jawaban dan kartu soal.

Pelaksanaan tindakan siklus 1 terdiri dari dua kali pertemuan, yaitu pertemuan 1, dan 2, yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2013. Tiap pertemuan 2 jam pelajaran durasi 2 X 35 menit. Dimana pada pertemuan yang pertama adalah kegiatan pembelajaran dan pertemuan ke-2 untuk mengulang kembali sebagai penguatan konsep dan dilanjutkan dengan evaluasi pembelajaran. Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah menyusun RPP IPA beserta instrumen penilaian terdiri kisi-kisi soal, butir soal, kunci jawaban dan kriteria penilaian dan LKS, lembar observasi kegiatan pembelajaran, alat peraga dan LCD Proyektor dan peraga berupa kartu soal dan kartu jawaban.

Pelaksanaan pembelajaran pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2013 Pada kegiatan inti, guru memberi salam dan mengajak siswa untuk berdoa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai, Guru memutarkan sebuah video pembelajaran untuk membangkitkan minat belajar anak. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep yang cocok untuk sesi review,

(4)

satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu soal atau jawaban. Guru mengontrol kerja siswa dalam mencari pasangannya dan membantu siswa jika terdapat hal-hal yang belum dipahami dengan kata lain guru hanya berperan sebagai pembimbing dan fasilitator. Tiap siswa memikirkan jawaban dari kartu yang dipegangnya.setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya, berfikir, menganalisis serta menyelesaikan tugasnya dalam mencocokan kartu soal dan jawaban dengan benar. Siswa berkompetisi secara sehat dalam mencari pasangannya, disini yang dimaksud adalah siswa tidak saling berebutan dalam mencari pasangannya melainkan mereka berlatih bekerjasama agar tugasnya cepat selesai. Setiap siswa berpasangan membacakan kartu yang telah dicocokannya didepan kelas. Siswa berpasangan menempelkan kartunya dipapan tulis. Guru bersama-sama dengan siswa mencocokan hasil kerja yang telah dilakukan oleh siswa. Guru menjawab pertannyaan siswa yang menghadapi kesulitan. Guru mengocok kembali kartu soal dan jawaban kemudian dibagikan kembali kepada siswanya dengan langkah-langkahnyang sama. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan bersama-sama dan diakhiri dengan penginformasian materi selanjutnya.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 Agustus 2013 dengan alokasi waktu 2 X 35 menit. Pelaksanaan tindakan dimulai dengan kegiatan pendahuluan berupa berdoa, presensi, kemudian guru mengadakan tanya jawab materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.Guru menyiapkan kartu soal dan kartu jawaban. Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban kepada masing-masing siswa. Siswa memikirkan jawaban atas pertanyaan yang dipegangnya kemudian masing-masing siswa mencari pasangannya sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Siswa menempelkan hasil kerjanya dipapan tulis kemudian secara berpasangan membacakan hasil jawaban atas kartunya. Guru bersama dengan siswa mencocokan hasil kerja siswa kemudian mengambil kesimpulan atas konsep materi yang telah dipelajari,sebagai hasil akhir yaitu evaluasi pembelajaran melalui tes tertulis dalam bentuk uraian dengan 5 nomor soal untuk dikerjakansiswa .Kegiatan penutup, membahas secara klasikal soal evaluasi yang telah dikerjakan siswa.

(5)

Refleksi Siklus 1

Setelah mengimplementasikan RPP IPA pada siklus 1, selanjutnya diadakan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan pengamatan atau temuan dari observer dan hasil belajar IPA. Hasil pengamatan tindakan ini didiskusikan, dianalisis dan disimpulkan. Dari kesimpulan inilah, kemudian dipergunakan sebagai bahan perbaikan pada pelaksanaan tindakan siklus 2. Pada saat refleksi juga dilakukan wawancara kepada 3 siswa yang masing-masing siswa memiliki hasil penilaian pos tes belum tuntas sejak pra siklus sampai siklus 1, siswa yang belum tuntas belajar pada pra siklus tetapi tuntas pada siklus 1, dan siswa yang tuntas sejak pra siklus sampai siklus 1.

Hasil wawancara refleksi setelah tindakan siklus 1 menyatakan bahwa pelaksanaan perbaikan pembelajaran telah berhasil.Siswa yang tidak tuntas hingga siklus 1 tersebut setelah diruntut riwayat belajarnya adalah siswa yang pernah tiga kali tidak naik kelas atau mengulang di kelas I, III dan IV.Siswa ini termasuk siswa yang lambat dalam belajar dan membutuhkan perhatian lebih dari teman-temannya.Siswa yang tuntas belajar setelah perbaikan, berdasarkan wawancara mengatakan bahwa ia senang mengikuti pelajaran. Adanya permainan mencari pasangan ( make a match ) dalam pembelajaran menjadikan siswa tersebut lebih mengerti dan tidak bingung seperti ketika membaca materi dari buku ajar.Hasil observasi teman sejawat mencatat bahwa siswa antusias mengikuti pembelajaran karena merasa senang adanya tantangan dalam mencari jawaban sehingga anak berlomba-lomba belajar sebelum pelajaran dimulai.

Data kualitatif yang terdiri dari aktivitas mengajar guru dalam mengimplementasikan RPP IPA dengan menggunakan model pembelajaran make a match aktivitas kegiatan siswa,dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif.Adapun hasil observasi implementasi RPP IPA guru pada siklus I, disajikan seperti tabel 4.3 berikut ini.

Berdasarkan temuan pada lembar observasi proses pembelajaran pertemuan 1 dan pertemuan 2 pada siklus 1 oleh observer, ditemukan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe make a match dapat mengeksplor diri siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam bekerjasama serta bertanggung jawab atas pemecahan masalahnya.

(6)

Tabel 4.2

Hasil Observasi Implementasi RPP IPA pada Siklus 1

Langkah Pembelajaran

Make A Match Aspek yang diamati

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Ada Tidak Ada Tidak

Kegiatan Awal

Guru memberi salam dan

mengajak siswa berdo’a √ - √ -

Guru memberikan Apersepsi √ - √ -

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai

√ - √ -

Guru menyiapkan beberapa kartu yang terdiri dari kartu soal dan kartu jawaban

√ - √ -

Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang terdiri dari kartu soal dan kartu jawaban

√ - √ -

Kegiatan Inti

Setiap siswa memikirkan soal dan jawaban dari kartu yang

dipegangnya √ - √ -

Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartu yang dipegangnya

√ - √ -

Setiap siswa berpikir, menganalisis, menyelesaikan tugasnya dalam mencocokan kartu dan bertindak tanpa rasa takut

√ - √ -

Siswa berkompetisi secara sehat

(7)

dalam menemukan kartu soal maupun kartu jawaban dengan benar

Guru mengontrol kerja siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran berlangsung

√ - √ -

Setiap siswa berpasangan

membacakan atau mempresentasikan hasil kerjanya

didepan kelas

- √ √ -

Guru bersama-sama dengan siswa mencocokan hasil kerja yang telah dilakukan oleh siswa

√ - √ -

Guru sebagai Fasilitator dan

moderator √ - √ -

Kegaiatan Akhir

Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran

√ - √ -

Guru memberikan evaluasi

kepada siswa yaitu berupa tes √ - √ -

Skor Hasil Belajar IPA Siklus 1

Skor hasil belajar yang diperoleh dari siklus 1 ditunjukkan melalui tabel 4.3 berikut ini.Berdasarkan tabel tersebut, menunjukkan distribusi ketuntasan hasil belajar IPA, 75 % dari seluruh siswa yang ada telah mencapai ketuntasan belajar dengan KKM≥65, sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 5 siswa atau 25 % dari seluruh siswa yang ada.Persentase peningkatan ketuntasan belajar siswa dari prasiklus ke siklus 1 meningkat sebesar 40 %.

(8)

Tabel 4.3

Distribusi Frekunsi Hasil Belajar IPA pada Siklus I Nilai ( x ) Frekuensi Persentase (%) Keterangan 90 - 94 85 - 89 80 - 84 75 - 79 70 - 74 65 - 69 60 - 64 55 - 59 50 - 54 2 - 3 1 6 2 2 1 2 10 - 15 5 30 10 10 5 10 KKM = 65 Belum tuntas  25%  Tuntas  15  75% 

Persentase ketuntasan belajar IPA pada siklus 1, juga ditunjukkan pada gambar 4.2 berikut.

Gambar 4.2

Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1 25% 75% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas

(9)

Persentase ketuntasan belajar IPA pada pra siklus dan siklus 1 yang telah diberi tindakan, mengalami peningkatan dari 35% menjadi 75%, meningkat 40 %.Ini berarti telah memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu ketuntasan siswa minimal sebesar 75%.

4.1.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2

Pelaksanaan tindakan siklus 2 ini sebagai tindak lanjut, penyempurnaan dan pemantapan pada siklus 1, dilaksanakan pada hari senin dan rabu, tanggal 26 dan 28 Agustus 2013. Pelaksanaan siklus 2 terdiri dari dua kali pertemuan.Pertemuan pertama menyajikan materi pembelajaran, pertemuan kedua memantapkan pembelajaran sekaligus evaluasi pembelajaran.

Pertemuan pertama, diawali dengan membuka pelajaran dan mengucapkan salam, berdoa, mengabsensi siswa, mengatur suasana kelas dan menanyakan keadaan siswa. Guru menyampaikan apersepsi dengan tanya jawab materi pertemuan yang lalu.

Kegiatan inti guru. Guru melakukan presentasi penyajian materi dengan menggunakan media, siswa menyimak tayangan, mencatat hal-hal penting dari materi yang ditayangkan tentang gangguan organ pencernaan pada manusia. Kemudian Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa materi konsep yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu soal atau jawaban. Guru mengontrol kerja siswa dalam mencari pasangannya dan membantu siswa jika terdapat hal-hal yang belum dipahami dengan kata lain guru hanya berperan sebagai pembimbing dan fasilitator. Tiap siswa memikirkan jawaban dari kartu yang dipegangnya.setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya, berfikir, menganalisis serta menyelesaikan tugasnya dalam mencocokan kartu soal dan jawaban dengan benar. Siswa berkompetisi secara sehat dalam mencari pasangannya, disini yang dimaksud adalah siswa tidak saling berebutan dalam mencari pasangannya melainkan mereka berlatih bekerjasama agar tugasnya cepat selesai. Setiap siswa berpasangan membacakan kartu yang telah dicocokannya didepan kelas. Siswa berpasangan menempelkan kartunya dipapan tulis. Guru bersama-sama dengan siswa mencocokan hasil kerja yang telah dilakukan oleh siswa. Guru menjawab pertannyaan siswa yang menghadapi kesulitan. Guru mengocok kembali kartu soal dan jawaban kemudian dibagikan kembali kepada siswanya dengan langkah-langkahnyang

(10)

sama. Dengan bimbingan guru, siswa membuat kesimpulan bersama-sama. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28 Agustus 2013 dengan alokasi waktu 2 X 35 menit. Pelaksanaan tindakan dimulai dengan kegiatan pendahuluan berupa berdoa, presensi, kemudian guru mengadakan tanya jawab materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.Guru menyiapkan kartu soal dan kartu jawaban. Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban kepada masing-masing siswa. Siswa memikirkan jawaban atas pertanyaan yang dipegangnya kemudian masing-masing siswa mencari pasangannya sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Siswa menempelkan hasil kerjanya dipapan tulis kemudian secara berpasangan membacakan hasil jawaban atas kartunya. Guru bersama dengan siswa mencocokan hasil kerja siswa kemudian mengambil kesimpulan atas konsep materi yang telah dipelajari,sebagai hasil akhir yaitu evaluasi pembelajaran melalui tes tertulis dalam bentuk uraian dengan 5 nomor soal untuk dikerjakan siswa .Kegiatan penutup, membahas secara klasikal soal evaluasi yang telah dikerjakan siswa.

Observasi oleh teman sejawat pada siklus 1 telah mencatat bahwa dalam proses pembelajaran siswa aktif, semangat dalam mengikuti pembelajaran. Dimana semua siswa berusaha mencari pasangan masinng-masing dalam menemukan jawaban yang tepat atas kartu yang dipegangnya.

Kegiatan pembelajaran siklus 2 berlangsung, observer teman sejawat mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran, dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan, yang meliputi item untuk mengamati pembelajaran dan aktvitas siswa. Pada siklus 2 ini semua item diisi oleh observer.

Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus 2, selanjutnya diadakan refleksi dari kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan pengamatan atau temuan yang diperoleh dari observer.Kesimpulan yang diperoleh bersifat pemantapan dari tindakan yang diberikan.Pada saat refleksi juga dilakukan wawancara kepada 3 siswa yang memiliki hasil penilaian pos tes belum tuntas sampai pertemuan ke 3.Hasil observasi teman sejawat mencatat bahwa siswa antusias mengikuti pembelajaran karena merasa senang adanya permainan mencari pasangan ( make a macth ).

(11)

Data kualitatif meliputi aktivitas mengajar guru dan aktivitas kegiatan siswa dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif.Observasi terhadap implementasi RPP IPA untuk guru pada siklus 2, disajikan secara rinci seperti dalam tabel 4.4 berikut ini.

Berdasarkan temuan pada lembar observasi pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 siklus 2 oleh observer, ditemukan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran telah sesuai dengan diskripsi proses pembelajaran pada lembar pengamatan tersebut.

Tabel 4.4

Hasil Observasi Implementasi RPP IPA pada Siklus 2

Langkah Pembelajaran

Make A Match Aspek yang diamati

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Ada Tidak Ada Tidak

Kegiatan Awal

Guru memberi salam dan mengajak

siswa berdo’a √ - √ -

Guru memberikan Apersepsi √ - √ -

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai

√ - √ -

Guru menyiapkan beberapa kartu yang terdiri dari kartu soal dan kartu jawaban

√ - √ -

Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang terdiri dari kartu soal dan kartu jawaban

√ - √ -

Kegiatan Inti

Setiap siswa memikirkan soal dan

jawaban dari kartu yang dipegangnya √ - √ - Setiap siswa mencari pasangan kartu

yang cocok dengan kartu yang dipegangnya

√ - √ -

Setiap siswa berpikir, menganalisis,

(12)

mencocokan kartu dan bertindak tanpa rasa takut

Siswa berkompetisi secara sehat mencari pasangan yang tepat dalam menemukan kartu soal maupun kartu jawaban dengan benar

√ - √ -

Guru mengontrol kerja siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran berlangsung

√ - √ -

Setiap siswa berpasangan membacakan atau mempresentasikan hasil kerjanya didepan kelas

√ - √ -

Guru bersama-sama dengan siswa mencocokan hasil kerja yang telah dilakukan oleh siswa

√ - √ -

Guru sebagai Fasilitator dan

moderator √ - √ -

Kegaiatan Akhir

Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran

√ - √ -

Guru memberikan evaluasi kepada

siswa yaitu berupa tes √ - √ -

Temuan observer berdasarkan catatan menunjukkan bahwa, guru telah melaksanakan implementasi RPP dengan memotivasi siswa untuk berani bertanggung jawab dengan bertanya kepada temannya dan bekerjasama tanpa rasa malu agar dapat menemukan jawaban atas kartu yang dipegangnya.

Skor Hasil Belajar IPA Siklus 2

Hasil belajar IPA yang diperoleh dalam siklus 2 ditunjukkan oleh adanya perbandingan ketuntasan belajar siswa yang mencapai KKM≥65 sebesar 90 % dari seluruh siswa yang ada, sedangkan siswa yang belum mencapai ketuntasan sebesar 10% dari seluruh siswa yang ada. Adapun distribusi ketuntasan belajar IPA pada siklus 2 ini disajikan dalam bentuk tabel 4.5 berikut ini.

(13)

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA pada Siklus 2 Nilai ( x ) Frekuensi Persentase (%) Keterangan 95 - 100 90 - 94 85 - 89 80 - 84 75 - 79 70 - 74 65 - 69 60 - 64 5 - 2 4 4 3 -2 25 - 10 20 20 15 - 10 KKM = 65 Belum tuntas  10%  Tuntas  18  90% 

Ketuntasan belajar siswa siklus 2 yang mencapai ketuntasan ditunjukkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM≥65 ) sebanyak 18 siswa atau 90 %, sedangkan yang belum mencapai ketuntasan minimal sebanyak 2 siswa dengan persentase 10%. Persentase ketuntasan belajar siswa siklus 1 ke siklus 2 meningkat 15%.Persentase ketuntasan belajar siklus 2 juga disajikan melalui gambar 4.3 seperti berikut ini.

Gambar 4.3

Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2 90% 10% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas

(14)

Persentase ketuntasan belajar siklus 1 dan setelah tindakan siklus 2, mengalami peningkatan menjadi 90%, meningkat 15% dari siklus I. Ini berarti telah memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan yakni adanya peningkatan dari siklus I minimal 80% siswa yang tuntas.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Proses pembelajaran sebelum tindakan menunjukkan bahwa siswa masih pasif, karena tidak diberi respon yang menantang. Siswa masih sering belajar secara indvidual, tidak tampak kreativitas siswa maupun gagasan yang muncul. Siswa terlihat jenuh dan bosan tanpa gairah, karena pembelajaran selalu monoton sehingga skor rata-rata pelajaran IPA di bawah KKM.

Guru belum memanfaatkan media pembelajaran yang relevan dengan kompetensi dasar yang dicapai, sehingga menghambat pencapaian tujuan pembelajaran.

Pembahasan hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Aktivitas siswa.

Pada siklus 1 terjadi peningkatan aktivitas siswa.Oleh karena itu, ketika pembelajaran berlangsung, siswa diberi bimbingan dan motivasi agar tumbuh rasa percaya diri yang tinggi, sehingga pada akhirnya siswa berani bertanya, bertindak, bekerjasama dengan temannya.

2. Siswa diberi kesempatan untuk berfikir kritis, menganalisis kartu yang dipegangnya untuk dapat menemukan jawaban secara cepat dan tepat serta dilatih untuk bekerjasama dengan temannya dalam menemukan jawaban atas kartunya sehingga anak lebih aktif dan kreatif.

3. Dalam mencari jawaban atas kartu yang dipegangnya, ada beberapa anak yang terlihat pasif dan bingung. Guru membimbing dan mengarahkan agar dapat bekerjasama dengan temannya tanpa rasa malu.

4. Pada kegiatan pembelajaran siklus 2, sebagian besar siswa dengan cepat dan tepat dapat menemukan pasangannya tanpa ragu-ragu dan rasa malu. Keberanian dan keaktifan siswa semakin meningkat, namun masih ada anak yang belum dapat menemukan pasangannya, hal ini dikarenakan latar belakang mereka ternyata lamban dalam berfikir sehingga tidak dapat menemukan jawaban atas kartu yang dipegangnya. 5. Selama mengerjakan tes individu dan tes akhir, semua siswa mengerjakan soal tes

(15)

dengan tertib.

6. Pada tes siklus 2, siswa mengerjakan tugas dengan baik dan mengalami peningkatan hasil dibandingkan dengan hasil tes-tes sebelumnya. Siswa mengerjakan tes akhir dengan tenang dan tertib. Persentase ketuntasan siswa mencapai 90% dari jumlah 20 siswa kelas V SD Negeri Wonomerto 03 kecamatan Bandar kabupaten Batang.Siklus 2 dapat dipandang cukup, karena ketuntasan belajar siswa telah mencapai tolak ukur keberhasilan yaitu ketuntasan belajar telah mencapai ≥ 80%.

7. Aktivitas mengajar guru dalam proses pembelajaran juga mengalami peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2, guru telah melaksanakan tahapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran make a match sesuai deskripsi pada lembar observasi.

8. Untuk siswa yang belum tuntas sebanyak 2 anak, satu anak disebabkan karena berdasarkan hasil wawancara dengan dewan guru terbukti anak tersebut pernah tidak naik kelas dibuktikan dengan hasil nilai raport kelas sebelumnya,dan anak yang satunya disebabkan karena anak tersebut lamban dalam belajar terbukti dari hasil wawancara dengan para guru dan orang tua siswa serta pendekatan langsung dengan siswa yang bersangkutan.

Hasil belajar siswa dari ketuntasan belajar IPA dapat dibandingkan antara pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 seperti yang disajikan pada table 4.6 berikut ini.

Tabel 4.6

Perbandingan Distribusi frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

Skor Ketuntas

an

Pra siklus Siklus 1 Siklus 2

Keterangan Banyak Siswa Persent ase (%) Banyak Siswa Persenta se (%) Banyak Siswa Persent ase (%) < 65 13 65 5 25 2 10 Tidak tuntas ≥ 65 7 35 15 75 18 90 Tuntas Jumlah 20 100 22 100 20 100 Rata2 59.25 70.50 80,75

(16)

Peningkatan pemahaman belajar siswa didapatkan dari hasil perolehan skorpra siklus 1 dan 2, yaitu:

1. Ketuntasan belajar meningkat dari 35% pada pra siklus menjadi 75% siklus 1 dan 90% siklus 2.

2. Skor rata-rata hasil belajar meningkat dari 59.25 pada pra siklus menjadi 70.50 siklus 1 dan 80,75 siklus 2.

3. Siswa yang mengalami ketuntasan belajar dari 20 jumlah siswa sejumlah 7 siswa pada pra siklus menjadi 15 siswa siklus 1 dan 18 siswa siklus 2.

Perbandingan persentase ketuntasan belajar dan skor rata-rata hasil belajar pada pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 dapat ditunjukkan pada gambar 4.4 berikut ini.

Gambar 4.4

Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pada Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

Berdasarkan perolehan skor yang didapatkan pada siklus 1 dan siklus 2, maka pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan materi fungsi organ pencernaan manusia pada Siswa Kelas V SD Negeri Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2013/2014. 65 25 10 35 75 90 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Tanaman jagung yang terinfeksi penyakit hawar daun pada fase vegetatif menyebabkan tingkat penularan yang lebih berat dibanding bila penularan terjadi pada tanaman yang lebih tua

Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek jual beli padi yang diterapkan di desa Sorkam Kanan masih memakai prinsip bisnis syariah yang dilarang dalam Islam yaitu

Setelah dilakukan analisa kendall tau diketahui bahwa nilai signifikasi 0,000(p&lt;0,05), dengan demikian Ho ditolak Hα diterima jika significant hitung kurang dari 0,05

Sistem ember adalah salah satu sistem pemerahan yang menggunakan mesin sebagai pengganti tangan yang dapat dipindah-pindah dari tempat satu ke tempat lain.

Melalui pemahaman tentang Ketahanan Nasional yang berkelanjutan dalam konteks kemajemukan bangsa Indonesia diharapkan setiap komponen bangsa memiliki wawasan

Hasil sistem yang dibuat merupakan system informasi perizinan mendirikan warnet dan game online Pada Dinas Komunikasi dan Informatika Sumatera Utara.Sistem yang

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran koopertatif

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa semester II di Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret