324
Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Daun Tumbuhan Akar Kaik-Kaik
Uncaria cordata (Lour.) Merr terhadap Artemia salina Leach
(Cytotoxic Activity of Akar Kaik Kaik Extract (Uncaria cordata Lour.) Merr of
Artemia salina Leach)
Noveri Rahmawati
1, Rahayu Utami; dan Azwendah
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau
*Corresponding email: Ira11001@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian yang telah dilakukan adalah uji sitotoksik ekstrak daun tumbuhan akar kaik kaik (Uncaria
cordata Lour.) Merr. terhadap Artemia salina Leach . Uji sitotoksik dilakukan terhadap ekstrak n-heksan,
etil asetat dan metanol dari daun U. cordata Lour. Tiap ekstrak dilakukan uji sitotoksik dengan metode Brine Shrimp Lethality Test menggunakan Artemia salina Leach, dengan berbagai konsentrasi. Data LC50 berupa jumlah Artemia yang mati setelah perlakuan 24 jam. Nilai LC50 ekstrak n-heksan adalah 7,46 µg/mL , ekstrak etil asetat 6,66 µg/mL dan ekstrak metanol 7,83 µg/mL. Semua ekstrak bersifat toksik terhadap Artemia salina Leach namun ekstrak etil asetat mempunyai efek toksik yang paling besar.
Kata Kunci: BSLT, sitotoksik, Uncaria cordata Lour. Merr PENDAHULUAN
Kekayaan flora yang dimiliki oleh Indonesia berpotensi untuk dikembangkan dalam pencarian obat baru. Diduga dari sekitar 30.000 jenis flora yang ada di dalam hutan tropis Indonesia sekitar 9.600 spesies telah diketahui berkhasiat obat, dari jumlah tersebut tercatat 283 spesies merupakan tumbuhan obat penting bagi industri obat tradisional. (Kusuma dan Zaky, 2005).
Salah satu tumbuhan obat yang digunakan masyarakat di beberapa negara tropis ialah tumbuhan genus Uncaria. Beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan terhadap genus Uncaria diantaranya Uncaria gambir dilaporkan memiliki aktivitas sitotoksik yang sangat kuat terhadap larva Artemia salina Leach
menggunakan metode Brine Shrimp Lethality
Test (BSLT) dengan LC5026,30 µg/mL dari fraksi
etil asetat (Suminiati, 2013). Penelitian lainnya yang dilakukan oleh (Bacher, 2005) dengan metode MTT (3-(4,5-dimetiltiazol-2-il)-2,5-difeniltetrazolium bromid) terhadap Uncaria tomentosa menyatakan bahwa kandungan kimia
dari Uncaria tomentosa yaitu pteoropodin dan uncarin F mampu menghambat poliferasi sel leukemia limfoblastik akut. Penelitian terhadap
Uncaria perrottetii juga telah dilakukan (Vital
dan Rivera, 2009) dengan menggunakan metode TUNEL menunjukkan hasil bahwa ekstrak
Uncaria perrottetii mampu mengurangi jumlah
parasit dan menunjukkan terjadinya perubahan apoptosis pada kit deteksi kematian sel.
325
Tumbuhan genus Uncaria yang
ditemukan di Indonesia khususnya di hutan Larangan Adat Desa Rumbio Kabupaten Kampar Riau adalah Uncaria cordata (Lour.) Merr. penelitian yang telah dilakukan (Ahmad et al, 2011 ) terhadap Uncaria cordata yang menguji efek antioksidan dan antidiabetes dari berbagai genus Uncaria yang tumbuh di Malaysia menunjukkan hasil bahwa Uncaria cordata memiliki nilai IC50 sebesar 200 µg/mL dan
persen inhibisi α-glukosidase yaitu 96,7% . Berdasarkan data diatas maka perlu dilakukan uji aktivitas sitotoksik dari ekstrak Uncaria
cordata (Lour.) Merr dengan menggunakan
metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT).
METODE PENELITIAN Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah botol berwarna gelap, erlemeyer, seperangkat alat rotary evaporator, seperangkat alat destilasi, corong, tisu, spatel, timbangan analitik, aluminium foil, rak dan tabung reaksi, pipet mikro, plat tetes, pipet tetes, beker glass, gelas ukur, kapas,wadah akuarium, aerator, lampu dan vial uji.
Bahan-bahan yang digunakan adalah daun Uncaria cordata (Lour.) Merr., kloroform 2 N, kloroform amoniak 0,05 N, reagen Mayer, FeCl3 1%, logam Mg, HCl pekat, asam asetat
anhidrat, H2SO4 pekat, n-heksana, etil asetat,
metanol, silika gel, air laut, larva Artemia salina Leach dan dimetilsulfoksida (DMSO).
Prosedur Penelitian Pembuatan Ekstrak
Daun segar tumbuhan akar kaik-kaik
Uncaria cordata (Lour.) Merr.Sebanyak 5 kg
diambil dari Hutan Larangan Adat Desa Rumbio
Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Sampel yang diperoleh dilanjutkan dengan pembuatan simplisia dimulai dengan sortasi basah, pencucian, pengeringan,perajangan, dan sortasi kering. Sampel segar daun akar kaik-kaik
Uncaria cordata (Lour.) Merr. dilakukan uji
pendahuluan fitokimia. Dari simplisia kering yang diperoleh sebanyak 2,1 kg diambil sebanyak 1,1 kg untuk diekstraksi dengan metoda maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat dan meetanol.
Hasil maserat kemudian dipekatkan
menggunakan rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak kental n-heksana, etil asetat dan metanol, kemudian masing-masing ekstrak dilakukan uji fitokimia dan dilakukan uji sitotoksik.
Skrining Fitokimia Ekstrak
Uji pendahuluan kandungan metabolit sekunder dilakukan terhadap ekstrak n-heksana, etil asetat dan metanol daun Uncaria
cordata (Lour.) Merr. Pada masing-masing
ekstrak ditambahkan masing-masing 5 mL air suling dan kloroform sama banyak lalu dikocok kuat dan dibiarkan beberapa saat sampai terbentuk dua lapis. Larutan air digunakan untuk uji senyawa flavonoid, fenolik dan
saponin. Sedangkan lapisan kloroform
digunakan untuk uji senyawa terpenoid dan steroid. Sedangkan untuk uji alkaloid memiliki prosedur tersendiri.
a. Uji Flavonoid
Beberapa tetes lapisan air pada plat tetes ditambah 1-2 butir logam magnesium dan beberapa tetes asam klorida pekat. Terjadinya warna jingga, merah muda sampai merah menandakan adanya senyawa flavonoid.
326
b. Uji Fenolik
Beberapa tetes lapisan air pada plat tetes ditambah 1–2 tetes larutan besi(III) klorida 1%. Bila terbentuk warna biru/ungu, berarti terdapat senyawa fenolik.
c. Uji Saponin
Lapisan air dalam tabung reaksi dikocok. Apabila terbentuk busa yang bertahan selama 5 menit, berarti positif adanya saponin. d. Uji Terpenoid dan Steroid
Lapisan kloroform disaring melalui pipet yang berisi norit. Hasil saringan di pipet 2– 3 tetes dan dibiarkan mengering pada plat tetes.
Setelah kering ditambahkan pereaksi
Liebermann-Burchard (2 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes asam sulfat pekat). Terbentuknya warna merah berarti positif adanya terpenoid dan warna hijau-biru berarti positif adanya steroid.
e. Uji Alkaloid
Ekstrak n-heksana, etil asetat dan metanol daun Uncaria cordata (Lour.) Merr diambil secukupnya ditambahkan 10 mL kloroform, kemudian tambahkan 10 mL larutan kloroform amoniak 0,05 M dikocok, kemudian diambil secukupnya dimasukkan kedalam tabung reaksi tambahkan 1 mL asam sulfat 2 N kocok selama 2 menit, biarkan hingga terbentuk dua lipisan. Lapisan asam diambil kemudian ditambahkan pereaksi Mayer hasil positif untuk alkaloid jika terjadi endapan putih.
Uji Aktivitas Sitotoksik Terhadap Ekstrak n-Heksana, Etil Asetat dan Metanol Dengan Metoda BSLT
a. Persiapan larva Artemia salina
Wadah disiapkan terlebih dahulu untuk penetasan larva udang, yang kemudian diberi
sekat dan sebagian ditutup dengan
menggunakan alumunium foil.Wadah yang
sudah siap, diisi dengan air laut yang sudah disaring. Kemudian kista udang dimasukkan pada bagian wadah yang ditutup dengan alumunium foil dan diletakkan dibawah pencahayaan lampu, biarkan hingga 48 jam. b. Pembuatan konsentrasi sampel uji
Siapkan vial uji yang telah dikalibrasi sebanyak 5mL. Ekstrak n-heksana, etil asetat
dan metanol ditimbang masing-masing
sebanyak 20 mg, kemudian masing-masing ekstrak dilarutkan dengan 2 mL pelarut yang melarutkannya, sehingga diperoleh larutan induk 10000 µg/mL. dari larutan induk dipipet sebanyak 0,5 mL dan ditambah pelarut hingga 5 mL kedalam vial yang sebelumnya telah dikalibrasi sehingga diperoleh larutan dengan kosentrasi 1000 µg/mL. larutan dengan kosentrasi 1000µg/mL dipipet sebanyak 0,5 mL ke dalam 4 vial berbeda, dimana larutan uji di 3 vial diuapkan dan 1 vial lainnya ditambah dengan pelarut hingga 5 mL sehingga diperoleh larutan uji dengan kosentrasi 100 µg/mL. Perlakuan yang sama dilakukan hingga didapatkan larutan uji dengan kosentrasi 1 µg/mL.
c. Uji sitotoksik terhadap larva Artemia salina Masing-masing vial berisi sampel uji yang telah diuapkan ditambahkan kedalamnya dimetil sulfoskida sebanyak 50 µg/mL, lalu larva udang sebanyak 10 ekor dimasukkan dan ditambah air laut hingga 5 mL.pengamatan dilakukan setelah 24 jam dengan menghitung jumlah larva yang mati.
HASIL DAN DISKUSI Hasil Ekstraksi
Daun Uncaria cordata (Lour.) Merr yang dipergunakan sebanyak 5 kg dan diperoleh simplisia kering sebanyak 2,1 kg dengan persen rendemen 42%. Untuk proses ekstraksi
327
dipergunakan 1,1 kg simplisia kering. Proses ekstraksi dilakukan dengan metoda maserasi bertingkat yaitu proses penyarian sederhana dengan jalan merendam sampel menggunakan pelarut berdasarkan tingkat kepolarannya. Maserasi dimulai menggunakan pelarut yang bersifat non polar terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan pelarut yang bersifat semi polar dan polar. Pelarut akan menembus dinding sel dan masuk kedalam rongga sel yang mengandung zat aktif atau senyawa metabolit sekunder, zat aktif akan larut karena adanya
perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam dan di luar sel sehingga larutan yang pekat akan didesak keluar, dan terjadi secara berulang. sehingga terjadi keseimbangan konstentrasi antara larutan diluar dan didalam sel (Anonim, 1986). Ekstrak n-heksan yang diperoleh sebanyak 15,87 gram dengan persen rendemen 1,442%, berat ekstrak etil asetat 63,13 gram dengan persen rendemen 5,739%, dan metanol 103,99 gram dengan persen rendemen 9,453%.
Gambar 1. Daun dan Bunga Uncaria cordata (Lour). Merr
Hasil Skrining Fitokimia
Setelah didapat ekstrak kental n-heksana, etil asetat dan metanol dilakukan uji fitokimia. Diperoleh hasil ekstrak n-heksana positif steroid, ekstrak etil asetat positif terpenoid dan ekstrak metanol positif flavoniod, fenolik, terpenoid dan saponin. Pada beberapa literatur diketahui bahwa beberapa Genus
Uncaria memiliki kandungan alkaloid, akan
tetepi setelah dilakukan skrining fitokima pada
Uncaria cordata yang menjadi sampel pada
penelitian ini menunjukkan hasil bahwa tumbuhan ini negatif alkaloid, hal ini disebabkan karena perbedaan tempat tumbuh, perubahan
iklim dan suhu dapat menyebabkan
bervariasinya kandungan senyawa yang
terdapat dalam suatu tumbuhan (Collegate and Molyneux, 1993).
Hasil Uji Sitotoksik Ekstrak
Pada pengujian ini menggunakan larva udang Artemia salina Leach sebagai hewan ujinya. Larva ini digunakan sebagai hewan uji karena dianggap sama pertumbuhannya dengan pertumbuhan sel pada tubuh manusia. Larva uji dapat digunakan setelah 48 jam dari waktu penetasan (Collegate dan Molyneux, 1993).
Hasil uji aktivitas sitotoksik terhadap ekstrak n-heksana, etil asetat dan metanol dari daun Uncaria cordata (lour.) Merr terhadap larva Artemia Salina Leach didapatkan LC50
ekstrak n-heksana sebesar 7,46 µg/mL, ekstrak etil asetat sebesar 6,66 µg/mL, dan ekstrak
328
metanol sebesar 7,83 µg/mL. . Ekstrak ini dapat dikategorikan memiliki aktivitas sitotoksik yang sangat kuat, karena suatu senyawa dikatakan bersifat sitotoksik jika nilai LC50 kecil dari 30
µg/mL (Meyer et al, 1982).
Aktivitas sitotoksik yang sangat kuat pada ekstrak ini diduga karena adanya senyawa golongan terpenoid didalamnya. Hal ini didukung oleh beberapa penelitian dimana golongan senyawa terpenoid dari Uncaria
rhynchphylla mampu menghambat phospolipase
Cγ1(PLCγ1) dengan IC50 berkisar antara 9,5 –
44,6 µM (Andre et al,2013).Penelitian lainnya yang telah dilakukan (Sun et al,2012)
menyatakan bahwa senyawa golongan
triterpenoid dari Uncaria macrophylla yang di uji terhadap dua sel kanker yaitu MCF-7 dan HepG2 dengan metode MTT menunjukkan hasil bahwa senyawa ini memiliki nilai IC50 78,2
µg/mL dan 73,9 µg/mL (Sun et al,2012).
Tabel 1. Hasil Pengamatan Perhitungan LC50 Ekstrak n-Heksana Uncaria cordata (Lour.) Merr
Kosentrasi (µg/mL)
Jumlah larva uji
Jumlah larva yang mati Persen kematian Nilai probit Log kosentrasi 1 2 3 Rata-rata 100 10 8 9 8 0,833 83,3 5,9661 2 10 10 6 4 4 0,466 46,6 4,9147 1 1 10 3 3 2 0,266 26,6 4,3750 0 LC50 = 7,76 µg/mL
Tabel 2. Hasil Pengamatan dan Perhitungan LC50 Ekstrak Etil Asetat Uncaria cordata (Lour.) Merr
Kosentrasi (µg/mL)
Jumlah larva uji
Jumlah larva yang mati Persen kematian Nilai probit Log kosentrasi 1 2 3 Rata-rata 100 10 9 9 9 0,9 90 6,2816 2 10 10 6 5 5 0,533 53,3 5,0828 1 1 10 3 2 3 0,266 26,6 4,3750 0 LC50 = 6,60 µg/mL
Tabel 3. Hasil Pengamatan dan Perhitungan LC50 Ekstrak Metanol Uncaria cordata (Lour.) Merr
Kosentrasi (µg/mL)
Jumlah larva uji
Jumlah larva yang mati Persen kematian Nilai probit Log kosentrasi 1 2 3 Rata-rata 100 10 9 9 8 0,866 86,6 6,1077 2 10 10 7 6 7 0,666 66,6 5,4289 1 1 10 1 2 1 0,133 13,3 3,887 0 LC50 = 7,41 µg/mL KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak ekstrak n-heksana, etil asetat dan
metanol menunjukkan aktivitas sitotoksik yang sangat kuat.
329
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, R., Hashim, H.M., Noor, Z.M., Ismail, N.H., Salim, F., Lajis, N.H., Shaari, K., 2011, Antioxidant and Antidiabetic Potential of Malaysian Uncaria,
Research Journal of Medicinal Plant, Hal 1-9
Andre, N., Wang, X., He, Y., Pan, G., kojo, A., Liu, Y., 2013, A Review of the Occurrence of Non-Alkaloid Constituent in Uncaria Species and Their Structure-Activity Relationship, American Journal of
Biomedical and life Sciences, Vol 1, No. 4, Hal.
79-98
Anonim, 1986, Sediaan Galenik, Cetakan Pertama, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta
Bacher, N., Tiefenthaler, M., Sturm, S., Stuppner, H., Ausserlechner, M. J., Kofler, R., dan Konwalinka, G., 2005, Oxindole alkaloids from Uncaria
tomentosa induce apoptosis in proliferating,
G0/G1-arrested and bcl-2-expressing acute lymphoblastic leukemia cells, British Journal of Hematology, Vol 123, Hal. 615-622
Collegate, S.M., and R.J., Molyneux., 1993, Bioactive Natural Product Detection, Isolation and Structural Determination, CRG, Boca Raton, Ann Arbor,
London, 14-23, 441-455
Kusuma, F.Rdan Zaky, B.M., 2005, Tumbuhan Liar
Berkhasiat Obat. AgroMedia Pustaka, Jakarta
Meyer, B.N.,Feerigni, N,R., Putnam, J.E., Jacobson, L,B., Nicholas, D,E., dan McLaughlin, J, L., 1982, Brine Shrimp: A convenient. General Bioasssay For Active Plant constituens,Plant Medical, Vol 45, Hal. 31-34
Suminiati, 2013, Skrining Aktivitas Antioksidan dan Sitotoksik dari Ekstrak dan Fraksi Daun Gambir (Uncaria gambir) ( Hunter) Roxb, Skripsi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Pekanbaru
Sun, G., Zhang, X., Xu, X., Yang, J., Zhong, M., dan Yuan, J., 2012 A New Triterpen From Uncaria
macrophylla andits Antitumor Activity, Molecules,