Perkembangan
Penyelenggaraan Program
Jaminan Kesehatan
Idris Halomoan Kadept HK3 Diseminasi/Komunikasi Publik SJSN Padang, 26 Juni 2015Program Kartu Indonesia Sehat sebagai Nawa Cita ke-5
Pemerintahan Jokowi-JK
Tampak Depan
ARAHAN WAPRES, 10 NOVEMBER 2014
“e agai upaya e astika ter apai ya keadila sosial agi seluruh peserta dalam mengakses pelayanan kesehatan di seluruh fasilitas
kesehatan, maka Kartu Indonesia Sehat (KIS) akan menjadi kartu
identitas peserta bagi SELURUH peserta progra Ja i a Kesehata
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 166 TAHUN 2014
TENTANG
PROGRAM PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Pasal 4
(1) Dalam pelaksanaan program perlindungan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pemerintah menerbitkan kartu identitas bagi penerima program perlindungan sosial.
(2) Kartu identitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah: a. Kartu Keluarga Sejahtera untuk penerima Program Simpanan Keluarga Sejahtera;
b. Kartu Indonesia Pintar untuk penerima Program Indonesia Pintar;
c. Kartu Indonesia Sehat untuk penerima Program Indonesia Sehat.
Pasal 8
Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 3 November 2014 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, JOKO WIDODO Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 10 November 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
www.bpjs-kesehatan.go.id
6
I.
GAMBARAN IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN PROPINSI SUMATERA BARAT
KEPESERTAAN PROPINSI SUMBAR s/d Maret 2015
2014
2015
2016
2019
PerPres RI Nomor : 111 Tahun 2013 pasal 6 :
Kepesertaan Jaminan Kesehatan bersifat WAJIB dan mencakup
SELURUH penduduk Indonesia
1 Januari 2019
Universal Coverage
Pentahapan Kepesertaan
Jaminan Kesehatan
Paling lambat 1 Januari 2016 Usaha mikro & Jamkesda
Paling lambat 1 Januari 2015 1. BUMN
2. Usaha besar 3. Usaha menengah 4. Usaha kecil
Target PBPU (2014) : 598.487
Realisasi PBPU Des 1 ) : 9.052.859
Realisasi PBPU 1 Feb 1 : 10.209.169
1 Januari 2014 114.339.825 1 Januari 2015 133.423.653 Mulai 1 Januari 2014 1. PBI 2. TNI/POLRI 3. Eks Askes 4. Eks Jamsostek 5. Lain-lain
2014
2015
2016
2019
PerPres RI Nomor : 111 Tahun 2013 pasal 6 :
Kepesertaan Jaminan Kesehatan bersifat WAJIB dan mencakup
SELURUH penduduk Indonesia
1 Januari 2019
Universal Coverage
Pentahapan Kepesertaan
Jaminan Kesehatan Propinsi Sumbar
Paling lambat 1 Januari 2016 Usaha Mikro
Paling lambat 1 Januari 2015 1. BUMN
2. Usaha besar 3. Usaha menengah 4. Usaha kecil
Realisasi sd 31 MARET 2015 : 3.242.547
Realisasi PBPU Des 1 : 112.065
Realisasi PBPU (31 Mar 1 ) : 239.171
1 Januari 2014 1.721.671 1 Januari 2015 3.191.544 Mulai 1 Januari 2014 1. PBI 2. TNI/POLRI 3. Eks Askes 4. Eks Jamsostek 5. Jamkesda 60%
www.bpjs-kesehatan.go.id
II.
TRI SUKSES BPJS KESEHATAN 2015 11
FOKUS BPJS
KESEHATAN
Th. 2015
1. Sukses Implementasi KIS 2. Peningkatan Kendali Mutu dan Kendali Biaya (KMKB) 3. Peningkatan Kolektibilitas Iuran dan Peningkatan Rekrutmen Peserta Penerima Upah (PPU)Indikator & Target: Distribusi KIS 100% Indikator & Target: Rasio Klaim 98,2% Indikator & Target: Tk. Kolektibilitas Iuran 95,1% & Rekrutmen PPU 29,5 Juta Jiwa
PENDAPATAN IURAN
BPJS KESEHATAN
PENERIMAAN IURAN TAHUN 2014
www.bpjs-kesehatan.go.id
Pemerintah Daerah 138.694.804.517 PNS (Pusat) 19.463.837.212 PNS (Daerah) 109.017.795.280 PNS Di BUMN &/ BUMD -Gaji Terusan PNS 86.870.832 TNI/POLRI 9.894.869.618 Badan Usaha (Swasta) 63.933.151.930 Pensiunan Swasta -Bukan Penerima Upah (Non Formal) 31.786.298.175 Pekerja Asing -Penerima Bantuan Iuran (PBI) Daerah 124.000.674.880
JUMLAH 496.878.302.444 JENIS IURAN S/D DESEMBER 2014
14
www.bpjs-kesehatan.go.id 500 400
REALISASI BIAYA PELAYANAN KESEHATAN TAHUN 2014
Tingkat Pelayanan Realisasi s/d Desember 2014
Rawat Jalan Tingkat Pertama 215.440.395.292 Rawat Inap Tingkat Pertama 11.016.787.000 Rawat Jalan Tingkat Lanjutan 230.912.661.928 Rawat Inap Tingkat Lanjutan 621.525.155.117 Pelkes Khusus -Pelkes Pengalihan Jamsostek
Pelkes Jamkesmen -Pelkes Jamkestama -Pelkes Katastropik 4.845.573.584 Sub Total 1.083.740.572.921 Promotif Preventif 4.798.052.900 Total 1.088.538.625.821
www.bpjs-kesehatan.go.id
GAMBARAN PENYERAPAN BIAYA PELKES PER JENIS PESERTA TAHUN 2014
15 PBPU 8.02% PPU 19.89% BUKAN PEKERJA 29.28% PBI APBD 0.00% PBI APBN 42.82% PROPORSI PESERTA PBPU 40.18% PPU 36.89% BUKAN PEKERJA 9.71% PBI APBD 0.04% PBI APBN 13.19%
FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN
Wewenang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Undang-Undang No 24 Tahun 2011
Dalam melaksanakan tugas, BPJS berwenang untuk :
e. membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas kesehatan
PENYELENGGARA PELAYANAN KESEHATAN
Penyelenggara Pelayanan Kesehatan
Permenkes Nomor 71 Tahun 2013
Penyelenggara pelayanan kesehatan meliputi semua Fasilitas Kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan berupa Fasilitas Kesehatan tingkat pertama dan Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan
Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan berupa: a. Klinik utama atau yang setara;
b. Rumah Sakit Umum dan; c. Rumah Sakit Khusus;
1) Fasilitas Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
mengadakan kerja sama dengan BPJS Kesehatan.
2) Kerja sama Fasilitas Kesehatan dengan BPJS Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui perjanjian kerja sama.
3) Perjanjian kerja sama Fasilitas Kesehatan dengan BPJS
Kesehatan dilakukan antara pimpinan atau pemilik
Fasilitas Kesehatan yang berwenang dengan BPJS
Kesehatan.
4) Perjanjian kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berlaku sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang kembali atas kesepakatan bersama.
KERJA SAMA FASKES DENGAN BPJS KESEHATAN PERMENKES No 71 Tahun 2013
1) Untuk dapat melakukan kerja sama dengan BPJS
Kesehatan, Fasilitas Kesehatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 harus memenuhi
persyaratan.
2) Selain ketentuan harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), BPJS Kesehatan dalam melakukan kerja sama dengan
Fasilitas Kesehatan juga harus mempertimbangkan
kecukupan antara jumlah Fasilitas Kesehatan dengan jumlah Peserta yang harus dilayani.
KERJA SAMA FASKES DENGAN BPJS KESEHATAN PERMENKES No 71 Tahun 2013
Persyaratan yang harus dipenuhi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1)
untuk rumah sakit harus memiliki: 1. Surat Ijin Operasional;
2. Surat Penetapan Kelas Rumah Sakit;
3. Surat Ijin Praktik (SIP) tenaga kesehatan yang berpraktik;
4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) badan;
5. Perjanjian kerja sama dengan jejaring, jika diperlukan;
6. sertifikat akreditasi; dan
7. surat pernyataan kesediaan mematuhi ketentuan yang terkait dengan Jaminan Kesehatan Nasional.
KERJA SAMA FASKES DENGAN BPJS KESEHATAN PERMENKES No 71 Tahun 2013
PERMENKES 71 TAHUN 2013
Kendali mutu dan kendali biaya pada tingkat Fasilitas Kesehatan dilakukan oleh Fasilitas Kesehatan dan BPJS Kesehatan
Penyelenggaraan kendali mutu dan kendali biaya oleh BPJS Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dilakukan melalui :
a. Pemenuhan standar mutu Fasilitas Kesehatan
b. Pemenuhan standar proses pelayanan kesehatan c. Pemantauan terhadap luaran kesehatan Peserta
Pasal 36
Tahapan Penyiapan Faskes
MAPPING PROFILING ANALISA
KEBUTUHAN
KREDEN-SIALING
KESEPAKATAN
26
Persyaratan Kredensialing/Rekredensialing
Persyaratan Administrasi (Mutlak)
Persyaratan Teknis
Terkait perijinan Faskes dan ijin praktik tenaga medis
1. SDM
2. Sarana dan Prasarana
3. Peralatan Medis dan Obat-obatan 6. Penilaian Kinerja (Rekredensialing) 4. Lingkup Pelayanan
JUMLAH FASKES PRIMER TAHUN 2015
www.bpjs-kesehatan.go.id 1 Puskesmas 262 2 Dokter Umum 84 3 Klinik Pratama 54 4 Dokter Gigi 315 Faskes Tk. I milik TNI 16 6 Faskes Tk. I milik POLRI 22
Jumlah : 469 I. FASKES PRIMER (SUMBAR)
No Tipe Faskes Jumlah
I. FASKES PRIMER Puskesmas 56% Dokter Umum 18% Klinik Pratama 11% Dokter Gigi 7%
Faskes Tk. I milik TNI 3%
Faskes Tk. I milik POLRI
JUMLAH FASKES RUJUKAN TAHUN 2015 www.bpjs-kesehatan.go.id 1 RS Kelas A - 2 RS Kelas B 3 3 RS Kelas C 16 4 RS Kelas D 2 5 RS Swasta 13 6 RS TNI 3 7 RS POLRI 1 8 RS Khusus 1 9 RS Jiwa 1 10 Klinik Utama 2 Jumlah : 42 II. FASKES RUJUKAN
No Tipe Faskes Jumlah
RS Kelas B 7% RS Kelas C 38% RS Kelas D 5% RS Swasta 31% RS TNI 7% RS POLRI 3% RS Khusus 2% RS Jiwa 2% Klinik Utama 5%
RASIO KECUKUPAN TEMPAT TIDUR FKRTL s/d Maret 2015
www.bpjs-kesehatan.go.id
30
www.bpjs-kesehatan.go.id 500 400
REALISASI BIAYA PELAYANAN KESEHATAN TRIWULAN I 2015
Rawat Jalan Tingkat Pertama
48.975.722.412
Rawat Inap Tingkat Pertama
4.190.017.870
Rawat Jalan Tingkat Lanjutan
92.564.755.024
Rawat Inap Tingkat Lanjutan
166.147.254.878
Sub Total
311.877.750.184
Promotif Preventif
303.063.300
www.bpjs-kesehatan.go.id 500 400
Jumlah Klaim Dibayarkan
Triwulan I 2015
No Tipe Faskes Jumlah Jumlah Klaim Dibayar % FASKES RUJUKAN 1 RS Kelas A - - - 2 RS Kelas B 3 1 33% 3 RS Kelas C 16 16 100% 4 RS Kelas D 2 1 50% 5 RS Swasta 13 13 100% 6 RS TNI 3 3 100% 7 RS POLRI 1 1 100% 8 RS Khusus 1 1 100% 9 RS Jiwa 1 1 100% 10 Klinik Utama 2 2 100% Jumlah 42 39 93%SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
PELAKSANAAN P-CARE
DAN BRIDGING SISTEM SIM RS
Sudah Belum Sudah Belum 1 Puskesmas 262 230 32 87,79 12,21 2 Dokter Umum 84 77 7 91,67 8,33 3 Klinik Pratama 54 52 2 96,30 3,70 4 Dokter Gigi 31 22 9 70,97 29,03 5 Faskes Tk. I milik TNI 16 9 7 56,25 43,75 6 Faskes Tk. I milik POLRI 22 14 8 63,64 36,36
Jumlah : 469 404 65 86,14 13,86 %
No Tipe Faskes Jumlah
I. FASKES PRIMER
P-CARE
Sudah Belum Sudah Belum 1 RS Kelas A - 2 RS Kelas B 3 1 2 33 66,67 3 RS Kelas C 16 2 14 13 87,50 4 RS Kelas D 2 2 - 100 5 RS Swasta 13 5 8 38,5 61,5 6 RS TNI 3 3 - 100 7 RS POLRI 1 1 - 100 8 RS Khusus 1 1 - 100 9 RS Jiwa 1 1 - 100 10 Balai pengobatan 2 2 - 100 Jumlah : 42 8 34 19,05 80,95 BRDGING SYSTEM %
II. FASKES RUJUKAN
No Tipe Faskes Jumlah
Kendala :
1. Signal/jaringan internet kurang baik di beberapa daerah sehingga akses ke aplikasi tidak bagus
2. Kesiapan Bridging Komprehensif dengan SIM RS yang dapat disatukan dengan SIM BPJS Kesehatan
SISTEM PEMBAYARAN
BERBASIS KINERJA
(PAY FOR PERFORMANCE)
LANDASAN HUKUM
UU 24/2011 PERMENKES 59/2014 PERPRES 12/2013 PERPRES 111/2013 PERMENKES 28/2014 PERDIR 085/2014 PERMENKES 71/2013Peserta
FKTP
FKRTL
Rujuk / Rujuk Balik
Emergency
Klaim
BPJS Branch Office
Alur Pelayanan Kesehatan
PERMENKES 59 TAHUN 2014
(1) Besaran Tarif Kapitasi ditentukan berdasarkan seleksi dan kredensial yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan dan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dengan mempertimbangkan sumber daya
manusia, kelengkapan sarana dan prasarana, lingkup pelayanan, dan komitmen pelayanan Indikator Kinerja FKTP
(3) Penetapan besaran Tarif Kapitasi di FKTP dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama antara BPJS Kesehatan dengan Asosiasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
4 (EMPAT) INDIKATOR KINERJA FKTP
INDIKATOR MUTLAK
INDIKATOR PILIHAN
ANGKA KONTAK KOMUNIKASI PESERTA
RASIO RUJUKAN NON SPESIALISTIK
ANGKA PERINDAHAN PESERTA KE FKTP LAIN
Dari 6 (enam) indikator kinerja FKTP, semua indikator memenuhi standar yang telah ditetapkan atau melebihi. Maka kepada FKTP tersebut
akan dibayarkan kapitasi
penuh sesuai dengan
norma kapitasi yang telah disepakati.
HASIL PENILAIAN
Dari 4 (empat) indikator kinerja FKTP, 1 (satu) atau kedua indikator mutlak/wajib
tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan, sedangkan 2(dua) indikator
pilihan memenuhi standar, maka kapitasi FKTP dibayarkan dengan
mengurangi senilai Rp. 1.000,-
Dari 4 (empat) indikator kinerja FKTP, semua indikator memenuhi standar yang
telah ditetapkan atau melebihi, kapitasi penuh
Dari 4 (empat) indikator kinerja FKTP, 1 (satu) atau kedua indikator mutlak/wajib
tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan, sedangkan 2 (dua) indikator
pilihan ada yang tidak memenuhi standar, maka kapitasi FKTP dibayarkan
dengan mengurangi senilai Rp. 1.500,-
Dari 4 (empat) indikator kinerja FKTP, kedua indikator mutlak/wajib memenuhi
standar yang telah ditetapkan,
sedangkan 2 (dua) indikator pilihan ada yang tidak memenuhi standar, maka
kapitasi FKTP dibayarkan dengan mengurangi senilai Rp.
500,-HASIL PENILAIAN
UJI COBA SISTEM PEMBAYARAN BERBASIS KINERJA
• SK Direksi BPJS KESEHATAN Nomor 411 TAHUN 2014• Daerah Uji Coba :
Puskesmas di Kota Padang
Puskesmas di Kota Pekanbaru
Puskesmas Kota Jambi (sebagai kontrol)
HASIL PENILAIAN KINERJA
PROFIL PUSKESMAS
PROFIL PUSKESMAS Jambi Padang Pekanbaru Total
Jumlah Puskesmas 20 22 20 62
Jumlah dokter / Puskesmas 2,8 2,4 4,2 3,1 Usia Dokter 40,5 38,5 37,7 38,9 Pengalaman dokter 6,4 9,8 8,8 8,4 Jam praktek / hari 7,0 7,1 7,1 7,0 Jam praktek / minggu 6,0 6,0 6,1 6,0 Jumlah Peserta terdaftar / Puskesmas 14.776,4 18.883,1 11.082,5 15.042,0
PERBANDINGAN ANGKA RATE KOMUNIKASI
RATE KOMUNIKASI Jambi Padang Pekanbaru
November 50,1 78,95 19,83 Desember 67,9 105,90 91,07 Januari 73,9 114,5 115,9 Februari 70,9 149,1 134,1 Maret 154,74 149,48 Catatan :
Sebelum uji coba Puskesmas tidak tertib mencatat dan melaporkan data kunjungan di Puskesmas dan laporan secara manual
PERBANDINGAN ANGKA RATE KOMUNIKASI
50,1 67,94 73,9 70,85 78,95 105,90 114,5 149,1 154,74 19,83 91,00 115,90 134,1 149,48NOV-14 DES-14 JAN-15 FEB-15 MAR-15 Jambi Padang Pekanbaru
PERBANDINGAN RATIO RUJUKAN NON SPESIALISTIK
Catatan :
Beberapa Puskesmas merujuk dengan diagnosa spesialistik sehingga perlu ditindaklanjuti untuk melihat kesesuaian diagnosa rujukan Puskesmas dengan diagnosa yang seharusnya Contoh : unspecified diabetes mellitus with other specified comp
RUJUKAN NON SPESIALISTIK Jambi Padang Pekanbaru
November 7,5 10,3 6,3 Desember 4,5 12,2 1,0 Januari 15,87 9,91` 1,3
Februari 20,2 10,5 3,8
PERBANDINGAN RATIO RUJUKAN NON SPESIALISTIK
7,5 4,46 15,9 20,2 10,3 12,12 9,91 10,5 7,77 6,3 1,00 1,30 3,8 3,3NOV-14 DES-14 JAN-15 FEB-15 MAR-15 Jambi Padang Pekanbaru
PERBANDINGAN RATIO PERPINDAHAN PESERTA KE FKTP
LAIN
PERPINDAHAN KE FKTP LAIN Jambi Padang Pekanbaru
November - - -Desember 6,5 0,03 0,01 Januari 3,12 0,02 0,004 Februari 1,7 0,01 0,003 Maret 0,05 0,00 Catatan :
Tidak ada data awal perpindahan Peserta ke FKTP lain karena belum dijalankan aplikasi bantu pindah peserta.
Alasan perpindahan peserta yang terbanyak karena tidak puas dan sarana tidak memadai di Puskesmas
PERBANDINGAN RATIO PERPINDAHAN PESERTA KE FKTP
LAIN
63,14 63,54 63,2 86,05 20,09 31,78 36,12 44,74 59,75 1,13 75,46 83,5 78,2 80,84NOV-14 DES-14 JAN-15 FEB-15 MAR-15 Jambi Padang Pekanbaru
PERBANDINGAN RATIO KUNJUNGAN PROLANIS
Catatan :
Terjadi peningkatan signifikan jumlah club dan peserta terdaftar prolanis.
Pekanbaru pada saat awal hanya 8 Puskesmas yang menjalankan prolanis di uji coba sudah menjadi 20 Puskesmas
Kondisi revitaslisasi club prolanis di Kota Padang sehingga angka kunjungan menurun (dari 14 club di Desember 2014 menjadi 18 club Januari 2015
RATIO KUNJUNGAN PROLANIS Jambi Padang Pekanbaru
November 63,14 20,09 1,13 Desember 63,50 40,00 75,50 Januari 63,15 36,12 83,46
Februari 86,05 44,7 78,2
PERBANDINGAN RATIO KUNJUNGAN PROLANIS
63,14 63,54 63,2 86,05 20,09 31,78 36,12 44,74 59,75 1,13 75,46 83,5 78,2 80,84NOV-14 DES-14 JAN-15 FEB-15 MAR-15 Jambi Padang Pekanbaru
KESIMPULAN
1. Puskesmas mulai menyadari tertib administrasi dengan melakukan pencatatan terhadap semua kegiatan Puskesmas secara komprehensif
2. Adanya upaya mengendalikan rujukan non spesialistik
3. Meningkatkan aktivitas promotif dan preventif khususnya kegiatan prolanis
4. Timbulnya motivasi untuk memberikan pelayanan berkualitas
5. Terjadi kompetisi yang sehat antara dua Kota uji coba untuk memberikan hasil terbaik
6. Konsekuensi perubahan kapitasi berdampak terhadap peningkatan performa
7. Pembahasan rujukan non spesialistik oleh TKMKB untuk peningkatan mutu pelayanan FKTP
1. Belum Semua Badan Usaha (PPU) Mendaftarkan Karyawannya
• Perusahaan 1.716 BU Karyawan 54.409 Jiwa • Komposisi karyawan :
a. 1-25 681 BU b. >25 792 BU c. >100 243 BU
• Registrasi 1.009 BU (59 %), Belum 707 BU (41 %)
2. PMKS (Gepeng & Orang Terlantar) Tambahan PBI APBN 3. Purifikasi Data
www.bpjs-kesehatan.go.id
MASALAH DALAM IMPLEMENTASI
4. Evaluasi Peningkatan Prospective Payment Sistem Kapitasi Dengan Peningkatan Kualitas Layanan Primer (Puskesmas/FKTP)
5. Monitoring & Evaluasi InaCBG (Clinical Guideline, Pathway, Evidence
Base, Rekam Medis, Aplikasi/IT, Renumerasi, Ketersediaan Obat, Alat Medis/Bahan Habis Pakai, Aspek Kepatuhan, Indikasi Fraud/Abuse)
6. Komunikasi & Koordinasi
7. Profesionalitas & Peningkatan Kompetensi
REKOMENDASI SOLUSI
1. Pelatihan Petugas Pengawasan & Pemeriksaan Kepatuhan BPJS Kesehatan serta Implementasi Wasrik (Sasaran PPU)
2. Kerja Sama Hubungan Antar Lembaga :
• KEJATI PROPINSI SUMBAR • DISNAKERTRANS
• SINERGI PETUGAS WASRIK (DISNAKER, BPJS-TK) • APINDO
• BADAN PERIZINAN (direncanakan)
3. Promosi Komunikasi :
• Pertemuan / Sosialisasi / Evaluasi
• Pemberitahuan : Surat, Email, Advetorial • Media Cetak, Media Elektronik
• KIE: TOMA, TOGA
REKOMENDASI SOLUSI
www.bpjs-kesehatan.go.id
4. Koordinasi & Komunikasi Dinsos (Data PMKS) 5. Kewajiban NIK Dalam Setiap Proses Registrasi 6. Intensifikasi Proses Purifikasi
7. Penerapan Pay For Performance (Pembayaran Berbasis Kinerja) Kepada Seluruh Wilayah Se-Sumbar
8. Review Bulanan Proses Klaim, Audit Klaim, Dewan Pertimbangan Medis, Evaluasi Utilization Review Per RS, Evaluasi Tarif Ina CBG, Evaluasi Ketersediaan Formularium RS/E-Catalog, FGD Organisasi Profesi
9. Tim Kendali Mutu Kendali Biaya, Forum Kemitraan, Forum Komunikasi, Workshop/Seminar/Diklat Kompetensi Dokter Umum
10. Profesionalitas & Peningkatan Kompetensi :
• Pelatihan Frontliner • Pelatihan Pemasaran
• Pelatihan Verifikator InaCBG • Diklat Kompetensi Lainnya • Evaluasi Kompetensi
• Coaching & Counseling • Audit Internal
1. Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 tentang
perubahan Peppres No. 12 Tahun 2013 tentang
Jaminan Kesehatan
2. Pasal 16 C ayat 2 Iuran Jaminan Kesehatan
sebagaimana dimaksud ayat 1 yang dibayarkan mulai
01 Juli 2015 sebesar 5% dari gaji dan upah :
a. 4 % (empat persen) dibayar oleh pemberi kerja
b. 1 % (satu persen) dibayar oleh pemberi kerja
Penyesuaian iuran PPU
1. Setelah menerima formuli DIP yang telah diisi dengan lengkap, BPJS Kesehatan memberikan nomor Virtual Account
2. Peserta membuat surat pernyataan bersedia melakukan pembayaran pertama melalui Virtual Account paling cepat setelah 14 hari.
3. Selama 14 hari BPJS Kesehatan melakukan : a. Administrasi Kepesertaan
b. Verifikasi data kependudukan c. Penyiapan FKTP dan
d. Pembuatan Kartu Peserta
4. BPJS Kesehatan akan menghubungi calon peserta apabila data yang diperlukan belum lengkap
5. Setelah proses 14 hari, peserta dapat membayarkan iuran pertama peserta melalui Virtual Account 6. Apabila telah melakukan iuran pertama, peserta dapat mengambil kartu peserta ke BPJS Kesehatan 7. Jaminan Pelayanan Kesehatan hanya dapat diberikan apabila peserta telah membayar iuran
pertama
Peraturan BPJS Kesehatan No. 1
Tahun 2015.
KOMUNIKASI PUBLIK
MEKANISME KEGIATAN INFORMASI PUBLIK
Pengelolaan
informasi secara baik, konsisten dan bertanggung jawab dilakukan diseluruh satuan kerja di lingkungan BPJS Kesehatan melalui kegiatan yang meliputi Pengumpulan Informasi Pengklasifikasian Informasi Pendokumentasian Informasi Pelayanan Informasi
Pengumpulan
Informasi
merupakan
aktivitas penghimpunan informasi yang telah,
sedang dan yang akan dilaksanakan oleh setiap
satuan kerja yaitu informasi yang berkualitas
dan relevan dengan tugas pokok dan fungsi
masing-masing satuan kerja.
Alur Pengumpulan Informasi
KOMISI INFORMASI PUSAT
Atasan PPID PPID Divisi Regional (PPID Pelaksana) Cabang (Petugas Informasi) Seluruh Grup/Sesban/ SPI/Pusdiklat (PPID Pelaksana) Departemen (Petugas Informasi)
Pengklasifikasian Informasi
dibagi menjadi dua kelompok atau proses yaitu informasi yang bersifat publik dan informasi yang dikecualikan.1. Mengelompokkan informasi yang bersifat publik:
• Berdasarkan subyek informasi yang sesuai tugas pokok
• Fungsi dan kegiatan setiap satuan kerja:
- Informasi publik yang wajib disediakan dan
diumumkan secara berkala
- Informasi publik yang wajib diumumkan secara
serta merta
2. Mengelompokkan informasi yang dikecualikan: • Informasi yang dikecualikan adalah informasi
sebagaimana diatur dalam UU dan Pasal No. 14 Tahun 2008 Pasal 18
• Memiliki prinsip ketat, terbatas dan tidak mutlak • Tata cara pengecualian informasi publik dilakukan
sebelum menyatakan suatu informasi publik sebagai informasi publik yang dikecualikan
• Usulan klasifikasi akses informasi diajukan oleh satuan kerja yang menguasai informasi
• Penetapan informasi yang dikecualikan dilakukan
melalui rapat pimpinan dan memeperoleh persetujuan dari Atasan PPID
Pendokumentasian Informasi
adalah kegiatan penyimpanan data dan informasi, catatan dan/atau keterangan yang dibuat dan/atau diterima oleh satuan kerja dilingkungan BPJS Kesehatan gunamembantu PPID Pelaksana dalam melayani
permintaan informasi. Tahapannya meliputi:
deskripsi informasi, verifikasi informasi, otentikasi informasi, pemberian kode informasi serta penataan dan penyimpanan informasi.
Pelayanan
Informasi
terbagi
menjadi dua kegiatan berdasarkan
pengelompokan
informasi
yang
bersifat
publik
serta
yang
Berikut alur permohonan informasi publik:
Maksimalkan 10 Hari Kerja +
Perpanjangan 7 Hari Kerja
Mengajukan permohonan informasi publik
PEMOHON PPID/PPID
Pelaksana
Dalam waktu 10 (sepuluh) hari harus menanggapi informasi yang diminta Pemberitahuan Tertulis Penolakan Pemberian Informasi 1. Informasi dikuasai/tidak 2. Format tersedia 3. Biaya 4. Waktu Apa Alasan Penolakan Apakah Informasi sesuai dengan yang
SENGKETA INFORMASI PUBLIK
Sengketa informasi publik sebagaimana yang dibunyikan pada Pasal 1 angka 5 UU Nomor 14
Tahun 2008 yang berkaitan dengan hak
memperoleh informasi publik adalah sengketa yang diakibatkan dari adanya hambatan pemohon informasi dalam memperoleh informasi publik, baik melalui permohonan informasi publik maupun tanpa permohonan informasi publik.
ORGANISASI PENYELESAIAN
Organisasi penyelesaian sengketa informasi BPJS Kesehatan adalah:
Kantor Pusat : Atasan PPID, PPID, dan Grup
Hukum, Regulasi & Kepatuhan
Divisi Regional : Atasan PPID, PPID Pelaksana
dan Departemen Hukum,
Komunikasi Publik, Kepatuhan dan Keuangan
KEGIATAN KOMUNIKASI PUBLIK DIVRE II
Kerjasama dengan media elektronik dan media cetak yang dirangkum kedalam Forum Kemitraan Wartawan, yang meliputi:
• TVRI Riau • Riau Televisi • Riau Pos • Pekanbaru Pos • LKBN Antara Riau • Haluan Riau • Metro Riau • Rakyat Riau • Tribun Pekanbaru • Riauterkini.com • Pekanbaru MX
Terima kasih
Kartu Indonesia Sehat
Kalau Gotong royong, Semua Tertolong
www.bpjs-kesehatan.go.id @BPJSKesehatanRI BPJS Kesehatan
(Akun Resmi) BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan bpjskesehatan